Anda di halaman 1dari 5

No : Pro-CS-01-F01

SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA ALAT


Proyek : ..
..
Nomor :
___________________________________________________________________________
Pada hari ini . Tanggal ...Bulan Tahun . yang bertanda tangan
dibawah ini :
I.

Nama
Perusahaan
Jabatan
Alamat

: ..
: ..
: ..
:

Selanjutnya disebut Pihak Pertama (Penyewa Alat);


II.

Nama
Perusahaan
Jabatan
Alamat

: ..
: ..
: ..
: .
.

Selanjutnya disebut Pihak Kedua (Pemilik Alat);


Bahwa kedua belah pihak telah sepakat menyetujui Perjanjian Sewa Menyewa Alat Crane untuk
Pekerjaan proyek ...........yang diatur dengan
ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :
PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN
Pihak pertama memberi tugas kepada pihak kedua dan pihak kedua menerima tugas tersebut
dan bertanggung jawab untuk melaksanakan sewa crane sampai selesainya perjanjian sewa
menyewa.
PASAL 2
JUMLAH DAN JENIS ALAT
Adapun jumlah dan jenis alat adalah sebagai berikut :
2.1 Jumlah unit crane yang disewa adalah unit
2.2 Jenis alat sebagai berikut :
Merk
:
Kapasitas :
Tahun
:
-1-

No : Pro-CS-01-F01

PASAL 3
HARGA SEWA DAN JAM KERJA ALAT
3.1 Harga sewa 1 (satu) unit crane dengan perincian sebagai berikut :
Unit

Harga Per Unit

Fee Operator

Mob Demob

3.2 Harga sebagaimana tercantum pada Pasal 3 (tiga) adalah sudah termasuk Pph 2% tetapi
Belum termasuk Ppn 10%.
3.3 Diluar harga tersebut Pihak Pertama harus menyediakan Bahan Bakar Solar dan menjamin
bahwa solar yang disediakan adalah solar dengan kualitas baik
3.4 Perhitungan waktu (jam) operasi alat.
3.4.1 Minimum pemakaian alat Crane adalah 200 Jam / bulan. Jika lebih dari 200 jam/bln
Akan dihitung overtime dengan perhitungan Proporsinal dari harga sewa crane.
3.4.2 Perhitungan normal Jam kerja alat & Operator adalah 8 jam/hari dari jam 8.00 s/d
jam jam 17.00 dengan istirahat 1 jam. Jika operator overtime maka akan dihitung
proporsional dari fee operator.
3.4.3 Jam kerja alat dapat dianggap sah apabila Laporan Jam Kerja Alat (Time Sheet) telah
disetujui dan ditandatangani orang yang diberi kuasa oleh masing-masing pihak.
PASAL 4
JANGKA WAKTU SEWA
4.1 Jangka waktu sewa alat crane terhitung dimulai sejak unit crane tiba & siap kerja dan
berakhir saat unit dilaporkan selesai oleh pihak penyewa.
4.2 Jangka waktu sewa alat berdasar Surat Kontrak ini dapat diperpanjang sesuai dengan
kesepakatan kedua belah Pihak (amandemen/addendum). Apabila alat masih ada dilokasi
pihak pertama maka secara otomatis Pihak Pertama telah melakukan perpanjangan sewa.
4.3 Dalam hal salah satu pihak mengakhiri perjanjian penggunaan alat sebelum masa perjanjian
ini maka salah satu pihak wajib membayar ganti rugi setara dengan biaya sewa 1 (satu)
bulan dan kewajiban lainnya (dimusyawarahkan, kecuali perpanjangan waktu sewa dihitung
proporsional).

-2-

No : Pro-CS-01-F01

PASAL 5
RUANG LINGKUP DAN LOKASI PEKERJAAN
5.1 Kedua belah pihak setuju bahwa perjanjian sewa alat berat ini untuk pekerjaan Proyek
di Lokasi ..
.
5.2 Alat hanya beroperasi di lokasi Proyek
dilokasi ..
PASAL 6
PEMBAYARAN DAN PENAGIHAN
6.1 Pihak Pertama membayar biaya sewa di muka untuk periode pertama mencakup Biaya Sewa
Alat, Biaya Mob Demob & Fee Operator. Pelaksanaan Pembayaran setelah Berita Acara
Serah Terima Alat.
6.2 Pembayaran Periode selanjutnya dilakukan paling lambat 14 hari setelah invoice diserahkan
secara lengkap dan benar. .

PASAL 7
TANGGUNG JAWAB & KEWAJIBAN
MASING-MASING PIHAK
7.1 Kewajiban Pihak Pertama (Penyewa Alat)
7.1.1 Segala bentuk izin dan biaya yang timbul selama masa sewa dilaksanakan ditanggung
Pihak Penyewa
7.1.2 Menyediakan Penginapan, Makan serta Transportasi ke lokasi proyek yang memadai
untuk operator Crane selama bekerja di proyek.
7.1.3 Menyiapkan lokasi penempatan crane dan memastikan alat beroperasi di area/lokasi
kerja
yang
aman
dan
terhindar
dari
segala
bentuk
bahaya
(ledakan,kebakaran,tenggelam,reruntuhan dll). Memberikan fasilitas darurat apabila
terjadi hal yang diperlukan bagi Operator maupun alat.
7.1.4 Memastikan alat dioperasikan di lokasi dengan kondisi tanah yang baik termasuk
menyediakan Steel Plate untuk pergerakan alat.
7.1.5 Pihak Pertama tidak akan memindahkan alat tersebut dari lokasi kerja yang telah
ditentukan tanpa izin tertulis dari Pihak Kedua.
7.1.6 Menyerahkan alat kembali kepada Pihak Kedua apabila masa kontrak/ sewa telah
selesai dan disetujui oleh kedua belah pihak.

-3-

No : Pro-CS-01-F01

7.2 Kewajiban Pihak Kedua (Pemilik Alat)


7.1.1 Melaksanakan perbaikan dan perawatan alat dan menyediakan Spare Part dan pelumas
7.1.2 Melaksanakan Mobilisasi dan Demobilisasi alat crane
7.1.3 Menyediakan Operator crane dan diharuskan mematuhi segala ketentuan dan peraturan
yang berlaku di lokasi proyek Pihak Pertama.
7.1.4 Melengkapi operator dengan peralatan safety standar
7.1.5 Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi pemberhentian alat dikarenakan
kerusakan alat itu sendiri maka tanggung jawab kerusakan menjadi tanggung jawab
Pihak Kedua dengan membuat berita acara kerusakan
7.1.6 Selama masa kontrak berjalan Pihak kedua tidak dibenarkan untuk mengalihkan
Penggunaan atau menyewakan sebagian atau semua peralatan kepada Pihak Ketiga
Tanpa persetujuan Pihak Pertama
PASAL 8
ASURANSI & KEAMANAN PERALATAN
8.1 Pihak Pertama bertanggung jawab terhadap Keamanan dan Pengamanan peralatan milik
Pihak Kedua saat Mobilisasi & Demobilisasi serta Selama Pelaksanaan Pekerjaan.
8.2 Pihak Pertama dengan biaya sendiri akan menyediakan Asuransi untuk pertanggungjawaban
Pihak Ketiga (Third Party Liabilities), Asuransi Alat Crane di atas kapal, para pekerja,
Material yang sedang dikerjakan termasuk benda-benda disekitarnya yang rusak akibat
dari pelaksanaan pekerjaan di lokasi kerja.
8.3 Pihak Kedua dengan biaya sendiri akan menyediakan Asuransi untuk Alat Crane
PASAL 9
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEUR)
9.1 Dalam hal terjadi keadaan-keadaan dimana PARA PIHAK tidak sanggup menghindarkannya
seperti
namun
tidak
terbatas
pada
banjir
bandang,
huru
hara,
Peperangan,gempa bumi,angin topan,dan bencana alam lainnya. atau singkatnya adalah
kejadian force majeur, maka para pihak melepaskan untuk tidak saling menuntut.
9.2 Hak untuk tidak saling menuntut ini hanya berlaku terhadap kerugian yang secara nyata
disebabkan oleh force majeur.
9.3 Apabila terjadi keadaan memaksa/force majeur, maka segala sesuatunya akan diselesaikan
secara musyawarah mufakat

-4-

No : Pro-CS-01-F01

9.4 Apabila terjadi keadaan memaksa/force majeure, harus diberitahukan secara tertulis kepada
pihak lainnya disertai pengesahan instansi yang berwenang dengan keadaaan tersebut.

PASAL 10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN / SENGKETA
10.1 Dalam hal terjadi perbedaan pendapat tentang isi maupun pelaksanaan dari perjanjian ini,
PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah/kekeluargaan dan
bernafaskan pada isi dan maksud dari dibuatnya perjanjian ini.
10.2 Apabila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka kedua
belah pihak sepakat untuk menyelesaikan melalui BANI (Badan Arbitrase Nasional
Indonesia).
PASAL 11
AMANDEMEN / ADDENDUM
Apabila ada hal-hal yang belum/cukup diatur dalam isi perjanjian ini akan ditetapkan dalam
AMANDEMEN / ADDENDUM dan hanya dapat dilakukan atas persetujuan kedua belah pihak
yang merupakan satu kesatuan dalam bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjannjian ini.
PASAL 12
PENUTUP
Demikian Surat Perjanjian ini dibuat 12 (Dua Belas) Pasal dan dalam rangkap 2 (dua) dan
ditanda tangani diatas kertas bermaterai cukup, dimana masing-masing Pihak memiliki kekuatan
hukum yang sama.
PIHAK PERTAMA (Penyewa Alat),
PT.

PIHAK KEDUA (Pemilik Alat),


PT. ..........................

:::::::::::::::::::::::::::::

:::::::::::::::::::::::::::

-5-

Anda mungkin juga menyukai