IDENTITAS PASIEN
Nama
: Taharjo
Umur
: 69 Tahun
Alamat
: Slawi wetan
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status Perkawinan
: Menikah
Pekerjaan
: Pensiunan
Agama
: Islam
No.CM
: 515792
Keluhan Utama:
Benjolan pada lipatan paha kanan sejak 7 hari yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang pada sabtu tanggal 7 November 2014 ke Poli Bedah Rumah
Sakit Umum Daerah dr. Soeselo Slawi dengan keluhan benjolan pada lipat
paha kanan sejak 7 hari yang lalu. Benjolan telah dirasakan oleh pasien sejak
1 tahun yang lalu. Mula mula benjolan hanya sebesar telur puyuh dengan
konsistensi lunak dan dapat digerakkan. Benjolan lama kelamaan dirasakan
pasien membesar dan mulai terasa sakit. Pasien mengeluhkan terasa sakit
saat pasien batuk dan mengejan.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesan sakit
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah
: 160/100mmHg
Nadi
: 96x/menit, reguler
Suhu
: 36C
Pernapasan
: 22x/menit
Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas
STATUS LOKALIS
Regio Genitalia
Inspeksi
: tampak ada benjolan pada paha sinistra, ukuran sebesar
telur ayam 4x3cm , bentuk benjolan lonjong. Peradangan (-)
Palpasi
: konsistensi benjolan kenyal, permukaan benjolan rata,
benjolan dapat ditekan masuk ke arah perut, benjolan dapat digerakkan,
nyeri tekan (+), tidak teraba hangat
Auskultasi
Leukosit
Hemoglobin
Hematokrit
9.2 103/uL
11.7 %
33
APTT
27.0 detik
PT
13.3 detik
Golongan darah
Eritrosit
Hemoglobin
Gula darah sewaktu
A
3.8 106/uL
11.7 %
10
Ureum
27.2
Kreatinin
0.89
Albumin
3.40
SGOT
13
SGPT
1.
Persiapan operasi
a.
b.
c.
Oksigenasi 3 L/ menit
d.
Pemasangan IV line memakai abocath nomor 20 dan tranfusi set dengan Ringer
laktat
e.
2.
Jenis anestesi
: Anestesi regional
3.
Teknik anestesi
4.
Premedikasi
5.
Induksi
6.
Maintenance
: Oksigen 3L/menit
7.
Monitoring
8.
JAM
TD
HR
SpO2
Keterangan
10.00
160/100 mmHg
100 x/menit
100 %
Ondancentron 4 mg
10.05
160/80 mmHg
90x/menit
100%
10.10
140/85 mmHg
86 x/menit
99%
Mulai operasi
10.15
136/80 mmHg
96 x/menit
99 %
10.20
125/62 mmHg
104 x/menit
100 %
RL 500cc
10.25
120/60 mmHg
104 x/menit
99 %
10.30
120/56 mmHg
100 x/menit
99 %
10.35
110/60 mmHg
104 x/menit
99%
10.40
120/70 mmHg
100 x/menit
99%
RL 500 cc
10.45
125/70 mmHg
100 x/menit
100%
10.50
130/70 mmHg
104 x/menit
100%
Ketorolac 30 mg
10.55
140/80 mmHg
104x/menit
99%
Operasi Selesai
11.00
140/80 mmHg
104x/menit
100%
RR
11.05
11.10
BU (+)
POST OPERASI:
TD
: 140/80 mmHg
: 100 x/menit
RR
: 20 x/menit
Aldretes score: 9
Infeksi sistemik
Kelainan neurologis
Kelainan psikis
Bedah lama
Hipovolemia ringan
Komplikasi
Hipotensi
Hipotensi terjadi pada 8,2-33% pasien akibat anesthesia spinal, namun sebesar
81% mengalami episode hipotensi ketika hambatan sensorik melebihi T5.
Anastesia spinal menyebabkan hambatan simpatis yang menyebabkan
dilatasi arterial dan bendungan vena. Bendungan di vena menyebabkan
penurunan aliran balik vena ke jantung, penurunan curah jantung dan
menyebabkan hipotensi. Factor-faktor yang mempengaruhi derajat
penurunan tekanan darah adalah usia dan keadaan fungsi jantung pasien,
volume intravaskuler dan ketinggian hambatan simpatis
Hipotensi ini dapat dikurangi dengan memberikan bolus cairan intravena
sampai 500ml larutan kristaloid dengan dilakukannya blok spinal atau dengan
koloid sebelum dilakukan spinal. Jika tekanan darah tetap menurun, bias
ditambahkan obat-obatan vasopressor seperti efedrin 5-10mg intravena.
Bradikardia
Kejadian bradikardia akibat anastesi spinal berkisar 8,9-13% namun bisa
melebihi 75% jika ketinggian hambatan lebih dari T5. Jika serabut sipatis
kardioakselerator yang berasal dari T1-T5 dihambat maka tonus vagal
parasimpatis menjadi dominan menyebabkan bradikardia ringan sampai
sedang. Bradikardia dapat muncul akibat penurunan aliran balik vena atau
stimulus seperti tarikan peritoneum. Factor risiko terjadinya bradikardia adalah
laju nadi basal (<60x/menit) dan penggunaan beta blocker.
Kontra-indikasi
Indikasi
Anestesi Intrathekal (subarachnoid, spinal) unutk
pembedahan
Pembedahan di daerah perut
selama 45 - 60 menit (termasuk
operasi Caesar)
Pembedahan dibidang urologi
dan naggota gerak bawah
selama 2- 3 jam
Septikemia