Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS DAYA DUKUNG AKSIAL PONDASI TIANG BOR PADA

LAPISAN BATUAN LIMESTONE


Febrini Hartianty Adinda
NIM 15008113
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Institut Teknologi Bandung

ABSTRAK
Pondasi tiang bor adalah jenis pondasi yang sering digunakan pada suatu konstruksi yang
membutuhkan pondasi dalam dan memiliki jenis tanah yang susah ditembus dengan tiang
pancang. Pondasi tiang bor juga digunakan apabila ditemukan lapisan batuan di dekat
permukaan tanah. Dalam menentukan daya dukung aksial pondasi tiang bor pada lapisan
batuan, harus diperhatikan parameter-parameter batuan seperti RQD (Rock Quality
Designation), RMR (Rock Mass Rating), qu (unconfined compressive strength), E (modulus
elastisitas batuan), dan masih banyak lagi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari daya
dukung aksial pondasi tiang bor pada lapisan batuan limestone dengan melakukan studi kasus
proyek pabrik semen di daerah Tuban, Jawa Timur. Perhitungan daya dukung aksial pondasi
tiang bor dilakukan dengan batuan program SHAFT 4.0 dan dari hasil uji beban dinamis
tiang PDA (Pile Driving Analizer). Dari kedua hasil perhitungan daya dukung aksial tersebut,
kemudian dibandingkan dan didapatkan bahwa hasil uji beban dinamis tiang PDA jauh lebih
besar daripada hasil perhitungan dengan bantuan program SHAFT 4.0. Hal ini diakibatkan
data RQD (Rock Quality Designation) batuan yang tidak akurat. Dari hasil perbandingan
tersebut juga diketahui bahwa sebagain besar beban ultimate ditahan oleh tahanan friksi
batuan limestone. Untuk mengetahui korelasi antara tahanan friksi dengan parameterparameter batuan limestone. Maka dilakukanlah analisis korelasi antara tahanan friksi dengan
parameter-parameter batuan yang didapat dari uji laboratorium yaitu qu (unconfined
compressive strength) dan dari uji lapangan yaitu N-SPT. Selain itu, tahanan friksi juga di
korelasikan dengan nilai RQD yang dicari dengan cara back calculation. Hasil analisis
korelasi menunjukkan bahwa parameter yang memiliki pengaruh paling besar terhadap
tahanan friksi batuan limestone adalah RQD.
Key words : Pondasi tiang bor, batuan limestone, SHAFT 4.0, PDA Test.
PENDAHULUAN
Pada studi ini, terdapat delapan tiang bor
yang diteliti daya dukung aksialnya
dengan menggunakan program SHAFT 4.0
dan di uji dengan uji PDA. Karakter ke
delapan tiang tersebut adalah sebagai
berikut : Tiang bor BH-1 memiliki
kedalaman 15 m dengan diameter 1,115 m.
Tiang bor BH-2 memiliki kedalaman 20 m
dengan diameter 1,066 m. Tiang bor BH-3
memiliki kedalaman 16 m dengan
diameter 1,05 m. Tiang bor BH-4 memiliki
kedalaman 13 m dengan diameter 1,05 m.
Tiang bor BH-5 memiliki kedalaman 9 m
dengan diameter 1,05 m. Tiang bor BH-6

memiliki kedalaman 12 m dengan


diameter 1,05 m. Tiang bor BH-7 memiliki
kedalaman 16 m dengan diameter 1,05 m.
Tiang bor BH-8 memiliki kedalaman 21 m
dengan diameter 1,05.
KONDISI TANAH DAN BATUAN
Dalam menentukan lapisan dan parameter
tanah, area proyek dibagi menjadi 5 area
yaitu area BH-1, area BH-2, area BH-3,
area BH-4&8 , area BH-5&6, serta area
BH-7. Secara umum, lapisan tanah berupa
tanah lempung pada kedalaman sekitar 0-9
m yang kemudian dilanjutkan dengan

