Anda di halaman 1dari 20

1

DINDING PERUT, HERNIA, RETROPERITONEUM,


dan OMENTUM

DINDING PERUT
- dinding perut mengandung struktur muskulo-aponeurosis yang kompleks
- batas : - dorsal melekat pada vertebrae
- sup
melekat pada costae
- inf
melekat pada coxae
- lapisan (dari luar ke dalam) :
1. kulit (kutis dan subkutis, lemak subkutan dan fasia superfisial/fasia Scarpa)
2. otot (m.oblikus abdominis ext dan int, serta m.transversus abdominis, otot
bagian depan tengah t/d sepasang m.rektus abdominis dengan fasianya yang
digaris tengah dipisahkan oleh linea alba)
3. preperitoneum dan peritoneum (fasia transversalis, lemak preperitoneal, dan
peritoneum)
NB : 1. kulit
2. jaringan subkutan
3. fasia Scarpa
4. m.oblikus abdominis externus
5. m.oblikus abdominis internus
6. m.transversus abdominis
7. fasia transversalis, jaringan preperitoneal dan peritoneum
8. jaringan preperitoneum
9. peritoneum parietal, otot ventromedial
- fungsi otot dinding perut : - membentuk rongga perut yang melindungi isi rongga
perut
- untuk mencegah terjadinya hernia bawaan/dapatan,
maupun iatrogenik
- pada pernapasan, proses miksi dan defekasi dengan
me tekanan intraabdomen
- pendarahan : - dari kraniodorsal
cabang aa.interkostalis VI-XII dan
a.epigastrika sup
- dari kaudal
a.iliaka sirkumfleksa superfisialis,
a.pudenda ext, dan a.epigastrika inf
- persarafan : n.torakalis VI-XII dan n.lumbalis I

Created by dr. Doni Kurniawan

Kelainan Kongenital
OMFALOKEL dan GASTROSISIS
- embriogenesis :
pada janin usia 5-6 minggu isi abdomen terletak di luar embrio di rongga selom
usia 10 minggu terjadi pengembangan lumen abdomen sehingga usus dari
ekstra-peritoneum masuk ke rongga perut jika proses ini terhambat terjadi
kantong di pangkal umbilikus yang berisi usus, lambung, dan kadang hati
dinding tipis, t/d lapisan peritoneum dan lapisan amnion yang keduanya bening
sehingg isi kantong tampak dari luar omfalokel (omphalocele usus
terbungkus peritoneum dan amnion ; tali pusat di ujung omfalokel)
usus keluar dari titik terlemah di kanan umbilikus, usus akan berada di luar
rongga perut tanpa dibungkus peritoneum dan amnion gastrosisis
(gastroschisis usus ke luar bebas tanpa pembungkus ; di samping tali pusat)
- diagnosis : - omfalokel tampak kantong terisi usus dengan/tanpa hati di garis
tengah pada BBL (kantong +)
- gastrosisis usus berada di luar rongga perut tanpa adanya
kantong (kantong -)
- penatalaksanaan :
- omfalokel
kantong kecil
dinding kantong dibuang, isi kantong dimasukkan ke
dalam rongga perut lubang ditutup dengan
peritoneum, fasia , dan kulit
kantong besar rongga perut terlalu kecil sehingga isi kantong tidak
dapat dimasukkan ke dalam perut jika dipaksakan,
maka karena regangan pada dinding perut, diagfragma
akan terdorong ke atas sehingga terjadi gangguan
pernapasan (obstruksi v.kava inf dapat juga terjadi
karena tekanan tersebut) tindakan yang dapat
dilakukan ad melindungi kantong omfalokel dengan
cairan antiseptik (betadine) dan menutupnya dengan kain
dakron agar tidak tercemar agar ada kesempatan untuk
terjadinya epitelisasi dari tepi sehingga seluruh kantong
tertutup epitel dan terbentuk hernia ventralis yang besar
epitelisasi membutuhkan waktu 3-4 bulan
kemudian koreksi operasi hernia ventralis tersebut
dikerjakan setelah usia 5-10 bulan
- gastrosisis
operasi koreksi untuk menempatkan usus ke dalam rongga perut dan
menutup lobang harus dikerjakan secepat mungkin
sebab tidak ada perlindungan dengan infeksi makin
ditunda operasi makin sukar karena usus akan udem
Created by dr. Doni Kurniawan

- komplikasi : infeksi (pada kantong yang mudah terjadi pada permukaan yang
telanjang)
HERNIA UMBILIKALIS
dibicarakan pada hlm.713
URAKUS
- cairan urin dapat keluar melalui umbilikus sebagai akibat dari hubungan urakus
(ourachos saluran urin embrional) yang menetap antara umbilikus dan buli-buli
jika obliterasi secara spontan tidak sempurna sisa urakus mungkin merupakan
sinus umbilikus, divertikulum kandung kemih, atau kista pada dinding perut
- patologi dan klinis :
patologi
klinis
urakus terbuka
fistel urin
sinus umbilikus
radang kronik
Divertikulum buli-buli tidak ada penyulit/sistitis dengan/tanpa urolitiasis
Kista
umumnya tidak ada gejala/tanda
- penatalaksanaan : ekstirpasi (seluruhnya)
DUKTUS OMFALOENTERIKUS
- isi usus halus dapat keluar melalui umbilikus karena sisa pipa omfaloenterikus yang
menetap dengan lumen yang masih terbuka sisa pipa omfaloenterikus ini dapat
berbentuk sinus umbilikus, kista, atau divertikulum Meckel obliterasi pipa itu
dapat membentuk suatu pipa tanpa lumen yang menghubungkan ileum dengan
dinding perut (dapat sebagai pencetus terjadinya volvulus usus halus)
- patologi dan klinis :
patologi
klinis
duktus tetap terbuka
fistel usus halus
sisa t/d pita
penyulit ileus obstruksi
Divertikulum Meckel penyulit radang/perdarahan
sinus umbilikus
radang kronik
Kista
umumnya tidak ada
- DD : - radang spesifik setempat
- sinus pilonidalis (pada orang yang berambut di kulit perut di sekitar
umbilikus)
- metastasis dari keganasan primer di perut
- benjolan sister Joseph
diagnosis banding radang umbilikus kronik (kadang merupakan granuloma) :
- sinus urakus, sinus duktus omfaloenterikus
- radang spesifik (difteri lokal, tuberkulosis lokal)
- umbilikus dalam yang kumuh
- benda asing, sinus pilonidalis
- keganasan sekunder dari karsinoma organ perut (ex : karsinoma ovarium,
Created by dr. Doni Kurniawan

kolon, lambung, atau pankreas/sister Joseph)


- penatalaksanaan : ekstirpasi (seluruhnya)
Hematoma Rektus Abdominis
- etiologi :
o/k perdarahan dalam sarung m.rektus abdominis akibat robeknya vena dan/atau
a.epigastrika inf hematom di sarung rektus (vagina muskuli rekti t/d lamina
ant dan post) terletak antara m.rektus abdominis dengan peritoneum parietale
ruptur ini terjadi karena trauma luar pada dinding abdomen/karena kontraksi
m.rektus abdominis yang sangat kuat (ex : batuk hebat, muntah, mengejan) serta
adanya prakondisi yang memudahkan terjadinya ruptur dan perdarahan (ex :
gangguan pembekuan darah)
hematom paling sering terjadi pada bagian kaudal (karena tidak ada sarung
rektus post) sehingga hematom mudah meluas ke retroperitoneum sambil
melewati linea mediana dan menyebabkan tanda rangsangan peritoneum dan
gejala saluran cerna
- diagnosis :
- anamnesis
nyeri perut tiba-tiba disertai mual, muntah, dan kadang iritasi
kandung kemih (riwayat batuk hebat, mengejan, dan
pemakaian antikoagulan)
- px fisik
massa berbentuk lonjong, nyeri tekan pada sarung rektus,
rangsangan peritoneum jelas (jika otot rektus berkontraksi
massa makin terfiksir, rasa nyeri dan nyeri tekan akan
bertambah)
- px penunjang R abdomen (dari lateral hematom sarung rektus tampak oval)
USG
- DD
: - proses radang dalam rongga perut
- neoplasma (primer, metastasis)
- terapi : - konservatif (bed rest, analgesik , pemberian antikoagulan dihentikan)
- pembedahan (umumnya tidak diperlukan)
Tumor Desmoid
- ad suatu fibroma yang konsistensinya keras, bersifat jinak, mengadakan invasi lokal
tetapi tidak bermetastasis, dan umumnya residif
- berasal dari jaringan muskulo-aponeurotik, massa tumor biasanya soliter, agak
terpancang, dan tidak nyeri
- predileksi : dinding depan abdomen bagian kaudal ( kadang ditemukan di tungkai,
panggul, dan dada, serta paling sering dijumpai pada wanita usia
subur)
- terapi
: eksisi luas (kulit, otot, dan peritoneum) dengan memperhatikan sarafsaraf yang penting di dinding perut dalam penutupan kulit
diperlukan teknik bedah rekonstruksi
Created by dr. Doni Kurniawan

HERNIA UMUM
Pendahuluan
- hernia ad protrusi/penonjolan isi suatu rongga melalui defek/bagian lemah dari
dinding rongga bersangkutan
- t/d : cincin, kantong, dan isi hernia
- jenis :
1. terjadinya hernia bawaan (kongenital) dan hernia dapatan (akuisita)
2. letaknya
diagfragma, inguinal, umbilikal, femoral, dll
3. sifatnya
hernia reponable (jika isi hernia dapat keluar masuk)
tidak ada keluhan nyeri/gejala obstruksi usus
hernia irreponable (jika isi hernia tidak dapat dikembalikan ke
dalam rongga)
hernia akreta
disebabkan oleh perlekatan isi kantong
pada peritoneum kantong hernia (tidak
ada keluhan nyeri/tanda obstruksi
usus)
hernia inkarserata isi kantong hernia terperangkap, tidak
dapat kembali ke dalam rongga perut
disertai gangguan pasase isi usus
(obstruksi usus)
hernia strangulata idem, disertai gangguan vaskularisasi
hernia Richter
jika yang mengalami strangulasi hanya
sebagian dinding usus (biasanya
pasase isi usus masih ada, mungkin
terganggu karena usus terlipat
sehingga disertai obstruksi usus)
- klinis hernia :
Jenis
reponable/bebas
irreponable/akreta
Inkarserasi
Strangulasi

reponable
+
-

Created by dr. Doni Kurniawan

nyeri
+
++

obstruksi
+
+

sakit
+
++

toksik
++

- jenis (lainnya) :
hernia eksterna ad hernia yang menonjol ke luar melalui dinding perut,
pinggang, atau perineum
interna ad tonjolan usus tanpa kantong hernia melalui suatu lobang
dalam rongga perut (ex : foramen Winslow, resesus retrosekal/defek
dapatan pada mesenterium setelah anastomosis usus)
hernia insipiens
hernia indirek yang berada di kanalis
inguinalis yang ujungnya tidak keluar dari
anulus eksternus
hernia interparietalis/interstisialis jika kantong suatu hernia menonjol ke
dalam celah antara lapisan dinding perut
hernia geser
jika sebagian dinding kantong hernia
terbentuk dari organ yang merupakan isi
hernia (ex : sekum, kolon sigmoid, atau
kandung kemih) dapat terjadi karena isi
kantong berasal dari organ yang letaknya
retroperitoneal (alat bersangkutan tidak
masuk kantong hernia, melainkan tergeser
dari retroperitoneal)
hernia epigastrika
menonjol melalui defek di linea alba
kranial dari umbilikus
hernia Spieghel
muncul melalui tempat lemah di antara
tepi lateral m.rektus abdominis dengan
linea semisirkularis
hernia lumbalis
menempati dinding perut bagian lateral (ex
: hernia sikatriks/insisional pada bekas
operasi ginjal, hernia di trigonum lumbale
inf Petit dan di trigonum lumbale sup
Grijnfelt hernia di trigonum Lumbale
jarang ditemukan)
hernia ventralis
sayatan pada nervus mengakibatkan
anestesi kulit dan paralisis otot pada
segmen yang dilayani oleh saraf yang
dirusak, jika > 2 saraf dipotong mungkin
terjadi hernia ventralis (ex : pada insisi
lumbotomi)
hernia obturatoria
melalui foramen obturatorium
hernia diafragmatika
melalui foramen Bochdalek di diagfragma
Created by dr. Doni Kurniawan

hernia Littre

hernia dengan divertikulum Meckel


sebagai isi kantong

Regio inguinalis
KANALIS INGUINALIS
- batas :
kraniolateral anulus inguinalis internus (merupakan bagian terbuka dari
fasia transversalis) dan aponeurosis m.transversus abdominis
medial bawah anulus inguinalis ekternus ( merupakan bagian terbuka dari
aponeurosis m.oblikus abdominis eksternus)
atap
aponeurosis m.oblikus abdominis eksternus
dasar
ligamentum inguinale
- isi :
pria
tali sperma (funikulus spermatikus)
wanita
ligamentum rotundum
- persarafan :
n.ilioinguinalis dan n.iliofemoralis mempersarafi otot di regio inguinal,
sekitar kanalis inguinalis, dan tali sperma, serta sensibilitas kulit regio
inguinalis, skrotum, dan sebagian kecil kulit tungkai atas bagian
proksimomedial
KANALIS FEMORALIS
- terletak medial dari v.femoralis, di dalam lakuna vasorum, dorsal dari ligamentum
inguinalis (tempat v.safena magna bermuara di dalam v.femoralis)
- batas :
kranioventral ligamentum inguinalis
kaudodorsal pinggir os pubis t/d ligamentum iliopektineale (Cooper)
lateral
sarung v.femoralis
medial
ligamentum lakunare Gimbernati

Created by dr. Doni Kurniawan

HERNIA INGUINALIS
Etiologi
- etiologi :
1. prosesus vaginalis yang terbuka
2. pe tekanan intraabdomen yang kronik (batuk kronik, HP, konstipasi, dan asites)
3. kelemahan otot dinding perut karena usia
Diagnosis
- hernia : inguinalis indirek/lateralis diraba dengan ujung jari
inguinalis direk/medialis diraba dengan sisi jari
Hernia Inguinalis Medial (Direk)
- disebut medialis karena menonjol langsung ke depan melalui segitiga
Hesselbach
segitiga Hesselbach (batasnya) :
inferior : ligamentum inguinale
lateral : vasa epigastrika inf
medial : tepi m.rektus abdominis
dasar
: fasia transversal yang diperkuat oleh serat aponeurosis
m.transversus abdominis (kadang tidak sempurna, sehingga daerah
ini potensial untuk menjadi lemah/locus minoris resistence)
- karena tidak keluar melalui kanalis ingunalis dan tidak ke skrotum, umumnya tidak
disertai strangulasi dan inkarserasi (karena cincin hernia longgar), umumnya terjadi
bilateral
- etiologi (hampir selalu) :
1. pe tekanan intraabdomen
2. kelemahan otot dinding di trigonum Hesselbach
- pemeriksaan : tampak tonjolan berbentuk bulat
- dapat terjadi hernia geser (yang mengandung sebagian dinding kantong kemih)
Hernia Inguinalis Lateral (Indirek)
- disebut lateralis karena menonjol dari perut di lateral vasa epigastrika inf
indirek karena keluar melalui 2 pintu ( anulus dan kanalis
inguinalis)
- etiologi :
Created by dr. Doni Kurniawan

bayi dan anak oleh kelainan bawaan berupa tidak menutupnya prosesus
vaginalis peritoneum (akibat proses penurunan testis ke skrotum)
- dapat terjadi hernia geser kanan isi t/d sekum dan sebagian kolon
asendens
kiri
isi t/d sebagian kolon desendens

Gambaran Klinis
- inspeksi : asimetri ke 2 sisi lipat paha, skrotum, atau labia dalam posisi berdiri dan
berbaring (pasien diminta mengedan/batuk sehingga adanya
benjolan/keadaan asimetri dapat dilihat)
- palpasi : dalam keadaan ada benjolan hernia (diraba konsistensinya, dan dicoba
didorong apakah benjolan dapat direposisi reponable/irreponable)

Pengelolaan
- konservatif :
1. reposisi
dilakukan secara bimanual (tangan kiri memegang isi hernia membentuk
corong sedangkan tangan kanan mendorongnya ke arah cincin hernia
dengan tekanan lambat tapi menetap sampai terjadi reposisi)
2. pemakaian bantalan penyangga
hanya bertujuan menahan hernia yang telah direposisi dan tidak pernah
menyembuhkan, serta komplikasinya ad merusak kulit dan tonus otot
dinding perut di daerah yang tertekan sedangkan strangulasi tetap
mengancam, pada anak dapat menimbulkan atrofi testis karena tekanan padi
tali sperma yang mengandung pembuluh darah testis)
- operatif :
1. herniotomi
dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka
dan isi hernia dibebaskan jika ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong
hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong
hernia ingunalis lateralis (bayi dan anak) yang penyebabnya ad adanya
prosesus vaginalis yang tidan menutup sedangkan anulus inguinalis internus
cukup elastis dan dinding belakang kanalis cukup kuat, hanya dilakukan
herniotomi tanpa hernioplastik
2. hernioplastik
dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat
dinding belakang kanalis inguinalis
memperkecil anulus inguinalis internus dengan jahitan terputus, menutup
dan memperkuat fasia transversa, dan menjahitkan pertemuan m.transversus
Created by dr. Doni Kurniawan

10

abdominis dan m.oblikus abdominis internus (conjoint tendon) ke


ligamentum inguinale Poupart (metode Bassini metode pertama/1887)
menjahitkan fasia transversa, m.transversus abdominis, m.oblikus
abdominis internus ke ligamentum Cooper (metode Mc Vay)
hernia inguinalis medialis besar (ditemukan insufisiensi dinding belakang
kanalis inguinalis) diperlukan hernioplastik

- residif :
1. H. I. lateralis
karena penutupan anulus inguinalis internus yang tidak memadai, di
antaranya karena diseksi kantong yang kurang sempurna, adanya lipoma
preperitoneal, atau kantong hernia tidak ditemukan
2. H. I. medialis
karena tegangan berlebihan pada jahitan plastik/kekurangan dalam teknik
NB : jika defek cukup besar/terjadi residif berulang pemakaian plastik dengan
bahan sintesis (mersilene, prolene mesh, atau marleks)
Komplikasi
H. ireponable

isi hernia tertahan dalam kantong hernia (dapat


terjadi jika isi hernia terlalu besar atau t/d omentum,
organ ekstraperitoneal hernia geser/akreta
gejala klinis tidak ada, kecuali berupa benjolan)
H. strangulata
isi hernia tercekik oleh cincin hernia (timbul gejala
obstruksi usus yang sederhana)
H. Richter
obstruksi usus dapat parsial/total
H. femoralis/obturotoria obstruksi parsial (jika cincin hernia sempit, kurang
elastis, atau > kaku)
H. inkarserata retrograd 2 segmen usus terperangkap di dalam kantong
hernia dan 1 segmen lainnya berada dalam rongga
peritoneum seperti huruf W
jepitan cincin hernia terjadi gangguan perfusi jaringan isi hernia (awal)
terjadi bendungan vena sehingga terjadi udem organ/struktur di dalam hernia dan
transudasi ke dalam kantong hernia timbulnya udem menyebabkan jepitan
pada cincin hernia semakin bertambah peredaran darah menjadi nekrosis dan
kantong hernia akan berisi transudat (berupa cairan serosanguinus) jika isi
hernia t/d usus, dapat terjadi perforasi dapat menimbulkan abses lokal, fistel,
atau peritonitis (jika terjadi hubungan dengan rongga perut) jika terjadi
inkarserasi (mengandung usus) dapat terjadi gangguan keseimbangan cairan,
elektrolit, dan asam basa jika telah terjadi strangulasi dapat terjadi keadaan
toksik akibat gangren

Created by dr. Doni Kurniawan

11

- DD (H. inkarserata dan H. strangulata) :


gejala/tanda obstruksi usus (H. inkarserata)
nekrosis/gangren (H. strangulata)
nyeri
kolik
menetap
suhu badan normal
normal/meninggi
nadi
normal/meninggi
meninggi/tinggi sekali
leukosit
normal
leukositosis
rangsang
tidak ada
Jelas
peritoneum
sakit
sedang/berat
berat sekali/toksik
HERNIA FEMORALIS
- anamnesis : benjolan di lipat paha (muncul waktu melakukan kegiatan yang
menaikkan tekanan intraabdomen dan hilang waktu
istirahat/berbaring)
- px fisik
: benjolan lunak di lipat paha di bawah ligamentum inguinale,
di medial v.femoralis, dan lateral tuberkulum pubikum
pintu masuk hernia femoralis ad angulus femoralis isi hernia
masuk ke dalam kanalis femoralis (yang berbentuk corong
sejajar dengan v.femoralis sepanjang 2 cm) dan keluar pada
fosa ovalis di lipat paha
Patofisiologi
- perkembangan hernia femoralis :
penonjolan jaringan preperitoneal ke dalam kanalis femoralis penonjolan >
besar, diikuti permulaan hernia hernia femoralis dengan lipoma
preperitoneal lipoma dengan hernia membelok ke kranial setelah keluar
dari fosa ovalis lipoma terletak kranial dari ligamentum inguinale
Diagnosis Banding
- DD :
limfedenitis (yang disertai tanda radang lokal umum dengan sumber infeksi di
tungkai bawah, perineum, anus, atau kulit tubuh kaudal dari tingkat umbilikus
lipoma
variks tunggal (di muara v.safena magna dengan/tanpa varises pada tungkai,
konsistensinya lunak, pada batuk/mengedan benjolan variks membesar dengan
gelombang dan mudah dihilangkan dengan tekanan
abses dingin (berasal dari spondilitis torakolumbalis)
hernia Richter (yang telah mengalami strangulasi dan gangguan vitalitas isi
hernia, memberikan gambaran seperti abses)
Terapi
- operasi (herniotomi disusul hernioplastik untuk menjepit anulus inguinalis) :
1. pendekatan krural
tanpa membuka kanalis ingunalis (pada wanita)
Created by dr. Doni Kurniawan

12

hernioplastik dilakukan dengan menjahitkan


ligamentum inguinale ke ligamentum Cooper
2. pendekatan inguinalis dengan membuka kanalis inguinalis sambil
menginspeksi dinding posteriornya (pada pria
karena hernia femoralis pada pria sering disertai
hernia inguinalis medialis)
hernioplastik (Bassini) dilakukan dengan menjahitkan
ligamentum inguinale ke ligamentum lakunare
Gimbernati
3. pendekatan kombinasi pada hernia femoralis inkarserata, hernia residif, atau
kombinasi dengan hernia inguinalis

HERNIA LAIN
Hernia Umbilikalis
- ad hernia kongenital pada umbilikus yang hanya ditutup peritoneum dan kulit
- klinis :
- merupakan penonjolan yang mengandung isi rongga perut yang masuk melalui
cincin umbilikus akibat pe tekanan intraabdomen (ex : saat bayi menangis)
- umumnya tidak nyeri, dan jarang inkarserasi
- hernia umbilikalis pada dewasa merupakan lanjutan pada anak
- perbandingan
: pria : wanita = 1 :3
- predisposisi
: pe tekanan intraabdomen karena gravid, obesitas, dan asites
- penatalaksanaan :
1. cincin hernia < 2 cm terjadi regresi spontan (sebelum bayi usia 6 bulan ;
kadang cincin baru tertutup setelah 1 tahun)
untuk mempercepat penutupan dengan mendekatkan
tepi kiri dan kanan kemudian memancangnya dengan
pita perekat (plester) untuk 2-3 minggu dapat juga
menggunakan uang logam yang dipancangkan di
umbilikus untuk mencegah penonjolan isi rongga
perut jika sampai usia 1 tahun hernia masih
menonjol koreksi operasi
2. cincin hernia > 2 cm jarang terjadi regresi spontan
tindakannya operasi
Hernia Para-Umbilikalis
- ad hernia yang melalui suatu celah di garis tengah di tepi kranial umbilikus, jarang
terjadi di tepi kaudalnya
- penutupan secara spontan jarang terjadi, umumnya diperlukan operasi koreksi
Hernia Epigastrika/Hernia Alba
Created by dr. Doni Kurniawan

13

- ad hernia yang keluar melalui defek di linea alba antara umbilikus dan prosesus
xipoideus
- isi
: t/d penonjolan jaringan lemak preperitoneal dengan/tanpa kantong
peritoneum (jarang usus halus/besar)
- linea alba dibentuk oleh anyaman serabut aponeurosis lamina ant dan post sarung
m.rektus (sering hanya 1 lapis dan linea alba di sebelah kranial umbilikus > lebar
dibandingkan dengan yang sebelah kaudal) predisposisi terjadinya hernia
epigastrika hernia ditutupi oleh kulit, lemak subkutis, lemak preperitoneal, dan
peritoneum
- klinis : keluhan abdominal discomfort dan mual (mirip kelainan kantong empedu,
tukak peptik, atau hernia hiatus esofagus)
- terapi : pembedahan (reposisi isi hernia), dan menutup defek di linea alba
Hernia Ventralis
- ad nama umum untuk semua hernia di dinding perut bagian ant-lateral (ex : hernia
sikatriks penonjolan peritoneum melalui bekas luka operasi yang baru/lama)
- predisposisi hernia sikatriks :
infeksi luka operasi, dehisensi luka, teknik penutupan luka operasi yang kurang
baik, jenis insisi, obesitas, pe tekanan intraabdomen (ex : asites, distensi usus
post op, batuk o/k komplikasi paru), malnutrisi, pemakaian steroid jangka
panjang
- terapi :
1. konservatif alat penyangga/korset elastis khusus
2. operatif
herniotomi dan hernioplastik (untuk menutup defek di lapisan
muskulo-aponeurosis)
Hernia Lumbalis
- di daerah lumbal antara costae XII dan krista iliaka ada 2 buah trigonum :
1. trigonum costolumbalis sup (Grijnfelt) berbentuk segitiga terbalik
- batas kranial costae XII
ant
tepi bebas m.oblikus abdominis internus
post
tepi bebas m.sakrospinalis
m.latissimus dorsi
atap
dasar
aponeurosis m.transversus abdominis
2. trigonum costolumbalis inf (Petit)
berbentuk segitiga
- batas kaudal krista iliaka
ant
tepi bebas m.oblikus abdominis eksternus
post
tepi bebas m.latissimus dorsi
atap
fasia superfisialis
dasar
m.oblikus abdominis internus
- px fisik
: tampak dan teraba benjolan di pinggang di tepi bawah costae XII
(Grijnfelt) atau di tepi kranial panggul dorsal
Created by dr. Doni Kurniawan

