Anda di halaman 1dari 30

Perforasi Gaster

Preseptor : dr. H. Amri Junus, Sp.B, FinaCS

Presentan :
1. Octka Damayanti P.12100121647
2. Putri Qintara C.
12100121592
3. Rifky Zidane El-Fariq N.
12100121663
4. Rury Kemara Giri
Anatomi
○ Abdomen adalah regio di antara thorax secara superior dan pelvis secara inferior.
○ Abdomen terbagi menjadi beberapa regio dan kuadran untuk mengetahui di mana
saja letak organ abdomen berada.

1. Regio Abdomen
- Right & left hypokondriac
- Epigastric : pylorus lambung, duodenum, bagian dari liver,
bagian dari pankreas, gallbladder
- Right & left flank/lateral
- Umbilical
- Right & left groin/inguinal
- Pubic/hypogastric

Dibatasi oleh
- Secara horizontal oleh subcostal plane dan intertubecular
plane
- Secara vertical oleh right & left midclavicular plane
2. Kuadran Abdomen
- Right & left upper quadrant
- Right & left lower quadrant

Dibatasi oleh

- Secara horizontal oleh transumbilical plane


- Secara vertical oleh median plane
Overview GI Tract
○ Saluran gastrointestinal (GI) atau saluran pencernaan adalah saluran kontinu yang
memanjang dari mulut ke anus melalui rongga dada dan abdominopelvis.
○ Organ-organ GI tract:
- Mulut
- Sebagian besar faring
- Esofagus
- Lambung
- Usus halus
- Usus besar

○ Secara klinis untuk menentukan gastrointestinal bleeding (GIB), saluran GI dibagi


menjadi:
a. Upper GI tract
b. Lower GI tract

Yang dipisahkan oleh ligament of Treitz (suspensory ligament of the duodenum)


yang mendukung duodenojejunal junction.
Anatomi Lambung
○ Lambung adalah bagian saluran pencernaan yang berada antara esofagus dan usus
halus dan merupakan saluran gastrointestinal yang paling melebar dan memiliki
bentuk seperti huruf J.

Topografi

Dilapisi oleh visceral peritoneum

○ Superior : diafragma, esofagus


○ Inferior : duodenum, transverse colon
○ Anterior : diafragma, lobus kiri hepar, anterior
abdominal wall
○ Posterior : omental bursa dan pankreas
○ Medial : lobus kiri liver
○ Lateral : left colic flexure
Batas-batas

○ Batas kanan : lesser curvature yang cekung dan lebih pendek


○ Batas kiri : greater curvature yang cembung dan lebih panjang
○ Batas atas : cardiac orifice dengan esofagus, fundus dengan diafragma
○ Batas bawah : pyloric canal

Bagian-bagian

○ Cardia : terdapat cardiac orifice yang berhubungan


dengan esofagus
○ Fundus : berhubungan dengan dome diafragma,
terdapat cardiac notch diantara esofagus dan
fundus
○ Body : bagian utama lambung yang terbesar
○ Pylorus : terdiri dari pyloric antrum dan pyloric
canal; terdapat pyloric sphincter & pyloric orifice di
distal yang berhubungan dengan duodenum
Fisiologi Lambung
Terdiri dari 3 Sistem Utama :
1. Penyimpanan 2. Pecampuran dan propulasi
3. Pengosongan

○ Kontraksi peristaltik antrum kuat Kontraksi peristaltik yang kuat menyebabkan


pengosongan lambung, Sehingga makanan dapat terdorong keluar dari lambung
menuju duodenum.
○ Peran pirolus
Ketebalan otot pirolus lebih tebal dari otot antrum. Dan berkontraksi setiap saat
namun kekuatannya normal, oleh karena itu disebut dengan sfingter pirolus. Sfingter
pirolus ini memiliki jalan keluar yang sangat sempit sehingga air atau makanan yang
berkonsistensi cair akan dapat keluar melalui sfingter.
PERFORASI
GASTER
Definisi
○ Perforasi lambung adalah cedera seluruh dinding organ. Karena peritoneum
sepenuhnya menutupi lambung, perforasi dinding menciptakan hubungan
antara lumen lambung dan rongga peritoneum.
○ Perforasi gaster merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan destruksi
pada dinding gaster yang mengakibatkan adanya hubungan antara lumen
gaster dan kavum peritoneum.
Epidemiologi
○ Perforasi saluran gastrointestinal (GIT) merupakan keadaan darurat medis
umum yang terkait dengan persentase angka kematian yang tinggi, antara 30
sampai 50%.
○ Secara keseluruhan, perforasi duodenum lebih umum daripada perforasi
lambung. Setidaknya 30% perforasi lambung berhubungan dengan
keganasan.
○ Pada anak-anak, sebagian besar perforasi lambung berhubungan dengan
trauma.
○ Pada orang dewasa, penyebab paling umum di masa lalu adalah peptic ulcer
disease.
Etiologi
○ Peptic Ulcer Disease (PUD)
○ Spontaneous Gastric Perforation
○ Trauma
○ Malignancy-Related Gastric Perforation
○ Iatrogenic
○ Causes of Endoscopy-Related Gastric Perforation
Mekanisme
○ Proses ulcerogenic terjadi sebagai akibat dari kerusakan lapisan mukosa
pelindung lambung dan duodenum.
○ Dalam kasus penggunaan NSAID (penggunaan NSAID dan/atau aspirin
terkait erat dengan PUD perforasi, terutama pada populasi lanjut usia),
kerusakan mukosa terjadi secara sekunder akibat penghambatan
prostaglandin turunan siklooksigenase 1 (COX-1) yang penting dalam
mempertahankan integritas mukosa. Setelah lapisan mukosa terganggu,
epitel lambung terkena asam, dan terjadilah proses ulseratif. Jika proses
berlanjut, ulkus semakin dalam mencapai lapisan serosa.
○ Sebuah perforasi terjadi setelah lapisan serosa ditembus di mana isi lambung
dilepaskan ke dalam rongga perut.
Manifestasi Klinis
○ Nyeri yang awalnya terlokalisasi, dengan cepat menjadi lebih generalized
○ Lightheadedness atau syncope sekunder akibat hipotensi akibat kehilangan
darah atau SIRS
○ Setelah beberapa jam, nyeri perut dapat membaik untuk sementara meskipun
masih dapat muncul bila digerakkan.
○ Tanda-tanda SIRS : Perubahan suhu, takikardia, takipnea, WBC count
>12.000 g/dL atau < 4.000 g/dL
○ Hipotensi
○ Perubahan status mental
DIAGNOSIS
PERFORASI
GASTER
Diagnosis perforasi gaster
- Perforasi gaster menyebabkan peritonitis akut
- Pasien : tampak sakit hebat (rasa ditikam di perut)
- Nyeri timbul mendadak didaerah epigastrik
- Awal perforasi → belum ada infeksi bakteri (fase peritonitis kimia)
Tanda dan gejala awal perforasi :
a. Perut tampak cembung
b. Tegang
c. BU menurun
d. Pekak hepar menghilang → karena adanya udara bebas di bawah diafragma
e. Nyeri tekan
f. Defans muskuler
- Terjadi peritonitis bakteria → Demam, takikardi, hipotensi dan lethargic
- Rangsangan peritoneum → nyeri saat bergerak, berjalan, saat menarik nafas dalam, menggerakkan
badan, batuk dan mengejan
RPD

- Riwayat penyakit PUD


- Riwayat menelan benda asing
- Riwayat trauma sebelumnya
- Riwayat operasi sebelumnya
- Riwayat penyakit keganasan

RPO

- Riwayat konsumsi obat-obatan NSAID


Nyeri pada perforasi gaster

Gambar A
1. Nyeri → seperti ditikam
2. Nyeri menjalar ke RLQ
3. Nyeri menyebar ke seluruh perut
4. Pekak hepar menghilang (udara bebas)
5. Nyeri bahu/daerah belikat (rangsang peritoneum
diafragma)
6. Tanda rangsangan seluruh permukaan peritoneum

