Anda di halaman 1dari 14

Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal nomor 1-7!

Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) telah hadir di Ibu Kota sejak 2015 melalui
Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 169 Tahun 2015 tentang Penanganan Prasarana dan Sarana
Tingkat Kelurahan. Mereka identik dengan sebutan pasukan orange berkat seragam yang dikenakan
selama berdinas. Sesuai dengan Keputusan Gubernur Nomor 2331 Tahun 2016, jumlah pasukan ini cukup
banyak, yaitu mencapai 20.190 orang dan tersebar di 267 kelurahan di Jakarta. Selain pasukan orange,
ada juga pasukan biru, hijau, dan ungu yang dibentuk berlandaskan Pergub DKI Jakarta No 212/2016.
Setiap pasukan ini berada di bawah koordinasi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang berbeda.
Pasukan orange berada di bawah kelurahan. Adapun pasukan lain yang juga disebut pekerja harian lepas
(PHL) berturut-turut berada di bawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Sumber Daya Air, dan
Dinas Sosial. Kehadiran pasukan-pasukan ini antara lain bertujuan membantu sejumlah persoalan yang
muncul di sekitar lingkungan tempat tinggal warga. Contoh persoalan itu antara lain jalan rusak, saluran
tersumbat, pohon tumbang, timbunan sampah liar, penerangan jalan, dan gelandangan.
Saluran air dan timbunan sampah menjadi fokus sorotan warga karena kerap kali menjadi biang
kerok banjir. Banjir besar pada awal 2020 memaksa 31.232 warga Jakarta mengungsi karena rumah
mereka terendam. Warga sebenarnya juga memahami bahwa persoalan saluran air dan sampah tak lepas
dari peran aktif mereka. Persoalan kebersihan dan timbunan sampah, menurut hampir tiga perempat
warga, juga menjadi bagian dari tanggung jawab mereka. Sama halnya dengan saluran air yang dinilai
serupa oleh sekitar separuh responden. Namun, pendapat warga dapat juga dipahami sebagai
kecondongan apatisme warga terhadap kehadiran bantuan petugas PPSU dan PHL.
Kondisi itu dapat disebabkan oleh ketidakkonsistenan mereka hadir di tengah warga. Hanya 41,7
persen responden yang menemukan pasukan ini sedang bertugas di lingkungan tempat tinggal mereka
setiap hari. Ada responden lainnya yang baru menemukannya beberapa hari dalam seminggu (16,4
persen), seminggu sekali (11,8 persen), sebulan sekali (12,2 persen), dan sisanya ada yang lebih dari satu
bulan. Berikut ditampilkan hasil kinerja PPSU menurut masyarakat berdasarkan hasil survei bulan
Desember 2019-Februari 2020.
1. Berdasarkan paragraf 1, manakah di bawah ini pernyataan yang benar?
a. Petugas PPSU bertujuan untuk membantu Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Sumber
Daya Air, dan Dinas Sosial.
b. Hanya pasukan orange yang termasuk dalam petugas penanganan prasarana dan sarana
tingkat kelurahan.
c. Jalan rusak, saluran mampat, pohon tumbang, timbunan sampah liar, penerangan jalan, dan
gelandangan wajib ditangani oleh petugas PPSU setempat.
d. Pasukan orange, biru, hijau, dan ungu berada di bawah koordinasi satuan kerja perangkat
daerah (SKPD) yang sama.
e. Pasukan orange turut serta menjadi pekerja harian lepas (PHL) yang berada di bawah Dinas
Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Sumber Daya Air, dan Dinas Sosial.

Jawaban : B
Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) telah hadir di Ibu Kota sejak 2015
melalui Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 169 Tahun 2015 tentang Penanganan Prasarana
dan Sarana Tingkat Kelurahan. Mereka identik dengan sebutan pasukan orange berkat seragam
yang dikenakan selama berdinas. Sesuai dengan Keputusan Gubernur Nomor 2331 Tahun 2016,
jumlah pasukan ini cukup banyak, yaitu mencapai 20.190 orang dan tersebar di 267 kelurahan di
Jakarta. Selain pasukan orange, ada juga pasukan biru, hijau, dan ungu yang dibentuk
berlandaskan Pergub DKI Jakarta No 212/2016. Setiap pasukan ini berada di bawah koordinasi
satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang berbeda. Pasukan orange berada di bawah kelurahan.
Adapun pasukan lain yang juga disebut pekerja harian lepas (PHL) berturut-turut berada di bawah
Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Sumber Daya Air, dan Dinas Sosial. Kehadiran pasukan-
pasukan ini antara lain bertujuan membantu sejumlah persoalan yang muncul di sekitar
lingkungan tempat tinggal warga. Contoh persoalan itu antara lain jalan rusak, saluran tersumbat,
pohon tumbang, timbunan sampah liar, penerangan jalan, dan gelandangan.

Pernyataan yang benar terdapat pada pilihan jawaban B, hanya pasukan orange yang termasuk
dalam petugas penanganan prasarana dan sarana tingkat kelurahan.

2. Berdasarkan paragraf 1, jika terdapat timbunan sampah liar di sekitar tempat tinggal warga,
manakah di bawah ini simpulan yang BENAR?
a. Persoalan timbunan sampah liar di tempat tinggal warga akan diselesaikan oleh para pasukan
oranye.
b. Para warga akan mengerahkan pasukan oranye, biru, hijau, dan ungu untuk membersihkan
timbunan sampah liar tersebut.
c. Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Sumber Daya Air, dan Dinas Sosial turut serta
untuk membantu permasalahan timbunan sampah liar.
d. Pemerintah akan memerintahkan pekerja harian lepas untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.
e. Sampah liar di sekitar tempat tinggal warga menjadi tanggung jawab masyarakat yang tinggal
di lingkungan tersebut.

Jawaban : A
Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) telah hadir di Ibu Kota sejak 2015
melalui Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 169 Tahun 2015 tentang Penanganan Prasarana
dan Sarana Tingkat Kelurahan. Mereka identik dengan sebutan pasukan orange berkat seragam
yang dikenakan selama berdinas. Sesuai dengan Keputusan Gubernur Nomor 2331 Tahun 2016,
jumlah pasukan ini cukup banyak, yaitu mencapai 20.190 orang dan tersebar di 267 kelurahan di
Jakarta. Selain pasukan orange, ada juga pasukan biru, hijau, dan ungu yang dibentuk
berlandaskan Pergub DKI Jakarta No 212/2016. Setiap pasukan ini berada di bawah koordinasi
satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang berbeda. Pasukan orange berada di bawah kelurahan.
Adapun pasukan lain yang juga disebut pekerja harian lepas (PHL) berturut-turut berada di bawah
Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Sumber Daya Air, dan Dinas Sosial. Kehadiran pasukan-
pasukan ini antara lain bertujuan membantu sejumlah persoalan yang muncul di sekitar
lingkungan tempat tinggal warga. Contoh persoalan itu antara lain jalan rusak, saluran tersumbat,
pohon tumbang, timbunan sampah liar, penerangan jalan, dan gelandangan.

Berdasarkan hal tersebut, jawaban yang tepat adalah opsi A. Didasarkan pada Pasukan orange
yang berada di tingkat kelurahan dan salah satu tujuannya adalah membantu persoalan yang
muncul di sekitar tempat tinggal warga.

3. Berdasarkan paragraf 2, apabila warga tidak memahami bahwa persoalan saluran air dan sampah
tidak lepas dari peran aktif mereka, manakah di bawah ini simpulan yang paling mungkin BENAR?
a. Warga harus sadar dan bertanggung jawab atas kebersihan saluran air dan sampah.
b. Pemerintah akan mengambil alih permasalahan tentang saluran air dan sampah di lingkungan
sekitar warga.
c. Warga akan merasa tanggung jawab saat terjadi banjir, dengan cara membersihkan
lingkungan sekitar akibat banjir.
d. Warga akan berterima dengan dampak yang akan diterimanya.
e. Terjadi permasalahan saluran air dan timbunan sampah sehingga menyebabkan banjir.

Jawaban : E
Saluran air dan timbunan sampah menjadi fokus sorotan warga karena kerap kali menjadi
biang kerok banjir. Banjir besar pada awal 2020 memaksa 31.232 warga Jakarta mengungsi karena
rumah mereka terendam. Warga sebenarnya juga memahami bahwa persoalan saluran air dan
sampah tak lepas dari peran aktif mereka. Persoalan kebersihan dan timbunan sampah, menurut
hampir tiga perempat warga, juga menjadi bagian dari tanggung jawab mereka. Sama halnya
dengan saluran air yang dinilai serupa oleh sekitar separuh responden. Namun, pendapat warga
dapat juga dipahami sebagai kecondongan apatisme warga terhadap kehadiran bantuan petugas
PPSU dan PHL.

Berdasarkan hal tersebut, apabila kurangnya pemahaman persoalan saluran air dan sampah maka
akan menyebabkan banjir.

4. Berdasarkan paragraf 1, manakah pernyataan di bawah ini yang PALING MUNGKIN benar
mengenai Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) ?
a. Sengaja dibuat oleh pemerintah agar masalah kebersihan di daerah Jakarta terselesaikan
setiap harinya.
b. Turut serta membantu pihak lain, seperti Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Sumber
Daya Air, dan Dinas Sosial.
c. Permasalahan jalan rusak, saluran tersumbat, pohon tumbang, timbunan sampah liar,
penerangan jalan, dan gelandangan dapat ditangani PPSU.
d. Pemerintah ingin PPSU mengatur tentang penanganan prasarana dan sarana di tingkat
kelurahan.
e. Membentuk pasukan dengan warna yang berbeda-beda agar mudah dihafal oleh masyarakat
sekitar.

Jawaban : C
Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) telah hadir di Ibu Kota sejak 2015
melalui Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 169 Tahun 2015 tentang Penanganan Prasarana
dan Sarana Tingkat Kelurahan. Mereka identik dengan sebutan pasukan orange berkat seragam
yang dikenakan selama berdinas. Sesuai dengan Keputusan Gubernur Nomor 2331 Tahun 2016,
jumlah pasukan ini cukup banyak, yaitu mencapai 20.190 orang dan tersebar di 267 kelurahan di
Jakarta. Selain pasukan orange, ada juga pasukan biru, hijau, dan ungu yang dibentuk
berlandaskan Pergub DKI Jakarta No 212/2016. Setiap pasukan ini berada di bawah koordinasi
satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang berbeda. Pasukan orange berada di bawah kelurahan.
Adapun pasukan lain yang juga disebut pekerja harian lepas (PHL) berturut-turut berada di bawah
Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Sumber Daya Air, dan Dinas Sosial. Kehadiran pasukan-
pasukan ini antara lain bertujuan membantu sejumlah persoalan yang muncul di sekitar
lingkungan tempat tinggal warga. Contoh persoalan itu antara lain jalan rusak, saluran tersumbat,
pohon tumbang, timbunan sampah liar, penerangan jalan, dan gelandangan.

Pernyataan yang paling mungkin benar mengenai PPSU terdapat pada pilihan jawaban E karena
pernyataan tersebut ada di kalimat terakhir. Di awal paragraf menjelaskan PPSU dan diakhir
kalimat memberitahukan permasalahan yang dapat ditangani sehingga saling berkesinambungan.

5. Berdasarkan diagram kinerja petugas PPSU, persentase tanggapan untuk kinerja petugas PPSU
yang memiliki perbedaan antara 0,8 persen adalah ….
a. Biasa saja dan sangat cepat, tetapi kerja asal-asalan
b. Sangat lambat, hasil pekerjaan tidak memuaskan, dan keberadaan petugas tidak menentu
c. Keberadaan petugas tidak menentu, tetapi kerja asal-asalan
d. Sangat cepat, pekerjaan memuaskan, dan biasa saja
e. Sangat cepat, tetapi kerja asal-asalan, dan biasa saja

Jawaban : B
8,4% = sangat lambat dan hasil pekerjaan tidak memuaskan
7,6% = keberadaan petugas tidak menentu

Dua persentase kinerja petugas PPSU yang memiliki rentang persentase 0,8 persen adalah
“Sangat lambat dan pekerjaan tidak memuaskan” dan “Keberadaan petugas tidak menentu”. Oleh
karena itu, jawaban yang tepat adalah C.

6. Berdasarkan diagram puas atau tidak puas dengan kinerja PPSU di atas, apa yang PALING
MUNGKIN terjadi jika persentase paling tinggi adalah tidak tahu/tidak jawab?
a. Banyak PPSU yang tidak bekerja sehingga banyak masyarakat yang tidak melihat atau
mengetahui kinerja dari PPSU.
b. Masyarakat tidak peduli dengan kinerja PPSU sehingga tidak menganggap kehadiran PPSU di
lingkungan masyarakat.
c. Pemerintah tidak memberitahukan kepada masyarakat bahwa sekarang ini sudah ada pekerja
PPSU.
d. Pemerintah tidak memberitahukan kepada masyarakat bahwa sekarang ini sudah ada pekerja
PPSU.
e. Kinerja PPSU dianggap sangat berpengaruh terhadap pelestarian lingkungan sehingga banyak
masyarakat yang tidak menyadarinya.

Jawaban : A
Persentase tertinggi berarti banyak orang yang menyatakan hal tersebut.
Jika persentase paling tinggi adalah tidak tahu/tidak jawab, maka yang paling mungkin adalah
banyak PPSU yang tidak bekerja sehingga banyak masyarakat yang tidak melihat atau mengetahui
kinerja dari PPSU.
7. Berdasarkan diagram kinerja petugas PPSU, persentase manakah yang berada pada posisi kedua
terendah dalam diagram tersebut?
a. Sangat lambat dan hasil pekerjaan tidak memuaskan
b. Sangat cepat, tetapi kerja asal-asalan
c. Biasa saja
d. Keberadaan petugas tidak menentu
e. Tidak tahu/tidak jawab

Jawaban : D

Urutan persentase pada diagram kinerja petugas PPSU, yaitu sebagai berikut.
• Sangat cepat dan pekerjaan memuaskan: 40,0%
• Biasa saja: 29,1%
• Tidak tahu/tidak jawab: 11,9%
• Sangat lambat dan hasil pekerjaan tidak memuaskan: 8,7%
• Keberadaan petugas tidak menentu: 7,6%
• Sangat cepat, tetapi kerja asal-asalan: 3,0%
Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah B.
Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal nomor 8-14!
Pro-kontra vaksinasi di Indonesia kembali merebak setelah anak dari seorang pesohor terkena
campak karena diduga tidak mengikuti program vaksinasi. Silang pendapat antar kelompok pro vaksin dan
antivaksin di dunia maya pun tak terhindarkan. Masing- masing memaparkan argumennya, mulai dari isu
keselamatan, efektivitas, agama, bahkan teori konspirasi.
Vaksinasi dan imunisasi sudah terbukti secara ilmiah sebagai metode yang efektif dalam
mencegah penyakit menular khususnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Vaksinasi
dan imunisasi diperkirakan mencegah tiga juta kematian tiap tahunnya. Cara kerja vaksinasi adalah
dengan memberikan antigen bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan
tujuan merangsang imun tubuh untuk membentuk antibodi. Dengan terbentuknya antibodi, maka anak
akan memiliki kekebalan terhadap penyakit tertentu, walau tidak 100%, namun jauh lebih baik
dibandingkan anak tanpa vaksinasi.
Dilihat dari peraturan perundang-undangan, vaksin dan imunisasi wajib diberikan oleh
pemerintah dan sepatutnya didukung oleh seluruh pihak. Hal ini sesuai dengan UU nomor 36 tahun 2009
tentang kesehatan pasal 130 yang berbunyi "pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada
setiap bayi dan anak". Sebaliknya, pelarangan pemberian vaksin kepada anak dapat disamakan dengan
bentuk penelantaran dan pelanggaran akan hak anak. Adapun pelanggaran ini harusnya dikenakan sanksi
pidana sebagaimana yang tercantum dalam UU nomor 23 tahun 2003 tentang perlindungan anak yang
berbunyi "penelantaran terhadap anak yang mengakibatkan anak mengalami sakit atau penderitaan baik
fisik, mental, maupun sosial" "dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan/atau denda
paling banyak Rp 100.000.000".
Diperlukan upaya komprehensif dan lintas sektor guna mendorong program imunisasi dan
vaksinasi di masyarakat. Upaya dilakukan dengan mengedukasi masyarakat dan membuka ruang dialog
mengenai hal- hal berkaitan dengan vaksinasi. Hal ini dilakukan utamanya oleh tenaga kesehatan dan
kader. Kerja sama lintas sektor dengan tokoh agama juga diperlukan guna memberikan keamanan dan
ketenangan kepada masyarakat yang ingin melakukan vaksinasi. Selain itu akses untuk vaksinasi serta
cakupan produk vaksinasi juga secara perlahan perlu ditingkatkan demi menjamin kesehatan masyarakat
Indonesia secara umum dan anak Indonesia secara khusus.
8. Berdasarkan paragraf 2, manakah pernyataan di bawah yang BENAR?
a. Tidak ada penyakit menular yang dapat dicegah dengan vaksin dan imunisasi.
b. Sebagian penyakit menular tidak dapat dicegah dengan vaksin maupun imunisasi.
c. Semua penyakit menular tidak dapat dicegah dengan vaksin maupun imunisasi.
d. Semua penyakit menular dapat dicegah dengan vaksin dan imunisasi.
e. Tidak ada penyakit menular yang tidak dapat dicegah dengan vaksin dan imunisasi.

Jawaban : B
Vaksinasi dan imunisasi sudah terbukti secara ilmiah sebagai metode yang efektif dalam
mencegah penyakit menular khususnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Vaksinasi dan imunisasi diperkirakan mencegah tiga juta kematian tiap tahunnya. Cara kerja
vaksinasi adalah dengan memberikan antigen bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan
atau dimatikan dengan tujuan merangsang imun tubuh untuk membentuk antibodi. Dengan
terbentuknya antibodi, maka anak akan memiliki kekebalan terhadap penyakit tertentu, walau
tidak 100%, namun jauh lebih baik dibandingkan anak tanpa vaksinasi.
“Mencegah penyakit menular khususnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)”,
maka pernyataan yang benar adalah sebagian penyakit menular tidak dapat dicegah dengan
vaksin maupun imunisasi.

9. Simpulan apa yang dapat ditarik dari paragraf 3?


a. Jika orang tua menolak memberikan vaksin dan imunisasi maka akan terkena sanksi pidana
penjara 5 tahun dan/atau denda Rp100.000.000,00.
b. Jika orang tua memberikan vaksin kepada anaknya maka dia dapat dihukum dengan UU no.
23 tahun 2003.
c. Jika vaksin bukanlah hal penting maka pemerintah tidak akan mengatur mengenai vaksinasi
dan imunisasi.
d. Jika vaksin dan imunisasi tidak diberikan maka sama saja dengan penelantaran dan
pelanggaran akan hak anak.
e. Jika pemerintah tidak membuat undang- undang mengenai kewajiban vaksinasi dan imunisasi
anak maka akan semakin banyak kelompok antivaksin.
Jawaban : A
Dilihat dari peraturan perundang-undangan, vaksin dan imunisasi wajib diberikan oleh
pemerintah dan sepatutnya didukung oleh seluruh pihak. Hal ini sesuai dengan UU nomor 36
tahun 2009 tentang kesehatan pasal 130 yang berbunyi "pemerintah wajib memberikan imunisasi
lengkap kepada setiap bayi dan anak". Sebaliknya, pelarangan pemberian vaksin kepada anak
dapat disamakan dengan bentuk penelantaran dan pelanggaran akan hak anak. Adapun
pelanggaran ini harusnya dikenakan sanksi pidana sebagaimana yang tercantum dalam UU nomor
23 tahun 2003 tentang perlindungan anak yang berbunyi "penelantaran terhadap anak yang
mengakibatkan anak mengalami sakit atau penderitaan baik fisik, mental, maupun sosial"
"dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan/atau denda paling banyak Rp
100.000.000".
Kesimpulan yang tepat adalah jika orang tua menolak memberikan vaksin dan imunisasi maka
akan terkena sanksi pidana penjara 5 tahun dan/atau denda Rp100.000.000,00.

10. Berdasarkan paragraf 4, manakah simpulan di bawah ini yang PALING MUNGKIN benar?
a. Upaya yang harus dilakukan adalah edukasi oleh kader atau memperbaiki akses vaksin.
b. Edukasi oleh kader dan pemuka agama diperlukan guna memberikan keamanan dan
ketenangan bagi masyarakat.
c. Perbaikan akses vaksin adalah kunci dari berjalannya program imunisasi.
d. Hanya kader yang mengemban tugas mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya
vaksinasi.
e. Kerja sama tenaga kesehatan dengan pemuka agama serta perbaikan akses imunisasi
merupakan upaya untuk mendorong program imunisasi.

Jawaban : E
Diperlukan upaya komprehensif dan lintas sektor guna mendorong program imunisasi
dan vaksinasi di masyarakat. Upaya dilakukan dengan mengedukasi masyarakat dan membuka
ruang dialog mengenai hal- hal berkaitan dengan vaksinasi. Hal ini dilakukan utamanya oleh
tenaga kesehatan dan kader. Kerja sama lintas sektor dengan tokoh agama juga diperlukan guna
memberikan keamanan dan ketenangan kepada masyarakat yang ingin melakukan vaksinasi.
Selain itu akses untuk vaksinasi serta cakupan produk vaksinasi juga secara perlahan perlu
ditingkatkan demi menjamin kesehatan masyarakat Indonesia secara umum dan anak Indonesia
secara khusus.

Simpulan yang benar adalah kerja sama tenaga kesehatan dengan pemuka agama serta perbaikan
akses imunisasi merupakan upaya untuk mendorong program imunisasi.

11. Manakah pernyataan yang mendukung kalimat pertama paragraf keempat?


a. Vaksin kurang penting karena hanya dapat meningkatkan kekebalan anak terhadap penyakit
tertentu.
b. Cakupan imunisasi Indonesia pada tahun 2013 dan 2018 masih jauh dari target.
c. Cakupan imunisasi dasar lengkap untuk anak 12-23 bulan di Indonesia sudah cukup.
d. Vaksinasi anak merupakan kewajiban pemerintah saja.
e. Kerja sama dengan tokoh agama tidak terlalu diperlukan karena tidak akan mengubah
persepsi masyarakat.

Jawaban : B
Kalimat pertama, paragraf keempat :
Diperlukan upaya komprehensif dan lintas sektor guna mendorong program imunisasi dan
vaksinasi di masyarakat.
Maka, pernyataan yang mendukung adalah cakupan imunisasi Indonesia pada tahun 2013 dan
2018 masih jauh dari target sehingga diperlukan upaya komprehensif dan lintas sektor guna
mendorong program imunisasi dan vaksinasi di masyarakat.

12. Manakah pernyataan yang SALAH di bawah ini?


a. Terjadi penurunan tingkat cakupan imunisasi pada rentang tahun 2013-2018 di Indonesia.
b. Bagi orang tua yang melarang anaknya mendapatkan imunisasi bisa terkena hukuman pidana
penjara sampai lima tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00.
c. Sebagian besar provinsi di Indonesia tidak memerlukan upaya untuk meningkatkan cakupan
vaksinasi.
d. Vaksin merupakan pemberian antigen dari bakteri dan virus kepada anak sehingga tubuh
dapat memproduksi antibodi.
e. Upaya yang dilakukan masih belum berhasil meningkatkan cakupan vaksinasi di Indonesia.

Jawaban : C

Sebagian besar provinsi di Indonesia masih memerlukan upaya untuk meningkatkan cakupan
vaksinasi sehingga opsi C salah.

13. Berapakah selisih antara target cakupan imunisasi pada 2019 dan rata-rata cakupan imunisasi
Indonesia pada 2018?
a. 32,6%
b. 59,2%
c. 46,7%
d. 57,9%
e. 35,1%

Jawaban : E
Target cakupan imunisasi pada 2019 = 93%
Rata-rata cakupan imunisasi pada 2018 = 57,9%
Selisih = 93% - 57,9% = 35,1%

14. Manakah provinsi dengan peningkatan cakupan imunisasi paling tinggi dari tahun 2013 ke tahun
2018?
a. Sulawesi tengah
b. Riau
c. Kalimantan selatan
d. Aceh
e. Daerah Istimewa Yogyakarta

Jawaban : C
Apabila dilihat secara cermat, maka yang mengalami peningkatan cakupan imuninasi paling tinggi
dari tahun 2013 ke tahun 2018 adalah Kalimantan Selatan.

9
15. Bilangan bulat yang nilainya paling mendekati × 50 adalah....
7
a. 61
b. 62
c. 63
d. 64
e. 65

Jawaban : D
9
7
× 50 = 64,28, Maka bilangan bulat yang paling mendekati adalah 64.

42

16.
Nilai P adalah....
a. 10
b. 40
c. 46
d. 91
e. 97

Jawaban : C
Cara pengerjaan.
Gambar 1.
(3 + 4)2 − 7 = 42
Gambar 2.
(2 + 5)2 − 3 = 46
Maka, nilai P adalah 46.

17. 2, 8, 4, 15, 8, 22, 16, 29, ....


a. 16
b. 24
c. 32
d. 72
e. 128

Jawaban : C
Cara pengerjaan :
Suku ganjil dikalikan 2
Suku genap dijumlahkan 7
Maka, nilai yang tepat adalah 16 x 2 = 32.

18. Diantara lima bilangan berikut yang nilainya paling kecil adalah....
9
a. × 45%
7
18
b. 7
× 15%
9
c. 14
× 70%
11
d. 21
× 90%
18
e. 21
× 65%

Jawaban : B
Hasil perhitungan :
9
× 45% = 0,57
7
18
× 15% = 0,38
7
9
× 70% = 0,45
14
11
× 90% = 0,47
21
18
× 65% = 0,55
21
Maka, nilai yang paling kecil adalah opsi B

19. Supermarket SERBA-ADA memberi diskon pada tiap barang yang dijualnya berturut-turut sebesar
25%. Pada saat pembayaran, apabila melakukan pembayaran dengan kartu debit akan
mendapatkan diskon 20% dari total pembelian. Maka, kedua diskon itu sebenarnya sama dengan
diskon sebesar ….
a. 40%
b. 45%
c. 55%
d. 60%
e. 75%

Jawaban : A
Misal :
Harga barang = 10.000
Harga setelah diskon = 10.000 x (1-25%) = 7.500
Harga yang harus dibayarkan = 7.500 x (1-20%) = 6.000
Maka, kedua diskon tersebut sama dengan diskon sebesar 40%.

20. Jika x = (20052 − 20032 ) dan 𝑦 = (2005 + 2003).


Maka, dapat disimpulkan bahwa....
a. x = 2y
b. 2x < y
c. x > 2y
d. x = y
e. 2x = y

Jawaban : A
x = (20052 − 20042 ) = (2005 − 2003)(2005 + 2003) = 2(2005 + 2003)
y = (2005 + 2003)
Maka, hubungan yang tepat adalah x = 2y

Anda mungkin juga menyukai