- kelenjar limf regional terletak di kawasan paraaorta (= kelenjar limf regional ginjal)
sesuai dengan asal terjadinya testis
FISIOLOGI
- filtrasi glomerulus bergantung pada tekanan hidrostatik arteri dikurangi tekanan
osmotic koloid dan tahanan simpai Browman seluruh volume darah difiltrasi
dalam jam di ginjal plasma darah dikurangi protein difiltrasi ginjal
reabsorpsi air, nutrient vital, dan elektrolit (aktif/pasif) terjadi di tubulus 99%
volume filtrat di samping resorpsi terdapat sekresi tubulus (untuk
mempertahankan imbang elektrolit) gangguan sekresi tubulus pada gangguan
kronik fx ginjal dapat menyebabkan asidosis
- pengisian ureter dengan urin merupakan proses pasif peristalsis pelvis ginjal, dan
ureter meneruskan urin dari ureter ke VU (mengatasi tahanan pada hubungan
ureter-VU, dan mencegah terjadinya refluks)
- hubungan ureter-VU menjaminkan aliran urin bebas dari ureter ke VU susunan
anatominya membentuk mekanisme katup muskuler (makin terisi VU, katup ureterVU makin tertutup rapat) sewaktu miksi (mictio = BAK) katup tertutup rapat
karena tambahan kontraksi otot dinding trigonum (trigonum = segitiga)
- VU merupakan s.u reservoir yang tekanan isinya tetap (tidak bergantung pada
banyaknya isi, y.i suasana isotonic) jika VU penuh, maka VU dikosongkan
dengan kontraksi otot destrusor (detrudere = tekanan ke arah bawah) yang menetap
dan tidak berubah sfingter intern VU yang disarafi sarah otonom mempunyai
saraf yang sama dengan otot detrusor VU dan mencegah rembes dengan tonus
pasifnya sfingter otot dasar panggul yang t/d otot lurik tidak merupakan sfingter
sejati (tetapi memang menambah tahanan uretra)
PATOFISIOLOGI
- keadaan patologik disebabkan oleh kelainan congenital, cedera, infeksi,
pembentukan batu di saluran kemih, dan tumor
infeksi, trauma, dan tumor menyebabkan penyempitan/striktururetra
sehingga terjadi bendungan dan stasis yang memudahkan infeksi
linkungan stasis dan infeksi memungkinkan terbentuk batu menyebabkan
bendungan dan memudahkan infeksi karena bersifat sebagai benda asing
- bagan :
stasis
batu
radang
SINDROM OBSTRUKSI
- obstruksi uretra menyebabkan hipertrofi otot VU sebagai kompensasi untuk
mengatasi obstruksi tekanan di dalam VU jika tekanan yang dibiarkan
terjadi pelebaran ureter dan pielum (hidroureter dan hidronefrosis) kemudian
terjadi hipotrofi/atrofi ginjal (gagal ginjal) di VU terbentuk sakulus (sacculus =
kantong kecil) mukosa di antara berkas serabut otot yang hipertrofik disebut
trabekulasi (trabs = balok, trabecula = balok kecil) dinding VU jika sakulus
menjadi dalam terbentuk divertikel
- obstruksi uretra yang disebabkan oleh infeksi/trauma biasanya diikuti penyulit local
berupa abses periuretra, fistel, dan ekstravasasi prolaps rectum, hemoroid, dan
hernia inguinal medial merupakan penyulit lain akibat mengedan setiap kali miksi
- gejala dan tanda kelainan/penyakit saluran kemih dapat berupa nyeri, hematuria,
disuria, kelainan miksi, retensi miksi, inkontinensia, dan pneumaturia
NYERI
- ginjal NK CVA di sisi (y.i di pinggang kiri/kanan) jika disertai pielitis akut
maka nyeri tersebut disertai dengan gejala dan tanda radang sistemik, serta kelainan
endapan miksi pada px lab dapat juga terjadi nyeri alih ke region inguinalis
- obstruksi ureter nyeri berkala dan berupa kolik
- VU nyeri di region suprapubik pada dewasa disertai kelainan miksi berupa
disuria dan polakisuria
- uretra keluhan miksi
- inflamasi prostat nyeri didapat tinggi di dalam perineum
DISURIA
- berupa nyeri/rasa tidak nyaman saat miksi, rasa panas
- etiologi :
infeksi mukosa uretra/rangsangan lain (kateter)
Created by dr. Doni Kurniawan
PNEUMATURIA
- merupakan pengeluaran gas bersama kemih (gas berasal dari usus) pneumaturia
menandakana adanya fistel antara saluran kemih dan usus
HEMATURIA
- etiologi :
disebabkan oleh trauma, inflamasi, batu (pielum, ureter, VU), tumor, dan
diatesis hemoragik, glomerulonefritis, tumor ginjal (tumor Wilms), tumor VU,
hidronefrosis, ginjal polikistik, tuberculosis, periuretritis (apendisitis), benda
asing (VU, uretra), sistitis, uretritis, venektasi hyperplasia prostat
- jenis :
makroskopik berasal dari posterior uretra/leher VU
mikroskopik berasal dari ginjal, ureter, VU
PERUBAHAN/GANGGUAN MIKSI
- kapasitas VU 300ml jika volume tercapai, timbul keinginan miksi, dan jika
dikehendaki m.destrusor berkontraksi yang secara terdkoordinir akan diikuti
relaksasi sfingter
- frekuensi miksi , tetapi jumlah volume miksi sehari tidak berubah, disebabkan :
iritasi dinding VU (infeksi), volume VU kecil (fibrosis)
pengosongan VU yang tidak tuntas (hipertrofi prostate/gangguan neurologik)
ketidakstabilan m.destrusor (sehingga refleks miksi timbul ketika VU belum
penuh)
poliuria (jumlah volume urin sehari , volume setiap miksi N) ) ditemukan
pada polidipsi (polydipsi ; poli = banyak, dipsi = haus ; minum banyak) atau
penggunaan diuretic
nikturia (nycturia = nocturia , nyx = nox (L) = malam, ouron = kemih ; miksi
sering sewaktu malam) terjadi jika frekuensi miksi /pada poliuria juga
pada ganggua fx jantung (karena udem perifer diserap kembali ke peredaran
darah saat baring tidur)
iritasi leher VU dapat menimbulkan keinginan miksi yang tiba-tiba dan tidak
dapat ditunda (urgensi) disertai disuria/hipertrofi prostat
hesitasi (kesulitan miksi pada hipertrofi prostate, jika lobus tengah menonjao di
VU sehingga mempersempit meatus uretra t.u pada kontraksi destrusor dan saat
mengedan) disertai lemahnya pancaran kemih/hanya menetes saja
RETENSIO URIN
- retensio urin ad keadaan di mana penderita tidak dapat miksi padahal VU penuh
disebabkan oleh sumbatan mekanik pada uretra/gangguan fungional VU dan
sfingternya (ex : post-op setelah bangun dari anestesi)
retensio urin kronik disebabkan obstruksi uretra semakin hebat akhirnya VU
mengalami dilatasi (urin keluar terus-menerus karena kapasitas VU terlampaui)
Created by dr. Doni Kurniawan
penderita tidak mampu miksi lagi (tetapi urin keluar terus tanpa kendali)
sering penderita dianggap inkontinensia tetapi VU yang penuh dapat diraba
(fundusnya mendekati umbilicus pada palpasi abdomen)
INKONTINENSIA
- ad ketidakmampuan menahan urin yang dapat disebabkan oleh berbagai kelainan
- dalam keadaan N (VU terisi 300ml) dengan tekanan isotonic (tidak tergantung
banyak isinya) refleks miksi yang t/d kontraksi otot destrusor dan relaksasi
sfingter uretra bagian proks terjadi di tingkat S3 4 pengendalian kesadaran
(termasuk malam hari) dapat menunda refleks miksi untuk beberapa waktu
hilangnya kendali ini dapat disebabkan oleh kelainan dan gangguan fx korteks otak,
gangguan refleks sacral, dan kelainan serta gangguan fx otot destrusor dan sfingter
DIAGNOSIS
- anamnesis :
nyeri spesifik (ex : kolik), keluhan miksi, riwayat penyakit (ex : tbc) dapat
menjadi petunjuk letak dan sifat kelainan patologi
- px fisik :
dibicarakan pada bab 10, hlm.280-283
RT (ukuran, bentuk, dan konsistensi) pada prostat dinilai
post-prostatektomi enukleasi/endoskopik simpai prostate dibiarkan
sehingga pada RT memberi kesan prostat masih membesar lobus medial
prostat yang menonjol ke VU umumnya tidak dapat dicapai dengan jari
karsinoma prostat menyebabkan asimetri dan perubahan konsistensi lokal
dx dipastikan melalui biopsi jarum trans-rektal
kateter
dahulu dibuat dari karet dan sekarang dari lateks, politen, silicon
ujung kateter dibuat dalam berbagai bentuk agar tidak dapat tercabut
yang biasa ad bentuk Foley (ujung berbentuk balon, dapat dikembangkan)
untuk ukuran digunakan skala Charrire (Charrire, Joseph F.B, 18031876 ; tukang instrumens, Perancis) berdasarkan skala Perancis yang
menyatakan ukuran lingkaran di luarnya dan bukan diameternya (diameter
didapat dengan membagi ukuran Charrire dengan 3)
- px lab :
darah :
kreatinin, ureum, dan elektrolit (fx ginjal)
fosfatase asam (metastasis prostat ), fosfatase alkali (metastasis tulang )
Ca, fosfat, asam urat, dan hormon paratiroid (curiga urolithiasis)
urin :
Created by dr. Doni Kurniawan
- px pencitraan :
USG (menentukan letak dan sifat massa ginjal dan prostate padat/kista, adanya
batu/lebarnya lumen pielum, ureter, VU, dan uretra
endo-USG y.i ekografi trans-uretral/trans-rektal (px prostat dan VU)
urografi intravena (menentukan fx ekskresi ginjal)
arteriografi (dilakukan jika ditemukan tumor ginjal nonkista untuk menilai
vaskularisasinya) > sering digunakan CT scan (> aman dan informatie)
uretrografi retrograde/pungsi perkutan (melihat bagian atas urinarius track)
radionuklid scan (untuk menilai fx ginjal, ex : setelah obstruksi dihilangkan)
endoskopi uretra dan VU (untuk melakukan biopsi)
sistometrografi (menentukan perbandingan antara isi dan tekanan di VU)
KELAINAN BAWAAN
Pendahuluan
- insidennya 1 dari 3 orang di antara penyandang kelainan congenital
- saluran kemih dan genitalia berasal dari kloaka embrional dan system ekskresi y.i
ginjal dan gonad dari sumber yang sama y.i pro- dan mesonefros
- etiologi :
idiopatik
herediter, radiasi, infeksi virus (ex : rubella) bahan kimia (ex : talidomid)
- patologi :
gangguan fx, obstruksi jalan kemih, inkontinensia kemih, infertilitas, gangguan
fx seks, keganasan, hipertensi, predisposisi infeksi, dan gangguan kosmetik
Ginjal
GINJAL EKTOPIK
- antara panggul dan fosa renalis karena gangguan asensusnya sebagian >> ginjal
panggul terletak setinggi promontorium (kadang terletak kontralateral)
GINJAL LADAM
- penyatuan antara ke-2 ginjal membentuk ginjal ladam ke-2 ureter berjalan di
depan ginjal (masing-masing ke muaranya di trigonum VU)
GINJAL PASANGAN
Created by dr. Doni Kurniawan
10
11
URETER RETROKAVA
- terjadi di sisi kanan disebabkan kelainan embrionik v.kava inf mungkin
terjadi bendungan dan hidronefrosis ginjal kanan
- terapi :
ureter dipotong dan dilakukan re-anastomosis di sebelah ventral dari v.kava
12
dalam VU karena obstruksi distal pada dewasa dan manula divertikel dapat
menjadi besar dindingnya tidak mengandung serat otot sehingga tidak
berkontraksi sewaktu miksi (malahan menjadi besar, seperti ditiup) biasanya
tertinggal >> sisa urin sehingga divertikel menjadi sumber infeksi, terbentuknya
batu atau pertumbuhan tumor ganas
13
EPISPADIA
- merupakan keadaan terbukanya uretra di sebelah ventral dapat meliputi leher VU
(epispadia total) atau hanya uretra (epispadia parsial) insidens pria > wanita
- pada wanita epispadia total terlihat mons veneris yang lebar karena simfisis turut
terbuka, uretra terbuka dan klitoris terbelah, disertai inkontinensia pada pria
klinisnya seperti pada ekstrofia vesika
- pada epispadia parsial tidak terdapat inkontinensia (hanya uretra/sebagiannya
terbelah) kelainan ini tidak berarti pada wanita sebab tidak ada
keluhan/gangguan pada pria ada penis pendek dan bengkok karena kora\da yang
menjadikan gangguan pada miksi dan koitus
MIELODISPADIA
- mielodisplasia yang dapat mempengaruhi miksi :
spina bifida terbuka (aperta) atau tertutup (okulta)
sindrom regresi kauda (yang disertai agenesis ruas tulang sakral bagian kaudal
dan os koksigis)
- klinis :
VU aktif dengan tahanan perifer tinggi
kemih keluar secara menetes/memancar kecil, disertai residu dalam jumlah
besar tekanan intravesikal dan hampir selalu diikuti infeksi VU
sukar dikosongkan dengan tekanan
VU inaktif dengan tahanan perifer rendah
kapasitas VU tidak terganggu dan dapat mudah dikosongkan dengan
tekanan pada perut refluks tidak berarti dan infeksi tidak naik ke ginjal
VU inaktif dengan tahanan perifer tinggi
didapatkan kapasitas VU besar dengan jumlah residu besar VU tidak
dapat dikosongkan dengan tekanan pada perut pengeluaran kemih
sedikit-sedikit (setelah VU penuh sekali) bentuk ini sering ditemukan
pada lesi melintang sumsum tulang belakang
- terapi :
bertujuan mengosongkan VU secara total dan teratur, mencegah/mengatasi
refluks dan infeksi, dan mencapi kontinensi yang memungkinkan hubungan
sosial tanpa gangguan celana yang basah/bau urin
VU dikosongkan d/c tekanan pada perut setiap 2-3 jam (VU inaktif dengan
tahanan perifer rendah)
simpatikolit untuk menghasilkan miksi (VU inaktif dengan tahanan perifer
tinggi)
antibiotik (untuk infeksi), op antirefluks (jika ada refluks)
URETRA
STENOSIS URETRA
Created by dr. Doni Kurniawan
14
- tidak jarang ditemukan pada laki/perempuan pada laki sering terdapat kombinasi
dengan hipospadia
- penyulit :
uretritis, sindrom obstruksi jalan kemih
STENOSIS URETRA DISTAL
- biasanya ditemukan pada perempuan didapatkan stenosis di bagian distal uretra
yang berbentuk cincin
KATUP URETRA
- merupakan jaringan tipis berbentuk sekat di uretra prostatika yang menutup lumen
sewaktu miksi
- pada TIII gravid dapat dilihat pada USG sebagai VU penuh dan bendungan dari
ureter dan pielum biasanya gangguan pada ginjal sudah manifes pada usia bayi
pada anak selalu mengeluh haus, dan poliuria, enuresis, dan KU biasanya
VU dan ginjal dapat diraba pada palpasi pancaran urin kurang kuat dan sering
disertai ISK, sepsis pada kateterisasi tidak terdapat tahanan
- lab :
uremia (karena gangguan fx ginjal yang berakibat hidronefrosis)
- pencitraan :
endoskopi (katup terlihat berupa sekat yang menutup lumen sehingga lumen
berbentuk sebagai celah yang sempit)
- terapi :
elektrokoagulasi (insisi katup sampai dasarnya pada dinding uretra)
HIPOSPADIA
- uretra terlalu pendek sehingga tidak mencapai ujung glans penis muaranya
terletak ventroproksimal, insidensnya 1:300 kelainan ini terbatas pada uretra ant,
leher VU dan uretra post tidak mengalami kelainan dan kontinensi tidak terganggu
pada keadaan terberat meatus terletak perineal dan skrotum terbelah jika
keadaan ini disertai kriptokismus, bisa menimbulkan perancuan penentuan jenis
kelamin
- keluhan miksi tidak terjadi kecuali jika disertai stenosis meatus 15% hipospadia
disertai kriptokismus
- terapi :
usia bayi dilakukan kordektomi untuk meluruskan penis usia 2-4 tahun
rekonstruksi tahap ke-2 yang t/d rekonstruksi uretra neo-uretra biasanya
dibuat dari kulit prepusium, penis, atau skrotum (karena kulit prepusium
Created by dr. Doni Kurniawan
15
16
17
- fistel umbilikus
- ekstrofia
- katup uretra
- stenosis meatus, distal,
sfingter, sklerosa
- epispadia
- hipospadia
- fimosis
dari umbilikus
- cairan keruh/pus
- biasanya tidak ada
- kadang sekunder pada katup uretra
- ISK residif
- kelainan luas di dinding perut bawah
dan kelainan luar
- obstruksi uretra post, gangguan
fx ginjal, infeksi residif
- sindrom obstruksi/infeksi residif
- tampak pada kelahiran
- kebanyakan tampak
- gangguan miksi, balanitis
Interseksualitas
- jenis kelamin didasarkan :
determinasi kelamin terjadi perkembangan jaringan gonad primer menjadi
testis/ovarium proses ditentukan oleh kromosom kelamin (ada kromosom Y
terbentuk testikel, kromosom Y tidak ada terbentuk ovarium)
diferensiasi kelamin terjadi karena pengaruh hormon dari testis/ovarium
yang menentukan ciri kelamin sekunder kemudian pendidikan, linkungan,
dan sifat jasmani dan rohani mempengaruhi perkembangan itu
- interseksualitas ditentukan :
gangguan determinasi kelainan kromosom sering ditemukan pada janin,
tetapi kelainan ini umumnya letal, sehingga graviditas gugur
gangguan diferensiasi disebabkan oleh kelainan produksi hormon/gangguan
fx hormon kelamin (karena defisiensi enzim, hormon, penggunaan obat hormon
kelamin pada masa graviditas)
- dx :
ax (penggunaan hormon sewaktu gravid/penyakit sistem endokrin), px fisik, px
lab (kadar metabolik/hormon), px kromosom
- jenis :
HERMAFRODITISME
- hermafroditisme (Y : hermafroditos merupakan anak Hermes dan Aphrodite yang
mempunyai 2 kelamin ; mitos kuno Yunani) sejati (jarang ditemukan) disebabkan
kelainan kromosom, dan menunjukkan ke-2 jenis kelamin didapatkan bersamaan
- dx :
pada op ditemukan gonad laki dan perempuan dilakukan biopsi untuk
menentukan mana testis dan ovarium
- tx :
Created by dr. Doni Kurniawan
18
INFEKSI
Pendahuluan
- ISK merupkan infeksi no-2 setelah ISPA
- etiologi :
Escherichia coli, pseudomonas, proteus, dan klebsiela
- infeksi asendens :
pria
terjadi pada instrumentasi/kateterisasi
wanita terjadi karena uretra pendek sehingga infeksi mudah naik
Created by dr. Doni Kurniawan
19
- jenis ISK :
ISK atas (pielonefritis, abses ginjal), ISK bawah (sistitis, uretritis)
infeksi genital (prostatitis, epididimitis, vesikulitis, orkitis)
- komplikasi ISK :
septisemia dan urolitiasis
Ginjal
PIELONEFRITIS
- gejala dan tanda pielonefritis :
- discomfort dan nyeri perut tidak khas, septisemia dan toksik
- disuria, hematuria, kemih keruh dan berbau, febris, takikardia
Pielonefritis Akut
- merupakan ISK asendens (biasanya terjadi melalui refluks vesiko-ureter
- etiologi :
stasis, corpus alineum, trauma, instrumentasi
- klinis :
febris, menggigil, nyeri pinggang, toksik dengan syok
- dx (esensi) :
febris, menggigil, nyeri pinggang, disuria, polakisuria (pollakis = sering), piuria,
bakteriuria, dan biakan urine positif
- terapi :
penanganan syok, bakterimia, penyebab sepsis
- komplikasi :
pielonefritis kronik
dapat menyebabkan gangguan gx ginjal sampai destruksi ginjal total
pionefrosis
disebabkan obstruksi hubungan ureteropelvik menjadikan ginjal berupa
kantong besar yang mengandung pus
20
Ureter
- ureteritis merupakan infeksi yang berjalan naik dari sistitis ke pielum ginjal atau
berjalan turun dari radang primer hematogen/limfogen ginjal ke VU
- jarang sekali sumber ISK terletak di ureter selain pada ujung ureter buntu dengan
refluks setelah nefrektomi, ureterolitiasis, atau duplikasi tanpa jaringan ginjal proks
dan divertikel ureter
Kandung Kemih (Vesika Urinaria)
SISTITIS
- etiologi :
- obstruksi pengeluaran urine :
obstruksi prostate, obstruksi leher VU
striktur uretra, katup uretra
Created by dr. Doni Kurniawan
21
Uretra
URETRITIS KRONIK
- etiologi :
stenosis distal uretra, diuresis kurang, koitus kuman anaerob
- gejala :
mirip sistitis (polakisuria, disuria, nyeri uretra)
- tx :
antibiotic
URETRITIS AKUT
- etiologi :
infeksi gonore (Neisseria gonorrhoeae)
mengakibatkan striktur fibrosa di uretra post karena jaringan parut (uretritis
akut), prostatitis, epididimitis akut, proktitis, artrititis akut patella
(metastasis hematogen)
pada perempuan selain radang akut bernanah saluran kemih bawah sering
juga ditemukan Bartholinitis (radang kelenjar Bartholin/glandula
vestibularis mayor), radang kelenjar Skene
Chlamydia trachomatus
- tx :
antibiotic
STRIKTUR
- letak stritur uretra dan penyebabnya :
lokalisasi
penyebab
pars membranasea
- trauma panggul, kateterisasi salah jalan
pars bulbosa
- trauma/cedera kangkang uretritis
meatus
- balanitis, instrumentasi kasar
- gejala dan tanda :
mulai dengan hambatan arus kemih dan kemudian timbul sindroma lengkap
obstruksi leher VU
- tx :
Created by dr. Doni Kurniawan
22
Prostate
PROSTATITIS
Prostatitis Akut
- gejala dan tanda :
febris, kadang menggigil, nyeri perineal/pinggang rendah, sakit sedang/berat,
mialgia, atralgia, disuria dan retensio urine (karena pembengkakan prostate),
pus (pada RT setelah masase prostate)
- komplikasi (local) dan tx :
pembentukan abses prostate dan antibiotic
PROSTATITIS KRONIK
- gejala dan tanda :
tidak jelas/khas, sangat variable (keluhan miksi, nyeri perineum/pinggang)
- dx dan tx :
leukosit dan bacteria di dalam secret prostate dan antibiotik ( 2-4 minggu)
Vesikula Seminalis
- pada infeksi prostate biasanya terdapat vesikulitits seminalis (kadang ke-2 vesika
seminalis yang meradang dapat teraba pada RT)
- pada vesikulitis terdapat pembengkakan dan NT
Epididimis
EPIDIDIMITIS
- epididimitis akut dapat dianggap sebagai infeksi asendens jalan kemih
epididimitis sering ditemukan sebagai penyulit ISK/prostatitis kuman penyakit
yang berasal dari bacteria di uretra prostatika dan prostate masuk epididimis dari
uretra prostatika melalui duktus ejakulatorius, vesika seminalis, ampula, dan vas
deferens o/k itu obstruksi uretra distal dari prostate sering menyebabkan
timbulnya epididimitis karena tekanan tinggi sewaktu miksi setiap
kateterisasi/instrumentasi (ex : sistoskopi pasien uretritis) beresiko terjadinya
epididimitis bakterial
- infeksi mulai di kauda epididimitis dan biasanya meluas ke tubuh dan hulu
epididimis kemudian terjadi orkitis melalui radang kolateral menjadi abses
yang dapat menembus dorsal skrotum epididimitis traumatogen ad epididimitis
yang disebabkan refluks dari jalan kemih akibat tekanan tinggi intraabdomen karena
cedera abdomen
- gejala dan tanda :
Created by dr. Doni Kurniawan
23
lokal serta symptom sistemik infeksi akut, epididimis bengkak dan nyeri (dapat
beralih ke perut/daerah ginjal) disertai febris
- dx :
px fisik epididimis bengkak dan nyeri di permukaan dorsal testis, kulit
skrotum panas, merah, dan bengkak (o/k udem dan infiltrate), funikulus
spermatikus bengkak dan nyeri, RT didapatkan tanda prostatitis kronik
px lab tanda radang sistemik (kelainan kemih dan endapan urine), biakan
urine memastikan bacteria kausal
- DD kelainan isi mendadak skrotum :
- epididimis
epididimitis akut bacterial, epididimitis tbc
- testis
orkitis pada epididimitis, pada parotitis epidemika
torsio testis, hidatid Morgagni (apendiks testis)
tumor, trauma
- hernia inkarserata, torsio testis
- komplikasi :
abses menembus kulit dan menyebabkan fistel
- tx :
antibiotik
Tuberculosis
TUBERCULOSIS JALAN KEMIH
- dapat timbul pada segala usia (usia muda s/d ortu)
- basil tbc mencapai ginjal/epididimis secara hematogen dan menyebabkan gambaran
patologik khas berupa kelainan granulomatosa dengan pengkijuan sentral
akhirnya cenderung mengalami kalsifikasi/membentuk kaverne dari ginjal terjadi
penyebaran infeksi secara desendens melalui ureter yang dapat mengalami striktur
fibrosa di VU tbc mulai tampak sebagai bengkak dan kemerahan sekitar muara
ureter di trigonum tbc menyebar di VU dengan tukak kecil di mukosa yang
menjadi fibrotik dan mengakibatkan pengerutan
- penyebaran tbc ke saluran kemih terjadi puluhan tahun setelah kompleks primer
tbc saluran kemih tidak jarang ditemukan bersamaan dengan tbc sekunder vertebrae
penyebaran hematogen ke prostate/epididimis tidak berkaitan dengan tbc ginjal
TUBERCULOSIS GINJAL
- awalnya merupakan penyebaran milier kiri dan kanan di korteks saran milier
berkembang menjadi radang granulasi yang mengalami nekrosis secara pengkijuan
yang mungkin membentuk kaverne/sembuh lokal dengan fibrosis, pengerutan,
retraksi, dan kalsifikasi perforasi nekrosis kaliks (calyx = cawan bunga) di
pielum menyebabkan penyebaran secara desendens
- tbc di pielum, ureter, VU, adan prostate pada prinsipnya menunjukkan gambaran
yang sama (kec pengkijuan tidak menyebabkan kaverne melainkan ulkus)
Created by dr. Doni Kurniawan
24
- tx :
antituberkulostatik
tindak bedah (setelah diberikan tuberkulostatik)
- penyaliran/eksisi sarang tbc
- ekstirpasi organ yang rusak dan mengganggu
nefrektomi dengan/tanpa ureterektomi, nefrektomi parsial
reseksi parsial VU, epididimektomi
- perbaikan kelainan
stenosis pieloureteral, stenosis leher VU
stenosis/refluks hubungan vesiko-ureter
transplantasi muara ureter, penggantian VU, uretero-ileokutaneostomi
Sistosomiasis/Bilharsiasis
- merupakan penyakit parasiter yang mengakibatkan kerusakan fibrotik berat,
urolitiasis, dan karsinoma skuamosa
- dari 3 jenis sistosoma sistosoma hematobium yang menyebabkan kelainan VU
- bentuk serkaria (y.i parasit dewasa di ari menembus kulit kaki manusia dan
mencapai v.porta melalui aliran darah vena sistosoma betina mencapai VU
melalui v.mesenterika masuk ke system pleksus vena panggul t.u pleksus vena VU
(tempat telurnya dilepaskan) rx radang terhadap telur mati mengakibatkan
Created by dr. Doni Kurniawan
25
fibrosis hebat dan kalsifikasi dengan tukak kecil, papiloma, kista, granuloma, dan
pengerutan VU biasanya ditambah dengan sistitis bacterial, urolitiasis, dan
metaplasia epitel yang menjadi dasar karsinoma sel skuamosa
- gejala dan tanda :
hematuria terminal (awal), disuria, polakisuria
fibrosis leher VU dengan gejala retensio urine (o/k hematuria kronik) dari
VU meluas ke prostate dan vesikula seminalis yang fibrosisnya menyebabkan
elephantiasis genitalis pada perempuan dapat mencapai vagina, serviks dan
tuba Fallopius
fibrosis ureter menyebabkan penyempitan menyebabkan pielonefritis
bacteria dan hidronefrosis
gambaran klinik sistomiasis VU
- ruam kulit pada infeksi primer, sistolitiasis
- sakit sistemik ringan dengan eosinofilia sewaktu penyebaran hematogen
- inflamasi kronik VU, karsinoma sel skuamosa VU
- fibrosis, pengerutan, dan kontraktur VU
- tx :
kemoterapi jangka panjang (sediaan antimony)
tindak bedah (untuk penanganan karsinoma dan memperbaiki kelainan di jalan
kemih bawah t.u pengecilan VU dan striktur)
UROLITIASIS
Insidens dan Epidemiologi
- ringkasan epidemiologi dan etiologi
- epidemiologi
Negara yang sedang berkembang insidens tinggi
batu primer insidens tinggi
Negara yang sudah berkembang insidens > rendah
jalan kemih atas > jalan kemih bawah
- etiologi tidak jelas
lingkungan geografik penting (mungkin diit)
peranan Vit A tidak pernah dibuktikan
- etiologi urolitiasis
- idiopatik, jaringan mati
- gangguan aliran urine
fimosis, stritur meatus, hipertrofi prostate, ureterokele
refluks vesiko-ureteral, konstriksi hubungan ureteropelvik
- gangguan metabolisme
hiperparatiroidisme, hiperuresemia, hiperkalsemia
- ISK oleh mikroorganisme berdaya membuat urease (Proteus mirabilis)
- dehidrasi
kurang minum, lingkungan tinggi
Created by dr. Doni Kurniawan
26
- multifactor
anak di Negara berkembang, penderita multitrauma
Gambaran Klinik
BATU PELVIS GINJAL (PIELOLITIASIS)
- gejala dan tanda :
- tidak ada gejala/tanda, pielonefritis dan/atau sistitis, NT CVA
- nyeri pinggang (sisi/CVA), hematuria makroskopik/mikroskopik
- pernah mengeluarkan batu kecil ketika miksi
- batu tampak pada px pencitraan, gangguan fx ginjal
Created by dr. Doni Kurniawan
27
Diagnosis
- ax :
gejala dan tanda
- px :
tujuan px urolitiasis
- penentuan dx urolitiasis, lokasi batu, fx ginjal akibat urolitiasis
- kelainan jalan kemih sebagai penyebab batu, px kelainan metabolic kausal
px urolitiasis
Created by dr. Doni Kurniawan
28
- urine
mikroskopik-endapan, biakan, sensitivitas kuman
- fx ginjal :
ureum, kreatinin, elektrolit
- FPA (90% batu radio-opak), IVP (adanya efek obstruksi)
- USG ginjal (hidronefrosis), analisis biokimia batu, px kelainan metabolik
- foto kontras special
retrograde, perkutan
Diagnosis Banding
- DD :
kolik ginjal/ureter kanan susp kolik abdomen, kolik empedu, appis akut,
adnexitis (jika wanita)
hematuri tanpa nyeri susp keganasan
urolitiasis kronik susp karsinoma epidermoid (o/k rangsangan dan inflamasi)
nefrolitiasis+hidronefrosis susp tumor ginjal (ginjal polikista/tumor Grawitz)
ureterolitiasis radiolusen+hematuria tanpa kolik susp tumor ureter
vesikolitiasis radiolusen susp tumor VU
batu prostate (R : kecil seperti kumpulan pasir) susp karsinoma prostate (o/k
RT memberi kesan adanya keganasan)
Penyulit
- komplikasi :
obstruksi
nefrolitiasis dan ureterolitiasis hidronefrosis berlanjut dengan/tanpa
pionefrosis gagal ginjal uremia (jika terjadi gagal ginjal total)
vesikolitiasis ganggu aliran kemih dari ke-2 orifisium ureter
uretrolitiasis divertikulum uretra kronis terjadi ekstrvasasi urine
terbentuk fistula (terletak proks dari batu uretra)
iritasi kronis urotelium tumbuh keganasan (karsinoma epidermoid)
infeksi sekunder
Penatalaksanaan
- indikasi pengeluaran urolitiasis :
- obstruksi jalan kemih, infeksi, nyeri menetap/berulang-ulang
- batu metabolic yang tumbuh cepat
- pengeluaran urolitiasis :
- sistoskop/ureteroskop
litolapaksi (lapaxis = evakuasi), kantong Dormia (VU, ureter)
- tindak bedah terbuka
Created by dr. Doni Kurniawan
29
LITOTRIPSI
- vesikolitiasis dipecahkan memakai litotriptor secara mekanik melalui sistoskop atau
memakai gelombang elektrohidrolik/ultrasonik
- ureterolitiasis digunakan ureteroskop dan dihancurkan memakai gelombang
ultrasonic/elektrohidrolik/sinar laser
- nefrolitiasis dilakukan litotripsi dengan nefroskopi perkutan untuk membawa
transuder melalui sonde ke batu yang ada di ginjal (nefro-litotripsi perkutan)
PEMBEDAHAN
Nefrolitiasis
- yang terletak di kaliks dilakukan pembedahan jika ada indikasi umum dan terdapat
hidrokaliks (nefrolitotomi)
- batu pelvis jika menyebabkan hidronefrosis, infeksi, atau menyebabkan nyeri hebat
batu bentuk sederhana (pielolitotomi) dan batu bentuk tanduk rusa (pielolitotomi
yang diperluas)
Ureterolitiasis
- batu berukuran 0,4 cm terdapat pada 1/3 proks ureter, 80% batu akan keluar spontan
jika batu terdapat pada 1/3 distal, 90% akan keluar spontan patokan ini
dipakai jika batu tidak menyebabkan gangguan dan komplikasi pembedahan
(ureterolitotomi) dilakukan a/i gangguan fx ginjal, nyeri hebat, tx medik gagal
Created by dr. Doni Kurniawan
30
Vesikolitiasis
- batu ukuran 3 cm dapat dipecahkan dengan litotriptor batu ukuran 3 cm
ditangani dengan gelombang kejut atau sistolitotomi dengan sayatan Pfannenstiel
Uterolitiasis
- tidak jarang batu ukuran < 1 cm keluar spontan atau dengan pemasangan DC 3
hari pembedahan (uretrotomi eksterna) dengan komplikasi striktur uretra
NB : pembedahan urolitiasis
pielolitotomi
batu di taut ureter-pielum dengan hidronefrosis ringan (insisi
pinggang pada costae XII)
ureterolitotomi
batu di ureter dengan hidronefrosis sedang (insisi di dinding perut
tetapi pendekatannya tetap ekstraperitoneal)
batu ureter di taut vesiko-ureteral dengan ureterohidronefrosis (batu
dicabut dengan kantong Dormia melalui sistoskopi atau insisi
Pfannenstiel ; sistotomi melalui ekstraperitonealretropubik
sistolitiasis
litopaksi dan insisi Pfannenstiel
Pencegahan
OKTOKALSIUM FOSFAT
- pe nilai saturasi oktokalsium fosfat sama seperti magnesium ammonium fosfat (t.u
bergantung pada nilai pH) hanya pada pH > 6,5 nilai saturasi oktokalsium fosfat
akan berada di atas daerah lewat jenuh pasien dengan oktokalsium fosfat perlu
diteliti nilai pH dan jika nilai pH > 6,4 hendaknya dicari penyebabnya yang
biasanya ISK harus diperiksa ekskresi Ca dalam urine serta nilai Ca serum darah
(abN susp hiperparatiroidisme)
KALSIUM OKSALAT
- terdapat pada 75% batu ginjal dan merupakan komposisi batu yang paling sering
ditemukan pada batu saluran kemih di negara maju
- N kalsium oksalat tidak berada dalam keadaan puncak saturasi di urine factor
utama yang menentukan saturasi kalsium oksalat ad kalsium dan oksalat oksalat
mempunyai potensi yang jauh > besar dibandingkan dengan kalsium sebagai factor
saturasi di urine sehingga untuk menghindari terjadinya kristalisasi kalsium
oksalat yang terpenting ad mencegah ekskresi oksalat dalam urine ekskresi
oksalat di urine sebagian berasal dari makanan, sebagian besar bersumber dari
metabolisme endogen dari bahan makanan yang paling >> mengandung oksalat
ad bayam, teh, kopi, dan coklat
Created by dr. Doni Kurniawan
31
KELAINAN TRAUMATIC
Ginjal
- jenis cedera t/a :
cedera minor (90%), cedera mayor, cedera vaskuler
- secara patologis :
kontusio
rupture simpai (dengan perdarahan perirenal)
laserasi (laceratio = kerobekan)
cedera parenkim terbatas dengan hematom di bawah simpai (subkapsuler)
disertai robekan pielum
total/fragmentasi ginjal
putusnya pedikel ginjal
- penanggulangan :
observasi respirasi, system kardiovaskuler (syok), dan SSP
manifestasi lokal pada pinggang (menilai ginjal), abdomen (menilai cedera
rongga intraperitoneal, lesi lain (fraktur panggul)
- klinik :
NT dan ketegangan otot pinggang, defance muskuler jika terdapat perdarahan
intraperitoneal (cedera hati dan limpa), fraktur costae, hematuria
- komplikasi :
4 minggu I perdarahan, fistel/ekstravasasi urine, abses, sepsis, hipertensi
lanjut hipertensi, fistel arterio-vena, hidronefrosis, urolitiasis, pielonefritis
kronik
- dx :
- ax cedera langsung/tidak langsung
- hematuria, kebengkakan daerah ginjal
- IVP (ekstravasasi kontras, fx ginjal kontralateral, kelainan anatomic)
- tx :
90% rudapaksa tumpul ginjal berupa cedera minor (ex : kontusio ginjal dan
laserasi parenkim ginjal superficial tidak memerlukan pembedahan
konservatif (bed rest, analgesic, obs status ginjal dengan px Hb, Ht, endapan
urine)
pembedahan (indikasi laparotomi) :
- perdarahan dengan syok yang sukar diatasi
Created by dr. Doni Kurniawan
32
Ureter
- cedera ureter jarang ditemukan o/k ureter merupakan strukturr fleksibel yang mudah
bergerak di daerah retroperitoneal dengan ukuran kecil serta terlindung oleh tulang
dan otot
- rudapaksa ureter disebabkan oleh rudapaksa tajam/tumpul dari luar/iatrogenic
(pembedahan rectum, uterus, pembuluh darah panggul, tindakan endoskopik)
- dx :
- hematuria mikroskopik (cedera tajam)
- anuria/oliguria dan kadar ureum-kreatinin (cedera ureter bilateral)
- IVP (ekstravasasi urine/obstruksi ureter)
- pielografi retrograde (menunjukkan cedera serta lokasinya)
- penyulit post-op (nyeri sisi/pingggang, ileus paralitik lama)
- tx :
penting ad penyaliran urine yang ekstravasasi dan menghilangkan obstruksi
rekonstruksi ureter tergantung pada jenis, bentuk, luas, dan letak cedera
prinsip rekonstruksi ad debrideman, spatulasi (spatula = sendok ; ke-2 ujung
ureter dipotong berbentuk sendok), isolasi anastomosis dari kontaminasi (jika
Created by dr. Doni Kurniawan
33
disertai cedera usus), pemakaian bidai dalam anastomosis (jika perlu), dan
penyaliran daerah retroperitoneum
cedera ureter atas uretero-ureterostomi, nefrostomi, ureterokutaneostomi, autotransplantasi, nefrektomi (jika rekonstruksi tidak
memungkinkan)
cedera ureter tengah uretero-ureterostomi, transuretero-ureterostomi
cedera ureter distal uretero-ureterostomi, uretero-neosistostomi (ex :
melalui tabung yang dibuat dari dinding VU yang disebut Boari flap),
nefrostomi
NB : pemulihan cedera ureter :
- jarak defek pendek
anastomosis uretero-ureterostomi langsung
- jarak defek panjang
transuretero-ureterostomi
- defek distal
uretero-sistostomi dengan tabung yang dibuat dari
sebagian dinding VU menurut Boari
- defek panjang
autotransplanstasi ke fosa iliaka
- diversi arus urine
nefrostomi, pielostomi
Iatrogenic
- dx :
cedera diketahui saat pembedahan/tidak diketahui sampai timbul komplikasi
ureter terikat total/parsial febris, nyeri pinggang, ileus paralitik, anuria, tanda
rangsangan peritoneal (jika terjadi ekstravasasi urine ke rongga intraperitoneal)
gejala berupa fistel uretero-vaginal/uretero-kutan terbentuk 10 hari I posttrauma
px IVP, pielografi retrograd (retro = awalan belakang, gradior = jalan ;
pielogram dengan kontras dimasukkan dari VU), pielografi antegrad (ante =
awalan depan ; pielogram dengan kontras dimasukkan dari pielum) untuk
menentukan dx cedera ureter post-op
USG memberikan gambaran pelebaran system pelviokaliks
- tx :
cedera diketahui selama pembedahan rekonstruksi cito (seperti pada
rudapaksa tajam)
cedera diketahui beberapa hari post-op dan tidak ada komplikasi (febris, infeksi,
sepsis) eksplorasi pelepasan jahitan atau rekonstruksi jika terputus jika
Created by dr. Doni Kurniawan
34
35
Uretra
- jenis trauma (berdasarkan anatomi) :
rupture uretra post (terletak proks diafragma urogenital)
hampir selalu disertai fraktur tulang pelvis akibat fraktur tulang pelvis
terjadi robekan pars membranasea karena prostate dengan uretra prostatika
tertarik ke cranial bersama fragmen fraktur, sedangkan uretra membranasea
terikat di diafragma urogenital
dapat terjadi inkomplit dan total (uretra terpisah seluruhnya dan ligamentum
puboprostatikum robek, sehingga VU dan prostate terlepas ke cranial)
rupture uretra bulbosa terjadi akibat jatuh terduduk/terkangkang sehingga uretra
terjepit antara obyek yang keras (ex : batu, kayu, palang sepeda) dengan simfisis
rupture uretra ant (terletak dist diagfragma urogenital)
selain o/k cedera kangkang juga dapat disebabkan oleh instrumentasi
urologic (ex : pemasangan kateter, businasi, bedah endoskopi)
- klinik :
rupture uretra post tanda fraktur tulang pelvis pada daerah suprapubik dan
abdomen bagian bawah dijumpai jejas, hematom, dan NT jika disertai
rupture VU bisa ditemukan tanda rangsangan peritoneum
rupture uretra ant terdapat daerah memar/hematom pada penis dan skrotum
- tipe kliniko-anatomik ekstravasasi urine pada rupture uretra :
ekstravasasi dan infiltrate urine terbatas pada penis jika fasia Buck sekitar
korpus kavernosum tetap utuh
infiltrate meluas ke skrotum prepubik
ekstravasasi meluas ke ruang infra-peritoneal di retropubik dan pelvis
- dx :
rupture uretra post jika terdapat darah di meatus uretra disertai fraktur tulang
pelvis RT ditemukan prostate seperti mengapung karena tidak terfiksassi lagi
pada diafragma urogenital (kadang tidak teraba lagi karena pindah ke cranial)
rupture uretra ant jika ada riwayat cedera kangkang/instrumentasi dan darah
yang menetes di meatus uretra
Created by dr. Doni Kurniawan
36
- tx :
rupture uretra post
tidak disertai cedera organ intraabdomen/organ lain dilakukan sistostomi
reparasi uretra dilakukan 2-3 hari kemudian dengan melakukan
anastomosis ujung ke ujung, dan pemasangan kateter silicon 3 minggu
jika disertai cedera organ lain sehingga tidak memungkinkan reparasi 2-3
hari kemudian sebaiknya dipasang kateter secara kereta api (rail roading)
rupture uretra ant
total langsung dilakukan pemulihan uretra dengan anastomosis ujung ke
ujung melalui sayatan perineal dipasang DC silicon 3 minggu
parsial dilakukan sistostomi dan pemasangan kateter Foley di ureta 7-10
hari (sampai terjadi epitelisasi uretra yang cedera) kateter sistostomi
dicabut jika saat kateter sistostomi diklem ternyata penderita bisa BAK
- komplikasi :
dini post-rekonstruksi uretra infeksi, hematoma, abses periuretral, fistel
uretrokutan, epididimitis
lanjut striktur uretra, impotensi dan inkontinensia (pada rupture uretra post)
Penis
- struktur penis :
2 korpus kavernosum dan 1 korpus spongiosum (mengelilingi uretra) ke-3
korpus dibungkus oleh fasia Buck dan fasia Colles (> superficial)
- etiologi rudapaksa dan klinik :
rudapaksa tajam (tembakan/benda tajam)
luka tembak terjadi kerusakan ekstensif pada korpus kavernosum dengan
>> jaringan nekrotik dan perdarahan
benda tajam terjadi perdarahan >>, renjatan, pinggir luka tajam, amputasi
avulsi karena pakaian yang masuk ke dalam mesin industri (avulsion = tarik
sampai terlepas/terobek)
kulit penis/skrotum terlepas
strangulasi oleh kondom kateter/cincin logam
terjadi iskemia dan nekrosis penis bagian distal (pangkal penis)
rudapaksa tumpul (seksual)
Created by dr. Doni Kurniawan
37
Testis
- testis terletak di dalam skrotum dan berada pada tempat yang cukup mobil sehingga
relative jarang rupture walaupun sering mengalami kekerasan
- etiologi :
rudapaksa tajam (ex : luka tembak, luka tusuk)
cedera ekstensif, luka compang-camping, terdapat nekrosis dan cedera
ikutan pada daerah sekitarnya
rudapaksa tumpul (ex : terjatuh, tertendang, cedera sport)
jika rupture terjadi pada tunika albuginia di belakang tunika vaginalis
tidak dijumpai ekimosis dan pembengkakan testis minimal jika arteriol di
bawah tunika albuginia robek hematokel bisa besar jika rupture terjadi
pada pertemuan tunika albuginia dan tunika vaginalis di dekat epididimis
perdarahan meluas dan timbul hematoma skrotum
- dx :
Created by dr. Doni Kurniawan
38
39
TUMOR
Ginjal
TUMOR JINAK
- tumor ginjal padat jinak ad adenoma, onkositoma, leimioma, lipoma, hemangioma,
dan hamartoma
Hamartoma/angiomiolipoma
- merupakan tumor jinak yang biasanya bulat/lonjong dan menyebabkan terangkatnya
simpai ginjal
- patologi :
komponen sel lemak, otot polos, dan pembuluh darah, kadang ditemukan juga
pada lokasi ekstraekstenal karena pertumbuhan yang multisentrik
Created by dr. Doni Kurniawan
40
- dx :
ditemukan massa pada ginjal (IVP terlihat sebagai massa yang mendesak pada
system pielum dan kaliks, USG terlihat massa padat pada ginjal)
- tx :
nefrektomi
Kista Soliter
- biasanya unilateral, terletak di kutub bawah ginjal dan baru memberi gejala jika
kista > besar
- klinik :
nyeri punggung/pinggang, jika terjadi perdarahan tiba-tiba akan timbul nyeri
hebat mendadak, kadang teraba massa pada pinggang
- px :
lab (tidak ada kelainan yang khas)
IVP (gambaran massa yang mendesak kaliks inf)
USG (massa kistik yang sekaligus membedakan lesi kistik dan padat)
- tx :
pungsi kista dengan petunjuk USG (kista soliter tanpa penyulit) merupakan
tindakan dx dan tx jika aspirat (aspirare = mengisap ; cairan yang dihisap)
jernih dan px sitologi tidak ditemukan sel ganas maka kista tersebut jinak)
tindakan bedah jika curiga ganas, disertai nyeri pinggang, hematuria,
kalsifikasi pinggir kista, dan dinding kista tidak rata, cairan aspirat hemoragik,
ditemukan sel ganas pada px sitologi
GINJAL POLIKISTIK
- jenis :
tipe anak merupakan kelainan resesif autosomal dengan harapan hidup yang
pendek
tipe dewasa kelainan yang autosomal dengan prognosis > baik manifestasi
klinik muncul pada usia 40 tahun, hampir selalu bilateral, biasanya disertai
kelainan multikistik organ lain (ex : hati, limpa, pancreas)
- etiologi :
karena kegagalan fusi antara glomerulus dengan tubulus, sehingga terjadi
pengumpulan cairan pada saluran buntu tersebut kista yang semakin besar
akan menekan parenkim ginjal sehingga terjadi iskemia dan secara perlahan fx
Created by dr. Doni Kurniawan
41
TUMOR GANAS :
- biasanya berupa tumor padat yang berasal dari urotelium y.i karsinoma sel
transisional (transitional cell carcinoma = TCC) atau berasal dari sel epitel ginjal
(adenokarsinoma) y.i tumor Grawitz (Grawitz, Paul, 1850-1932 ; ahli patologi,
Jerman) atau dari sel nefroblas y.i tumor Wilms (Wilms, Max, 1867-1918 ; ahli
bedah, Jerman)
Tumor Wilms
- merupakan tumor ginjal padat yang sering dijumpai pada anak umur < 10 tahun dan
merupakan 10% keganasan pada anak (paling sering dijumpai pada umur 3 tahun
Created by dr. Doni Kurniawan
42
dan 10% merupakan lesi bilateral) ditemukan pada anak dengan kelainan
aniridia (an = awalan tidak ada, iris = selaput pelangi), keraguan genitalia, dan
sindrom Beckwith-Wiedemann (makroglosi, omfalokel, viseromegali, hipoglikemia
neonatal) 1% ditemukan familial dan diturunkan secara dominant aoutosomal
onkogen tumor Wilms telah di lokasi pada garis p13 kromosom 11
- patologi :
berasal dari blastema metanefrik (karena itu tumor WIlms t/d unsure blastema,
epitel, dan stroma) kadang tidak tampak unsure epitel/stroma
sediaan makroskopik tampak sebagai tumor yang besar berwarna abu-abu
dengan fokus (focus = perapian, tungku) perdarahan/nekrosis
metastasis dapat terjadi secara ekspansi lokal melalui simpai hematogen
melalui v.renalis/v.kava, atau melalui saluran limfe sering ditemukan sudah
metastasis saat ditemukan (paru 85%, dan hati 10%)
tingkat keganasan ditentukan berdasarkan gambaran histologik dan dibagi
menjadi 2 golongan menurut prognosisnya y.i golongan prognosis baik dan
buruk (gambaran histologik dengan bagian yang anaplastik, inti yang atipik,
hiperdiploidi, dan banyak translokasi kompleks)
luasnya metastasis tumor Wilms menurut TNM
tumor primer
T
T1 unilateral permukaan (termasuk ginjal) < 80 cm2
T2 unilateral permukaan > 80 cm2
T3 unilateral rupture sebelum penanganan
T4 bilateral
N
N0
N1
metastasis limf
tidak ditemukan
metastasis limf
M
M0
M+
metastasis jauh
tidak ditemukan
ada metastasis jauh
43
stadium IV
stadium V
- klinik :
biasanya tidak bergejala/bertanda sehingga ditemukan oleh ibu penderita karena
teraba massa pada perut, kadang hematuria (berarti tumor sudah lanjut),
hipertensi (sering)
- px :
lab (hematuria, anemia), USG (ditemukan tumor padat ginjal), IVP
(menunjukkan perubahan bayangan ginjal dan gambaran pelviokaliks sekaligus
memberi kesan mengenai fx ginjal), CT-scan (gambaran pembesaran ginjal
sekaligus menunjukkan pembesaran kelenjar regional/infiltrasi tumor ke
jaringan sekitarnya), R toraks/CT-scan otak (mencari metastasis), biopsi jarum
(jika tumor besar dan untuk mendapatkan sediaan patologik untuk kepastian dx
dan menentukan radiasi/tx sitostatik prabedah untuk mengecilkan tumor)
- DD :
hidronefrosis dan kista ginjal (mudah dibedakan dengan USG), dan
neuroblastoma intrarenal (tidak terlihat kelainan bentuk pielum dan kaliks pada
IVP, dan kadar katekolamin , lesi biasanya menyebrang garis tengah), sarcoma
ginjal (jarang)
- tx :
tujuan tx mengusahakan penyembuhan dengan kemungkikan komplikasi dan
morbiditas serendah mungkin
tx kombinasi pembedahan, radiotx, kemotx
nefrektomi radikal jika tumor belum melewati garis tengah, dan belum
menginfiltrasi jaringan lain pengeluaran kelenjar limf retroperitoneal
total tidak perlu dilakukan tetapi biopsi kelenjar di daerah hilus dan
paraaorta sebaiknya dilakukan pembedahan perlu memperhatikan ginjal
kontralateral karena kemungkinan lesi bilateral cukup tinggi (10%) jika
ditemukan penjalaran tumor ke v.kava, tumor tersebut harus diusahakan
diangkat saat pembedahan harus diusahakan agar tidak terjadi metastasis
untuk mencegah ke tingkat keganasan klinik awal pembedahan v.renalis
dan v.kava sebaiknya ditutup dengan klem (sebelum memanipulasi ginjal
yang kena tumor) pada tumor bilateral harus dilakukan px patologi
dengan biopsi jarum (untuk menentukan dx dan perangai histologik) jika
termasuk prognosis baik, dapat diberikan kemotx disusul dengan nefrektomi
total jika termasuk prognosi buruk, harus dilakukan nerfrektomi bilateral,
kemotx, dan radiotx, kemudian dialysis/transplantasi ginjal
tumor Wilms bersifat radiosensitive tetapi radiotx dapat mengganggu
pertumbuhan anak, dan menimbulkan penyulit jantung, paru, dan hati
radiotx hanya diberikan pada tumor yang termasuk golongan patologi
Created by dr. Doni Kurniawan
44
prognosis buruk, stadium III dan IV jika ada sisa tumor post-op juga
diberikan radiotx
tumor Wilms bersifat kemosensitif terhadap obat antitumor (aktinomisin
D, vinkristin, doksosurbin, siklofosfamid, dan sisplati kemotx diberikan
pre-op 4-8 minggu
NB : ringkasan nefroblastoma
- penyakit anak kecil
- klinik :
massa perut asimptomatik (sering), keluhan perut (mungkin
hematuria (kadang), gejala dan tanda metastasis (jarang)
- px :
IVP (kelainan gambaran pielokaliks), hipertensi
USG (thrombus v.renalis/v.kava)
- metastasis :
kelenjar limf, paru (biasanya), hati
- DD :
neuroblastoma
- tx :
pembedahan, kemotx, radiotx (tergantung tingkat keganasan dan
metastasis)
kombinasi
45
46
- tx :
stadium I, II, dan IIIA nefrektomi radikal
limfadenektomi regional tidak memperbaiki prognosis tumor yang masih
terlokalisasi
tumor metastasi jauh nefrektomi radikal (merupakan tx paliatif jika ada
hematuria, nyeri, atau sindrom paraneoplastik)
radiotx untuk menghilangkan metastasis jauh (di otak, tulang, dan paru)
NB : gejala dan tanda karsinoma ginjal
- hematuria (makro/mikrohematuria), nyeri pinggang, massa ginjal
anemia def besi
- tanda metastasis
tumor tulang (mungkin soliter)
nyeri lokal tulang, fraktur tulang spontan (patologik)
tumor paru (mungkin soliter)
- LED , hipertensi, febris e/c ignota, polisitemia, hiperkalsemia
Urotelium
PIELUM
- merupakan tumor urotelial y.i karsinoma sel transisional (transitional cell
carcinoma = TCC) yang dapat mengenai ureter dan VU
- perbandingan tumor VU : pelvis renis (pielum) : ureter = 50 : 3 : 1, perbandingan
pria : wanita = 4 : 1, ditemukan usia > 50 tahun
- etiologi :
merokok, zat warna, analgetik jangka panjang, penderita nefropati (radang
jaringan intertisial ginjal akibat penyalahgunaan fenasetin) resiko
- patologi :
mukosa pelvis ginjal, ureter, dan VU merupakan epitel transisional (keganasan
daerah tersebut hampir selalu karsinoma sel transisional), papiloma merupakan
kemungkinan ke-2 (50% soliter dan 50% multiple) karsinoma sel skuamosa
jarang di pelvis renis, biasanya bersama batu ginjal (o/k rangsangan kronik
mukosa)
- metastasis :
= metastasis tumor VU tumor dengan metastasis dan keganasan ,
perjalanan penyakitnya > buruk dari tumor VU
- klinik :
makrohematuria (sering), nyeri pinggang (terjadi jika timbul bengungan oleh
tumor, peregangan simpai/kolik karena bekuan darah yang turun melalui ureter),
massa di daerah ginjal (jika terjadi hidronefrosis akibat bendungan oleh tumor)
- px :
lab (hematuria, sitologi urin dari ginjal yang diperoleh melalui kateterisasi
ureter untuk mendapatkan sel ganas), IVP (tumor tampak sebagai lesi defek
Created by dr. Doni Kurniawan
47
48
superficial (sel yang akan menutupi sel intermediet bergantung apakah VU dalam
keadaan distensi/tidak)
- tumor ganas VU berkembang dari epitel yang atipik/displasia (berupa lesi yang
mengalami proliferasi) pada keadaan jinak, epitel atipis/displasia mengalami
hiperplasia tanpa perubahan sel dan inti pada keganasan didapat penumbuhan
displasia disertai perubahan sel dan inti
- bentuk :
papiler, noduler, ulseratif, atau infiltrate
- metastasis :
TNM ca VU
tumor primer
T
Tis karsinoma insitu
Ta karsinoma papilar terbatas pada epitel
T1 masuk jaringan subepitel
T2 masuk permukaan otot
T3a masuk otot > dari ketebalan
T3b masuk jaringan lemak perivesika
T4 masuk struktur/alat sekitar VU (prostate, uterus,
vagina, dinding panggul, dinding perut)
N
N1
N2
N3
kelenjar limf
kelenjar tunggal < 2 cm
kelenjar 2-5 cm
kelenjar > 5 cm
M
M1
metastasis hematogen
terdapat metastasis jauh
- etiologi :
factor yang mempengaruhi terjadinya ca CU zat karsinogen (eksogen dari
rokok, bahan kimia, dan endogen dari hasil metabolisme), analgetik, sitostatik,
dan iritasi kronik oleh batu, sistosomiasis, radiasi perbandingan pria : wanita
=4:1
- klinik :
hematuria makros/mikroskopik (intermiten dan sering tanpa nyeri), gejala iritasi
(disuria, tidak dapat menahan urine, dan polakisuria)
- tingkat keganasan :
diferensiasi baik (G I), sedang (G II), dan kurang berdiferensiasi (G III)
- dx :
px bimanual menentukan infiltrasi
sistografi dan IVP tampak lesi defek isian dalam VU
Created by dr. Doni Kurniawan
49
endoskopi dan biopsi melihat bentuk dan besar tumor, perubahan dalam VU,
membedakan dari tumor ureter yang menonjol dalam VU, karsinoma prostate,
dan hyperplasia prostate lobus median prostate
- tx :
tx endoskopik merupakan tx baku karsinoma superficial melalui reseksi
transurethral tumor secara total
sistoskopi untuk mengontrol residif (tiap 3 bulan selama 1 tahun dan
kemudian tiap 6 bulan) kec untuk reseksi tumor sampai di submukosa,
endoskopi juga dipakai untuk fulgerasi dan tx laser
radiasi diberikan post-reseksi transurethral karsinoma VU superficial/post
sistektomi, untuk penyembuhan pada stadium T3 yang tidak tahan pembedahan
besar, tx paliatif tumor T4 dan menghentikan perdarahan/gejala metastasis pada
karsinoma lanjut
kemotx diberikan post-reseksi transurethral karsinoma superficial kemotx
secara intravesikal bertujuan mengurangi kemungkinan residif kemotx yang
digunakan ad tiotepa, adriamisin, doksorubisin, mitomisin C, dan BCG
instilasi BCG merupakan tx imunologik intravesikal dengan vaksin basil
Calmette-Guerin (merupakan vaksin hidup)
pembedahan (dilakukan jika metastasis sudah sampai otot VU)
sistektomi parsial pada tumor soliter yang berbatas tegas pada mukosa
sistektomi total merupakan tx definitive untuk karsinoma superficial
yang residif
sistektomi radikal alternative jika tx lain gagal/timbul residif
uretero-enterokutaneostomi cara diversi kemih paling baik y.i dengan
menggunakan sebagian usus halus menurut Bricker atau urostoma kontinen
dengan sejenis katup menurut Kock
- prognosis (tergantung tingkat pengluasan dan derajat keganasan)
secara klinik :
pertumbuhan superficial penderita berulang-ulang ditangani dengan
sistoskopi untuk mengontrol reseksi lokal dan instilasi kemotx ke> tidak
mengalami metastasis sehingga prognosis ketahanan hidup agak baik
tumbuh invasive dari permulaan 90% tidak pernah mempunyai gambaran
klinik karsinoma superficial dan -nya sudah mengalami metastasis jauh
samar (okul) dan jelas dalam 1 tahun prognosis buruk dalam 1-2 tahun
tingkat pengluasan, tx dan prognosis karsinoma VU
tingkat
TNM
Tis
Ta
pengluasan
hanya mukosa
Tx
reseksi transuretral
prognosis
ketahanan hidup
5 tahun
90%
50
60-80%
T1
invasi submukosa
reseksi transuretral,
kemotx intravesikal
(topical)
T2
sistektomi total +
limfadenektomi
50%
T3a
sistektomi total +
limfadenektomi
40%
T4
sistektomi total +
limfadenektomi
30%
N+
sistektomi radikal,
radiasi paliatif,
kemotx sistemik
10%
M+
metastasis jauh
kemotx sistemik,
radiasi paliatif
0-2%
ringkasan karsinoma VU
- etiologi
merokok, zat kimia, sistosomiasis
- sifat tumor
tingkat keganasan rendah, sel transisional, t.u pria usia 50-70 tahun
- klinik
hematuria (75%), tanda iritasi VU (25%), tanda obstruksi ureter (kadang)
- dx
palpasi bimanual, sistoskopi, biopsi/sitologi
- tx
tindak bedah endoskopik, tindak bedah terbuka
radiotx tx/paliatif, kemotx sistemik/topic
Prostate
HIPERPLASI PROSTAT
- hiperplasi prostate ad hiperplasi kelenjar periuretral yang mendesak jaringan
prostate yang asli ke perifer dan menjadi simpai bedah
- etiologi :
51
- klinik :
RT konsistensi prostate (hiperplasi prostate konsistensinya kenyal),
asimetri/tidak, nodul/tidak karsinoma prostate (prostate teraba keras/teraba
Created by dr. Doni Kurniawan
52
benjolan yang konsistensinya > keras dari sekitarnya, prostate asimetri dengan
bagian yang > keras
derajat hiperplasi prostate berdasarkan gambaran klinik
derajat
RT
sisa volume urine
I
penonjolan prostate, batas atas mudah diraba
< 50 ml
II
penonjolan prostate jelas, batas atas dapat dicapai
50-100 ml
II
batas atas prostate tidak dapat diraba
> 100 ml
IV
retensi urine total
- px :
FPA dan IVP memperoleh keterangan mengenai penyakit penyerta seperti
urolitiasis, hidronefrosis, divertikel VU dibuat foto post-miksi dapat dilihat
sisa urin sebagai lesi defek isian kontras pada dasar VU
sistogram jika dasar VU tampak terangkat/ujung distal ureter membelok ke
atas berbentuk seperti mata kail (fish hook appearance)
sistogram retrograde jika fx ginjal buruk/telah terpasang DC
USG transabdominal atau transrektal (transrectal ultrasonography = TRUS)
mengetahui pembesaran prostate, volume VU, mengukur sisa urine, keadaan
patologi lain (ex : divertikel, tumor, dan batu)
USG transrektal/transpubik mengukur besar prostate (tentukan jenis tx)
sistografi
dilakukan jika ax ada hematuria/px urine ditemukan mikrohematuria
memberi gambaran kemungkinan tumor di dalam VU atau sumber
perdarahan dari atas jika darah datang dari muara ureter, atau batu
radiolusen di dalam VU
memberi gambaran mengenai besar prostate dengan mengukur panjang
uretra pars prostatika dan melihat penonjolan prostate ke dalam uretra
- DD :
proses miksi tergantung pada kekuatan kontraksi detrusor, elastisitas leher VU
dengan tonus ototnya, dan resistensi uretra
dx banding obstruksi saluran kemih karena hiperplasi prostate
- kelemahan detrusor VU
gangguan neurologik
kelainan MS, neuropatia DM, post-op radikal di pelvis
farmakologik (obat penenang, penghambat , parasimpatolitik
- kekakuan leher VU
fibrosis
- resistensi uretra
hiperplasi prostate ganas/jinak, uretralitiasis
kelainan yang menyumbatkan uretra, uretritis akut/kronik
- tx :
grade I
biasanya belum memerlukan tindakan bedah
Created by dr. Doni Kurniawan
53
NB :
Created by dr. Doni Kurniawan
54
55
T1a
T1b
B1
B2
T2a
T2b
T3
T4
N1
N2
N3
C1
C2
D1
D2
M1
metastasis hematogen
tingkat metastasis lokal karsinoma prostate
Created by dr. Doni Kurniawan
56
57
- tx :
stad A1 (T0) observasi seumur hidup sebab sebagian besar tidak akan
berkembang menjadi stad lanjut/invasive kelangsungan hidup penderita stad
A1 yang tidak diberikan tx tidak berbeda dari orang tanpa karsinoma prostate
stad A2 dan B dilakukan prostatektomi radikal
t/d prostatektomi total (termasuk simpai bedah dan vesika seminalis) dan
diseksi kelenjar limf regional di panggul pembedahan secara
retropubik/perineal
hasil pembedahan radikal = penyinaran pilihan tx tergantung pengalaman
ahli, persediaan sarana, umur, dan KU
penyulit pembedahan radikal ad impotensi, inkontinensia, cedera usus
stad T3 dan T4
dilakukan tx radiasi, TUR dilakukan sebagai tx paliatif
tx hormonal ablative (orkidektomi/aditif)
berupa obat antiandrogen memberi hasil baik untuk 1-2 tahun pada 75%
penderita
tx kombinasi ablative dan aditif tidak berguna
penderita yang rentan terhadap tx hormonal kemotx sangat berguna
tx dan prognosis karsinoma prostate (tingkat metastasis AUA)
prognosis
tingkat
gejala dan tanda klinik
tx
hidup 15
metastasis
tahun
A1
tidak ada
observasi
N
A2
tumor difus
prostatektomi radikal
30-45%
B1
nodul tunggal 1-1,5 cm prostatektomi radikal
50-60%
B2
nodul tunggal > 1,5 cm prostatektomi radikal
35-45%
C
pengluasan periprostat
radiasi dan limfadenektomi
20-30%
D
N+ atau M+
tx hormonal, radiasi lokal
0-10%
paliatif
NB : cara penemuan karsinoma prostate
- kebetulan sewaktu RT pada penderita asimptomatik
- gejala dan tanda obstruksi uretra
didapatkan pada RT
didapatkan pada px histologik post-prostatektomi untuk HP
- gejala dan tanda karena penyusupan ke dalam struktur sekitar prostat
seperti rectum (perubahan pola defekasi/gangguan defekasi)
- gejala dan tanda metastasis di tulang
nyeri, fraktur tulang patologik
58
Penis
KARSINOMA PENIS
- merupakan karsinoma sel skuamus epitel glans penis/permukaan dalam prepusium
- etiologi :
rangsangan lama (ex : balano) postitis kronik pada fimosis
smegma (smegma = sabun, kalat yang t/d secret kelenjar palit beserta kelupasan
sel epitel yang tertimbun di bawah kulup) tidak jelas apakah mengandung zat
karsinogen/merupakan rangsangan yang tidak khas
keganasan ini hampir tidak pernah ditemukan pada orang yang disirkumsisi
secara lege artis (lex = hukum, ars = seni; sesuai hokum kesenian) pada usia
muda insidensnya pada fimosis, termasuk mereka yang disirkumsisi
secara tidak sempurna sehingga terjadi fimosis pada orang yang tidak
disirkumsisi tetapi dengan kebersihan preputium dan glans penis yang baik,
insidens karsinoma (= mereka yang disirkumsisi secara seharusnya)
- patologi :
mulai dari kelainan kecil di permukaan dalam prepusium/glans penis, termasuk
korona glans bentuk kelainan dapat papiler, eksofitik, rata, tukak
karsinoma berangsur-angsur mem>> sampai meliputi seluruh penis hingga
sebagian >>/seluruhnya hilang dan meluas lagi ke region pubis, skrotum, dan
bagian bawah dinding perut fasia Buck di penis berfx sebagai rintangan
sementara sehingga uretra dan VU sering tidak terkena
kelenjar limf I yang terkena ad kelenjar inguinal superficial, kemudian meluas
ke kelenjar iliaka ekstern, intern, dan obturator
kelenjar inguinal maligna yang mem>> dapat membentuk paket besar
mengalami nekrosis yang meluas ke kulit di atasnya sampai terbentuk tukak
yang kotor dan berbau karena radang kronik sekunder erosi ke dalam
pembuluh besar femoral dapat mengakibatkan perdarahan berbahaya
umumnya berdiferensiasi baik, dengan tingkat keganasan , mempunyai daya
destruksi lokal yang kuat
59
- metastasis :
metastasis (jarang) dapat mengenai paru, hepar, tulang, dan otak
tingkat metastasis TNM
tumor primer
T
Tis karsinoma insitu
Ta karsinoma tidak invasive
T1 invasi ke jaringan penyangga subepitel
T2 invasi ke korpus spongiosum/kavernosum
T3 invasi ke uretra/prostate
T4 invasi ke struktur/organ sekitarnya
N
N0
N1
N2
N3
kelenjar limf
tidak terdapat metastasis ke kelenjar limf regional
metastasis di dalam kelenjar limf inguinal superficial
metastasis multiple/bilateral di kelenjar limf inguinal superficial
metastasis di kelenjar inguinal profunda/dalam pelvis (unilateral/bilateral)
M
M1
metastasis jauh
terdapat metastasis jauh
- klinik :
benjolan, tidak nyeri (biasanya), kesulitan miksi dan/atau benjolan yang tidak
nyeri di lipat paha
px benjolan kecil dapat diraba di bawah prepusium
fimosis post-sirkumsisi >> ditemukan ujung prepusium sempit karena
jaringan fibrosis oleh balanopostitis kronik prepusium luas menjadi VU ke2 waktu miksi urine keluar ke dalam prepusium yang mem>> karena
sumbatan ujungnya penderita mengosongkan prepusium dengan pengurutan
lokasi karsinoma ad di glans, sulkus koronarius berupa kutil/tukak dasar
tukak ganas berkonsistensi keras kadang tumor/tukak tidak tampak karena
balanopostitis dengan pembengkakan dan secret yang berbau dan >> smegma
kadang terdapat gejala dan tanda sistemik (ex : malese, anemia o/k radang
kronik, dan perdarahan) kelenjar regional di daerah inguinal mem>> karena
radang kronik, sehingga metastasis di dalamnya sukar ditentukan secara palpasi
- px :
lab (tidak khas)
pencitraan (umumnya tidak memberikan info tambahan kec jika ada indikasi
khusus seperti obstruksi uretra yang jarang disebabkan oleh karsinoma penis
- dx :
biopsi kelenjar inguinal
Created by dr. Doni Kurniawan
60
biopsi kelenjar limf dari fosa ovalis yang terletak paling proksimo-medial
(kelenjar pengawal)
- tx :
tujuan tindak bedah penyembuhan dengan mengeluarkan karsinoma secara
total bedah laser untuk tumor kecil
sirkumsisi tumor yang terbatas pada prepusium eksisi/amputasi tumor
di glans penis dan jika ada destruksi batang penis
diseksi kelenjar inguinal jika ditemukan jaringan ganas pada biopsi diperluas
dengan kelenjar inguinal dalam dan pelvic (jika perlu) sering terjadi nekrosis
pinggir luka sebagai penyulit dini dan limfudem sebagai penyulit lanjut
radiasi dilakukan untuk kelainan kecil/jika menolak pembedahan digunakan
juga sebagai tx paliatif (dosis 6000 rad selama 3-6 minggu) radiasi
brakiterapi (brachy = awalan pendek/dekat, sumber penyinaran dikenakan pada
sasaran/ditempatkan di dalamnya)
Testis
KARSINOMA TESTIS
- berasal dari sel germinal atau jaringan stroma testis (90% berasal dari sel germinal)
mempunyai derajat keganasan tetapi dapat sembuh jika diberi tx adekuat
>> ditemukan pada usia 20-36 tahun
- etiologi :
tidak jelas
kriptokismus/bekas kriptokismus merupakan ekspresi disgenesia gonad yang
berhubungan dengan transformasi ganas resiko untuk tumor testis ganas
penggunaan DES (dietilstilbestrol) pada gravid dini resiko tumor maligna
alat kelamin bayi pada usia dewasa muda (karsinoma testis untuk janin pria)
- patologi :
klasifikasi WHO
- seminoma (berasal dari sel germinal)
yang khas, spermatositik, anaplastik
- non-seminoma (berasal dari sel germinal pada tahap perkembangan lain
histogenesis)
karsinoma embrional, teratom matur/imatur
teratokarsinoma (embrional + teratom), koriokarsinoma
- pertumbuhan dan metastasis :
limfogen (kec koriokarsinoma) tumor testis menyebar melalui pembuluh limf
kelenjar limf terletak paraaortal kiri setinggi L2 tepat di bawah hilus ginjal
dan di sebelah kanan antara aorta dan v.kava setinggi L3 dan prakava setinggi
L2 metastasis di kelenjar inguinal hanya terjadi setelah penyusupan tumor ke
dalam kulit skrotum atau setelah dilakukan pembedahan pada funikulus
Created by dr. Doni Kurniawan
61
kelenjar limf
tidak ditemukan keganasan
tunggal < 2 cm
tunggal 2-5 cm ; multiple < 5 cm
tunggal/multiple > 5 cm
M
M0
M1
metastasis jauh
tidak dapat ditemukan
terdapat metastasis jauh
N+
N1
N2
N3
M+
- klinik :
(khas) benjolan di dalam skrotum, tidak nyeri, tidak diafan biasanya tumor
terbatas di dalam testis sehingga mudah dibedakan dari epididimis pada palpasi
yang dilakukan dengan telunjuk dan ibu jari
nyeri pinggang, kembung (metastasis paraaorta luas dan besar), dispnoe/batuk
(metastasis di paru), ginekomastia (sekresi gonadotropin oleh sel tumor)
62
- dx :
transiluminasi (tidak diafan, pada ruang gelap), USG, px endapan urine
tanda tumor -human chorionic gonadotropin (-HCG), -fetoprotein (AFP),
laktat dehidrogenase (LDH)
R toraks (untuk metastasis paru)
histologik (sediaan biopsi) benjolan testis tidak menyurut/hilang setelah tx
adekuat selama 2 minggu harus dicurigai dan biopsi dilakukan dari testis
melalui sayatan inguinal testis diinspeksi dan biopsi insisi setelah funikulus
ditutup dengan jepitan klem untuk mencegah metastasis limfogen/hematogen
tidak boleh diadakan biopsi langsung melalui kulit skrotum karena bahaya
pencemaran luka bedah dengan sel tumor dengan implantasi lokal/metastasis ke
regio inguinal jika ganas dilakukan orkiektomi disusul px luas untuk
menentukan jenis tumor, derajat keganasan dan luasnya metastasis untuk
menentukan luas metastasis limfogen dilakukan diseksi kelenjar limf
retroperitoneal secara transabdomen
- DD :
hidrokel, epididimitis, orkitis, infark testis, trauma
- tx :
pemilihan tx didasarkan derajat metastasis post-orkidektomi dan px lengkap
(termasuk keterangan histologik kelenjar limf retroperitoneal)
seminoma
stad I, IIA, IIB post orkidektomi diradiasi pada regio paraaorta dan regio
panggul ipsilateral
stad IIC kemotx (karena > residif dengan tx radiasi)
stad III skema kemotx yang berlaku untuk penderita non-seminoma
non-seminoma
stad I tidak membutuhkan tx tambahan post-pembedahan
stad IIA observasi (kadang diberikan kemotx 2 seri)
stad IIB kemotx 4 seri
stad IIC, III kemotx t/d sisplatin, bleomisin, vinblastin jika respon
tidak sempurna diberikan seri tambahan dengan sediaan kemotx lain jika
masih terdapat sisa jaringan di regio retroperitoneal dilakukan laparotomi
eksplorasi >> hanya ditemukan jaringan nekrotik/jaringan matur
(merupakan jaringan yang berdiferensiasi baik dan tidak bersifat ganas lagi)
63
INKONTINENSIA URIN
Pendahuluan
- (incontinentia = tidak dapat menahan) ad keluarnya urine di luar kemauan tanpa
dapat mengendalikan dan menahannya terjadi karena disatu pihak VU
menyesuaikan diri pada volume saat diisi dengan tekanan yang tetap dan di pihak
lain terdapat tahanan uretra dengan tekanan yang melebihi tekanan di VU saat
miksi tekanan di dalam VU melebihai tekanan uretra karena kontraksi otot detrusor
- inkontinensia stress jika mekanisme tahanan uretra terganggu terjadi
inkontinensia ketika tekanan di VU me (ex : tertawa, mengangkat barang berat)
- inkontinensia urgensi jika aktivitas otot detrusor dinding VU me terjadi
keinginan untuk miksi yang sangat mendesak
- iskuria paradoks inkontinensia karena isi VU melebihi kapasitas volumenya
sehingga urin terus-menerus menetes keluar
- inkontinensia akibat cacat congenital ekstrofia vesika, fistel urogenital karena
penyakit/komplikasi partus dan fistel traumatic/iatrogenic
NB : inkontinensia urine
jenis
etiologi
inkontinensia stress
defisiensi tahanan uretra
inkontinensia urgensi hiperaktivitas detrusor
iskuria paradoks
obstruksi uretra
fistel urogenital
kelainan congenital, cedera,
iatrogenic, gravid, karsinoma
Inkontinensia Stress
- disebabkan oleh pe tekanan intaabdomen yang melebihi tahanan dan tekanan
uretra tanpa kontraksi otot detrusor (ex : batuk, bersin, angkat barang, tertawa)
istilah lain ad insufisiensi sfingter, kelemahan sfingter, inkontinensia pasif
- dx :
ax dan pf
px sistogram (dari lateral) turunnya VU dapat dilihat
px urodinamik untuk menyisihkan inkontinensia karena kelainan fx detrusor
- tx :
inkontinensia stress menunjukkan juga prolapsus uterus (begitu juga sebaliknya)
pesarium (pessarium = batu yang berbentuk corong) untuk penderita yang
tidak dapat dioperasi
Created by dr. Doni Kurniawan
64
Inkontinensia Urgensi
- terjadi kontraksi detrusor yang tidak dapat ditekan/diabaikan, dan tergantung
tahanan uretra terjadi inkontinensia istilah lain ad inkontinensia urgensi motorik,
VU kurang stabil, instabilitas otot detrusor, instabilitas VU, dan inkontinensia aktif
biasanya disertai polakisuria, nikturia, dan eneuresis nokturia
- etiologi :
tidak jelas
urologic ISK, stenosis uretra, HP merupakan pencetus sensitivitas yang
berlebihan otot detrusor
neurologik akibat kelainan sumsum vertebrae, arteriosclerosis serebrum,
post-perdarahan otak
- dx :
px urodinamik pada sistometrogram
- tx :
tx causal
parasimpatolitik (probantin, antrenil) penghambat hiperaktivitas detrusor
tindakan bedah (transeksi VU, blok saraf sacral, neurektomi sacral jarang
memuaskan
Iskuria Paradoks
- (ischein = tahan, ouros = kemih ; ischuria = retensi kemih ; para = awalan untuk di
samping, doxa = bertentangan dengan yang dipikirkan ; parodoxos = lain dari pada
yang dipikirkan) bukan inkontinensia sejati tetapi retensi urine yang menjadi
inkontinensia karena VU penuh dan melampaui kapasitasnya, maka urine yang
dihasilkan ginjal langsung keluar dari VU yang penuh sehingga terdapat kesan
inkontinensia perbedaan dengan inkontinensia yang sebenarnya ad VU-nya
penuh (biasanya dapat dilihat dan selalu dapat dipalpasi di perut karena umumnya
me>> sampai ke umbilikus
- etiologi :
kelainan terletak di leher VU/di uretra (selalu harus dipikirkan obstruksi uretra
akibat HP/striktur uretra
kelainan neurologik spina bifida, traum vertebrae, neuropati diabetika
- tx :
kateterisasi VU untuk mengosongkannya kemudian diambil tindakan untuk
mencegah residif
Created by dr. Doni Kurniawan
65
Enuresis
- enuresis nokturna (enuresis nocturna ; ourein = miksi, nocturnes = sewaktu malam)
dianggap patologik jika terjadi pada usia > 5 tahun sering menunjukkan
polakisuria, miksi urgensi, inkontinensia urgensi
- px :
sistometri ditemukan kontraksi detrusor yang sukar dihambat/ditekan
IVP, px fx ginjal, sistogram, px urodinamik (untuk menyingkirkan
kemungkinan penyebab infeksi/rangsangan lain yang tidak jelas)
- enuresis ureterika didapatkan pada ureter yang biasanya ditemukan pada ureter
ganda pada wanita muara ureter ektopik tersembunyi di saluran urogenital
enuresis ureterika harus dibedakan dari enuresis nokturna dan diurnal (diurnus =
yang terjadi sewaktu siang hari)
- ureter aberan biasanya berasal dari katup atas ginjal
KELAINAN NEUROLOGIK
Pendahuluan
- lapisan otot VU berlanjut ke leher VU dan uretra sedemikian rupa sehingga jika
berkontraksi dapat membuka pangkal uretra serat otot dasar panggul masuk dan
mengelilingi dinding uretra membranosa laki dan bagian tengah uretra perempuan
sambil membentuk jenis sfingter sejati
- persarafan autonom untuk otot dinding VU leher VU, dan permulaan uretra berasal
dari system simpatik dari lumbal ThX-LII melalui n.hipogastrikus dan dari system
parasimpatik SII-SIV melalui n.pelvikus otot dasar panggul dengan sfingter luar
disarafi oleh saraf somatic (n.pudendus) sfingter luar mempunyai fx bentuan (ex
: pada tekanan di perut atau keadaan stress) otot lurik ini hanya dapat
berkontraksi sesuai dengan kemauan untuk waktu yang terbatas (o/k itu paralysis
otot dasar panggul tidak mengakibatkan inkontinensia jika system autonom tidak
terganggu) sfingter luar ini tidak dapat mencegah inkontinensia sebab hanya
dapat menutup uretra untuk sementara waktu sesaat sebelum miksi dan sewaktu
miksi yang dihasilkan oleh kontraksi otot detrusor, terjadi relaksasi otot leher VU
dan otot uretra proks yang merupakan relaksasi refleks fx saluran kemih bagian
bawah mungkin terganggu pada fase pengisian VU maupun pada fase pengosongan
- biasanya dibedakan antara VU autonom (VU autonom disebabkan oleh gangguan
neuron motorik bawah dan bersifat arefleksi otot detrusor) yang disebabkan oleh
Created by dr. Doni Kurniawan
66
pemisahan fx antara VU dan sumsum belakang sacral dan VU refleks (VU refleks
disebabkan oleh gangguan neuron motorik atas dan bersifat hiperefleksi) yang
disebabkan oleh jejas lintang antara otak dan pusat sacral
- hiperefleksi detrusor dapat juga disebabkan oleh :
kelainan non-neurogen seperti obstruksi (ex : HP, sclerosis leher VU), sistitis,
tumor VU
penyebab neurogen ad kelainan sumsum vertebrae suprasakral dan sentral
(korteks otak, ganglion basal) jika traktus panjang sumsum belakang tetap
utuh maka umumnya tidak ada gangguan m.sfingter eksternus hiperefleksi
detrusor disertai kontraksi otot detrusor ini dapat ditemukan pada kelainan
sumsum vertebrae suprasakral seperti pada tumor dan sclerosis multipel
- hiporefleksi/arefleksi otot detrusor biasanya disertai dengan VU terisi penuh
kelainan non-neurologik umumnya perempuan miksi tanpa kontraksi
detrusor (miksi terjadi N hanya dengan relaksasi leher VU dan uretra)
penyebab lain ad peregangan berlebihan karena obstruksi infravesikal (ex : HP,
striktur uretra)
kelainan neurologik kelainan sumsum vertebrae sacral, kauda ekuina,
n.pelvikus jika fx sfingter uretra tetap utuh maka VU dapat dikosongkan
secara efektif dengan tekanan pada perut menurut perasat Crede yang disertai
dengan relaksasi sfingter
- pada arefleksi tanpa kemauan relaksasi sfingter uretra eksterna (ditemukan pada
neuropati diabetic, traumatic) VU tidak dapat dikosongkan sempurna o/k itu
tertinggal sisa di dalam VU yang biasanya menyebabkan komplikasi ISK dan
distensi berlebihan
- ax, px, dx :
px penderita gangguan miksi neurogen
- ax (etiologi? Komplikasi?)
- pf (urologic dan neurologik)
- lab (diabetes, fx ginjal, ISK)
- pencitraan
FPA, IVP : sacrum dan vertebrae, spina bifida
USG : saluran kemih, sisa di VU?
- sistourogram, sistoskopi, pielografi retrograd
- urodinamik
sistometri, urometri, aliran kemih, elektromiografi (EMG)
67
Penanggulangan
tx gangguan neurologik VU
TINDAKAN KONSERVATIF
- fisiotx (latihan VU dan/atau otot dasar panggul)
perasat Crede/perasat Valsalva (refleks miksi dapat dicetus dengan
rangsangan tertentu di region anogenital
- kateterisasi (intermiten, sistostomi suprapubik)
- aplikasi kantong luar (kondom urine/klem penis)
- obat-obatan (terhadap VU, uretra, sfingter ekstern/otot dasar panggul)
- blok saraf
obat-obatan, blok n.pudendus
TINDAKAN BEDAH PRIMER
- insisi leher VU menurut Turner Warwick (pada obstruksi infravesikal
akibat disinergi)
- sfingterotomi ekstern (pada disergia sfingter ekstern)
- neurektomi n.pudendus, operasi inkontinensia
- rizotomi SII-SIV (potong radiks sumsum belakang sacral)
- elektrostimulator otot (pada hiporefleksi/arefleksi)
TINDAKAN BEDAH SEKUNDER
- divertikel uretra
- operasi fistel, operasi urolitiasis, operasi refluks
- operasi deviasi saluran urine (urostoma di dinding perut dengan ileum
terminal menurut Bricker dengan reseptakulum sekitar stoma)
NB : kelainan neurologik yang menyebabkan kelainan fx VU dan gangguan miksi
KELAINAN OTAK
- gangguan sirkuler serebrovaskuler (karena arefleksi/hiperefleksi), penyakit
Parkinson (karena tx anti-Parkinson), tumor otak/demensia sering disertai
rentensi urine/inkontinensia urgensi
- tx :
tx kausal (tumor otak), antikolinergik, pemasangan kondom urinal, kateterisasi
tergantung etiologi
KELAINAN SUMSUM VERTEBRAE
- tumor sumsum vertebrae, HNP, stenosis spinal, araknoiditis spinal sering disertai
inkontinensia urgensi dan retensi urine
Created by dr. Doni Kurniawan
68
- tx :
kateterisasi berselang dan/atau sediaan kolinergik
KELAINAN SARAF PERIFER
- neuropati autonom, DM menyebabkan residu urine, retensi urine, inkontinensia
paradoks karena arefleksi
KELAINAN SKROTUM dan ISINYA
Pemeriksaan
- 3 pertanyaan pada px dasar kelainan di dalam skrotum :
I apakah kelainan jelas terbatas di sebelah atas kelainan yang tidak terbatas
di sebelah proks biasanya merupakan hernia inguinalis, jika kelainan jelas
terbatas di sebelah atas maka terdapat s.u kelainan struktur di dalam skrotum
II apakah kelainan bersifat kistik/padat kista kecil kadang tidak
menunjukkan fluktuasi sedangkan tumor padat yang lunak sekali dapat
memberi kesan adanya fluktuasi yang menentukan ad px transluminasi
karena cairah jernih selalu bersifat tembus cahaya
III menyangkut lokalisasi dan struktur anatomic kelainan yang harus diperiksa
secara palpasi skrotum t/d kulit yang membentuk kantung yang
mengandung funikulus spermatikus, epididimis, dan testis karena untuk
spermatogenesis testis membutuhkan suhu yang > rendah dibandingkan
suhu tubuh kulit skrotum tipis sekali tanpa jaringan lemak di subkutis (y.i
lapisan isolasi suhu) keadaan ini memungkinkan palpasi ke-3 struktur di
dalam skrotum secara teliti
- anulus inguinalis selalu dapat diraba di dinding perut bagian bawah funikulus
spermatikus dapat ditentukan karena keluar dari anulus inguinalis eksternus
sebaiknya px funikulus bilateral sekaligus untuk membandingkan kiri dengan kanan
(palpasi dilakukan secara perbandingan kiri dengan kanan untuk menentukan
adanya sisa tunika vaginalis, tanda peradangan, bendungan di pleksus
pampiniformis)
- di dalam funikulus dapat diraba vas deferens karena sebagian besar dindingnya t/d
otot prosesus vaginalis di dalam funikulus pada anak mungkin teraba seperti
lapisan sutera (menjadi tanda dx untuk hernia inguinalis pada anak) struktur lain
di dalam funikulus ad pembuluh arteri dan vena serta otot kremaster yang sukar
diraba tersendiri (kec jika didapatkan bendungan pleksus pampiniformis yang
merupakan varikokel)
- biasanya dx kelainan skrotum dan isinya dapat ditentukan dengan ax dan
pemecahan ke-3 pertanyaan (s.p.a) px tambahan lain ad USG untuk menentukan
adanya ruang yang mengandung cairan dan dibatasi struktur padat
69
Varikokel
- menyebabkan keluhan testis terasa berat (terjadi o/k tekanan me di dalam v.testis
yang tidak berkatup dari muara di v.kava inf/v.renalis sampai di testis) kadang
varikokel merupakan factor kausal gangguan fertilitas sehingga merupakan indikasi
ligasi v.testis
- pe tekanan di dalam pleksus pampiniformis diraba sebagai struktur yang t/d
varises pleksus pampinformis (memberikan kesan raba seperti kumpulan cacing)
- permukaan testis N licin tanpa tonjolan dengan konsistensi elastis tekanan pada
testis dirasakan oleh setiap orang yang diperiksa sebagai sensasi yang khas yang
menentukan struktur organ testis
Hidrokel Testis
- tunika vaginalis di skrotum sekitar testis N tidak teraba (kec jika mengandung
cairan membentuk hidrokel) yang bersifat diafan (tembus cahaya) pada
transiluminasi jika tidak dapat ditemukan karena besarnya hidrokel, testis harus
dicari di sebelah dorsal karena testis terletak di ventral epididimis (sehingga tunika
vaginalis berada di sebelah depan) jika ada hidrokel, testis dengan epididimis
terdorong ke dorsal oleh ruang tunika vaginalis yang mem>> kadang ditemukan
hidrokel terbatas di funikulus spermatikus yang berasal dari sisa tunika vaginalis di
dalam funikulus (benjolan jelas terbatas dan bersifat diafan pada transiluminasi)
- jarang ditemukan benjolan diafan di funikulus yang dapat dihilangkan dengan
tekanan sedangkan memberikan kesan terbatas jelas di sebelah cranial jika
demikian, terdapat tunika vaginalis yang berhubungan melalui saluran sempit dengan
rongga perut dan berisi cairan rongga perut hernia inguinalis lateralis (indirek)
yang mengandung sedikit cairan rongga perut ini kadang diberikan nama salah
hidrokel komunikans karena hubungan dengan rongga perut terlalu sempit sekali,
kelainan ini memberi kesan hidrokel funikulus kantong hernia ini tidak dapat
dimasuki usus/omentum
- etiologi :
rangsangan patologik (ex : tumor/radang testis)
- tx :
pungsi (sering residif)
operasi (sebagian besar dinding dikeluarkan)
Created by dr. Doni Kurniawan
70
Kista Epididimis
- dapat ditemukan di setiap bagian epididimis dan bersifat diafan pada transiluminasi
(karena cairannya jernih) biasanya kista berbenjol dan agak keras sehingga sukar
menentukan fluktuasinya
- kista lain di epididimis merupakan spermatokel biasanya bulat, agak lunak, dan
kurang translusen (karena isinya agak keruh)
Epididimitis
- epididimitis kronik yang disebabkan tbc tampil berupa pembengkakan yang tidak
nyeri dan berhubungan dengan kulit skrotum di sebelah dorsal karena
epididimitis ini disertai vasitis tbc biasanya vas deferens turut menebal bentuk
dan konsistensinya seperti tebing yang terjal
- kista hidatid Morgagni didapatkan dekat pada hulu epididimis sebagai kista kecil
yang bertangkai pada kutub atas testis di sebelah ventral (dx : pada lokalisasi
kranioventral di testis)
- kelainan testis non-akut terpenting ad karsinoma testis (benjolan tidak nyeri,
konsistensi agak keras, permukaannya kurang rata dan tidak licin) sensasi testis
yang khas hilang di bagian atas jika testis diangkat ada kesan beratnya
bertambah kadang ditemukan hidrokel (karena rangsangan tunika vaginalis)
Orkitis Luteika
- sifilis stadium IV yang merupakan guma di organ ini agak sering terdapat di testis
terdapat pembengkakan yang tidak nyeri, konsistensi agak kenyal (seperti karet)
dan membentuk fistel di kulit ventral skrotum (DD : kanker testis)
- radang akut di dalam skrotum merupakan epididimitis akut (perluasan ISK bawah,
ex : GO) atau orkitis akut (sebagai penyulit penyakit virus, ex : parotitis epidemika)
Torsio Testis
TORSIO TESTIS
- terjadi pada anak dengan insersi tunika vaginalis tinggi di funikulus spermatikus
sehingga funikulus dengan testis dapat terpuntir di dalam tunika vaginalis akibat
Created by dr. Doni Kurniawan
71
puntiran tangkai terjadi gangguan pendarahan testis mulai dari bendungan vena
sampai iskemia yang menyebabkan gangrene keadaan insersi tinggi tunika
vaginalis di funikulus biasanya digambarkan sebagai lonceng dengan bandul yang
memutar dan mengalami nekrosis dan gangren
- klinik :
kadang dicetuskan oleh trauma sport nyeri testis hebat timbul tiba-tiba, nyeri
perut dalam (berdasarkan pendarahan dan persarafannya testis tetap merupakan
organ perut), mual/muntah awal testi teraba agak bengkak, NT, terletak agak
tinggi di skrotum (funikulus juga bengkak) lanjut kulit skrotum udem, merah
- DD :
semua keadaan darurat dan akut di dalam skrotum (hernia inkarserata, orkitis
akut, epididimitis akut, torsio hidatid Morgagni)
TORSIO MORGAGNI
- klinik :
mirip torsio testis (gejala tidak sedemikian hebat dan dominan)
Fasitis Nekrotikans
- gangren Fournier (Fournier, Jean A, 1832-1915 ; ahli penyakit kulit Perancis) ad
radang akut yang menyebabkan gangren fasia,jaringan subkutis, dan kulit
- patologi :
infeksi akut mulai di daerah saluran kemih bawah sekitar perineum, anorektum,
dan alat kelamin luar
radang menyebabkan trombosis arteri subkutis sehingga terjadi iskemia yang
meluas secepat letusan dan mengakibatkan gangren kulit berbagai bakteri
ditemukan pada biakan (kuman anaerob yang berasal dari kulit anorektum dan
genital, biasanya berbentuk gas hydrogen dan nitrogen yang sukar larut
sehingga terbentuk emfisema subkutis)
perluasan sebagian dibatasi oleh fasia dan diafragma urogenital/dasar panggul
sehingga sukar meluas ke lateral dan dorsal kadang meluas jauh di skrotum,
penis, perineum, dan dinding perut
- insiden dan factor resiko :
usia 40-70 tahun, KU , gizi buruk, pe imunitas, penggunaan imunodepresif,
alkoholik, DM
- klinik :
gejala dan tanda radang lokal yang akut dan sangat menakutkan disertai dengan
tanda sistemik radang akut berat dengan febris , dan leukositosis (4-6 hari)
- tx :
eksisi dan penyaliran serta balutan basah eksisi harus diulang sampai tidak
meluas lagi jika sudah sembuh dari faseakut dan luka kulit sudah bersih
maka dilakukan skin graft
Created by dr. Doni Kurniawan
72
- DD :
gangren gas
Fimosis
FIMOSIS
- fimosis (phimosis = penyempitan) ad penyempitan ujung prepusium yang biasanya
disebabkan oleh fibrosis tepi prepusium akibat radang seperti balanopostitis
(balanopostitis ; balanos = glans penis, posthe = prepusium ; radang glans dan
prepusium) atau post-sirkumsisi yang tidak sempurna
- komplikasi :
balanopostitis kronik dan residif balanopostitis sukar sembuh karena tindak
hiegin biasa untuk membersihkan glans dan permukaan dalam prepusium tidak
dapat dilakukan (retensi smegma akan berperan dalam proses patologi)
miksi umumnya tidak terganggu tetapi kadang lubang uretra begitu kecil dan
sempit sehingga sukar miksi kadang terbentuk VU ke-2 (ketika miksi urine
terlebih dahulu masuk ke ruang antara prepusium dan glans penis yang akan
teregang membentuk kandung yang kemudian diperas kosong dengan tangan)
- tx :
fimosis harus ditangani dengan sirkumsisi (jika ada balanopostitis sebaiknya
dilakukan sayatan dorsal terlebih dahulu yang disusul dengan sirkumsisi
sempurna setelah radang mereda)
- DD :
parafimosis dan penyempitan/striktur meatus uretra (jika ada kesulitan BAK)
PARAFIMOSIS
- prepusium terperangkap di belakang tepi glans penis di dalam sulkus koronarius
biasanya terjadi bendungan di glans/di dalam prepusium (mem>> karena udem)
- tx :
udem ditekan perlahan-lahan sampai surut glans dan prepusium direposisi ke
depan glans penis sayatan dorsal dengan anestesi lokal (jika reposisi gagal)
73
74
INFERTILITAS LAKI
Pendahuluan
- pengertian infertilitas digunakan untuk pasangan laki dan perempuan yang tidak
mampu mencapai pembuahan antara sperma dan sel ovum
- etiologi :
pria (30%) impotensi sehingga coitus tidak berlangsung N untuk coitus
dari pihak laki diperlukan hasrat, ereksi (erectio ; erigere = bangunkan),
ejakulasi (ejaculatio ; ejaculare = mengeluarkan) umumnya disertai orgasme
perempuan (15%)
Diagnosis
- ax
kehidupan seksual, penyakit/operasi yang pernah dialami
- px
vaskularisasi arteri penis tekanan a.dorsalis penis (teraba pada basis penis)
USG (Doppler) mengukur aliran darah di korpus kavernosus
tumesensi (tumescere = menbengkak) menilai ereksi selama tidur
termografi menilai keadaan vaskularisasi penis
arteriografi melalui a.iliaka interna dan a.pudenda interna melihat adanya
stenosis akibatnya arteriosclerosis/penyebab
kavernosografi melihat kelainan lokal/insufisiensi katup vena yang menjadi
penyebab tidak terjadinya ereksi/ketidakmampuan ereksi
kadar hormone kelamin
Pemeriksaan
- laki
sperma
diambil setelah berabstinensia coitus 3 hari
Created by dr. Doni Kurniawan
75
Gangguan Ereksi
- etiologi :
organic gangguan pendarahan penis (akibat fistel arteriovena congenital,
arteriosclerosis, penyakit Brger, DM), gangguan neurologik (trauma otak/MS,
tumor neurologik, neuropati DM, post-op daerah pelvic), kelainan anatomi,
penyakit umum (CRF, karsinomatosis)
psikologik
Penanggulangan
- tx :
kelainan organic konservatif/pembedahan
obstruktif di vas deferens pembedahan
tx obat jika terdapat infeksi akut/kronik
bekas vasektomi disambung kembali dengan vaso-vasostomi
obstruksi epididimis dilakukan vaso-epididimostomi
tx hormonal jika diperlukan untuk spermatogenesis
ligasi tinggi v.spermatika jika terdapat varikokel
gangguan ereksi
penyebabnya pada penyempitan/penyumbatan arteri dilakukan
angioplastik balon jika penyempitannya terbatas
operasi pintas/prostesis di arteri besar hasilnya baik dan memberikan
ereksi N pada > penderita
implantasi prostesis di dalam penis yang bersifat kaku
prostesis lain yang ditanam di dalam penis dapat diisi dari reservoir yang
ditanam di dinding perut bawah/paha dengan pompa prostesis dapat diisi
dari reservoir tersebut jika dibutuhkan
tx nonbedah suntikan intrakavernosa/penggunaan alat vakum injeksi
30mg papaaverin dan 1mg fentolamin ke korpus kavernosum
Created by dr. Doni Kurniawan
76
Dialysis
- jenis :
hemodialisis dibutuhkan bedah pintas arteri-vena yang biasanya dipasang di
lengan sebagai pintu masuk peredaran darah
dialysis peritoneal/dialysis peritoneum ambulatoar berlanjut (CAPD =
continuing ambulatory peritoneal dialysis) dilakukan di rumah dengan
bantuan kateter tetap yang dipasang menembus dinding perut kateter dialysis
dipasang melalui laparotomi terbuka/secara operasi endoskopik biasanya
dipakai kateter Tenckhoff yang merupakan kateter silicon yang lurus/bengkok
dengan 2 manset untuk fiksasi di dinding perut dan melingkar pada ujungnya
penderita sendiri dapat melakukan dialysis dengan membilaskan larutan
elektrolit khusus sucihama melalui kateter ini
komplikasi CAPD
- salah posisi, kebocoran pintu, obstruksi, hernia dinding perut
- infeksi pintu di dinding perut,
- peritonitis
eksogen (akut), endogen (kronik)
77
Transplantasi
- donor hidup
prognosis paling baik kembar identik
prognosi kurang baik antara saudara kandung identik HLA, saudara kandung
dengan inkompatibilitas 1 tipe haplo, ortu dan anak/sebaliknya, saudara
kandung dengan inkompatibilitas 2 tipe haplo, dan bukan keluarga
- px :
arteriogram ke-2 a.renalis (untuk menentukan adanya 2 ginjal dan keadaan
anatomi pendarahannya)
- cara transplantasi :
donor hidup
nefrektomi dilakukan retroperitoneal melalui lumbotomi insisi costae XII
donor mayat
fx napas dan peredaran darah sebelum harus baik (agar vitalitas organ
cangkok tidak terganggu) ke-2 ginjal dikeluarkan seluruhnya termasuk
sebagian aorta, v.kava, dan ureternya (untuk mencegah keruasakan pem
uluh aberan dan terjaminnya keutuhan pendarahan ureter bagian proks)
ginjal ditempatkan di ruang retroperitoneal di region fosa iliaka v.renalis
dianastomosis secara ujung ke sisi dengan a.iliaka komunis/a.iliaka eksterna
a.renalis langsung dianastomosis secara ujung ke ujung dengan a.ilika
interna atau secara ujung ke sisi dengan a.iliaka komunis/a.iliaka eksterna
anastomosis neo-ureterosistostomi dibuat dengan menembus submukosa
untuk mencegah refluks
- prognosis :
ginjal donor mayat dapat berfx sampai maksimal 30 tahun
ginjal donor hidup dapat berfx sampai maksimal 40 tahun
78
KELAINAN RENOVASKULER
Pendahuluan
- etiologi kelainan renovaskuler (a.renalis) :
- congenital, arteriosclerosis, aneurisma, tromboembolus
- kelaianan dinding fibromuskuler, kompresi dari luar
- patologi :
baik secara segmental/total menyebabkan gangguan peredaran darah pada 1
ginjal sehingga menyebabkan mekanisme Goldblatt (Goldblatt, Harry, Iah :
1891 ; ahli fisiologi AS) y.i terjadi hipertensi melalui mekanisme reninangiotensin-aldosteron
Gambaran klinik
- klinik :
dapat berkembang hipertensi dan CRF
- dx :
klinik
IVP (terlihat parenkim ginjal yang mengecil dan fx ekskresi berupa gambaran
kontras terlambat dari sisi ginjal yang terkena)
arteriografi tampak letak dan luasnya penyempitan a.renalis yang terkena
Penanggulangan
- tx :
79
TRANSEKSUALITAS
Pendahuluan
- transeksual (transsexualitas ; trans = menembus ke sebelah lain) identitas kelamin
(genotip) bertentangan dengan wujud tubuh (fenotip) hidup sebagai orang yang
jenis kelaminnya berbeda dengan organ kelaminnya
- diferensiasi kelamin (5 fase) :
fase diferensiasi kromosom, diferensiasi gonad, alat kelamin dalam dan alat
kelamin luar berlangsung seperti biasa pada janin (pada masa intrauterine)
diferensiasi kelamin di otak (berlangsung pada usia 2-4 tahun) berlangsung
menurut pola kelamin yang berlawanan
Penanggulangan
- tx :
psikolog, psikiater
px psikologi dan psikiatri dengan maksud mengetahui apakah o.s
mempunyai gambaran yang jelas tentang situasinya dan apakah mengerti
dan memahami segala konsekuen dari perubahan kehidupan kelamin, dan
apakah o.s sadar akan komplikasi jasmani/mental yang mungkin timbul
sewaktu dan sesudah penanganan dan proses perubahan
dx tentatif dx untuk sementara dalam masa percobaan bagi pasien
transeksual untuk menguji diri apakah ia betul-betul mau mengubahkan
kelaminnya atas dasar identitas yang diyakini (termasuk jenis kelamin
jasmani/status psikososial)
ahli endokrinologi
Created by dr. Doni Kurniawan
80