TUBERKULOSIS
Definisi : penyakit/peradangan yg disebab kan oleh Mycobacterium tubercu losa. Etiologi : Mycobacterium tuberculosa Patofisiologi : Anamnesis :
Anamnesis
Manifestasi klinik TB: ( umum, spesifik ) 1.Gejala umum: (tidak khas) - Nafsu makan yang kurang - Berat badan yg sulit naik/menetap/turun - Gejala demam subfebris yang lama - Pembesaran kelenjar seperfisial - Batuk kronik > 3mg, nyeri dada - Diare persisten. - Perut membesar karena cairan/ teraba massa
Anamnesis
2. Gejala spesifik : Dapat terjadi bila TB mengenai organ ekstrapulmoner : - benjolan di punggung (Gibbus) (sulit membungkuk, pincang) - pembengkakan sendi - SSP (iritabel, kaku kuduk, muntah2 dan kesadaran menurun.
Pemeriksaan fisis
Sebagian besar kasus TB tidak khas Berat badan /tinggi badan yang kurang (dibawah persentil 5 ) Suhu subfebris TB vertebra ( gibbus, kifosis, paraparesis, paraplegia) TB genue / TB koksae (pincang, nyeri pangkal paha, lutut )
Pemeriksaan fisis
Pembesaran kelenjar getah bening : (bersifat multiple, tidak nyeri atau konfluens= saling menyatu) Meningitis TB: kaku kuduk, tanda rangsang meningeal yang lain. Ulkus kulit dengan skinbridge (skrofuloder ma) di leher, aksila, inguinal Mata = konjungtivitis fliktenularis
Pemeriksaan penunjang
Uji Tuberkulin=PPD test=Mantoux test Penyuntikan 0,1ml PPD secara IC di volar lengan dengan arah suntikan longitudinal Reaksi diukur setelah 48-72jam. Indurasi tranversal diukur dalam mm - 0 mm (tidak ada indurasi sama sekali) - > = 10mm (+) - < 5 mm (-) - 5-9 mm meragukan (perlu diulang, minimal 2 minggu kemudian)
Pemeriksaan penunjang
Foto rongent toraks - dapat mendukung diagnosis TB - tidak dapat digunakan sebg d/ tunggal - foto toraks AP & Lateral kanan - gambaran radioogis yg sugestif : (pembesaran klj hilus/paratrakeal, konsolidasi segmen/lobus, milier, kavitas, efusi pleura, atelektasis atau kalsifikasi)
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan mikrobiologik Bilasan lambung BTA Pemeriksaan langsung/biakan MB TBC Biakan (+) diagnostik pasti TB BTA (-) / Biakan (-) tidak menyingkirkan diagnosis TB
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan patologi Biopsi kelenjar, kulit, jar. lain yg dicurigai. Pemeriksaan serologi (ICT, Mycodot dll ) Funduskopi (TB Milier, Meningitis TB) Pungsi lumbal (TB Milier, Meningitis TB) Pemeriksan darah (LED, urin/feses rutin sebagai pelengkap data, tdk berperan penting dalam penegakan diagnosis TB)
Klasifikasi Penyakit TB
Kelas
0 1 2 3
Kontak
+ + +
Infeksi
+ +
Sakit
+
Tatalaksana
Profilaksis 1 Profilaksis 2 Terapi OAT
Jenis penyakit TB
TB paru TB extrapulmonal - tuberkulosis kelenjar - tuberkulosis pleura - tuberkulosis tulang/sendi - tuberkulosis SSP - tuberkulosis (kulit, abdomen, ginjal, hati, jantung,mata) TB perinatal TB dengan HIV
Pengobatan
Medikamentosa Terapi TB : 1. Fase intensif: 3-5 OAT(2bln) 2. Fase lanjutan: 2 OAT (6-12bln) Pada anak pemberian secara harian - TB Paru : INH, RIF, PZA (2HRZ-4HR) - TB Paru berat / TB extraparu : 4-5 OAT (2bln), 2 OAT (9-12bln)
Pengobatan
TB milier, efusi pleura TB Ditambah Prednison (1-2mg/kgBB/hari) selama 2 minggu, dilanjutkan tapering off selama 2 minggu Bedah Suportif (Asupan gizi, Fisioterapi)
Pencegahan
Imunisasi BCG Kemoprofilaksis
Terapi Profilaksis
Primer - Mencegah penularan/infeksi pada kelompok kontak erat dgn pasien TB dewasa dgn BTA (+) - INH 5-10mg/kgBB, diberikan selama kon tak masih ada, minimal 3 bulan. Kemudian MT test , Jika (-), kontak tdk ada lagi, obat stop, jika (+) evaluasi Sekunder - Mencegah terjadinya sakit TB pada kelompok yg telah terinfeksi TB tapi belum sakit. - Diberikan selama 6-12 bulan
2.
3.
4.