Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK KEPERAWATAN KLINIK VII


(KELUARGA)

Disusun Oleh:
Nama :Etra Fianus Hendri
Nim :1011152002

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS RIAU
2013

LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIK KEPERAWATAN KLINIK VII (KELUARGA)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
Nama

: Etra Fianus Hendri

NIM

: 1011152002

Kunjungan

: Minggu 1 (1 s/d 6 )

Tanggal

: 4 November 2013 - 9 November 2013

1. LATAR BELAKANG
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga adalah satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga
mempunyai ikatan emosional dan mengembangkan dalam interelasi social, peran
dan tugas (Spredley, 1996 dalam Murwani, 2008). Menurut Salvicion G. Bailon &
Aracelis Maglaya (1989) dalam Murwani (2008) menjelaskan bahwa keluarga
adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya masing masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.asuhan
Tahap perkembangan keluarga dimulai dari tahap perkembangan pasangan
baru menikah dan diakhiri dengan tahap perkembangan keluarga dengan lansia.
Menurut Hurlock (2002), tahap terakhir dalam perkembangan ini dibagi menjadi
usia lanjut dini yang berkisar antara usia enam puluh sampai tujuh puluh tahun
dan usia lanjut yang dimulai pada usia tujuh puluh tahun hingga akhir kehidupan
seseorang.
Lansia adalah periode dimana organisme telah mencapaikemasakan dalam
ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduransejalan dengan waktu.
Ada beberapa pendapat mengenai usia kemunduran yaitu ada yang menetapkan 60
tahun, 65 tahun dan 70 tahun. Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65
tahun sebagai usia yang menunjukkan proses menua yangberlangsung secara
nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. Usia lanjut usia adalah dimana
seseorang mengalami pertambahan umur dengan disertai dengan penurunan fungsi
fisik yang ditandai dengan penurunan massa otot serta kekuatannya, laju
denyut jantung maksimal, peningkatan lemak tubuh, dan penurunan fungsi otak.

Saat lanjut usia tubuh tidakakan mengalami perkembangan lagi sehingga tidak ada
peningkatan kualitas fisik.
Tahap keluarga dengan lanjut usia (lansia) merupakan salah satu tahap tumbuh
kembang keluarga yang perlu mendapatkan perhatian karena tahap keluarga
dengan lansia merupakan tahap dimana lansia mengalami perubahan baik secara
fisik maupun psikologis akibat dari penurunan fungsi tubuhnya.Akibatnya lansia
rentan terhadap berbagai masalah kesehatan. Tahap keluarga dengan lansia ini
dimulai saat pensiun hingga salah satu dari pasangan meninggal dan keduanya
meninggal.
Menurut Friedman (2003), Tugas perkembangan keluarga dengan lansia
adalah mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan, adaptasi dengan
perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan,
mempertahankan keakraban antara anak dan cucu, mempertahankan hubungan
sosial dengan masyarakat, melakukan life review dan mempertahankan penataan
yang memuaskan.
Proses asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu proses kompleks
dengan pendekatan yang sistematis berdasarkan konseptualisasi keperawatan
keluarga untuk bekerja sama dengan keluarga dan individu sebagai anggota
keluarga. Asuhan keperawatan pada keluarga bertujuan untuk menyelesaikan
masalah kesehatan keluarga, asuhan yang diberikan kepada keluarga terdiri dari
pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi serta evaluasi.Asuhan keperawatan
lansia merupakan serangkaian proses yang diberikan pada usia lanjut dimana
mencakup bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual.
Pada minggu pertama ini, mahasiswa akan melakukan pengkajian untuk
mendapatkan data-data kesehatan, melakukan analisa data hingga menyusun
rencana intervensi yang akan dilakukan pada minggu selanjutnya.
b. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut

Data yang perlu dikaji lebih lanjut agar dapat menegakkan diagnosa seperti:
1) Data umum yang terdiri dari nama kepala keluarga, alamat, komposisi keluarga,
tipe keluarga, suku, agama, status sosial ekonomi keluarga dan aktivitas rekreasi
keluarga.
2) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga yang terdiri dari tahap perkembangan
keluarga saat ini, tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, riwayat
keluarga inti, dan riwayat keluarga sebelumnya.

3) Lingkungan terdiri dari karakteristik rumah, tetangga dan komunitas, mobilitas


geografi keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat, serta
sistem pendukung keluarga.
4) Struktur keluarga terdiri dari pola komunikasi keluarga, struktur keperawatan
keluarga, struktur peran, nilai dan norma anggota keluarga.
5) Fungsi keluarga terdiri atas fungsi efektif, sosialisasi dan fungsi perawatan
kesehatan.
6) Stres dan koping keluarga terdiri dari stresor jangka pendek dan jangka panjang,
kemampuan keluarga menghadapi stressor, strategi koping yang digunakan dan
strategi adaptasi fungsional.
7) Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
Harapan keluarga ini berisi tentang keinginan keinginan yang dimiliki oleh
keluarga terhadap adanya petugas kesehatan. Keinginan ini bertujuan untuk
meningkatkan status kesehatan keluarga binaan.
8) Pemeriksaa fisik head to toe.
c. Masalah Keperawatan
Pada hari pertama mahasiswa akan

membina hubungan saling percaya

terlebih dahulu dengan keluarga binaan dan berada pada tahap pengkajian awal.
Setelah tahap pengkajian selesai baru didapatkan masalah kesehatan.
2. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan baru bisa ditegakkan pada hari keempat. Pada hari pertama
mahasiswa akan mencari keluarga dengan tahap lansia yang akan dijadikan
keluarga binaan dan sekaligus melakukan pengkajian tahap awal. Pada hari kedua
dan ketiga akan dilakukan pengkajian selanjutnya (penjajakan tahap II). Setelah
itu diagnosa baru dapat ditegakkan.

b. Tujuan Umum
Dalam waktu 6 x 60 menit terbina hubungan saling percaya antara mahasiswa
dengan keluarga dan mendapatkan data yang dapat menunjang timbulnya masalah
kesehatan dalam keluarga binaan.
c. Tujuan Khusus
1. Keluarga menerima kunjungan mahasiswa 6 x 60 menit

2. Keluarga memberikan informasi berkaitan dengan data umum, dan data yang
lainnya yang berkaitan dengan data penunjang masalah kesehatan seperti
lingkungan, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga, pemerikasaan fisik
3. Masalah keperawatan dapat teridentifikasi
4. Dapat menentukan diagnosa yang muncul
5. Mahasiswa dan keluarga dapat menentukan prioritas dari masalah kesehatan yang
ada pada keluarga.
6. Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatan pada keluarga.
3. Implementasi dan tindakan Keperawatan
a. Metode
: Wawancara, Observasi, Pemeriksaan fisik;
b. Media dan alat
: Format pengkajian, alat tulis dan nursing kit;
c. Waktu dan tempat : 4 November 2013 s/d 9 November 2013
Rumah keluarga binaan di RW 10 Kelurahan Sidomulyo Barat
4. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
b. Menyiapkan LP
c. Menyiapkan alat bantu atau media;
d. Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana.
b. Kriteria Proses
1. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan yang telah
ditetapkan
2. Keluarga aktif dalam kegiatan mulai dari pengkajian hingga saat implementasi.
c. Kriteria Evaluasi
1. Mendapatkan data umum serta data pendukung lainnya sebagai penunjang
untuk mendapatkan masalah kesehatan yang ada serta dapat melakukan
2.
3.
4.
5.

pemeriksaan fisik.
Masalah kesehatan yang ada dalam keluarga dapat teridentifikasi
Diagnosa dan prioritas masalah kesehatan dapat ditetapkan
Dapat merumuskan rencana keperawatan yang akan diberikan kepada keluarga
Implementasi dapat dijalankan dengan strategi pelaksaanaan yang sudah
direncanakan dengan kriteria standar 70% dari hasil yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai