Anda di halaman 1dari 16

Oleh:

Kelompok 8
Bagja

(2201101 40 )

Cencen

(2201101 40 )

Diki

(2201101 40 )

Nenden

(2201101 40 )

Senny Nur W.

(2201101 40 21 3 )

Martha E. Rogers dilahirkan

pada tanggal 12 Mei tahun


1914 di Dalas Texas, tertua dari
4 bersaudara pasangan Bruce
Taylor Rogers dan Lucy
Mulholland Keener Rogers.

Beliau meninggal pada 13

Maret 1994, pada umur 79.


(Hector, 1989 dalam McEwen &
Wills, 2011)

Beliau menerima gelar diploma keperawatan dari sekolah

rumah sakit Knoxville pada tahun 1936.


Tahun berikutnya ia menerima gelar sarjana dalam
keperawatan kesehatan masyarakat di George Peabody
Tinggi di Nashville, Tennessee.
Gelar sarjana lainnya adalah M.A di bidang supervisi
keperawatan kesehatan masyarakat (public health nursing
supervision) dari Teachers College, University of
Columbia, New York tahun 1945
Gelar M.P.H dan Sc.D, beliau peroleh dari John Hopkins
University di Baltimore masing-masing pada tahun 1952
dan 1954

Aktif sebagai perawat kesehatan, Beliau melanjutkan

pendidikan yang lebih tinggi, sampai mendapatkan gelar


Doktor dari Universitas Johns Hopkins di Baltimore.
Menduduki posisi staf dalam keperawatan kesehatan
masyarakat serta membentuk pelayanan perawat pertama
di Arizona, kemudian ia pindah ke Perguruan Tinggi
sebagai dosen tamu dan bergabung dengan asosiasi
penelitian selama 21 tahun.
Rogers adalah Profesor dan Kepala Divisi Perawat
Pendidikan di Universitas New York sampai tahun 1954,
disini Roger fokus mengajar, memformulasi dan
mengelaborasi teorinya.

Model Rogers pertama dipublikasikan pada tahun

1970, yaitu An Introduction to The Theoritical Basis of


Nursing.
Rogers kemudian memperjelas dan mendefinisikan
konsep-konsepnya, yaitu The Science of Unitary
Human Beings: A Paradigm for Nursing

Keperawatan
Rogers menjelaskan keperawatan sebagai profesi
yang menggabungkan unsur ilmu pengetahuan dan
seni.
2. Individu
Individu menurut Rogers merupakan suatu kesatuan
aspek integral manusia dengan lingkungan
3. Lingkungan
Lingkungan mencakup segala sesuatu yang berada di
luar manusia.
4. Kesehatan
1.

Rogers dalam McEwen & Wills, 2011, mengemukakan


beberapa asumsi yang terdiri dari lima bagian, yaitu :
1. Manusia adalah sistem yang utuh
2. Manusia dan lingkungan selalu berubah secara kontinyu
3. Proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap
dan saling bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu
secara terus menerus
4. Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk
kesatuan yang inovatif
5. Manusia mempunyai ciri kemampuan berfikir abstrak,
membayangkan, bertutur bahasa, sensasi dan emosi.

Prinsip prinsip hemodinamik terdiri dari tiga hal, yaitu :


1. Resonancy
Prinsip ini membicarakan tentang alam dan perubahan
yang terjadi antara manusia dan lingkungan.
2. Helicy
Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan
hubungan manusia dengan lingkungan adalah
berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan
peningkatan jenis pola-pola perilaku manusia dan
lingkungan yang menimbulkan kesinambungan.
3. Integrality
Adalah proses interaksi yang menguntungkan antara
manusia dan lingkungannya secara berkesinambungan.

1. Pengkajian
Dalam tahap pengkajian keperawatan, semua fakta
dan opini tentang klien dan lingkungan dikumpulkan.
Pertanyaan tahap pertama mencerminkan prinsip
Integrasi, seri berikutnya akan mencerminkan prinsip
resonancy, dan tahap akhir dari pertanyaan akan
dipengaruhi oleh prinsip helicy.

2.

Diagnosa Keperawatan
Mencerminkan prinsip-prinsip homeodynamik.
Irama, pola, keanekaragaman, interaksi, dan variasi
proses kehidupan terlihat dengan jelas. Diagnosis
keperawatan bertujuan untuk mengetahui pola
pertukaran bagian-bagian tersebut dalam proses
kehidupan yang mencakup hubungan manusialingkungan (Roger, 1970 dalam Meleis, 2007).

3.

Perencanaan Keperawatan
Resonansi mensyaratkan bahwa rencana keperawatan
diarahkan untuk mendukung atau memodifikasi variasi proses
kehidupan seluruh manusia. karena proses kehidupan
manusia merupakan fenomena searah, sehingga tidak bisa
mengembalikan individu ke tingkat mantan keberadaan,
melainkan, perawat membantu individu bergerak maju ke
tingkat yang lebih tinggi lebih beragam eksistensi.

Untuk melakukan penerapan teori ini membutuhkan


partisipasi aktif dari klien,kesehatan tidak dapat tercapai
dengan mempromosikan homeostasis dan keseimbangan,
melainkan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan
dinamika dan keragaman dalam individu. (Christensen,1995)

Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha


E Rogers secara langsung memiliki hubungan dengan
riset dan pengembangan ilmu keperawatan. Model
konseptualnya memberikan arah dan stimulus untuk
aktifitas keilmuan tersebut. Model keperawatan
Rogers menunjukkan betapa uniknya realita profesi
keperawatan.

Konsistensi terhadap definisi yang ia berikan untuk


keperawatan bahwa keperawatan adalah profesi yang
di pelajari, unik serta memiliki batang tubuh
pengetahuan, maka ia sangat menganjurkan bagi
perawat untuk menempuh pendidikan dalam
mengembangkan ilmu keperawatan.

Malinski (1986) mencatat ada tujuh trend yang ada dalam


praktik keperawatan, yang kesemuanya berdasar pada
konsep teori yang di kemukakan Martha E Rogers.
1. Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat
klien
2.
Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar
3. Penyesuaian terhadap pola
4. Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu
musik, pergerakan dalam proses penyembuhan.
5. Menunjukkan suatu perubahan yang positif
6. Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan
7. Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.

Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu


semua orang di manapun mereka berada dan
menunjang kesejahteraan yang maksimal bagi
individu, keluarga dan kelompok
(Rogers, 1985)

Anda mungkin juga menyukai