lapisan batuan limestone. Sifat tanah


lempung bervariasi dari mulai soft hingga
hard clay. Namun rata-rata bersifat stiff
clay. Batuan limestone memiliki karakter
berwarna putih kusam hingga putih terang
dengan rata-rata tingkat derajat pelapukan
sebesar II yaitu pelapukan sedikit (slightly
weathered), dan kelas RMR IV atau poor
rock. Dari properti kekuatan batuan yang
ditentukan dengan unconfined compressive
strength test dan point load test, batuan
limestone pada studi kasus ini termasuk
batuan lunak atau weak rock.
ANALISIS DAN KESIMPULAN
Setelah menentukan lapisan dan parameter
tanah, dilakukanlah perhitungan daya
dukung aksial dengan menggunakan
program SHAFT. Hasil perhitungan
menunjukkan daya dukung aksial 8 tiang
bor yang diteliti pada proyek pabrik semen
Tuban dengan bantuan program SHAFT
4.0 adalah sebesar 6520,2 kN untuk tiang
BH-1, 5258 kN untuk tiang BH-2, 8591,4
untuk tiang BH-3, 7948,6 kN untuk tiang
BH-4, 4182,5 kN untuk tiang BH-5,
5958,8 untuk tiang BH-6. 8204,9 untuk
tiang BH-7, 13662,2 untuk tiang BH-8.
Sedangkan dari uji PDA, daya dukung
pondasi 8 tiang bor adalah sebesar 13630
kN untuk tiang BH-1, 12850 kN untuk
tiang BH-2, 11030 untuk tiang BH-3,
10070 kN untuk tiang BH-4, 10920 kN
untuk tiang BH-5, 11170 untuk tiang BH6, 11690 untuk tiang BH-7, 14860 untuk
tiang BH-8.
Dari hasil perhitungan tersebut juga
diketahui bahwa sebagian besar beban
ultimate pondasi di pikul oleh tahanan
friksi batuan limestone. Untuk itu
dilakukan analisis korelasi antara tahanan
friksi batuan limestone dengan parameterparameter batuan yaitu RQD, qu, dan
NSPT. Sebelum itu, RQD aktual dicari
dengan cara back calculation yaitu dengan
mengiterasi nilai RQD pada input data
batuan pada program SHAFT sehingga
tahanan friksi yang didapat sama dengan
tahanan friksi dari hasil keluaran PDA.

Hasil back calculation menunjukkan


bahwa nilai RQD batuan limestone
memiliki rentang antara 21-60%.
Analisis korelasi antara tahanan friksi
batuan limestone dengan RQD, NSPT dan
qu dilakukan dengan membuat garis trend
line dari sebaran data. Dari hasil analisis
korelasi tahanan friksi batuan limestone
dengan
ketiga
parameter
tersebut,
menunjukkan bahwa tahanan friksi
berbanding lurus dengan parameter RQD,
NSPT dan qu.
Hasil analisis korelasi antara tahanan friksi
batuan limestone dengan qu, menghasilkan
garis trend dengan gradien sebesar 0,043.
Dibandingkan dengan referensi yang ada
yaitu dengan batuan limestone di Florida,
terlihat bahwa limestone di Tuban
memobilisasi tahanan friksi lebih kecil
dengan sebaran nilai qu yang ada.
Hasil analisis korelasi antara tahanan friksi
batuan
limestone
dengan
NSPT,
menghasilkan garis trend dengan gradien
sebesar 5,7. Dibandingkan dengan
referensi yang ada yaitu batuan limestone
di Miami, range nilai NSPT pada batuan
limestone di Tuban lebih besar yaitu antara
20-60 sedangkan di Miami, nilai NSPT
batuan limestonenya hanya berkisar antara
15-35. Namun, range NSPT pada batuan
limestone di Tuban masih berada pada
range tipikal NSPT batuan limestone.
Hasil analisis korelasi antara tahanan friksi
batuan
limestone
dengan
RQD
menghasilkan garis trend dengan gradien
sebesar 6,72. Ini menunjukkan RQD
adalah
parameter
yang
paling
mempengaruhi nilai tahanan friksi
dibandingkan parameter NSPT dan qu.
DAFTAR PUSTAKA
Goodman,
Richard
E.
(1989)
:
Introduction to Rock Mechanics. 2nd
edn. John Wiley and sons. USA
Tan, Y.C., dan Chow, C.M., (2006) :
Foundation Design and Construction
Practice in Limestone Area in
Malaysia, 55-61, ICCBT

Anda mungkin juga menyukai