14

- diagnosis : px pintu hernia


- DD
: hematoma, abses dingin, atau tumor jaringan lunak
- terapi
: herniotomi dan hernioplastik (penutupan defek)

HERNIA KHUSUS
Hernia Richter
- ditemukan oleh Richter (1778), jarang ditemukan, kebanyakan ditemukan pada
hernia femoralis/obturatoria
- biasanya sebagian dinding usus antemesenterial mengalami inkarserasi karena pintu
hernia kecil dengan tepi keras dan tajam ileus obstruksi mungkin parsial/total
benjolan hernia tidak ditemukan dan baru terdiagnosis pada waktu laparotomi
- komplikasi : strangulasi (sehingga terjadi perforasi usus)
Hernia Littre
- ad hernia yang mengandung divertikel Meckel
Hernia Spieghel
- ad hernia interstisial dengan/tanpa isinya melalui fasia Spieghel
- biasanya pada usia 40-70 tahun, terjadi di kanan, jarang bilateral
- diagnosis : benjolan di sebelah atas titik Mc Burney kanan/kiri, pada tepi lateral
m.rektus abdominis
- isi
: usus, omentum, atau ovarium
- terapi
: herniotomi dan hernioplastik (menutup defek pada m.rektus abdominis
dan m.oblikus abdominis internus)
Hernia Obturatoria
- ad hernia melalui foramen obturatorium
foramen obturatorium (saluran yang berjalan miring ke kaudal)
kranial dan lateral : sulkus obturatorius os pubis
kaudal
: tepi bebas membran obturatoria, m.obturatorius internus
dan externus
isi
: saraf, arteri, dan vena obturatoria
- proses terjadinya (tahap) :
1. tonjolan lemak retroperitoneal masuk ke dalam kanalis obturatorius
2. disusul oleh tonjolan peritoneum parietal
Created by dr. Doni Kurniawan

15

3. kantong hernia diisi oleh lekuk usus


4. dapat mengalami inkarserasi parsial, sering secara Richter, atau total
- diagnosis :
ax
: tanda Howship-Romberg (keluhan nyeri seperti ditusuk-tusuk dan
parestesia di daerah panggul, lutut, dan bagian medial paha akibat
penekanan pada n.obturatorius
vt/rt : tanda Howship-Romberg (pemeriksaan dalam)
- terapi : pendekatan transperitoneal/preperitoneal (tindakan bedah)

Hernia Perinealis
- ad benjolan hernia pada perineum melalui defek dasar panggul yang dapat terjadi
secara primer pada wanita multipara/sekunder setelah operasi melalui perineum (ex
: prostatektomi/reseksi rektum secara abdominoperineal)
- hernia keluar melalui dasar panggul (t/d m.levator ani dan m.sakrokoksigeus beserta
fasianya)
- jenis :
1. hernia anterior hernia inguinalis lateralis, hernia pudendalis, dan hernia
vaginolabialis
2. hernia posterior hernia isiorektalis, dan hernia retrorektalis
- diagnosis : ax dan px (tampak dan teraba benjolan di perineum yang mudah keluar
masuk dan jarang mengalami inkarserasi, pintu hernia dapat diraba
secara bimanual dengan px rektovaginal)
- terapi
: pendekatan transperitoneal, perineal, atau kombinasi abdominal dan
perineal
Hernia Skrotalis
- ad hernia inguinalis lateralis yang mencapai skrotum
- diagnosis : benjolan yang dapat direposisi/jika tidak dapat direposisi, atas dasar
tidak adanya pembatasan jelas di sebelah kranial dan adanya hubungan
ke kranial melalui anulus eksternus
- DD
: hidrokel dan elefantiasis skrotum (testis sebagai pegangan untuk
membedakannya)
Hernia Labialis
- ad hernia inguinalis lateralis yang mencapai labium mayus
- klinis : tampak benjolan pada labium mayus yang jelas pada waktu berdiri dan
mengedan, dan hilang pada waktu berbaring
- DD
: hernia femoralis, dan kista di kanalis Nuck yang menonjol di kaudal
ligamentum inguinale dan di lateral ligamentum pubikum (kista kanalis
Created by dr. Doni Kurniawan

16

Nuck teraba sebagai kista dengan batas jelas di sebelah kraniolateral


berlainan dengan hernia indirek dan tidak dapat direposisi)
Hernia Bilateral
- ad hernia yang terjadi pada ke-2 sisi bagian lipat paha
- hernia inguinalis medialis umumnya ditemukan bilateral
Hernia Pantalon
- ad kombinasi hernia ingunalis lateralis dan medialis pada 1 sisi (ke-2 kantong
hernia dipisah oleh vasa epigastrika inf sehingga berbentuk seperti celana)
- diagnosis : umumnya secara klinis susah untuk ditegakkan, biasanya ditemukan
sewaktu operasi
- terapi
: herniotomi dan hernioplastik (pembedahan)
TERAPI HERNIA
Terapi Umum
1. konservatif (alat penyangga)
2. operasi (herniotomi dan hernioplastik)
herniorafi akut
pada hernia inkarserata/strangulata
menunjukkan morbiditas/mortalitas yang tidak
dapat diabaikan
herniorafi elektif
pada umumnya memperlihatkan morbiditas dan
mortalitas yang tidak tinggi
komplikasi operasi hernia cedera v.femoralis, n.ilioinguinalis,
n.iliofemoralis, duktus deferens, atau buli-buli
bila masuk pada hernia geser
komplikasi dini
hematoma, infeksi luka, bendungan v.femoralis,
fistel urin/feses, residif
komplikasi lama
atrofi testis karena lesi a.spermatika, bendungan
pleksus pampiniformis, residif
Hernioplastik Endoskopi
- ad pendekatan dengan penderita berbaring dalam posisi Trendelenburg 40
- digunakan 3 trokar (1 di garis tengah dekat umbilikus, 2 di lateral) biasanya isi
hernia tereposisi sendiri setelah rongga diisi gas CO2 (sebab usus akan jatuh ke
arah kranial) dinding perut bagian pelvis dan inguinal kelihatan baik
peritoneum parietal dibuka dan dilepaskan di sekitar daerah hernia kantong
hernia dibiakan di tempatnya daerah anulus internus, segitiga Hesselbach, dan
lakuna vasorum (artinya pintu masuk hernia direk, indirek, dan femoralis sekaligus
ditampilkan) daerah tersebut ditutup dengan selembar bahan sintetis prolen yang
diletakkan di belakang pembuluh epigastrika inf yang dipancang dengan klip di
sebelah kaudal ligamentum Cooper peritoneum ditutup kembali dan dipancang
dengan klip
Created by dr. Doni Kurniawan

17

- keuntungan : morbiditas ringan, penderita kurang merasa nyeri, dan KU kurang


terganggu dibandingkan operasi dari luar, penderita dapat pulang
dalam 1 hari dan bekerja kembali setelah 1 minggu
- penyulit
: perdarahan/infeksi

RETROPERITONEUM
Anatomi
- batas :
ventral peritoneum parietalis
dorsal vertebrae, m.psoas, dan m.kuadratus lumborum
kranial costae VII dan diagfragma
kaudal pinggir pelvis
lateral tepi lateral m.kuadratus lumborum
- isi : ginjal, ureter, kelenjar adrenal, pankreas, duodenum, aorta abdominalis,
v.kava inf, pembuluh spermatika/ovarika, pembuluh dan kelenjar limf, bagian
saraf otonom serta saraf perifer, jaringan ikat longgar dan lemak
Fibrosis Retroperitoneal Idiopatik
- ad suatu radang nonsupuratif dan nonspesifik yang mengakibatkan fibrosis keras
pada jaringan ikat retroperitoneal yang secara perlahan-lahan menimbulkan gejala
kompresi pada organ pembuluh di sekelilingnya
- etiologi : infeksi, trauma, hipersensitivitas terhadap obat, dan rx autoimun
- patologi :
PA
massa padat, rata, putih keabu-abuan dengan ketebalan yang
berbeda-beda, membungkus pembuluh darah besar dan ureter
mudah terkelupas seperti kulit bawang, dan dapat meluas di
seluruh retroperitoneum, dan ke mediastinum dapat terjadi
obstruksi ureter dan kadang aorta/v.kava inf massa jaringan
fibrosis mengelilingi dan menekan struktur yang dibungkusnya
tetapi tidak menginvasinya
mikroskopik ditemukan radang kronik dan subakut nonspesifik jaringan ikat
fibroadiposis dengan infiltrasi sel-sel limfosit
- klinis
:
Created by dr. Doni Kurniawan

18

fase aktif (saat terjadinya penyebaran proses fibrosis membungkus struktur


retroperitoneal) fase kontraksi (sehingga terjadi penekanan dan kompresi
struktur yang dibungkusnya)
gejala awal berupa nyeri menetap samar di daerah samping/punggung bawah
yang menjalar ke perut bawah, lipat paha, genitalia, atau bagian medial paha
awalnya unilateral dan kemudian menjadi bilateral (jika proses fibrosis meluas)
timbul juga keluhan anoreksia, mual, diare, lesu, dan pe BB (tergantung letak
dan luasnya proses) tanda radang subakut (ex : subfebris), NT abdomen
bawah, NK CVA tanda obstruksi ureter (parsia/total) terletak 1/3 distal ureter
- lab
: leukositosis dan pe LED
- px penunjang : IVP (trias : hidronefrosis, bagian atas ureter melebar dan berkelokkelok karena kompresi dari luar bagian distal ureter, deviasi ureter)
- komplikasi
: renal failure
- terapi :
steroid

pada penderita yang baru (untuk menghambat proses fibrosis dan


rx hiperimun)
ureterolisis untuk membebaskan obstruksi pada ureter (dapat diikuti dengan
transposisi ureter ke intraperitoneal)
Tumor
- tumor primer retroperitoneum (asal) : jaringan ikat longgar, lemak, fasia, otot, saraf
somatis/otonom, jaringan vaskuler, dan pembuluh/kelenjar limf
- tumor
jinak lipoma, limfangioma, fibroma, leiomyoma, hemangioma, desmoid,
dan feokromositoma (tumor sel kromafin dari sumsum adrenal yang
diwarnai gelap)
ganas limfoma malignum, liposarkoma, dan fibrosarkoma
- klinis :
awal pembesaran perut disertai perasaan penuh dengan/tanpa nyeri jelas
lanjut gejala akibat penekanan tumor besar pada organ retroperitoneal
mual, muntah, gangguan BAB (penekanan pada GI track)
hematuria, disuria, polakisuri, oliguria, anuria (penekanan pada Urinarius
track)
nyeri menjalar ke ke-2 paha (penekanan pada urat saraf lumbal dan sacral)
udem dan varises tungkai bawah (penekanan pada pembuluh limf/vena)
sesak (penekanan pada diafragma)
- px fisik
: massa tumor retroperitoneal dengan balotemen positif di rongga
abdomen (bentuk dan konsistensinya tergantung dari jenis tumor)
- px penunjang : R, aortografi, IVP, USG
- diagnosis
: px histologik
- terapi
:
Created by dr. Doni Kurniawan

19

1. operasi tumor jinak


2. radiasi indikasi radioterapi (tumor yang tidak mungkin dioperasi, sisa tumor
setelah operasi, tumor yang radiosensitif seperti limfoma malignum,
dan sebagai terapi adjuvan tumor tertentu)
khusus limfoma dilakukan radioterapi disertai kemoterapi

OMENTUM
Umum
- omentum mayus t/d 2 lapis lipatan mesotelium (diantaranya terdapat pembuluh
darah epiploika, kelenjar dan pembuluh limf, serabut saraf, dan jaringan lemak
- gerakan dipengaruhi oleh gerakan peristalsis usus, gerakan diafragma, dan
perubahan posisi orang
- fungsi :
pelindung rongga abdomen dari setiap bencana yang mungkin timbul dalam
rongga peritoneum
sebagai imunitas karena mengandung makrofag (yang dengan cepat dapat
menyingkirkan kuman/benda asing)
Torsi
- ad terpuntirnya omentum pada sumbu panjang sehingga dapat terjadi gangguan
sirkulasi yang mungkin menimbulkan udem, infark, atau gangren
- syarat (terjadinya) :
1. adanya segmen yang panjang dan bebas gerak
2. adanya titik pancang tempat terjadinya puntiran
- jenis :
1. primer/idiopatik bersifat unipolar (dengan 1 titik pancang)
2. sekunder
bersifat bipolar (mengandung 2 titik pancang)
ada perlengketan antara tepi bebas omentum dengan
kelainan patologik lain (ex : kista, radang, bekas operasi,
dan hernia ingunalis)
- klinis :
nyeri perut tiba-tiba dan makin hebat, kadang disertai mual dan muntah
Created by dr. Doni Kurniawan

20

NT lepas abdomen, defans muskuler (tanda iritasi peritoneum)


- DD
: app akut, kista ovarium (yang terpuntir)
- terapi : reseksi omentum (pembedahan)
Infark
- ad gangguan vaskuler akut tanpa torsi omentum/penyebab lain yang dapat
menjelaskan kelainan yang bersangkutan
- segmen kanan bawah omentum yang paling bebas gerak dan mengandung banyak
lemak (sering mengalami infark), biasa terjadi pada usia muda, perbandingan pria :
wanita = 3 : 1
- etiologi : trombus vena omentum sekunder akibat kerusakan endoteliumnya
(trombus terjadi karena tekanan intraabdomen yang tinggi)
- klinis
: nyeri abdomen perlahan-lahan, mual, dan subfebril
- px fisik : tanda seperti torsi omentum
- terapi : laparatomi dan reseksi omentum lokal (daerah infark berdiameter 2-20
cm, batas tegas, udem, dan menunjukkan tanda perdarahan dan gangren)
Kista dan Tumor
kista
- merupakan kelainan kongenital yang sering ditemukan pada anak-anak/dewasa
muda
- kista :
kecil tidak ada gejala
besar dapat diraba sebagai massa tumor yang bebas bergerak dalam rongga
abdomen
- komplikasi : torsi, infeksi, atau ruptur
- terapi
: eksisi lokal
tumor
- paling sering ditemukan dan bersifat multipel ad metastasis karsinoma lambung,
kolon, pankreas, atau ovarium yang sering disertai asites dan merupakan bagian
dari peritonitis karsinomatosis

Created by dr. Doni Kurniawan

Anda mungkin juga menyukai