Anda di halaman 1dari 24

H

Vol. VI, No. 24/II/P3DI/Desember/2014

Kajian Singkat terhadap Isu-Isu Terkini

PENENGGELAMAN KAPAL IKAN ASING:


UPAYA PENEGAKAN HUKUM LAUT INDONESIA
Sulasi Rohingati*)

Abstrak
Pembentukan Kementerian Kelautan dan Perikanan, kebijakan penindakan secara
tegas terhadap kapal asing ilegal, dan pembentukan Satgas Anti Illegal Fishing
menjadi momentum yang tepat di awal pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam
upaya penegakkan hukum di Indonesia. Tindakan penenggelaman kapal ikan asing
ilegal berdasarkan UU Perikanan, dan mekanisme dan prosedur yang benar sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan bertujuan untuk menegakan hukum
nasional dan membuat efek jera bagi pelanggar. Tindakan ini diyakini tidak akan
mengganggu hubungan Indonesia dengan negara-negara lain.

Pendahuluan

ikan membuat masyarakat Anambas yang


90% bekerja sebagai nelayan menjadi
tersingkir. Kapal pencuri ikan biasanya
menggunakan kapal besar dengan pukat
harimau, sedangkan nelayan Indonesia
hanya menggunakan kapal kecil ukuran 8
meter dengan pancing biasa. Selain hilangnya
daya saing nelayan Indonesia, illegal
shing

juga telah menimbulkan kerugian negara di
antaranya tidak tercatatnya ekspor dari hasil
penangkapan ikan di teritorial Indonesia dan
matinya aktivitas di pelabuhan hingga pasar
lelang karena praktik pemindahan muatan di
tengah laut (transhipment) selama ini.
Memanfaatkan
momentum
pemerintahan baru, Presiden Joko Widodo
memberikan perhatian kepada potensi
kelautan Indonesia dengan membentuk

Indonesia memiliki potensi kekayaan


laut yang berlimpah. Sayangnya sumber
daya alam tersebut belum mampu dikelola
secara baik untuk kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat. Alih-alih kekayaan
laut
memberikan
kontribusi
signikan

kepada rakyat khususnya nelayan yang
hidupnya bergantung pada hasil tangkapan
ikan,
justru kapal nelayan asing yang
sering melakukan pencurian ikan di laut
Indonesia dengan pukat harimau. Sebagai
gambaran, lokasi favorit pencurian ikan
antara lain di perairan Anambas dan Natuna
dengan frekuensi pencurian yang cukup
tinggi. Dalam tahun 2014, sebanyak 78
kapal ikan asing ditahan karena pencurian
ikan di perairan ini. Menurut Wakil Bupati
Anambas, Abdul Haris, banyaknya pencurian

*) Peneliti Madya Hukum pada Bidang Hukum Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR
RI. E-mail: susidhan@yahoo.com.
Info Singkat
2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351

-1-

Kementerian
Koordinator
Bidang
Kemaritiman dan menunjuk Susi Pujiastuti
sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Langkah ini disambut positif oleh beberapa
kalangan, bahkan kementerian ini telah
menunjukan gebrakannya dengan melakukan
tindakan tegas menenggelamkan kapal
ikan asing ilegal yang terbukti melakukan
pencurian ikan di perairan Indonesia.
Berdasarkan kebijakan baru ini, tiga kapal
asal Vietnam diledakkan pada 5 Desember
2014 di Laut Natuna, Kepulauan Riau. Ketiga
kapal dengan 33 awak kapal dan ikan hasil
pencurian sebanyak lebih dari 2,1 ton itu
ditangkap di utara Pulau Tarempa, Anambas,
Kepulauan Riau, awal November 2014.
Sejumlah kapal lain akan ditenggelamkan
dalam waktu dekat antara lain 5 kapal di
Pontianak dan 3 kapal di Berau.
Peledakan dilakukan anggota Komando
Pasukan Katak TNI AL. Panglima Armada RI
Kawasan Barat (Armabar) Laksamana Muda
Widodo mengatakan peledakan itu untuk
menunjukkan ketegasan Indonesia menjaga
wilayah lautnya. Indonesia memastikan
akan melakukan langkah-langkah yang perlu
untuk melindungi wilayahnya. Tindakan
tersebut diharapkan mampu menyampaikan
pesan kepada nelayan asing untuk tidak
melanggar hukum di wilayah dan mencuri
kekayaan laut Indonesia, serta memberi efek
jera dan mengurangi pelanggaran hukum di
laut di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Respons pro dan kontra pun
bermunculan atas kebijakan penenggelaman
ini. Sebagian masyarakat berpendapat upaya
menjaga kedaulatan laut Indonesia tersebut
telah mengganggu hubungan Indonesia
dengan pemerintahan negara-negara lain
yang kapalnya ditenggelamkan. Sebaliknya,
banyak pendapat yang juga mendukung
tindakan tegas pemerintah dalam menjaga
kekayaan laut sekaligus menegakkan hukum
di negeri sendiri. Menteri Kelautan dan
Perikanan, Susi Pudjiastuti mengemukakan
bahwa penenggelaman kapal ikan ilegal
bukan
berarti
perang
antarnegara.
Penenggelaman itu terkait dengan penegakan
hukum pencurian ikan. Laksamana Muda
Widodo memastikan peledakan 3 kapal
nelayan asing yang beroperasi secara tidak
sah tersebut tidak melanggar hukum dan
dilakukan sesuai prosedur.
Mantan KSAL Laksamana (Purn)

Bernard
Kent
Sondakh
mendukung
tindakan tegas atas kapal asing pencuri
ikan dan mengatakan bahwa lebih dari 20
kapal pencuri ikan telah ditenggelamkan
pada
masa
pemerintahan
Megawati
Soekarnoputri yang dilakukan di Merauke,
Papua, Kepulauan Aru-Maluku, Sulawesi
Utara, dan Kepulauan Anambas-Kepulauan
Riau. Tindakan tersebut sudah tepat untuk
penegakan kedaulatan karena setiap kapal
asing yang masuk ke wilayah Indonesia
harus mematuhi hukum nasional Indonesia.

Dasar Hukum dan Upaya


Penegakannya
Tindakan
penenggelaman
kapal
yang tidak memiliki dokumen resmi atau
melanggar ketentuan hukum RI didasarkan
pada ketentuan Pasal 69 ayat (1) dan ayat
(4) Undang-Undang Nomor 45 Tahun
2009 tentang Perubahan Atas UndangUndang No. 31 Tahun 2004 Tentang
Perikanan (UU Perikanan). Pasal 69 ayat
(1) UU Perikanan menentukan bahwa kapal
pengawas perikanan berfungsi melaksanakan
pengawasan dan penegakan hukum di
bidang perikanan dalam wilayah pengelolaan
perikanan negara Republik Indonesia.
Sedangkan Pasal 69 ayat (4) berbunyi, dalam
melaksanakan fungsi sebagaimana ayat
(1) penyidik dan atau pengawas perikanan
dapat melakukan tindakan khusus berupa
pembakaran dan atau penenggelaman kapal
perikanan berbendera asing berdasarkan
bukti permulaan yang cukup. Selanjutnya
tindakan pemusnahan merujuk pada
ketentuan Pasal 76 Huruf A UU Perikanan,
bahwa benda atau alat yang digunakan
atau dihasilkan dari pidana perikanan
dapat dirampas atau dimusnahkan setelah
mendapat persetujuan pengadilan.
Kepala
Dinas
Penerangan
TNI
AL Laksamana Pertama TNI Manahan
Simorangkir, mengatakan bahwa bukti
permulaan yang cukup tersebut adalah
bukti yang menduga adanya tindak pidana
di bidang perikanan oleh kapal ikan asing.
Pelanggaran itu mencakup tidak memiliki
surat izin usaha penangkapan ikan (SIPI)
dan surat izin kapal pengangkut ikan
(SIKPI), serta nyata-nyata menangkap dan/
atau mengangkut ikan di wilayah perairan
Indonesia.
Ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi ketika akan dilakukan tindakan
-2-

khusus tersebut. Syarat itu meliputi kapal


berbendera asing dengan semua anak buah
kapal (ABK) warga negara asing, tempat
kejadian di wilayah pengelolaan perikanan
Indonesia, dan tidak mempunyai dokumen
dari Pemerintah Indonesia. Syarat lainnya,
kapal sudah tua berdasarkan fakta surat atau
tidak memiliki nilai ekonomis tinggi, kapal
tidak memungkinkan dibawa ke pangkalan
karena mudah rusak atau membahayakan,
serta kapal melakukan manuver yang
membahayakan atau nakhoda beserta para
ABK melakukan perlawanan dengan tindak
kekerasan.
Sebelum dilakukan tindakan khusus,
petugas harus terlebih dahulu melakukan
evakuasi ABK, menginventarisasi semua
perlengkapan
dan
peralatan
kapal,
mengambil dokumentasi, menyisihkan ikan
sebagai barang bukti, serta membuat berita
acara.
Mekanisme yang dilakukan petugas
terhadap ketiga kapal Vietnam yang telah
melakukan pencurian ikan di perairan
Indonesia adalah petugas telah memastikan
bahwa kapal tersebut tidak memiliki SIPI
dan SIKPI, sehingga semua kapal digiring ke
Pangkalan TNI AL Tarempa dan dilanjutkan
dengan pemeriksaan oleh penyidik TNI AL.
Kasus ini kemudian diserahkan ke Kejaksaan
Negeri Tarempa dan dimintakan penetapan
pengadilan. Pengadilan Negeri Ranai, Natuna
pada 3 Desember 2014 menetapkan kapal
dimusnahkan dengan cara ditenggelamkan,
sedangkan proses hukum terhadap tersangka
awak kapal yang diancam hukuman penjara
hingga 6 tahun dan denda maksimal Rp2
miliar masih berlanjut di Pengadilan. Dengan
demikian, tindakan penenggelaman 3 kapal
Vietnam tersebut telah dilakukan sesuai
prosedur hukum yang berlaku di Indonesia,
mengingat pelanggaran dilakukan di wilayah
NKRI.

dan tidak adanya penindakan terhadap


pelaku pelanggaran atau kejahatan terjadi
karena tidak berorientasi kepada efek jera
dapat dianggap sebagai kontribusi negara
secara tidak langsung terhadap suburnya
tindak pidana yang terjadi. Bahkan dapat
dikatakan sebagai bentuk ketidakmampuan
negara dalam memberikan perlindungan
hukum kepada warganya, baik nelayan pada
khususnya maupun rakyat Indonesia secara
keseluruhan sebagai pemilik sumber daya
laut Indonesia.
Dalam hukum, khususnya hukum
pidana yang diatur adalah tentang perilaku
yang harus ditaati oleh setiap subjek hukum,
perbuatan mana yang boleh dilakukan dan
perbuatan mana yang tidak boleh dilakukan.
Perilaku yang tidak sesuai dengan norma/
penyelewengan terhadap norma inilah
yang dapat menimbulkan permasalahan di
bidang hukum dan merugikan masyarakat.
Penyelewengan yang demikian biasanya
oleh masyarakat disebut sebagai suatu
pelanggaran,
bahkan
sebagai
suatu
kejahatan. Oleh karena itu, terhadap kapal
asing illegal yang melakukan pencurian ikan
perlu diberi efek jera dengan cara menindak
tegas pelaku sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku.
Tujuannya untuk menghindari kerugian
masyarakat dan negara yang lebih besar.
Kebijakan penenggelaman kapal asing
illegal diyakini tidak akan mempengaruhi
hubungan
bilateral,
regional,
dan
multilateral Indonesia dengan negara lain.
Menurut Guru Besar Hukum Internasional
Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana,
terdapat lima alasan kenapa kebijakan
tersebut justru layak didukung dan tidak
akan memperburuk hubungan antarnegara.
Pertama, tidak ada negara di dunia ini yang
membenarkan tindakan warganya yang
melakukan kejahatan di negara lain. Kapal
asing yang ditenggelamkan merupakan kapal
yang tidak berizin untuk menangkap ikan di
wilayah Indonesia, sehingga disebut tindakan
kriminal. Kedua, tindakan penenggelaman
dilakukan di wilayah kedaulatan dan
hak berdaulat Indonesia (zona ekonomi
eksklusif). Ketiga, tindakan penenggelaman
dilakukan atas dasar ketentuan hukum yang
sah, yaitu Pasal 69 ayat (4) UU Perikanan.
Keempat, negara lain harus memahami
bahwa Indonesia dirugikan dengan tindakan
kriminal tersebut. Jika terus dibiarkan

Dampak Yuridis Penenggelaman


Kapal Ilegal
Tindakan menenggelamkan
Kapal
illegal pada dasarnya bukan merupakan
kebijakan baru bagi Pemerintah Indonesia,
karena kebijakan ini pernah dilakukan pada
masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri.
Seperti diketahui salah satu fungsi penerapan
sanksi hukum adalah agar timbul efek jera
pada pelaku pelanggaran atau kejahatan.
Lemahnya penegakan hukum selama ini
-3-

Referensi

maka kerugian yang dialami akan semakin


besar. Kelima, proses penenggelaman telah
memperhatikan keselamatan para awak
kapal.
Namun
demikian,
pemerintah
perlu mensosialisasikan kebijakan tersebut
kepada negara-negara lain. Hikmahanto
Juwana menegaskan mekanisme yang
dapat
dilakukan
pemerintah
adalah
menginformasikan kebijakan tersebut kepada
para duta besar yang bertugas di Indonesia
untuk meneruskannya kepada pemerintah
masing-masing, terutama kepada negaranegara yang kapalnya kerap memasuki
wilayah Indonesia secara ilegal, seperti
Thailand, Filipina, Malaysia, Tiongkok,
dan juga perwakilan Taiwan. Langkah
selanjutnya,
Pemerintah
berkoordinasi
dengan perwakilan negara yang kapalnya
ditenggelamkan.
Dengan
demikian,
hubungan baik antarnegara diharapkan tetap
terjaga.

"Ada 5 Alasan Kenapa Penenggelaman Kapal


Asing Tak bisa diprotes", http://news.
detik.com/, diakses 8 Desember 2014.
"Indonesia Tegaskan Jaga Laut", Kompas, 6
Desember 2014.
"Ini Prosedur Penenggelaman Kapal Asing
Illegal", http://nasional.kompas.com/,
diakses 5 Desember 2014.
"Kapal Ditenggelamkan, Nelayan Asing
Jera", www.balikpapanpos.co.id, diakses
6 Desember 2014.
"Kembali ke Penjara (konsef efek jera dalam
Fakta Pembinaan)", https://gpdlawyer.
wordpress.com/, diakses 15 Desember
2014.
"Pemerintah Harus Pastikan Kebijakan
Jokowi Tenggelamkan Kapal Asing
Tak Akan Ganggu Diplomasi", http://
nasional.kompas.com,
diakses
25
November 2014
"Tiga Kapal Pencuri Diledakan", www.
mediaindonesia.com,
diakses
6
Desember 2014

Penutup
Optimalisasi pengelolaan kekayaan
laut Indonesia yang berlimpah belum
mampu diwujudkan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat. Salah satunya karena
maraknya praktik pencurian ikan oleh kapalkapal asing. Kebijakan Presiden Joko Widodo
untuk menindak tegas kapal ikan asing yang
beroperasi secara ilegal di perairan Indonesia
merupakan momentum yang tepat untuk
menegakkan hukum nasional di wilayah
NKRI. Meskipun menuai pro dan kontra,
secara yuridis kebijakan penenggelaman
kapal asing illegal dan terbukti melakukan
pelanggaran hukum di wilayah NKRI ini
tetap memiliki dasar hukum yang kuat.
Dengan demikian tidak ada alasan bagi
negara lain untuk keberatan atas tindakan
tegas Pemerintah Indonesia terhadap pelaku
kriminalitas berkewarganegaraan asing yang
melakukan tindak pidana di Indonesia.
Upaya penegakan hukum di perairan
dan laut Indonesia ini diharapkan merupakan
kegiatan yang berkelanjutan sehingga akan
membuat efek jera bagi nelayan asing untuk
mencuri kekayaan laut Indonesia. Dalam
kaitan ini, pengawasan pemerintah dan DPR
dalam meingimplementasikan salah satu
fungsi Dewan tersebut perlu diperkuat guna
menjaga sumber daya alam dan menegakkan
hukum di Indonesia.

-4-

Vol. VI, No. 24/II/P3DI/Desember/2014

HUBUNGAN INTERNASIONAL

Kajian Singkat terhadap Isu-Isu Terkini

DIPLOMASI INDONESIA TERHADAP KASUS


PENENGGELAMAN KAPAL NELAYAN ASING
Lisbet*)

Abstrak
Indonesia
sangat
rentan
terhadap
illegal
shing
karena
sebagian
besar
wilayah
Indonesia

merupakan perairan dengan sumber daya ikan yang melimpah. Salah satu upaya yang
dilakukan Pemerintah dalam memberantas praktik ini adalah penenggelaman kapal
nelayan asing yang digunakan untuk mencuri ikan di wilayah perairan Indonesia.
Kapal ikan nelayan Vietnam ditenggelamkan pada tanggal 5 Desember 2014 di Perairan
Tanjung Pedas, Kepulauan Anambas, kepulauan Riau. Kebijakan ini akan terus berlanjut
meskipun dapat menimbulkan friksi dengan negara-negara asal kapal asing tersebut.
Oleh karena itu, diplomasi yang tepat diperlukan agar hubungan bilateral Indonesia
dengan negara-negara tersebut tetap berjalan baik.

Latar Belakang

ditempuh untuk mengamankan laut dari


penjarahan pihak asing. Kebijakan ini akan
terus berlanjut meskipun dapat berisiko
menimbulkan friksi dengan negara-negara
asal kapal asing tersebut.
Pada tahun 2008, penelitian Walhi
mengungkapkan bahwa dalam kurun 20
tahun terakhir, kejahatan perikanan di
wilayah perairan Indonesia terus berjalan.
Praktik
Illegal
shing
di
perairan
Indonesia

antara lain: (1) penangkapan ikan tanpa izin;
(2) penangkapan ikan dengan menggunakan
izin palsu; (3) penangkapan ikan dengan
menggunakan alat tangkap yang dilarang;
dan (4) penangkapan jenis (spesies) ikan
yang dilarang, atau tidak sesuai dengan
izin. Dalam kurun waktu ini, diperkirakan
sebanyak 5.400 kapal nelayan asing yang
kebanyakan dilakukan oleh para nelayan
dari Thailand, Filipina, Vietnam, Malaysia,

Pada tanggal 5 Desember 2014


Pemerintah telah menenggelamkan tiga
kapal nelayan Vietnam yang terbukti
mencuri ikan. Ketiga kapal itu ditangkap
oleh KRI Imam Bonjol-383 pada tanggal
2 November 2014, saat menjaring ikan di
perairan Indonesia yang berjarak 25 NM
dari Tarempa, Kepulauan Anambas pada
titik koordinat sekitar 73,1 km sebelah timur
dari Tarempa, yang termasuk dalam wilayah
Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan
Riau.
Penenggelaman ini diarahkan untuk
menjaga
kedaulatan
nasional
seiring
dengan masih banyaknya praktik illegal
shing yang terjadi di Indonesia. Kebijakan
penenggelaman
kapal
asing
pencuri
ikan di wilayah perairan Indonesia ini

*) Peneliti Muda Masalah-masalah Hubungan Internasional pada Bidang Hubungan Internasional, Pusat Pengkajian, Pengolahan
Data dan Informasi (P3DI) Setjen DPR RI, lisbet.sihombing@dpr.go.id
Info Singkat
2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351

-5-

Tabel Estimasi Potensi Sumber Daya Ikan pada Masing-masing


Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia
(dalam ribu ton/tahun)
Kelompok
Sumber
Daya Ikan

Selat Malaka

Samudera
HIndia

Laut
China
Selatan

Laut Jawa

Selat Makasar
Laut Flores

Laut Banda

Teluk
Tomini
L.Seram

Laut
Sulawesi

S.Pasik

L. ArafuraL. Timor

Total

WPP 571

WPP 572

WPP 573

WP711

WPP712

wpp 713

WPP714

WPP 715

WPP 716

WPP 717

WPP 718

Ikan Pelagis
Besar

27,7

164,8

201,4

66,1

55,0

193,6

104,1

106,5

70,1

105,2

50,9

1.145,4

Ikan Pelagis
Kecil

147,3

315,9

210,6

621,5

380,0

605,4

132,0

379,4

230,9

153,9

468,7

3.645,7

Ikan
Demersal

82,4

68,9

66,2

334,8

375,2

87,2

9,3

88,8

24,7

30,2

284,7

1.452,5

Udang
Penaid

11,4

4,8

5,9

11,9

11,4

4,8

0,9

1,1

1,4

44,7

98,3

Ikan Karang
Konsumsi

5,0

8,4

4,5

21,6

9,5

34,1

32,1

12,5

6,5

8,0

3,1

145,3

Lobster

0,4

0,6

1,0

0,4

0,5

0,7

0,4

0,3

0,2

0,2

0,1

4,8

Cumi-cumi

1,9

1,7

2,1

2,7

5,0

3,9

0,1

7,1

0,2

0,3

3,4

28,3

Total Potensi
(1.000/thn)

276,0

565,2

491,7

1.059,0

836,6

929,7

278,0

595,6

333,6

299,1

855,5

6.520

Sumber: Syahrin Abdurrahman, Direktur Jenderal PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan yang disampaikan pada saat Focus Discussion Group P3DI Setjen DPR RI
tanggal 13 November 2013.

terpinggirkan akibat kalah bersaing dengan


nelayan asing.

Kamboja,
Myanmar,
China,
Korea,
Taiwan,dan Panama telah melakukan illegal
shing.

Indonesia memiliki wilayah perairan
dengan sumber daya ikan yang melimpah
sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah.
Potensi sumber daya ikan (SDI) mencapai
6.520 ribu ton/tahun. Dari jumlah tersebut,
wilayah yang memiliki potensi SDI paling
tinggi adalah WPP 711 yang berlokasi di Laut
Tiongkok Selatan. Wilayah ini juga sekaligus
wilayah rawan illegal
shing. Perairan
tersebut menjadi titik pertemuan antara arus
hangat dan arus dingin yang membuatnya
menarik serta menjadi habitat bagi jenis ikan
pelagis kecil dan ikan demersalnya. Apalagi
jenis-jenis ikan tersebut merupakan jenis
ikan yang memiliki permintaan paling tinggi
dari restoran-restoran mahal di luar negeri
untuk dijadikan hidangan. Selain di wilayah
WPP 711, praktik illegal
shing
juga terjadi
di Selat Malaka (WPP 571), dan Samudera
Indonesia (WPP 572).
Sebagai akibat dari praktik illegal
shing, Indonesia mengalami banyak jenis
kerugian. Pertama, kerugian dari hasil laut
mencapai Rp30 triliun per tahun. Kedua,
overshing dan overcapacity sehingga
menyebabkan rusaknya pelestarian sumber
daya ikan dan penurunan stok ikan. Ketiga,
penurunan tangkapan per unit usaha
nelayan dan perusahan nasional. Akibatnya,
usaha perikanan di Indonesia menjadi tidak
kondusif karena menurunnya pasokan ikan.
Akibat turunan lainnya adalah pelemahan
daya saing perusahaan perikanan Indonesia.
Keempat, nelayan lokal pun menjadi semakin

Strategi Diplomasi Indonesia


Wacana untuk penenggelaman kapal
ikan nelayan asing sebenarnya sudah
ada sejak pemerintahan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY). Pada saat
menjabat sebagai Menteri Kelautan dan
Perikanan pada tahun 2004-2009, Freddy
Numberi pernah mengeluarkan kebijakan
untuk menenggelamkan kapal nelayan
asing asal Vietnam. Namun demikian,
kebijakan tersebut tidak mendapat ijin dari
Presiden SBY. Saat itu, Presiden SBY tengah
akrab dengan Perdana Menteri Vietnam
Nguyen Tan Dung dan kebijakan tersebut
tidak dilaksanakan karena dianggap akan
mengganggu hubungan bilateral.
Kebijakan tersebut berubah pada
masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo
seiring dengan kebijakan pembangunan
nasional berwawasan maritim dan keinginan
menjadikan Indonesia sebagai poros maritim
dunia. Kebijakan yang ditempuh pemerintah
Joko Widodo adalah penenggelaman
kapal ikan nelayan asing yang terbukti
melakukan illegal
shing di wilayah perairan
Indonesia. Kebijakan ini sebenarnya juga
dilakukan negara-negara lain terhadap kasus
yang sama. Penegakan hukum laut yang
memberikan sanksi penenggelaman kapal
dinilai sangat efektif dan bisa memberikan
shock therapy bagi para pelaku pencurian
ikan. Tiongkok dan Malaysia misalnya
pernah mengambil kebijakan penenggelaman
kapal-kapal ikan Vietnam. Hal yang sama

-6-

dilakukan Australia terhadap kapal ikan


Thailand dan Indonesia. Dengan demikian,
sepanjang pelaksanaannya dilakukan sesuai
dengan peraturan hukum, kebijakan ini
tidak akan mengganggu hubungan bilateral
Indonesia dengan negara-negara asal kapal.
Pemerintah Indonesia melakukan
kebijakan ini secara bertahap sesuai dengan
tahapan-tahapan strategi diplomasi yang
sifatnya konvensional. Pertama, tahapan
designing dan preconditioning. Pada
tahap ini, rancangan format diplomasi
disimulasikan
untuk
memperkirakan
kemungkinan feedback yang akan diterima.
Sebagai contoh, pernyataan kebijakan
penenggelaman ini merupakan upaya
penegakan hukum di wilayah kedaulatan
Indonesia. Kedua, tahapan conditioning.
Dalam konteks ini, pemerintah perlu menguji
sejauh mana sasaran komunikasi akan
menanggapi pesan yang hendak disampaikan
serta aspek-aspek pesan apa saja yang perlu
diperhatikan. Langkah-langkah diplomasi
selanjutnya
adalah
mensosialisasikan
kebijakan ini kepada para dubes negaranegara yang para nelayannya diduga kerap
melakukan illegal
shing. Dalam rangka ini,
Kementerian Kelautan dan Perikanan dan
Kementerian Luar Negeri telah melakukan
sosialiasi kebijakan ini dengan sejumlah
duta besar negara-negara sahabat. Sosialisasi
tersebut diharapkan dapat diteruskan kepada
pemerintahnya masing-masing agar dapat
dilanjutkan sampai pada pelaku usaha dan
nelayan mereka Langkah ini juga dilakukan
untuk menjaga hubungan baik.
Ketiga, exercising. Dalam tahap
ini, diplomasi sesungguhnya dilancarkan.
Pemerintah Vietnam, Thailand dan Malaysia
pun menanggapi kasus penenggelaman ini
dengan serius dan mengingatkan kembali
nelayannya untuk tidak melanggar batas
wilayah dalam mencari ikan. Kementerian
Luar Negeri Vietnam pada 11 Desember
2014 telah melangsungkan pembicaraan
serius dengan Indonesia mengenai insiden
penenggelaman kapal-kapal nelayannya.
Pemerintah Vietnam sendiri menyatakan
selalu memerintahkan para nelayannya
untuk mematuhi peraturan dan undangundang negara-negara lain agar tidak
melanggar
wilayah
perairan
mereka.
Oleh karena itu, Vietnam berharap agar
Indonesia menangani warga negaranya, yang
merupakan pemilik dan anak buah kapal

yang melanggar wilayah perairan Indonesia,


sesuai dengan hukum internasional dan atas
pertimbangan kemanusiaan.
Sementara,
Pemerintah
Thailand
telah mengumumkan di media massa lokal
agar nelayannya tidak melakukan illegal
shing
di
wilayah
Indonesia.
Langkah
serupa

juga dilakukan oleh Malaysia. Duta Besar
Malaysia di Indonesia, Dato Seri Zahrain
Mohamed Hashim mengatakan tidak
mempermasalahkan kebijakan Indonesia
untuk menenggelamkan kapal ikan nelayan
asing karena kebijakan tersebut berlaku
bagi kapal ikan nelayan asing yang terbukti
mencuri ikan di wilayah perairan Indonesia.
Selain itu, Dubes Hashim juga akan terus
mengingatkan para nelayan negaranya
agar tidak ceroboh melintasi perbatasan.
Padahal, untuk menghindari kecerobohan
tersebut, alat pendeteksi atau GPS telah
terpasang di setiap kapal yang digunakan
oleh nelayannya.
Upaya penegakan hukum secara tegas
tersebut juga dilakukan dengan
tetap
memperhatikan kesepakatan yang pernah
ada antara Indonesia dengan negara-negara
terkait. Dengan langkah diplomasi yang
tepat dipastikan negara-negara terkait siap
membantu Indonesia untuk mencegah para
nelayan mereka masuk ke wilayah Indonesia
tanpa ijin. Tetapi tidak ada negara di dunia
ini yang membenarkan tindakan warganya
yang melakukan kejahatan di negara lain.
Sebagai contoh, sejak menerima laporan
penangkapan nelayan asing di perairan
Kalimantan, Kemenlu telah melakukan
notikasi
konsuler
kepada
kedutaan
besar

negara
terkait
di
Jakarta.
Notikasi
konsuler

ini
dimaksudkan
untuk
memberikan
pemberitahuan
kepada
perwakilan
asing mengenai warga negaranya yang
memasuki wilayah Indonesia tanpa izin
dan diindikasikan terlibat dalam tindakan
pelanggaran hukum.
Kendati mendapat tanggapan positif
dari Malaysia, Indonesia tetap perlu
memperkuat
MoU
Indonesia-Malaysia
Tentang Penanganan Terhadap Nelayan oleh
Lembaga Penegak Hukum di Laut Republik
Indonesia dan Malaysia, agar menghindari
konik
di
masa
mendatang.

Pada tanggal 27 Januari 2012 di Bali
Indonesia, Indonesia yang diwakilkan
oleh Pelaksana Harian Badan Koordinasi
Keamanan Laut (Bakorkamla) Lakma
-7-

TNI Y. Didik Heru Purnomo dan Malaysia


yang diwakilkan oleh Sekretaris Majelis
Keselamatan Negara Malaysia Datuk
Mohamed
Thajudeen
Abdul
Wahab
telah menandatangani Memorandum of
Understanding Between The Government
of The Republik of Indonesia and The
Government of Malaysia in Respect of
The Common Guidelines Concerning
Treatment of Fishermen by Maritime Law
Enforcement Agencies of Malaysia and
The Republic of Indonesia. Berdasarkan
pasal 3 dari MoU tersebut, penegak hukum
hanya akan mengambil tindakan inspeksi
dan permintaan untuk meninggalkan
wilayah perairan Indonesia terhadap semua
kapal nelayan, kecuali bagi mereka yang
menggunakan alat tangkap ilegal seperti
bahan peledak, alat penangkapan ikan listrik
dan kimia.
Keempat, evaluating. Pemerintah
perlu mengevaluasi hasil-hasil diplomasi
yang telah dilakukan. Indonesia sedang
mengevaluasi hasil dari diplomasi kebijakan
penenggelaman kapal nelayan asing yang
telah disampaikan kepada para Dubes
dan telah menerima tanggapan positif
dari sebagian pemerintah negara asal
kapal. Kelima, tahapan reapproaching or
concluding. Hasil dari evaluasi tersebut akan
dijadikan pijakan bagi pemerintah untuk
menentukan langkah berikutnya.

Referensi

Mohammad
Shoelhi,
Diplomasi,
Praktik
Komunikasi
Internasional,
Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2011, hal 151-152.
Armabar Kerahkan 49 Kapal Tangkap Nelayan
Asing, Rakyat Merdeka, 7 Desember 2014,
hal 5.
Aktivitas Ilegal Makin Terungkap, Kompas, 9
Desember 2014, hal 1.
Ironi Negara Maritim, Kompas, 11 Desember
2014, hal 17.
Syahrin Abdurrahman,Direktur Jenderal PSDKP
Kementerian Kelautan dan Perikanan yang
disampaikan pada saat Focus Discussion
Group di P3DI Setjen DPR RI tanggal 13
November 2013.
Fadli Zon Dukung Jokowi Tenggelamkan Kapal
Asing Pencuri Ikan, http://nasional.news.
viva.co.id/news/read/565732-fadli-zondukung-jokowi-tenggelamkan-kapal-asingpencuri-ikan, diakses tanggal 11 Desember
2014.
Dubes Malaysia: Kami Peringatkan Nelayan
Malaysia Agar Tak Ceroboh,http://nasional.
news.viva.co.id/news/read/566574-dubesmalaysia-kami-peringatkan-nelayanmalaysia-agar-tak-ceroboh,
diakses
11
Desember 2014.
DPR Kritik Perintah Jokowi Tenggelamkan Kapal
Asing Ilegal, http://nasional.republika.
co.id/berita/nasional/politik/14/11/25/
nfl5wm-dpr-kritik-perintah-jokowitenggelamkan-kapal-asing-ilegal, diakses 11
Desember 2014.
Vietnam Minta Indonesia Patuhi Hukum
Internasional
soal
Kapal
Asing,
http://internasional.kompas.com/
read/2014/12/12/08062071/Vietnam.Minta.
Indonesia.Patuhi.Hukum.Internasional.soal.
Kapal.Asing, diakses tanggal 12 Desember
2014.
Hikmahanto Juwana: Penenggelaman Kapal
Nelayan Asing Tak Bisa Ditolak,http://www.
tribunnews.com/nasional/2014/12/05/
hikmahanto-juwana-penenggalaman-kapalnelayan-asing-tak-bisa-ditolak, diakses 15
Desember 2014.
Penenggelaman Kapal, Menteri Susi: Banyak
yang Takut Masuk RI, http://nasional.
news.viva.co.id/news/read/566521penenggelaman-kapal--menteri-susi-banyak-yang-takut-masuk-ri, diakses tanggal
16 Desember 2014.
SBY Pernah Tegur Pembakaran Kapal Asing
Ilegal,
http://www.tempo.co/read/
news/2014/12/05/206626629/SBY-PernahTegur-Pembakaran-Kapal-Asing-Ilegal,
diakses tanggal 16 Desember 2014.

Penutup
Kebijakan
penenggelaman
kapal
nelayan
asing
yang
melakukan
illegal
shing

di wilayah perairan Indonesia merupakan
bentuk ketegasan dan keseriusan pemerintah
untuk menghentikan praktik ini sekaligus
menjaga Kedaulatan NKRI. Oleh karena
itu, DPR RI perlu mendukung kebijakan
Presiden Joko Widodo tersebut. DPR RI
juga mendukung kebijakan pemerintah ini
dilaksanakan melalui instrumen diplomasi
dalam mengkomunikasikan kebijakan ini
lebih
dahulu
guna
menghindari
konik

antar-negara.
Di sisi lain, DPR RI harus mendorong
Pemerintah memperkuat pertahanan dan
pengawasan di wilayah perairan Indonesia.
Peningkatan anggaran pertahanan telah
semakin mendesak. DPR RI mendukung
peningkatan anggaran alutsista demi
pertahanan dan kedaulatan negara.

-8-

Vol. VI, No. 24/II/P3DI/Desember/2014

KESEJAHTERAAN SOSIAL

Kajian Singkat terhadap Isu-Isu Terkini

DARURAT MIRAS OPLOSAN


Mohammad Mulyadi*)

Abstrak
Minuman keras (miras) oplosan tidak hanya berpengaruh negatif terhadap peminumnya
namun juga berisiko terhadap orang lain sebagaimana orang yang berada di bawah
pengaruh miras juga rentan melakukan berbagai tindak kejahatan. Rendahnya
kesadaran masyarakat akan bahaya miras oplosan mendorong timbulnya gaya hidup
negatif ini. Pemerintah perlu lebih aktif dalam upaya menutup ruang gerak bagi
produsen, pengedar dan pengguna miras oplosan. Dalam mendukung upaya pemerintah
tersebut, DPR RI harus segera membahas RUU Larangan Minuman Beralkohol sebagai
payung hukum gerakan anti-miras di Indonesia.

Pendahuluan
Hingga tanggal 7 Desember 2014 lalu,
127 pasien telah mendatangi Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Sumedang dan
Garut karena mengeluh merasakan sakit
di dada dan sesak nafas. Mereka mengaku
menenggak minuman keras oplosan. Dua
puluh lima orang dari jumlah ini akhirnya
tewas. Meningkatnya kasus kematian akibat
miras yang dioplos atau dikenal dengan
miras oplosan dalam dua tahun terakhir
mengingatkan masyarakat atas bahaya miras
tersebut (lihat Tabel 1).
Miras oplosan sebenarnya merupakan
minuman beralkohol tradisional. Minuman
tersebut biasanya tidak terlalu tinggi
kandungan alkoholnya. Biasanya, peminum
miras jenis ini mencampurkan bahan yang
tidak layak konsumsi sehingga menjadi
sangat berbahaya. National Institute on
Alcohol Abuse and Alcoholism (NIH)

Tabel 1 Kasus Korban Konsumsi Miras


Oplosan di Indonesia
Waktu

Tempat

Korban
meninggal

total

Desember 2013

Menanggal,
Surabaya

14

17

Tahun Baru 2014

di Mojokerto

16

29

Januari 2014

Lawang, Malang

14

26 April 2014

Karawang, Jabar

Desember 2014

Sumedang

25

127

Lain-lain

sumber:islamlib.com

menjelaskan berbagai bahaya kesehatan


yang ditimbulkan dari konsumsi minuman
keras, di antaranya gangguan otak, masalah
jantung, gangguan hati (pembengkakan,
hepatitis
alkoholik,
brosis),
kerusakan

fungsi pankreas, kanker, dan penghancuran
sistem kekebalan tubuh.

*) Peneliti Madya Sosiologi pada Bidang Kesejahteraan Sosial, Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Setjen DPR
RI, E-mail: mohammadmulyadi@yaho.co.id.
Info Singkat
2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351

-9-

Miras yang resmi dijual saja bisa


berpotensi berbahaya, apalagi miras oplosan
yang pembuatannya asal mencampur barangbarang berbahaya seperti alkohol. Tidak
tanggung-tanggung, cairan alkohol yang
dipakai memiliki kadar 96 persen. Sebagai
gambaran betapa berbahayanya alkohol
berkadar 96 persen itu, jika ia dicampur
dengan pengencer (thinner) kedudukannya
sejajar dengan minyak tanah sebagai bahan
bakar.
Miras oplosan dijual dengan harga
murah, sehingga menarik para pembeli.
Dengan demikian, peredaran miras sudah
menjadi kegiatan ekonomi berlandaskan
simbiosis mutualisme antara produsen dan
konsumen miras oplosan.
Konsumsi miras oplosan sama halnya
dengan kegiatan merokok. Sering sekali
seseorang hanya mencoba-coba karena
ingin berhubungan baik dengan teman, baik
untuk acara jamuan makan atau pesta atau
sekedar berkumpul untuk menghabiskan
waktu senggang. Miras oplosan juga
digunakan untuk meningkatkan kepercayaan
diri seseorang, sehingga dirinya merasa
lebih berharga dan sedikit lebih berani.
Dalam kasus lain, miras dijadikan pelarian
anak muda yang mengalami frustasi dalam
kehidupan sehari-hari baik karena masalah
pendidikan, keluarga (broken home),
pekerjaan, dan masalah sosial lain dalam
kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu,
maraknya peredaran dan konsumsi miras
oplosan ini patut dipertanyakan karena
pemerintah sebenarnya sudah memiliki
seperangkat peraturan perundang-undangan
yang
mengatur
peredaran
minuman
beralkohol.

kadarnya lebih tinggi.


2. Susu;
Salah satu jenis oplosan yang sering
menyebabkan korban tewas adalah
'Susu macan' (Lapen), yakni campuran
minuman keras yang dicampur dengan
susu. Jenis minuman ini banyak dijual di
warung-warung miras tradisional.
3. Cola atau minuman bersoda;
Salah satu oplosan yang cukup populer
adalah 'Mansion Cola', terdiri dari
Vodka dicampur dengan minuman
bersoda. Tujuannya semata-mata untuk
memberikan cita rasa atau menutupi
rasa tidak enak pada minuman keras.
4. Spiritus atau jenis miras yang lain;
Di
warung-warung
tradisional,
pengoplosan beberapa jenis minuman
keras dilakukan untuk mendapatkan
harga yang lebih murah. Minuman yang
harganya mahal seperti Vodka dicampur
dengan spiritus, atau jenis minuman
keras lain yang tidak jelas kandungan
alkoholnya; dan
5. Obat-obatan
Dengan anggapan akan mendongkrak
efek
alkohol,
beberapa
orang
menambahkan obat-obatan ke dalam
minuman keras. Mulai dari obat tetas
mata, obat sakit kepala, hingga obat
nyamuk.

Dampak Miras Oplosan


Dalam kadar tertentu, sebenarnya
alkohol dapat membantu menjaga kesehatan.
Namun
jika
dikonsumsi
berlebihan,
minuman ini bisa menyebabkan keracunan.
Alkohol juga dapat menyebabkan adiksi atau
ketagihan dan toleransi penggunaan semakin
hari semakin banyak. Walaupun seseorang
sudah memiliki daya toleransi untuk volume
tertentu tetapi efek samping miras yang
bersifat kronis tetap terjadi. Risiko tersebut
meningkat ketika alkohol atau miras dioplos
dengan berbagai bahan berbahaya.
Konsumsi campuran minuman keras
dan zat lain menyebabkan efek dari dua
substansi yang berpengaruh negatif terhadap
tubuh. Miras yang dicampur minuman
berenergi, misalnya, dapat menyebabkan
pengguna: (1) mampu meminum lebih
banyak; (2) mengalami efek samping
sik
dan
psikis
seperti
palpitasi
jantung,

masalah tidur, dan merasa tertekan; (3)
mengkonsumsi sejumlah besar kafein, yang

Apa Itu Miras Oplosan


Minuman keras oplosan adalah
minuman keras beralkohol jenis vodka,
anggur merah beralkohol, anggur putih
beralkohol atau bir yang dicampur dengan
berbagai bahan lainnya, di antaranya
dengan:
1. Minuman berenergi
Untuk mendapatkan cita rasa yang lebih
baik, penggemar minuman keras sering
menambahkan suplemen minuman
berenergi ke dalam minumannya.
Oplosan ini sering disebut 'Sunrise', dan
bisa mengurangi rasa pahit pada bir
atau rasa menyengat pada alkohol yang
- 10 -

menyebabkan kecemasan dan serangan


panik; (4) mengkonsumsi gula dan kalori
terlalu banyak sehingga menyebabkan
kelebihan berat badan dan menambah
risiko diabetes tipe 2; dan (5) meningkatkan
kemungkinan masalah kesehatan jangka
pendek dan panjang.
Mereka yang berada dalam pengaruh
miras cenderung melakukan tindakan
kriminal karena tidak menyadari perilakunya.
Salah satu studi mengindikasikan bahwa 58
persen tindak kekerasan, perkosaan, dan
pembunuhan terjadi di bawah pengaruh
miras. Di beberapa negara maju kecelakaan
di bawah pengaruh miras (termasuk di
dalamnya kecelakaan lalu lintas) menempati
urutan ke-4 terbesar setelah penyakit jantung
koroner, kanker dan gangguan jiwa.
Data mengenai dampak miras terhadap
peningkatan kejahatan di Indonesia belum
sepenuhnya banyak diketahui. Namun
demikian, sejumlah data dari beberapa
daerah sedikit banyak dapat membantu.
Pada tahun 2013, penelitian Gerakan
Nasional Anti-Miras (GeNam) menemukan
bahwa empat persen kejahatan di Jakarta
sepanjang tahun tersebut dilatarbelakangi
oleh konsumsi miras. Dalam tulisannya,
Kandow (2013), mengutip data Satuan
Resnarkoba Polres Blitar, menegaskan bahwa
Polres tersebut telah menangani 226 kasus
kejahatan miras pada tahun 2012. Angka ini
menunjukkan peningkatan dari tahun 2011
yang hanya 178 kasus.

Undang-Undang
Larangan
Minuman
Beralkohol yang sudah disepakati sebagai
RUU inisiatif DPR RI pada 24 Juni 2014
lalu belum dibahas dengan pemerintah.
RUU tersebut akan mencantumkan larangan
memasukan, menyimpan, mengedarkan dan
atau menjual minuman beralkohol golongan
A,B,C, minuman beralkohol tradisional,
hingga minuman beralkohol hasil racikan
di wilayah Indonesia. Hal ini tampak
selaras dengan Keppres 3/1997 di atas.
Dengan demikian, pada akhirnya jika UU
ini telah disahkan dapat dijadikan sebagai
payung hukum untuk mengendalikan dan
menghentikan produksi dan peredaran miras
oplosan di tanah air.
Selain itu, RUU ini hendaknya juga
mendukung perda-perda anti-miras yang
selama ini sudah diimplementasikan di 12
daerah. Hadirnya perda-perda tersebut
menunjukkan semangat pemerintah daerah
untuk menciptakan masyarakat yang sehat
dan bermartabat. Bahkan Perda Manokwari
misalnya, melarang siapa pun memasuki
wilayah Manokwari jika berada dalam
kondisi dipengaruhi minuman beralkohol.
Peran masyarakat untuk menghentikan
masalah miras oplosan, baik di lingkungan
keluarga, sekolah, dan keagamaan juga perlu
terus didorong. Peran tokoh masyarakat,
tokoh agama, serta pemerintah yang tegas
menolak penyebaran miras merupakan
arahan yang dibutuhkan masyarakat.
Peran tokoh agama di sekitar lingkungan
masyarakat perlu dilakukan secara efektif.
Pemberdayaan masyarakat melalui gerakan
sosial, terutama pada kalangan anak-anak
remaja juga perlu terus dilakukan dengan
memberikan pemahaman yang luas mengenai
bahaya dan dampak mengkomsumsi miras
dan miras oplosan. Di samping itu, gerakan
sosial ini juga perlu menyuarakan gerakan
anti-miras kepada seluruh masyarakat dan
kalangan generasi muda.

Peran Pemerintah dan Masyarakat


Di Indonesia, regulasi dan peraturan
perundang-undangan
tentang peredaran
miras dan miras oplosan diatur dalam
Keputusan Presiden Republik Indonesia
(Keppres) Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Pengawasan dan Pengendalian Minuman
Beralkohol. Pada Pasal 3 ayat (2) ini
disampaikan dengan jelas bahwa Produksi
minuman beralkohol secara tradisional
dilarang,
kecuali
untuk
keperluan
masyarakat sesuai kebiasaan dan adat
setempat
berdasarkan
izin
Bupati/
Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II.
Aturan ini dengan tegas melarang produksi
miras oplosan. Namun begitu, larangan ini
tidak diindahkan oleh produsen. Akibatnya,
banyak toko dan pengecer yang leluasa
menjual miras oplosan kepada siapa saja.
Di lain sisi, perkembangan Rancangan

Penutup
Produksi, peredaran, dan konsumsi
miras beralkohol oplosan harus dilarang
melalui peraturan perundang-undangan baik
di tingkat pusat maupun daerah. Upaya ini
menjadi kebutuhan yang semakin mendesak
seiring dengan semakin banyaknya potensi
kematian akibat penggunaan minuman jenis
tersebut. Untuk itu, Komisi IX DPR RI perlu
segera membahas RUU Larangan Minuman
- 11 -

Beralkohol. Yang tidak kalah pentingnya,


agenda pengaturan untuk menghidupkan
kembali perda anti-miras yang sudah
diimplementasikan di beberapa daerah,
dan mendorong percepatan pembentukan
perda anti-miras di daerah lain yang belum
memiliki peraturan tersebut.
DPR RI juga perlu mengingatkan dan
mendorong pemerintah untuk meningkatkan
pengawasan dan penindakan terhadap
produksi, peredaran, dan konsumsi miras
oplosan. Sanksi yang tegas perlu diterapkan
baik bagi produsen dan pengedar maupun
konsumen meskipun sanksi ini tidak selalu
harus berbentuk sanksi pidana penjara dan
denda tetapi dapat juga berupa kerja sosial
untuk memberikan dampak positif bagi
lingkungan sekitar pelaku.

lt5482b4dcf1b39/minuman-kerasoplosan-harus-dilarang-melalui-aturanpemerintah, diakses 8 Desember 2014.


"Miras Oplosan Renggut 9 Orang Nyawa di
Lawang",
http://m.beritajatim.com/
peristiwa/204261/miras_oplosan_
renggut_9_orang_nyawa_di_lawang.
html#.VIUq6NKUf-s, diakses 8 Desember
2014.
Oplosan tewas 27 orang di Jabar berisi spiritus
dan anti nyamuk, http://www.merdeka.
com/peristiwa/oplosan-tewas-27-orangdi-jabar-berisi-spiritus-anti-nyamuk.html,
diakses 8 Desember 2014.
Pesta miras oplosan di Karawang, 9 orang
tewas,
http://www.merdeka.com/
peristiwa/pesta-miras-oplosan-dikarawang-9-orang-tewas.html, diakses 8
Desember 2014.
Apa Salahnya Minum-Minum, http://wol.
jw.org/en/wol/d/r25/lp-in/1102011172,
diakses 9 Desember 2014
Kenapa Manusia Mengkonsumsi Minuman
Beralkohol,
http://rizaputranto.
wordpress.com/2013/02/28/kenapamanusia-mengkonsumsi-minumanberalkohol/, diakses 9 Desember 2014.
Miras Oplosan Beralkohol 96 Persen,
http://www.radarbanten.com/read/
berita/10/24978/Miras-OplosanBeralkohol-96-Persen.html, diakses 16
Desember 2014.
Semua Pemda Diminta Tiru Perda Manokwari
Soal
Miras,
http://hukum.rmol.co/
read/2013/09/01/123969/Semua-PemdaDiminta-Tiru-Perda-Manokwari-SoalMiras-, diakses 16 Desember 2014.
Daftar Peraturan Miras Di Indonesia, http://
antimiras.com/peraturan/?cp=2, diakses
16 Desember 2014.
Alcohol's
Eects
on
the
Body,
http://www.
niaaa.nih.gov/alcohol-health/alcoholseects-body,
diakses
16
Desember
2014.
Faktor MIras dan Tindakan Remaja masih
Tinggi,
http://www.republika.co.id/
berita/nasional/umum/14/03/23/n2vxrmfaktor-miras-dalam-tindak-kriminalremaja-masih-tinggi, diakses 16 Desember
2014.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
3 Tahun 1997 Tentang Pengawasan Dan
Pengendalian Minuman Beralkohol.

Referensi
Indraprasti, D. dan Rachmawati. 2008.
Hubungan antara Kontrol Diri dengan
Perilaku Minum-minuman Keras pada
Remaja Laki-laki. Yogyakarta: UII
Rusmini, S. 2004. Perkembangan Anak dan
Remaja. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Soetjiningsih, 2004. Tumbuh Kembangan
Remaja dan Permasalahannya. Jakarta
: Sagung Seto.
Soetomo. 2011. Pemberdayaan Masyarakat.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kandow, Marchya Odetha Cessarina.
Penegakan Hukum Tindak Pidana
Peredaran Miras di Kabupaten Blitar,
http://download.portalgaruda.
org/article.php?article=188179&v
al=6466&title=PENEGAKAN%20
HUKUM%20TINDAK%20PIDANA%20
PEREDARAN%20MIRAS%20DI%20
KABUPATEN%20BLITAR, diakses 16
Desember 2014.
Korban Miras Oplosan di Sumedang,
http://news.metrotvnews.com/
read/2014/12/07/328746/korbanmiras-oplosan-di-sumedang-jadi-127orang, diakses tanggal 8 Desember 2014.
Macam-macam Minuman Oplosan dan
Bahayanya, http://health.detik.com/r
ead/2010/06/11/150013/1376381/763/
macam-macam-minuman-oplosan-danbahayanya, diakses 8 Desember 2014.
Minuman Keras Oplosan Harus Dilarang
Melalui Aturan Pemerintah, http://
www.hukumonline.com/berita/baca/

- 12 -

Vol. VI, No. 24/II/P3DI/Desember/2014

EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Kajian Singkat terhadap Isu-Isu Terkini

DINAMIKA HARGA MINYAK DUNIA


DAN DAMPAKNYA
BAGI PEREKONOMIAN NASIONAL
Achmad Sani Alhusain*)

Abstrak
Menjelang akhir tahun 2014, tepatnya pada bulan Desember, harga minyak mentah
dunia mengalami penurunan dikisaran rata-rata US$65,12/barel. Penurunan harga
ini
cukup
signikan,
yaitu
mencapai
37,81%
dibandingkan
dengan
harga
minyak

mentah
dunia
pada
awal
tahun
2014
yang
mencapai
US$104,71/barel.
Penurunan

harga minyak mentah dunia ini ternyata diakibatkan oleh kelebihan pasokan dan
adanya perebutan pangsa pasar. Terlepas dari itu, bagaimana pun, penurunan
harga minyak mentah dunia ini dapat membawa dampak positif maupun negatif bagi
perekonomian nasional. Oleh karena itu, pemerintah harus mengantisipasi segala
kemungkinan dampak yang dapat ditimbulkan dari penurunan harga ini.

Pendahuluan

Gambar 1 Harga Rata-rata Bulanan


Minyak Dunia Tahun 2014

Pergerakan harga minyak mentah dunia


sangat sulit untuk diprediksi dengan tepat.
Dalam dua tahun belakangan ini dan bahkan
pada awal tahun 2014, harga minyak mentah
dunia masih berada di atas US$100/barel.
Harga ini terus bertahan sampai bulan Agustus
2014. Sebaliknya, pada bulan-bulan selanjutnya
sampai bulan Desember 2014 ini, harga minyak
mentah dunia ini terus mengalami penurunan
hingga mencapai rata-rata US$65,12/barel.
Rata-rata harga bulan Desember ini masih
lebih tinggi dibandingkan dengan harga minyak
mentah dunia per 10 Desember 2014, yaitu
sebesar US$61,35/barel (lihat Gambar 1).

Sumber: diolah dari OPEC

*) Peneliti Muda Kebijakan Publik pada Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi
(P3DI), Sekretariat Jenderal DPR RI, E-mail: sani_alhusain@yahoo.com
Info Singkat
2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351

- 13 -

Di tengah-tengah terjadinya penurunan


harga minyak mentah ini, Organization of
Petroleum Exporting Countries (OPEC)
menyatakan tidak memiliki target harga
minyak dan sekaligus meminta negaranegara Timur Tengah untuk terus berinvestasi
dalam eksplorasi dan produksi. OPEC
memperkirakan akan terjadi perebutan pasar
minyak dunia antara produsen OPEC dengan
Amerika Serikat (AS) dalam beberapa tahun
ke depan. Harga minyak mentah dunia,
memang telah melewati fundamental pasar.
Namun demikian, produksi OPEC tidak
akan dipangkas dan sebaliknya OPEC malah
berusaha menemukan harga yang sesuai, baik
bagi produsen maupun konsumen.
Penurunan harga minyak mentah dunia
ini tidak secara otomatis menguntungkan
perekonoman global. Pada kenyataannya,
turunnya harga minyak mentah dunia secara
signikan
dapat
memukul
pendapatan
potensial

negara-negara pengekspor, memotong aliran
pendapatan mereka dan pada gilirannya
mengurangi
permintaan.
Badan
Energi
Internasional
(IEA)
menyatakan
bahwa
beberapa negara yang kemungkinan besar
terkena dampak dari menurunnya harga
minyak mentah dunia adalah Venezuela dan
Rusia. Kedua negara ini sedang dalam kondisi
kekurangan uang sehingga kemungkinan
dampaknya akan memperbesar risiko kegagalan
melunasi utang. Demikian juga dengan Irak
yang merupakan salah satu negara utama OPEC.
Menteri keuangan Irak menyatakan bahwa Irak
sedang menghadapi krisis keuangan karena
penurunan
harga
minyak
mentah
dan
konik

dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS).
Fenomena dan dampak penurunan harga
minyak mentah dunia yang terjadi saat ini
menjadi menarik untuk diketahui. Apa penyebab
penurunannya dan bagaimana dampaknya bagi
Indonesia akan diuraikan lebih lanjut.

fundamental, pasar minyak mentah dunia


dalam 2-3 tahun terakhir ini mengindikasikan
telah terjadi kelebihan pasokan. Dalam kurun
waktu tersebut hingga September 2014,
nyaris tidak ada lonjakan dan gejolak harga
yang berarti meskipun terjadi ketegangan
geopolitik di Mesir, Libya, Suriah dan Ukraina.
Penyebab utama kelebihan pasokan adalah
meningkatnya produksi minyak serpih (shale
oil) AS yang telah menjadikannya sebagai tiga
besar produsen utama dunia bersama dengan
Arab Saudi dan Rusia. Produksi OPEC juga
relatif stabil dikisaran 30 juta bph dengan
potensi tambahan produksi 0,5 juta 1 juta
bph di negara anggota seperti Iran, Irak, dan
Venezuela. Kanada juga terus meningkatkan
produksinya hingga mencapai 4 juta bph.
Di sisi lain, pertumbuhan permintaan
minyak global terjadi perlambatan. Konsumsi
minyak AS selaku konsumen terbesar dunia
tumbuh
negatif
karena
ditopang
diversikasi

gas
serpih
yang
sangat
signikan.
Sementara

itu, negara konsumen utama di Eropa Barat
telah lebih lama mengalami pertumbuhan
negatif. Hal yang sama terjadi pada konsumen
minyak Jepang seiring dengan pulihnya energi
nuklir
dan
diversikasi
gas.
Tiongkok
dan

India sebagai lokomotif baru pertumbuhan
Asia, meskipun mengalami pertumbuhan
positif tetapi jauh mengalami penurunan,
masing-masing dari 5 persen pada tahun 2012
menjadi hanya 3,5 persen dan 1,2 persen pada
tahun 2013. Total permintaan minyak dunia
sebanyak 89 juta 90 juta bph relatif dapat
dipenuhi secara aman dengan sumber pasokan
yang ada sehingga pasar relatif tidak panik.
Namun demikian, revolusi produksi
minyak serpih (shale oil) dan gas serpih (shale
gas) di AS benar-benar telah menjadikannya
lebih mandiri dalam pemenuhan kebutuhan
energinya. Perkembangan ini sekaligus
mengambil peran lebih penting dalam pasar
minyak global. AS terus meningkatkan
kapasitas kilangnya, impor minyak AS
menurun hampir 3 juta bph, dari sekitar 10
juta bph menjadi sekitar 7 juta bph pada saat
ini. Pangsa pasar minyak mentah dan produk
kilang AS di pasar global terus berkembang.
Bersama dengan Kanada, pangsa pasar ke
dua negara ini meningkat dari 10,7 persen
pada tahun 2012 menjadi 11,8 persen pada
tahun 2013. Secara perlahan hal ini menggeser
dominasi pangsa pasar negara Timur Tengah
yang pada periode yang sama mengalami
penurunan dari 35,6 persen menjadi 34,9
persen (BP Statistical Review, 2014). Hal ini
memaksa negara Timur Tengah dan Afrika
bersaing
merebut
pasar
Asia
Pasik.

Penyebab Turunnya Harga Minyak


Mentah

Mengamati penurunan harga minyak


mentah dunia akhir-akhir ini menyebabkan IEA
menurunkan proyeksi permintaan minyak global
pada tahun 2015. Dalam laporan bulanannya,
IEA menyebutkan bahwa meskipun proyeksi
permintaan minyak global akan mengalami
pertumbuhan 900.000 barel per hari (bph),
tetapi jumlah tersebut sebenarnya telah
berkurang 230.000 barel per hari dari perkiraan
semula.
Pri Agung Rakhmanto dalam sebuah
artikelnya
menjelaskan
bahwa
secara
- 14 -

Strategi beberapa negara anggota utama


OPEC, seperti Arab Saudi mulai mengarah
kepada penguasaan pangsa pasar dengan
menekan atau memperlambat produksi shale oil
dan shale gas di AS. Sejak awal Oktober 2014,
beberapa negara OPEC khususnya Arab Saudi
mulai menurunkan harga ke sejumlah pembeli
di Asia dan Eropa sehingga harga mulai jatuh ke
level US$80/barel. Harga ini dipandang belum
cukup untuk menekan aktivitas eksplorasi
dan produksi shale oil dan shale gas di AS,
sehingga harga dibiarkan terus menurun hingga
sempat menyentuh US$65/barel. Jadi, jelaslah
bahwa penurunan harga minyak mentah dunia
yang terjadi sejak Oktober 2014 lalu bukan
hanya merupakan variasi harga musim gugur,
melainkan lebih merupakan cerminan kondisi
fundamental kelebihan pasokan yang ditambah
dengan pertarungan para pelaku utama untuk
menguasai pangsa pasar minyak mentah dunia.

Bambang berpandangan bahwa manufaktur


Indonesia tidak dalam kondisi terbaik. Saat ini,
manufaktur Indonesia hanya menyumbangkan
22 persen terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB). Sementara pada tahun 1990-an,
kontribusinya lebih besar, yaitu sekitar 30
persen.
Disamping dampak negatif ini, turunnya
harga minyak mentah dunia juga akan
memberikan dampak positif ditandai dengan
peningkatan
ruang
stimulus
skal.
Untuk
itu,

pemerintah harus segera menyusun kebijakan
dan strategi agar dapat memanfaatkan peluang
ini dengan sebaik-baiknya. Kepala Pusat Studi
Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas
Gadjah Mada, A. Tony Prasetiantono
menyatakan bahwa menyikapi penurunan
harga minyak mentah dunia ini, pemerintah
sebaiknya mempertahankan harga premium
Rp8.500,- per liter. Hal ini akan memperlebar
ruang
skal
yang
dapat
dimanfaatkan
sebagai

stimulus
skal.
Tony
menghitung
bahwa

pemerintah akan mempunyai uang di atas
Rp250
triliun.
Ruang
skal
ini
akan
bermanfaat

sangat besar yang dapat mendorong efek
berantai apabila dimanfaatkan untuk belanja
infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Sementara itu, Ekonom UBS Edward
Teather menjelaskan bahwa penurunan harga
minyak mentah dunia akan memperkecil
desit
transaksi
berjalan
di
sejumlah
negara,

termasuk Indonesia. Sebagaimana diketahui
bahwa pada Neraca Pembayaran Indonesia
(NPI), ekspor minyak Indonesia pada
Triwulan III Tahun 2014 sebesar US$3,59
miliar, sementara impor minyak Indonesia
sebesar US$9,63 miliar. Oleh karena itu, jika
harga minyak mentah dunia turun, maka
nilai impor minyak Indonesia dengan asumsi
jumlahnya tetap akan berkurang. Hal yang
sama juga terjadi pada ekspor minyak. Namun
demikian,
berdasarkan
NPI
saat
ini,
desitnya

akan semakin kecil. Seiring dengan dampak
positif ini, maka rencana pemerintah untuk
menetapkan subsidi tetap Bahan Bakar Minyak
(BBM) merupakan langkah yang tepat. Melalui
kebijakan tersebut, Indonesia bisa memiliki
ruang
skal
yang
sangat
luas
terutama
untuk

membiayai
pembangunan
infrastruktur,
tentunya dengan catatan pengelolaan subsidi
BBM-nya tepat.
Dalam hal investasi, penurunan harga
minyak mentah dunia berpotensi menurunkan
iklim investasi di bidang industri minyak.
Presiden Asosiasi Perminyakan Indonesia
(IPA) Lukman Mahfoed menjelaskan bahwa
saat ini semua perusahaan yang bergerak di
sektor minyak mentah akan mengkaji kembali

Dampaknya terhadap Perekonomian


Indonesia

Menteri
Keuangan
Bambang
PS.
Brodjonegoro memperkirakan kondisi harga
minyak mentah dunia yang rendah ini akan
berlangsung setidak-tidaknya setahun ke depan.
Hal ini berdasarkan penilaian bahwa Arab Saudi
sebagai produsen terbesar minyak mentah
dunia akan membawa harga minyak dunia
terus di bawah US$70/barel, sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya. Kenyataan akan dampak
penurunan harga minyak mentah dunia ini
juga harus dihadapi Indonesia. Meskipun saat
ini Indonesia dalam posisi negara yang impor
minyak mentahnya lebih besar dari ekspornya
(net importir), bukan berarti ekonomi Indonesia
akan serta merta diuntungkan oleh adanya
penurunan harga minyak mentah dunia ini.
Kondisi turunnya harga minyak mentah dunia
ini akan berdampak terhadap penurunan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari
sektor minyak dan gas. Dalam APBN 2015,
pemerintah menggunakan asumsi makro harga
minyak mentah dunia US$105/barel. Tentunya
hampir dapat dipastikan bahwa asumsi
tersebut akan dikoreksi dengan sendirinya pada
perubahan APBN 2015.
Selain itu, rendahnya harga minyak
mentah dunia akan menyebabkan turunnya
harga-harga
komoditas,
termasuk
harga
komoditas ekspor Indonesia. Hal ini tentunya
akan menekan ekspor Indonesia. Kondisi ini
akan menekan ekspor Indonesia yang sekitar
60 persen berupa barang komoditas. Kenaikan
ekspor
manufaktur
yang
memanfaatkan
pelemahan nilai tukar rupiah belum dapat
mengkompensasi penurunan ekspor komoditas.
- 15 -

rencana investasi mereka. Hal ini terutama


dirasakan oleh perusahaan-perusahaan yang
baru beroperasi. Beban perusahaan semakin
berat karena harga minyak mentah dunia tidak
memenuhi harga keekonomian perusahaan.
Beban ini diperberat oleh ongkos operasional
yang cukup besar untuk pembebasan lahan,
pengurusan perizinan dan sebagainya. Namun
demikian, perusahaan yang relatif tidak
terpengaruh dengan adanya penurunan harga
minyak mentah dunia ini adalah perusahaan
yang tidak hanya mengandalkan minyak mentah
tetapi juga gas. Untuk itu, pemerintah perlu
turun tangan untuk mempermudah perizinan
dan memangkas rantai birokrasi yang rumit.
Tujuannya adalah untuk mengurangi ongkos
operasional perusahaan di sektor minyak
mentah.
Berdasarkan beberapa pandangan di
atas, maka sebagai negara yang menerapkan
sistem ekonomi terbuka (open-economy),
segala perubahan ekonomi yang terjadi di luar
akan menimbulkan dampak bagi Indonesia,
baik positif maupun negatif. Sebagai contoh,
turunnya harga minyak mentah dunia saat
ini. Merespons hal ini, pemerintah dengan
peluang
ruang
skal
yang
cukup
besar,
harus

mengeluarkan
kebijakan
skal
yang
dapat

meyakinkan investor bahwa Indonesia adalah
negara yang menarik untuk berinvestasi, ramah
terhadap investor dan mampu menjaga iklim
investasi yang kondusif. Salah satu kebijakan
skal
yang
penting
segera
direalisasikan

adalah pembangunan infrastruktur yang dapat
mempermudah distribusi dan mengurangi biaya
logistik serta memenuhi kebutuhan energi.
Disamping
itu,
pemerintah
harus
dapat mempersingkat rantai birokrasi dan
proses perizinan. Pemerintah juga harus
dapat memberikan insentif untuk mendorong
peningkatan volume perdagangan ekspor
komoditas
non-migas
ditengah-tengah
kemungkinan terjadinya penurunan harga
dan mendorong pemenuhan bahan baku bagi
manufaktur yang selama ini diimpor.
Melalui
kebijakan
moneter,
Bank
Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) juga harus dapat menciptakan penyaluran
dana pada sektor produktif yang mendorong
terjadinya ekspansi usaha. Secara bersamasama,
otoritas
skal
dan
moneter
harus
dapat

menjaga
tingkat
inasi
agar
tidak
membebani

rakyat.
Bercermin dari keberhasilan AS dalam
mengembangkan
diversikasi
energi
berupa

minyak dan gas serpih, maka pemerintah
harus segera mengoptimalkan manfaat potensi
gas dan batu bara Indonesia. Disamping itu,

sudah waktunya juga pemerintah secara


serius mengembangkan potensi sumber energi
terbarukan yang sangat melimpah. Selain
memproduksi, pemerintah juga harus dapat
menyiapkan infrastruktur penyaluran dari
hasil pengembangan energi tersebut agar
dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk
memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.

Penutup

Harga minyak mentah dunia saat ini


sedang mengalami penurunan. Penurunan
harga minyak mentah dunia yang terjadi
saat ini mencerminkan kondisi fundamental
kelebihan pasokan yang ditambah dengan
pertarungan para pelaku utama untuk
menguasai pangsa pasar minyak mentah
dunia.
Pemerintah
harus
mengantisipasi
dampak yang akan ditimbulkan akibat
turunnya harga minyak mentah dunia ini
dengan
mengeluarkan
kebijakan
skal
yang

dapat mendorong investor untuk menanamkan
modalnya, melakukan pemangkasan rantai
birokrasi, dan mempercepat proses perizinan
serta memberikan insentif bagi industri untuk
dapat meningkatkan volume ekspornya. BI
dan OJK harus dapat lebih sinergis dalam
mengeluarkan kebijakan moneter yang tepat
untuk memfasilitasi perkembangan sektor
industri.
Turunnya harga minyak dunia perlu
disikapi secara nasional. Oleh karena itu,
DPR harus dapat melaksanakan fungsi
pengawasannya dalam rangka memastikan
kebijakan
yang
dikeluarkan
otoritas
skal
dan

moneter dapat berjalan dengan baik demi
menjaga stabilitas ekonomi nasional menuju
terwujudnya kesejahteraan rakyat.

Referensi
Harga Minyak: OPEC dan AS Bakal Terlibat
Perang, Bisnis Indonesia, 14 Desember
2014.
Harga Minyak Terus Tergelincir, Kompas,
13 Desember 2014.
Ekspor Indonesia Akan Tertekan, Kompas,
13 Desember 2014.
Minyak Turun, Stimulus Fiskal Naik,
Kompas, 12 Desember 2014.
Gejolak Harga Minyak, Kompas, 12
Desember 2014.
Waspadai Dualime Efek Penurunan Harga
Minyak, Bisnis Indonesia, 10 Desember
2014.

- 16 -

Vol. VI, No. 24/II/P3DI/Desember/2014

PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

Kajian Singkat terhadap Isu-Isu Terkini

RENCANA KEBIJAKAN MORATORIUM


PENERIMAAN CPNS
Dewi Sendhikasari D.*)

Abstrak
Moratorium memiliki makna evaluasi diri dan introspeksi terhadap kinerja sumber
daya aparatur pemerintah yang ada saat ini. Moratorium Penerimaan CPNS
dilakukan dalam rangka penataan organisasi dan kepegawaian di Indonesia sejalan
dengan proses reformasi birokrasi. Namun demikian, terkait rencana kebijakan
tersebut dengan masih banyaknya permasalahan kepegawaian di Indonesia
sebaiknya disikapi dengan hati-hati dan perencanaan yang matang.

Pendahuluan

memberikan kesempatan kepada seluruh


instansi melakukan audit organisasi, sehingga
bisa diketahui berapa angka ideal PNS di
Indonesia. Pemerintah juga perlu melakukan
kajian terkait rasio jumlah pegawai negeri
yang tepat jika dibandingkan dengan jumlah
penduduk Indonesia.
Namun demikian, rencana pemerintah
melakukan moratorium penerimaan calon
pegawai negeri sipil (CPNS) dianggap
berpotensi melanggar konstitusi. menurut
Dosen Program Studi Pasca Sarjana
Universitas Nasional Rumainur Tanjung,
seleksi penerimaan tersebut merupakan
salah satu hak warga negara yang diatur
dalam undang-undang. Pasal 27 ayat (2)
UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Oleh karena itu, adanya moratorium

Pemerintahan Presiden Joko Widodo


(Jokowi) berencana melakukan moratorium
penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS)
mulai tahun 2015 mendatang. Moratorium
tersebut akan berlangsung selama 5 tahun yang
berarti selama 5 tahun pemerintahan JokowiJusuf Kalla (JK) tidak akan ada rekrutmen
CPNS untuk seluruh instansi, pusat dan daerah.
Sebelumnya, pemerintahan Presiden Susilo
Bambang Yudoyono (SBY) dan Wakil Presiden
Boediono melakukan moratorium CPNS pada
tahun 2011 hingga Desember 2012. Saat itu,
alasan moratorium dikarenakan pemerintah
ingin melakukan penataan birokrasi yang
gemuk sehingga PNS didistribusikan ke daerah
atau kementerian yang kekurangan tenaga.
Menurut
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(MenPAN-RB)
Yuddy
Chrisnandi,
pemberlakuan
moratorium
ini
untuk

*) Peneliti Muda Kabijakan dan Administrasi Publik pada Bidang Politik Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi Sekretariat
Jenderal DPR RI. E-mail: sendhik@gmail.com.
Info Singkat
2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351

- 17 -

dianggap dapat menghalangi hak konstitusi


seseorang yang ingin menjadi PNS. Rumainur
menilai, pemerintah terlalu gegabah dengan
rencana moratorium CPNS tanpa mengkajinya
lebih mendalam. Apalagi, pemerintah tidak
memberikan penjelasan mengenai latar
belakang akan ditetapkannya kebijakan
tersebut
kepada
masyarakat.
Menurut
Rumainur, platform pemerintahan Presiden
Jokowi menyatakan bahwa bangsa yang maju
adalah bangsa yang mampu memberi rasa
keadilan bagi seluruh rakyatnya, menjamin
hak-hak, keamanan, dan ketenteraman
warganya tanpa ada diskriminasi dalam
bentuk apa pun. Jika rencana moratorium
tetap berjalan, justru akan menjadi blunder
bagi pemerintahan Jokowi karena berlawanan
dengan platform pemerintahannya tersebut.
Selain itu, Komisi Aparatur Sipil
Negara (KASN) menilai program moratorium
penerimaan PNS selama 5 tahun semakin
membuat pelayanan publik di Indonesia
terpuruk. Pada akhirnya, sulit untuk mengejar
kualitas pelayanan dengan negara tetangga.
Menurut
Ketua
KASN,
Soan
Eendi,
standar

pelayanan publik di negara-negara yang
tergabung dalam Organisasi untuk Kerjasama
Ekonomi dan Pembangunan (OECD) adalah 84
orang PNS per 1.000 penduduk. Hal ini berarti
setiap 12 orang penduduk dilayani 1 PNS,
jadi pelayanan publik mereka bagus. Standar
paling minimal 20 PNS per 1.000 penduduk,
sehingga pelayanan publiknya menjadi minim.
Oleh karena itu, pelaksanaan moratorium
selama 5 tahun akan berisiko bagi Indonesia.

pemerintah melakukan penghitungan ulang


seluruh kebutuhan pegawai negeri. Selain
itu, juga akan ada evaluasi mengenai struktur
organisasi seluruh lembaga pemerintah di
pusat maupun daerah.
Dasar hukum kebijakan moratorium
pada masa pemerintahan SBY-Boediono
tersebut adalah Peraturan Bersama Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 02/SPB/M.PANRB/8/2011, Menteri Dalam Negeri Nomor
800-632 Tahun 2011, dan Menteri Keuangan
Nomor 141/PMK.01/2011 tentang Penundaan
Sementara Penerimaan Calon Pegawai Negeri
Sipil. Dalam Peraturan Bersama 3 (tiga)
Menteri tersebut disebutkan bahwa dalam
rangka penataan Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan penghematan anggaran belanja dilakukan
penundaan sementara penetapan tambahan
formasi untuk penerimaan CPNS.
Terkait kebijakan moratorium atau
penghentian sementara perekrutan CPNS
selama lima tahun kedepan, rencana tersebut
dilakukan karena biaya belanja pegawai
semakin membengkak dan membuat APBN
dan APBD kewalahan. Selain memberikan
kesempatan
kepada
seluruh
instansi
melakukan audit organisasi, moratorium ini
untuk memberikan ruang pada pemerintah
melakukan evaluasi terhadap efektivitas
jumlah dan kinerja PNS yang ada saat ini
serta agar segala keputusan yang dilakukan
dalam proses reformasi birokrasi dapat
berjalan
esien
dan
produktif.
Di
samping

itu, moratorium dilakukan karena proses
penerimaan CPNS selama ini ditengarai
tidak tepat sasaran kebutuhan, berindikasi
bernuansa KKN, tidak transparan bahkan
di beberapa kasus terbukti menjadi ajang
pemerasan.
Namun
demikian,
KemenPAN-RB
memastikan kebijakan moratorium tidak
berlaku untuk tenaga profesi guru dan tenaga
medis, mengingat jumlahnya yang masih
kurang. Adapun mengenai rekruitmen CPNS
2014 yang sudah berjalan akan dibiarkan
berjalan. Namun untuk tahun 2015 nanti,
kebijakan penerimaan CPNS akan dikaji
kembali sehingga perlu ada moratorium.
Data KemenPAN-RB, jumlah PNS di seluruh
Indonesia untuk tahun 2013 mencapai 4,3
juta orang. Jumlah tersebut berkurang banyak
karena adanya moratorium tahun 2010-2011,
disamping kuota penerimaan CPNS 20122014 yang terus berkurang. Adapun mengenai

Moratorium Penerimaan CPNS


Kebijakan moratorium CPNS bukan
merupakan wacana baru dalam kebijakan
pemerintahan di Indonesia. Pada masa
pemerintahan
SBY-Boediono
pernah
melaksanakan
kebijakan
serupa
yang
berlangsung pada 1 September 2011 sampai
dengan 31 Desember 2012 yang lalu. Adapun
kebijakan moratorium CPNS pada saat
itu ditetapkan dengan Peraturan Bersama
tentang Penundaan Sementara Penerimaan
CPNS yang ditandatangani oleh 3 (tiga)
Menteri yaitu Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(PAN-RB), Menteri Dalam Negeri, dan
Menteri Keuangan pada tanggal 24 Agustus
2011. Tujuan moratorium bukan sekadar
menghentikan
penerimaan
pegawai,
tetapi selama penghentian penerimaan itu
- 18 -

pertumbuhan jumlah PNS di Indonesia dapat


dilihat pada Tabel 1 berikut ini:
Tabel 1 Pertumbuhan Jumlah PNS
2003 hingga Desember 2013
Tahun

Pertumbuhan

2003

3.648.005

2004

3.587.337

-1,66

2005

3.662.336

2,09

2006

3.725.231

1,72

2007

4.067.201

9,18

2008

4.083.360

0,40

2009

4.524.205

10,80

2010

4.598.100

1,63

2011

4.570.818

-0,59

2012

4.467.982

-2,25

2013

4.362.805

-2,35

Sumber: Badan Kepegawaian Negara (BKN) Tahun 2014

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa


pertumbuhan jumlah PNS dari tahun 2003
sampai dengan Desember 2013 mengalami
peningkatan jumlah sebesar 714.800 orang
dengan laju pertumbuhan rata-rata 1,64%.
Pada tahun 2008-2009 terjadi kenaikan
tertinggi yaitu mencapai 10,80%. Namun
pada tahun 2010-2013 mengalami penurunan
yang disebabkan adanya pensiun pegawai dan
kebijakan moratorium pada tahun 2011-2012
yang lalu. Dalam Undang-Undang Aparatur
Sipil Negara disebutkan bahwa setiap Instansi
Pemerintah wajib menyusun kebutuhan
jumlah dan jenis jabatan PNS berdasarkan
analisis jabatan dan analisis beban kerja.
Penyusunan kebutuhan tersebut, dilakukan
untuk jangka waktu 5 tahun yang diperinci per
1 tahun. Berdasarkan penetapan kebutuhan ini,
KemenPAN-RB melakukan pengadaan PNS.

Dampak Kebijakan Moratorium


Adanya
kebijakan
moratorium
penerimaan CPNS nantinya akan menimbulkan
beberapa dampak, diantaranya masyarakat
yang ingin menjadi PNS harus mencari
lapangan kerja lain di luar PNS. Memang
tak bisa dipungkiri menjadi PNS merupakan
harapan
tebesar
sebagian
masyarakat
Indonesia khususnya para sarjana yang baru
lulus kuliah (fresh graduate), dan hal ini bisa
dilihat dari banyaknya para pelamar CPNS
jika ada penerimaan CPNS disetiap instansi
pemerintah. Bahkan satu formasi jabatan dapat
diperebutkan oleh ratusan pelamar kerja. Pola
- 19 -

pikir yang melekat dan mengatakan bahwa


dengan menjadi PNS hidup akan semakin
bahagia membuat sebagian warga masyarakat
dan para generasi muda tertarik untuk menjadi
PNS padahal masih banyak pekerjaan yang
bisa ditekuni selain PNS seperti pengusaha
atau wirausaha. Justru menjadi pengusaha
atau wirausaha akan membuat lapangan
kerja semakin banyak dan mampu membuka
lapangan pekerjaan untuk orang lain sehingga
dapat mendorong pertumbuhan lapangan
pekerjaan di sektor swasta.
Selain
itu,
dikhawatirkan
terjadi
kekosongan pegawai karena adanya pensiun
dan tidak diisi dengan pegawai baru, sehingga
PNS dituntut untuk multitasking. Hal ini
disebabkan karena pegawai yang ada harus
mampu menjalankan tugas dan fungsi pegawai
yang pensiun. Pelayanan publik dikhawatirkan
akan berkurang kualitasnya. Hal ini disebabkan
pemerintah kekurangan sumber daya manusia.
Menurut Kepala Biro Kepegawaian BKN,
Tauchid Djatmiko, hal ini dilakukan untuk
tetap mempertahankan kualitas pelayanan
kepada masyarakat. Oleh karena itu distribusi
PNS perlu segera dilakukan terutama di
daerah-daerah yang kekurangan pegawai.
Menurut Kepala Biro Hukum Komunikasi
dan Informasi Publik Kementerian PANRB Herman Suryatman, proses seleksi dan
rekrutmen CPNS yang sudah ada tetap berjalan
dan lebih dimaksimalkan agar mendapatkan
calon aparatur pemerintah yang andal dan
berkualitas.
Menurutnya,
secara
loso,

moratorium memiliki makna evaluasi diri
dan introspeksi apakah sumber daya aparatur
pemerintah yang ada saat ini sudah maksimal
dalam bekerja. Oleh karena itu, untuk
memastikan kebijakan dan program yang akan
dilakukan pemerintah baru di bawah pimpinan
Presiden Joko Widodo berjalan baik, langkah
pertama yang dilakukan adalah melakukan
evaluasi PNS yang sudah ada. Selain itu,
melalui moratorium PNS, akan dikaji secara
seksama dan mendalam kondisi pegawai
yang ada untuk mewujudkan visi Indonesia
yang mandiri, berdaulat, dan berkepribadian.
Untuk itu, perlu dikaji ulang sumber daya
manusia aparatur pemerintahan seperti apa
yang dibutuhkan agar dapat mewujudkan visi
yang dicanangkan pemerintah baru. Herman
menambahkan, kebijakan moratorium adalah
media untuk mengevaluasi agar langkah yang
dilakukan ke depan benar-benar maksimal
menyelesaikan persoalan tentang birokrasi dan

kepegawaian.

Penutup
Sejalan dengan rencana kebijakan
moratorium
PNS,
KemenPAN-RB
juga
memastikan rencana moratorium penerimaan
PNS yang dijadwalkan selama 5 tahun ke depan
akan disesuaikan dengan kondisi kepegawaian
secara nasional. Selain itu, kondisi keuangan
negara juga menjadi salah satu pertimbangan
yang tidak bisa diabaikan. Moratorium tersebut
dijadwalkan selama 5 tahun, akan tetapi dalam
perjalanan waktu jika kondisi keuangan negara
sudah membaik, kebutuhan pegawai juga
meningkat, maka bisa saja pada tahun ketiga
penerimaan PNS dibuka kembali. Selanjutnya,
penerimaan kembali PNS akan disesuaikan
dengan hasil penataan organisasi, kompetensi
pegawai meningkat, dan kebutuhan yang
pengawai dalam jumlah besar.
Walaupun
demikian,
kebijakan
moratorium CPNS yang akan dilakukan oleh
pemerintahan Jokowi-JK pada lima tahun
mendatang masih sebatas rencana dan belum
memiliki landasan hukum. Seiring dengan
perkembangan reformasi birokrasi, perlu
penataan organisasi dan kepegawaian yang
dinilai masih belum tertata dengan baik. Baik
itu dari segi kualitas maupun kuantitas sumber
daya manusia. Namun demikian, rencana
kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra
di masyarakat. Rencana kebijakan tersebut
dianggap belum tentu dapat mengatasi berbagai
persoalan kepegawaian yang ada saat ini.
Terkait dengan rencana pemerintah
tersebut, DPR dapat memberikan pandangan
dengan
menyikapi
persoalan
tersebut.
Mengingat
masih
banyaknya
persoalan
kepegawaian yang ada, perlu dikaji tepat
tidaknya kebijakan moratorium penerimaan
CPNS tersebut dilakukan di tahun mendatang.
Namun tetap dengan memperhatikan segala
aspek dan pertimbangan demi kesejahteraan
rakyat.

Referensi:

Peraturan
Bersama
Menteri
Negara
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi Birokrasi Nomor 02/SPB/M.PANRB/8/2011, Menteri Dalam Negeri Nomor
800-632 Tahun 2011, dan Menteri Keuangan
Nomor 141/PMK.01/2011 tentang Penundaan
Sementara Penerimaan Calon Pegawai Negeri
Sipil.
"Lima
Tahun
Tidak
Ada
Rekrutmen

- 20 -

CPNS",
pada
http://www.jpnn.com/
read/2014/10/28/266406/Lima-TahunTidak-Ada-Rekrutmen-CPNS- diakses 5-122014.
"Seleksi CPNS Dimoratorium Penerimaan
Guru dan Tenaga Medis Tetap Berjalan?
", pada
http://nasional.kompas.com/
read/2014/11/04/17203251/Seleksi.
CPNS.Dimoratorium.Penerimaan.Guru.
dan.Tenaga.Medis.Tetap.Berjalan?utm_
source=news&utm_medium=bpkompas&utm_campaign=related& diakses
tanggal 5-12-2014.
"Rencana Moratorium CPNS Dinilai Berpotensi
Langgar Konstitusi?", Pada http://nasional.
kompas.com/read/2014/10/29/15225181/
Rencana.Moratorium.CPNS.Dinilai.
Berpotensi.Langgar.Konstitusi?utm_
source=news&utm_medium=bpkompas&utm_campaign=related&, diakses
tanggal 5-12-2014.
"Kebijakan Moratorium CPNS MenPAN-RB
Yuddy Crisnandi", pada http://makassar.
lan.go.id/index.php/survei/refleksi/535kebijakan-moratorium-cpns-menpan-rbyuddy-crisnandi, diakses tanggal 5-12-2014.
"Lima Tahun Tak Rekrut PNS, MenPAN-RB Tak
Takut Kekurangan Pegawai", pada http://
bisnis.liputan6.com/read/2131702/5tahun-tak-rekrut-pns-menpan-rb-taktakut-kekurangan-pegawai, diakses tanggal
8-12-2014.
"Moratorium PNS 5 Tahun Bakal Ganggu
Pelayanan Publik RI", pada http://bisnis.
liputan6.com/read/2140387/moratoriumpns-5-tahun-bakal-ganggu-pelayananpublik-ri, diakses tanggal 8-12-2014.
"Keuangan
Negara
Memungkinkan,
MenPAN-RB akan Cabut Moratorium
CPNS",
pada
http://www.jpnn.com/
read/2014/11/05/267967/KondisiKeuangan-Negara-Memungkinkan,MenPAN-RB-akan-Cabut-MoratoriumCPNS-, diakses tanggal8-12-2014.
"Tabel Pertumbuhan Jumlah PNS menurut
Jenis Kelamin", 2003-Desember 2013,
pada
http://118.97.48.2/portal/index.
php?option=com_content&view=article&
id=2602&Itemid=1042&lang=in
diakses
tanggal16-12-2014.
"Sambut Moratorium, PNS Dituntut untuk
Multitasking", pada http://www.bkn.go.id/
berita/sambut-moratorium-pns-dituntutuntuk-multitasking diakses tanggal 8-122014.

Anda mungkin juga menyukai