Cirendeu C. Putih
Dinding Abdomen
Dinding abdmen : - Struktur muskulo-aponeurosis kompleks - Belakang; melekat pada tulang belakang Atas ; melekat pada iga Bawah ; melekat pada tulang panggul - Terdiri atas beberapa lapis; luar ke dalam =Kulit (kutis dan subkutis) =lemak subkutan =fasia superfisial (fasia Scarpa) =ketiga otot dinding perut - m. Oblikus abd. Eksternus - m. Oblikus abd. Internus - m. Transversus abdominis =lapisan preperitoneum dan peritoneum - fasia transversalis - lemak preperitoneal - peritoneum - Otot di bagian depan tengah ; terdiri : sepasang otot rektus abdominis dengan fasianya dipisahkan oleh Linea Alba Dinding perut membentuk Rongga Perut ; melindungi isi rongga perut Integritas muskulo-aponeurosis dinding perut penting mencegah Hernia Bawaan, Dapatan, maupun Iatrogenik Perdarahan dinding perut Berasal dari beberapa arah ( Kaya vaskularisasi ) - cab. Aa.interkostales VI s.d XII - a. Epigastrika superior - Dari Caudal: a. Iliaka sirkumfleksa superfisialis , a. Pudenda eksterna, dan a. Efigastrika inferior. Persarafan : - n. Torakalis VI s.d XII - n. Lumbalis I Fungsi lain Otot abdomen : - Pernafasan, Berkemih dan Buang air besar meninggikan
abdominal pressure
Kelainan Kongenital
GASTROSKISIS bila usus keluar dari titik terlemah di kanan umbilikus, usus
akan berada di luar abdomen tanpa dibungkus peritoneum dan amnion hanya ditutup peritoneum dan kulit, isi rongga perut menonjol akibat peninggian tekanan intraabdomen
HERNIA UMBILIKALIS KONGENITAL hernia kongenital pada umbilikus yang URAKUS cairan urin dapat keluar melalui umbilikus sebagai akibat dari
hubungan urakus ( saluran urin embrional) yang menetap antara umbilikus dan buli-buli karena sisa pipa omfaloenterikus yang menetap dengan lumen yang masih terbuka. HERNIA INGUINALIS KONGENITAL prosesus vaginalis masih terbuka ( belum obliterasi sempurna), sehingga dapat terjadi Hidrokel dan Hernia
Kelainan Lain :
HEMATOM REKTUS :
robekan pada vena dan/ atau a. Epigastrika inferior perdarahan dalam sarung m. Rektus abdominis fibroma yang konsistensinya keras, jinak, invasi lokal tetapi tidak metastasis, umumnya residif. - Lokasi sering dinding depan abdomen bagian caudal. - Berasal dari jaringan musculo-aponeurotik.
KISTA DESMOID :
HERNIA
Penonjolan dari suatu organ atau jaringan melalui celah abnormal Hernia terdiri dari Kantong hernia / sac Isi hernia / content Pintu hernia / ring Dapat terjadi oleh karena : Congenital Acquisita Iatrogenik
- Strangulasi / strangulated
Lokasi hernia :
Diapragma Ventral adomen Umbilicus Inguinal
Treatment
OPERASI :
Herniotomi Herniorrhapy :
( herniotomi + Hernioplasti )
1. UMBILIKAL HERNIA
Kelainan congenital
- dimana celah yang terjadi bekas lewatnya a/v.umbilicus,a/v.viteline dan ductus viteline yang tidak menutup (obliterasi). Pada anak - dapat ditunggu untuk menutup sendiri (obliterasi) sampai umur 2 tahun - bila tidak menutup dilakukan penutupan dengan tindakan operasi Pada orang dewasa - lebih sering dijumpai pada wanita daripada laki laki Factor predisposisi yang disebabkan oleh : -Kehamilan yang sering -Ascites -Kegemukan -Tumor intra abdominal yang besar
Gambaran klinik :
Pada orang dewasa bila terjadi hernia umbilikalis
jarang terjadi obliterasi (penutupan sendiri) secara spontan seperti pada anak anak. Biasanya isi kantong hernia umbilikalis - omentum , usus dan kolon - jarang menyebabkan obstruksi ataupun inkarserata karena pintu hernia sangat kecil bila dibandingkan besarnya organ yang ada dibawahnya - tapi kemungkinan terjadinya strangulasi (pencerutan) dapat terjadi Keluhan - timbul rasa sakit pada saat batuk ataupun - mengedan ,karena terjadi herniasi
Pengobatan:
Operasi dilakukan dengan penutupan
umbical ring (fascia) yang terbuka dengan jahitan yang tidak diserap (benang nilon)
2. EPIGASTRIK HERNIA
Gambaran klinik :
Epigastrik hernia:
- jarang menimbulkan keluhan - didapati secara kebetulan pada pemeriksaan rutin abdomen Bila isi kantong hernia omentum , usus : - rasa sakit dan rasa panas didaerah epigastik yang menjalar kebelakang dan ke perut bagian bawah dan disertai mual , muntah dan gembung - bila pasien berbaring keluhan itu hilang karena terjadi reduksi isi hernia Diagnosa : - penderita disuruh mengedan agar terjadi peningkatan tekanan intra abdominal dan saat ini terjadilah herniasi dan teraba benjolan - bila penderita gemuk cara ini sulit dilakukan dapat dilakukan dengan pemeriksaan dengan USG, CT scan
Diagnosa banding : Ulcus pepticum (luka pada eso, gastr dan duodenum) Hiatus hernia Pancreatitis Obstruksi usus bagian atas Subcutaneus lipoma fibroma neuro fibroma Pengobatan : Bila terjadi keluhan dilakukan repair fascia
Pengobatan :
Hernia Incisional yang kecil cukup
dilakukan direct fascia repair / jahit primer fasia
4. Spigelian Hernia
Terjadinya herniasi pada celah abnormal didaerah garis
semilunaris disebelah lateral dari Rektus abdominis sedikit diatas level a/v.Epigastrik inferior. Herniasi yang terjadi sangat kecil dan sangat sulit untuk mempalpasinya, penderita mengeluh sakit pada perut bagian bawah bila batuk atau mengedan . Dengan batuan USG atau CT scan dapat menentukan letak herniasi tersebut . Pengobatan : - operasi dengan melakukan repair pada celah tersebut
Gambaran klinik :
6. HERNIA DI INGUINAL
Umum terjadi : Hernia inguinalis lateralis (Indirect)
saat mengedan, batuk atau mengangkat berat Benjolan akan mengecil atau hilang pada saat berbaring Tanda tanda Ileus obstruksi bila terjadi obstruksi usus Signs: Finger tip test Perubahan posisi Bentuk benjolan -bila lonjong - HIL / indirect hernia -bila oval - HIM / direct hernia
Anatomi
M.Obl.Ext ------- Fascia Spermatica Externa M.Obl.Int ------ Cremasteric layers M.Trans.Abd----- Fascia Spermatica Interna Canalis Inguinalis Int.abd.ing ring Ext.abd.ing ring Conjoined tendon - m.Obliqus int + m.Trans. Abd. Inguinal ligament (Poupart ligament) Hesselbachs triangle (Inguinal) A/V.Epigastric Inferior Fascia transversalis
Inguinal canal
C.Ligamentum inguinale
D.Spina iliaca anterior
superior
Anatomi
aponeurosis Posterior border is the transversalis fascia Inferior border is the inguinal ligament Superior border is the conjoint tendon
A. Anulus inguinalis superficialis (ext) B. Crus mediale C. Funiculus spermaticus et m. cremaster D. V. femoralis E. Hiatus saphenus F. Lig. lacunare G. Anulus femoralis H. Margo falciformis (cornu superius) I. Lig inguinale J. Fibrae intercrurales K. M. obliquus externus abdominis
HERNIA DI INGUINALIS
Dapat terjadi : Reponible Irreponible Incarcerata Strangulata
Treatment OPERASI
Congenital: Herniotomi Acquired : Herniorrhapy: Herniotomi dan Hernioplasti
Urinary retention Scrotal haematoma Damage to the ileoinguinal nerve Ischaemic orchitis Recurrent hernia
Inadequate preoperative selection Type of hernia Type of operation Postoperative wound infection Recurrent hernias should be repaired using a mesh technique Can be performed as either an open or a laparoscopic procedure Patients should be consented for a possible orchidectomy
HERNIA FEMORALIS
Sering terjadi pada wanita karena femoral ring
nya melebar karena adanya perubahan physical & biochemical selama kehamilan Female : male ratio is 4:1 Isi hernia sering terjadi incarcerata dan strangulasi karena pintu hernia (femoral ring) nya sempit
Clinical Findings
Symptoms Sakit didaerah femoral Keluhan Ileus obstruksi Signs Benjolan dibawah ligamentum inguinale Diffrential Diagnosis Inguinal hernia Saphenous varices
Treatment
All uncomplicated femoral hernias should be repaired as an urgent
elective procedure Approaches to the femoral canal Transinguinal (Lotheissen) Vertical (McEvedy) Irrespective of approach used the following will be achieved Dissection of the sac Reduction / inspection of the contents Ligation of the sac Repair of the defect in the transversalis fascia Approximation of the inguinal and pectineal (coopers) ligaments by non absorbable sutures
The rigt side - caecum The left side - sigmoid colon Or Bladder , Ovary
Lipoma of the cord Hernia femoralis Hydrocele testis Lymphadenopathy or Abscesses Varicocele testis Undescended testis
Diagnostik : - Langsung atau setelah 2-3 hari jika muncul Sindroma Distress Pernafasan Pemeriksaan Fisik : - Sisi thorak yang terkena lebih menonjol - Perkusi pekak, suara nafas menghilang, mediastinum tergeser ke sisi thorak yang normal - Abdomen terlihat Skafoid
Terapi :
- pertahankan neonatus tetap hangat - bila perlu O2 ringan - NGT suction kontinyu, cegah distensi usus - cek : pH dan AGDA Umumnya Koreksi BEDAH Laparotomi dgn: - Jahitan Langsung - Pemasangan Protesa akses operasi : melalui dada atau abdomen (lebih banyak dilakukan ahli)
Koreksi Secepatnya
Etiologi : - Cedera saraf Frenikus saat lahir - Paralisis Erb - Trauma pada Pleksus Brachialis
Diagnosis : - Sindroma distres pernafasan lebih ringan berjalan tidak progresif - Sering mendapat serangan distres pernafasan, sianosis, dan sering infeksi pernafasan berulang - Thorak foto : hampir mirip Hernia Diafragmatika, gastrointestinal mendorong diafragma ke arah puncak paru-paru - Fluoroskopi terlihat pergerakan diafragma paradoksal
Penatalaksanaan :
Operasi Laparotomi Plikasi pada Diafragma awalnya cembung menjadi lebih datar, dan fiksasi diafragma menstabilkan mediastinum dan memperbaiki ventilasi