Gambar B
7. Perforasi gaster
8. Nyeri pindah ke RLQ
Tanda dan Gejala Perforasi Gaster
Pemeriksaan fisik
- Takikardi
- Tanda - tanda shock
Status lokalis :
- Inspeksi : distensi abdomen
- Auskultasi : BU menurun
- Palpasi : defans muskular, NTE (+)
Pemeriksaan penunjang
Erect chest x-ray :
Gambaran udara bebas subdiafragma
Differential Diagnose
· Peptic ulcer

· Duodenal ulcer

· Biliary disease

· Embolic mesenteric insufficiency

· Gastritis

· Esophageal perforation

· Abdominal aortic aneurysm rupture


Management
1. Tatalaksana Awal
- Resusitasi Cairan
- Oksigenasi
- Pasang NGT
- Cairan IV
- Antibiotik Spektrum Luas: Metronidazole, Cephalosporine, Aminoglycoside
- Beri PPI; Omeprazole, Lansoprazole
1. Operatif
● Primary Repair: defect ditutup dengan jahitan. Untuk sebagian besar perforasi traumatis
(luka tusuk)
● Graham patch repair: defect hanya disumbat dengan pedikel omentum yang
tervaskularisasi dengan baik
● Modified Graham patch repair: penutupan awal cacat kemudian penerapan penutup.
● Wedge Ressection: area perforasi dapat direseksi dari jaringan sehat, terutama jika
berada di kelengkungan yang lebih besar dan jauh dari persimpangan gastroesophageal
atau pilorus (operasi untuk perforasi gaster)
3. Rekonstruksi
● Vagotomi dan penyaliran: Vagotomi trunkus dan
vagotomi selektif akan menurunkan produksi asam,
tetapi akan rnenyebabkan retensi lambung karena
cabang saraf Laterjet yang menyarafi antrum dan
pilorus ikut terpotong. Untuk itu, diperlukan
penyaliran berupa piloroplastik atau
gastroyeyunostomi untuk menjamin pengosongan
lambung (Peptic ulcer, dilakukan sebelum operasi,
dilakukan eksisi)
● Vagotomi dan reseksi parsial lambung: Reseksi
parsial meliputi pilorus dan antrum, dan bila perlu
(sebagian) korpus lambung. Reseksi antrum akan
menurunkan produksi gastrin sehingga produksi
asam lambung akan turun. Biasanya dilakukan
rekonstruksi Billroth II karena radang dan deformitas
di duodenum tidak memungkinkan anastomosis
Billroth I
Rekonstruksi
➢ Billroth I: Gastroduodenostomi, anastomosis
antara sisa lambung dan duodenum (adanya
tumor yang menyebabkan perforasi, dilakukan =
reseksi luas lambung dan dilakukan anatomosis
mis : Ca lambung)
Lokasi perforasi lambung terbanyak pylorus
Perforasi lambung terjadi tunggal jarang multiple
➢ Billroth II: Gastrojejunostomy, anastomosis sisi ke
sisi antara sisa lambung dan lengkung jejunum
dengan penutupan tunggul duodenum
➢ Gastrojejunostomi Roux-en-Y: Penciptaan
jejuno-jejunostomi yang membentuk bentuk y
dari usus kecil.
Komplikasi

- Wound Infection
- Sepsis
- Malnutrisi
- Kegagalan multiorgan
- Adhesi dan obstruksi usus
- Delirium
Prognosis
Selama 3 dekade terakhir, prognosis pasien dengan perforasi lambung telah
meningkat secara signifikan. Namun keterlambatan diagnosis dan pengobatan
masih bisa menyebabkan kematian. Faktor-faktor yang terkait dengan kematian
yang tinggi meliputi:

- Adanya penyakit komorbid


- Usia lanjut
- Malnutrisi
- Adanya komplikasi
- Jenis dan lokasi perforasi (berdasarkan tipe)
TERIMA
KASIH
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai