Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS

I.Identifikasi
Nama

: IE

Usia

: 13 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Pendidikan

: SD (tidak tamat)

Pekerjaan

: Tidak bekerja

Bangsa

: Indonesia

Alamat

: Kertapati .Palembang

No. Rekam Medik : 852084


Kunjungan pertama ke Poliklinik IKKK RSUP Dr. Moh. Husein Palembang, tanggal 18
Oktober 2014
II.Anamnesis (Autoanamnesis dan Alloanamnesis dengan ibu pasien,tanggal 18 Oktober
2014,pukul 10.00 WIB)
Keluhan utama: Bintil merah disertai keropeng kecoklatan yang bertambah banyak di
kedua lengan ,kedua tungkai dan punggung bawah sejak 2 pekan yang lalu.
Keluhan tambahan: gatal
Riwayat perjalanan penyakit:
Kisaran tiga bulan yang lalu,pasien mengeluh timbul bintil beberapa buah ukuran
sebesar kepala jarum pentul pada kedua tungkai disertai gatal. Pasien belum berobat.
Kisaran dua bulan yang lalu,pasien mengeluh muncul bintil baru berwarna merah
beberapa buah seukuran kepala jarum pentul di tempat yang lain yakni di kedua
lengan,kedua lutut,punggung bawah dan bintil lama pada kedua tungkai masih ada,pasien
sering menggaruk bintil hingga lecet namun gatal tidak berkurang. Pasien berobat ke
Puskesmas di beri obat minum Citirizine diHCL 10 mg diminum 1 kali sehari ,dan krim
hidrokortison 1 % dioleskan pada bintil 2 kali sehari.Kedua obat ini dikonsumsi selama
1

10 hari.Setelah pengobatan,bintil merah di kedua tungkai berkurang dan mulai sembuh


namun bintil merah yang baru pada kedua lengan,kedua lutut,punggung bawah sebagian
menjadi lecet dan mengering menjadi keropeng kecoklatan kemudian keropeng lepas
menjadi bercak putih beberapa buah,ukuran sebesar kepala jarum pentul.Keluhan timbul
bintil merah dan gatal di sela-sela jari tangan,sela jari kaki dan kelamin disangkal,riwayat
di gigit serangga disangkal.
Kisaran dua pekan yang lalu,pasien mengeluh bintil merah disertai keropeng
kecoklatan yang bertambah banyak di kedua lengan,kedua tungkai dan punggung bawah
disertai rasa gatal bertambah,akhirnya pasien berobat ke poliklinik IKKK RSMH
Palembang.
Riwayat Penyakit Dahulu :

Sejak umur 2 tahun pasien menderita penyakit kulit dengan keluhan bintil merah di
kedua tungkai disertai rasa gatal.

Pasien sering mengalami bersin-bersin di pagi hari

Keluhan timbul bintil merah dan gatal di sela-sela jari tangan,sela jari kaki dan
kelamin disangkal

Keluhan digigit serangga disangkal

Riwayat penyakit dalam keluarga:

Ayah pasien menderita asma

Kakak perempuan pasien memiliki penyakit dengan keluhan yang sama berupa bintil
merah dan gatal di tungkai

Riwayat sosial ekonomi:

Pasien merupakan anak ke 12 dari 12 bersaudara

6 kakak pasien sudah menikah dan tidak tinggal serumah dengan pasien

Pekerjaan ayah pasien pengangguran dan ibu seorang ibu rumah tangga

Kesan :sosial ekonomi rendah


Riwayat higiene:
2

Pasien tinggal di pemukiman padat penduduk dengan higiene yang kurang

III.Pemeriksaan Fisik
a.Status Generalis
Keadaan Umum

: Tampak sakit ringan

Tanda vital:

Kesadaran

: kompos mentis

Tekanan darah

: 110/70 mmHg

Nadi

: 74 x/menit

Suhu

: 36,5 C

pernapasan

: 20 x/menit

Status gizi:
Tinggi badan

:140 cm

Berat badan

: 35 kg

IMT

: 17,85

Kesan

: gizi kurang

b.Keadaan Spesifik
Kepala:

Mata

: konjunctivitis (-/-), kornea sklerotik (+/+), lipatan Dennie-

Morgan (-/-), gelap di area infraobita (allergic shiner) (-/-)

Hidung

: Tidak ada kelainan bentuk

Telinga

: Tidak ada kelainan bentuk

Mulut

: Tidak ada kelaian bentuk

Tenggorokan

: Tonsil T1-T1 tenang,uvula di tengah,arcus faring simetris

,dinding posterior faring tenang

Leher

: tekanan vena jugularis (5-2) cmH2O,lipatan leher anterior (-)

Thoraks

: dada simetris, sela iga tidak melebar, retraksi dinding dada

tidak ada.

Jantung

: HR=74x/menit, murmur tidak ada, gallop tidak ada.

Paru-paru

: vesikuler normal, ronki dan wheezing tidak ada.

Abdomen

: datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien tak teraba,

bising usus dalam batas normal.


3

Ekstremitas superior :xerosis (+),hiperliniar telapak tangan (-),mobilitas normal,tidak


ada deformitas .

Ekstremitas inferior : mobilitas normal, tidak ada deformitas,xerosis (+) pada kedua
tungkai

Kelenjar Getah Bening: kelenjar getah bening pada submandibula, leher, axilla, dan
inguinal tidak ada pembesaran dan tidak ada nyeri pada penekanan.

c.Status dermatologikus

Regio Ekstremitas Superior:

Regio genue dextra:

Regio Ekstremitas Inferior:

Regio Lumbalis:

IV.Pemeriksaan Penunjang
-Dilakukan pemeriksaan dengan kerokan kulit pada regio carpal dextra. Hasil kerokan di
letakan di atas gelas alas kemudian di tetesi larutan KOH 10 %(1-2 tetes),kemudian di tutup
4

dengan gelas penutup,dan di lewatkan di api bunsen kemudian di periksa di bawah


mikroskop, kesan tidak di temukan sarcoptes,telur atau feses.
-Dilakukan pemeriksaan Burrow test pada regio carpal dextra kesan tidak ditemukan
kanalikuli.
-Dilakukan pemeriksaan dermographism white hasil (+)
V.Resume
Perempuan,13 tahun mengeluh bintil merah disertai keropeng kecoklatan yang
bertambah banyak di kedua lengan,kedua tungkai dan punggung bawah disertai rasa gatal
sejak 2 pekan yang lalu.Kisaran 3 bulan yang lalu pasien mengeluh timbul
papul,multipel,lentikuler di sekret sebagian konfluen disertai pruiritus pada kedua regio
ekstremitas inferior.Pasien belum berobat.Kisaran 2 bulan yang lalu,pasien mengeluh muncul
papul,eritema,multipel,milier di regio antebrachii anterior,regio genue dextra et sinsitra ,regio
lumbalis disertai pruiritus,papul,eritema pada kedua ektremitas inferior masih ada,pasien
sering menggaruk bintil hingga enjadi erosi namun pruiritus tidak berkurang Pasien berobat
ke Puskesmas diberi obat minum cetirizine diHCL 10 mg diminum 1 kali sehari dan krim
hidrokortison 1 % di oleskan pada papul 2 kali sehari ,kedua obat tersebut di konsumsi pasien
selama 10 hari.Setelah pengobatan papul,eritema di regio ekstremitas inferior berkurang
namun papul,eritema di regio antebrachii anterior dextra et sinistra dan regio genue dextra et
sinistra berubah menjadi krusta kecoklatan,krusta lepas sehingga menjadi makula
hipopigmentasi multipel,milier,disekret dan sebagian konfluen.Keluhan papul,eritema disertai
pruiritus pada malam hari di regio intertraginosa dan genitalia di sangkal ,keluhan di gigit
serangga disangkal,hasil pemeriksaan fisik di dapatkan status generalikus dalam batas
normal,pada keadaan spesifik didapatkan xerosis.Hasil pemeriksaan penunjang berupa
kerokan kulit di dapatkan kesan tidak ditemukan sarcoptes,telur,atau feses.Pada test burrow
di dapatkan kesan negatif (tidak ditemukan kanalikuli).Dermographis white didapatkan hasil
(+).

VI.Diagnosis Banding

Dermatitis atopik

Prurigo Hebra
5

Skabies

VII.Diagnosis Kerja

Dermatitis atopik

VIII. Pemeriksaan Anjuran


Uji tempel
IX. Penatalaksanaan
Umum : Konseling,Informasi,Edukasi

Menghindari menggaruk lesi

Memotong kuku pasien sehingga jika tanpa sengaja pasien menggaruk lesi
tidak menyebabkan lecet

Khusus :
R/Lanolin 10 % No.I
Vaselin album 650 gr No.I

2dd ue

Mf da in pot
R/Citirizine 10 mg No.X

1dd1 tab

P.r.n
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam

: bonam

Quo ad functionam

: dubia ad bonam

Quo ad sonationam

: dubia ad bonam

Lampiran 1

Lampiran 2
Pertanyaan :
7

1. Mengapa dilakukan pemeriksaan serum ig E? Mengapa tidak dilakukan pemeriksaan lain ?


Apakah jika tidak dilakukan pemeriksaan serum igE tidak bisa menegakan diagnosis ?
Jawab:
Pada orang dengan riwayat atopi kadar serum igE cenderung meningkat. Pasien dengan
dermatitis atopik mempunyai riwayat atopi baik dirinya sendiri ataupun dari keluarganya.
Pada skabies kadar igE serum cenderung normal sedangkan pada prurigo hebra kadang
meningkat. Untuk penegakan diagnosis Dermatitis atopik, bisa ditegakan hanya dengan
manifestasi klinis dengan menggunakan kriteria Hanifin Rajka. Pemeriksaan IgE tidak harus
dilakukan.
Sumber : Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ. Fitzpatricks
Dermatologic in general medicine.Atopic Dermatitis. Edisi ke-7. NewYork: Mc Graw Hill
medical 2008; 171
2.Untuk diagnosis Dermatitis atopik dikenal adanya kriteria Hanifin Rajka ,pada kasus ini
kriteria Hanifin Rajka yang mana saja yang terpenuhi?
Jawab:
Kriteria Hanifin Rajka yang terpenuhi pada kasus ini :
Kriteria mayor :

Pruiritus (Gatal)

Sering kambuh

Adanya riwayat atopi (ayah pasien penderita asma, pasien penderita Rinitis alergi)

Kriteria minor :

Dermographism white

Xerosis

Onset sejak awal (pada usia 2 tahun)

Kriteria Hanifin Rajka :


8

Major characteristics ( 3)
1. Pruritus
2. Typical morphology and
distribution (ie, flexural
lichenification in older children;
facial and extensor involvement
in infants and young children)
3. Tencency toward chronic or
chronically relapsing dermatitis

4. Personal or family history of


atopy (eg, asthma, alergic
rhinitis, atopic dermatitis

Minor characteristics ( 3)
1. Xerosis (dry skin)
14. Food intolerance/ allergy
2. Accentuated lines or
15. Immediate (type 1) skin
grooves below the margin
test reactivity
of the lower eyelid
16. Susceptibility to
(Dennie-Morgan fold)
cutaneous infection (eg,
3. Darkening beneath the
with Staph aureus, HSV,
eyes (allergic
other viruses, warts,
shiners/Orbital
molluscum,
darkening)
dermatophytes)
4. Facial pallor/facial
17. Perifollicular
erytherma
accentuation
5. Pityriasis alba
18. Early age of onset
6. Keratosis pilaris
19. Impaired cell-mediated
7. Ichthyosis vulgaris
immunity
8. Hyperlinearity of palms
20. Anterior neck folds
and soles
21. Course influenced by
9. White dermographism
environment/ emotional
(white line appear on skin
factors
within 1 minute of being
22. Pruritus with sweating
stroked with blunt
23. Intolerance to wool and
instrument)
lipid solvents
10.Conjunctivitis
24. Peripheral blood
11. Keratoconus
eosinophilia
12. Anterior subcapsular
25. Hand and/or foot
cataracts
dermatitis
13. Elevated total serum IgE 26. Cheilitis
27. Nipple eczema

Sumber: Diagnostic criteria for AD by Hanifin JM, Rajka G. Acta Derm Venereol Suppl
(Stockh). 1980;92:4447 (no 15-27).

Anda mungkin juga menyukai