Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 3, No.

1, Februari 2017

Penelitian
PENGARUH PENGETAHUAN TENTANG SAMPAH DAN
KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA TERHADAP
PERILAKU IBU MEMBUANG SAMPAH YANG
BERPOTENSI BENCANA BANJIR DI DAERAH
ALIRAN SUNGAI DELI KOTA MEDAN

Bernita Silalahi
Prodi D-III Keperawatan, STIKes Imelda, Jalan Bilal Nomor 52 Medan

E-mail: bernitasilalahi01@gmail.com

ABSTRAK

Hasil survei awal menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat dalam membuang sampah jauh belum
memadai dan sarana dan prasarana pengelolaan sampah yang memadai belum tersedia. Hal ini mungkin
dapat membuat perilaku buruk dari ibu dalam membuang sampah jauh di sungai Deli yang berpotensi
untuk menimbulkan banjir di Kota Medan. Tujuan dari penelitian explanatory ini adalah untuk
menganalisis pengaruh pengetahuan ibu tentang manfaat, efek, pencegahan dan ketersediaan sarana
infrastruktur yang terkait dengan membuang potensi sampah menyebabkan banjir di Sungai Deli Kota
Medan. Populasi penelitian ini adalah 14.956 ibu rumah tangga yang tinggal di sepanjang tepi Sungai
Deli di Medan dan 99 dari mereka dipilih menjadi sampel untuk penelitian ini dengan menggunakan
rumus Slovin. Data yang diSHUROHK GLDQDOLVLV PHODOXL XML UHJUHVL OLQLHU EHUJDQGD SDGD . +DVLO
penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat dalam merespon manfaat, efek, dan
pencegahan melalui aksi pengelolaan sampah dan ketersediaan sarana prasarana yang memiliki
pengaruh pada sikap ibu dalam membuang sampah di daerah aliran sungai pada Sungai Deli yang
berpotensial menimbulkan banjir. Pemerintah Kota Medan dan instansi terkait disarankan untuk
menerapkan pengumpul sampah. Pemerintah Kota Medan harus merencanakan peraturan mengenai
alokasi dana untuk mengeruk aliran sungai Deli, jadwal kegiatan untuk sekali dalam dua tahun dan
memberdayakan komponen masyarakat (puskesmas, aparat desa / promotor lingkungan dan LSM) dan
masyarakat dalam mengendalikan bencana banjir.

Kata kunci: Sampah; Pengetahuan; Fasilitas; Infrastruktur; Banjir.

ABSTRACT

The result of preliminary survey done showed that public knowledge in throwing garbage away is not yet
adequate and facility and infrastructure for garbage management is not adequately available. It is
probably able to create a poor behavior of mother in throwing garbage away in the watershed area of
Deli river which is potential to inflict flood in the City of Medan. The purpose of this explanatory study
was to analyze the influence of knowledge of mothers on the benefit, effect, prevention and availability of
infrastructure facilities related to throwing away the garbage potential to cause flood in the watershed
area of Deli River in the City of Medan. The population of this study were14.956 housewives living
along the bank of Deli River in Medan and 99 of them where selected to be the samples for this study
XVLQJ 6ORYLQ IRUPXOD 7KH GDWD REWDLQ ZHUH DQDO\]HG WKURXJK PXOWLSOH OLQHDU UHJUHVVLRQ WHVWV DW .
The results of this study showed that public knowledge in responding to the benefits, effect, and
prevention through the action of garbage management and tha availability of infrastructure facilities had
influence on the bevavior of mothers in throwing away garbage in watersheds area of Deli River which
is potential to inflict flood. The management of Medan Municipality Hygiene and Sanitarian Service and
related agencies are suggested to apply garbage collectors. The Govenrment of Medan City should plan
a regulation regarding the allocation of fund to dredge the bed of Deli River, schedule of activity for once
in two years and empower the component of community (health centers, standby village/promoter of
environment and NGOs) and communities in controlling flood disaster.
Keywords: Knowledge Garbage; Facility; Infrastructures; Flood.
208
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 3, No. 1, Februari 2017

