Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 4

Okta Mutia Sari

J1E111007

Farah Diba Hasanah

J1E111069

Nadya Lufhfiana

J1E111033

Dewi Yunita Sari

J1E111068

Ria Anggara

J1E111224

Thaita Aria Yuniarti

J1E111210

Norhalifah

J1E111229

Rismaya Amini

J1E111215

Fithria Aprilianty

J1E110215

Tujuan terapi :
Tujuan jangka pendek dari terapi untuk penyakit iskemia jantung adalah untuk
mengurangi atau mencegah gejala anginal yang membatasi kemampuan aktivitas fisik
dan memperburuk kualitas hidup. Tujuan jangka panjang adalah untuk mencegah pjk
(penyakit jantung koroner) seperti im (infark miokardial), aritmia, dan gagal jantung
dan untuk memperpanjang hidup pasien.

Faktor risiko :
Faktor resiko tidak dapat berubah termasuk kelamin, usia, riwayat keluarga atau
komposisi genetik, pengaruh lingkungan dan untuk tingkatan tertentu, diabetes
melitus.
Faktor risiko yang dapat berubah termasuk merokok, hipertensi, hiperlipidemia,
obesitas, gaya hidup tidak berubah, hiperurisemia, faktor psikologi tertentu stress dan
tipenya.

Diagnosis jantung iskemik :


Anamnesia : diagnosis dengan cara wawancara.
Anamnesia umum : nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat, hobi.
Anamnesia khusus : keluhan pasien, lokasi keluhan, faktor yang memperberat

(faktor risiko)
Gejala jantung iskemik :
Nyeri dada yang menjalar ke leher
Sesak nafas
Pucat
Berkeringat

Pemeriksaan fisik jantung iskemik :


1. Keadaan umum
Gangguan kardiovaskular dilakukan dengan mengobservasi keadaan fisik tiap
bagian tubuh, meliputi :
a. Sianosis : perubahan warna kulit menjadi biru yang disebabkan oleh adanya
doksihemoglobin dalam pembuluh darah.
b. Pucat : kulit menjadi pucat dan terlihat pada membran mukosa skelera dan
mulut jika mengalami anemia
c. Kelelahan : dapat dilihat dari curah jantung yang rendah
d. Hidrasi, dilakukan hal berikut :
Inspeksi adanya mata cekung, membran mukosa kering dan keadaan umum
yang memburuk akibat dehidrasi berat.
Turgor kulit menurun (cubit kulitnya, kulit yang normal cepat kembali
keasal bila dilepaskan)
Ukuran tekanan darah dan tentukan adanya penurunan tekanan darah
Timbang berat badan klien setiap hari. Penurunan berat badan 5% selama
24 jam menunjukkan bahwa lebih dari 5% cairan tubuh telah hilang.
2. Posisi klien/pasien
a. Tanda vital, terdiri atas : nadi, frekuensi pernafasan, tekanan darah dan suhu
tubuh.

b. Pemeriksaan nadi pada sistem kardiovaskular yang komprehensip dapat


membantu perawat dalam menegakkan diagnosis keperawatan klien.
Pengkajian ini meliputi :
Palpilasi : meliputi frekuensi, irama, ciri denyutan, isi nadi, dan keadaan
pembuluh darah.
Frekuensi nadi : frekuensi nadi normal bervariasi dan frekuensi minal 50
pada orang dewasa yang sehat dan afletis sampai maksimal melebihi 100
setelah latihan atau saat kegirangan
Mengukur tekanan darah membantu menegakkan diagnosis.

Pemeriksaan EKG (ektrokardiogram) :


Adalah pemeriksaan kesehatan terhadap aktivitas elektrik (listrik) jantung.
Tujuan EKG : menilai kerja jantung, apakah normal/tidak.
Beberapa hal yang dapat ditujukan oleh pemeriksaan EKG :
Laju (kecepatan) denyut jantung
Ritme denyut jantung
Kekuatan dan "timing" sinyal listrik saat melewati masing-masing bagian
jantung.

Pemeriksaan Laboratorium Penyakit Jantung Iskemik Infark Miokard


(MCI/Myocardial Infraction)
Pemeriksaan Laboratorium membantu klinik melengkapi syarat-syarat diagnostic
pada MCI terutama dalam stadium permulaan, dapat dibagi dalam 3 golongan :
1. Pemeriksaan darah rutin
2. Pemeriksaan enzim jantung
3. Pemeriksaan laboratorium lain untuk mencari keadaan/penyakit lain yang sering
menyertai MCI.
Pada MCI terjadi mionekrosis, akibatnya pada pemriksaan darah rutin terlihat
kelainan sebagai berikut :

Jumlah leukosit dalam darah perifer meninggi dan sering disertai pergeseran ke
kiri. Lambat laun jumlah leukosit menurun pada hari-hari berikutnya

Laju endap darah naik, yang pada hari-hari berikutnya lebih meningkat. Namun,
kelainan ini tidak khas dan tidak selalu timbul.
Enzim-enzim jantung yang bermanfaat dalam diagnosis dan pemantauan MCI
diantaranya :

SGOT/AST

: kadarnya naik sekitar 6-8 jam setelah mulainya MCI dan


umumnya mencapai kadar normal pada hari ke 5 (bila tidak

LDH

ada penyulit).
: kadarnya naik dalam waktu 24 jam setelah terjadinya MCI,
mencapai kadar tertinggi pada hari ke 4 dan menjadi normal
kembali dalam waktu 8-14 hari. Isoenzim terpenting adalah

CK/CPK

HBDH (LDH 1).


: kadarnya naik sekitar 6 jam setelah berjangkitnya MCI dan
pada kasus-kasus tanpa menyulit mencapai kadar tertinggi
dalam waktu 24 jam untuk menjadi normal kembali dalam
waktu 72-96 jam. Terdapat 3 isoenzim CK : MM (otot skelet),
MB (miokardium merupakan 5-15% dari CPK total), dan BB

CK-MB

(otak).
: isoenzim CK yang spesifik untuk sel otot jantung, karena itu
kenaikan aktivitas CK-MB lebih mencerminkan kerusakan
otot jantung. Kadar CK-MB seperti CK (total) mulai naik 6
jam setelah mulainya MCI, mencapai kadar tertinggi lebih
kurang 12 jam kemudian dan biasanya lebih cepat mencapai
kadar normal daripada CPK, yaitu 12-48 jam. Sensitivitas tes
CK-MB sangat baik (hampir 100%) dengan spesifitas agak
rendah. Untuk meningkatkan ketelitian penentuan diagnosis
MCI dapat digunakan rasio antara CK-MB terhadap CK total.
Apabila kadar CK-MB dalam serum dan BB (otak).

Troponin

: dibedakan 3 tipe yaitu : C, I dan T dimana I dan T lebih


spesifik untuk otot jantung. Troponin adalah protein spesifik
berasal dari miokard (otot jantung), kadarnya dalam darah
naik bila terjadi kerusakan otot jantung. Kadarnya troponin
dalam darah mulai naik dalam waktu 4 jam setelah permulaan
MCI, selanjutnya meningkat terus dan dapat diukur sampai
satu minggu. Tes troponin sebaiknya disertai dengan
pemeriksaan lain seperti CK-MB, CK, CRP, hs-CRP dan AST.

Untuk pemeriksaan laboratorium lain yang digunakan dalam mencari


keadaan/penyakit lain sebagai penyerta MCI diantaranya :

Gula darah postprandial atau bila perlu tes toleransi glukosa

Pemeriksaan profil lipid (kolesterol total, trigliserida, HDL kolesterol, LDL


kolesterol)

Pemeriksaan faal ginjal bila ada hipertensi


Dalam pemeriksaan profil lipid, harus diketahui terlebih dahulu istilah

lipoprotein. Lipoprotein adalah kompleks dari lipid (fosfolipid, kolesterol, trigliserida)


dan protein dalam konsentrasi yang berbeda-beda. Lipid tak dapat larut dalam air,
sehingga tugas lipoprotein adalah mengangkut lipid ini. Terdapat 4 lipoprotein : HDL
(partikel paling kecil, komposisi protein paling banyak dan trigliserida paling sedikit),
LDL (komposisi kolesterol paling banyak), VLD, dan kilomikron (komposisi protein
dan kolesterol paling sedikit, trigliserida paling banyak).

Anda mungkin juga menyukai