Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fadly Wardhana Harahap

Nim : 19010016

1.Tuliskan Urutan anatomi sistem pencernaan manusia!


1.Oral(mulut)
2.Faring (kerongkongan)
3.Esophagus
4.Gaster (lambung)
5.Usus Halus
a.Duodenum
b.Jejenum
c.ileum
6.Usus besar (kolon)
a.kolon asenden
b.kolon transversum
c.kolon desenden
d.kolon sigmoid
7.Rektum
8.Anus

2.Jelaskan Kuadran dan regio abdomen serta organ yang ada didalamnya!
a. kuadran merupakan bentuk garis besar dan sederhana. Penentuan kuadran ini dengan
menarik garis (horizontal dan vertikal) melalui umbilikus. Dengan cara ini dinding abdomen
terbagi atas 4 daerah yang sering disebut :
Kuadran kanan atas
Kuadran kiri atas
Kuadran kanan bawah
Kuadran kiri bawah.
Kuadran Kanan Atas
Hati, kantung empedu, paru, esofagus.
Kuadran kiri atas
Hati, jantung, esofagus, paru, pankreas, limfa, lambung
Kuadran Kanan Bawah
Usus 12 jari (duo denum), usus besar, usus kecil, kandung kemih, rektum, testis, anus
Kuadran kiri bawah
Anus, rektum, testis, ginjal, usus kecil, usus besar.

b.Berbeda dari kuadran,Regio digunakan untuk pemeriksaan yang lebih rinci atau lebih
spesifik, yaitu dengan menarik dua garis sejajar dengan garis median dan garis transversal
yang menghubungkan dua titik paling bawah dari arkus kosta dan satu lagi yang
menghubungkan kedua spina iliaka anterior superior (SIAS).
Bedasarkan pembagian yang lebih rinci tersebut permukaan depan abdomen terbagi
menjadi 9 regio:
1.Regio hypochondrium/hypochondriaca dexter
2.Regio hypochondrium/hypochondriaca sinister
3.Regio epigastrium/epigastrica
4.Regio lumbalis/lateralis dexter
5.Regio lumbalis/lateralis sinister
6.Regio umbilicalis
7.Regio inguinalis/iliaca dexter
8.Regio inguinalis/iliaca sinister
9.Regio hypogastrium/suprapubic.

3.Jelaskan teknik pemeriksaan fisik Abdomen!

Inspeksi
Inspeksi dilakukan dengan cara melihat permukaan, kontur, dan pergerakan dinding
abdomen. Inspeksi meliputi :

Kulit : Pada kulit, perhatikan apabila terdapat skar, striae, dilatasi vena, serta kemerahan
dan ekimosis (dapat terlihat pada perdarahan intraperitoneal atau retroperitoneal)
Ekimosis : Selain menunjukkan adanya perdarahan intraperitoneal atau retroperitoneal,
adanya ekimosis juga dapat mengarahkan diagnosis lainnya. Grey Turner sign merupakan
ekimosis yang dapat disertai warna kehijauan pada area flank pada pasien pankreatitis akut
dengan perdarahan ekstraperitoneal yang berdifusi sampai ke jaringan subkutan area flank.
Cullen’s sign merupakan ekimosis yang dapat disertai warna kebiruan pada kulit area
periumbilikal karena adanya perdarahan retroperitoneal atau intraabdominal, seperti
kehamilan ektopik terganggu
Umbilikus : Pada umbilikus, perlu diperhatikan kontur dan lokasinya, serta ada atau tidaknya
inflamasi ataupun benjolan, seperti pada hernia umbilikalis
Kontur abdomen : Kontur abdomen yang dimaksud adalah permukaan (datar, distensi,
menonjol, atau cekung), bagian samping abdomen (ada atau tidaknya benjolan atau
massa), kesimetrisan dinding abdomen, massa atau organomegali yang tampak menonjol
(misalnya hepatomegali atau splenomegali)
Peristaltik : Pada pasien yang sangat kurus, kemungkinan gerakan peristaltik usus dapat
terlihat, terutama apabila terdapat obstruksi.
Pulsasi : Pulsasi aorta juga dapat terlihat pada pasien yang sangat kurus. Apabila terlihat
pada area epigastrium, maka dapat dikatakan normal.

Auskultasi
Auskultasi pada pemeriksaan abdomen terutama memberikan informasi mengenai bising
usus. Berbeda dari pemeriksaan fisik lainnya, disarankan untuk melakukan pemeriksaan
auskultasi terlebih dahulu pada pemeriksaan fisik abdomen karena manuver perkusi dan
palpasi dapat menstimulasi ataupun mendepresi peristaltik usus. Bising usus normal
berkisar antara 5-34 kali/menit. Auskultasi minimal dilakukan selama 2 menit pada tiap regio,
dan minimal dilakukan pada 1 regio untuk menentukan kesimpulan bunyi usus pasien.

Adanya inflamasi (misal peritonitis), infeksi, ileus paralitik, dan ileus obstruktif akan
mengubah karakteristik bising usus. Pada keadaan tertentu seperti infeksi, dapat terdengar
bunyi borborygmi dan hiperperistalsis. Pada auskultasi peristaltik usus, perlu diperhatikan
frekuensi, durasi, volume, dan kualitas bising usus.
Pada auskultasi abdomen, dapat ditemukan adanya bunyi seperti murmur di aorta, arteri
iliaca, dan arteri femoralis. Murmur dapat terdengar terutama pada pasien dengan
hipertensi. Murmur juga dapat terdengar pada pasien dengan stenosis arteri maupun dilatasi
arteri yang disebabkan oleh aneurisma. Murmur arteri renalis, sesuai dengan posisi
anatomisnya akan lebih terdengar dari punggung.

Pada area hepar dan lien, perlu dilakukan auskultasi untuk melihat adanya friction rub. Hal
ini dapat terjadi pada pasien dengan hepatoma, infeksi gonococcus pada area hepar, dan
infark lien.

Perkusi
Perkusi dilakukan untuk melihat distribusi gas intraabdomen, kemungkinan adanya massa,
serta ukuran hepar dan lien serta organ lainnya. Perkusi dilakukan pada keempat kuadran
abdomen dengan melihat area yang timpani maupun pekak. Bunyi timpani disebabkan
karena adanya gas pada traktus gastrointestinal, sedangkan bunyi pekak dapat disebabkan
oleh adanya cairan, massa atau pembesaran organ, maupun feses.

Perkusi pada bagian infero-anterior arcus costae sebelah kanan dapat ditemukan pekak
karena adanya hepar, sedangkan di sebelah kiri akan ditemukan timpani pada area gaster
dan fleksura lienalis.

Perkusi dilakukan dengan mengekstensikan jari tengah telapak tangan kiri (pleximeter) pada
permukaan bagian abdomen yang mau diperkusi, dengan jari tengah kanan difleksikan
(perkusor) sambil diketuk berulang di sendi interphalangeal distal pada pleximeter.

Palpasi
Palpasi pada pemeriksaan fisik abdomen terdiri dari palpasi ringan dan dalam. Palpasi
ringan dapat menilai adanya nyeri tekan, defans muskular, dan massa pada organ-organ
superfisial. Palpasi ringan dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Meletakkan telapak tangan dengan jari-jari yang rapat dan rata pada dinding abdomen
Lakukan penekanan ringan pada keempat kuadran abdomen.
Pada palpasi ringan ini, perlu dilakukan identifikasi organ-organ maupun massa yang
letaknya superfisial, serta area yang mengalami nyeri tekan.
Apabila terdapat defans, bedakan antara tahanan volunter dan spasme otot involunter,
karena adanya spasme yang involunter dapat mengarahkan diagnosis ke peritonitis.
Palpasi dalam dilakukan untuk menggambarkan massa intra-abdomen serta adanya
organomegali. Palpasi ini dilakukan dengan :

Gunakan permukaan telapak tangan, kemudian lakukan penekanan pada keempat kuadran
Apabila terdapat massa, lakukan identifikasi lokasi, ukuran, bentuk, konsistensi, nyeri saat
penekanan, pulsasi, dan mobilitas massa
Carnett’s sign adalah nyeri tekan yang dirasakan bertambah saat mengkontraksikan otot
dinding abdomen. Pemeriksaan ini dilakukan dengan meminta pasien supinasi, kemudian
pada lokasi yang diperkirakan nyeri oleh pasien, dilakukan penekanan sambil meminta
pasien mengangkat kedua tungkai dan batang tubuh serta kepala secara bersamaan. Hal ini
akan membuat otot dinding abdomen berkontraksi.

Seringkali beberapa organ intraabdomen, seperti hepar, ginjal, dan usus sulit untuk
dipalpasi, hal ini normal terutama pada pasien dengan dinding perut yang tebal, misalnya
pasien dengan obesitas sentral.

Nyeri pada palpasi epigastrium dapat disebabkan oleh gastritis, kolesistitis akut, defek
tertentu (misalnya diastasis otot), dan massa pulsatil pada aneurisma aorta abdominal.

Selain pemeriksaan fisik abdomen, terutama pada pasien dengan nyeri abdomen akut, perlu
dilakukan pemeriksaan organ pelvis dan genitalia eksterna untuk mengeksklusi
kemungkinan diagnosis lain. Pada wanita, terutama dilakukan untuk mengeksklusi
kemungkinan kehamilan ektopik terganggu dan penyakit radang panggul.

4.Jelaskan inspeksi pada pemeriksaan abdomen!


Inspeksi dilakukan dengan cara melihat permukaan, kontur, dan pergerakan dinding
abdomen. Inspeksi meliputi :

Kulit : Pada kulit, perhatikan apabila terdapat skar, striae, dilatasi vena, serta kemerahan
dan ekimosis (dapat terlihat pada perdarahan intraperitoneal atau retroperitoneal)
Ekimosis : Selain menunjukkan adanya perdarahan intraperitoneal atau retroperitoneal,
adanya ekimosis juga dapat mengarahkan diagnosis lainnya. Grey Turner sign merupakan
ekimosis yang dapat disertai warna kehijauan pada area flank pada pasien pankreatitis akut
dengan perdarahan ekstraperitoneal yang berdifusi sampai ke jaringan subkutan area flank.
Cullen’s sign merupakan ekimosis yang dapat disertai warna kebiruan pada kulit area
periumbilikal karena adanya perdarahan retroperitoneal atau intraabdominal, seperti
kehamilan ektopik terganggu
Umbilikus : Pada umbilikus, perlu diperhatikan kontur dan lokasinya, serta ada atau tidaknya
inflamasi ataupun benjolan, seperti pada hernia umbilikalis
Kontur abdomen : Kontur abdomen yang dimaksud adalah permukaan (datar, distensi,
menonjol, atau cekung), bagian samping abdomen (ada atau tidaknya benjolan atau
massa), kesimetrisan dinding abdomen, massa atau organomegali yang tampak menonjol
(misalnya hepatomegali atau splenomegali)
Peristaltik : Pada pasien yang sangat kurus, kemungkinan gerakan peristaltik usus dapat
terlihat, terutama apabila terdapat obstruksi.
Pulsasi : Pulsasi aorta juga dapat terlihat pada pasien yang sangat kurus. Apabila terlihat
pada area epigastrium, maka dapat dikatakan normal.

5.Jelaskan Metode palpasi pada abdomen!


Palpasi pada pemeriksaan fisik abdomen terdiri dari palpasi ringan dan dalam. Palpasi
ringan dapat menilai adanya nyeri tekan, defans muskular, dan massa pada organ-organ
superfisial. Palpasi ringan dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Meletakkan telapak tangan dengan jari-jari yang rapat dan rata pada dinding abdomen
Lakukan penekanan ringan pada keempat kuadran abdomen.
Pada palpasi ringan ini, perlu dilakukan identifikasi organ-organ maupun massa yang
letaknya superfisial, serta area yang mengalami nyeri tekan.
Apabila terdapat defans, bedakan antara tahanan volunter dan spasme otot involunter,
karena adanya spasme yang involunter dapat mengarahkan diagnosis ke peritonitis.
Palpasi dalam dilakukan untuk menggambarkan massa intra-abdomen serta adanya
organomegali. Palpasi ini dilakukan dengan :

Gunakan permukaan telapak tangan, kemudian lakukan penekanan pada keempat kuadran
Apabila terdapat massa, lakukan identifikasi lokasi, ukuran, bentuk, konsistensi, nyeri saat
penekanan, pulsasi, dan mobilitas massa
Carnett’s sign adalah nyeri tekan yang dirasakan bertambah saat mengkontraksikan otot
dinding abdomen. Pemeriksaan ini dilakukan dengan meminta pasien supinasi, kemudian
pada lokasi yang diperkirakan nyeri oleh pasien, dilakukan penekanan sambil meminta
pasien mengangkat kedua tungkai dan batang tubuh serta kepala secara bersamaan. Hal ini
akan membuat otot dinding abdomen berkontraksi.

Seringkali beberapa organ intraabdomen, seperti hepar, ginjal, dan usus sulit untuk
dipalpasi, hal ini normal terutama pada pasien dengan dinding perut yang tebal, misalnya
pasien dengan obesitas sentral.

Nyeri pada palpasi epigastrium dapat disebabkan oleh gastritis, kolesistitis akut, defek
tertentu (misalnya diastasis otot), dan massa pulsatil pada aneurisma aorta abdominal.

Selain pemeriksaan fisik abdomen, terutama pada pasien dengan nyeri abdomen akut, perlu
dilakukan pemeriksaan organ pelvis dan genitalia eksterna untuk mengeksklusi
kemungkinan diagnosis lain. Pada wanita, terutama dilakukan untuk mengeksklusi
kemungkinan kehamilan ektopik terganggu dan penyakit radang panggul.

6.Apa yang didengarkan saat perkusi abdomen?


a. Suara timpani memiliki ciri nada lebih tinggi dari pada resonan, yang mana suara ini
dapat didengarkan pada rongga atau organ yang berisi udara seperti lambung, usus,
kandung kemih
b.Suara redup mempunyai ciri nada lebih rendah atau lebih datar dari pada resonan. suara
ini dapat didengarkan pada masa padat misalnya keadaan acites, keadaan distensi kandung
kemih, serta pada pembesaran atau tumor hepar dan limfe.

7.Berapa normal bising usus manusia?


Bising usus normal berkisar 5-34 kali per menit. Sementara itu, jarak antar siklus bising
usus normal dapat mencapai 5-35 menit.

Anda mungkin juga menyukai