PENDAHULUAN penyempitan dan pendangkalan akibat


sampah dan limbah industri yang dibuang ke
Banjir merupakan peristiwa sungai yang mengakibatkan luapan Sungai
terbenamnya daratan oleh air di mana Deli, sehingga merendam hampir 400 rumah
peristiwa banjir timbul jika air menggenangi penduduk khusus di daerah pinggiran sungai.
daratan yang biasanya kering. Bila air hujan Bencana banjir dapat dikatakan sebagai
turun dan sampai di permukaan tanah, bencana non alam disebabkan oleh karena
sebagian air itu meresap ke dalam tanah dan perilaku manusia di antaranya membuang
membentuk air tanah, sebagian lainnya sampah tidak pada tempatnya/ke tepi sungai
mengalir di permukaan tanah sebagai aliran dan ketepi sungai. Sampah yang dibuang
permukaan atau sebagai aliran sungai dan ketepi sungai hanyut terbawa oleh air pada
sebagian kecil menguap kembali. saat hujan dan juga diterbangkan oleh angin.
Dampak yang ditimbulkan bencana Sampah yang dibuang ke sungai berupa jenis
banjir diantaranya dapat merusak fasilitas sampah organik berupa sampah rumah tangga
pelayanan sosial ekonomi masyarakat dan juga daun-daunan juga binatang yang mati
prasarana publik, berbagai penyakit yang dibuang kesungai mengalami pelapukan
kulit/gatal-gatal, diare dan tipus, bahkan sehingga mengakibatkan pendangkalan,
menelan korban jiwa. Banjir besar dunia di sedangkan sampah an-organik berupa plastik
akhir tahun 2010 yang melanda Negara atau kaleng-kaleng yang sulit terurai dan
Bagian Queensland, Australia timur laut, dapat mengakibatkan sungai menjadi kotor
semakin menjadi setelah permukaan air laut dan menyumbat aliran sungai (Hakim, 2006).
terus naik. Sedikitnya 13 kota terendam, jalur Membuang sampah ditepi sungai dan
kereta api dan jalan raya terputus dan banyak sungai memang sudah menjadi kebiasaan
mengalami kerugian dan merendam rumah sebagian masyarakat, khususnya masyarakat
sebanyak 30.000 rumah dan tercatat 19 kota Medan. Dengan berbagai peringatan
korban tewas serta ribuan orang mengungsi. atau imbauan sepertinya sudah tidak
Negara Indonesia menempati urutan dihiraukan lagi oleh orang-orang yang
ketiga di dunia sebagai rawan bencana banjir memiliki kebiasaan buruk tersebut. Sejumlah
setelah India dan Cina yang disebabkan oleh pemandangan tak sedap berupa tebaran
luapan sungai dan laut, sedangkan Indonesia sampah menumpuk di 58 titik tumpukan
oleh karena luapan sungai, di antaranya 5000 sampah di pinggir maupun dialiran sungai
sungai besar dan kecil dan 30% di antaranya menghiasi sepanjang aliran sungai hingga
melewati kawasan padat penduduk. Banjir menuju laut lepas (Satriadi, 2010).
yang terjadi selama dasawarsa terakhir ini Menurut hasil survey pendahuluan yang
sering melanda di wilayah Indonesia. Hampir dilakukan peneliti di Kecamatan Medan
71 kali banjir dengan jumlah korban 3.168 Labuhan Deli Kelurahan Medan Marelan dan
jiwa (Munaf, 2007). Rengas Pulau dilalui oleh Sungai Deli
Banjir besar Wasior di Papua memiliki kedalaman ± 40 cm, dari 20 orang
diakibatkan karena kerusakan hutan dan ibu yang tinggal di daerah aliran Sungai Deli
hujan yang tiada henti pada tanggal 2-3 sudah terbiasa membuang sampah di sekitar
Oktober 2010 yang menyebabkan Sungai bantaran sungai dan di aliran sungai Deli
Batang Salai yang berhulu di pegunungan (63%). Hal ini dikaitkan dengan pekerjaan
Wondiwoy meluap, yang menyebabkan ibu di rumah yang menghasilkan sampah
banyak infrastruktur hancur termasuk dengan berbagai jenis plastik, kertas
lapangan udara, jembatan, rumah sakit dan pembungkus belanja juga sampah dapur
rumah keluarga, menewaskan 110 orang, selain itu ada juga sampah kayu juga rumput
450 orang hilang. yang menghalangi aliran sungai juga
Demikian juga di Kota Medan terjadi ditemukan binatang yang mati dibuang
banjir pada tanggal 5 Januari 2011 yaitu di kesuangai sudah mulai membusuk membuat
Kecamatan Medan Maimun, Medan tidak enak dipandang mata, walaupun
Labuhan, Medan Deli dan Helvetia, Medan terdapat larangan untuk membuang sampah
Sunggal, di mana sungai tersebut mengalami di sepanjang aliran Sungai Deli.
209
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 3, No. 1, Februari 2017

Sampah tersebut sebahagian sudah Tujuan Penelitian


mengalami pembusukan yang mengakibatkan Untuk menganalisis pengaruh
pendangkalan sungai. Di kelurahan tersebut pengetahuan tentang sampah (manfaat,
juga tidak terlihat tempat sampah di akibat, pencegahan) dan sarana prasarana
sepanjang jalan (37%). Sesuai hasil terhadap perilaku ibu membuang sampah
wawancara yang dilakukan dengan pegawai yang berpotensi bencana banjir di DAS Deli
di Kecamatan Medan Marelan mengatakan Kota Medan tahun 2016.
yang mengangkut sampah dikelola oleh
pemerintah bagian Dinas Kebersihan. Hipotesis
Pengangkut sampah datang hanya sekali Hipotesis dalam penelitian ini adalah
dalam tiga hari dan tidak semua sampah ada pengaruh pengetahuan tentang sampah
masyarakat yang diangkut, karena tidak (manfaat, akibat, pencegahan) dan sarana
membayar retribusi sampah, oleh karena prasarana terhadap perilaku ibu membuang
berbagai alasan masyarakat yaitu masih sampah yang berpotensi bencana banjir di
mempunyai lahan yang luas dapat DAS Deli Kota Medan tahun 2016
dimanfaatkan untuk membakar sampah di
halaman masing-masing. Kerangka Konsep Penelitian
Pencemaran lingkungan umumnya Faktor Predisposisi
disebabkan oleh masyarakat di lingkungan itu Pengetahuani ibu
Perilaku
Tentang:
sendiri. Hasil penelitian Supadli (2011), 1. Manfaat sampah membuang
menunjukkan bahwa perilaku ibu yang 2. Akibat sampah sampah yang
tinggal di Daerah Aliran Sungai Deli buruk 3. Pencegahan banjir mengakibatkan
ditandai dengan masih banyaknya ibu yang potensi bencana
Faktor Pendorong banjir
membuang sampah ke sungai yang berpotensi
- Sarana prasarana
menimbulkan bencana bagi manusia yaitu
sakit dan banjir. Gambar 1. Kerangka Konsep
Menurut Blum dalam Notoadmojo
(2007), perilaku merupakan faktor terbesar METODE
kedua setelah faktor lingkungan yang
memengaruhi kesehatan individu, kelompok Jenis Penelitian
atau masyarakat oleh sebab itu dalam rangka Jenis penelitian ini adalah penelitian
membina dan meningkatkan kesehatan survey dengan pendekatan explanatory
masyarakat, intervensi atau upaya yang research.
ditujukan kepada faktor perilaku ini sangat
strategis. Green (1980) mengatakan bahwa Lokasi dan Waktu Penelitian
perilaku manusia dipengaruhi oleh tiga faktor Penelitian ini dilakukan di wilayah aliran
utama yaitu faktor predisposisi, faktor sungai Deli kota Medan kecamatan Medan
penguat dan faktor pendorong ketiga faktor Marelan. Adapun alasan pemilihan tempat
penyebab yang memengaruhi kesehatan dengan pertimbangan keterbatasan waktu dan
(determinan) oleh karena itu intervensi juga biaya, banyaknya sampah berserakan di
diarahkan terhadap ketiga faktor tersebut. sekitar sungai dan pinggiran Sungai Deli
Masih banyaknya kasus pembuangan Medan dan berpotensi mengalami bencana
sampah baik industri maupun rumah tangga banjir yang dilakukan tahun Juni 2016.
ke DAS menunjukkan masih rendahnya
partisipasi dan kesadaran masyarakat yang Populasi dan Sampel
paling berisiko atau rentan terhadap penyakit Populasi pada penelitian adalah seluruh
sebagai dampak bencana banjir seperti ibu rumah tangga yang tinggal di pinggiran
penyakit kulit dan diare serta kurang daerah aliran sungai Deli Medan Kecamatan
ketersediaannya sarana prasarana dalam Medan Marelan adalah 14.956 jiwa.
mencegah bencara banjir. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
random, berdasarkan atas kriteria yaitu:
tinggal 0 - 50 meter dari batas tepian sungai.
210
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 3, No. 1, Februari 2017

Besar jumlah menggunakan rumus Slovin responden melalui kegiatan promosi sebagian
(1960) dalam Sudjarwo (2002). besar menyatakan buruk yaitu 30 orang
n= N (48,4%), promosi sedang yaitu 22 orang
1 + Ne² (35,5%) dan sebagian kecil yang menyatakan
promosi baik yaitu 10 orang (16,1%)..
n= 14.956 = 99 orang Distribusi pengetahaun responden
1 + 14.956.0,011 terhadap manfaat pengelolaan sampah yang
berpotensi menyebabkan banjir di DAS Deli
Metode Pengumpulan Data sebagian besar menyatakan sedang yaitu 57
Data primer diperoleh melalui observasi orang (57,6%), pengetahuani buruk yaitu 22
daerah penelitian dan wawancara langsung orang (22,2%) dan sebagian kecil memiliki
kepada responden dengan dipandu kuesioner pengetahuan baik yaitu 20 orang (20,2%).
yang didalamnya memuat identitas diri Distribusi kategori pengetahuan
responden serta atribut-atribut mengenai responden tentang akibat pembuangan
persepsi dan tindakan responden dalam sampah yang berpotensi menyebabkan banjir
aktivitas pembuangan sampah rumah tangga di DAS Deli yang disajikan pada Tabel. 4.5,
yang bisa mengakibatkan bencana banjir di sebagian besar memiliki pengetahuan buruk
DAS Deli Kota Medan. Data sekunder dalam 47 orang (47,5%), pengetahuan sedang 33
penelitian ini diperoleh dari Kecamatan orang (33,3%) dan sebagian kecil memiliki
Medan Marelan tentang data wilayah, pengetahuan baik 19 orang (19,2%)
demogafi, jumlah penduduk dan data dari Distribusi pengetahuan responden
berbagai literatur berupa buku, internet. tentang pencegahan penanggulangan resiko
pembuangan sampah di DAS Deli Kota
Metode Analisis Data Medan yang disajikan pada Tabel. 4.7,
1. Analisis Univariat menunjukkan bahwa sebagian besar
2. Analisis Bivariat responden memiliki pengetahuan buruk 45
3. Analisis multivariat menggunakan orang (45,5%), pengetahuan sedang 39 orang
regresi linier berganda pada batas (39,4%) dan sebagian kecil responden
kemaknaan 95%. memiliki persepsi baik 15 orang (15,2%).
Distribusi ketersediaan sarana prasarana
HASIL dalam mencegah bencana banjir di DAS Deli
Kota Medan seperti tertuang Tabel 4.19
Analisis Univariat bahwa dari 99 responden sebagian besar
Karakteristik umur, pendidikan, dan responden menyatakan ketersediaan sarana
pekerjaan yang menunjukkan bahwa umur prasarana yang tidak baik 71 orang (71,7%),
responden dibagi menjadi 2 kategori yaitu dan sebagian kecil menyatakan baik 28 orang
dewasa dini (umur 18-40 tahun) dan dewasa (28,3%).
madya (umur >40 ± 60 tahun) (Hurlock, Distribusi perilaku responden dalam
1980). Dilihat dari kategori umur lebih membuang sampah sembarangan yang
banyak kelompok umur dewasa madya berpotensi menyebabkan banjir di DAS
sebanyak 55 orang (55,6%) dan selebihnya Deli Kota Medan menunjukkan sebagian
adalah dewasa madya dengan umur 18-40 besar responden berperilaku membuang
tahun yaitu 44 orang (44,4%). Latar belakang sampah ke sungai dengan kategori buruk 72
pendidikan ibu lebih banyak berpendidikan orang (72,7%), berperilaku sedang yaitu 19
menengah (SMA) yaitu 75 orang (75,8%). orang (19,2%) dan sebagian kecil
Status pekerjaan ibu lebih banyak berperilaku baik 8 orang (8,1%).
bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga yaitu 58
orang (58,6%). Penghasilan keluarga dihitung
berdasarkan Upah Minimum Provinsi sebesar
Rp 1.400.000, lebih banyak di bawah UMP
58 orang (58,6%) dan selebihnya di atas
UPM 41 orang (41,4%).Pengembangan karir
211
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 3, No. 1, Februari 2017

Analisis Bivariat baik sehingga tidak berpotensi menyebabkan


banjir 8 orang (53,3%), pengetahuan yang
Hubungan Pengetahuan tentang Manfaat sedang sebagian besar respondoen
Mengelola Sampah dengan Perilaku berperilaku buruk sehingga dapat berpotensi
Membuang Sampah yang Berpotensi menyebabkan banjir 24 orang (61,5%) dan
Bencana Banjir berpengetahuan buruk sebagian besar
Responden yang memiliki pengetahuan responden juga berperilaku buruk yang
yang baik tentang manfaat mengelola sampah berpotensi menyebabkan banjir di DAS Deli
sebagian besar berperilaku membuang Kota Medan yaitu 80 (88,9%).
sampah yang baik dan sedang sehingga tidak Hasil uji statistik Chi Square diperoleh
berpotensi menyebabkan bencana banjir 5 nilai p =0,001 < 0,05. Hal ini berarti terdapat
orang (25%), pengetahuan yang sedang hubungan antara pengetahuan tentang
sebagian besar responden memiliki perilaku pencegahan dengan perilaku membuang
buruk yang dapat berpotensi menyebabkan sampah yang berpotensi menyebabkan banjir.
banjir 44 orang (77,2%) dan berpengetahuan
buruk sebagian besar responden berperilaku Hubungan Ketersediaan Sarana
buruk yang berpotensi menyebabkan bencana Prasarana dengan Perilaku Membuang
banjir yaitu 18 orang (81,8%). Sampah yang Berpotensi Bencana Banjir
Hasil uji statistik Chi Square diperoleh di DAS Deli Kota Medan
nilai p =0,022 < 0,05. Hal ini berarti terdapat Responden yang menyatakan
hubungan antara pengetahuan tentang ketersediaan sarana yang baik sebagian besar
manfaat dengan perilaku membuang sampah berperilaku buruk yang berpotensi
yang berpotensi bencana banjir. menyebabkan banjir 18 orang (64,3%), dan
responden yang menyatakan ketersediaan
Hubungan Pengetahuan tentang Akibat sarana prasarana yang tidak baik sebagian
dengan Perilaku Membuang Sampah yang besar berperilaku kurang baik yang dapat
Berpotensi Bencana Banjir berpotensi menyebabkan banjir 54 orang
Responden yang memiliki pengetahuan (76,1%).
yang baik tentang akibat pembuangan Hasil uji statistik Chi Square diperoleh
sampah sebagian besar berperilaku nilai p =0,009 < 0,05. Hal ini berarti terdapat
membuang sampah yang baik sehingga tidak hubungan antara ketersediaan sarana
berpotensi menyebabkan banjir yaitu 8 orang prasarana dengan perilaku membuang
(42,1%), pengetahuan yang sedang sebagian sampah yang berpotensi bencana banjir.
besar responden berperilaku yang buruk
sehingga dapat berpotensi menyebabkan Analisis Multivariat
banjir yaitu 24 orang (72,7%) dan Persamaan regresi dalam penelitian ini
berpengetahuan buruk sebagian besar adalah Y = 0,972 + 0,169 X1 + 0,187X2 +
responden berperilaku buruk yang berpotensi ,187X3 + 0,514X4. Nilai konstanta berpola
menyebabkan banjir yaitu 49 orang (85,1%). positif artinya perilaku responden membuang
Hasil uji statistik Chi Square diperoleh sampah yang dapat berpotensi bencana banjir
nilai p =0,003 < 0,05. Hal ini berarti terdapat sebesar nilai konstanta tersebut, jika variabel
hubungan antara pengetahuan tentang akibat pengetahuan dan ketersediaan sarana
dengan perilaku membuang sampah yang prasarana tetap
berpotensi bencana banjir. Variabel pengetahuan tentang manfaat
pembuangan sampah berpengaruh terhadap
Hubungan Pengetahuan tentang perilaku responden membuang sampah yang
Pencegahan Risiko Akibat Sampah dengan dapat berpotensi bencana banjir dengan p
Perilaku Membuang Sampah yang 0,023 < 0,05 dengan nilai koefisien regresi
Berpotensi Bencana Banjir sebesar 0,169 (tanda +) menyatakan setiap
Responden yang memiliki pengetahuan peningkatan pengetahuan responden tentang
yang baik tentang pencegahan risiko sebagian manfaat membuang sampah yang tidak baik
besar berperilaku membuang sampah yang akan mengakibatkan perilaku membuang
212
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 3, No. 1, Februari 2017

sampah tidak baik menyebabkan potensi perilaku responden membuang sampah


bencana banjir sebesar 0,187, sehingga dapat sembarang lebih berpotensi bencana banjir.
dikatakan bahwa makin tidak baik Secara keseluruhan model regresi dapat
pengetahuan responden tentang manfaat memprediksi besarnya pengaruh prilaku
membuang sampah maka perilaku responden responden membuang sampah yang
lebih berpotensi bencana banjir. berpotensi bencana banjir ditinjau dari
Variabel pengetahuan tentang akibat pengetahuan tentang sampah dan
pembuangan sampah berpengaruh terhadap ketersediaan sarana prasarana adalah 45,2%,
perilaku responden membuang sampah yang selebihnya 54,8% dipengaruhi oleh faktor
dapat berpotensi bencana banjir dengan p lain.
0,007 < 0,05 dengan nilai koefisien regresi
sebesar 0,187 (tanda +) menyatakan setiap PEMBAHASAN
peningkatan pengetahuan responden tentang
akibat membuang sampah yang tidak baik Pengaruh Pengetahuan tentang Manfaat
akan mengakibatkan perilaku membuang Mengelola Sampah terhadap Perilaku Ibu
sampah tidak baik menyebabkan potensi Membuang Sampah Berpotensi Bencana
bencana banjir sebesar 0,187, sehingga dapat Banjir
dikatakan bahwa makin tidak baik Hasil uji regresi linier berganda terdapat
pengetahuan responden tentang akibat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan
membuang sampah maka perilaku responden tentang manfaat mengelola sampah terhadap
lebih berpotensi bencana banjir. perilaku ibu membuang sampah berpotensi
Variabel pengetahuan tentang bencana banjir di DAS Deli Kota Medan
pencegahan pembuangan sampah dominan dengan nilai p=0.023< 0,05. Sesuai penelitian
memengaruhi perilaku ibu membuang Satriadi (2010) bahwa membuang sampah di
sampah berpotensi bencana banjir. Variabel sungai memang sudah menjadi kebiasaan
pengetahuan tentang pencegahan banjir sebagian masyarakat, khususnya masyarakat
berpengaruh terhadap perilaku responden Kota Medan. Sejumlah pemandangan kurang
membuang sampah yang dapat berpotensi sedap berupa tebaran sampah menumpuk di
bencana banjir dengan p 0,007 < 0,05 dengan 58 titik tumpukan sampah di pinggir maupun
nilai koefisien regresi sebesar 0,187 (tanda +) di aliran sungai menghiasi sepanjang aliran
menyatakan setiap peningkatan pengetahuan sungai Deli hingga menuju laut lepas.
responden tentang pencegahan membuang Pengetahuan ibu tentang manfaat
sampah yang tidak baik akan mengakibatkan sampah yang sudah baik, tetapi berperilaku
perilaku membuang sampah tidak baik membuang sampah sembarang di DAS Deli
menyebabkan potensi bencana banjir sebesar cenderung masih dilakukan. Hal ini berarti
0,514, sehingga dapat dikatakan bahwa ibu yang memiliki pengetahuan tentang
makin tidak baik pengetahuan responden manfaat sampah yang baik belum tentu
tentang pencegahan membuang sampah yang melaksanakan pembuangan yang di DAS
tidak baik maka perilaku responden lebih Deli.
berpotensi bencana banjir. Perilaku ibu tersebut jika dikaitkan
Variabel ketersediaan sarana prasarana dengan pekerjaan ibu sebagian besar
berpengaruh terhadap perilaku responden berstatus sebagai ibu rumah tangga yang
dalam membuang sampah berpotensi bencana menghasilkan sampah dengan berbagai jenis
banjir dengan p (0,006) < 0,05 dengan nilai seperti plastik, kertas pembungkus belanja,
koefisien regresi sebesar 0,514 (tanda +) hasil pengolahan masakan, sisa makanan
menyatakan ketersedian sarana prasarana yang merupakan sampah dapur, juga sampah
yang digunakan dalam proses pengelolaan kayu,binatang yang mati, rumput yang
sampah yang tidak baik akan mengakibatkan berasal dari pekarangan yang dibuang ke
meningkatnya perilaku membuang sampah sungai dapat menghalangi aliran sungai dan
yang berpotensi bencana banjir sebesar 0,514, juga membuat tidak enak dipandang, mata
sehingga dapat dikatakan bahwa ketersediaan dan bau karena berserakan di tepi-tepi sungai.
sarana prasarana yang tidak baik maka Walaupun terdapat larangan untuk
213
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 3, No. 1, Februari 2017

membuang sampah di aliran Sungai Deli, yang berpotensi menyebabkan banjir di DAS
namun ibu cenderung membuang sampah di yaitu 32 orang (84,2%).
daerah aliran sungai. hasil pengamatan di lapangan, bahwa
Selain itu, disebabkan masih rendahnya masyarakat yang memiliki tempat sampah
pengetahuan ibu atau anggota keluarga dalam tetapi perilaku membuang sampah ke sungai
mendaur ulang sampah sehingga kurang masih dilakukan masyarakat dengan alasan
dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang lebih banyak mengatakan bahwa
kepada keluarga sehingga ibu cenderung sampah yang dibuang ke sungai akan terbawa
membuang sampah ke sungai. Perilaku ibu oleh air menuju ke laut sehingga tidak
membuang sampah sudah menjadi pola berdampak terhadap banjir. Upaya lain yang
perilaku di masyarakat DAS, dimana perlu dilakukan untuk merubah perilaku
pembuangan sampah sembarangan tersebut melalui kerjasama antara pemerintah
merupakan hal yang biasa oleh karena lebih dan masyarakat dalam upaya untuk
praktis dan tidak melanggar peraturan mengelola sanitasi lingkungan pemukiman
pemerintah. daerah aliran sungai yang mencakup
Jika masyarakat memahami manfaat memberdayaan masyarakat untuk penyediaan
mengelola sampah, sampah sudah dijadikan sarana pengelolaan air limbah dan sampah
menjadi sesuatu yang bernilai maka perilaku sesuai persyaratan kesehatan sehingga
untuk tidak membuang sampah sembarangan perilaku masyarakat dapat meminimalisasi
yang berpotensi bencana banjir dapat terjadi banjir. Perlunya upaya Dinas
diminimalisasi. Hal ini disebabkan kurangnya Kesehatan memberikan penyuluhan-
pengawasan dan pemantauan Badan penyuluhan dengan memberdayakan kader-
Pengendalian Bencana Daerah yang kader kesehatan secara rutin kepada
bertanggung jawab dalam memantau dan masyarakat sehingga masyarakat sadar dan
memelihara sanitasi lingkungan di daerah mengerti tentang perilaku bagaimana cara
aliran sungai di DAS Deli Kota Medan. pencegahan sehingga masyarakat mengalami
penyakit dan khususnya bencana banjir di
Pengaruh Pengetahuan tentang Akibat Kecamatan Marelen Kota Medan.
Membuang Sampah terhadap Perilaku
Ibu Membuang Sampah Berpotensi Pengaruh Pengetahuan tentang
Bencana Banjir Pencegahan Risiko Akibat Sampah
Hasil uji regresi linier berganda terdapat terhadap Perilaku Ibu Membuang
pengaruh yang signifikan antara pengetahuan Sampah Berpotensi Bencana Banjir
tentang manfaat membuang sampah terhadap Hasil uji regresi linier berganda terdapat
perilaku ibu membuang sampah berpotensi pengaruh yang signifikan antara pengetahuan
bencana banjir dengan nilai p=0.007 < 0,05. tentang pencegahan risiko akibat sampah
Sesuai penelitian Supadli (2011), terhadap perilaku membuang sampah yang
menunjukkan bahwa perilaku ibu yang buruk berpotensi bencana banjir di DAS Deli Kota
di Daerah Aliran Sungai Deli ditandai dengan Medan dengan nilai p=0.007< 0,05.
masih banyaknya ibu yang membuang Pengetahuan yang baik tentang
sampah yang berdampak terhadap kesehatan pencegahan risiko akibat sampah, sebagian
keluarga yaitu sakit dan banjir. besar berperilaku membuang sampah yang
Ibu yang memiliki pengetahuan tentang tidak baik sehingga berpotensi menyebabkan
akibat membuang sampah yang baik banjir 8 orang (53,3%), pengetahaun yang
cenderung menerapkan berperilaku tidak sedang sebagian besar respondoen
membuang sampah yang di DAS sehingga berperilaku buruk sehingga dapat berpotensi
tidak berpotensi menyebabkan banjir 9 orang menyebabkan banjir 24 orang (61,5%) dan
(50%), pengetahuan yang sedang sebagian berpengetahuan buruk sebagian besar
besar responden memiliki perilaku buruk responden juga berperilaku buruk yang
yang dapat berpotensi menyebabkan banjir 32 berpotensi menyebabkan banjir di DAS Deli
orang (84,2%) dan berpengetahuan buruk yaitu 80 orang (88,9%).
sebagian besar responden berperilaku buruk
214
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 3, No. 1, Februari 2017

Hasil pengamatan di lapangan pengetahuan ibu rumah tangga tentang


menunjukkan bahwa sikap ibu yang buruk kebersihan lingkungan dengan perilaku
dalam memahami tindakan pencegahan yang dalam memelihara kebersihan lingkungan.
berpotensi menyebabkan banjir. Hal ini Masalah yang kita hadapi terkait
disebabkan ibu cenderung membuang perilaku masyarakat membuang sampah
sampah di sungai atau di pekarangan rumah sembarang di daerah aliran sungai berkaitan
yang pada dasarnya belum memahami arti dengan ketersediaan tempat sampah di setiap
dan fungsi sungai bagi kehidupan di rumah, dimana tidak semua rumah memiliki
sekitarnya. Sebagian ibu juga masih tempat sampah yang memadai. Ketersediaan
memandang sungai sebagai tempat sarana prasarana di Kelurahan Rengas Pulau
pembuangan sampah, dan belum mau dan Labuhan Deli belum tersedia dengan
bersusah payah untuk membuat lubang atau baik.
bak sampah sehingga sampah berserakan di Ketersediaan tempat-tempat sampah
pinggir sungai juga binatang yang mati masyarakat di Kelurahan Rengas Pulau
dibuang kesungai yang dapat menghambat memiliki dua gerobak sampah yang
arus sungai yang berpotensi menyebabkan digunakan petugas kebersihan untuk
bencana banjir. mengangkut sampah masyarakat ke TPS dan
Keadaan ini juga didukung aktivitas dua tempat sampah DIPO. Tempat sampah
dalam pengelolaan daerah aliran sungai oleh yang disediakan Pemda untuk pejalan kaki
Badan Penanggulangan Bencana jarang tidak ada, tetapi untuk taman disediakan
melaksanakan pengerukan karena Pemprov sebanyak 6 buah dengan kapasitas
keterbatasan dana. Kondisi ini dapat 50 liter. Selain itu, sebagian tempat sampah
berpotensi menyebabkan banjir di Kecamatan masyarakat disediakan sendiri dan lebih
Marelan Kota Medan. Hasil penelitian banyak masyarakat yang tidak memiliki
menunjukkan bahwa pengetahuan tentang tempat sampah di halaman rumah sedangkan
pencegahan risiko akibat sampah dominan tempat sampah didalam rumah menggunakan
memengaruhi perilaku ibu membuang kantong-kantong plastik.
sampah berpotensi bencana banjir di DAS Demikian juga ketersediaan sarana
Deli Kota Medan. prasarana di Kelurahan Rengas Pulau belum
Demikian juga nilai koefisien regresi memadai. Tempat sampah yang digunakan
sebesar 0,187 yang berarti setiap peningkatan keluarga di dalam rumah menggunakan
pengetahuan ibu yang buruk tentang kantong-kantong plastik untuk membuang
pencegahan risiko akibat sampah di DAS sampah rumah tangga. Sarana pengangkutan
menyebabkan ibu berperilaku membuang sampah masyarakat ke TPS menggunakan
sampah sembarang berpotensi banjir sebesar. mobil pengangkut sampah yang datang setiap
Untuk itu perlunya pemerintah daerah 1 kali dalam 3 hari dan langsung dibuang ke
melakukan tindakan nyata dengan TPA Terjun. Tempat sampah yang disediakan
mengalokasikan dana untuk kegiatan Pemda untuk pejalan kaki tersedia berbentuk
pengerukan Sungai minimal 1 kali dalam 2 keranjang sampah, tetapi untuk taman
tahun. disediakan Pemko Medan hanya 4 buah
tempat sampah yang kedap air tanpa tutup
Pengaruh Ketersediaan Sarana Prasarana dengan kapasitas 30 liter.
terhadap Perilaku Ibu Membuang Selain itu, sebagian tempat sampah
Sampah di DAS Berpotensi Bencana masyarakat disediakan Dinas Kebersihan
Banjir Kota Medan setempat berupa keranjang-
Hasil uji regresi linier berganda terdapat keranjang sampah dan sebagian lagi
pengaruh yang signifikan antara ketersediaan disediakan masyarakat untuk keperluan
sarana prasarana terhadap perilaku individu yang tidak membayar retribusi dan
membuang sampah berpotensi bencana banjir lebih banyak masyarakat yang tidak memiliki
di DAS Deli Kota Medan dengan nilai tempat sampah di halaman rumah.
p=0.006< 0,05. Sesuai penelitian Hermawan Ketersediaan sarana prasarana sampah
(2008) terdapat hubungan yang positif antara ibu yang baik, sebagian besar berperilaku
215
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 3, No. 1, Februari 2017

buruk dengan membuang sampah ke sungai KESIMPULAN


berpotensi menyebabkan banjir 18 orang
(64,3%), dan ibu yang menyatakan 1. Pengetahuan ibu tentang manfaat
ketersediaan sarana prasarana yang tidak baik mengelola sampah kategori sedang
sebagian besar memiliki perilaku yang buruk (57,6%),. akibat membuang sampah
berpotensi menyebabkan banjir 54 orang kategori buruk (47,5%) dan pencegahan
(76,1%). risiko akibat sampah juga buruk (45,5%)
Pengamatan di lapangan diperoleh sehingga menyebabkan ibu berperilaku
sebagian ibu yang enggan membayar retribusi buruk dengan membuang sampah
sampah menyebabkan petugas kebersihan sembarang berpotensi bencana banjir di
tidak mengangkut sampah keluarganya. Ibu DAS Deli (72,7%).
merasa bahwa lahan pekarangan yang luas 2. Ketersediaan sarana prasarana di DAS
dapat dijadikan sebagai tempat pembakaran Deli tidak baik (71,7%) sehingga
sampah. Walaupun sudah terdapat tulisan di menyebabkan ibu berperilaku buruk
panplet berupa larangan membuang sampah dengan membuang sampah sembarangan
ke DAS, namun kenyataannya ibu masih berpotensi bencana banjir di DAS Deli.
membuang sampah ke sungai Deli. 3. Ada pengaruh pengetahuan tentang
Sampah yang dihasilkan keluarga dapat sampah (manfaat, akibat dan
menimbulkan pendangkalan atau pencegahan) dan ketersediaan sarana
penyempitan sungai Deli. Sampah-sampah prasarana terhadap perilaku ibu
keluarga yang mudah busuk dapat membuang sampah berpotensi bencana
menimbulkan bau yang tidak sedap di sekitar banjir. Variabel ketersediaan sarana
rumah seperti sampah sisa-sisa makanan. prasarana dominan memengaruhi
Masyarakat yang membuang sampah sisa perilaku ibu membuang sampah
makanan ke sungai 74 orang (74,7%). Jika berpotensi bencana banjir.
frekuensinya berulang dan dikalikan per
harinya maka sungai Deli akan mengalami SARAN
pendangkalan yang menyebabkan ketinggian
sungai akan naik sebandingkan dengan tinggi 1. Pengambil keputusan pada Dinas
sedimen pendangkalan tersebut. Kebersihan dan instansi terkait untuk
Untuk itu perlu dukungan pemerintah menerapkan retribusi sampah kepada
kecamatan memberikan teguran atau sanksi seluruh masyarakat dan menambah
kepada masyarakat yang membuang sampah petugas kebersihan dengan frekunsi
sembarang di DAS sungai Deli Kota Medan. mengangkut sampah 1 kali sehari, motor
Demikian bagi Badan Pengendalian Bencana pengangkut sampah dan jaring sungai
Banjir Daerah melakukan tahap pra bencana sesuai kebutuhan sehingga masyarakat
dengan memberdayakan masyarakat dengan tidak membuang sampah di pinggir
ikut berpartisipasi membangun, sungai atau Sungai Deli yang berpotensi
membersihkan saluran drainase, menjaga dan menyebabkan banjir.
memantau kondisi lingkungan. Pada saat 2. Pemerintahan Kota Medan
bencana terjadi kerjasama yang baik dalam merencanakan peraturan tentang alokasi
pengevakuasian korban bencana dalam dana untuk pengerukan dasar Sungai
menyiapkan tempat, pembagian makanan, Deli dan menjadwalkan kegiatannya
pakaian dan penyediaan obat-obatan. setiap dua tahun sekali dan pengaturan
Perlunya peraturan perundang-undangan keikutsertaan masyarakat dalam
dalam mengikutsertakan partisipasi penanggulangan bencana banjir.
masyarakat dalam mengatur penanggulangan 3. Pemerintah Kecamatan/Kelurahan agar
bencana banjir. menyediakan papan pengumuman/
pamflet/spanduk yang berisi larangan
dan himbauan pada lokasi-lokasi yang
tepat yang mudah dilihat dan dibaca
masyarakat.
216
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 3, No. 1, Februari 2017

4. Perlunya mengikutsertakan intansi Mistra. (2007). Antisipasi Rumah di Daerah


kesehatan dan tokoh masyarakat/LSM Rawan Banjir. Jakarta: Griya Kreasi.
sebagai motivator untuk mengajak Mukono Hj. (2006). Prinsip Dasar
masyarakat berpartisipasi dalam Kesehatan Lingkungan, Edisi 2.
penanggulangan sampah untuk Surabaya: Air langga.
meminimalisasi timbulnya bencana Noorkasiani, Heriati, Ismail Rita. (2009).
banjir. Sosiologi Keperawatan. Jakarta: EGC.
5. Perlunya peningkatan kemampuan Pratomo dan Sudarti, S. (1990). Usaha
masyarakat dalam pengelolaan sampah Bidang Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
dengan melakukan pelatihan tentang Depdikbud.
pengolahaan sampah menjadi sesuatu Riduan. (2002). Skala Pengukuran Variabel-
yang bernilai dan dapat membantu variabel Penelitian, Cetakan ketiga
perekonomian masyarakat,s penyuluhan Oktober. Jakarta: Alfabeta.
tentang kebersihan, gotong royong agar Ritonga, Abdurrahman. (2001).
masyarakat merasakan manfaat terhadap Kependudukan dan Kesehatan
dampak sampah yang dapat Lingkungan. Jakarta: Fakultas Ekonomi
menimbulkan penyakit khususnya diare Universitas Indonesia.
dan bencana banjir. Rustamadji H. (1994). Penata Sungai.
Himpunan Karangan Ilmiah di Bidang
DAFTAR PUSTAKA Perkotaan Lingkungan.
Sarwono. (1992). Sosiologi Kesehatan,
Bakornas, PB. (2007). Pedoman Beberapa Konsep dan Aplikasinya.
Penanggulangan Banjir. Tahun 2007- Yogjakarta: Andi Offset.
2008. Jakarta. Situmorang, S. H. Dkk. (2010). Analisis Data
Budiman, Chandra. (2000). Pengantar Untuk Riset Manajemen dan Bisnis.
Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC. Medan: USU Press.
Depkes RI. (2006). Pedoman Manajemen SNI 19-2454-2002. Tata Cara Teknik
Sumberdaya Manusia Kesehatan dalam Operasional Pengolahan Sampah
Penanggulangan Bencana. Jakarta. Perkotaan. Jakarta.
Hakim, M, dkk. (2008). Mencari Solusi Sudjarwo, Basrowi. (2009). Manajemen
Penanganan Masalah Sampah Kota. Penelitian Sosial. Bandung: Mandar
Bandung. Maju.
Koentjaraningrat. (1981). Pengantar Ilmu Sunaryo. (2002). Psikologi untuk Perawat.
Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Jakarta: EGC.
0D¶PXQ (2007). Mengurangi Ancaman Winardi. (2001). Kepemimpinan dalam
Banjir. Jakarta: Pustaka Cerdasindo. Manajemen. Cetakan ke-2. Jakarta:
Maulana, Heri Dj. (2009). Promosi Rineka Cipta.
Kesehatan. Jakarta: EGC. Yulaelawati, Ella.Usman Shihap. (2008).
Mencerdasi Bencana. Jakarta: Grasindo.

217

Anda mungkin juga menyukai