Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1 EKONOMI REGIONAL

Tugas I
1. Ruang wilayah dapat dilihat dari sudut pandang subjectif dan sudut pandang objectif.
Jelaskan kedua contoh sudut pandang tersebut.?
Terdapat 2 (dua) cara pandang tentang wilayah yaitu pandangan subyektif dan pandangan
obyektif. Cara pandang subyektif, yaitu wilayah adalah alat untuk mengidentifikasi suatu
lokasi yang didasarkan atas kriteria tertentu/tujuan tertentu. Dengan demikian banyaknya
wilayah tergantung pada kriteria yang digunakan. Wilayah hanyalah suatu model agar bisa
dibedakan satu lokasi dengan lokasi yang lainnya. Contoh : wilayah wabah malaria,
wilayah rawan banjir.
Hal ini diperlukan untuk membantu manusia mempelajari dunia ini secara sistematis.
Sedangkan pandangan obyektif menyatakan bahwa wilayah itu benar-benar ada dan dapat
dibedakan dari ciri/gejala alam di setiap wilayah (misalnya dari unsur musim/temperatur,
topografi, jenis tumbuhan, kepadatan penduduk, dan sebagainya atau gabungan dari
unsur/ciri tersebut). Contohnya : penentuan daerah pegunungan atau dataran rendah,
daerah tropis atau daerah dingin.
2. Gambarkan dan jelaskan kurva sewa tanah dari Von Thunen?

Von Thunen menentukan hubungan sewa lahan dengan jarak ke pasar dengan
menggunakan kurva permintaan. Von Thunen mengidentifikasi tentang perbedaan lokasi
dari berbagai Kegiatan pertanian atas dasar perbedaan sewa lahan (pertimbangan
ekonomi). Menurut Von Thunen tingkat sewa lahan adalah paling mahal di pusat pasar dan
makin rendah apabila makin jauh dari pasar.
Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga jual dengan biaya produksi, masingmasing jenis produksi memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa lahan.
Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa lahan, makin besar kemungkinan
kegiatan itu berlokasi dekat ke pusat pasar.

3. Gambarkan dan jelaskan diagram Cincin dari Von Thunen?

Inti dari teori Von Thunen adalah bahwa sewa suatu lahan akan berbeda-beda nilainya
tergantung tata guna lahannya. Lahan yang berada di dekat pusat pasar atau kota tentunya
lebih mahal di bandingkan lahan yang jauh dari pusat pasar. Karena jarak yang makin jauh
dari pusat pasar, akan meningkatkan biaya transportasi. Semua kegiatan yang selalu
perpusat pada kota menjadikan kota memiliki tata guna lahan yang menggiurkan untuk
mendapat keuntungan bagi petani, investor, pedagang, dll.
4. Jelaskan inti teori lokasi dari: Pendekatan Pasar Losch dan Maksimum Laba dari DM
Smith?
TEORI LOKASI PENDEKATAN PASAR LOSCH
Losch melihat persoalan dari sisi permintaan (pasar). Lorch mengatakan bahwa lokasi
penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen makin enggan membeli karena
biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal. Produsen harus
memilih lokasi yang menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan
terbesar. Pandangan ini adalah mengikuti pandangan Christaller seperti diuraikan
terdahulu. Atas dasar pandangan diatas Losch cendrung menyarankan agar lokasi produksi
berada dipasar atau didekat pasar.
TEORI LOKASI MEMAKSIMUMKAN LABA
D.M. Smith (dikutip dari glasoon, 1974) dengan menitrodusir konsep average cost (biaya
rata-rata) dan average revenue (penerimaan rata-rata) yang terkait dengan lokasi. Dengan
asumsi jumalah produksi adalah sama maka dapat dibuat kurve average cost (per unit
produksi) yang bervariasi dengan lokasi. Dilain sisi dapat pula dibuat kurve average
revenue yang terkait dengan lokasi . kemudian kedua kurve itu digabung dan dimana

terdapat selisih average revenue dikurngi average cost adalah tertinggi maka itulah lokasi
yang memberikan keuntungan maksimal .
5. Secara komprehensif langka-langkah apa saja yang diperlukan dalam memilih lokasi?
Menentukan lokasi yang tepat dengan pendekatan teori lokasi, memungkinkan kita
mendapatkan lokasi yang ekonomis dan berpotensi mendapatkan keuntungan maksimal.
Tidak ada sebuah teori tunggal yang bisa menetapkan di mana lokasi itu terbaik dipilih.
Untuk menetapkan lokasi suatu industri (skala besar) secara komprehensif diperlukan
gabungan dari berbagai pengetahuan dan disiplin. Berbagai faktor yang ikut
dipertimbangkan dalam menentukan lokasi, antara lain ketersediaan bahan baku, upah
buruh, jaminan keamanan, fasilitas penunjang, daya serap pasar lokal, dan aksesibilitas dari
tempat produksi ke wilayah pemasaran yang dituju (terutama aksesibilitas pemasaran ke
luar negeri), stabilitas politik suatu negara dan, kebijakan daerah (peraturan daerah), dsb.
Jadi, pada perinsipnya ada tiga faktor sebagai bahan pertimbangan untuk memilih lokasi
cocok, yaitu:
1. Bahan baku
2. Pasar
3. Ongkos transportasi
4. Lingkungan
6. Jelaskan latar belakang terjadinya aglomerasi
Aglomerasi dilatarbelakangi adanya keterbatasan dalam pemilihan lokasi yang ideal
sehingga memungkinkan akan munculnya pemusatan atau terkonsentrasinya industri pada
suatu wilayah tertentu.
Misalnya, industri garmen, industri konveksi, dan industri kerajinan dibangun di suatu
tempat yang berdekatan dengan pusat pemukiman penduduk; Industri berat yang
memerlukan bahan mentah, seperti batu bara dan besi baja, penentuan lokasi pabriknya
cenderung mendekati sumber bahan mentah.
Pemusatan industri dapat terjadi pada suatu tempat terkonsentrasinya beberapa faktor yang
dibutuhkan dalam kegiatan industri. Misalnya bahan mentah, energi, tenaga kerja, pasar,
kemudahan dalam perizinan, pajak yang relatif murah, dan penanggulangan limbah
merupakan pendukung aglomerasi industri.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, penyebab terjadinya aglomerasi industri antara lain:
a. terkonsentrasinya beberapa faktor produksi yang dibutuhkan pada suatu lokasi;
b. kesamaan lokasi usaha yang didasarkan pada salah satu faktor produksi tertentu;
c. adanya wilayah pusat pertumbuhan industri yang disesuaikan dengan tata ruang dan
fungsi wilayah;

d. adanya kesamaan kebutuhan sarana, prasarana, dan bidang pelayanan industri


lainnya yang lengkap;
e. adanya kerja sama dan saling membutuhkan dalam menghasilkan suatu produk.
7. Jelaskan logika terjadinya konsentrasi pedagang/produsen dari barang sejenis?
Konsentrasi pedagang/produsen barang sejenis akan memudahkan produsen untuk
mendapatkan faktor produksi yang dibutuhkan dengan mudah dan murah. Pemusatan
industri dapat terjadi pada suatu tempat terkonsentrasinya beberapa faktor yang dibutuhkan
dalam kegiatan industri. Misalnya bahan mentah, energi, tenaga kerja, pasar, kemudahan
dalam perizinan, pajak yang relatif murah, dan penanggulangan limbah merupakan
pendukung aglomerasi industri.
8. Jelaskan jenis-jenis aglomerasi dan berikan contohnya?
Terdapat 3 jenis aglomerasi, yaitu :
Internal return to scale, timbul karena perusahaan memiliki skala ekonomi yang besar,
Misal : Perakitan Mobil ASTRA, memungkinkan perusahaan utama dan penunjang
dalam satu kawasan.
Lokalisasi ekonomi, terjadi pada satu kelompok perusahaan dalam satu industri yang
sejenis yang terletak pada lokasi yang sama,Misal : kawasan industri gerabah di
Bantul.
Urbanisasi Ekonomi, timbul pada perusahaan-perusahaan dari sektor industri yang
berbeda-beda yang mengelompok di lokasi yang sama. Misal, dikawasan industri akan
muncul usaha-usaha baru mulai dari warung makan, usaha kontrakan, dsb.

Anda mungkin juga menyukai