Agglomerasi
Agglomerasi
Kota umumnya menawarkan
berbagai kelebihan dalam bentuk
produktivitas dan pendapatan yang
lebih tinggi, yang menarik investasi
baru, teknologi baru, pekerja terdidik
dan terampil dalam jumlah yang jauh
lebih tinggi dibanding pedesaan
Agglomerasi
industri,
cakupan geografi,
cakupan temporal.
Cakupan Industri
Cakupan Industri
S k a la E k o n o m is
( E c o n o m ie s o f S c a le )
A k ib a t d a r i e k s t e r n a lit a s s p a s ia l
S k a la e k o n o m is
In te rn a l u n tu k p e ru s a h a a n
S k a la e k o n o m is
E k s te rn a l u n tu k p e ru s a h a a n
( P e n g h e m a ta n A g lo m e r a s i)
In te rn a l u n tu k In d u s tri
( P e n g h e m a ta n L o k a lis a s i)
E k s te rn a l u n tu k In d u s tri
( P e n g h e m a ta n U r b a n is a s i)
Eksternalitas
Dinamis
Penghematan Lokalisasi
Penghematan Urbanisasi
Aksesibilitas terhadap :
besarnya pasar tenaga
kerja terampil
besarnya
jumlah
perusahaan
dalam
industri
yang
sama/terkait
supplier / pemasok yang
terspesialisasi
Aksesibilitas
terhadap
transfer
pengetahuan
yang spesifik
Aksesibilitas terhadap :
pasar yang besar dan terdiversifikasi untuk barang
jadi (final good)
pasar yang besar dan terdiversifikasi untuk input
pasar tenaga kerja yang
berkualitas
dan
terdiversifikasi
Aksesibilitas
terhadap
transfer
pengetahuan
yang bermacam-macam
Klasifikasi dari
Penghematan
Cakupan Geografi
Cakupan Temporal
MICROFOUNDATION AGGLOMERATION
ECONOMIES (THE SOURCES)
Natural Advantage,
Input Sharing,
Knowledge Spillover,
Labour Market Pooling,
Home Market Effect,
Consumption Opportunities,
Rent Seeking.
Natural advantages
Input sharing
Knowledge Spillover
Konsumsi
Rent seeking
Ades dan Glaeser melihat hubungan antara
rent seeking dan pembentukan kota besar.
Selain faktor ekonomi merupakan bagian dari
penjelasan dari jenis urban primacy,
seringkali terdapat faktor politik yang
mempengaruhi proses aglomerasi. Dalam
sistem politik yang tersentralisasi, misalnya
dalam unstable dictatorship 37 persen
penduduknya tinggal di kota, sementara
dalam demokrasi yang stabil hanya mencapai
23 persen. Dalam hal ini, stabilitas politik dan
adanya hak-hak politik mempengaruhi tingkat
urbanisasi.
Penyebab Aglomerasi
(Tjuk Kuswartoyo, 1992)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Pengukuran Konsentrasi
/dispersi Spasial
Beberapa Indeks
Konsentrasi/dispersi
BEBERAPA KASUS
Tujuan Pembangunan
Wilayah
menciptakan
kesejahteraan antar wilayah yang ada
dalam suatu negara (place
prosperity).
Bagaimana menciptakan
kesejahteraan antar orang dalam
suatu wilayah (people prosperity).
Menurut Myrdal:
Ketidakmerataan
Penyebab Ketidakmerataan
Distribusi Spatial Aktivitas Ekonomi
sosial ekonomi)
Factor immobilities (kesulitan pergerakan faktorfaktor produksi seperti tenaga kerja, modal)
growth theory
Competitive growth theory
Indeks Williamson
Salah satu ukuran yang biasa digunakan
dalam menganalisis kesenjangan antar
wilayah adalah Indeks Williamson (IW).
Menghitung kesenjangan wilayah dengan IW
pada dasarnya merupakan ukuran
Coefficient of variation. Semakin tinggi nilai
IW menunjukkan terjadinya tingkat
kesenjangan antar wilayah yang semakin
tinggi pula, dan sebaliknya jika index yang
didapat menuju kearah nol
Indeks Williamson
IW
( R j R ).
fj
Theil index
I ( y )
log
xi X
i 1 Y
Dimana:
yi PDRB per kapita daerah i
Y rata-rata PDRB per kapita seluruh daerah
xi populasi di daerah i
X populasi di seluruh daerah