Anda di halaman 1dari 16

PENDIDIKAN KESEHATAN

Strategi Mengatasi Kendala Terhadap Komunikasi Kesehatan


Efektif

Oleh:
KELOMPOK III
Fitriani

Dinianti

Darma Riyani

Isra Miryani

Helmi Juwita

Ahmad Sayuti

Inha Angriani

Ardillah

Etty Iswahyuni

Enita

Dewi Marlianti

Fatmawati

Muh. Arif Falaq

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2012

KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala inayah dan
kenikmatan yang senantiasa dicurahkan-Nya pada penulis berupa kesehatan,
kekuatan, serta kesempatan sehingga makalah ini dapat selesai dengan semestinya.
Tidak lupa penulis kirimkan shalawat dan salam beriringan dengan ucapan terima
kasih yang tiada terhingga kepada Baginda Rasulullah SAW karena atas segala
pengorbanan yang telah dilakukannya beserta para sahabat, sehingga kini kita mampu
mengkaji alam ini lebih tinggi dari gunung tertinggi, lebih dalam dari lautan terdalam,
serta lebih jauh dari batas pandangan mata.
Adapun makalah ini berisikan materi tentang Strategi Mengatasi Kendala
Terhadap Komunikasi Kesehatan Efektif yang bertujuan sebagai bahan bacaan,
semoga dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Dalam

makalah ini, penulis

menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisannya. Oleh karena itu, mohon
kiranya kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembimbing dan pembaca
guna untuk kesempurnaan pada pembuatan makalah penulis selanjutnya.
Makassar, Oktober 2012

Penulis,

KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala inayah dan
kenikmatan yang senantiasa dicurahkan-Nya pada penulis berupa kesehatan,
kekuatan, serta kesempatan sehingga makalah ini dapat selesai dengan semestinya.
Tidak lupa penulis kirimkan shalawat dan salam beriringan dengan ucapan terima
kasih yang tiada terhingga kepada Baginda Rasulullah SAW karena atas segala
pengorbanan yang telah dilakukannya beserta para sahabat, sehingga kini kita mampu
mengkaji alam ini lebih tinggi dari gunung tertinggi, lebih dalam dari lautan terdalam,
serta lebih jauh dari batas pandangan mata.
Adapun makalah ini berisikan materi tentang Strategi Mengatasi Kendala
Terhadap Komunikasi Kesehatan Efektif yang bertujuan sebagai bahan bacaan,
semoga dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Dalam

makalah ini, penulis

menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisannya. Oleh karena itu, mohon
kiranya kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembimbing dan pembaca
guna untuk kesempurnaan pada pembuatan makalah penulis selanjutnya.
Makassar, Oktober 2012

Penulis,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian strategi dan komunikasi kesehatan efektif

3
3

B. Strategi Mengatasi Kendala Terhadap Komunikasi Kesehatan Efektif ..4


BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

9
9
10

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan hal penting dalam kehidupan manusia.
Komunikasi dibuat untuk menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi
khalayak dan menggambarkan kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat
media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk
memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi dipenuhi melalui
kegiatan komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan untuk
berkomunikasi secara publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas
komunikasi massa.
Dengan demikian, komunikasi menjadi unsur penting dalam
berlangsungnya kehidupan suatu masyarakat. Selain merupakan kebutuhan,
aktivitas komunikasi sekaligus merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat.
Sebab tidak mungkin manusia hidup di suatu lingkungan tanpa berkomunikasi
satu sama lain. Akan tetapi, pada suatu kondisi tertentu, kegiatan berkomunikasi
mengalami berbagai hambatan, salah satunya adalah masalah komunikasi yang
tidak efektif khususnya komunikasi kesehatan. Oleh karena itu, untuk lebih
memahami bagaimana strategi mengatasi masalah komunikasi yang tidak efektif
tersebut, maka disusunlah makalah Strategi Mengatasi Kendala Terhadap

Komunikasi Kesehatan Efektif sekalius untuk memenuhi tugas matakuliah


Pendidikan Kesehatan.

B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa pengertian strategi dan komunikasi kesehatan efektif ?
2. Bagaimana strategi mengatasi kendala terhadap komunikasi kesehatan efektif ?

C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembahasan masalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian strategi dan komunikasi kesehatan efektif
2. Untuk mengetahui strategi mengatasi kendala terhadap komunikasi kesehatan
efektif.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian strategi dan komunikasi kesehatan efektif


1. Strategi
Strategi adalah rencana umum tindakan yang dapat mencakup
beberapa aktivitas dan mempertimbangkan karakteristik populasi target
(Bensley & Brookins-Fisher, 2008). Menurut Wahid Iqbal Mubaraq dan Nurul
Chayatin, strategi adalah cara yang digunakan dalam mencapai apa yang
diinginkan dalam komunikasi kesehatan sebagai penunjang program-program
kesehatan yang lain, seperti pemberantasan penyakit menular, sanitasi
likngkungan, status gizi masyarakat, pelayanan kesehatan, dan sebagainya.
2. Komunikasi Kesehatan Efektif
Komunikasi kesehatan adalah suatu proses dengan beberapa fase yang
berurutan dan saling berhubungan (Bensley & Brookins-Fisher, 2008).
Pengertian lain untuk komunikasi kesehatan adalah suatu proses penyampaian
pesan kesehatan oleh komunikator melalui saluran/media tertentu kepada
komunikan dengan tujuan untuk mendorong perilaku manusia sehingga
tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan
(status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan sosial. Pengertian lain
mengatakan bahwa komunikasi kesehatan adalah studi yang mempelajari

bagaimana cara menggunakan strategi komunikasi untuk menyebarluaskan


informasi kesehatan yang mempengaruhi individu dan komunitas agar mereka
dapat membuat keputusan yang tepat dengan pengelolaan kesehatan. Jadi,
komunikasi kesehatan adalah proses penyampaian informasi tentang kesehatan.
Suatu komunikasi dikatakan efektif jika informasi disampaikan dalam
waktu yang singkat, jelas dan dipahami, dipersepsi atau ditafsirkan, dan
dilaksanakan sama dengan maksud komunikator oleh komunikan.
Komunikasi kesehatan yang efektif bermanfaat dalam memahami
interaksi antara kesehatan dengan perilaku individu, meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang isu kesehatan, dan menemukan penyelesaian dari masalah
yang dihadapi.

B. Strategi Mengatasi Kendala terhadap Komunikasi Kesehatan Efektif


Kendala yang paling lazim dihadapi dalam proses penerapan
komunikasi kesehatan meliputi:
1. Masukan audiens yang terbatas atau tidak ada sama sekali
2. Kurangnya umpan balik audiens dan uji pendahuluan.
3. Kurangnya waktu dan sumber daya yang memadai
4. Pengurus yang tidak mendukung
5.Kondisi lingkungan yang tidak memadai dalam melakukan komunikasi
kesehatan.

Komponen-komponen tersebut sering sekali terabaikan. Namun, perlu


disadari bahwa semua komponen tersebut memiliki andil besar dalam mewujudkan
komunikasi kesehatan efektif. Meskipun pencarian masukan dan umpan balik
audiens atau konsumen semacam itu memerlukan waktu dan

biaya. Untuk

menentukan peluang program yang efektif dan memaksimalkan dampak jangka


panjang, kendala itu harus diatasi dengan cara apapun yang memungkinkan.
Untuk mengatasi kendala komunikasi kesehatan efektif, strategi yang
dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Membuat rencana dalam mengantisipasi masalah yang mungkin akan timbul
ketika anggaran disusun.
2. Membicarakan arti pentingnya suatu kegiatan atau program kepada pihak- pihak
yang berkepentingan dan dengan pengelola serta belajar sebanyak mungkin
tentang kegiatan atau program yang akan dilaksanakan.
3. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi untuk memenuhi kewajiban peran
masing-masing pihak terkait dalam proses komunikasi dalam rangka
pembangunan kesehatan.
Untuk mencegah terjadinya komunikasi kesehatan yang tidak efektif,
maka diperlukan suatu strategi dalam membangun komunikasi kesehatan yang
efektif, yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam komunikasi kesehatan
Partisipasi dapat dilakukan dengan menghimpun sumber daya yang
ada dalam masyarakat yang dapat dijadikan modal untuk meningkatkan

kemampuan masyarakat dalam mengendalikan determinan dan komunikasi


kesehatan. Sehingga masyarakat dapat membuat langkah-langkah dalam
meningkatkan derajat kesehatan yang didasarkan pada penentuan prioritas
masalah, pembuatan keputusan, perencanaan, dan penerapan sehingga akan
terwujud komunikasi kesehatan yang efektif.
2. Membangun kebijakan publik yang berwawasan luas
Strategi ini mempunyai karakteristik berupa kebijakan yang berpihak
terhadap kesehatan dan kesetaraan dalam semua area kebijakan dan terukur
dampak kesehatan. Strategi ini mempunyai tujuan membuat lingkungan yang
mendukung setiap manusia untuk hidup sehat. Kebijakan publik dalam sektor
kesehatan harus didukung dengan komitmen setiap kebijakan publik untuk
memperhitungkan dampak terhadap kesehatan.
Kebijakan yang dimaksudkan di sini adalah semua kebijakan
pembangunan di bidang apa saja harus mempertimbangkan dampak kesehatan
bagi masyarakat, oleh karenanya kebijakan ini akan berhasil jika dituangkan
dalam bentuk aturan atau undang-undang. Jika ini dapat dilaksanakan oleh
semua orang yang mempunyai kewenangan dalam menentukan kebijakan, maka
komunikasi kesehatan efektif dan pembangunan yang berwawasan kesehatan
(development healt public) akan dapat diwujudkan.
3. Reorientasi pelayanan kesehatan
Titik berat pelayanan kesehatan saat ini masih bertumpu pada
pemerintah dan swasta, kurang melibatkan masyarakat sebagai penerima

pelayanan kesehatan. Melibatkan masyarakat dalam pelayanan kesehatan


berarti memberdayakan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya sendiri. Karena kesehatn masyarakat bukan hanya masalah pihak
provider dalam hal ini pemerintah dan swasta, melainkan juga menjadi
tanggung jawab masyarakat (konsumen). Oleh karena itu, penyelenggaraan
pelayanan kesehatan juga merupakan tanggung jawab bersama antara pihak
pemberi pelayanan (provider) dan pihak penerima layanan (konsumen).
Selain itu, reorientasi dilakukan pada organisasi pelayanan kesehatan
dan pembiayaan kesehatan. Sistem pelayanan kesehatan yang memfokuskan
pada kebutuhan individu harus diseimbangkan dengan kebutuhan populasi.
4. Dukungan sosial (social support)
Komunikasi kesehatan akan mudah dilakukan jika mendapat
dukungan dari berbagai elemen yang ada di masyarakat. Dukungan dari
masyarakat antara lain berasal dari unsur informal (tokoh agama dan tokoh adat
yang mempunyai pengaruh di masyarakat) dan unsur formal (petugas kesehatan,
dan pejabat pemerintah). Dengan adanya dukungan dari dua unsur tersebut,
diharapkan komunikasi kesehatan dapat dijembatani, baik dari pihak pengelola
program kesehatan dan masyarakat. Sehingga, jika dua unsur tersebut sudah
mempunyai perilaku sehat, maka akan mudah diatur oleh anggota masyarakat
yang lain.

5. Kemampuan atau keterampilan individu


Individu yang berada dalam masyarakat mempunyai pengetahuan dan
kemampuan yang baik dalam memelihara kesehatannya, mengenal penyebab
penyakit, mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya dan mampu mencari
pengobatan yang layak bilamana mereka atau keluarga mereka sakit. Oleh
karena itu, meningkatkan keterampilan setiap anggota masyarakat agar mampu
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (personal skill) adalah
hal yang sangat penting.
6. Gerakan masyarakat
Perwujudan derajat kesehatan masyarakat akan menjadi lebih efektif
jika unsur-unsur yang ada di masyarakat melakukan kegiatan secara bersamasama. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan secara bersama merupakan upaya
peningkatan kesehatan mereka sendiri sebagai wujud dari gerakan masyarakat.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan di atas, yaitu sebagai berikut:
1. Strategi adalah rencana umum tindakan yang dapat mencakup beberapa aktivitas
dan mempertimbangkan karakteristik populasi target.
2. Suatu komunikasi dikatakan efektif jika informasi disampaikan dalam waktu
yang singkat, jelas dan dipahami, dipersepsi atau ditafsirkan, dan dilaksanakan
sama dengan maksud komunikator oleh komunikan. Manfaat komunikasi
kesehatan efektif adalah dapat memahami interaksi antara kesehatan dengan
perilaku individu, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu kesehatan,
dan menemukan penyelesaian dari masalah yang dihadapi.
3. Kendala yang lazim dihadapai dalam komunikasi kesehatan, yaitu:
a. Masukan audiens yang terbatas atau tidak ada sama sekali
b. Kurangnya umpan balik pasien dan uji pendahuluan
c. Kurangnya waktu dan sumber daya yang memadai
d. Pengurus yang tidak mendukung
e. Kondisi lingkungan yang tidak memungkinkan.

4. Strategi mengatasi kendala terhadap komunikasi kesehatan efektif, yaitu:


a. Membuat rencana dalam mengantisipasi masalah yang mungkin akan timbul
ketika anggaran disusun.
b. Membicarakan arti pentingnya suatu kegiatan atau program kepada pihakpihak yang berkepentingan dan dengan pengelola serta belajar sebanyak
mungkin tentang kegiatan atau program yang akan dilaksanakan.
c. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi untuk memenuhi kewajiban peran
masing-masing pihak terkait dalam proses komunikasi dalam rangka
pembangunan kesehatan.
5. Strategi membangun komunikasi kesehatan efektif, yaitu sebagai berikut:
a. Membangun kebijakan public yang berwawasan luas
b. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam komunikasi kesehatan
c. Reorientasi pelayanan kesehatan
d. Dukungan sosial (social support)
e. Kemampuan atau keterampilan individu
f. Gerakan masyarakat

B. Saran
1. Untuk metode pembelajaran Pendidikan Kesehatan, sebaiknya benar-benar
mengaplikasikan metode yang membuat semua peserta didik aktif, bukannya
hanya sebagian peserta didik saja. Selain itu, metode-metode pembelajaran
yang telah dirancang sebelumnya, agar bisa benar-benar diimplementasikan,

mengingat waktu dan jadwal yang tidak jelas dengan banyaknya perencanaan
metode pembelajaran.
2.Untuk

permbaca,

sekiranya

mengimplementasikannya
kesehatan di masyarakat.

dengan

bisa
baik

memahami
dalam

materi

memberikan

ini

dan

pelayanan

DAFTAR PUSTAKA

Bensley, Robert J, 2008, Metode Pendidikan Kesehatan Masyarakat, Jakarta: EGC.


Ghazali, Luthfi, 2007, Perilaku dan Promosi Kesehatan,Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia.
Mubarak, W.I, dan Chayatin, N, 2009, Ilmu Kesehatan Masyarakat:Teori dan
Aplikasi, Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai