Anda di halaman 1dari 80

1

Saluran kemih dan alat kelamin laki


EMBRIOLOGI
- ginjal berasal dari metanefron, t/a bagian dorsal mesonefron dan tonjol ureter
metanefron ini membentuk ureter, pielum, kaliks ginjal, dan jaringan parenkim
ginjal struktur ini naik ke arah dorsokranial sewaktu perkembangannya (
minggu ke-8) menyatu dengan blastema dan mengalami rotasi, sehingga akhirnya
pielum dan hilusnya terletak di sebelah medial
- kloaka yang merupakan ujung buntu usus belakang dibagi 2 sehingga membentuk
sinus urogenital di sebelah ventral dan rectum di sebelah dorsal dari sinus
urogenital (yang membentuk sebagian uretra dan VU) muncul tonjol ureter yang
sudah disebut di atas tadi sisa duktus mesonefros akan membentuk trigonum
VU, vesikula seminalis, vas deferens, dan epididimis yang akan bertemu dengan
jaringan bakal gonad pada pria duktus Miller akan beregresi dan pada wanita
duktus Miller sebagian akan berfusi membentuk tuba Fallopius dan uterus
- setiap embrio manusia berawal sebagai makhluk biseks perkembangan salah 1
dari primordial dan involusi yang lainnya menentukan jenis seks embrio dan sekresi
hormone kelamin diferensiasi seks mulai pada minggu ke-7 (testis akan tinggal
di perut sampai bulan ke-7) dan kemudian turun, yang disebut desensus, dan keluar
melalui kanalis inguinalis dengan testis yang tidak selesai mengakibatkan
kriptorkhismus (cryptorchismus ; kryptos = tersembunyi, orchis = testis)
sedangkan desensus yang menyimpang dari jalur N disebut ektopia testis (ectopia ;
ektos = di luar, topos = tempat ; lokasi abN organ/jaringan karena kelainan
congenital/aquisita)
- >>> kelainan congenital disebabkan oleh gangguan penyatuan, fusi, atau konfluensi
antara saluran embriologi sehingga terjadi ginjal ladam, duplikasi ureter, refluks
(refluxus = aliran kembali), vesiko-ureter, ekstrofia (extrophia = ectrophia =
ectopia ; ex = awalan ke luar, trophe = makanan/tumbuh), hipospadia dan epispadia
penis (hipo = awalan di bawah, epi = awalan di atas, spadon = celah)

Created by dr. Doni Kurniawan

ANATOMI dan FISIOLOGI


ANATOMI
- system kemih tidak seluruhnya terletak di bagian retroperitoneal sehingga proses
patologi (ex ; obstruksi, radang, dan pertumbuhan tumor) terjadi di luar rongga
abdomen, tetapi gejala dan tanda mungkin tampak di perut menembus peritoneum
parietale belakang gejala dan tanda jarang disertai tanda rangsang peritoneum
- a.renalis dan cabangnya merupakan arteri tunggal tanpa kolateral (end artery)
sehingga penyumbatan pada arteri/cabangnya mengakibatkan infark ginjal
- sama dengan pielum, dinding ureter mempunyai lapisan otot yang kuat (dapat
menyebabkan kontraksi hebat disertai nyeri hebat) dinding muskuler tersebut
mempunyai hubungan langsung dengan lapisan otot dinding pielum di sebelah
cranial dan dengan dinding VU di sebelah kaudal ureter menembus dinding
muskuler masuk ke VU secara miring sehingga dapat mencegah terjadinya aliran
balik dari VU ke ureter
- system perdarahan ureter bersifat segmental dan berasal dari pembuluh arteri ginjal,
gonad, dan VU dengan hubungan kolateral kaya sehingga umumnya pendarahannya
tidak terancam pada tindak bedah ureter
- pada ureter wanita terdapat lapisan otot longitudinal dalam dan sirkuler luar
sepanjang 4/5 dindingnya (merupakan lanjutan lapisan otot polos VU yang disarafi
system otonom) di pertengahan uretra terdapat otot lurik sirkular lanjutan otot
dasar panggul (merupakan sfingter luar) pada laki bagian proksimal uretra juga
mempunyai dinding muskuler otonom yang kuat pars membranasea uretra di
diagfragma panggul (= wanita) dikelilingi otot lurik dasar panggul yang membentuk
sfingter ekstern bagian uretra di penis tidak mempunyai unsur otot yang berarti
- kelenjar prostat (prostata = yang berdiri di depan) merupakan kelenjar yang t/d
jaringan kelenjar dinding uretra mulai menonjol pada masa pubertas, dan
biasanya kelenjar prostat dapat tumbuh seumur hidup (anatomi) prostat
berhubungan erat dengan VU, uretra, ke-2 ureter, vas deferens, dan vesikula
seminalis prostat terletak di atas diagfragma panggul (uretra yang terfiksasi
dalam diagfragma tersebut, dapat terobek bersama diagfragma jika terjadi cedera)
- selain mengandung jaringan kelenjar kelenjar prostat mengandung jaringan
fibrosa dan jaringan otot prostat ditembus oleh uretra dan ke-2 duktus
ejakulatorius, dan dikelilingi oleh s.u pleksus vena kelenjar limf regionalnya ad
kelenjar limf hipogastrik, sacral, obturator, dan iliakal ekstern
- sebagai organ gonad yang berasal dari mesonefros, testis didarahi oleh cabang aorta
(y.i a.spermatika interna) vas deferens berasal dari system kemih yang didarahi
oleh a.diferensialis dari arah VU, a.spermatika eksterna melayani otot funikulus
spermatika dan m.kremaster (merupakan lanjutan arteri otot dinding perut)
- darah vena mengalir melalui pleksus pampiniformis (pampinus = sulur anggur ;
berbentuk sulur pohon anggur) yang bermuara jauh di sebelah cranial (yang sebelah
kiri ke dalam v.renalis, yang sebelah kanan ke v.kava inf)
Created by dr. Doni Kurniawan

- kelenjar limf regional terletak di kawasan paraaorta (= kelenjar limf regional ginjal)
sesuai dengan asal terjadinya testis
FISIOLOGI
- filtrasi glomerulus bergantung pada tekanan hidrostatik arteri dikurangi tekanan
osmotic koloid dan tahanan simpai Browman seluruh volume darah difiltrasi
dalam jam di ginjal plasma darah dikurangi protein difiltrasi ginjal
reabsorpsi air, nutrient vital, dan elektrolit (aktif/pasif) terjadi di tubulus 99%
volume filtrat di samping resorpsi terdapat sekresi tubulus (untuk
mempertahankan imbang elektrolit) gangguan sekresi tubulus pada gangguan
kronik fx ginjal dapat menyebabkan asidosis
- pengisian ureter dengan urin merupakan proses pasif peristalsis pelvis ginjal, dan
ureter meneruskan urin dari ureter ke VU (mengatasi tahanan pada hubungan
ureter-VU, dan mencegah terjadinya refluks)
- hubungan ureter-VU menjaminkan aliran urin bebas dari ureter ke VU susunan
anatominya membentuk mekanisme katup muskuler (makin terisi VU, katup ureterVU makin tertutup rapat) sewaktu miksi (mictio = BAK) katup tertutup rapat
karena tambahan kontraksi otot dinding trigonum (trigonum = segitiga)
- VU merupakan s.u reservoir yang tekanan isinya tetap (tidak bergantung pada
banyaknya isi, y.i suasana isotonic) jika VU penuh, maka VU dikosongkan
dengan kontraksi otot destrusor (detrudere = tekanan ke arah bawah) yang menetap
dan tidak berubah sfingter intern VU yang disarafi sarah otonom mempunyai
saraf yang sama dengan otot detrusor VU dan mencegah rembes dengan tonus
pasifnya sfingter otot dasar panggul yang t/d otot lurik tidak merupakan sfingter
sejati (tetapi memang menambah tahanan uretra)

Created by dr. Doni Kurniawan

PATOFISIOLOGI
- keadaan patologik disebabkan oleh kelainan congenital, cedera, infeksi,
pembentukan batu di saluran kemih, dan tumor
infeksi, trauma, dan tumor menyebabkan penyempitan/striktururetra
sehingga terjadi bendungan dan stasis yang memudahkan infeksi
linkungan stasis dan infeksi memungkinkan terbentuk batu menyebabkan
bendungan dan memudahkan infeksi karena bersifat sebagai benda asing
- bagan :
stasis
batu

radang

SINDROM OBSTRUKSI
- obstruksi uretra menyebabkan hipertrofi otot VU sebagai kompensasi untuk
mengatasi obstruksi tekanan di dalam VU jika tekanan yang dibiarkan
terjadi pelebaran ureter dan pielum (hidroureter dan hidronefrosis) kemudian
terjadi hipotrofi/atrofi ginjal (gagal ginjal) di VU terbentuk sakulus (sacculus =
kantong kecil) mukosa di antara berkas serabut otot yang hipertrofik disebut
trabekulasi (trabs = balok, trabecula = balok kecil) dinding VU jika sakulus
menjadi dalam terbentuk divertikel
- obstruksi uretra yang disebabkan oleh infeksi/trauma biasanya diikuti penyulit local
berupa abses periuretra, fistel, dan ekstravasasi prolaps rectum, hemoroid, dan
hernia inguinal medial merupakan penyulit lain akibat mengedan setiap kali miksi
- gejala dan tanda kelainan/penyakit saluran kemih dapat berupa nyeri, hematuria,
disuria, kelainan miksi, retensi miksi, inkontinensia, dan pneumaturia
NYERI
- ginjal NK CVA di sisi (y.i di pinggang kiri/kanan) jika disertai pielitis akut
maka nyeri tersebut disertai dengan gejala dan tanda radang sistemik, serta kelainan
endapan miksi pada px lab dapat juga terjadi nyeri alih ke region inguinalis
- obstruksi ureter nyeri berkala dan berupa kolik
- VU nyeri di region suprapubik pada dewasa disertai kelainan miksi berupa
disuria dan polakisuria
- uretra keluhan miksi
- inflamasi prostat nyeri didapat tinggi di dalam perineum
DISURIA
- berupa nyeri/rasa tidak nyaman saat miksi, rasa panas
- etiologi :
infeksi mukosa uretra/rangsangan lain (kateter)
Created by dr. Doni Kurniawan

PNEUMATURIA
- merupakan pengeluaran gas bersama kemih (gas berasal dari usus) pneumaturia
menandakana adanya fistel antara saluran kemih dan usus
HEMATURIA
- etiologi :
disebabkan oleh trauma, inflamasi, batu (pielum, ureter, VU), tumor, dan
diatesis hemoragik, glomerulonefritis, tumor ginjal (tumor Wilms), tumor VU,
hidronefrosis, ginjal polikistik, tuberculosis, periuretritis (apendisitis), benda
asing (VU, uretra), sistitis, uretritis, venektasi hyperplasia prostat
- jenis :
makroskopik berasal dari posterior uretra/leher VU
mikroskopik berasal dari ginjal, ureter, VU
PERUBAHAN/GANGGUAN MIKSI
- kapasitas VU 300ml jika volume tercapai, timbul keinginan miksi, dan jika
dikehendaki m.destrusor berkontraksi yang secara terdkoordinir akan diikuti
relaksasi sfingter
- frekuensi miksi , tetapi jumlah volume miksi sehari tidak berubah, disebabkan :
iritasi dinding VU (infeksi), volume VU kecil (fibrosis)
pengosongan VU yang tidak tuntas (hipertrofi prostate/gangguan neurologik)
ketidakstabilan m.destrusor (sehingga refleks miksi timbul ketika VU belum
penuh)
poliuria (jumlah volume urin sehari , volume setiap miksi N) ) ditemukan
pada polidipsi (polydipsi ; poli = banyak, dipsi = haus ; minum banyak) atau
penggunaan diuretic
nikturia (nycturia = nocturia , nyx = nox (L) = malam, ouron = kemih ; miksi
sering sewaktu malam) terjadi jika frekuensi miksi /pada poliuria juga
pada ganggua fx jantung (karena udem perifer diserap kembali ke peredaran
darah saat baring tidur)
iritasi leher VU dapat menimbulkan keinginan miksi yang tiba-tiba dan tidak
dapat ditunda (urgensi) disertai disuria/hipertrofi prostat
hesitasi (kesulitan miksi pada hipertrofi prostate, jika lobus tengah menonjao di
VU sehingga mempersempit meatus uretra t.u pada kontraksi destrusor dan saat
mengedan) disertai lemahnya pancaran kemih/hanya menetes saja
RETENSIO URIN
- retensio urin ad keadaan di mana penderita tidak dapat miksi padahal VU penuh
disebabkan oleh sumbatan mekanik pada uretra/gangguan fungional VU dan
sfingternya (ex : post-op setelah bangun dari anestesi)
retensio urin kronik disebabkan obstruksi uretra semakin hebat akhirnya VU
mengalami dilatasi (urin keluar terus-menerus karena kapasitas VU terlampaui)
Created by dr. Doni Kurniawan

penderita tidak mampu miksi lagi (tetapi urin keluar terus tanpa kendali)
sering penderita dianggap inkontinensia tetapi VU yang penuh dapat diraba
(fundusnya mendekati umbilicus pada palpasi abdomen)

INKONTINENSIA
- ad ketidakmampuan menahan urin yang dapat disebabkan oleh berbagai kelainan
- dalam keadaan N (VU terisi 300ml) dengan tekanan isotonic (tidak tergantung
banyak isinya) refleks miksi yang t/d kontraksi otot destrusor dan relaksasi
sfingter uretra bagian proks terjadi di tingkat S3 4 pengendalian kesadaran
(termasuk malam hari) dapat menunda refleks miksi untuk beberapa waktu
hilangnya kendali ini dapat disebabkan oleh kelainan dan gangguan fx korteks otak,
gangguan refleks sacral, dan kelainan serta gangguan fx otot destrusor dan sfingter

DIAGNOSIS
- anamnesis :
nyeri spesifik (ex : kolik), keluhan miksi, riwayat penyakit (ex : tbc) dapat
menjadi petunjuk letak dan sifat kelainan patologi
- px fisik :
dibicarakan pada bab 10, hlm.280-283
RT (ukuran, bentuk, dan konsistensi) pada prostat dinilai
post-prostatektomi enukleasi/endoskopik simpai prostate dibiarkan
sehingga pada RT memberi kesan prostat masih membesar lobus medial
prostat yang menonjol ke VU umumnya tidak dapat dicapai dengan jari
karsinoma prostat menyebabkan asimetri dan perubahan konsistensi lokal
dx dipastikan melalui biopsi jarum trans-rektal
kateter
dahulu dibuat dari karet dan sekarang dari lateks, politen, silicon
ujung kateter dibuat dalam berbagai bentuk agar tidak dapat tercabut
yang biasa ad bentuk Foley (ujung berbentuk balon, dapat dikembangkan)
untuk ukuran digunakan skala Charrire (Charrire, Joseph F.B, 18031876 ; tukang instrumens, Perancis) berdasarkan skala Perancis yang
menyatakan ukuran lingkaran di luarnya dan bukan diameternya (diameter
didapat dengan membagi ukuran Charrire dengan 3)
- px lab :
darah :
kreatinin, ureum, dan elektrolit (fx ginjal)
fosfatase asam (metastasis prostat ), fosfatase alkali (metastasis tulang )
Ca, fosfat, asam urat, dan hormon paratiroid (curiga urolithiasis)
urin :
Created by dr. Doni Kurniawan

px mikroskopik, bakteriologik, dan sitologik

- px pencitraan :
USG (menentukan letak dan sifat massa ginjal dan prostate padat/kista, adanya
batu/lebarnya lumen pielum, ureter, VU, dan uretra
endo-USG y.i ekografi trans-uretral/trans-rektal (px prostat dan VU)
urografi intravena (menentukan fx ekskresi ginjal)
arteriografi (dilakukan jika ditemukan tumor ginjal nonkista untuk menilai
vaskularisasinya) > sering digunakan CT scan (> aman dan informatie)
uretrografi retrograde/pungsi perkutan (melihat bagian atas urinarius track)
radionuklid scan (untuk menilai fx ginjal, ex : setelah obstruksi dihilangkan)
endoskopi uretra dan VU (untuk melakukan biopsi)
sistometrografi (menentukan perbandingan antara isi dan tekanan di VU)

KELAINAN BAWAAN
Pendahuluan
- insidennya 1 dari 3 orang di antara penyandang kelainan congenital
- saluran kemih dan genitalia berasal dari kloaka embrional dan system ekskresi y.i
ginjal dan gonad dari sumber yang sama y.i pro- dan mesonefros
- etiologi :
idiopatik
herediter, radiasi, infeksi virus (ex : rubella) bahan kimia (ex : talidomid)
- patologi :
gangguan fx, obstruksi jalan kemih, inkontinensia kemih, infertilitas, gangguan
fx seks, keganasan, hipertensi, predisposisi infeksi, dan gangguan kosmetik
Ginjal
GINJAL EKTOPIK
- antara panggul dan fosa renalis karena gangguan asensusnya sebagian >> ginjal
panggul terletak setinggi promontorium (kadang terletak kontralateral)
GINJAL LADAM
- penyatuan antara ke-2 ginjal membentuk ginjal ladam ke-2 ureter berjalan di
depan ginjal (masing-masing ke muaranya di trigonum VU)
GINJAL PASANGAN
Created by dr. Doni Kurniawan

- merupakan ginjal dengan 2 ureter (ureter pasangan) berlaku hokum Weigert


Meyer (ureter yang berasal dari system cranial bermuara ektopik > distal dari ureter
yang berasal dari system yang kaudal sehingga ke-2 ureter bersilang)
- pada wanita muara ureter ektopik tersebut bisa terletak di uterus, vagina, uretra
distal distal dari sfingter penderita mengalami inkontinensia/basah, sementara
pola miksi seperti biasa pada laki inkontinensia tidak terjadi karena muara
ureter ektopik selalu terletak proksimal dari sfingter pada kelainan seperti ini
sering terjadi refluks dan hidronefrosis (karena muara ureter stenotik)
- agenesis ginjal bilateral menyebabkan oligohidramnion sewaktu gravid bayi juga
mempunyai kelainan wajah yang khas berupa hipertelorisme (hypertelorisme = ke-2
mata berjauhan, tele = awalan jauh, horizon = perpisahan), hidung lebar, dan ke-2
telinga terletak rendah disebut sindroma Potter (Potter, Edith, ahli ginekologi, A.S)
agenesis ginjal unilateral tidak ada tanda/gejala ginjal sebelah kadang bisa
diraba karena sebagai kompensasi > besar
APLASIA GINJAL
- selalu disertai dengan hyperplasia/hipertrofi kompensator ginjal di sebelah lain
sebagai penggantian gx ginjal anaplastik sehingga tidak terdapat
kekurangan/gangguan kapasitas fx
HIPOPLASIA BILATERAL
- biasanya disertai kelainan congenital lain di saluran kemih
GINJAL POLIKISTIK
- dapat ditemukan dalam bentuk infantil dan dewasa bentuk infantile bayi tidak
akan tahan hidup karena ke-2 ginjal sama sekali tidak berfungsi bentuk dewasa
bersifat familiar
- kelainan ini ditemukan bilateral dan bersifat progesif pembesaran ke-2 ginjal dan
gangguan fx ginjal sehingga baru menjadi nyata pada orang dewasa
GINJAL MULTIKISTIK
- berupa kelainan congenital yang umumnya unilateral dan tidak herediter
biasanya ginjal yang bersangkutan akan mengalami kemunduran fx secara
berangsur-angsur
KISTA SOLITER GINJAL
- biasanya tanpa gejala/tanda dan ditemukan secara kebetulan pada px R/USG
kadang ditemukan beberapa kista yang membesar dan mendesak jaringan ginjal
umumnya tidak diperlukan penanggulangan
HIDRONEFROSIS
Created by dr. Doni Kurniawan

- disebabkan stenosis hubungan pielum dan ureter (sehingga disebut stenosis


subpelvik)
- etiologi :
kelainan motilitas hubungan pelvio-ureter (peristalsis dari pielum ke ureter
terhambat, sehingga terjadi bendungan dan hidronefrosis)
pembuluh darah/serat fibrotik yang menyilang dapat mengakibatkan
kompresi/tekanan setelah hidronefrosis timbul dan membesar (jadi bukan
penyebab primer)
- hidronefrosis congenital merupakan proses progesif (kadang bilateral) biasanya
ditemukan karena fx ginjal berangsur-angsur terganggu/terjadinya penyulit (ex :
pembentukan batu, infeksil, hematuria, hipertensi)
- dx :
USG, intravena pielografi
- terapi :
penanganan bedah t/a plastic pielum setelah dilakukan reseksi stenosis
tindakan bedah dilakukan pada hidronefrosis disertai dilatasi kaliks
Ureter
REFLUKS VESIKO-URETER
- mekanisme katup/ventil :
aktif karena tonus trigonum
pasif karena pada pengisian VU (karena tekanan di dalam VU)
- etiologi :
refluks vesiko-ureter :
primer (karena kelemahan pada taut vesiko-ureter di trigonum) :
- bersifat congenital, perkembangan dan pertumbuhan bayi/anak terhalang
sekunder :
- obstruksi infravesika, disfungsi neuropatik, cedera iatrogenic, infeksi (tbc)
kelainan ureter :
- muara ektopik, duplikasi, ureterokel
- klinis :
refluks tidak ada tanda/gejala
ISK menyebabkan febris, keluhan miksi, nyeri regio ginjal
insufisiensi ginjal lanjut malese, haus, poliuria
- dx :
esensi dx refluks vesiko-ureter :
- refluks tampak pada px pencintraan, bentuk abN, ISK residif
- pada sistoskopi letak muara berubah tempat ke arah lateral
- dampak refluks vesiko-ureter :
- sisa/residu urin setelah miksi yang mengakibatkan sistitis
- saluran ke ginjal terbuka untuk bacteri, pembentukan batu di pielum
- tekanan tinggi di dalam pielum mendesak parenkim ginjal
Created by dr. Doni Kurniawan

10

- stasis, dilatasi, perpanjangan, dan kelokan ureter


- terapi :
medik (anak) anak dipacu untuk bermiksi tiap 2-4 jam, ISK dengan antibiotic
hidronefrosis hebat dilakukan deviasi urin d/c ureterokutaneostomi
tindakan bedah jika ada insufisiensi orifisium ureter/jika medik gagal
prinsip : perbaikan fx katup pada taut ureter-VU d/c perpanjangan segmen
ureter terminal di dalam dinding VU (ex : dengan menempatkan
bagian terminal di antara mukosa dan lapisan otot)
DUPLIKASI URETER
- jenis :
tidak lengkap terdapat 2 pielum dan ke-2 ureter bergabung sehingga hanya
ada 1 muara di VU
total/komplet ke-2 ureter bermuara terpisah ureter dari bagian ginjal
cranial biasanya muaranya > kaudal daripada muara ureter
yang dari bagian ginjal kaudal, sehingga ke-2 ureter bersilang
(hukum Weigert-Meyer)
- sering tidak ada gejala, tanda, penyulit kadang terdapat arus kemih bolak-balik
dari pielum dan ureter yang 1 ke pielum dan ureter yang lain dan sebaliknya secara
terus-menerus fenomena yo-yo/pendulum ini mengundang timbulnya
hidronefrosis dan infeksi
- pada pria muara ektopik ureter dari kutub cranial di leher VU, uretra prostatika,
vesikula seminalis, duktus deferens, atau epididimis pada wanita di leher VU,
uretra, septum uretrovaginal, atau dinding depan vagina sehingga tidak dipengaruhi
sfingter uretra sering terjadi hidroureter dan hidronefrosis ginjal yang cranial
karena muara ureter yang ektopik stenotik
- klinis :
wanita (anak) muara ektopik >> ditemukan unilateral disertai infeksi jika
muaranya terletak distal dari sfingter/di vagina didapat
inkontinensia sehingga kemih menetes terus, disertai miksi
tetap seperti biasa
pria
tidak terjadi inkontinensia (terjadi epididimitis sebelum akil
balig)
URETEROKEL
- merupakan kelainan congenital bagian distal ureter yang terletak intramural di
dinding VU muaranya sering agak sempit dan biasanya terletak ektopik >>
unilateral (t.u pada anak wanita dan tidak jarang disertai kelainan congenital lain)
- ukuran kecil tidak bergejala yang besar menyebabkan obstruksi yang diikuti
dengan hidroureter dan hidronefrosis biasanya ditemukan ISK residif dan kronik
- terapi :
tindak bedah ekstirpasi ureterokel dan neoimplantasi ureter ke dalam VU
(jika ureter besar/jika terdapat penyulit)
Created by dr. Doni Kurniawan

11

URETER RETROKAVA
- terjadi di sisi kanan disebabkan kelainan embrionik v.kava inf mungkin
terjadi bendungan dan hidronefrosis ginjal kanan
- terapi :
ureter dipotong dan dilakukan re-anastomosis di sebelah ventral dari v.kava

STENOSIS TAUT VESIKO-URETER


- jenis :
stenosis intravesikal stenosis ureter terletak di dalam dinding VU
stenosis jukstavesikal stenosis meluas sampai bagian proks dari dinding VU
- kelainan ini dapat menyebabkan terjadi obstruksi dengan akibat hidroureter,
hidronefrosis, dan biasanya disertai infeksi serta gangguan fx ginjal
- stenosis bisa unilateral/bilateral pada bentuk primer tidak ditemukan kelainan di
dinding VU setempat (kelainan disebabkan oleh gangguan peristalsis ureter bagian
distal) bentuk sekunder disebabkan hipertrofi dinding VU sehingga timbul
obstruksi fungsional
- tanda/gejala bergantung penyebab, stadium (hidronefrosis), penyulit lain (ISK)
- terapi :
jika dilatasi hebat, penyulit, atau gejala dan tanda berat
MEGA-URETER
- istilah ini digunakan untuk ureter yang berdilatasi berat, panjang luar biasa, dan
berliku-liku nama mega-ureter tidak menggambarkan penyebabnya dan tidak
menyebut dx seperti refluks, stenosis uretrovesikal, atau hipertrofi dinding VU
mega-ureter juga ditemukan tanpa kausa anatomi yang nyata ternyata ureter
seluruhnya menjadi hipotonik dan adinamik yang kadang meliputi VU disertai
komplikasi ISK dan uremia (jika bilateral)
Kandung Kemih (VU)
URAKUS
- fistel urin di umbilicus terjadi jika didapatkan duktus urakus persistens jika
proses obliterasi urakus terjadi sebagian, dapat terbentuk fistel umbilicus (bukan
fistel urin), kista urakus, dan divertikel di fundus VU
- epitel urakus cenderung menunjukkan pertumbuhan maligna (kec : kista urakus,
divertikel) yang menyebabkan adenokarsinoma VU
DIVERTIKEL VU
- di tempat ureter menembus lapisan otot VU dapat terbentuk divertikel (disebut
divertikel paraostium) biasanya terjadi sekunder terhadap tekanan tinggi di
Created by dr. Doni Kurniawan

12

dalam VU karena obstruksi distal pada dewasa dan manula divertikel dapat
menjadi besar dindingnya tidak mengandung serat otot sehingga tidak
berkontraksi sewaktu miksi (malahan menjadi besar, seperti ditiup) biasanya
tertinggal >> sisa urin sehingga divertikel menjadi sumber infeksi, terbentuknya
batu atau pertumbuhan tumor ganas

EKSTROFIA VESIKA URIN


- terjadi jika penutupan embrio di abdomen sebelah ventral karena migrasi mesenkim
tidak terjadi dengan akibat tetap terbuka di dinding perut selain itu juga
terdapat diastasis m.rektus abdominis, simfisis, dan korpus kavernosum, sedangkan
klitoris seluruhnya terbelah penis menjadi pendek, lebar, dan mengarah ke
ventral (karena tertarik oleh korda) uretra yang pendek terbuka di sebelah ventral
sehingga terbentuk epispadi dindig belakang VU dengan trigonum dan orifisium
ke-2 ureter menonjol ke depan dan terlihat dengan jelas
- perineum juga pendek dan lebar anus biasanya berbentuk corong tanpa disertai
inkontinensia alvus vagina juga pendek desensus testis umumnya lengkap
tetapi sering didapatkan hernia inguinalis cincin pelvis terbuka di depan
sehingga sendi panggul menghadap sedikit ke belakang yang mengakibatkan gaya
jalan seperti bebek kelainan jalan ini tidak ada dampak kliniknya sebab
berangsur-angsur akan membaik sampai usia sekolah
- pada ekstrofia VU kelainan berupa kloaka anus, rectum, dan kolon tidak ditemukan
insidens pria : wanita = 3 : 1
- klinis :
umumnya tidak terjadi ISK (selama pengaliran urin tidak terganggu)
pertumbuhan bayi tidak terganggu walaupun kelainannya berat dan luka di
dinding perut basah oleh urin dari muara ureter diberikan vaselin di pinggir
luka (mencegah terjadinya dermatitis karena basah kemih) iritasi kronik
dapat menyebabkan fibrosis sisa VU dan metaplasia (dapat menjadi dasar
karsinoma di kemudian hari)
pada pria biasanya ereksi dan produksi sperma N pembengkokan penis yang
pendek dengan epispadia tidak memungkinkan koitus berlangsung seperti biasa
pada wanita bentuk dan fx vagina serta alat kelamin tidak terganggu
- terapi :
untuk menutup VU, menjadikannya kontinen, agar hubungan seks N
penutupan VU harus dikerjakan sedini mungkin (sebelum fibrosis, terbentuk
metaplasia epitel, infeksi kronik epitel), sekaligus dikerjakan penutupan dinding
perut termasuk mendekatkan ke-2 m.rektus abdominis dank e-2 tepi simfisis
penglurusan dan rekonstruksi penis dilakukan dengan kordektomi
Created by dr. Doni Kurniawan

13

EPISPADIA
- merupakan keadaan terbukanya uretra di sebelah ventral dapat meliputi leher VU
(epispadia total) atau hanya uretra (epispadia parsial) insidens pria > wanita
- pada wanita epispadia total terlihat mons veneris yang lebar karena simfisis turut
terbuka, uretra terbuka dan klitoris terbelah, disertai inkontinensia pada pria
klinisnya seperti pada ekstrofia vesika
- pada epispadia parsial tidak terdapat inkontinensia (hanya uretra/sebagiannya
terbelah) kelainan ini tidak berarti pada wanita sebab tidak ada
keluhan/gangguan pada pria ada penis pendek dan bengkok karena kora\da yang
menjadikan gangguan pada miksi dan koitus
MIELODISPADIA
- mielodisplasia yang dapat mempengaruhi miksi :
spina bifida terbuka (aperta) atau tertutup (okulta)
sindrom regresi kauda (yang disertai agenesis ruas tulang sakral bagian kaudal
dan os koksigis)
- klinis :
VU aktif dengan tahanan perifer tinggi
kemih keluar secara menetes/memancar kecil, disertai residu dalam jumlah
besar tekanan intravesikal dan hampir selalu diikuti infeksi VU
sukar dikosongkan dengan tekanan
VU inaktif dengan tahanan perifer rendah
kapasitas VU tidak terganggu dan dapat mudah dikosongkan dengan
tekanan pada perut refluks tidak berarti dan infeksi tidak naik ke ginjal
VU inaktif dengan tahanan perifer tinggi
didapatkan kapasitas VU besar dengan jumlah residu besar VU tidak
dapat dikosongkan dengan tekanan pada perut pengeluaran kemih
sedikit-sedikit (setelah VU penuh sekali) bentuk ini sering ditemukan
pada lesi melintang sumsum tulang belakang
- terapi :
bertujuan mengosongkan VU secara total dan teratur, mencegah/mengatasi
refluks dan infeksi, dan mencapi kontinensi yang memungkinkan hubungan
sosial tanpa gangguan celana yang basah/bau urin
VU dikosongkan d/c tekanan pada perut setiap 2-3 jam (VU inaktif dengan
tahanan perifer rendah)
simpatikolit untuk menghasilkan miksi (VU inaktif dengan tahanan perifer
tinggi)
antibiotik (untuk infeksi), op antirefluks (jika ada refluks)
URETRA
STENOSIS URETRA
Created by dr. Doni Kurniawan

14

- tidak jarang ditemukan pada laki/perempuan pada laki sering terdapat kombinasi
dengan hipospadia
- penyulit :
uretritis, sindrom obstruksi jalan kemih
STENOSIS URETRA DISTAL
- biasanya ditemukan pada perempuan didapatkan stenosis di bagian distal uretra
yang berbentuk cincin

KATUP URETRA
- merupakan jaringan tipis berbentuk sekat di uretra prostatika yang menutup lumen
sewaktu miksi
- pada TIII gravid dapat dilihat pada USG sebagai VU penuh dan bendungan dari
ureter dan pielum biasanya gangguan pada ginjal sudah manifes pada usia bayi
pada anak selalu mengeluh haus, dan poliuria, enuresis, dan KU biasanya
VU dan ginjal dapat diraba pada palpasi pancaran urin kurang kuat dan sering
disertai ISK, sepsis pada kateterisasi tidak terdapat tahanan
- lab :
uremia (karena gangguan fx ginjal yang berakibat hidronefrosis)
- pencitraan :
endoskopi (katup terlihat berupa sekat yang menutup lumen sehingga lumen
berbentuk sebagai celah yang sempit)
- terapi :
elektrokoagulasi (insisi katup sampai dasarnya pada dinding uretra)
HIPOSPADIA
- uretra terlalu pendek sehingga tidak mencapai ujung glans penis muaranya
terletak ventroproksimal, insidensnya 1:300 kelainan ini terbatas pada uretra ant,
leher VU dan uretra post tidak mengalami kelainan dan kontinensi tidak terganggu
pada keadaan terberat meatus terletak perineal dan skrotum terbelah jika
keadaan ini disertai kriptokismus, bisa menimbulkan perancuan penentuan jenis
kelamin
- keluhan miksi tidak terjadi kecuali jika disertai stenosis meatus 15% hipospadia
disertai kriptokismus
- terapi :
usia bayi dilakukan kordektomi untuk meluruskan penis usia 2-4 tahun
rekonstruksi tahap ke-2 yang t/d rekonstruksi uretra neo-uretra biasanya
dibuat dari kulit prepusium, penis, atau skrotum (karena kulit prepusium
Created by dr. Doni Kurniawan

15

merupakan bahan yang terbaik untuk uretroplastik, maka tidak dianjurkan


sirkumsisi pada hipospadia, agar kulit prepusium dapat dimanfaatkan) pada
pertumbuhan sampai usia dewasa tidak menimbulkan masalah (karena bagian
uretra baru turut tumbuh), ereksi pun tidak terganggu
KELAINAN URETRA LAIN
- polip (menyebabkan gambaran klinik seperti pada katup uretra), pelebaran lokal,
kista, divertikel (menyebabkan infeksi dengan/tanpa pembentukan batu di
dalamnya), fistel (fistel rekto-uretral ditemukan pada atresia rektum), duplikasi, dan
atresia pada perempuan (biasanya ditemukan bersamaan dengan kelainan kongenital
lain, ex : atresia anus dan kelainan alat kelamin luar pada perempuan)

GANGGUAN DESENSUS TESTIS


KRIPTOKISMUS
- kriptokismus unilateral tidak jarang ditemukan, bilateral > jarang testis yang
tidak turun di skrotum biasanya disertai prosesus vaginalis yang tetap terbuka
- pada kriptokismus testis tidak turun ke dalam skrotum sedangkan hernia
inguinalis (yang umumnya menyertai keadaan tertinggalnya testis) tidak
menimbulkan gejala/tanda desensus total biasanya (95%) sudah berlangsung
pada waktu lahir aterme (P : pada waktu tepat/normal) desensus lengkap
ditemukan pada 80% anak yang lahir prematur dari testis yang tertinggal, 70%
menyelesaikan proses pe sebelum anak mencapai usia 1 tahun
- etiologi :
desensus testis dirangsang dan dicetus oleh hormon gonadotropin dari ibu
sewaktu bulan terakhir kehamilan kriptokismus harus dibedakan dengan
testis letak ektopik (dimana testis tidak berada di jalur desensus fisiologik)
keadaan ini tidak disebabkan oleh gangguan hormonal, melainkan oleh insersi
abN gubernakulum testis retensio testis yang berbentuk kriptokismus sejati >
sering mengalami degenerasi keganasan dan gangguan spermatogenesis
perimbangan dan fx hormonal pada kriptokismus/testis ektopik tidak terganggu
perkembangan pubertas dan kelamin tidak tertinggal dan tidak menunjukkan
kelainan, spermatogenesis hanya dipengaruhi oleh suhu dingin di dalam
skrotum pada testis yang tidak terletak di skrotum perkembangan tubulus
seminiferus tertinggal insidens karsinoma testis pada kriptokismus
- letak testis :
abdominal, inguinal (di dalam kanalis inguinalis, atau subkutan, di muka di
kanalis inguinalis), prepubik (di luar anulus inguinalis eksternus), penis, femoral
- DD :
dasar pertimbangan dx ad tidak adanya testis di skrotum
kriptokismus, testis letak ektopik
Created by dr. Doni Kurniawan

16

testis retraktil disebabkan hiperaktivitas m.kremaster (t.u jika ada


rangsangan karena dingin/sentuhan) sukar dibedakan dengan
kriptokismus (karena retraksi sewaktu anak menghadapi px) dengan
kesabaran testis sering dapat diturunkan dengan picitan halus testis
retraktil selalu bersifat sementara
- terapi :
medis tx hormon gonadotropin pada usia 1 tahun, diulangi usia < 6 tahun
(fertilitas tidak dipengaruhi tx) sewaktu tx hormon dapat timbul bulu pubis
dan pembesaran penis sedikit dan hilang setelah tx hormon selesai
bedah op orkidopeksia (dengan herniotomi) testis dengan pembuluh
darahnya dilepaskan dari funikulus spermatikus termasuk m.kremaster dan
difiksasi di dalam skrotum dikerjakan pada usia muda (karena fertilitas
sering terganggu jika ditunda)
- dampak gangguan desensus testis keganasan, gangguan fertilitas, torsio testis,
resiko cedera, hernia inguinalis
NB : kelainan congenital Urinarius Track
kelainan
gejala dan tanda
GINJAL
- agenesis bilateral/unilateral
- oligohidramnion tanpa kelainan
wajah (sindrom Potter)
- ginjal polikistik infantil/dewasa
- bayi tidak bertahan hidup, fx ginjal
berangsur-angsur terganggu
- kista multipel/unilateral
- pada bayi massa unilateral
di ginjal displastik
- soliter
- biasanya tidak ada
- ladam
- biasanya tidak ada, hidronefrosis
e/c obstruksi ureteropelvik
- ektopia
- biasanya tidak ada
URETER
- hidronefrosis e/c stenosis ureteropelvik - nyeri pinggang, massa
- mega-ureter e/c gangguan peristalsis
- ISK atas residif e/c stasis
- ureterokel
- biasanya tidak ada, kadang obstruksi
dengan/tanpa infeksi
- refluks vesiko-ureter
- ISK residif
- duplikasi parsial/komplet
- biasanya tidak ada, kadang infeksi
- ektopia
- wanita : inkontinensia, miksi N
pria : infeksi
VU dan URETRA
- agenesis
- sangat jarang, sering letal
- urakus persisten
- kista
- biasanya tidak ada
- fistel paten
- inkontinensia bertetesan/mengalir
Created by dr. Doni Kurniawan

17

- fistel umbilikus

- ekstrofia
- katup uretra
- stenosis meatus, distal,
sfingter, sklerosa
- epispadia
- hipospadia
- fimosis

dari umbilikus
- cairan keruh/pus
- biasanya tidak ada
- kadang sekunder pada katup uretra
- ISK residif
- kelainan luas di dinding perut bawah
dan kelainan luar
- obstruksi uretra post, gangguan
fx ginjal, infeksi residif
- sindrom obstruksi/infeksi residif
- tampak pada kelahiran
- kebanyakan tampak
- gangguan miksi, balanitis

Interseksualitas
- jenis kelamin didasarkan :
determinasi kelamin terjadi perkembangan jaringan gonad primer menjadi
testis/ovarium proses ditentukan oleh kromosom kelamin (ada kromosom Y
terbentuk testikel, kromosom Y tidak ada terbentuk ovarium)
diferensiasi kelamin terjadi karena pengaruh hormon dari testis/ovarium
yang menentukan ciri kelamin sekunder kemudian pendidikan, linkungan,
dan sifat jasmani dan rohani mempengaruhi perkembangan itu
- interseksualitas ditentukan :
gangguan determinasi kelainan kromosom sering ditemukan pada janin,
tetapi kelainan ini umumnya letal, sehingga graviditas gugur
gangguan diferensiasi disebabkan oleh kelainan produksi hormon/gangguan
fx hormon kelamin (karena defisiensi enzim, hormon, penggunaan obat hormon
kelamin pada masa graviditas)
- dx :
ax (penggunaan hormon sewaktu gravid/penyakit sistem endokrin), px fisik, px
lab (kadar metabolik/hormon), px kromosom
- jenis :
HERMAFRODITISME
- hermafroditisme (Y : hermafroditos merupakan anak Hermes dan Aphrodite yang
mempunyai 2 kelamin ; mitos kuno Yunani) sejati (jarang ditemukan) disebabkan
kelainan kromosom, dan menunjukkan ke-2 jenis kelamin didapatkan bersamaan
- dx :
pada op ditemukan gonad laki dan perempuan dilakukan biopsi untuk
menentukan mana testis dan ovarium
- tx :
Created by dr. Doni Kurniawan

18

gonadektomi dan (jika perlu) suplesi hormon


SINDROM TURNER (45XO)
- anak mempunyai alat kelamin luar wanita, tubuh kecil, dan terdapat limfudem
- dx :
px hormone dan kromosom
- tx :
suplesi hormone
SINDROM KLINEFELTER (47XXY)
- pada hipogonadisme laki ini anak mempunyai alat kelamin luar laki dengan
testis kecil, sedangkan terdapat perkembangan mamma
- dx :
px kromosom
- tx :
suplesi hormone
SINDROMA ADRENOGENITAL
- merupakan sindroma yang paling sering menyebabkan pseudo-hermafroditisme
perempuan
- etiologi :
gangguan pembentukan kortisol karena defesiensi familiar congenital
hipokortisolemia memicu pe kadar ACTH yang mengakibatkan hyperplasia
korteks adrenal dengan pe produksi androgen (androgen yang menyebabkan
virilisasi fetus perempuan)
- bayi perempuan lahir dengan klitoris besar dengan preputiumnya labium minor
dan mayor mungkin mengalami fusi (mirip penis dan skrotum) alat kelamin
dalam memang alat kelamin perempuan
- pseudo-hermafroditisme laki ditemukan pada sindrom feminisasi testicular
setelah bayi lahir memang dianggap perempuan pada pubertas sifat kelamin
sekunder semuanya lengkap seperti perempuan, kec tidak ada menstruasi dan ada
infertilitas pada px ternyata ada alat kelamin luar perempuan (termasuk vagina)
tetapi tidak ada ovarium dan ditemukan kriptokismus

INFEKSI
Pendahuluan
- ISK merupkan infeksi no-2 setelah ISPA
- etiologi :
Escherichia coli, pseudomonas, proteus, dan klebsiela
- infeksi asendens :
pria
terjadi pada instrumentasi/kateterisasi
wanita terjadi karena uretra pendek sehingga infeksi mudah naik
Created by dr. Doni Kurniawan

19

- jenis ISK :
ISK atas (pielonefritis, abses ginjal), ISK bawah (sistitis, uretritis)
infeksi genital (prostatitis, epididimitis, vesikulitis, orkitis)
- komplikasi ISK :
septisemia dan urolitiasis

Ginjal
PIELONEFRITIS
- gejala dan tanda pielonefritis :
- discomfort dan nyeri perut tidak khas, septisemia dan toksik
- disuria, hematuria, kemih keruh dan berbau, febris, takikardia
Pielonefritis Akut
- merupakan ISK asendens (biasanya terjadi melalui refluks vesiko-ureter
- etiologi :
stasis, corpus alineum, trauma, instrumentasi
- klinis :
febris, menggigil, nyeri pinggang, toksik dengan syok
- dx (esensi) :
febris, menggigil, nyeri pinggang, disuria, polakisuria (pollakis = sering), piuria,
bakteriuria, dan biakan urine positif
- terapi :
penanganan syok, bakterimia, penyebab sepsis
- komplikasi :
pielonefritis kronik
dapat menyebabkan gangguan gx ginjal sampai destruksi ginjal total
pionefrosis
disebabkan obstruksi hubungan ureteropelvik menjadikan ginjal berupa
kantong besar yang mengandung pus

Created by dr. Doni Kurniawan

20

tx : penyaliran pielum disusul pembedahan plastic hubungan pielum-ureter,


jika tidak terdapat lagi sisa jaringan ginjal yang berfx biasanya dianjurkan
ekstirpasi ginjal
abses perinefrik
t/a abses di luar ginjal yang biasanya disebabkan oleh infeksi di luar pielum
sering disertai batu pielum berangsur-angsur abses mem>> (sampai
teraba) pada USG dilihat ruang abses di luar ginjal
tx : penyaliran dan nefroktomi (jika gagal ginjal)
ABSES GINJAL (KARBUNKEL GINJAL = istilah lama)
- etiologi :
infeksi nonspesifik ginjal (yang sering didasari oleh urolitiasis)
- tanda dan gejala :
febris dan tanda local, NK CVA, massa pada palpasi
- dx :
px lab dan USG
- tx :
antibiotic,penyaliran perkutan dengan pembilasan abses (nefrostomi), gagal
ginjal (nefrektomi)
NB factor penyebab infeksi ginjal asendens
- obstruksi ureter
pielolitiasis, hidronefrosis congenital
megaureter, striktur ureter
- nefrolitiasis, fistel ureterokolon/ureterovaginal, pengalihan jalan kemih
- refluks vesiko-ureter primer/sekunder
neuropatia, obstruksi

Ureter
- ureteritis merupakan infeksi yang berjalan naik dari sistitis ke pielum ginjal atau
berjalan turun dari radang primer hematogen/limfogen ginjal ke VU
- jarang sekali sumber ISK terletak di ureter selain pada ujung ureter buntu dengan
refluks setelah nefrektomi, ureterolitiasis, atau duplikasi tanpa jaringan ginjal proks
dan divertikel ureter
Kandung Kemih (Vesika Urinaria)
SISTITIS
- etiologi :
- obstruksi pengeluaran urine :
obstruksi prostate, obstruksi leher VU
striktur uretra, katup uretra
Created by dr. Doni Kurniawan

21

- kateter menetap VU, sistolitiasis, divertikel VU, VU neuropati


- koitus (sistitis honey moon perempuan), fistel vesikovaginal/vesikokolon
- gejala dan tanda sistitis kronik :
- disuria, polakisuria, urgensi/kebelet
- discomfort perut bawah, nyeri tumpul samara tanpa diketahui sebabnya
- inkontinensia (t.u ortu), enuresis (t.u anak)
- tx :
antibiotic, banyak minum (volume urine 1-1,5 liter/hari)

Uretra
URETRITIS KRONIK
- etiologi :
stenosis distal uretra, diuresis kurang, koitus kuman anaerob
- gejala :
mirip sistitis (polakisuria, disuria, nyeri uretra)
- tx :
antibiotic
URETRITIS AKUT
- etiologi :
infeksi gonore (Neisseria gonorrhoeae)
mengakibatkan striktur fibrosa di uretra post karena jaringan parut (uretritis
akut), prostatitis, epididimitis akut, proktitis, artrititis akut patella
(metastasis hematogen)
pada perempuan selain radang akut bernanah saluran kemih bawah sering
juga ditemukan Bartholinitis (radang kelenjar Bartholin/glandula
vestibularis mayor), radang kelenjar Skene
Chlamydia trachomatus
- tx :
antibiotic
STRIKTUR
- letak stritur uretra dan penyebabnya :
lokalisasi
penyebab
pars membranasea
- trauma panggul, kateterisasi salah jalan
pars bulbosa
- trauma/cedera kangkang uretritis
meatus
- balanitis, instrumentasi kasar
- gejala dan tanda :
mulai dengan hambatan arus kemih dan kemudian timbul sindroma lengkap
obstruksi leher VU
- tx :
Created by dr. Doni Kurniawan

22

dilator (dilatare = meregangkan, longgarkan), menyayat striktur secara


endoskopik dengan uretrolom

Prostate
PROSTATITIS
Prostatitis Akut
- gejala dan tanda :
febris, kadang menggigil, nyeri perineal/pinggang rendah, sakit sedang/berat,
mialgia, atralgia, disuria dan retensio urine (karena pembengkakan prostate),
pus (pada RT setelah masase prostate)
- komplikasi (local) dan tx :
pembentukan abses prostate dan antibiotic
PROSTATITIS KRONIK
- gejala dan tanda :
tidak jelas/khas, sangat variable (keluhan miksi, nyeri perineum/pinggang)
- dx dan tx :
leukosit dan bacteria di dalam secret prostate dan antibiotik ( 2-4 minggu)
Vesikula Seminalis
- pada infeksi prostate biasanya terdapat vesikulitits seminalis (kadang ke-2 vesika
seminalis yang meradang dapat teraba pada RT)
- pada vesikulitis terdapat pembengkakan dan NT

Epididimis
EPIDIDIMITIS
- epididimitis akut dapat dianggap sebagai infeksi asendens jalan kemih
epididimitis sering ditemukan sebagai penyulit ISK/prostatitis kuman penyakit
yang berasal dari bacteria di uretra prostatika dan prostate masuk epididimis dari
uretra prostatika melalui duktus ejakulatorius, vesika seminalis, ampula, dan vas
deferens o/k itu obstruksi uretra distal dari prostate sering menyebabkan
timbulnya epididimitis karena tekanan tinggi sewaktu miksi setiap
kateterisasi/instrumentasi (ex : sistoskopi pasien uretritis) beresiko terjadinya
epididimitis bakterial
- infeksi mulai di kauda epididimitis dan biasanya meluas ke tubuh dan hulu
epididimis kemudian terjadi orkitis melalui radang kolateral menjadi abses
yang dapat menembus dorsal skrotum epididimitis traumatogen ad epididimitis
yang disebabkan refluks dari jalan kemih akibat tekanan tinggi intraabdomen karena
cedera abdomen
- gejala dan tanda :
Created by dr. Doni Kurniawan

23

lokal serta symptom sistemik infeksi akut, epididimis bengkak dan nyeri (dapat
beralih ke perut/daerah ginjal) disertai febris
- dx :
px fisik epididimis bengkak dan nyeri di permukaan dorsal testis, kulit
skrotum panas, merah, dan bengkak (o/k udem dan infiltrate), funikulus
spermatikus bengkak dan nyeri, RT didapatkan tanda prostatitis kronik
px lab tanda radang sistemik (kelainan kemih dan endapan urine), biakan
urine memastikan bacteria kausal
- DD kelainan isi mendadak skrotum :
- epididimis
epididimitis akut bacterial, epididimitis tbc
- testis
orkitis pada epididimitis, pada parotitis epidemika
torsio testis, hidatid Morgagni (apendiks testis)
tumor, trauma
- hernia inkarserata, torsio testis
- komplikasi :
abses menembus kulit dan menyebabkan fistel
- tx :
antibiotik
Tuberculosis
TUBERCULOSIS JALAN KEMIH
- dapat timbul pada segala usia (usia muda s/d ortu)
- basil tbc mencapai ginjal/epididimis secara hematogen dan menyebabkan gambaran
patologik khas berupa kelainan granulomatosa dengan pengkijuan sentral
akhirnya cenderung mengalami kalsifikasi/membentuk kaverne dari ginjal terjadi
penyebaran infeksi secara desendens melalui ureter yang dapat mengalami striktur
fibrosa di VU tbc mulai tampak sebagai bengkak dan kemerahan sekitar muara
ureter di trigonum tbc menyebar di VU dengan tukak kecil di mukosa yang
menjadi fibrotik dan mengakibatkan pengerutan
- penyebaran tbc ke saluran kemih terjadi puluhan tahun setelah kompleks primer
tbc saluran kemih tidak jarang ditemukan bersamaan dengan tbc sekunder vertebrae
penyebaran hematogen ke prostate/epididimis tidak berkaitan dengan tbc ginjal
TUBERCULOSIS GINJAL
- awalnya merupakan penyebaran milier kiri dan kanan di korteks saran milier
berkembang menjadi radang granulasi yang mengalami nekrosis secara pengkijuan
yang mungkin membentuk kaverne/sembuh lokal dengan fibrosis, pengerutan,
retraksi, dan kalsifikasi perforasi nekrosis kaliks (calyx = cawan bunga) di
pielum menyebabkan penyebaran secara desendens
- tbc di pielum, ureter, VU, adan prostate pada prinsipnya menunjukkan gambaran
yang sama (kec pengkijuan tidak menyebabkan kaverne melainkan ulkus)
Created by dr. Doni Kurniawan

24

fibrosis menyebabkan retraksi dan penyempitan sehingga terjadi obstruksi dengan


segala konsekuensinya (y.i hidrokalikosis, hidronefrosis, dan hidroureter) VU
mengerut menjadi kecil sehingga sebagian besar kapasitasnya hilang pada ginjal
banyak jaringan dapat rusak sehingga fxnya terganggu dan akhirnya pengidapnya
karena uremia
- penyakit tbc biasanya disertai gangguan sistemik, KU , dan kakeksia (cachexia ;
kakos = buruk, hexis = kebiasaan jasmani ; keadaan buruk dan kurus kering)
- gejala dan tanda :
tbc ginjal yang mengalami radang tbc, nekrosis, dan kaverne keluhan umum
karena dampak penyakit sistemik/gangguan fx ginjal progesif obstruksi,
perdarahan, atau radang
pielitis dan sistitis dengan penyebaran asendens/desendens disebabkan radang
bacterial nonspesifik sebagai infeksi ikutan di samping radang spesifik tbc
epididimitis spesifik tbc merupakan infeksi spesifik kronik yang sering tembus
di kulit skrotum menyebabkan fistel tunggal/multiple palpasi epididimits
agak keras, vas deferens teraba mirip dengan rantai tasbih
- dx :
px mikroskopik sediaan secret untuk mencari Mycobacterium tuberculosis

- tx :
antituberkulostatik
tindak bedah (setelah diberikan tuberkulostatik)
- penyaliran/eksisi sarang tbc
- ekstirpasi organ yang rusak dan mengganggu
nefrektomi dengan/tanpa ureterektomi, nefrektomi parsial
reseksi parsial VU, epididimektomi
- perbaikan kelainan
stenosis pieloureteral, stenosis leher VU
stenosis/refluks hubungan vesiko-ureter
transplantasi muara ureter, penggantian VU, uretero-ileokutaneostomi

Sistosomiasis/Bilharsiasis
- merupakan penyakit parasiter yang mengakibatkan kerusakan fibrotik berat,
urolitiasis, dan karsinoma skuamosa
- dari 3 jenis sistosoma sistosoma hematobium yang menyebabkan kelainan VU
- bentuk serkaria (y.i parasit dewasa di ari menembus kulit kaki manusia dan
mencapai v.porta melalui aliran darah vena sistosoma betina mencapai VU
melalui v.mesenterika masuk ke system pleksus vena panggul t.u pleksus vena VU
(tempat telurnya dilepaskan) rx radang terhadap telur mati mengakibatkan
Created by dr. Doni Kurniawan

25

fibrosis hebat dan kalsifikasi dengan tukak kecil, papiloma, kista, granuloma, dan
pengerutan VU biasanya ditambah dengan sistitis bacterial, urolitiasis, dan
metaplasia epitel yang menjadi dasar karsinoma sel skuamosa
- gejala dan tanda :
hematuria terminal (awal), disuria, polakisuria
fibrosis leher VU dengan gejala retensio urine (o/k hematuria kronik) dari
VU meluas ke prostate dan vesikula seminalis yang fibrosisnya menyebabkan
elephantiasis genitalis pada perempuan dapat mencapai vagina, serviks dan
tuba Fallopius
fibrosis ureter menyebabkan penyempitan menyebabkan pielonefritis
bacteria dan hidronefrosis
gambaran klinik sistomiasis VU
- ruam kulit pada infeksi primer, sistolitiasis
- sakit sistemik ringan dengan eosinofilia sewaktu penyebaran hematogen
- inflamasi kronik VU, karsinoma sel skuamosa VU
- fibrosis, pengerutan, dan kontraktur VU
- tx :
kemoterapi jangka panjang (sediaan antimony)
tindak bedah (untuk penanganan karsinoma dan memperbaiki kelainan di jalan
kemih bawah t.u pengecilan VU dan striktur)
UROLITIASIS
Insidens dan Epidemiologi
- ringkasan epidemiologi dan etiologi
- epidemiologi
Negara yang sedang berkembang insidens tinggi
batu primer insidens tinggi
Negara yang sudah berkembang insidens > rendah
jalan kemih atas > jalan kemih bawah
- etiologi tidak jelas
lingkungan geografik penting (mungkin diit)
peranan Vit A tidak pernah dibuktikan
- etiologi urolitiasis
- idiopatik, jaringan mati
- gangguan aliran urine
fimosis, stritur meatus, hipertrofi prostate, ureterokele
refluks vesiko-ureteral, konstriksi hubungan ureteropelvik
- gangguan metabolisme
hiperparatiroidisme, hiperuresemia, hiperkalsemia
- ISK oleh mikroorganisme berdaya membuat urease (Proteus mirabilis)
- dehidrasi
kurang minum, lingkungan tinggi
Created by dr. Doni Kurniawan

26

- multifactor
anak di Negara berkembang, penderita multitrauma

Komposisi dan Bentuk Batu


- analisis batu :
kimiawi (kualitatif, kuantitatif dengan metoda kromatografik, autoanalisis)
optic (dengan diseksi mikroskopik binokuler dengan mikroskop petrografik)
instrumental (melalui kristalografi radiografik, spektroskopi inframerah,
termoanalitik, mikroskopi elektron)
- komposisi batu :
urat, asam urat, oksalat, fosfat, sistin, dan xantin
batu oksalat Ca bersifat idiopatik
batu campuran oksalat Ca dan fosfat bersifat idiopatik
batu fosfat dan Ca (hidroksiapatit) disebabkan hiperkalsiuria (tanpa
hiperkalsemia
batu fosfat ammonium Mg terdapat pada infeksi kronik yang disebabkan
bacteria yang menghasilkan urease (sehingga urin menjadi alkali karena
pemecahan ureum)
batu asam urin disebabkan hiperuremia pada arthritis urika
batu urat pada anak karena pH urin
- factor predisposisi :
stasis, infeksi, corpus alineum merupakan factor memperkuat sehingga
terbentuk lingkaran setan/sirkulus visiosus (circulus vitiosus ; vitius = cacat)
- NB :
jaringan abN/mati (ex : nekrosis papilla di ginjal) dan corpus alineum mudah
menjadi nidus dan inti batu juga telor sistosoma kadang berupa nidus batu
batu urat (idiopatik)
o/k dehidrasi dan GE mengakibatkan oliguria dengan urine yang
mengandung kadar asam urin dan ikatan kimia lain
o/k imobilisasi penderita cedera dengan fraktur multiple dan paraplegia
menyebabkan dekalsifikasi tulang dengan pe ekskresi Ca dan stasis
(sehingga presepitasi batu mudah terjadi)

Gambaran Klinik
BATU PELVIS GINJAL (PIELOLITIASIS)
- gejala dan tanda :
- tidak ada gejala/tanda, pielonefritis dan/atau sistitis, NT CVA
- nyeri pinggang (sisi/CVA), hematuria makroskopik/mikroskopik
- pernah mengeluarkan batu kecil ketika miksi
- batu tampak pada px pencitraan, gangguan fx ginjal
Created by dr. Doni Kurniawan

27

BATU URETER (URETEROLITIASIS)


- lokasi batu (beberapa tempat penyempitan ureter) :
saat masuk pelvis, disilang a.iliaka ext, saat masuk VU
- dx :
- kolik
nyeri hilang timbul, mual/muntah, gelisah
- nyeri alih ke region inguinal, hematuria, kembung (ileus paralitik)
- batu tampak pada px pencitraan
BATU VESIKA URINARIA (VESIKOLITIASIS)
- gejala dan tanda :
miksi lancar tiba-tiba terhenti disertai nyeri, nyeri suprapubik
BATU PROSTATE
- berasal dari urine yang secara retrograde terdorong ke dalam saluran prostate dan
mengendap

BATU URETRA (URETROLITIASIS)


- bagian uretra :
pars prostatika, pars membranosa, pars bulbosa
- umumnya batu berasal dari ureter dan VU yang oleh aliran kemih sewaktu miksi
terbawa ke uretra, tetapi menyangkut di tempat yang agak lebar y.i pars prostatika
(bagian permulaan pars bulbosa dan di fosa navikular)
- gejala :
miksi tiba-tiba terhenti disertai nyeri
- komplikasi :
divertikel, abses, fistel proks, dan uremia (karena obstruksi urine)

Diagnosis
- ax :
gejala dan tanda
- px :
tujuan px urolitiasis
- penentuan dx urolitiasis, lokasi batu, fx ginjal akibat urolitiasis
- kelainan jalan kemih sebagai penyebab batu, px kelainan metabolic kausal
px urolitiasis
Created by dr. Doni Kurniawan

28

- urine
mikroskopik-endapan, biakan, sensitivitas kuman
- fx ginjal :
ureum, kreatinin, elektrolit
- FPA (90% batu radio-opak), IVP (adanya efek obstruksi)
- USG ginjal (hidronefrosis), analisis biokimia batu, px kelainan metabolik
- foto kontras special
retrograde, perkutan

Diagnosis Banding
- DD :
kolik ginjal/ureter kanan susp kolik abdomen, kolik empedu, appis akut,
adnexitis (jika wanita)
hematuri tanpa nyeri susp keganasan
urolitiasis kronik susp karsinoma epidermoid (o/k rangsangan dan inflamasi)
nefrolitiasis+hidronefrosis susp tumor ginjal (ginjal polikista/tumor Grawitz)
ureterolitiasis radiolusen+hematuria tanpa kolik susp tumor ureter
vesikolitiasis radiolusen susp tumor VU
batu prostate (R : kecil seperti kumpulan pasir) susp karsinoma prostate (o/k
RT memberi kesan adanya keganasan)
Penyulit
- komplikasi :
obstruksi
nefrolitiasis dan ureterolitiasis hidronefrosis berlanjut dengan/tanpa
pionefrosis gagal ginjal uremia (jika terjadi gagal ginjal total)
vesikolitiasis ganggu aliran kemih dari ke-2 orifisium ureter
uretrolitiasis divertikulum uretra kronis terjadi ekstrvasasi urine
terbentuk fistula (terletak proks dari batu uretra)
iritasi kronis urotelium tumbuh keganasan (karsinoma epidermoid)
infeksi sekunder

Penatalaksanaan
- indikasi pengeluaran urolitiasis :
- obstruksi jalan kemih, infeksi, nyeri menetap/berulang-ulang
- batu metabolic yang tumbuh cepat
- pengeluaran urolitiasis :
- sistoskop/ureteroskop
litolapaksi (lapaxis = evakuasi), kantong Dormia (VU, ureter)
- tindak bedah terbuka
Created by dr. Doni Kurniawan

29

pielolitotomi, ureterolitotomi, sistolitotomi


- tindak perkutan
nefrostomi
- non-invasif
litotripsi (lithotripsi ; lithos = batu, tribein = hancurkan)
TERAPI MEDIK dan SIMTOMATIK
- tx medik urolitiasis berusaha mengeluarkan/melarutkan batu
- tx simtomatik urolitiasis berusaha agar nyeri (khususnya kolik) yang terjadi
menghilang dengan pemberian simpatolitik
PELARUTAN
- batu yang dapat dilarutkan ad jenis batu asam urat hanya terjadi pada pH urine
asam (pH 6,2) sehingga dengan pemberian bikarbonas natrikus dan disertai dengan
makanan alkalis batu asam urat dapat diharapkan larut > baik jika dibantu
dengan usaha me kadar asam urat urine dan darah dengan bantukan alopurinol
- batu struvit tidak dapat dilarutkan tetapi dapat dicegah pembesarannya jika
diberikan tx dengan pengasaman urine dan pemberian antiurease

LITOTRIPSI
- vesikolitiasis dipecahkan memakai litotriptor secara mekanik melalui sistoskop atau
memakai gelombang elektrohidrolik/ultrasonik
- ureterolitiasis digunakan ureteroskop dan dihancurkan memakai gelombang
ultrasonic/elektrohidrolik/sinar laser
- nefrolitiasis dilakukan litotripsi dengan nefroskopi perkutan untuk membawa
transuder melalui sonde ke batu yang ada di ginjal (nefro-litotripsi perkutan)
PEMBEDAHAN
Nefrolitiasis
- yang terletak di kaliks dilakukan pembedahan jika ada indikasi umum dan terdapat
hidrokaliks (nefrolitotomi)
- batu pelvis jika menyebabkan hidronefrosis, infeksi, atau menyebabkan nyeri hebat
batu bentuk sederhana (pielolitotomi) dan batu bentuk tanduk rusa (pielolitotomi
yang diperluas)
Ureterolitiasis
- batu berukuran 0,4 cm terdapat pada 1/3 proks ureter, 80% batu akan keluar spontan
jika batu terdapat pada 1/3 distal, 90% akan keluar spontan patokan ini
dipakai jika batu tidak menyebabkan gangguan dan komplikasi pembedahan
(ureterolitotomi) dilakukan a/i gangguan fx ginjal, nyeri hebat, tx medik gagal
Created by dr. Doni Kurniawan

30

Vesikolitiasis
- batu ukuran 3 cm dapat dipecahkan dengan litotriptor batu ukuran 3 cm
ditangani dengan gelombang kejut atau sistolitotomi dengan sayatan Pfannenstiel
Uterolitiasis
- tidak jarang batu ukuran < 1 cm keluar spontan atau dengan pemasangan DC 3
hari pembedahan (uretrotomi eksterna) dengan komplikasi striktur uretra
NB : pembedahan urolitiasis
pielolitotomi
batu di taut ureter-pielum dengan hidronefrosis ringan (insisi
pinggang pada costae XII)
ureterolitotomi
batu di ureter dengan hidronefrosis sedang (insisi di dinding perut
tetapi pendekatannya tetap ekstraperitoneal)
batu ureter di taut vesiko-ureteral dengan ureterohidronefrosis (batu
dicabut dengan kantong Dormia melalui sistoskopi atau insisi
Pfannenstiel ; sistotomi melalui ekstraperitonealretropubik
sistolitiasis
litopaksi dan insisi Pfannenstiel
Pencegahan
OKTOKALSIUM FOSFAT
- pe nilai saturasi oktokalsium fosfat sama seperti magnesium ammonium fosfat (t.u
bergantung pada nilai pH) hanya pada pH > 6,5 nilai saturasi oktokalsium fosfat
akan berada di atas daerah lewat jenuh pasien dengan oktokalsium fosfat perlu
diteliti nilai pH dan jika nilai pH > 6,4 hendaknya dicari penyebabnya yang
biasanya ISK harus diperiksa ekskresi Ca dalam urine serta nilai Ca serum darah
(abN susp hiperparatiroidisme)
KALSIUM OKSALAT
- terdapat pada 75% batu ginjal dan merupakan komposisi batu yang paling sering
ditemukan pada batu saluran kemih di negara maju
- N kalsium oksalat tidak berada dalam keadaan puncak saturasi di urine factor
utama yang menentukan saturasi kalsium oksalat ad kalsium dan oksalat oksalat
mempunyai potensi yang jauh > besar dibandingkan dengan kalsium sebagai factor
saturasi di urine sehingga untuk menghindari terjadinya kristalisasi kalsium
oksalat yang terpenting ad mencegah ekskresi oksalat dalam urine ekskresi
oksalat di urine sebagian berasal dari makanan, sebagian besar bersumber dari
metabolisme endogen dari bahan makanan yang paling >> mengandung oksalat
ad bayam, teh, kopi, dan coklat
Created by dr. Doni Kurniawan

31

- hiperkalsemia dan hiperkalsiuria disebabkan oleh hiperparatiroidi dan ke>> vit-D


hiperkalsiuria dapat disebabkan oleh resorpsi Ca yang >> dari tulang o/k
hipertiroidi, absorpsi Ca yang >> di usus, dan akibat gangguan resorpsi Ca di
tubulus ginjal

KELAINAN TRAUMATIC
Ginjal
- jenis cedera t/a :
cedera minor (90%), cedera mayor, cedera vaskuler
- secara patologis :
kontusio
rupture simpai (dengan perdarahan perirenal)
laserasi (laceratio = kerobekan)
cedera parenkim terbatas dengan hematom di bawah simpai (subkapsuler)
disertai robekan pielum
total/fragmentasi ginjal
putusnya pedikel ginjal
- penanggulangan :
observasi respirasi, system kardiovaskuler (syok), dan SSP
manifestasi lokal pada pinggang (menilai ginjal), abdomen (menilai cedera
rongga intraperitoneal, lesi lain (fraktur panggul)
- klinik :
NT dan ketegangan otot pinggang, defance muskuler jika terdapat perdarahan
intraperitoneal (cedera hati dan limpa), fraktur costae, hematuria
- komplikasi :
4 minggu I perdarahan, fistel/ekstravasasi urine, abses, sepsis, hipertensi
lanjut hipertensi, fistel arterio-vena, hidronefrosis, urolitiasis, pielonefritis
kronik
- dx :
- ax cedera langsung/tidak langsung
- hematuria, kebengkakan daerah ginjal
- IVP (ekstravasasi kontras, fx ginjal kontralateral, kelainan anatomic)
- tx :
90% rudapaksa tumpul ginjal berupa cedera minor (ex : kontusio ginjal dan
laserasi parenkim ginjal superficial tidak memerlukan pembedahan
konservatif (bed rest, analgesic, obs status ginjal dengan px Hb, Ht, endapan
urine)
pembedahan (indikasi laparotomi) :
- perdarahan dengan syok yang sukar diatasi
Created by dr. Doni Kurniawan

32

- ekstravasasi kontras pada IVP, cedera ginjal pada arteriografi/CT-scan


- perdarahan dari dalam pada cedera tajam

Ureter
- cedera ureter jarang ditemukan o/k ureter merupakan strukturr fleksibel yang mudah
bergerak di daerah retroperitoneal dengan ukuran kecil serta terlindung oleh tulang
dan otot
- rudapaksa ureter disebabkan oleh rudapaksa tajam/tumpul dari luar/iatrogenic
(pembedahan rectum, uterus, pembuluh darah panggul, tindakan endoskopik)
- dx :
- hematuria mikroskopik (cedera tajam)
- anuria/oliguria dan kadar ureum-kreatinin (cedera ureter bilateral)
- IVP (ekstravasasi urine/obstruksi ureter)
- pielografi retrograde (menunjukkan cedera serta lokasinya)
- penyulit post-op (nyeri sisi/pingggang, ileus paralitik lama)
- tx :
penting ad penyaliran urine yang ekstravasasi dan menghilangkan obstruksi
rekonstruksi ureter tergantung pada jenis, bentuk, luas, dan letak cedera
prinsip rekonstruksi ad debrideman, spatulasi (spatula = sendok ; ke-2 ujung
ureter dipotong berbentuk sendok), isolasi anastomosis dari kontaminasi (jika
Created by dr. Doni Kurniawan

33

disertai cedera usus), pemakaian bidai dalam anastomosis (jika perlu), dan
penyaliran daerah retroperitoneum
cedera ureter atas uretero-ureterostomi, nefrostomi, ureterokutaneostomi, autotransplantasi, nefrektomi (jika rekonstruksi tidak
memungkinkan)
cedera ureter tengah uretero-ureterostomi, transuretero-ureterostomi
cedera ureter distal uretero-ureterostomi, uretero-neosistostomi (ex :
melalui tabung yang dibuat dari dinding VU yang disebut Boari flap),
nefrostomi
NB : pemulihan cedera ureter :
- jarak defek pendek
anastomosis uretero-ureterostomi langsung
- jarak defek panjang
transuretero-ureterostomi
- defek distal
uretero-sistostomi dengan tabung yang dibuat dari
sebagian dinding VU menurut Boari
- defek panjang
autotransplanstasi ke fosa iliaka
- diversi arus urine
nefrostomi, pielostomi

Iatrogenic
- dx :
cedera diketahui saat pembedahan/tidak diketahui sampai timbul komplikasi
ureter terikat total/parsial febris, nyeri pinggang, ileus paralitik, anuria, tanda
rangsangan peritoneal (jika terjadi ekstravasasi urine ke rongga intraperitoneal)
gejala berupa fistel uretero-vaginal/uretero-kutan terbentuk 10 hari I posttrauma
px IVP, pielografi retrograd (retro = awalan belakang, gradior = jalan ;
pielogram dengan kontras dimasukkan dari VU), pielografi antegrad (ante =
awalan depan ; pielogram dengan kontras dimasukkan dari pielum) untuk
menentukan dx cedera ureter post-op
USG memberikan gambaran pelebaran system pelviokaliks
- tx :
cedera diketahui selama pembedahan rekonstruksi cito (seperti pada
rudapaksa tajam)
cedera diketahui beberapa hari post-op dan tidak ada komplikasi (febris, infeksi,
sepsis) eksplorasi pelepasan jahitan atau rekonstruksi jika terputus jika
Created by dr. Doni Kurniawan

34

ada komplikasi sehingga rekonstruksi cito tidak memungkinkan tindakan


sementara berupa diversi urine (diversion = pengalihan) melalui nefrostomi
Buli-Buli (Vesika Urinaria)
- jarang mengalami cedera o/k secara anatomic VU terletak di dalam rongga pelvis
(terlindung oleh tulang pelvis) rudapaksa VU terbanyak o/k KLL/kecelakaan
kerja menyebabkan fragmen fraktur tulang pelvis mencederai VU terjadi
kontusio atau rupture VU
- etiologi :
cedera dari luar, cedera iatrogenic, fraktur tulang panggul
- jenis trauma :
kontusio VU hanya terjadi memar pada dinding VU dengan hematuria tanpa
ekstravasasi urine
rupture VU
ekstraperitoneal o/k tertusuk fragmen fraktur tulang pelvis pada dinding
depan VU yang penuh (terjadi ekstravasasi urine di rongga perivesikal)
intraperitoneal o/k cedera dinding perut yang mengakibatkan rupture
intra peritoneal VU yang penuh (tidak terdapat perdarahan retroperitoneal
kec jika disebabkan fraktur tulang panggul)
- klinik :
nyeri suprapubik, ketegangan otot dinding perut bawah, hematuria, ekstravasasi
kontras pada sistogram
rupture VU intra peritoneal menimbulkan gejala dan tanda rangsang peritoneum
(defans muskuler dan ileus paralitik) ekstraperitoneal menimbulkan gejala
dan tanda infiltrate urin retroperitoneal yang mudah menimbulkan septisemia
- dx :
tanda dan gejala klinik + hematuria
R pelvis/FPA terlihat fraktur tulang pelvis, sistoskopi (untuk rupture kecil)
sistogram (memberi keterangan rupture, lokasi intra/ekstraperitoneal)
dilakukan dengan memasukkan medium kontras ke VU 300-400 ml
dibuat foto antero-posterior VU lalu dikosongkan dan dibilas di foto
1x lagi
jika tidak dijumpai ekstravasasi dx ad kontusio VU
rupture ekstraperitoneal gambaran ekstravasasi seperti nyala api pada
daerah perivesikal
rupture intraperitoneal terlihat kontras masuk ke rongga abdomen
- tx :
prinsip pembedahan rupture VU
- penyaliran ruang perivesikel, penyaliran VU melalui sistostomi
- pemulihan dinding VU, kateter Foley di uretra untuk menjamin arus urine
Created by dr. Doni Kurniawan

35

NB : cedera saluran kemih bawah


- cedera abdomen bawah sewaktu VU penuh menyebabkan rupture VU
intraperitoneal
- fraktur tulang panggul mengakibatkan rupture VU ekstraperitoneal dan
rupture uretra post atau pars membranasea
- kekerasan pada uretra (kateterisasi, instrumentasi, cedera kangkang)
menyebabkan rupture uretra pars bulbosa atau uretra penis

Uretra
- jenis trauma (berdasarkan anatomi) :
rupture uretra post (terletak proks diafragma urogenital)
hampir selalu disertai fraktur tulang pelvis akibat fraktur tulang pelvis
terjadi robekan pars membranasea karena prostate dengan uretra prostatika
tertarik ke cranial bersama fragmen fraktur, sedangkan uretra membranasea
terikat di diafragma urogenital
dapat terjadi inkomplit dan total (uretra terpisah seluruhnya dan ligamentum
puboprostatikum robek, sehingga VU dan prostate terlepas ke cranial)
rupture uretra bulbosa terjadi akibat jatuh terduduk/terkangkang sehingga uretra
terjepit antara obyek yang keras (ex : batu, kayu, palang sepeda) dengan simfisis
rupture uretra ant (terletak dist diagfragma urogenital)
selain o/k cedera kangkang juga dapat disebabkan oleh instrumentasi
urologic (ex : pemasangan kateter, businasi, bedah endoskopi)

- klinik :
rupture uretra post tanda fraktur tulang pelvis pada daerah suprapubik dan
abdomen bagian bawah dijumpai jejas, hematom, dan NT jika disertai
rupture VU bisa ditemukan tanda rangsangan peritoneum
rupture uretra ant terdapat daerah memar/hematom pada penis dan skrotum
- tipe kliniko-anatomik ekstravasasi urine pada rupture uretra :
ekstravasasi dan infiltrate urine terbatas pada penis jika fasia Buck sekitar
korpus kavernosum tetap utuh
infiltrate meluas ke skrotum prepubik
ekstravasasi meluas ke ruang infra-peritoneal di retropubik dan pelvis
- dx :
rupture uretra post jika terdapat darah di meatus uretra disertai fraktur tulang
pelvis RT ditemukan prostate seperti mengapung karena tidak terfiksassi lagi
pada diafragma urogenital (kadang tidak teraba lagi karena pindah ke cranial)
rupture uretra ant jika ada riwayat cedera kangkang/instrumentasi dan darah
yang menetes di meatus uretra
Created by dr. Doni Kurniawan

36

- tx :
rupture uretra post
tidak disertai cedera organ intraabdomen/organ lain dilakukan sistostomi
reparasi uretra dilakukan 2-3 hari kemudian dengan melakukan
anastomosis ujung ke ujung, dan pemasangan kateter silicon 3 minggu
jika disertai cedera organ lain sehingga tidak memungkinkan reparasi 2-3
hari kemudian sebaiknya dipasang kateter secara kereta api (rail roading)
rupture uretra ant
total langsung dilakukan pemulihan uretra dengan anastomosis ujung ke
ujung melalui sayatan perineal dipasang DC silicon 3 minggu
parsial dilakukan sistostomi dan pemasangan kateter Foley di ureta 7-10
hari (sampai terjadi epitelisasi uretra yang cedera) kateter sistostomi
dicabut jika saat kateter sistostomi diklem ternyata penderita bisa BAK
- komplikasi :
dini post-rekonstruksi uretra infeksi, hematoma, abses periuretral, fistel
uretrokutan, epididimitis
lanjut striktur uretra, impotensi dan inkontinensia (pada rupture uretra post)

Penis
- struktur penis :
2 korpus kavernosum dan 1 korpus spongiosum (mengelilingi uretra) ke-3
korpus dibungkus oleh fasia Buck dan fasia Colles (> superficial)
- etiologi rudapaksa dan klinik :
rudapaksa tajam (tembakan/benda tajam)
luka tembak terjadi kerusakan ekstensif pada korpus kavernosum dengan
>> jaringan nekrotik dan perdarahan
benda tajam terjadi perdarahan >>, renjatan, pinggir luka tajam, amputasi
avulsi karena pakaian yang masuk ke dalam mesin industri (avulsion = tarik
sampai terlepas/terobek)
kulit penis/skrotum terlepas
strangulasi oleh kondom kateter/cincin logam
terjadi iskemia dan nekrosis penis bagian distal (pangkal penis)
rudapaksa tumpul (seksual)
Created by dr. Doni Kurniawan

37

penis bengkok/patah (rupture korpus kavernosum dan/atau uretra) dan


hematom pada penis dan skrotum
jika fasia Buck masih utuh ekstravasasi hanya terbatas di bawah fasia Buck
jika fasia Buck robek ekstravasasi meluas di sekitar perineum, paha, dan
dinding perut
- tx :
luka tembak
untuk mengontrol perdarahan dan rekonstruksi penis jika penis tidak
rusak total dilakukan debridemen, rekonstruksi, pemasangan kateter, dan
antibiotik jika tidak memungkinkan rekonstruksi dilakukan amputasi
sehemat mungkin
benda tajam
jika terjadi amputasi total dilakukan replantasi dengan bedah mikro
avulsi kulit
dilakukan skin graft
rupture korpus kavernosum
eksplorasi, evakuasi bekuan darah, dan penjahitan defek untuk menghindari
komplikasi (impotensi)
strangulasi o/k kateter kondom/balutan keras/cincin logam
dilepaskan jepitan pada penis iskemia/nekrosis distal penis diobati secara
konservatif (dilihat perkembangan selanjutnya)

Testis
- testis terletak di dalam skrotum dan berada pada tempat yang cukup mobil sehingga
relative jarang rupture walaupun sering mengalami kekerasan
- etiologi :
rudapaksa tajam (ex : luka tembak, luka tusuk)
cedera ekstensif, luka compang-camping, terdapat nekrosis dan cedera
ikutan pada daerah sekitarnya
rudapaksa tumpul (ex : terjatuh, tertendang, cedera sport)
jika rupture terjadi pada tunika albuginia di belakang tunika vaginalis
tidak dijumpai ekimosis dan pembengkakan testis minimal jika arteriol di
bawah tunika albuginia robek hematokel bisa besar jika rupture terjadi
pada pertemuan tunika albuginia dan tunika vaginalis di dekat epididimis
perdarahan meluas dan timbul hematoma skrotum
- dx :
Created by dr. Doni Kurniawan

38

ditentukan dengan melakukan eksplorasi


USG skrotum dapat memberi gambaran akurat kerusakan testis
px urine untuk membedakan dengan penyebab pembesaran intraskrotal lain
- DD :
torsio/tumor testis, epididimitis, hematokel tanpa rupture, hidrokel
- tx :
konservatif jika hanya terjadi pembengkakan dan NT minimal atau USG
tidak terbukti terdapat rupture testis
t/d elevasi skrotum dan aplikasi kantong es
eksplorasi testis pada rudapaksa tumpul
tujuan eksplorasi ad menyelamatkan testis, mencegah infeksi, mengontrol
perdarahan, dan mengurangi konvalesens
implantasi jika rupture testis disertai dengan avulse kulit skrotum, testis
masih vital
diimplantasi pada jaringan subkutis di daerah paha atau di bawah kulit yang
dipindahkan dari perineum

Kehilangan Kulit Genitalia


- etiologi dan klinik :
ganggren Fournier
disebabkan oleh infeksi campuran antara bacteria aerobic da anaerobic dapat
menyebabkan destruksi luas dan progesif kerusakan kulit disebabkan
oleh trombosis dan destruksi pembuluh darah yang memperdarahi kulit
genitalia membengkak, krepitasi karena gas subkutis, nekrosis kulit yang cepat
meluas 1-3 hari pada daerah skrotum, penis, perineum, dinding perut febris
bahkan sepsis
combustio
o/k air panas, api, listrik, zat kimia
combustio grade III terjadi destruksi seluruh lapisan kulit
luka tembak
Created by dr. Doni Kurniawan

39

cedera sangat ekstensif disertai cedera daerah sekitarnya


- tx :
jika kulit avulsi masih dihubungkan dengan pedikel setelah pencucian luka
dan debridemen kulit tadi masih bisa digunakan untuk menutup defek jika
kulit avulsi terlepas total dilakukan debridemen, eksisi, dan skin graft
ganggren Fournier
debridemen luas dan pemberian antibiotik untuk bacteria aerob dan anaerob
luka dirawat dan jika telah terbentuk jaringan granulasi dapat dilakukan
penutupan defek secara primer atau skin graft
combustio o/k air panas/nyala api
grade I-II luka akan menyembuh dengan perawatan topical grade III
dilakukan debridemen, eksisi, dan skin graft
combustio o/k listrik
menyebabkan kerusakan kulit yang dalam sehingga dilakukan debridemen
konservatif sampai dapat ditentukan batas yang masih vital
combustion o/k zat kimia
irigasi dengan air debridemen untuk mencegah destruksi luas dan dalam
perawatan luka sampai defek siap untuk ditutup

TUMOR
Ginjal
TUMOR JINAK
- tumor ginjal padat jinak ad adenoma, onkositoma, leimioma, lipoma, hemangioma,
dan hamartoma
Hamartoma/angiomiolipoma
- merupakan tumor jinak yang biasanya bulat/lonjong dan menyebabkan terangkatnya
simpai ginjal
- patologi :
komponen sel lemak, otot polos, dan pembuluh darah, kadang ditemukan juga
pada lokasi ekstraekstenal karena pertumbuhan yang multisentrik
Created by dr. Doni Kurniawan

40

- dx :
ditemukan massa pada ginjal (IVP terlihat sebagai massa yang mendesak pada
system pielum dan kaliks, USG terlihat massa padat pada ginjal)
- tx :
nefrektomi
Kista Soliter
- biasanya unilateral, terletak di kutub bawah ginjal dan baru memberi gejala jika
kista > besar
- klinik :
nyeri punggung/pinggang, jika terjadi perdarahan tiba-tiba akan timbul nyeri
hebat mendadak, kadang teraba massa pada pinggang
- px :
lab (tidak ada kelainan yang khas)
IVP (gambaran massa yang mendesak kaliks inf)
USG (massa kistik yang sekaligus membedakan lesi kistik dan padat)
- tx :
pungsi kista dengan petunjuk USG (kista soliter tanpa penyulit) merupakan
tindakan dx dan tx jika aspirat (aspirare = mengisap ; cairan yang dihisap)
jernih dan px sitologi tidak ditemukan sel ganas maka kista tersebut jinak)
tindakan bedah jika curiga ganas, disertai nyeri pinggang, hematuria,
kalsifikasi pinggir kista, dan dinding kista tidak rata, cairan aspirat hemoragik,
ditemukan sel ganas pada px sitologi

GINJAL POLIKISTIK
- jenis :
tipe anak merupakan kelainan resesif autosomal dengan harapan hidup yang
pendek
tipe dewasa kelainan yang autosomal dengan prognosis > baik manifestasi
klinik muncul pada usia 40 tahun, hampir selalu bilateral, biasanya disertai
kelainan multikistik organ lain (ex : hati, limpa, pancreas)
- etiologi :
karena kegagalan fusi antara glomerulus dengan tubulus, sehingga terjadi
pengumpulan cairan pada saluran buntu tersebut kista yang semakin besar
akan menekan parenkim ginjal sehingga terjadi iskemia dan secara perlahan fx
Created by dr. Doni Kurniawan

41

ginjal hipertensi terjadi karena iskemia jaringan ginjal yang menyebabkan


pe reninangiotensin
- makroskopik dan mikroskopik :
makroskopik ginjal tampak tampak berbenjol karena kista pada
permukaannya kista juga terdapat pada seluruh lapisan parenkim ginjal
sehingga jika ginjal dibelah akan tampak seperti sarang tawon
mikroskopik tampak dinding kista t/d 1 lapisan sel, dengan fibrosis
peritubuler dan tanda infeksi jumlah glomerulus dan sebagian
menunjukkan hialinisasi
- klinik :
nyeri daerah ginjal (karena pedikel tertarik oleh gaya berat ginjal yang banyak
mengandung kista), mikro-/makrohematuria, kolik ureter (karena bekuan darah
yang dari ginjal), timbul tanda infeksi (ex : menggigil, febris, dan nyeri
pinggang), tanda gagal ginjal jika kelainan telah lanjut (ex : mual, muntah,
lemah, dan anemia), kadang teraba massa di daerah ginjal, hipertensi ( 70%
penderita), tanda pielonefritis (jika timbul infeksi sekunder)
- px :
urin (proteinuria, hematuria, leukosituria, bakteriuria), darah (uremia, anemia
karena hematuria kronik, tanda depresi sumsum tulang akibat gagal ginjal
menahun), FPA dan IVP (ditemukan pembesaran bayangan ginjal dan
pendesakan system pelviokaliks, sehingga bentuk kaliks menjadi mendatar dan
infudibulum seperti memanjang), USG (gambaran ginjal polikistik, berupa
gambaran hipoekoik berbatas tegas dan multiple)
- DD :
pembesaran ginjal karena hidronefrosis bilateral dengan tanda gagal ginjal mirip
dengan ginjal polikistik (dibedakan dengan USG)
- penyulit :
pielonefritis
- tx :
konservatif (diit rendah protein), dialysis/transplantasi ginjal

TUMOR GANAS :
- biasanya berupa tumor padat yang berasal dari urotelium y.i karsinoma sel
transisional (transitional cell carcinoma = TCC) atau berasal dari sel epitel ginjal
(adenokarsinoma) y.i tumor Grawitz (Grawitz, Paul, 1850-1932 ; ahli patologi,
Jerman) atau dari sel nefroblas y.i tumor Wilms (Wilms, Max, 1867-1918 ; ahli
bedah, Jerman)
Tumor Wilms
- merupakan tumor ginjal padat yang sering dijumpai pada anak umur < 10 tahun dan
merupakan 10% keganasan pada anak (paling sering dijumpai pada umur 3 tahun
Created by dr. Doni Kurniawan

42

dan 10% merupakan lesi bilateral) ditemukan pada anak dengan kelainan
aniridia (an = awalan tidak ada, iris = selaput pelangi), keraguan genitalia, dan
sindrom Beckwith-Wiedemann (makroglosi, omfalokel, viseromegali, hipoglikemia
neonatal) 1% ditemukan familial dan diturunkan secara dominant aoutosomal
onkogen tumor Wilms telah di lokasi pada garis p13 kromosom 11
- patologi :
berasal dari blastema metanefrik (karena itu tumor WIlms t/d unsure blastema,
epitel, dan stroma) kadang tidak tampak unsure epitel/stroma
sediaan makroskopik tampak sebagai tumor yang besar berwarna abu-abu
dengan fokus (focus = perapian, tungku) perdarahan/nekrosis
metastasis dapat terjadi secara ekspansi lokal melalui simpai hematogen
melalui v.renalis/v.kava, atau melalui saluran limfe sering ditemukan sudah
metastasis saat ditemukan (paru 85%, dan hati 10%)
tingkat keganasan ditentukan berdasarkan gambaran histologik dan dibagi
menjadi 2 golongan menurut prognosisnya y.i golongan prognosis baik dan
buruk (gambaran histologik dengan bagian yang anaplastik, inti yang atipik,
hiperdiploidi, dan banyak translokasi kompleks)
luasnya metastasis tumor Wilms menurut TNM
tumor primer
T
T1 unilateral permukaan (termasuk ginjal) < 80 cm2
T2 unilateral permukaan > 80 cm2
T3 unilateral rupture sebelum penanganan
T4 bilateral
N
N0
N1

metastasis limf
tidak ditemukan
metastasis limf

M
M0
M+

metastasis jauh
tidak ditemukan
ada metastasis jauh

tingkat metastasis tumor WIlms menurut NWTS III (National Wilms


Tumor Study di Amerika Serikat
stadium I
tumor terbatas pada ginjal dan dapat diangkat seluruhnya,
tidak ada metastasis limfogen (N0)
stadium II
tumor melewati batas simpai ginjal tapi masih dapat
diangkat seluruhnya dan tidak ada sisa tumor pada
permukaan tempat tumor semula dan N0
stadium III tumor tidak dapat diangkat seluruhnya, sehingga ada sisa
tumor di dalam tubuh termasuk tumpahan jaringan tumor,
dan/atau N+
Created by dr. Doni Kurniawan

43

stadium IV
stadium V

tumor sudah mengadakan metastasis hematogen ke paru,


tulang, atau otak (M+)
tumor ditemukan bilateral

- klinik :
biasanya tidak bergejala/bertanda sehingga ditemukan oleh ibu penderita karena
teraba massa pada perut, kadang hematuria (berarti tumor sudah lanjut),
hipertensi (sering)
- px :
lab (hematuria, anemia), USG (ditemukan tumor padat ginjal), IVP
(menunjukkan perubahan bayangan ginjal dan gambaran pelviokaliks sekaligus
memberi kesan mengenai fx ginjal), CT-scan (gambaran pembesaran ginjal
sekaligus menunjukkan pembesaran kelenjar regional/infiltrasi tumor ke
jaringan sekitarnya), R toraks/CT-scan otak (mencari metastasis), biopsi jarum
(jika tumor besar dan untuk mendapatkan sediaan patologik untuk kepastian dx
dan menentukan radiasi/tx sitostatik prabedah untuk mengecilkan tumor)
- DD :
hidronefrosis dan kista ginjal (mudah dibedakan dengan USG), dan
neuroblastoma intrarenal (tidak terlihat kelainan bentuk pielum dan kaliks pada
IVP, dan kadar katekolamin , lesi biasanya menyebrang garis tengah), sarcoma
ginjal (jarang)
- tx :
tujuan tx mengusahakan penyembuhan dengan kemungkikan komplikasi dan
morbiditas serendah mungkin
tx kombinasi pembedahan, radiotx, kemotx
nefrektomi radikal jika tumor belum melewati garis tengah, dan belum
menginfiltrasi jaringan lain pengeluaran kelenjar limf retroperitoneal
total tidak perlu dilakukan tetapi biopsi kelenjar di daerah hilus dan
paraaorta sebaiknya dilakukan pembedahan perlu memperhatikan ginjal
kontralateral karena kemungkinan lesi bilateral cukup tinggi (10%) jika
ditemukan penjalaran tumor ke v.kava, tumor tersebut harus diusahakan
diangkat saat pembedahan harus diusahakan agar tidak terjadi metastasis
untuk mencegah ke tingkat keganasan klinik awal pembedahan v.renalis
dan v.kava sebaiknya ditutup dengan klem (sebelum memanipulasi ginjal
yang kena tumor) pada tumor bilateral harus dilakukan px patologi
dengan biopsi jarum (untuk menentukan dx dan perangai histologik) jika
termasuk prognosis baik, dapat diberikan kemotx disusul dengan nefrektomi
total jika termasuk prognosi buruk, harus dilakukan nerfrektomi bilateral,
kemotx, dan radiotx, kemudian dialysis/transplantasi ginjal
tumor Wilms bersifat radiosensitive tetapi radiotx dapat mengganggu
pertumbuhan anak, dan menimbulkan penyulit jantung, paru, dan hati
radiotx hanya diberikan pada tumor yang termasuk golongan patologi
Created by dr. Doni Kurniawan

44

prognosis buruk, stadium III dan IV jika ada sisa tumor post-op juga
diberikan radiotx
tumor Wilms bersifat kemosensitif terhadap obat antitumor (aktinomisin
D, vinkristin, doksosurbin, siklofosfamid, dan sisplati kemotx diberikan
pre-op 4-8 minggu
NB : ringkasan nefroblastoma
- penyakit anak kecil
- klinik :
massa perut asimptomatik (sering), keluhan perut (mungkin
hematuria (kadang), gejala dan tanda metastasis (jarang)
- px :
IVP (kelainan gambaran pielokaliks), hipertensi
USG (thrombus v.renalis/v.kava)
- metastasis :
kelenjar limf, paru (biasanya), hati
- DD :
neuroblastoma
- tx :
pembedahan, kemotx, radiotx (tergantung tingkat keganasan dan
metastasis)
kombinasi

ADENOKARSINOMA GINJAL/KARSINOMA SEL GINJAL


- sering disebut hipernefroma (tumor Grawitz) berasal dari epitel tubulus proks,
3% dari tumor ganas dewasa, biasanya pada umur 40-70 tahun, laki > perempuan,
bersifat radioresisten
- patologi :
makroskopik berwarna kekuningan (karena mengandung jaringan lemak di
daerah korteks) sehingga menonjol di permukaan ginjal
mikroskopik t/d sel jernih (30-40%), sel bergranula (9-12%), campuran
(paling sering : sel jernih, sel bergranula, dan sel sarkomatoid)
- etiologi :
Created by dr. Doni Kurniawan

45

bukan familial kec pada penderita sindrom von Hippel Lindau


(hemangioblastoma serebelum, angiomata retina, dan tumor ginjal bilateral)
jarang ditemukan bentuk familial yang mengikuti pola dominan autosomal
- metastasis :
cara metastasis perkontinuitatum (langsung menembus ginjal ke jaringan
sekitarnya), limfogen, hematogen (v.renalis)
>> sering ke kelenjar getah bening ipsilateral, paru, hati (kadang), tulang,
adrenal, dan ginjal kontralateral
tingkat metastasis
tumor terbatas pada parenkim ginjal
stadium I
tumor menjalar ke jaringan perinefrik tetapi tidak menembus fasia
stadium II
Gerota (Gerota, Dumitri, 1867-1939 ; ahli anatomi, Rumania)
stadium III IIIA tumor menembus fasia Gerota dan masuk ke v.renalis
IIIB kelenjar limf regional
IIIC pembuluh darah lokal
stadium IV IVA dalam organ sekitarnya, selain adren
IVB metastasis jauh
TNM adenokarsinoma ginjal
T
tumor primer
T1
terbatas pada ginjal < 2,5 cm
T2
terbatas pada ginjal > 2,5 cm
T3
keluar ginjal, tidak menembus fasia Gerota
T3a masuk adren/jaringan perinefrik
T3b masuk v.renalis/v.kava
T4
menembus fasia Gerota
N
kelenjar regional/hillus, paraaorta, parakava
N0 tidak ada metastasis
N1 kelenjar tunggal < 2 cm
N2 kelenjar tunggal/jamak 2-5 cm
N3 kelenjar > 5 cm
- klinik :
trias klasik hematuria makroskopik, nyeri pinggang (karena peregangan
simpai ginjal, adanya bekuan darah yang turun melalui ureter yang
menimbulkan kolik ureter), dan massa di daerah ginjal
tanda sindrom paraneoplastik (eritrositosis, hiperkalsemia, hipertensi, dan
gangguan fx hati yang nonmetastastik)
- px :
USG, IVP, arteriografi, dan CT-scan
- DD :
hidronefrosis, ginjal polikistik, dan tbc ginjal
Created by dr. Doni Kurniawan

46

- tx :
stadium I, II, dan IIIA nefrektomi radikal
limfadenektomi regional tidak memperbaiki prognosis tumor yang masih
terlokalisasi
tumor metastasi jauh nefrektomi radikal (merupakan tx paliatif jika ada
hematuria, nyeri, atau sindrom paraneoplastik)
radiotx untuk menghilangkan metastasis jauh (di otak, tulang, dan paru)
NB : gejala dan tanda karsinoma ginjal
- hematuria (makro/mikrohematuria), nyeri pinggang, massa ginjal
anemia def besi
- tanda metastasis
tumor tulang (mungkin soliter)
nyeri lokal tulang, fraktur tulang spontan (patologik)
tumor paru (mungkin soliter)
- LED , hipertensi, febris e/c ignota, polisitemia, hiperkalsemia

Urotelium
PIELUM
- merupakan tumor urotelial y.i karsinoma sel transisional (transitional cell
carcinoma = TCC) yang dapat mengenai ureter dan VU
- perbandingan tumor VU : pelvis renis (pielum) : ureter = 50 : 3 : 1, perbandingan
pria : wanita = 4 : 1, ditemukan usia > 50 tahun
- etiologi :
merokok, zat warna, analgetik jangka panjang, penderita nefropati (radang
jaringan intertisial ginjal akibat penyalahgunaan fenasetin) resiko
- patologi :
mukosa pelvis ginjal, ureter, dan VU merupakan epitel transisional (keganasan
daerah tersebut hampir selalu karsinoma sel transisional), papiloma merupakan
kemungkinan ke-2 (50% soliter dan 50% multiple) karsinoma sel skuamosa
jarang di pelvis renis, biasanya bersama batu ginjal (o/k rangsangan kronik
mukosa)
- metastasis :
= metastasis tumor VU tumor dengan metastasis dan keganasan ,
perjalanan penyakitnya > buruk dari tumor VU
- klinik :
makrohematuria (sering), nyeri pinggang (terjadi jika timbul bengungan oleh
tumor, peregangan simpai/kolik karena bekuan darah yang turun melalui ureter),
massa di daerah ginjal (jika terjadi hidronefrosis akibat bendungan oleh tumor)
- px :
lab (hematuria, sitologi urin dari ginjal yang diperoleh melalui kateterisasi
ureter untuk mendapatkan sel ganas), IVP (tumor tampak sebagai lesi defek
Created by dr. Doni Kurniawan

47

isian, harus dibedakan dengan batu radiolusen/bekuan darah), pielografi


retrograde (memberikan petunjuk > jelas mengenai defek isian, sumbatan, dan
untuk mendapatkan sample urin guna px sitologi)
- tx :
nefroureterektomi dilakukan dengan mengangkat sebagian dinding VU
muara ureter yang bersangkutan
radiotx tidak memberi hasil baik (karena sifat multikompleks tumor)
kemotx dengan sisplatin (untuk tumor yang bermetastasis)
- prognosis :
bergantung metastasis, tingkat keganasan, dan tumpahan saat pembedahan
> buruk dari tumor VU
TUMOR URETER
- hampir selalu merupakan karsinoma sel transisional, 2/3 terdapat pada bagian distal
ureter
- klinik :
hematuria, nyeri
- px :
IVP (khas : obstruksi, defek isian, dan dilatasi ureter di sebelah proks obstruksi)
- tx :
nefroureterektomi untuk tumor multiple/tumor yang berderajat tinggi
reseksi parsial ureter dan muaranya di VU, dan neoureterovesikostomi untuk
tumor yang terdapat di distal ureter

TUMOR VESIKA URINARIA


- 90% ad karsinoma sel transisional, 10% ad karsinoma skuamosa, dan
adenokarsinoma yang berasal dari jaringan urakus (jarang) di daerah
sistosomiasis iritasi telur sistosoma dapat menyebabkan karsinoma skuamosa
derajat keganasan ditentukan oleh tingkat diferensiasi dan penetrasi ke dalam
dinding/jaringan sekitar VU
- epitel transisional t/d 4-7 lapisan sel epitel ketebalan lapisan tergantung dari
tingkat distensi VU yang berperan ad sel basal, sel intermediet, dan sel
Created by dr. Doni Kurniawan

48

superficial (sel yang akan menutupi sel intermediet bergantung apakah VU dalam
keadaan distensi/tidak)
- tumor ganas VU berkembang dari epitel yang atipik/displasia (berupa lesi yang
mengalami proliferasi) pada keadaan jinak, epitel atipis/displasia mengalami
hiperplasia tanpa perubahan sel dan inti pada keganasan didapat penumbuhan
displasia disertai perubahan sel dan inti
- bentuk :
papiler, noduler, ulseratif, atau infiltrate
- metastasis :
TNM ca VU
tumor primer
T
Tis karsinoma insitu
Ta karsinoma papilar terbatas pada epitel
T1 masuk jaringan subepitel
T2 masuk permukaan otot
T3a masuk otot > dari ketebalan
T3b masuk jaringan lemak perivesika
T4 masuk struktur/alat sekitar VU (prostate, uterus,
vagina, dinding panggul, dinding perut)
N
N1
N2
N3

kelenjar limf
kelenjar tunggal < 2 cm
kelenjar 2-5 cm
kelenjar > 5 cm

M
M1

metastasis hematogen
terdapat metastasis jauh

- etiologi :
factor yang mempengaruhi terjadinya ca CU zat karsinogen (eksogen dari
rokok, bahan kimia, dan endogen dari hasil metabolisme), analgetik, sitostatik,
dan iritasi kronik oleh batu, sistosomiasis, radiasi perbandingan pria : wanita
=4:1
- klinik :
hematuria makros/mikroskopik (intermiten dan sering tanpa nyeri), gejala iritasi
(disuria, tidak dapat menahan urine, dan polakisuria)
- tingkat keganasan :
diferensiasi baik (G I), sedang (G II), dan kurang berdiferensiasi (G III)
- dx :
px bimanual menentukan infiltrasi
sistografi dan IVP tampak lesi defek isian dalam VU
Created by dr. Doni Kurniawan

49

endoskopi dan biopsi melihat bentuk dan besar tumor, perubahan dalam VU,
membedakan dari tumor ureter yang menonjol dalam VU, karsinoma prostate,
dan hyperplasia prostate lobus median prostate
- tx :
tx endoskopik merupakan tx baku karsinoma superficial melalui reseksi
transurethral tumor secara total
sistoskopi untuk mengontrol residif (tiap 3 bulan selama 1 tahun dan
kemudian tiap 6 bulan) kec untuk reseksi tumor sampai di submukosa,
endoskopi juga dipakai untuk fulgerasi dan tx laser
radiasi diberikan post-reseksi transurethral karsinoma VU superficial/post
sistektomi, untuk penyembuhan pada stadium T3 yang tidak tahan pembedahan
besar, tx paliatif tumor T4 dan menghentikan perdarahan/gejala metastasis pada
karsinoma lanjut
kemotx diberikan post-reseksi transurethral karsinoma superficial kemotx
secara intravesikal bertujuan mengurangi kemungkinan residif kemotx yang
digunakan ad tiotepa, adriamisin, doksorubisin, mitomisin C, dan BCG
instilasi BCG merupakan tx imunologik intravesikal dengan vaksin basil
Calmette-Guerin (merupakan vaksin hidup)
pembedahan (dilakukan jika metastasis sudah sampai otot VU)
sistektomi parsial pada tumor soliter yang berbatas tegas pada mukosa
sistektomi total merupakan tx definitive untuk karsinoma superficial
yang residif
sistektomi radikal alternative jika tx lain gagal/timbul residif
uretero-enterokutaneostomi cara diversi kemih paling baik y.i dengan
menggunakan sebagian usus halus menurut Bricker atau urostoma kontinen
dengan sejenis katup menurut Kock
- prognosis (tergantung tingkat pengluasan dan derajat keganasan)
secara klinik :
pertumbuhan superficial penderita berulang-ulang ditangani dengan
sistoskopi untuk mengontrol reseksi lokal dan instilasi kemotx ke> tidak
mengalami metastasis sehingga prognosis ketahanan hidup agak baik
tumbuh invasive dari permulaan 90% tidak pernah mempunyai gambaran
klinik karsinoma superficial dan -nya sudah mengalami metastasis jauh
samar (okul) dan jelas dalam 1 tahun prognosis buruk dalam 1-2 tahun
tingkat pengluasan, tx dan prognosis karsinoma VU
tingkat
TNM
Tis
Ta

pengluasan
hanya mukosa

Created by dr. Doni Kurniawan

Tx
reseksi transuretral

prognosis
ketahanan hidup
5 tahun
90%

50

60-80%

T1

invasi submukosa

reseksi transuretral,
kemotx intravesikal
(topical)

T2

masuk otot hingga


ketebalan

sistektomi total +
limfadenektomi

50%

T3a

masuk seluruh ketebalan otot

sistektomi total +
limfadenektomi

40%

T4

masuk jaringan perivesikal

sistektomi total +
limfadenektomi

30%

N+

metastasis kelenjar limf

sistektomi radikal,
radiasi paliatif,
kemotx sistemik

10%

M+

metastasis jauh

kemotx sistemik,
radiasi paliatif

0-2%

ringkasan karsinoma VU
- etiologi
merokok, zat kimia, sistosomiasis
- sifat tumor
tingkat keganasan rendah, sel transisional, t.u pria usia 50-70 tahun
- klinik
hematuria (75%), tanda iritasi VU (25%), tanda obstruksi ureter (kadang)
- dx
palpasi bimanual, sistoskopi, biopsi/sitologi
- tx
tindak bedah endoskopik, tindak bedah terbuka
radiotx tx/paliatif, kemotx sistemik/topic

Prostate
HIPERPLASI PROSTAT
- hiperplasi prostate ad hiperplasi kelenjar periuretral yang mendesak jaringan
prostate yang asli ke perifer dan menjadi simpai bedah
- etiologi :

Created by dr. Doni Kurniawan

51

>> usia akan terjadi perubahan keseimbangan testosterone-estrogen (karena


produksi testosterone me dan terjadi konversi testosterone menjadi estrogen
pada jaringan adipose di perifer)
perubahan mikroskopik prostate sudah ditemukan pada usia 30-40 tahun
berkembang akan menjadi perubahan patologik anatomic usia 50 tahun
angka kejadian = 50%, dan usia 80 tahun = 80%
awal (setelah terjadi pembesaran prostate) resistensi leher VU dan daerah
prostate me, dan destrusor menjadi > tebal penonjolan serat destrusor ke
dalam VU dengan sistoskopi terlihat seperti balok disebut trabekulasi (trabs =
balok ; trabecula = balok kecil) mukosa dapat menerobos ke luar di antara
serat destrusor tonjolan mukosa kecil disebut sakula (saccus = kantong ;
sacula = kantong kecil), dan tonjolan mukosa besar disebut divertikel fase
penebalan destrusor disebut fase kompensasi otot dinding lanjut maka
destrusor menjadi lelah dan akhirnya mengalami dekompensasi dan tidak
mampu lagi untuk berkontraksi sehingga terjadi retensi urine
- patofisiologi :
gejala dan tanda obstruksi
menunggu pada permulaan miksi, miksi terputus, menetes pada akhir miksi,
pancaran miksi lemah, rasa belum puas setelah miksi
terjadi karena destrusor gagal berkontraksi dengan cukup kuat/gagal
berkontraksi cukup lama sehingga kontraksi terputus-putus
iritasi
polakisuria, nokturia, miksi sulit ditahan, disuria (disebabkan
hipersensitivitas otot destrusor me)
terjadi karena pengosongan yang tidak sempurna pada saat miksi, atau
pembesaran prostate menyebabkan rangsangan VU (sehingga vesika sering
berkontraksi meskipun belum penuh)

- klinik :
RT konsistensi prostate (hiperplasi prostate konsistensinya kenyal),
asimetri/tidak, nodul/tidak karsinoma prostate (prostate teraba keras/teraba
Created by dr. Doni Kurniawan

52

benjolan yang konsistensinya > keras dari sekitarnya, prostate asimetri dengan
bagian yang > keras
derajat hiperplasi prostate berdasarkan gambaran klinik
derajat
RT
sisa volume urine
I
penonjolan prostate, batas atas mudah diraba
< 50 ml
II
penonjolan prostate jelas, batas atas dapat dicapai
50-100 ml
II
batas atas prostate tidak dapat diraba
> 100 ml
IV
retensi urine total
- px :
FPA dan IVP memperoleh keterangan mengenai penyakit penyerta seperti
urolitiasis, hidronefrosis, divertikel VU dibuat foto post-miksi dapat dilihat
sisa urin sebagai lesi defek isian kontras pada dasar VU
sistogram jika dasar VU tampak terangkat/ujung distal ureter membelok ke
atas berbentuk seperti mata kail (fish hook appearance)
sistogram retrograde jika fx ginjal buruk/telah terpasang DC
USG transabdominal atau transrektal (transrectal ultrasonography = TRUS)
mengetahui pembesaran prostate, volume VU, mengukur sisa urine, keadaan
patologi lain (ex : divertikel, tumor, dan batu)
USG transrektal/transpubik mengukur besar prostate (tentukan jenis tx)
sistografi
dilakukan jika ax ada hematuria/px urine ditemukan mikrohematuria
memberi gambaran kemungkinan tumor di dalam VU atau sumber
perdarahan dari atas jika darah datang dari muara ureter, atau batu
radiolusen di dalam VU
memberi gambaran mengenai besar prostate dengan mengukur panjang
uretra pars prostatika dan melihat penonjolan prostate ke dalam uretra
- DD :
proses miksi tergantung pada kekuatan kontraksi detrusor, elastisitas leher VU
dengan tonus ototnya, dan resistensi uretra
dx banding obstruksi saluran kemih karena hiperplasi prostate
- kelemahan detrusor VU
gangguan neurologik
kelainan MS, neuropatia DM, post-op radikal di pelvis
farmakologik (obat penenang, penghambat , parasimpatolitik
- kekakuan leher VU
fibrosis
- resistensi uretra
hiperplasi prostate ganas/jinak, uretralitiasis
kelainan yang menyumbatkan uretra, uretritis akut/kronik
- tx :
grade I
biasanya belum memerlukan tindakan bedah
Created by dr. Doni Kurniawan

53

konservatif penghambat adrenoreseptor (ex : alfazosin, prazosin,


terazosin)
keuntungan efek positif segera terhadap keluhan, tetapi tidak
mempengaruhi proses hyperplasia prostate sedikitpun
kekurangan tidak dianjurkan untuk pemakainan lama
grade II
kadang dapat dicoba dengan tx konservatif
merupakan indikasi untuk pembedahan reseksi endoskopik melalui uretra
(transurethral resection = TUR) mortalitas TUR 1% dan morbiditas 8%
grade III
pembedahan terbuka (jika prostate cukup besar sehingga reseksi tidak akan
selesai dalam 1 jam)
transvesikal melalui VU dibuat sayatan perut bagian bawah menurut
Pfannenstiel kemudian prostate dienukleasi dari dalam simpainya
keuntungan dapat sekaligus untuk mengangkat batu VU atau
divertikelektomi jika ada divertikel yang cukup besar
retropubik menurut Millin dikerjakan melalui sayatan kulit
Pfannenstiel dengan membuka simpai prostate tanpa membuka VU
kemudian prostate dienukleasi
keuntungan tanpa membuka VU sehingga pemasangan kateter
tidak lama seperti jika membuka VU
kerugian tidak dapat dipakai jika dikerjakan tindaka lain yang
harus dikerjakan dari dalam VU
perineal melalui sayatan perineal tidak dikerjakan lagi
grade IV
tindakan I membebaskan retensi urine total d/c memasang DC/sistostomi
kemudian dilakukan px lanjut untuk melengkapi dx tx definitive d/c
TUR/pembedahan terbuka

NB :
Created by dr. Doni Kurniawan

54

KU konservatif (penghambat adrenoreseptor ) ESO ad gejala


hipotensi (pusing, lemah, palpitasi)
konservatif (antiandrogen yang menekan produksi LH) kesulitan ad
menentukan berapa lama obat harus diberikan dan ESO
tx invasive minimal pemanasan prostate dengan gelombang mikro yang
disalurkan ke kelenjar prostate melalui antenna yang dipasang pada ujung
kateter (TUMT : Trans-Urethral Microwave Thermotherapy)
tx invasive minimal cahaya laser (TULIP : Trans-Urethral Ultrasound guided
Laser induced prostatectomy)
uretra di daerah prostate dapat di dilatasi dengan memakai balon yang
dikembangkan di dalamnya untuk memberikan perbaikan sementara (TUBD :
Trans-Urethral Ballon Dilatation)
WHO PSS (prostate symptom score)
pertanyaan
jawaban dan skor
keluhan pada
tidak sekali <20% <50% 50% >50% hampir selalu
bulan terakhir
a
0
1
2
3
4
5
b
0
1
2
3
4
5
c
0
1
2
3
4
5
d
0
1
2
3
4
5
e
0
1
2
3
4
5
f
0
1
2
3
4
5
bangun tidur
tidak pernah
1x
2x
3x
4x
5x
untuk BAK
g
0
1
2
3
4
5
a. adakah anda merasa VU tidak kosong setelah BAK
b. berapa x anda hendak BAK lagi dalam waktu 2 jam setelah BAK
c. berapa x terjadi arus urine berhenti sewaktu BAK
d. berapa x terjadi tidak dapat menahan air kemih
e. berapa x terjadi arus lemah sekali sewaktu BAK
f. berapa x terjadi anda mengalami kesulitan memulai BAk
g. berapa x anda bangun untuk BAK di waktu malam
h. andaikan cara BAK seperti anda alami sekarang ini akan terjadi seumur hidup,
bagaimanakah perasaan anda?
jumlah nilai :
0 = baik sekali 2 = kurang baik 4 = buruk
1 = baik
3 = kurang
5 = buruk sekali
NB :
tx nonbedah = WHO PSS < 15
tx bedah
= WHO PSS > 25 atau jika timbul obstruksi
KARSINOMA PROSTAT
Created by dr. Doni Kurniawan

55

- merupakan keganasan saluran kemih ke-2 paling sering setelah keganasan VU


biasanya ditemukan pada usia > 50 tahun
- etiologi :
keganasan prostate = prosta N untuk pertumbuhan dan perkembangannya
tergantung pada hormone androgen (tidak berarti bahwa karsinoma prostate
disebabkan oleh hormone androgen)
- patogenesis dan patologi :
keganasan prostate biasanya berupa adenokarsinoma yang berasal dari kelenjar
prostate yang menjadi hipotrofik pada usia decade ke-5 ke-7 (agaknya proses
menjadi ganas sudah mulai pada jaringan prostate yang masih muda
paling sering (75%) terjadi pada zona perifer, 15-20% pada zona sentral/zona
transisi biasanya berupa lesi multisentrik
derajat keganasan didasarkan pada diferensiasi kelenjar, atipi sel, dan kelainan
inti sel derajat G I berdiferensiasi baik, G II berdiferensiasi sedang, G III
berdiferensiasi buruk (pembagian derajat ini merupakan indicator pertumbuhan
dan progesivitas tumor
- metatastasis :
limfogen ke kelenjar limf di panggul, ke kelenjar limf retroperitoneal atas
hematogen dan tulang melalui v.vertebralis ke tulang panggul, femur proks,
ruas tulang lumbal, dan costae (semua tulang yang berdekatan pada prostate)
metastasis tulang bersifat osteoklastik jarang bermetastasis ke sumsum
tulang dan visera (t.u hati dan paru)
metastasis berdasarkan American Urological Association (AUA) dan TNM
AUA TNM
A1
A2

T1a
T1b

tidak dapat diraba, penemuan histologik kebetulan


difus/> dari 3 sarang ganas

B1
B2

T2a
T2b
T3

pada 1 lobus ; ukuran < 1,5 cm


pada 2 lobus ; ukuran > 1,5 cm
menembus simpai ; tidak terfiksasi pada struktur/alat sekitarnya

T4

tidak menginvasi vesika seminalis


vesika seminalis terkena tumor
terfiksasi pada struktur sekitarnya

N1
N2
N3

metastasis kelenjar limf < 2 cm


metastasis kelenjar limf 2-5 cm
metastasis kelenjar limf > 5 cm

C1
C2
D1
D2

M1
metastasis hematogen
tingkat metastasis lokal karsinoma prostate
Created by dr. Doni Kurniawan

56

T0 ditemukan jaringan karsinoma pada px histologik


T1 tonjolan tidak menembus simpai dan tidak dapat ditemukan pada RT
T2 tonjolan ditemukan pada RT (terletak seluruhnya di dalam simpai)
T3 benjolan menembus simpai
T4 fiksasi pada struktur di sekitar prostate
- klinik :
stad A ditemukan secara kebetulan pada px histologik post-prostatektomi
atau TUR stad lain ditemukan pad px RT dan teraba nodul
stad awal biasanya tidak memberi gejala/tanda stad lanjut
obstruksi/tanda metastasis ke tulang/organ lain, seperti gejala lesi
medulaspinalis, nyeri pada tulang, fraktur patologik, hematuri
- dx :
curiga karsinoma prostate
bersifat subjektif sulit memperkirakan ukuran tonjolan, membedakan
granuloma, kalsifikasi, radang menahun
RT ditemukan kelainan konsistensi (y.i bagian prostate yang keras, nodul,
tidak rata, asimetri)
dx pasti (patologi-sitologi)
jarum biopsi besar secara transrektal/transperineal
aspirasi jarum halus (FNA = fine needle aspiration)
USG transrektal
gambaran hipoekoik 60% karsinoma prostate
untuk menentukan metastasis ke vesika seminalis dan kelenjar limf yang
dekat penuntun biopsi jarum
tanda tumor
fosfatase asam prostate (PAP = prostate acid phosphatase) kadar di darah
kadang me pada metastasis tulang
antigen khas prostate (PSA = prostate specific antigen) yang sensitivitasnya
dan spesifisitasnya tidak terlalu (tetapi > dibandingkan PAP)
kadang juga me pada hiperplasi prostate dan pe ini proporsional dengan
berat jaringan prostate untuk dx PSA digunakan untuk mengikuti
perkembangan penyakit/hasil tx
CT-scan sensitivitasnya untuk menentukan pembesaran kelenjar getah
bening 50-75%, spesivisitasnya 85-100%
limfadenektomi pelvis untuk menentukan proses dalam kelenjar limf,
mencegah udem tungkai
radioisotope untuk menentukan tingkat metastasis ke tulang

Created by dr. Doni Kurniawan

57

- tx :
stad A1 (T0) observasi seumur hidup sebab sebagian besar tidak akan
berkembang menjadi stad lanjut/invasive kelangsungan hidup penderita stad
A1 yang tidak diberikan tx tidak berbeda dari orang tanpa karsinoma prostate
stad A2 dan B dilakukan prostatektomi radikal
t/d prostatektomi total (termasuk simpai bedah dan vesika seminalis) dan
diseksi kelenjar limf regional di panggul pembedahan secara
retropubik/perineal
hasil pembedahan radikal = penyinaran pilihan tx tergantung pengalaman
ahli, persediaan sarana, umur, dan KU
penyulit pembedahan radikal ad impotensi, inkontinensia, cedera usus
stad T3 dan T4
dilakukan tx radiasi, TUR dilakukan sebagai tx paliatif
tx hormonal ablative (orkidektomi/aditif)
berupa obat antiandrogen memberi hasil baik untuk 1-2 tahun pada 75%
penderita
tx kombinasi ablative dan aditif tidak berguna
penderita yang rentan terhadap tx hormonal kemotx sangat berguna
tx dan prognosis karsinoma prostate (tingkat metastasis AUA)
prognosis
tingkat
gejala dan tanda klinik
tx
hidup 15
metastasis
tahun
A1
tidak ada
observasi
N
A2
tumor difus
prostatektomi radikal
30-45%
B1
nodul tunggal 1-1,5 cm prostatektomi radikal
50-60%
B2
nodul tunggal > 1,5 cm prostatektomi radikal
35-45%
C
pengluasan periprostat
radiasi dan limfadenektomi
20-30%
D
N+ atau M+
tx hormonal, radiasi lokal
0-10%
paliatif
NB : cara penemuan karsinoma prostate
- kebetulan sewaktu RT pada penderita asimptomatik
- gejala dan tanda obstruksi uretra
didapatkan pada RT
didapatkan pada px histologik post-prostatektomi untuk HP
- gejala dan tanda karena penyusupan ke dalam struktur sekitar prostat
seperti rectum (perubahan pola defekasi/gangguan defekasi)
- gejala dan tanda metastasis di tulang
nyeri, fraktur tulang patologik

Created by dr. Doni Kurniawan

58

Penis
KARSINOMA PENIS
- merupakan karsinoma sel skuamus epitel glans penis/permukaan dalam prepusium
- etiologi :
rangsangan lama (ex : balano) postitis kronik pada fimosis
smegma (smegma = sabun, kalat yang t/d secret kelenjar palit beserta kelupasan
sel epitel yang tertimbun di bawah kulup) tidak jelas apakah mengandung zat
karsinogen/merupakan rangsangan yang tidak khas
keganasan ini hampir tidak pernah ditemukan pada orang yang disirkumsisi
secara lege artis (lex = hukum, ars = seni; sesuai hokum kesenian) pada usia
muda insidensnya pada fimosis, termasuk mereka yang disirkumsisi
secara tidak sempurna sehingga terjadi fimosis pada orang yang tidak
disirkumsisi tetapi dengan kebersihan preputium dan glans penis yang baik,
insidens karsinoma (= mereka yang disirkumsisi secara seharusnya)
- patologi :
mulai dari kelainan kecil di permukaan dalam prepusium/glans penis, termasuk
korona glans bentuk kelainan dapat papiler, eksofitik, rata, tukak
karsinoma berangsur-angsur mem>> sampai meliputi seluruh penis hingga
sebagian >>/seluruhnya hilang dan meluas lagi ke region pubis, skrotum, dan
bagian bawah dinding perut fasia Buck di penis berfx sebagai rintangan
sementara sehingga uretra dan VU sering tidak terkena
kelenjar limf I yang terkena ad kelenjar inguinal superficial, kemudian meluas
ke kelenjar iliaka ekstern, intern, dan obturator
kelenjar inguinal maligna yang mem>> dapat membentuk paket besar
mengalami nekrosis yang meluas ke kulit di atasnya sampai terbentuk tukak
yang kotor dan berbau karena radang kronik sekunder erosi ke dalam
pembuluh besar femoral dapat mengakibatkan perdarahan berbahaya
umumnya berdiferensiasi baik, dengan tingkat keganasan , mempunyai daya
destruksi lokal yang kuat

Created by dr. Doni Kurniawan

59

- metastasis :
metastasis (jarang) dapat mengenai paru, hepar, tulang, dan otak
tingkat metastasis TNM
tumor primer
T
Tis karsinoma insitu
Ta karsinoma tidak invasive
T1 invasi ke jaringan penyangga subepitel
T2 invasi ke korpus spongiosum/kavernosum
T3 invasi ke uretra/prostate
T4 invasi ke struktur/organ sekitarnya
N
N0
N1
N2
N3

kelenjar limf
tidak terdapat metastasis ke kelenjar limf regional
metastasis di dalam kelenjar limf inguinal superficial
metastasis multiple/bilateral di kelenjar limf inguinal superficial
metastasis di kelenjar inguinal profunda/dalam pelvis (unilateral/bilateral)

M
M1

metastasis jauh
terdapat metastasis jauh

- klinik :
benjolan, tidak nyeri (biasanya), kesulitan miksi dan/atau benjolan yang tidak
nyeri di lipat paha
px benjolan kecil dapat diraba di bawah prepusium
fimosis post-sirkumsisi >> ditemukan ujung prepusium sempit karena
jaringan fibrosis oleh balanopostitis kronik prepusium luas menjadi VU ke2 waktu miksi urine keluar ke dalam prepusium yang mem>> karena
sumbatan ujungnya penderita mengosongkan prepusium dengan pengurutan
lokasi karsinoma ad di glans, sulkus koronarius berupa kutil/tukak dasar
tukak ganas berkonsistensi keras kadang tumor/tukak tidak tampak karena
balanopostitis dengan pembengkakan dan secret yang berbau dan >> smegma
kadang terdapat gejala dan tanda sistemik (ex : malese, anemia o/k radang
kronik, dan perdarahan) kelenjar regional di daerah inguinal mem>> karena
radang kronik, sehingga metastasis di dalamnya sukar ditentukan secara palpasi
- px :
lab (tidak khas)
pencitraan (umumnya tidak memberikan info tambahan kec jika ada indikasi
khusus seperti obstruksi uretra yang jarang disebabkan oleh karsinoma penis
- dx :
biopsi kelenjar inguinal
Created by dr. Doni Kurniawan

60

biopsi kelenjar limf dari fosa ovalis yang terletak paling proksimo-medial
(kelenjar pengawal)
- tx :
tujuan tindak bedah penyembuhan dengan mengeluarkan karsinoma secara
total bedah laser untuk tumor kecil
sirkumsisi tumor yang terbatas pada prepusium eksisi/amputasi tumor
di glans penis dan jika ada destruksi batang penis
diseksi kelenjar inguinal jika ditemukan jaringan ganas pada biopsi diperluas
dengan kelenjar inguinal dalam dan pelvic (jika perlu) sering terjadi nekrosis
pinggir luka sebagai penyulit dini dan limfudem sebagai penyulit lanjut
radiasi dilakukan untuk kelainan kecil/jika menolak pembedahan digunakan
juga sebagai tx paliatif (dosis 6000 rad selama 3-6 minggu) radiasi
brakiterapi (brachy = awalan pendek/dekat, sumber penyinaran dikenakan pada
sasaran/ditempatkan di dalamnya)

Testis
KARSINOMA TESTIS
- berasal dari sel germinal atau jaringan stroma testis (90% berasal dari sel germinal)
mempunyai derajat keganasan tetapi dapat sembuh jika diberi tx adekuat
>> ditemukan pada usia 20-36 tahun
- etiologi :
tidak jelas
kriptokismus/bekas kriptokismus merupakan ekspresi disgenesia gonad yang
berhubungan dengan transformasi ganas resiko untuk tumor testis ganas
penggunaan DES (dietilstilbestrol) pada gravid dini resiko tumor maligna
alat kelamin bayi pada usia dewasa muda (karsinoma testis untuk janin pria)
- patologi :
klasifikasi WHO
- seminoma (berasal dari sel germinal)
yang khas, spermatositik, anaplastik
- non-seminoma (berasal dari sel germinal pada tahap perkembangan lain
histogenesis)
karsinoma embrional, teratom matur/imatur
teratokarsinoma (embrional + teratom), koriokarsinoma
- pertumbuhan dan metastasis :
limfogen (kec koriokarsinoma) tumor testis menyebar melalui pembuluh limf
kelenjar limf terletak paraaortal kiri setinggi L2 tepat di bawah hilus ginjal
dan di sebelah kanan antara aorta dan v.kava setinggi L3 dan prakava setinggi
L2 metastasis di kelenjar inguinal hanya terjadi setelah penyusupan tumor ke
dalam kulit skrotum atau setelah dilakukan pembedahan pada funikulus
Created by dr. Doni Kurniawan

61

spermatikus (seperti pada hernia inguinal lateralis yang menyebabkan gangguan


aliran arus limf di dalamnya
hematogen tahap dini merupakan tanda koriokarsinoma
klasifikasi TNM karsinoma testis
tumor primer
T
pra-invasif (intratubular)
Tis
testis dan rete-testis
T1
T2
di luar tunika albugenia/epididimis
funikulus spermatika
T3
skrotum
T4
N
N0
N1
N2
N3

kelenjar limf
tidak ditemukan keganasan
tunggal < 2 cm
tunggal 2-5 cm ; multiple < 5 cm
tunggal/multiple > 5 cm

M
M0
M1

metastasis jauh
tidak dapat ditemukan
terdapat metastasis jauh

stadium dan tingkat metastasis tumor testis


stadium TNM
lokasi tumor
I
T1 N0 di dalam testis dan rete-testis, kelenjar limf (-)
II
IIA
IIB
IIC
III

N+
N1
N2
N3

kelenjar limf retroperitoneal (+)


< 2 cm
2-5 cm
> 5 cm

M+

kelenjar limf proks diafragma (+) atau


metastasis jauh (di paru, otak, tulang)

- klinik :
(khas) benjolan di dalam skrotum, tidak nyeri, tidak diafan biasanya tumor
terbatas di dalam testis sehingga mudah dibedakan dari epididimis pada palpasi
yang dilakukan dengan telunjuk dan ibu jari
nyeri pinggang, kembung (metastasis paraaorta luas dan besar), dispnoe/batuk
(metastasis di paru), ginekomastia (sekresi gonadotropin oleh sel tumor)

Created by dr. Doni Kurniawan

62

- dx :
transiluminasi (tidak diafan, pada ruang gelap), USG, px endapan urine
tanda tumor -human chorionic gonadotropin (-HCG), -fetoprotein (AFP),
laktat dehidrogenase (LDH)
R toraks (untuk metastasis paru)
histologik (sediaan biopsi) benjolan testis tidak menyurut/hilang setelah tx
adekuat selama 2 minggu harus dicurigai dan biopsi dilakukan dari testis
melalui sayatan inguinal testis diinspeksi dan biopsi insisi setelah funikulus
ditutup dengan jepitan klem untuk mencegah metastasis limfogen/hematogen
tidak boleh diadakan biopsi langsung melalui kulit skrotum karena bahaya
pencemaran luka bedah dengan sel tumor dengan implantasi lokal/metastasis ke
regio inguinal jika ganas dilakukan orkiektomi disusul px luas untuk
menentukan jenis tumor, derajat keganasan dan luasnya metastasis untuk
menentukan luas metastasis limfogen dilakukan diseksi kelenjar limf
retroperitoneal secara transabdomen
- DD :
hidrokel, epididimitis, orkitis, infark testis, trauma
- tx :
pemilihan tx didasarkan derajat metastasis post-orkidektomi dan px lengkap
(termasuk keterangan histologik kelenjar limf retroperitoneal)
seminoma
stad I, IIA, IIB post orkidektomi diradiasi pada regio paraaorta dan regio
panggul ipsilateral
stad IIC kemotx (karena > residif dengan tx radiasi)
stad III skema kemotx yang berlaku untuk penderita non-seminoma
non-seminoma
stad I tidak membutuhkan tx tambahan post-pembedahan
stad IIA observasi (kadang diberikan kemotx 2 seri)
stad IIB kemotx 4 seri
stad IIC, III kemotx t/d sisplatin, bleomisin, vinblastin jika respon
tidak sempurna diberikan seri tambahan dengan sediaan kemotx lain jika
masih terdapat sisa jaringan di regio retroperitoneal dilakukan laparotomi
eksplorasi >> hanya ditemukan jaringan nekrotik/jaringan matur
(merupakan jaringan yang berdiferensiasi baik dan tidak bersifat ganas lagi)

Created by dr. Doni Kurniawan

63

INKONTINENSIA URIN
Pendahuluan
- (incontinentia = tidak dapat menahan) ad keluarnya urine di luar kemauan tanpa
dapat mengendalikan dan menahannya terjadi karena disatu pihak VU
menyesuaikan diri pada volume saat diisi dengan tekanan yang tetap dan di pihak
lain terdapat tahanan uretra dengan tekanan yang melebihi tekanan di VU saat
miksi tekanan di dalam VU melebihai tekanan uretra karena kontraksi otot detrusor
- inkontinensia stress jika mekanisme tahanan uretra terganggu terjadi
inkontinensia ketika tekanan di VU me (ex : tertawa, mengangkat barang berat)
- inkontinensia urgensi jika aktivitas otot detrusor dinding VU me terjadi
keinginan untuk miksi yang sangat mendesak
- iskuria paradoks inkontinensia karena isi VU melebihi kapasitas volumenya
sehingga urin terus-menerus menetes keluar
- inkontinensia akibat cacat congenital ekstrofia vesika, fistel urogenital karena
penyakit/komplikasi partus dan fistel traumatic/iatrogenic
NB : inkontinensia urine
jenis
etiologi
inkontinensia stress
defisiensi tahanan uretra
inkontinensia urgensi hiperaktivitas detrusor
iskuria paradoks
obstruksi uretra
fistel urogenital
kelainan congenital, cedera,
iatrogenic, gravid, karsinoma

Inkontinensia Stress
- disebabkan oleh pe tekanan intaabdomen yang melebihi tahanan dan tekanan
uretra tanpa kontraksi otot detrusor (ex : batuk, bersin, angkat barang, tertawa)
istilah lain ad insufisiensi sfingter, kelemahan sfingter, inkontinensia pasif
- dx :
ax dan pf
px sistogram (dari lateral) turunnya VU dapat dilihat
px urodinamik untuk menyisihkan inkontinensia karena kelainan fx detrusor
- tx :
inkontinensia stress menunjukkan juga prolapsus uterus (begitu juga sebaliknya)
pesarium (pessarium = batu yang berbentuk corong) untuk penderita yang
tidak dapat dioperasi
Created by dr. Doni Kurniawan

64

tindak bedah tindakan peksi dinding depan vagina ke permukaan belakang


simfisis/pada ligamentum Cooper sehingga leher VU direposisi dan ditempatkan
kembali ke cranial sehingga uretra tertutup akibat tekanan intraabdomen

Inkontinensia Urgensi
- terjadi kontraksi detrusor yang tidak dapat ditekan/diabaikan, dan tergantung
tahanan uretra terjadi inkontinensia istilah lain ad inkontinensia urgensi motorik,
VU kurang stabil, instabilitas otot detrusor, instabilitas VU, dan inkontinensia aktif
biasanya disertai polakisuria, nikturia, dan eneuresis nokturia
- etiologi :
tidak jelas
urologic ISK, stenosis uretra, HP merupakan pencetus sensitivitas yang
berlebihan otot detrusor
neurologik akibat kelainan sumsum vertebrae, arteriosclerosis serebrum,
post-perdarahan otak
- dx :
px urodinamik pada sistometrogram
- tx :
tx causal
parasimpatolitik (probantin, antrenil) penghambat hiperaktivitas detrusor
tindakan bedah (transeksi VU, blok saraf sacral, neurektomi sacral jarang
memuaskan

Iskuria Paradoks
- (ischein = tahan, ouros = kemih ; ischuria = retensi kemih ; para = awalan untuk di
samping, doxa = bertentangan dengan yang dipikirkan ; parodoxos = lain dari pada
yang dipikirkan) bukan inkontinensia sejati tetapi retensi urine yang menjadi
inkontinensia karena VU penuh dan melampaui kapasitasnya, maka urine yang
dihasilkan ginjal langsung keluar dari VU yang penuh sehingga terdapat kesan
inkontinensia perbedaan dengan inkontinensia yang sebenarnya ad VU-nya
penuh (biasanya dapat dilihat dan selalu dapat dipalpasi di perut karena umumnya
me>> sampai ke umbilikus
- etiologi :
kelainan terletak di leher VU/di uretra (selalu harus dipikirkan obstruksi uretra
akibat HP/striktur uretra
kelainan neurologik spina bifida, traum vertebrae, neuropati diabetika
- tx :
kateterisasi VU untuk mengosongkannya kemudian diambil tindakan untuk
mencegah residif
Created by dr. Doni Kurniawan

65

Enuresis
- enuresis nokturna (enuresis nocturna ; ourein = miksi, nocturnes = sewaktu malam)
dianggap patologik jika terjadi pada usia > 5 tahun sering menunjukkan
polakisuria, miksi urgensi, inkontinensia urgensi
- px :
sistometri ditemukan kontraksi detrusor yang sukar dihambat/ditekan
IVP, px fx ginjal, sistogram, px urodinamik (untuk menyingkirkan
kemungkinan penyebab infeksi/rangsangan lain yang tidak jelas)
- enuresis ureterika didapatkan pada ureter yang biasanya ditemukan pada ureter
ganda pada wanita muara ureter ektopik tersembunyi di saluran urogenital
enuresis ureterika harus dibedakan dari enuresis nokturna dan diurnal (diurnus =
yang terjadi sewaktu siang hari)
- ureter aberan biasanya berasal dari katup atas ginjal

KELAINAN NEUROLOGIK
Pendahuluan
- lapisan otot VU berlanjut ke leher VU dan uretra sedemikian rupa sehingga jika
berkontraksi dapat membuka pangkal uretra serat otot dasar panggul masuk dan
mengelilingi dinding uretra membranosa laki dan bagian tengah uretra perempuan
sambil membentuk jenis sfingter sejati
- persarafan autonom untuk otot dinding VU leher VU, dan permulaan uretra berasal
dari system simpatik dari lumbal ThX-LII melalui n.hipogastrikus dan dari system
parasimpatik SII-SIV melalui n.pelvikus otot dasar panggul dengan sfingter luar
disarafi oleh saraf somatic (n.pudendus) sfingter luar mempunyai fx bentuan (ex
: pada tekanan di perut atau keadaan stress) otot lurik ini hanya dapat
berkontraksi sesuai dengan kemauan untuk waktu yang terbatas (o/k itu paralysis
otot dasar panggul tidak mengakibatkan inkontinensia jika system autonom tidak
terganggu) sfingter luar ini tidak dapat mencegah inkontinensia sebab hanya
dapat menutup uretra untuk sementara waktu sesaat sebelum miksi dan sewaktu
miksi yang dihasilkan oleh kontraksi otot detrusor, terjadi relaksasi otot leher VU
dan otot uretra proks yang merupakan relaksasi refleks fx saluran kemih bagian
bawah mungkin terganggu pada fase pengisian VU maupun pada fase pengosongan
- biasanya dibedakan antara VU autonom (VU autonom disebabkan oleh gangguan
neuron motorik bawah dan bersifat arefleksi otot detrusor) yang disebabkan oleh
Created by dr. Doni Kurniawan

66

pemisahan fx antara VU dan sumsum belakang sacral dan VU refleks (VU refleks
disebabkan oleh gangguan neuron motorik atas dan bersifat hiperefleksi) yang
disebabkan oleh jejas lintang antara otak dan pusat sacral
- hiperefleksi detrusor dapat juga disebabkan oleh :
kelainan non-neurogen seperti obstruksi (ex : HP, sclerosis leher VU), sistitis,
tumor VU
penyebab neurogen ad kelainan sumsum vertebrae suprasakral dan sentral
(korteks otak, ganglion basal) jika traktus panjang sumsum belakang tetap
utuh maka umumnya tidak ada gangguan m.sfingter eksternus hiperefleksi
detrusor disertai kontraksi otot detrusor ini dapat ditemukan pada kelainan
sumsum vertebrae suprasakral seperti pada tumor dan sclerosis multipel
- hiporefleksi/arefleksi otot detrusor biasanya disertai dengan VU terisi penuh
kelainan non-neurologik umumnya perempuan miksi tanpa kontraksi
detrusor (miksi terjadi N hanya dengan relaksasi leher VU dan uretra)
penyebab lain ad peregangan berlebihan karena obstruksi infravesikal (ex : HP,
striktur uretra)
kelainan neurologik kelainan sumsum vertebrae sacral, kauda ekuina,
n.pelvikus jika fx sfingter uretra tetap utuh maka VU dapat dikosongkan
secara efektif dengan tekanan pada perut menurut perasat Crede yang disertai
dengan relaksasi sfingter
- pada arefleksi tanpa kemauan relaksasi sfingter uretra eksterna (ditemukan pada
neuropati diabetic, traumatic) VU tidak dapat dikosongkan sempurna o/k itu
tertinggal sisa di dalam VU yang biasanya menyebabkan komplikasi ISK dan
distensi berlebihan
- ax, px, dx :
px penderita gangguan miksi neurogen
- ax (etiologi? Komplikasi?)
- pf (urologic dan neurologik)
- lab (diabetes, fx ginjal, ISK)
- pencitraan
FPA, IVP : sacrum dan vertebrae, spina bifida
USG : saluran kemih, sisa di VU?
- sistourogram, sistoskopi, pielografi retrograd
- urodinamik
sistometri, urometri, aliran kemih, elektromiografi (EMG)

Created by dr. Doni Kurniawan

67

Penanggulangan
tx gangguan neurologik VU
TINDAKAN KONSERVATIF
- fisiotx (latihan VU dan/atau otot dasar panggul)
perasat Crede/perasat Valsalva (refleks miksi dapat dicetus dengan
rangsangan tertentu di region anogenital
- kateterisasi (intermiten, sistostomi suprapubik)
- aplikasi kantong luar (kondom urine/klem penis)
- obat-obatan (terhadap VU, uretra, sfingter ekstern/otot dasar panggul)
- blok saraf
obat-obatan, blok n.pudendus
TINDAKAN BEDAH PRIMER
- insisi leher VU menurut Turner Warwick (pada obstruksi infravesikal
akibat disinergi)
- sfingterotomi ekstern (pada disergia sfingter ekstern)
- neurektomi n.pudendus, operasi inkontinensia
- rizotomi SII-SIV (potong radiks sumsum belakang sacral)
- elektrostimulator otot (pada hiporefleksi/arefleksi)
TINDAKAN BEDAH SEKUNDER
- divertikel uretra
- operasi fistel, operasi urolitiasis, operasi refluks
- operasi deviasi saluran urine (urostoma di dinding perut dengan ileum
terminal menurut Bricker dengan reseptakulum sekitar stoma)
NB : kelainan neurologik yang menyebabkan kelainan fx VU dan gangguan miksi
KELAINAN OTAK
- gangguan sirkuler serebrovaskuler (karena arefleksi/hiperefleksi), penyakit
Parkinson (karena tx anti-Parkinson), tumor otak/demensia sering disertai
rentensi urine/inkontinensia urgensi
- tx :
tx kausal (tumor otak), antikolinergik, pemasangan kondom urinal, kateterisasi
tergantung etiologi
KELAINAN SUMSUM VERTEBRAE
- tumor sumsum vertebrae, HNP, stenosis spinal, araknoiditis spinal sering disertai
inkontinensia urgensi dan retensi urine
Created by dr. Doni Kurniawan

68

- tx :
kateterisasi berselang dan/atau sediaan kolinergik
KELAINAN SARAF PERIFER
- neuropati autonom, DM menyebabkan residu urine, retensi urine, inkontinensia
paradoks karena arefleksi
KELAINAN SKROTUM dan ISINYA
Pemeriksaan
- 3 pertanyaan pada px dasar kelainan di dalam skrotum :
I apakah kelainan jelas terbatas di sebelah atas kelainan yang tidak terbatas
di sebelah proks biasanya merupakan hernia inguinalis, jika kelainan jelas
terbatas di sebelah atas maka terdapat s.u kelainan struktur di dalam skrotum
II apakah kelainan bersifat kistik/padat kista kecil kadang tidak
menunjukkan fluktuasi sedangkan tumor padat yang lunak sekali dapat
memberi kesan adanya fluktuasi yang menentukan ad px transluminasi
karena cairah jernih selalu bersifat tembus cahaya
III menyangkut lokalisasi dan struktur anatomic kelainan yang harus diperiksa
secara palpasi skrotum t/d kulit yang membentuk kantung yang
mengandung funikulus spermatikus, epididimis, dan testis karena untuk
spermatogenesis testis membutuhkan suhu yang > rendah dibandingkan
suhu tubuh kulit skrotum tipis sekali tanpa jaringan lemak di subkutis (y.i
lapisan isolasi suhu) keadaan ini memungkinkan palpasi ke-3 struktur di
dalam skrotum secara teliti
- anulus inguinalis selalu dapat diraba di dinding perut bagian bawah funikulus
spermatikus dapat ditentukan karena keluar dari anulus inguinalis eksternus
sebaiknya px funikulus bilateral sekaligus untuk membandingkan kiri dengan kanan
(palpasi dilakukan secara perbandingan kiri dengan kanan untuk menentukan
adanya sisa tunika vaginalis, tanda peradangan, bendungan di pleksus
pampiniformis)
- di dalam funikulus dapat diraba vas deferens karena sebagian besar dindingnya t/d
otot prosesus vaginalis di dalam funikulus pada anak mungkin teraba seperti
lapisan sutera (menjadi tanda dx untuk hernia inguinalis pada anak) struktur lain
di dalam funikulus ad pembuluh arteri dan vena serta otot kremaster yang sukar
diraba tersendiri (kec jika didapatkan bendungan pleksus pampiniformis yang
merupakan varikokel)
- biasanya dx kelainan skrotum dan isinya dapat ditentukan dengan ax dan
pemecahan ke-3 pertanyaan (s.p.a) px tambahan lain ad USG untuk menentukan
adanya ruang yang mengandung cairan dan dibatasi struktur padat

Created by dr. Doni Kurniawan

69

Varikokel
- menyebabkan keluhan testis terasa berat (terjadi o/k tekanan me di dalam v.testis
yang tidak berkatup dari muara di v.kava inf/v.renalis sampai di testis) kadang
varikokel merupakan factor kausal gangguan fertilitas sehingga merupakan indikasi
ligasi v.testis
- pe tekanan di dalam pleksus pampiniformis diraba sebagai struktur yang t/d
varises pleksus pampinformis (memberikan kesan raba seperti kumpulan cacing)
- permukaan testis N licin tanpa tonjolan dengan konsistensi elastis tekanan pada
testis dirasakan oleh setiap orang yang diperiksa sebagai sensasi yang khas yang
menentukan struktur organ testis

Hidrokel Testis
- tunika vaginalis di skrotum sekitar testis N tidak teraba (kec jika mengandung
cairan membentuk hidrokel) yang bersifat diafan (tembus cahaya) pada
transiluminasi jika tidak dapat ditemukan karena besarnya hidrokel, testis harus
dicari di sebelah dorsal karena testis terletak di ventral epididimis (sehingga tunika
vaginalis berada di sebelah depan) jika ada hidrokel, testis dengan epididimis
terdorong ke dorsal oleh ruang tunika vaginalis yang mem>> kadang ditemukan
hidrokel terbatas di funikulus spermatikus yang berasal dari sisa tunika vaginalis di
dalam funikulus (benjolan jelas terbatas dan bersifat diafan pada transiluminasi)
- jarang ditemukan benjolan diafan di funikulus yang dapat dihilangkan dengan
tekanan sedangkan memberikan kesan terbatas jelas di sebelah cranial jika
demikian, terdapat tunika vaginalis yang berhubungan melalui saluran sempit dengan
rongga perut dan berisi cairan rongga perut hernia inguinalis lateralis (indirek)
yang mengandung sedikit cairan rongga perut ini kadang diberikan nama salah
hidrokel komunikans karena hubungan dengan rongga perut terlalu sempit sekali,
kelainan ini memberi kesan hidrokel funikulus kantong hernia ini tidak dapat
dimasuki usus/omentum
- etiologi :
rangsangan patologik (ex : tumor/radang testis)
- tx :
pungsi (sering residif)
operasi (sebagian besar dinding dikeluarkan)
Created by dr. Doni Kurniawan

70

Kista Epididimis
- dapat ditemukan di setiap bagian epididimis dan bersifat diafan pada transiluminasi
(karena cairannya jernih) biasanya kista berbenjol dan agak keras sehingga sukar
menentukan fluktuasinya
- kista lain di epididimis merupakan spermatokel biasanya bulat, agak lunak, dan
kurang translusen (karena isinya agak keruh)

Epididimitis
- epididimitis kronik yang disebabkan tbc tampil berupa pembengkakan yang tidak
nyeri dan berhubungan dengan kulit skrotum di sebelah dorsal karena
epididimitis ini disertai vasitis tbc biasanya vas deferens turut menebal bentuk
dan konsistensinya seperti tebing yang terjal
- kista hidatid Morgagni didapatkan dekat pada hulu epididimis sebagai kista kecil
yang bertangkai pada kutub atas testis di sebelah ventral (dx : pada lokalisasi
kranioventral di testis)
- kelainan testis non-akut terpenting ad karsinoma testis (benjolan tidak nyeri,
konsistensi agak keras, permukaannya kurang rata dan tidak licin) sensasi testis
yang khas hilang di bagian atas jika testis diangkat ada kesan beratnya
bertambah kadang ditemukan hidrokel (karena rangsangan tunika vaginalis)

Orkitis Luteika
- sifilis stadium IV yang merupakan guma di organ ini agak sering terdapat di testis
terdapat pembengkakan yang tidak nyeri, konsistensi agak kenyal (seperti karet)
dan membentuk fistel di kulit ventral skrotum (DD : kanker testis)
- radang akut di dalam skrotum merupakan epididimitis akut (perluasan ISK bawah,
ex : GO) atau orkitis akut (sebagai penyulit penyakit virus, ex : parotitis epidemika)

Torsio Testis
TORSIO TESTIS
- terjadi pada anak dengan insersi tunika vaginalis tinggi di funikulus spermatikus
sehingga funikulus dengan testis dapat terpuntir di dalam tunika vaginalis akibat
Created by dr. Doni Kurniawan

71

puntiran tangkai terjadi gangguan pendarahan testis mulai dari bendungan vena
sampai iskemia yang menyebabkan gangrene keadaan insersi tinggi tunika
vaginalis di funikulus biasanya digambarkan sebagai lonceng dengan bandul yang
memutar dan mengalami nekrosis dan gangren
- klinik :
kadang dicetuskan oleh trauma sport nyeri testis hebat timbul tiba-tiba, nyeri
perut dalam (berdasarkan pendarahan dan persarafannya testis tetap merupakan
organ perut), mual/muntah awal testi teraba agak bengkak, NT, terletak agak
tinggi di skrotum (funikulus juga bengkak) lanjut kulit skrotum udem, merah
- DD :
semua keadaan darurat dan akut di dalam skrotum (hernia inkarserata, orkitis
akut, epididimitis akut, torsio hidatid Morgagni)
TORSIO MORGAGNI
- klinik :
mirip torsio testis (gejala tidak sedemikian hebat dan dominan)

Fasitis Nekrotikans
- gangren Fournier (Fournier, Jean A, 1832-1915 ; ahli penyakit kulit Perancis) ad
radang akut yang menyebabkan gangren fasia,jaringan subkutis, dan kulit
- patologi :
infeksi akut mulai di daerah saluran kemih bawah sekitar perineum, anorektum,
dan alat kelamin luar
radang menyebabkan trombosis arteri subkutis sehingga terjadi iskemia yang
meluas secepat letusan dan mengakibatkan gangren kulit berbagai bakteri
ditemukan pada biakan (kuman anaerob yang berasal dari kulit anorektum dan
genital, biasanya berbentuk gas hydrogen dan nitrogen yang sukar larut
sehingga terbentuk emfisema subkutis)
perluasan sebagian dibatasi oleh fasia dan diafragma urogenital/dasar panggul
sehingga sukar meluas ke lateral dan dorsal kadang meluas jauh di skrotum,
penis, perineum, dan dinding perut
- insiden dan factor resiko :
usia 40-70 tahun, KU , gizi buruk, pe imunitas, penggunaan imunodepresif,
alkoholik, DM
- klinik :
gejala dan tanda radang lokal yang akut dan sangat menakutkan disertai dengan
tanda sistemik radang akut berat dengan febris , dan leukositosis (4-6 hari)
- tx :
eksisi dan penyaliran serta balutan basah eksisi harus diulang sampai tidak
meluas lagi jika sudah sembuh dari faseakut dan luka kulit sudah bersih
maka dilakukan skin graft
Created by dr. Doni Kurniawan

72

- DD :
gangren gas

Fimosis
FIMOSIS
- fimosis (phimosis = penyempitan) ad penyempitan ujung prepusium yang biasanya
disebabkan oleh fibrosis tepi prepusium akibat radang seperti balanopostitis
(balanopostitis ; balanos = glans penis, posthe = prepusium ; radang glans dan
prepusium) atau post-sirkumsisi yang tidak sempurna
- komplikasi :
balanopostitis kronik dan residif balanopostitis sukar sembuh karena tindak
hiegin biasa untuk membersihkan glans dan permukaan dalam prepusium tidak
dapat dilakukan (retensi smegma akan berperan dalam proses patologi)
miksi umumnya tidak terganggu tetapi kadang lubang uretra begitu kecil dan
sempit sehingga sukar miksi kadang terbentuk VU ke-2 (ketika miksi urine
terlebih dahulu masuk ke ruang antara prepusium dan glans penis yang akan
teregang membentuk kandung yang kemudian diperas kosong dengan tangan)
- tx :
fimosis harus ditangani dengan sirkumsisi (jika ada balanopostitis sebaiknya
dilakukan sayatan dorsal terlebih dahulu yang disusul dengan sirkumsisi
sempurna setelah radang mereda)
- DD :
parafimosis dan penyempitan/striktur meatus uretra (jika ada kesulitan BAK)
PARAFIMOSIS
- prepusium terperangkap di belakang tepi glans penis di dalam sulkus koronarius
biasanya terjadi bendungan di glans/di dalam prepusium (mem>> karena udem)
- tx :
udem ditekan perlahan-lahan sampai surut glans dan prepusium direposisi ke
depan glans penis sayatan dorsal dengan anestesi lokal (jika reposisi gagal)

Created by dr. Doni Kurniawan

73

NB : kelaian dan gangguan yang menyebabkan infertilitas laki


factor penyebab
contoh
- hubungan antar manusia terganggu
- hasrat
kurang minat
- ereksi
- hipospadia dengan korda
kelainan anatomi penis
pendarahan penis
- arteriosclerosis
- post-op radikal organ panggul
persarafan
- kelainan neurologik
(pembuluh darah, kulit)
- ejakulasi
- post-prostatektomi
kelainan anatomi
- post-vasektomi
- post-epididimitis
gangguan persarafan
- post-bedah radikal
- mani
- post-orkitis (parotitis)
kelainan testis
- post-kriptorkismus
- hipofisis, tiroid, adren
gangguan hormonal
- varikokel
factor lokal
- post-radiasi, kemotx, zat toksik
iatrogen/lingkungan
kelainan genetic
- sindrom Klinefelter,
Reifenstein, Turner

Created by dr. Doni Kurniawan

74

INFERTILITAS LAKI
Pendahuluan
- pengertian infertilitas digunakan untuk pasangan laki dan perempuan yang tidak
mampu mencapai pembuahan antara sperma dan sel ovum
- etiologi :
pria (30%) impotensi sehingga coitus tidak berlangsung N untuk coitus
dari pihak laki diperlukan hasrat, ereksi (erectio ; erigere = bangunkan),
ejakulasi (ejaculatio ; ejaculare = mengeluarkan) umumnya disertai orgasme
perempuan (15%)

Diagnosis
- ax
kehidupan seksual, penyakit/operasi yang pernah dialami
- px
vaskularisasi arteri penis tekanan a.dorsalis penis (teraba pada basis penis)
USG (Doppler) mengukur aliran darah di korpus kavernosus
tumesensi (tumescere = menbengkak) menilai ereksi selama tidur
termografi menilai keadaan vaskularisasi penis
arteriografi melalui a.iliaka interna dan a.pudenda interna melihat adanya
stenosis akibatnya arteriosclerosis/penyebab
kavernosografi melihat kelainan lokal/insufisiensi katup vena yang menjadi
penyebab tidak terjadinya ereksi/ketidakmampuan ereksi
kadar hormone kelamin

Pemeriksaan
- laki
sperma
diambil setelah berabstinensia coitus 3 hari
Created by dr. Doni Kurniawan

75

px volume, kadar fruktosa, kepadatan, jumlah spermatozoa (mortilitas,


morfologi), kemampuan spermatozoa menembus ovum
oligosperma/teratosperma dilakukan biopsi testis untuk melihat
spermatogenesis dalam tubulus seminiferus
ejakulasi retrograde (ejakulat tidak menyemprot ke luar uretra tetapi masuk
ke dalam VU) terlihat dari urine yang dipx segera setelah ejakulasi

Gangguan Ereksi
- etiologi :
organic gangguan pendarahan penis (akibat fistel arteriovena congenital,
arteriosclerosis, penyakit Brger, DM), gangguan neurologik (trauma otak/MS,
tumor neurologik, neuropati DM, post-op daerah pelvic), kelainan anatomi,
penyakit umum (CRF, karsinomatosis)
psikologik

Penanggulangan
- tx :
kelainan organic konservatif/pembedahan
obstruktif di vas deferens pembedahan
tx obat jika terdapat infeksi akut/kronik
bekas vasektomi disambung kembali dengan vaso-vasostomi
obstruksi epididimis dilakukan vaso-epididimostomi
tx hormonal jika diperlukan untuk spermatogenesis
ligasi tinggi v.spermatika jika terdapat varikokel
gangguan ereksi
penyebabnya pada penyempitan/penyumbatan arteri dilakukan
angioplastik balon jika penyempitannya terbatas
operasi pintas/prostesis di arteri besar hasilnya baik dan memberikan
ereksi N pada > penderita
implantasi prostesis di dalam penis yang bersifat kaku
prostesis lain yang ditanam di dalam penis dapat diisi dari reservoir yang
ditanam di dinding perut bawah/paha dengan pompa prostesis dapat diisi
dari reservoir tersebut jika dibutuhkan
tx nonbedah suntikan intrakavernosa/penggunaan alat vakum injeksi
30mg papaaverin dan 1mg fentolamin ke korpus kavernosum
Created by dr. Doni Kurniawan

76

cara vakum merupakan cara non-invasif, reversivel (reversibilis = dapat


dibalik, dapat pulih kembali), dan aman

GANGGUAN FAAL GINJAL dan TRANSPLANTASI


Pendahuluan
- etiologi :
pielonefritis, DM, refluks vesikoureter, analgetik, ginjal polikistik, hipertensi,
urolitiasis, penyakit metabolic, dll

Dialysis
- jenis :
hemodialisis dibutuhkan bedah pintas arteri-vena yang biasanya dipasang di
lengan sebagai pintu masuk peredaran darah
dialysis peritoneal/dialysis peritoneum ambulatoar berlanjut (CAPD =
continuing ambulatory peritoneal dialysis) dilakukan di rumah dengan
bantuan kateter tetap yang dipasang menembus dinding perut kateter dialysis
dipasang melalui laparotomi terbuka/secara operasi endoskopik biasanya
dipakai kateter Tenckhoff yang merupakan kateter silicon yang lurus/bengkok
dengan 2 manset untuk fiksasi di dinding perut dan melingkar pada ujungnya
penderita sendiri dapat melakukan dialysis dengan membilaskan larutan
elektrolit khusus sucihama melalui kateter ini
komplikasi CAPD
- salah posisi, kebocoran pintu, obstruksi, hernia dinding perut
- infeksi pintu di dinding perut,
- peritonitis
eksogen (akut), endogen (kronik)

Created by dr. Doni Kurniawan

77

Transplantasi
- donor hidup
prognosis paling baik kembar identik
prognosi kurang baik antara saudara kandung identik HLA, saudara kandung
dengan inkompatibilitas 1 tipe haplo, ortu dan anak/sebaliknya, saudara
kandung dengan inkompatibilitas 2 tipe haplo, dan bukan keluarga
- px :
arteriogram ke-2 a.renalis (untuk menentukan adanya 2 ginjal dan keadaan
anatomi pendarahannya)
- cara transplantasi :
donor hidup
nefrektomi dilakukan retroperitoneal melalui lumbotomi insisi costae XII
donor mayat
fx napas dan peredaran darah sebelum harus baik (agar vitalitas organ
cangkok tidak terganggu) ke-2 ginjal dikeluarkan seluruhnya termasuk
sebagian aorta, v.kava, dan ureternya (untuk mencegah keruasakan pem
uluh aberan dan terjaminnya keutuhan pendarahan ureter bagian proks)
ginjal ditempatkan di ruang retroperitoneal di region fosa iliaka v.renalis
dianastomosis secara ujung ke sisi dengan a.iliaka komunis/a.iliaka eksterna
a.renalis langsung dianastomosis secara ujung ke ujung dengan a.ilika
interna atau secara ujung ke sisi dengan a.iliaka komunis/a.iliaka eksterna
anastomosis neo-ureterosistostomi dibuat dengan menembus submukosa
untuk mencegah refluks
- prognosis :
ginjal donor mayat dapat berfx sampai maksimal 30 tahun
ginjal donor hidup dapat berfx sampai maksimal 40 tahun

Created by dr. Doni Kurniawan

78

KELAINAN RENOVASKULER
Pendahuluan
- etiologi kelainan renovaskuler (a.renalis) :
- congenital, arteriosclerosis, aneurisma, tromboembolus
- kelaianan dinding fibromuskuler, kompresi dari luar
- patologi :
baik secara segmental/total menyebabkan gangguan peredaran darah pada 1
ginjal sehingga menyebabkan mekanisme Goldblatt (Goldblatt, Harry, Iah :
1891 ; ahli fisiologi AS) y.i terjadi hipertensi melalui mekanisme reninangiotensin-aldosteron

Gambaran klinik
- klinik :
dapat berkembang hipertensi dan CRF
- dx :
klinik
IVP (terlihat parenkim ginjal yang mengecil dan fx ekskresi berupa gambaran
kontras terlambat dari sisi ginjal yang terkena)
arteriografi tampak letak dan luasnya penyempitan a.renalis yang terkena

Penanggulangan
- tx :

Created by dr. Doni Kurniawan

79

pelebaran pembuluh yang mengalami obstruksi dilakukan dengan kateter


balon yang dimasukkan melalui punksi perkutan ke dalam a.femoralis terus ke
a.renalis (angioplastik perkutan transluminal)
sumbatan akut a.renalis akibat tromboemboli diatasi dengan embolektomi
yang dilakukan dengan bantuan kateter Fogarty
penutupan luka arteriotomi harus diusahakan tidak menimbulkan penyempitan
sekunder dilakukan dengan menambal/cangkok vena dengan menjahit (luka
secara melintang)
kelainan vaskuler kronik (penebalan dinding fibromuskuler, penebalan dinding
arteriosklerotik, kelainan vaskuler congenital, aneurisma a.renalis) dilakukan
tindakan interposisi vena, bedah pintas vena, tambalan vena, dan reimplantasi
a.renalis pada aorta
jika kelainan vaskuler kronik sudah menyebabkan hipoplasi ginjal (gangguan
ginjal) maka usaha rekonstruksi/revaskularisasi sebaiknya dihindari dengan
melakukan nefrektomi/reseksi parsial

TRANSEKSUALITAS
Pendahuluan
- transeksual (transsexualitas ; trans = menembus ke sebelah lain) identitas kelamin
(genotip) bertentangan dengan wujud tubuh (fenotip) hidup sebagai orang yang
jenis kelaminnya berbeda dengan organ kelaminnya
- diferensiasi kelamin (5 fase) :
fase diferensiasi kromosom, diferensiasi gonad, alat kelamin dalam dan alat
kelamin luar berlangsung seperti biasa pada janin (pada masa intrauterine)
diferensiasi kelamin di otak (berlangsung pada usia 2-4 tahun) berlangsung
menurut pola kelamin yang berlawanan

Penanggulangan
- tx :
psikolog, psikiater
px psikologi dan psikiatri dengan maksud mengetahui apakah o.s
mempunyai gambaran yang jelas tentang situasinya dan apakah mengerti
dan memahami segala konsekuen dari perubahan kehidupan kelamin, dan
apakah o.s sadar akan komplikasi jasmani/mental yang mungkin timbul
sewaktu dan sesudah penanganan dan proses perubahan
dx tentatif dx untuk sementara dalam masa percobaan bagi pasien
transeksual untuk menguji diri apakah ia betul-betul mau mengubahkan
kelaminnya atas dasar identitas yang diyakini (termasuk jenis kelamin
jasmani/status psikososial)
ahli endokrinologi
Created by dr. Doni Kurniawan

80

fase pengujian hidup sejati dilangsungkan dan yang bersangkutan


secara resmi memasuki hidup baru berlansung 2 tahun
ahli bedah
pembedahan pria menjadi wanita
dilakukan orkidektomi, plastic vagina, pembuatan labium, vulva, dan
klitoris augmentasi mammae (yang sudah mulai berkembang sejak
fase sebelumnya hasil tx hormone) untuk memperbaiki wajah
dilakukan epilasi subkutan, operasi reduksi hidung, rahang, dagu
dilakukan juga penyesuaian pita suara
mulai dengan kastrasi/orkidektomi dan pengeluaran sebagian >> uretra
dan korpus kavernosum n.dorsalis penis (merupakan saraf sensible
penting) dilepaskan dan diletakkan ditempat bakal klitoris neovagina
dibuat dari kulit penis seteleh uretrektomi parsial dan pengeluaran
korpus kavernosum neovagina dipasang pada ruang yang sudah di
sediakan selama beberapa minggu antara rectum dan prostate dan yang
diperluas serta dipertahankan ukurannya dengan pelot (sebagai
penyangga di dalamnya) cara lain ad dengan transplantasi
rektosigmoid yang bertangkai
pembedahan wanita menjadi pria
dilakukan ooforohisterektomi (oophoron = ovarium, Y ; hysteria =
uterus, ektomein = potong keluar), plastic penis, plastic skrotum,
mastektomi subkutan, penyesuaian kontur tubuh dan paha melalui sedot
lemak ooforohisterektomi dilakukan melalui vagina (sebab bekas
operasi laparotomi menghalangi/menyulitkan plastic falus yang diambil
dari dinding perut) selain itu vagina harus tetap utuh (karena akan
dipakai untuk memperpanjang uretra untuk penis baru) mastektomi
bilateral subkutan dilakukan setiap waktu labium mayor kiri dan
kanan digunakan untuk membuat skrotum biasanya implantasi
prostesis testis baru dikerjakan di kemudian hari plastic penis
biasanya dari kulit perut yang diimplantasi dengan uretra dari dinding
vagina jika dikehendaki dapat dilakukan implantasi prostesis di penis
untuk menimbulkan ereksi penyesuaian kontur tubuh dan paha
dilakukan melalui liposuksi (sedot lemak)

Created by dr. Doni Kurniawan

Anda mungkin juga menyukai