Anda di halaman 1dari 33

HERNIA

Hernia Umum

 Penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah dari


dinding rongga bersangkutan.
Kongenital
Terjadinya
Akuisita
75% lipat paha

10% hernia insisional


Sesuai lokasi 10% hernia ventralis
Letak
anatomi
Klasifikasi 3% hernia umbilikalis
Reponibel 3% hernia lain

Ireponibel Akreta
Sifat
Inkarserata
Eksterna

Interna Strangulata Richter


Hernia Reponibel dan Hernia Inkarserata

Hernia Ireponibel Hernia Strangulata


Hernia Inguinalis
Regio Inguinalis
Kanalis Inguinalis:
 Saluran oblik yang menembus bagian bawah dinding
anterior abdomen
 Panjang 4 cm
 Kraniolateral: anulus inguinalis internus
 Medial bawah: anulus inguinalis eksternus
 Atap: aponeurosis musculus obliqus eksternus
abdominis
 Dasar: ligamentum inguinale

Kanalis Femoralis:
Terletak:
Medial dari vena femoralis,
Dorsal dari ligamentum inguinalis
Kranioventral oleh ligamentum inguinalis
Kraniodorsal oleh pinggir os pubis dari
Hernia Inguinalis
Etiologi dan Faktor Resiko

Etiologi:
Anomali kongenital neonatus, ±90% prosesus vaginalis tetap terbuka
bayi umur 1 tahun, ±30% prosesus vaginalis belum
menutup
Didapat, faktor resiko:
Segala usia: umur↑
 Laki-laki > perempuan
 Tekanan intraabdominal yang meninggi secara kronik (batuk kronik,
hipertrofi prostat, konstipasi, asites)
 Kelemahan otot dinding perut
Tiga mekanisme yang dapat mencegah hernia inguinalis:
 Kanalis inginalis berjalan miring
 Struktur otot oblikus internus abdominis yang menutup anulus
inguinalis internus ketika kontraksi
 Fasia transversa kuat yang menutupi trigonum Hasselbach
yang umumnya hampir tidak berotot
Hernia Inguinalis Medialis (Hernia
Direk)
 Menonjol langsung ke depan melalui trigonum
Hesselbach
 Batas trigonum Hesselbach:
 Inferior: ligamentum inguinale
 Lateral: AV epigastrika inferior
 Medial: tepi otot rektus
 Dasar: fasia transversal dan aponeurosis
musculus
 Penyebab tersering:
 Peninggian tekanan intraabdomen kronik
 Kelemahan otot dinding di trigonum
Hesselbach
 Umumnya bilateral, pada laki-laki tua
Hernia Inguinalis Lateralis
(Hernia Indirek)

 Menonjol dari perut di lateral pembuluh


epigastrika inferior
 Indirek keluar melalui dua pintu dan
saluran anulus dan kanalis inguinalis
 Penyebab:
 Bayi dan anak kelainan bawaan
tidak menutupnya prosesus vaginalis
peritoneum, akibat proses turunnya
testis ke skrotum
Diagnosis Hernia Inguinalis
 Gambaran Klinis:
 Keluhan pada orang dewasa berupa benjolan di lipat paha pada waktu mengedan, batuk, atau mengangkat
beban berat, menghilang saat berbaring
 Keluhan pada anak benjolan hilang timbul diketahui orang tua, gelisah, banyak menangis, kadang perut
kembung pikirkan hernia strangulata
 Pemeriksaan Fisik:
 Inspeksi:
 Asimetri kedua sisi lipat paha, skrotum, labia dalam posisi berbaring dan berdiri  pasien diminta
mengedan atau batuk
 Palpasi: nilai konsistensi dan dicoba mendorong apakah benjolan dapat direposisi
 Hernia insipien tonjolan hanya dapat dirasakan menyentuh ujung jari di kanalis inguinalis dan tidak
menonjol keluar
 Bayi dan anak kadanga tidak terlihat benjolan sewaktu menangis, batuk atau mengedan palpasi
funikulus spermatikus, dengan membandingkan sisi kanan dan kiri tanda sarung tangan sutera
Tatalaksana

 Pengobatan konservatif tindakan reposisi dan pemakaian penyangga/penunjang untuk mempertahankan isi
hernia yang telah direposisi
 Reposisi:
 Reposisi bimanual
 Reposisi spontan
 Reposisi tidak dilakukan pada hernia strangulata kecuali pada pasien anak
 Jika reposisi tidak berhasil, operasi harus segera dilakukan dalam waktu 6 jam hernia inkarserata
 Tujuan pemakaian bantalan penyangga: menahan hernia yang telah direposisi dan tidak pernah
menyembuhkan (dipakai seumur hidup) tidak dianjurkan
 Pengobatan operatif satu-satunya pengobatan hernia inguinalis
 Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan
 Prinsip dasar operasi hernia: herniotomi dan hernioplasti
 Herniotomi pembebasan kantong hernia sampai ke lehernyabebaskan isis
hernia bila ada perlekatan jahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong
 Hernioplasti tindakan memperkecil anulus inginalis internus dan memperkuat
dinding belakang kanalis inguinalis
 Hernia kongenital bayi dan anakprosesus vaginalis tidak menutup herniotomi
 Hernia bilateral bayi dan anak eksplorasi kontralateral
 Umumnya dibutuhkan bahan mesh prostesis untuk memperkuat defek dinding yang
lemah
Komplikasi

 Bergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia


 Isi hernia dapat tertahan dalam kantong hernia pada hernia ireponibel isi hernia
terlalu besar tidak timbul gejala klinis, kecuali berupa benjolan
 Isi hernia dapat tercekik oleh cincin hernia hernia inkarserata gejala obstruksi
usus sementara
 Jepitan cincin hernia gangguan perfusi jaringan isi hernia nekrosis isi hernia,
kantong hernia berisi transudat (cairan serosanguinus) perforasi abses lokal, fistel,
peritonitis (hubungan dengan rongga perut)
 Hernia strangulasi gangguan vaskularisasi gangren demam dan leukositosis
Diagnosis Banding

 Hidrokel
 Batas tegas, tidak dapat dimasukkan kembali, testis tidak dapat
diraba, P. Transiluminasi (+)
 Limfadenopati inguinal
 Perhatikan ada tidaknya infeksi pada tungkai
 Testis ektopik testis masih berada di kanalis inguinalis
 Lipoma atau herniasi lemak peritoneal melalui cincin inguinal
 orkhitis
Hernia Femoralis

 Kranioventral: ligamentum inguinalis


 Kaudodorsal: pinggir os pubis, terdiri dari
ligamentum ileopektonale (ligamentum
Cooper)
 Batas lateral: vena femoralis
 Batas medial: ligamentum lakunare
Gimbernati
 Gambaran klinik
 Benjolan di lipat paha saat batuk, mengedan,
mengangkat benda berat dan hilang saat
berbaring
 Pemeriksaan fisik benjolan di lipat paha
 Penatalaksanaan:
 Operasiterdiri dari herniotomy dan hernioplasty
dengan tujuan menjepit annulus femoralis
Hernia Umbilikalis

 Hernia kongenital pada umbilikus yang hanya


ditutupperitoneum dan kulit penonjolan isi rongga perut
yang masuk melalui cuncin umbilikus
 Angka kejadian tinggi pada bayi prematur
 Hernia umbilikalis pada dewasa merupakan kelanjutan dari
hernia umbilikalis pada anak
 Faktor predisposisi:
 Peningkatan tekanan karena kehamilan, asites atau obesitas
 Gejala Klinik:
 Umumnya tidak menimbulkan nyeri dan sangat jarang
terjadi ulserasi
 Pada orang dewasa inkarserasi lebih sering terjadi
Tatalaksana

 Untuk mempercepat penutupan dapat dilakukan


dengan mendekatkan tepi kiri dan kanan, kemudian
mengencangkannya dengan pita perekat
(plester)selama 2-3 minggu
 Dapat digunakan uang logam yang dipancangkan di
umbilikus mencegah penonjolan isi rongga perut
 Pada cincin hernia yang melebihi 2cm jarang terjadi
regresi spontan dan lebih sukar diperoleh penutupan
dengan tindakan konservatif
Hernia Paraumbilikalis

 Merupakan hernia melalui suatu celah di garis tengah di tepi


cranial umbilicus, jarang terjadi di tepi kaudalnya
 Penatalaksanaannya berupa operasi
Hernia Epigastrica (Hernia Linea Alba)

 Hernia yang keluar melalui defek di linea alba


antara umbilicus dan processus xiphoideus
 Isi hernia terdiri dari penonjolan jaringan
preperitoneal dengan atau tanpa kantong
peritoneum.
 Linea alba dibentuk oleh anyaman serbut
aponeurosis lamina anterior dan posterior sarung
M. rektus
 Gambaran klinik:
 Perut kurang enak dan mual
 Bila
hernia kecil dan sukar diraba keluhan
samar
 Penatalaksanaan
 Terapibedah reposisi isi hernia dan menutup
defek di linea alba
Hernia Ventralis

 Nama umum semua hernia di dinding perut bagian anterolateral hernia


sikatriks
 Hernia sikatriks penonjolan peritoneum melalui bekas luka operasi yang
baru maupun yang lama
 Faktor predisposisi:
 Infeksi luka operasi
 Dehisensi luka
 Teknik penutupan luka operasi yang kurang baik
 Jenis insisi
 Obesitas
 Peninggian tekanan intra abdomen
 KU pasien kurang baik
Tatalaksana

 Pengelolaan konservatif menggunakan alat


penyanggah atau korset elastic khusus dapat
digunakan untuk sementara atau lebih lama bila
ada kontraindikasi pembedahan
 Terapi operatif berupa herniotomy dan hernioplasty
dengan tujuan menutup defek di lapisan
muskuloaponeurosis. Bila defek besardiperlukan
bahan sintetis seperti marleks.
Hernia Richter

 Bila strangulasi hanya menjepit sebagian


dinding usus
 Komplikasi perforasi usus
 Pada hernia femoralis komplikasi tampak
seperti abses sampai terjadi fistel
enterokutaneus daerah inguinal
Hernia Littre

 Hernia yang berisi divertikulum Meckel


 Jarang ditemukan

Hernia Spieghel
 Hernia interstisial dengan atau tanpa isinya melalui facia spieghel
 Jarang dijumpai, biasanya pada usia 40-70 tahun
 Diagnosis ditegakkan dengan menemukan bejolan di sebelah atas
titik Mc Burney kanan dan kiri pada tepi lateral M. Rectus
Abdominis
Hernia Obturatoria

 Diagnosis ditegakkan dengan adanya


 Penonjolan melalui foramen obturatorium keluhan nyeri seperti ditusuk-tusuk dan
parestesia di daerah panggul, lutut, dan
 Dapat berlangsung dalam 4 tahap:
bangian medial paha akibat penekanan pada
1. Tonjolan lemak retroperitoneal masuk N. Obturatorius (tanda Howship Romberg)
kedalam kanalis obturatorius yang patognomonik
2. disusul oleh tonjolan peritoneum
parietal
3. Kantong hernia mungkin diisi oleh
lekuk khusus
4. Dapat mengalami inkarserasi parsial
seiring secara Richter atau total
Hernia Perinealis Hernia Skrotalis

 Tonjolan isi hernia pada perineum melalui


defek dasar panggul  Hernia inguinalis lateralis yang
 Pada diagnosis tampak dan teraba mencapai skrotum
benjolan di perineum yang mudah keluar  Diagnosis ditegakkan atas dasar
masuk dan jarang inkarserasi
benjolan yang dapat direposisi atas
 Pengelolaan operatif dianjurkan dengan dasar tidak ada pembatasan jelas di
peningkatan transperitoneal, perineal, sebelah cranial dan adanya hubungan
atau kombinasi abdomen dan perineal ke cranial melalui anulus eksternus
Hernia Labialis Hernia Pantalon

 Hernia inginalis lateralis yang mencapai


labium mayus  Kombinasi hernia inguinalis
 Secara klinis tampak benjolan pada lateralis dan medialis pada satu sisi
labium mayus yang jelas pada waktu  Kedua kantong hernia dipisahkan
berdiri dan mengedan
oleh vasa epigastrica inferior
 Menghilang saat berbaring
 Diagnosis umumnya sukar
 Diagnosa banding:
ditemukan pada pemeriksaan
 Hernia femoralis klinis, biasanya ditemukan
 Kista di kanalis Nuck menonjol di sewaktu operasi
kaudal ligamentum inguinalis dan
bilateral tuberkulum pubikum
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai