Anda di halaman 1dari 4

Jumat,8 Maret 2024

Nama : Lisia Cermin Dongoran


Nim : 223010301019
Dosen Pengampu : Pratiwi Subianto, SE.,ME.

Keterkaitan Teori Lokasi Dan Aglomerasi Ketimpangan

Didalam teori lokasi ini mempunyai kaitan kepada aglomerasi ketimpangan,Sektor


pertanian di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam peningkatan perekonomian.
sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang harus terus ditingkatkan untuk menyokong
pembangunan ekonomi daerah. Selain itu, saat ini pembangunan ekonomi bergeserdari
pertanian ke sektor industri. Industry yang menglah hasil-hasil pertanian menjadi produk
olahan disebut agroindustri. Agroindustri merupakan industri yang memproses hasil pertanian
sebagai bahan baku. Agroindustri bertujuan sebagai sarana peningkatan nilai tambah,
meningkatkan lapangan pekerjaan, memperluas pasar bagi produk pertanian, dan menunjang
usaha peningkatan pendapatan serta kesejahteraan petani.
Namun Hal tersebut berkaitan dengan teori lokasi industri yang dikemukakan oleh
Alfred Weber. Weber mengungkapkan bahwa faktor penentu lokasi industri digolongkan
menjadi dua faktor yaitu faktor regional dan faktor aglomerasi/deglomerasi. Yang pertama
faktor regional, terdapat dua faktor umum regional yang mempengaruhi biaya produksi, yaitu
biaya transportasi dan biaya tenaga kerja. Yang kedua adalah faktor aglomerasi/deglomerasi,
faktor aglomerasi merupakan adanya faktor-faktor seperti tersedianya fasilitas pendidikan
berupa sekolah yang dapat melatih tenaga kerja, adanya fasilitas kesehatan seperti rumah sakit,
dan fasilitas-falitas pendukung lainnya yang membuat terjadi pemusatan industri pada lokasi
tertentu. Sedangkan deglomerasi merupakan faktor yang menyebabkan suatu industri atau
pabrik meninggalkan lokasi tertentu yang disebabkan oleh tenaga kerja yang kurang baik atau
kurang terampil, tingginya biaya operasional, dan lain sebagainya.Berdasarkan penjelasan teori
tersebut, agroindustri tebu digolongkan ke dalam industri weight losing, artinya produk yang
dihasilkan dari suatu industri berupa gula lebih ringan daripada berat bahan bakunya yang
berupa tebu. Pada industri weight losing ini sumber bahan baku harus dekat dengan lokasi
pabrik. Hal tersebut dikarenakan biaya transportasi bahan baku akan lebih mahal dibandingkan
dengan biaya transportasi hasil produksi menuju pasar.
Dan keterkaitannya Teori Lokasi ini kepada Ketimpangan aglomerasi adalah satu
wilayah yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sehingga satu wilayah bisa disatukan dengan
wilayah lain meski secara administrasi terpisah, Ada konsep aglomerasi, masyarakat cenderung
mengelompokkan penduduk menjadi tiga kawasan yakni elit, menengah, dan bawah.
Ketiganya digolongkan sesuai dengan tingkat ekonomi dan jenis pekerjaan mereka.Kawasan
elit biasa diisi oleh pebisnis kaya dan konglomerat, kawasan menengah diisi oleh pedagang
dan pekerja kantoran, sedangkan kawasan rendah diisi oleh kaum marjinal seperti pengamen
dan pemulung. Dalam praktiknya, konsep aglomerasi selalu berkaitan dengan kawasan
permukiman, industri, dan pusat perdagangan. Masyarakat umumnya memiliki kecenderungan
untuk hidup berkelompok pada tempat tertentu yang mereka anggap paling
menguntungkan.Urbanisasi menjadi penyebab terjadinya aglomerasi di beberapa wilayah
perkotaan. Namun, faktor utama yang mendorong terjadinya urbanisasi itu adalah adanya
industrialisasi. Contoh konsep aglomerasi yang ada di Indonesia yaitu keberadaan Kota
Tangerang sebagai kawasan Indiustri yang diisi dengan ribuan pabrik. Di kawasan ini,
masyarakat berprofesi sebagai buruh pabrik untuk mencapai kesejahteraan.
Dan dapat Kita ambil contoh kota generatif itu adalah kota yang menghasilkan industri
pertanian adalah Salinas, California. Salinas dikenal sebagai "Salad Bowl of the World" karena
produksi besar-besaran sayuran, terutama selada. Kota ini memiliki iklim yang ideal dan tanah
subur yang mendukung pertumbuhan tanaman dengan baik. Industri pertanian di Salinas
memberikan lapangan pekerjaan bagi banyak penduduk setempat dan menjadi kontributor
utama dalam perekonomian regional. Selain itu, Salinas juga menjadi pusat inovasi dalam
pertanian dengan adanya penelitian dan pengembangan teknologi pertanian yang terus
berkembang di kota ini.

Tentang diskusi kelompok: mungkin terkait masalah ketidakmerataan agromelasi


serta cara bagaimana menyelesaikan masalah itu, dengan penunjang ekonomi
terkait agromelasi Ketidakmerataan dalam agromelasi bisa disebabkan oleh faktor seperti
aksesibilitas pasar, infrastruktur, dan perbedaan dalam praktik pertanian. Dan mungkin untuk
menyelesaikan masalah ini, pemerintah dan pemangku kepentingan dapat memperkuat
infrastruktur, memberikan pelatihan dan dukungan teknis kepada petani, serta mendorong kerja
sama antarpetani untuk memperkuat pemasaran dan distribusi produk agromelasi. Dukungan
kebijakan dan investasi ekonomi terkait juga dapat membantu meningkatkan
kesejahteraan para petani.
Kemungkinan dengan saran atau ide: Keterkaitan lokasi dan aglomerasi tersebut
adalah artikel tentang memberikan pemahaman yang cukup baik tentang konsep pertanian yang
maju dan penerapannya dalam konteks larangan mudik dan penyebaran COVID-19. Sebagai
tambahan, kamu bisa menyertakan beberapa ide terkait aglomerasi:
Analisis Dampak: Tinjau dampak dari penerapan aglomerasi terhadap pengendalian
penyebaran virus corona. Misalnya, apakah kebijakan ini efektif dalam menekan angka kasus
ataukah masih ada tantangan yang perlu diatasi?
Perbandingan Kasus: Bandingkan penerapan aglomerasi di Indonesia dengan negara lain yang
juga menghadapi situasi serupa. Apakah ada perbedaan dalam pendekatan atau hasilnya?
Aspek Sosial-Ekonomi: Bahas implikasi aglomerasi terhadap kehidupan sosial dan ekonomi
masyarakat di wilayah yang terkena dampak. Apakah ada perubahan dalam pola mobilitas atau
kesejahteraan ekonomi?
Tantangan Implementasi: Jelaskan tantangan yang dihadapi dalam implementasi aglomerasi,
seperti koordinasi antarwilayah, pemahaman masyarakat, atau infrastruktur transportasi yang
memadai.
Solusi dan Rekomendasi: Berikan saran untuk meningkatkan efektivitas penerapan aglomerasi,
baik dari segi kebijakan, pendekatan komunikasi, maupun upaya konkret dalam pengaturan
transportasi.
Dengan memperluas cakupan artikel dan menyertakan ide-ide ini, pembaca akan mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep aglomerasi dan relevansinya dalam
menghadapi pandemi COVID-19.
Daftar Pustaka Rujukan
https://kumparan.com/kumparannews/kemenhub-aglomerasi-ditentukan-berdasarkan-
kesatuan-sistem-transportasi-1tIU8ks4akG
https://kumparan.com/berita-hari-ini/mengenal-konsep-aglomerasi-dan-contoh-
penerapannya-di-indonesia-1x39JNKgdPB

Anda mungkin juga menyukai