Problem Set 1
tirto.id - “Saya naik 4 kilogram selama masa work from home (WFH) ini. Parah,
melonjak drastis karena otomatis jarang bergerak,” kata Yovi Andre. Meskipun
Telegram Group Belajar MT & Interview CPNS Kemendikbud
membatasi asupan gula, garam, dan lemak (GGL), tetap saja pola gerak dan tidur
Yovi menjadi berantakan. Penambahan berat badan pun tak lagi terkontrol.
Keluhan Yovi itu mungkin adalah keluhan banyak orang juga. Kondisi pandemi
membuat sebagian besar orang menghabiskan waktu di rumah. Pergerakan dan
aktivitas fisik menjadi terbatas. Intinya, selain ancaman COVID-19, risiko kesehatan
juga bisa berasal dari rutinitas buruk, seperti jarang berolahraga, kurang waktu tidur,
dan tidak mengontrol konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL). “Fenomena kenaikan
berat badan saat ini dialami banyak orang, termasuk kelompok anak sekolah,” tutur
Manajer Nutrifood Research Center Felicia Kartawidjaja dalam webinar bertajuk
#BatasiGGL bersama Nutriclass X AJI beberapa waktu lalu.
Felicia juga mengingatkan bahwa sebanyak 80 persen penyakit tidak menular (PTM)
disebabkan perilaku tidak sehat. Terlebih, PTM kini juga lazim ditemukan pada
kelompok usia muda di bawah 35 tahun. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018
menunjukkan, 34,1 persen penduduk Indonesia yang berusia lebih dari 18 tahun
tercatat memiliki hipertensi. Kemudian, sebanyak 10,9 persen penduduk berusia
lebih dari 15 tahun tercatat menderita diabetes melitus.
Konsumsi gula berlebih berkaitan erat dengan obesitas yang merupakan faktor risiko
diabetes. Di Indonesia, satu dari 16 orang mengidap diabetes. Indonesia secara
global pun bertengger di peringkat tujuh negara dengan pasien diabetes terbanyak.
Membatasi konsumsi GGL dan beraktivitas fisik yang cukup adalah cara terbaik
menghindari rentetan risiko terkena PTM. Dan lagi, di masa pagebluk seperti
sekarang, pembatasan GGL juga dapat membantu memperkuat sistem imun untuk
melawan COVID-19.
Telegram Group Belajar MT & Interview CPNS Kemendikbud
Problem Set 2
Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) telah hadir di Ibu Kota sejak 2015
melalui Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 169 Tahun 2015 tentang Penanganan
Prasarana dan Sarana Tingkat Kelurahan. Mereka identik dengan sebutan pasukan
oranye berkat seragam yang dikenakan selama berdinas. Sesuai dengan Keputusan
Gubernur Nomor 2331 Tahun 2016, jumlah pasukan ini cukup banyak, yaitu
mencapai 20.190 orang dan tersebar di 267 kelurahan di Jakarta. Selain pasukan
oranye, ada juga pasukan biru, hijau, dan ungu yang dibentuk berlandaskan Pergub
DKI Jakarta No 212/2016. Setiap pasukan ini berada di bawah koordinasi satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) yang berbeda. Pasukan oranye berada di bawah kelurahan.
Adapun pasukan lain yang juga disebut pekerja harian lepas (PHL) berturut-turut
berada di bawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Sumber Daya Air, dan
Dinas Sosial. Kehadiran pasukan-pasukan ini antara lain bertujuan membantu
sejumlah persoalan yang muncul di sekitar lingkungan tempat tinggal warga. Contoh
persoalan itu antara lain jalan rusak, saluran tersumbat, pohon tumbang, timbunan
sampah liar, penerangan jalan, dan gelandangan.
Saluran air dan timbunan sampah menjadi fokus sorotan warga karena kerap kali
menjadi biang kerok banjir. Banjir besar pada awal 2020 memaksa 31.232 warga
Jakarta mengungsi karena rumah mereka terendam. Warga sebenarnya juga
memahami bahwa persoalan saluran air dan sampah tak lepas dari peran aktif
mereka. Persoalan kebersihan dan timbunan sampah, menurut hampir tiga perempat
warga, juga menjadi bagian dari tanggung jawab mereka. Sama halnya dengan
saluran air yang dinilai serupa oleh sekitar separuh responden. Namun, pendapat
warga dapat juga dipahami sebagai kecondongan apatisme warga terhadap
kehadiran bantuan petugas PPSU dan PHL.
Kondisi itu dapat disebabkan oleh ketidakkonsistenan mereka hadir di tengah warga.
Hanya 41,7 persen responden yang menemukan pasukan ini sedang bertugas di
lingkungan tempat tinggal mereka setiap hari. Ada responden lainnya yang baru
menemukannya beberapa hari dalam seminggu (16,4 persen), seminggu sekali (11,8
persen), sebulan sekali (12,2 persen), dan sisanya ada yang lebih dari satu bulan.
Berikut ditampilkan hasil kinerja PPSU menurut masyarakat berdasarkan hasil survei
bulan Desember 2019-Februari 2020.
Telegram Group Belajar MT & Interview CPNS Kemendikbud
A. Warga harus sadar dan bertanggung jawab atas kebersihan saluran air dan
sampah.
B. Warga akan berterima dengan dampak yang akan diterimanya.
C. Pemerintah akan mengambil alih permasalahan tentang saluran air dan
sampah di lingkungan sekitar warga.
D. Terjadi permasalahan saluran air dan timbunan sampah sehingga
menyebabkan banjir.
E. Warga akan merasa tanggung jawab saat terjadi banjir, dengan cara
membersihkan lingkungan sekitar akibat banjir.
6. Berdasarkan diagram puas atau tidak puas dengan kinerja PPSU di atas, apa
yang PALING MUNGKIN terjadi jika persentase paling tinggi adalah tidak tahu/tidak
jawab?
A. Banyak PPSU yang tidak bekerja sehingga banyak masyarakat yang tidak
melihat atau mengetahui kinerja dari PPSU.
B. Sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa PPSU itu sebenarnya tidak
ada di lingkungan sekitar.
C. Masyarakat tidak peduli dengan kinerja PPSU sehingga tidak menganggap
kehadiran PPSU di lingkungan masyarakat.
D. Kinerja PPSU dianggap sangat berpengaruh terhadap pelestarian lingkungan
sehingga banyak masyarakat yang tidak menyadarinya.
E. Pemerintah tidak memberitahukan kepada masyarakat bahwa sekarang ini
sudah ada pekerja PPSU.
Kunci Jawaban:
Problem Set 1
1. E
Jawaban E tepat. TIdak mengonsumsi gula dan lemak melebihi anjuran
dapat menghindarkan kita dari masalah kesehatan seperti obesitas dan
penyakit kardiovaskular.
2. B
Jawaban B tepat. Berdasarkan informasi pada gambar, dari 173 sampel,
hanya 22% atau sekitar 38-39 orang yang mengalami kenaikan berat badan
sebesar 2,5 5 kg. Itu berarti hanya sebagian responden yang mengalami
kenaikan berat badan.
Problem Set 2
1) C
Pembahasan:
Pernyataan yang benar terdapat pada pilihan jawaban C karena sesuai dengan isi
dalam teks. Pada paragraf pertama dijelaskan bahwa Pasukan oranye berada di
bawah kelurahan dan dijelaskan bahwa Adapun pasukan lain yang juga disebut
pekerja harian lepas (PHL) berturut-turut berada di bawah Dinas Pertamanan dan
Pemakaman, Dinas Sumber Daya Air, dan Dinas Sosial. Dengan demikian, hanya
pasukan oranye yang termasuk dalam petugas penanganan prasarana dan sarana
tingkat kelurahan. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah C.
2) A
Pembahasan:
Inti permasalahan dalam paragraf tersebut terdapat pada kalimat terakhir, yaitu
Kehadiran pasukan-pasukan ini antara lain bertujuan membantu sejumlah persoalan
yang muncul di sekitar lingkungan tempat tinggal warga. Contoh persoalan itu antara
lain jalan rusak, saluran tersumbat, pohon tumbang, timbunan sampah liar,
penerangan jalan, dan gelandangan. Dikarenakan permasalah tersebut terjadi di
sekitar tempat tinggal, maka yang menangani hal tersebut adalah pasukan oranye.
Hal tersebut dijelaskan dalam kalimat Pasukan oranye berada di bawah
kelurahan. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah A.
3) D
Pembahasan:
Permasalahan utama dari saluran air dan sampah dinyatakan pada kalimat pertama,
yaitu Saluran air dan timbunan sampah menjadi fokus sorotan warga karena kerap kali
Telegram Group Belajar MT & Interview CPNS Kemendikbud
menjadi biang kerok banjir. Dengan demikian, apabila warga tidak memahami bahwa
persoalan saluran air dan sampah tidak lepas dari peran aktif mereka, kemungkinan
terjadi permasalahan saluran air dan timbunan sampah sehingga menyebabkan
banjir. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah D.
4) E
Pernyataan yang paling mungkin benar mengenai PPSU terdapat pada pilihan
jawaban E karena pernyataan tersebut ada di kalimat terakhir. Di awal paragraf
menjelaskan PPSU dan diakhir kalimat memberitahukan permasalahan yang dapat
ditangani sehingga saling berkesinambungan. Oleh karena itu, jawaban yang tepat
adalah E.
5) C
Dua persentase kinerja petugas PPSU yang memiliki rentang persentase 0,8 persen
adalah “Sangat lambat dan pekerjaan tidak memuaskan” dan “Keberadaan petugas
tidak menentu”. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah C.
6) A
Hal yang paling mungkin terjadi jika banyak orang yang tidak tahu/tidak jawab
mengenai kinerja PPSU di lingkungan tempat tinggal adalah banyak PPSU yang
tidak bekerja sehingga banyak masyarakat yang tidak melihat atau mengetahui
kinerja dari PPSU. Persentase tertinggi berarti banyak orang yang menyatakan hal
tersebut. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah A.
7) B
Urutan persentase pada diagram kinerja petugas PPSU, yaitu sebagai berikut
Sumber:
https://www.ruangguru.com/blog/latihan-soal-utbk-sbmptn-tps-penalaran-umum
https://www.ruangguru.com/blog/latihan-soal-tps-utbk-2020-penalaran-umum
Telegram Group Belajar MT & Interview CPNS Kemendikbud