BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LAPORAN KASUS
Seorang wanita Ny. Winny, usia 67 tahun datang ke Unit Gawat Darurat suatu
Rumah Sakit Daerah jam 10 malam, diantar anaknya dengan keluhan nyeri pinggang.
Pasien masih mampu berjalan tanpa alat Bantu.
Anamnesis
Identitas Pasien
Nama
: Ny. Winny
Usia
: 67 tahun
Pekerjaan
Alamat
Anak
: 5 orang
Cucu
: 13 orang
o Pasien tidak melakukan olah raga teratur dan aktivitas paling banyak
adalah menonton TV di kamar.
Riwayat Penyakit Dahulu:
o
o
Tidak ada riwayat penyakit ; darah tinggi, jantung, dan kencing manis.
Belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.
Riwayat Sosial-Ekonomi:
o Pensiunan karyawati Departemen Pendidikan.
o Memiliki ASKES Pegawai Negeri Sipil.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata
Tanda Vital
TD
: 130/85 mmHg
BB/TB
: 58 kg / 160 cm
Nadi
: 100x / menit
Suhu
: 36,5o C
Pernapasan : 16x / menit
Mata : tidak ikterik, tidak pucat
THT : dalam batas normal
Thorax
o Cor
: tidak ada kelainan
o Paru : tidak ada kelainan
Abdomen : dalam batas normal
Look / Inspeksi :
Feel / Palpasi :
Nyeri tekan dan spasme otot pada area vertebra lumbal.
Move/Gerak :
Gerak aktif thoracolumbal terbatas karena nyeri.
BAB III
PEMBAHASAN
nyeri pinggang
BMD
T-score
Z-score
Neck
Upper Neck
Lower Neck
Wards
Troch
Shaft
Total
(g/cm2)
0.631
0.537
0.724
0.412
0.464
0.719
0.615
-2.4
-3.0
-2.4
-2.7
-0.9
-1.1
-1.5
-1.4
Pembacaan Foto:
1. Keterangan pada foto tidak jelas karena tidak mencantumkan seperti identitas
pasien, tanggal pengambilan foto.
2. Pada foto lateral, kontras pada foto tidak terlalu baik.
3. Terlihat fraktur kompresi os vertebra lumbalis 5.
Diagnosis pasti pada pasien ini adalah fraktur kompresi os vertebra lumbalis
5 et causa trauma.
Dasar penegakkan diagnosis ini ialah karena pada pemeriksaan BMD pasien
ini menunjukkan osteoporosis berat dan pada foto rontgen terlihat adanya fraktur
kompresi di lumbal 5.
Prognosis:
o Ad Vitam
o Ad Fungsionam
o Ad Sanationam
: Ad Bonam
: Dubia Ad Bonam
: Dubia Ad Bonam
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi
Osteoporosis
Etiologi :
Osteoporosis merupakan penyakit dengan etiologi multifaktorial.
(1)
Usia
Genetik
Lingkungan
- Defisiensi estrogen
- Defisiensi androgen
- Gastrektomi, sirosis, tirotoksikosis, hiperkortisolisme
o
:
- Densitas massa tulang
- Ukuran dan geometri tulang
- Mikroarsitektur tulang
- Komposisi tulang
Penatalaksanaan (5)
- Medikamentosa :
Sejumlah obat yang tersedia untuk membantu memperlambat penurunan densitas
tulang dan mempertahankan massa tulang, termasuk :
Bifosfonat. Seperti estrogen, golongan obat ini dapat menghambat kerusakan
tulang, menjaga massa tulang, dan bahkan meningkatkan kepadatan tulang di
tulang belakang dan panggul, mengurangi risiko patah tulang. Contoh dari obatobat ini termasuk alendronate (Fosamax), ibandronate (Boniva), risedronate
(Actonel) dan asam zoledronic (Reclast).
Raloxifene (Evista). Obat ini termasuk dalam kelas obat yang disebut
modulator reseptor estrogen selektif (SERM). Raloxifene meniru efek
menguntungkan estrogen terhadap kepadatan tulang wanita postmenopause,
tanpa beberapa risiko yang terkait dengan estrogen, seperti peningkatan risiko
kanker rahim dan, mungkin, kanker payudara. Hot flashes merupakan efek
samping yang umum dari raloxifene.
Kalsitonin. Sebuah hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid Anda,
kalsitonin mengurangi resorpsi tulang dan dapat memperlambat keropos tulang.
Hal ini juga dapat mencegah patah tulang belakang, dan bahkan merupakan
pain relief dari fraktur kompresi.
Teriparatide (Forteo). Obat ini cukup kuat, merupakan analog dari hormon
paratiroid, Obat ini bekerja dengan merangsang pertumbuhan tulang baru,
sementara obat lain mencegah keropos tulang lebih lanjut
- Terapi Hormon
Estrogen, terutama ketika dimulai segera setelah menopause, dapat membantu
mempertahankan kepadatan tulang. Namun, penggunaan terapi hormon dapat
meningkatkan risiko penggumpalan darah, kanker endometrium, kanker payudara dan
kemungkinan penyakit jantung. Karena kekhawatiran tentang keamanan dan karena
perawatan lainnya yang tersedia, terapi hormon umumnya bukan merupakan
pengobatan utama.
- Terapi Fisik
Selain obat-obatan atau hormon, program terapi fisik dapat membantu Anda
membangun kekuatan tulang dan memperbaiki postur tubuh, keseimbangan dan
kekuatan otot,
- Edukasi
BAB V
KESIMPULAN
Osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai oleh penurunan
densitas masa tulang dan perburukan mikroarsitektur tulang sehingga tulang menjadi
rapuh dan mudah patah. Pada pasien ini sudah terjadi osteoporosis berat dengan
melihat T-score pada BMD <-2,5 disertai dengan adanya fraktur.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA