Abstrak
Pembentukan Kementerian Kelautan dan Perikanan, kebijakan penindakan secara
tegas terhadap kapal asing ilegal, dan pembentukan Satgas Anti Illegal Fishing
menjadi momentum yang tepat di awal pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam
upaya penegakkan hukum di Indonesia. Tindakan penenggelaman kapal ikan asing
ilegal berdasarkan UU Perikanan, dan mekanisme dan prosedur yang benar sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan bertujuan untuk menegakan hukum
nasional dan membuat efek jera bagi pelanggar. Tindakan ini diyakini tidak akan
mengganggu hubungan Indonesia dengan negara-negara lain.
Pendahuluan
*) Peneliti Madya Hukum pada Bidang Hukum Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR
RI. E-mail: susidhan@yahoo.com.
Info Singkat
2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
-1-
Kementerian
Koordinator
Bidang
Kemaritiman dan menunjuk Susi Pujiastuti
sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Langkah ini disambut positif oleh beberapa
kalangan, bahkan kementerian ini telah
menunjukan gebrakannya dengan melakukan
tindakan tegas menenggelamkan kapal
ikan asing ilegal yang terbukti melakukan
pencurian ikan di perairan Indonesia.
Berdasarkan kebijakan baru ini, tiga kapal
asal Vietnam diledakkan pada 5 Desember
2014 di Laut Natuna, Kepulauan Riau. Ketiga
kapal dengan 33 awak kapal dan ikan hasil
pencurian sebanyak lebih dari 2,1 ton itu
ditangkap di utara Pulau Tarempa, Anambas,
Kepulauan Riau, awal November 2014.
Sejumlah kapal lain akan ditenggelamkan
dalam waktu dekat antara lain 5 kapal di
Pontianak dan 3 kapal di Berau.
Peledakan dilakukan anggota Komando
Pasukan Katak TNI AL. Panglima Armada RI
Kawasan Barat (Armabar) Laksamana Muda
Widodo mengatakan peledakan itu untuk
menunjukkan ketegasan Indonesia menjaga
wilayah lautnya. Indonesia memastikan
akan melakukan langkah-langkah yang perlu
untuk melindungi wilayahnya. Tindakan
tersebut diharapkan mampu menyampaikan
pesan kepada nelayan asing untuk tidak
melanggar hukum di wilayah dan mencuri
kekayaan laut Indonesia, serta memberi efek
jera dan mengurangi pelanggaran hukum di
laut di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Respons pro dan kontra pun
bermunculan atas kebijakan penenggelaman
ini. Sebagian masyarakat berpendapat upaya
menjaga kedaulatan laut Indonesia tersebut
telah mengganggu hubungan Indonesia
dengan pemerintahan negara-negara lain
yang kapalnya ditenggelamkan. Sebaliknya,
banyak pendapat yang juga mendukung
tindakan tegas pemerintah dalam menjaga
kekayaan laut sekaligus menegakkan hukum
di negeri sendiri. Menteri Kelautan dan
Perikanan, Susi Pudjiastuti mengemukakan
bahwa penenggelaman kapal ikan ilegal
bukan
berarti
perang
antarnegara.
Penenggelaman itu terkait dengan penegakan
hukum pencurian ikan. Laksamana Muda
Widodo memastikan peledakan 3 kapal
nelayan asing yang beroperasi secara tidak
sah tersebut tidak melanggar hukum dan
dilakukan sesuai prosedur.
Mantan KSAL Laksamana (Purn)
Bernard
Kent
Sondakh
mendukung
tindakan tegas atas kapal asing pencuri
ikan dan mengatakan bahwa lebih dari 20
kapal pencuri ikan telah ditenggelamkan
pada
masa
pemerintahan
Megawati
Soekarnoputri yang dilakukan di Merauke,
Papua, Kepulauan Aru-Maluku, Sulawesi
Utara, dan Kepulauan Anambas-Kepulauan
Riau. Tindakan tersebut sudah tepat untuk
penegakan kedaulatan karena setiap kapal
asing yang masuk ke wilayah Indonesia
harus mematuhi hukum nasional Indonesia.
Referensi
Penutup
Optimalisasi pengelolaan kekayaan
laut Indonesia yang berlimpah belum
mampu diwujudkan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat. Salah satunya karena
maraknya praktik pencurian ikan oleh kapalkapal asing. Kebijakan Presiden Joko Widodo
untuk menindak tegas kapal ikan asing yang
beroperasi secara ilegal di perairan Indonesia
merupakan momentum yang tepat untuk
menegakkan hukum nasional di wilayah
NKRI. Meskipun menuai pro dan kontra,
secara yuridis kebijakan penenggelaman
kapal asing illegal dan terbukti melakukan
pelanggaran hukum di wilayah NKRI ini
tetap memiliki dasar hukum yang kuat.
Dengan demikian tidak ada alasan bagi
negara lain untuk keberatan atas tindakan
tegas Pemerintah Indonesia terhadap pelaku
kriminalitas berkewarganegaraan asing yang
melakukan tindak pidana di Indonesia.
Upaya penegakan hukum di perairan
dan laut Indonesia ini diharapkan merupakan
kegiatan yang berkelanjutan sehingga akan
membuat efek jera bagi nelayan asing untuk
mencuri kekayaan laut Indonesia. Dalam
kaitan ini, pengawasan pemerintah dan DPR
dalam meingimplementasikan salah satu
fungsi Dewan tersebut perlu diperkuat guna
menjaga sumber daya alam dan menegakkan
hukum di Indonesia.
-4-
HUBUNGAN INTERNASIONAL
Abstrak
Indonesia
sangat
rentan
terhadap
illegal
shing
karena
sebagian
besar
wilayah
Indonesia
merupakan perairan dengan sumber daya ikan yang melimpah. Salah satu upaya yang
dilakukan Pemerintah dalam memberantas praktik ini adalah penenggelaman kapal
nelayan asing yang digunakan untuk mencuri ikan di wilayah perairan Indonesia.
Kapal ikan nelayan Vietnam ditenggelamkan pada tanggal 5 Desember 2014 di Perairan
Tanjung Pedas, Kepulauan Anambas, kepulauan Riau. Kebijakan ini akan terus berlanjut
meskipun dapat menimbulkan friksi dengan negara-negara asal kapal asing tersebut.
Oleh karena itu, diplomasi yang tepat diperlukan agar hubungan bilateral Indonesia
dengan negara-negara tersebut tetap berjalan baik.
Latar Belakang
*) Peneliti Muda Masalah-masalah Hubungan Internasional pada Bidang Hubungan Internasional, Pusat Pengkajian, Pengolahan
Data dan Informasi (P3DI) Setjen DPR RI, lisbet.sihombing@dpr.go.id
Info Singkat
2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
-5-
Selat Malaka
Samudera
HIndia
Laut
China
Selatan
Laut Jawa
Selat Makasar
Laut Flores
Laut Banda
Teluk
Tomini
L.Seram
Laut
Sulawesi
S.Pasik
L. ArafuraL. Timor
Total
WPP 571
WPP 572
WPP 573
WP711
WPP712
wpp 713
WPP714
WPP 715
WPP 716
WPP 717
WPP 718
Ikan Pelagis
Besar
27,7
164,8
201,4
66,1
55,0
193,6
104,1
106,5
70,1
105,2
50,9
1.145,4
Ikan Pelagis
Kecil
147,3
315,9
210,6
621,5
380,0
605,4
132,0
379,4
230,9
153,9
468,7
3.645,7
Ikan
Demersal
82,4
68,9
66,2
334,8
375,2
87,2
9,3
88,8
24,7
30,2
284,7
1.452,5
Udang
Penaid
11,4
4,8
5,9
11,9
11,4
4,8
0,9
1,1
1,4
44,7
98,3
Ikan Karang
Konsumsi
5,0
8,4
4,5
21,6
9,5
34,1
32,1
12,5
6,5
8,0
3,1
145,3
Lobster
0,4
0,6
1,0
0,4
0,5
0,7
0,4
0,3
0,2
0,2
0,1
4,8
Cumi-cumi
1,9
1,7
2,1
2,7
5,0
3,9
0,1
7,1
0,2
0,3
3,4
28,3
Total Potensi
(1.000/thn)
276,0
565,2
491,7
1.059,0
836,6
929,7
278,0
595,6
333,6
299,1
855,5
6.520
Sumber: Syahrin Abdurrahman, Direktur Jenderal PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan yang disampaikan pada saat Focus Discussion Group P3DI Setjen DPR RI
tanggal 13 November 2013.
Kamboja,
Myanmar,
China,
Korea,
Taiwan,dan Panama telah melakukan illegal
shing.
Indonesia memiliki wilayah perairan
dengan sumber daya ikan yang melimpah
sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah.
Potensi sumber daya ikan (SDI) mencapai
6.520 ribu ton/tahun. Dari jumlah tersebut,
wilayah yang memiliki potensi SDI paling
tinggi adalah WPP 711 yang berlokasi di Laut
Tiongkok Selatan. Wilayah ini juga sekaligus
wilayah rawan illegal
shing. Perairan
tersebut menjadi titik pertemuan antara arus
hangat dan arus dingin yang membuatnya
menarik serta menjadi habitat bagi jenis ikan
pelagis kecil dan ikan demersalnya. Apalagi
jenis-jenis ikan tersebut merupakan jenis
ikan yang memiliki permintaan paling tinggi
dari restoran-restoran mahal di luar negeri
untuk dijadikan hidangan. Selain di wilayah
WPP 711, praktik illegal
shing
juga terjadi
di Selat Malaka (WPP 571), dan Samudera
Indonesia (WPP 572).
Sebagai akibat dari praktik illegal
shing, Indonesia mengalami banyak jenis
kerugian. Pertama, kerugian dari hasil laut
mencapai Rp30 triliun per tahun. Kedua,
overshing dan overcapacity sehingga
menyebabkan rusaknya pelestarian sumber
daya ikan dan penurunan stok ikan. Ketiga,
penurunan tangkapan per unit usaha
nelayan dan perusahan nasional. Akibatnya,
usaha perikanan di Indonesia menjadi tidak
kondusif karena menurunnya pasokan ikan.
Akibat turunan lainnya adalah pelemahan
daya saing perusahaan perikanan Indonesia.
Keempat, nelayan lokal pun menjadi semakin
-6-
Referensi
Mohammad
Shoelhi,
Diplomasi,
Praktik
Komunikasi
Internasional,
Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2011, hal 151-152.
Armabar Kerahkan 49 Kapal Tangkap Nelayan
Asing, Rakyat Merdeka, 7 Desember 2014,
hal 5.
Aktivitas Ilegal Makin Terungkap, Kompas, 9
Desember 2014, hal 1.
Ironi Negara Maritim, Kompas, 11 Desember
2014, hal 17.
Syahrin Abdurrahman,Direktur Jenderal PSDKP
Kementerian Kelautan dan Perikanan yang
disampaikan pada saat Focus Discussion
Group di P3DI Setjen DPR RI tanggal 13
November 2013.
Fadli Zon Dukung Jokowi Tenggelamkan Kapal
Asing Pencuri Ikan, http://nasional.news.
viva.co.id/news/read/565732-fadli-zondukung-jokowi-tenggelamkan-kapal-asingpencuri-ikan, diakses tanggal 11 Desember
2014.
Dubes Malaysia: Kami Peringatkan Nelayan
Malaysia Agar Tak Ceroboh,http://nasional.
news.viva.co.id/news/read/566574-dubesmalaysia-kami-peringatkan-nelayanmalaysia-agar-tak-ceroboh,
diakses
11
Desember 2014.
DPR Kritik Perintah Jokowi Tenggelamkan Kapal
Asing Ilegal, http://nasional.republika.
co.id/berita/nasional/politik/14/11/25/
nfl5wm-dpr-kritik-perintah-jokowitenggelamkan-kapal-asing-ilegal, diakses 11
Desember 2014.
Vietnam Minta Indonesia Patuhi Hukum
Internasional
soal
Kapal
Asing,
http://internasional.kompas.com/
read/2014/12/12/08062071/Vietnam.Minta.
Indonesia.Patuhi.Hukum.Internasional.soal.
Kapal.Asing, diakses tanggal 12 Desember
2014.
Hikmahanto Juwana: Penenggelaman Kapal
Nelayan Asing Tak Bisa Ditolak,http://www.
tribunnews.com/nasional/2014/12/05/
hikmahanto-juwana-penenggalaman-kapalnelayan-asing-tak-bisa-ditolak, diakses 15
Desember 2014.
Penenggelaman Kapal, Menteri Susi: Banyak
yang Takut Masuk RI, http://nasional.
news.viva.co.id/news/read/566521penenggelaman-kapal--menteri-susi-banyak-yang-takut-masuk-ri, diakses tanggal
16 Desember 2014.
SBY Pernah Tegur Pembakaran Kapal Asing
Ilegal,
http://www.tempo.co/read/
news/2014/12/05/206626629/SBY-PernahTegur-Pembakaran-Kapal-Asing-Ilegal,
diakses tanggal 16 Desember 2014.
Penutup
Kebijakan
penenggelaman
kapal
nelayan
asing
yang
melakukan
illegal
shing
di wilayah perairan Indonesia merupakan
bentuk ketegasan dan keseriusan pemerintah
untuk menghentikan praktik ini sekaligus
menjaga Kedaulatan NKRI. Oleh karena
itu, DPR RI perlu mendukung kebijakan
Presiden Joko Widodo tersebut. DPR RI
juga mendukung kebijakan pemerintah ini
dilaksanakan melalui instrumen diplomasi
dalam mengkomunikasikan kebijakan ini
lebih
dahulu
guna
menghindari
konik
antar-negara.
Di sisi lain, DPR RI harus mendorong
Pemerintah memperkuat pertahanan dan
pengawasan di wilayah perairan Indonesia.
Peningkatan anggaran pertahanan telah
semakin mendesak. DPR RI mendukung
peningkatan anggaran alutsista demi
pertahanan dan kedaulatan negara.
-8-
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Abstrak
Minuman keras (miras) oplosan tidak hanya berpengaruh negatif terhadap peminumnya
namun juga berisiko terhadap orang lain sebagaimana orang yang berada di bawah
pengaruh miras juga rentan melakukan berbagai tindak kejahatan. Rendahnya
kesadaran masyarakat akan bahaya miras oplosan mendorong timbulnya gaya hidup
negatif ini. Pemerintah perlu lebih aktif dalam upaya menutup ruang gerak bagi
produsen, pengedar dan pengguna miras oplosan. Dalam mendukung upaya pemerintah
tersebut, DPR RI harus segera membahas RUU Larangan Minuman Beralkohol sebagai
payung hukum gerakan anti-miras di Indonesia.
Pendahuluan
Hingga tanggal 7 Desember 2014 lalu,
127 pasien telah mendatangi Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Sumedang dan
Garut karena mengeluh merasakan sakit
di dada dan sesak nafas. Mereka mengaku
menenggak minuman keras oplosan. Dua
puluh lima orang dari jumlah ini akhirnya
tewas. Meningkatnya kasus kematian akibat
miras yang dioplos atau dikenal dengan
miras oplosan dalam dua tahun terakhir
mengingatkan masyarakat atas bahaya miras
tersebut (lihat Tabel 1).
Miras oplosan sebenarnya merupakan
minuman beralkohol tradisional. Minuman
tersebut biasanya tidak terlalu tinggi
kandungan alkoholnya. Biasanya, peminum
miras jenis ini mencampurkan bahan yang
tidak layak konsumsi sehingga menjadi
sangat berbahaya. National Institute on
Alcohol Abuse and Alcoholism (NIH)
Tempat
Korban
meninggal
total
Desember 2013
Menanggal,
Surabaya
14
17
di Mojokerto
16
29
Januari 2014
Lawang, Malang
14
26 April 2014
Karawang, Jabar
Desember 2014
Sumedang
25
127
Lain-lain
sumber:islamlib.com
*) Peneliti Madya Sosiologi pada Bidang Kesejahteraan Sosial, Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Setjen DPR
RI, E-mail: mohammadmulyadi@yaho.co.id.
Info Singkat
2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
-9-
Undang-Undang
Larangan
Minuman
Beralkohol yang sudah disepakati sebagai
RUU inisiatif DPR RI pada 24 Juni 2014
lalu belum dibahas dengan pemerintah.
RUU tersebut akan mencantumkan larangan
memasukan, menyimpan, mengedarkan dan
atau menjual minuman beralkohol golongan
A,B,C, minuman beralkohol tradisional,
hingga minuman beralkohol hasil racikan
di wilayah Indonesia. Hal ini tampak
selaras dengan Keppres 3/1997 di atas.
Dengan demikian, pada akhirnya jika UU
ini telah disahkan dapat dijadikan sebagai
payung hukum untuk mengendalikan dan
menghentikan produksi dan peredaran miras
oplosan di tanah air.
Selain itu, RUU ini hendaknya juga
mendukung perda-perda anti-miras yang
selama ini sudah diimplementasikan di 12
daerah. Hadirnya perda-perda tersebut
menunjukkan semangat pemerintah daerah
untuk menciptakan masyarakat yang sehat
dan bermartabat. Bahkan Perda Manokwari
misalnya, melarang siapa pun memasuki
wilayah Manokwari jika berada dalam
kondisi dipengaruhi minuman beralkohol.
Peran masyarakat untuk menghentikan
masalah miras oplosan, baik di lingkungan
keluarga, sekolah, dan keagamaan juga perlu
terus didorong. Peran tokoh masyarakat,
tokoh agama, serta pemerintah yang tegas
menolak penyebaran miras merupakan
arahan yang dibutuhkan masyarakat.
Peran tokoh agama di sekitar lingkungan
masyarakat perlu dilakukan secara efektif.
Pemberdayaan masyarakat melalui gerakan
sosial, terutama pada kalangan anak-anak
remaja juga perlu terus dilakukan dengan
memberikan pemahaman yang luas mengenai
bahaya dan dampak mengkomsumsi miras
dan miras oplosan. Di samping itu, gerakan
sosial ini juga perlu menyuarakan gerakan
anti-miras kepada seluruh masyarakat dan
kalangan generasi muda.
Penutup
Produksi, peredaran, dan konsumsi
miras beralkohol oplosan harus dilarang
melalui peraturan perundang-undangan baik
di tingkat pusat maupun daerah. Upaya ini
menjadi kebutuhan yang semakin mendesak
seiring dengan semakin banyaknya potensi
kematian akibat penggunaan minuman jenis
tersebut. Untuk itu, Komisi IX DPR RI perlu
segera membahas RUU Larangan Minuman
- 11 -
Referensi
Indraprasti, D. dan Rachmawati. 2008.
Hubungan antara Kontrol Diri dengan
Perilaku Minum-minuman Keras pada
Remaja Laki-laki. Yogyakarta: UII
Rusmini, S. 2004. Perkembangan Anak dan
Remaja. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Soetjiningsih, 2004. Tumbuh Kembangan
Remaja dan Permasalahannya. Jakarta
: Sagung Seto.
Soetomo. 2011. Pemberdayaan Masyarakat.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kandow, Marchya Odetha Cessarina.
Penegakan Hukum Tindak Pidana
Peredaran Miras di Kabupaten Blitar,
http://download.portalgaruda.
org/article.php?article=188179&v
al=6466&title=PENEGAKAN%20
HUKUM%20TINDAK%20PIDANA%20
PEREDARAN%20MIRAS%20DI%20
KABUPATEN%20BLITAR, diakses 16
Desember 2014.
Korban Miras Oplosan di Sumedang,
http://news.metrotvnews.com/
read/2014/12/07/328746/korbanmiras-oplosan-di-sumedang-jadi-127orang, diakses tanggal 8 Desember 2014.
Macam-macam Minuman Oplosan dan
Bahayanya, http://health.detik.com/r
ead/2010/06/11/150013/1376381/763/
macam-macam-minuman-oplosan-danbahayanya, diakses 8 Desember 2014.
Minuman Keras Oplosan Harus Dilarang
Melalui Aturan Pemerintah, http://
www.hukumonline.com/berita/baca/
- 12 -
Abstrak
Menjelang akhir tahun 2014, tepatnya pada bulan Desember, harga minyak mentah
dunia mengalami penurunan dikisaran rata-rata US$65,12/barel. Penurunan harga
ini
cukup
signikan,
yaitu
mencapai
37,81%
dibandingkan
dengan
harga
minyak
mentah
dunia
pada
awal
tahun
2014
yang
mencapai
US$104,71/barel.
Penurunan
harga minyak mentah dunia ini ternyata diakibatkan oleh kelebihan pasokan dan
adanya perebutan pangsa pasar. Terlepas dari itu, bagaimana pun, penurunan
harga minyak mentah dunia ini dapat membawa dampak positif maupun negatif bagi
perekonomian nasional. Oleh karena itu, pemerintah harus mengantisipasi segala
kemungkinan dampak yang dapat ditimbulkan dari penurunan harga ini.
Pendahuluan
*) Peneliti Muda Kebijakan Publik pada Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi
(P3DI), Sekretariat Jenderal DPR RI, E-mail: sani_alhusain@yahoo.com
Info Singkat
2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
- 13 -
Menteri
Keuangan
Bambang
PS.
Brodjonegoro memperkirakan kondisi harga
minyak mentah dunia yang rendah ini akan
berlangsung setidak-tidaknya setahun ke depan.
Hal ini berdasarkan penilaian bahwa Arab Saudi
sebagai produsen terbesar minyak mentah
dunia akan membawa harga minyak dunia
terus di bawah US$70/barel, sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya. Kenyataan akan dampak
penurunan harga minyak mentah dunia ini
juga harus dihadapi Indonesia. Meskipun saat
ini Indonesia dalam posisi negara yang impor
minyak mentahnya lebih besar dari ekspornya
(net importir), bukan berarti ekonomi Indonesia
akan serta merta diuntungkan oleh adanya
penurunan harga minyak mentah dunia ini.
Kondisi turunnya harga minyak mentah dunia
ini akan berdampak terhadap penurunan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari
sektor minyak dan gas. Dalam APBN 2015,
pemerintah menggunakan asumsi makro harga
minyak mentah dunia US$105/barel. Tentunya
hampir dapat dipastikan bahwa asumsi
tersebut akan dikoreksi dengan sendirinya pada
perubahan APBN 2015.
Selain itu, rendahnya harga minyak
mentah dunia akan menyebabkan turunnya
harga-harga
komoditas,
termasuk
harga
komoditas ekspor Indonesia. Hal ini tentunya
akan menekan ekspor Indonesia. Kondisi ini
akan menekan ekspor Indonesia yang sekitar
60 persen berupa barang komoditas. Kenaikan
ekspor
manufaktur
yang
memanfaatkan
pelemahan nilai tukar rupiah belum dapat
mengkompensasi penurunan ekspor komoditas.
- 15 -
Penutup
Referensi
Harga Minyak: OPEC dan AS Bakal Terlibat
Perang, Bisnis Indonesia, 14 Desember
2014.
Harga Minyak Terus Tergelincir, Kompas,
13 Desember 2014.
Ekspor Indonesia Akan Tertekan, Kompas,
13 Desember 2014.
Minyak Turun, Stimulus Fiskal Naik,
Kompas, 12 Desember 2014.
Gejolak Harga Minyak, Kompas, 12
Desember 2014.
Waspadai Dualime Efek Penurunan Harga
Minyak, Bisnis Indonesia, 10 Desember
2014.
- 16 -
Abstrak
Moratorium memiliki makna evaluasi diri dan introspeksi terhadap kinerja sumber
daya aparatur pemerintah yang ada saat ini. Moratorium Penerimaan CPNS
dilakukan dalam rangka penataan organisasi dan kepegawaian di Indonesia sejalan
dengan proses reformasi birokrasi. Namun demikian, terkait rencana kebijakan
tersebut dengan masih banyaknya permasalahan kepegawaian di Indonesia
sebaiknya disikapi dengan hati-hati dan perencanaan yang matang.
Pendahuluan
*) Peneliti Muda Kabijakan dan Administrasi Publik pada Bidang Politik Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi Sekretariat
Jenderal DPR RI. E-mail: sendhik@gmail.com.
Info Singkat
2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
- 17 -
Pertumbuhan
2003
3.648.005
2004
3.587.337
-1,66
2005
3.662.336
2,09
2006
3.725.231
1,72
2007
4.067.201
9,18
2008
4.083.360
0,40
2009
4.524.205
10,80
2010
4.598.100
1,63
2011
4.570.818
-0,59
2012
4.467.982
-2,25
2013
4.362.805
-2,35
kepegawaian.
Penutup
Sejalan dengan rencana kebijakan
moratorium
PNS,
KemenPAN-RB
juga
memastikan rencana moratorium penerimaan
PNS yang dijadwalkan selama 5 tahun ke depan
akan disesuaikan dengan kondisi kepegawaian
secara nasional. Selain itu, kondisi keuangan
negara juga menjadi salah satu pertimbangan
yang tidak bisa diabaikan. Moratorium tersebut
dijadwalkan selama 5 tahun, akan tetapi dalam
perjalanan waktu jika kondisi keuangan negara
sudah membaik, kebutuhan pegawai juga
meningkat, maka bisa saja pada tahun ketiga
penerimaan PNS dibuka kembali. Selanjutnya,
penerimaan kembali PNS akan disesuaikan
dengan hasil penataan organisasi, kompetensi
pegawai meningkat, dan kebutuhan yang
pengawai dalam jumlah besar.
Walaupun
demikian,
kebijakan
moratorium CPNS yang akan dilakukan oleh
pemerintahan Jokowi-JK pada lima tahun
mendatang masih sebatas rencana dan belum
memiliki landasan hukum. Seiring dengan
perkembangan reformasi birokrasi, perlu
penataan organisasi dan kepegawaian yang
dinilai masih belum tertata dengan baik. Baik
itu dari segi kualitas maupun kuantitas sumber
daya manusia. Namun demikian, rencana
kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra
di masyarakat. Rencana kebijakan tersebut
dianggap belum tentu dapat mengatasi berbagai
persoalan kepegawaian yang ada saat ini.
Terkait dengan rencana pemerintah
tersebut, DPR dapat memberikan pandangan
dengan
menyikapi
persoalan
tersebut.
Mengingat
masih
banyaknya
persoalan
kepegawaian yang ada, perlu dikaji tepat
tidaknya kebijakan moratorium penerimaan
CPNS tersebut dilakukan di tahun mendatang.
Namun tetap dengan memperhatikan segala
aspek dan pertimbangan demi kesejahteraan
rakyat.
Referensi:
Peraturan
Bersama
Menteri
Negara
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi Birokrasi Nomor 02/SPB/M.PANRB/8/2011, Menteri Dalam Negeri Nomor
800-632 Tahun 2011, dan Menteri Keuangan
Nomor 141/PMK.01/2011 tentang Penundaan
Sementara Penerimaan Calon Pegawai Negeri
Sipil.
"Lima
Tahun
Tidak
Ada
Rekrutmen
- 20 -
CPNS",
pada
http://www.jpnn.com/
read/2014/10/28/266406/Lima-TahunTidak-Ada-Rekrutmen-CPNS- diakses 5-122014.
"Seleksi CPNS Dimoratorium Penerimaan
Guru dan Tenaga Medis Tetap Berjalan?
", pada
http://nasional.kompas.com/
read/2014/11/04/17203251/Seleksi.
CPNS.Dimoratorium.Penerimaan.Guru.
dan.Tenaga.Medis.Tetap.Berjalan?utm_
source=news&utm_medium=bpkompas&utm_campaign=related& diakses
tanggal 5-12-2014.
"Rencana Moratorium CPNS Dinilai Berpotensi
Langgar Konstitusi?", Pada http://nasional.
kompas.com/read/2014/10/29/15225181/
Rencana.Moratorium.CPNS.Dinilai.
Berpotensi.Langgar.Konstitusi?utm_
source=news&utm_medium=bpkompas&utm_campaign=related&, diakses
tanggal 5-12-2014.
"Kebijakan Moratorium CPNS MenPAN-RB
Yuddy Crisnandi", pada http://makassar.
lan.go.id/index.php/survei/refleksi/535kebijakan-moratorium-cpns-menpan-rbyuddy-crisnandi, diakses tanggal 5-12-2014.
"Lima Tahun Tak Rekrut PNS, MenPAN-RB Tak
Takut Kekurangan Pegawai", pada http://
bisnis.liputan6.com/read/2131702/5tahun-tak-rekrut-pns-menpan-rb-taktakut-kekurangan-pegawai, diakses tanggal
8-12-2014.
"Moratorium PNS 5 Tahun Bakal Ganggu
Pelayanan Publik RI", pada http://bisnis.
liputan6.com/read/2140387/moratoriumpns-5-tahun-bakal-ganggu-pelayananpublik-ri, diakses tanggal 8-12-2014.
"Keuangan
Negara
Memungkinkan,
MenPAN-RB akan Cabut Moratorium
CPNS",
pada
http://www.jpnn.com/
read/2014/11/05/267967/KondisiKeuangan-Negara-Memungkinkan,MenPAN-RB-akan-Cabut-MoratoriumCPNS-, diakses tanggal8-12-2014.
"Tabel Pertumbuhan Jumlah PNS menurut
Jenis Kelamin", 2003-Desember 2013,
pada
http://118.97.48.2/portal/index.
php?option=com_content&view=article&
id=2602&Itemid=1042&lang=in
diakses
tanggal16-12-2014.
"Sambut Moratorium, PNS Dituntut untuk
Multitasking", pada http://www.bkn.go.id/
berita/sambut-moratorium-pns-dituntutuntuk-multitasking diakses tanggal 8-122014.