(131413143025)
(131413143063)
(131413143065)
(131413143073)
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Anatomi dan Fisiologi
Wanita pada umumnya memiliki dua indung telur kanan dan kiri, yang
dengan mesovarium menggantung di bagian belakang ligamentum latum, kiri
dan kanan. Ovarium adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan
ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm.
b. Stratum granulosum yang terdiri atas sel-sel granulosa, yakni sel-sel bulat
kecil dengan inti yang jelas pada pewarnaan dan mengelilingi ovum ; pada
perkembangan lebih lanjut terdapat ditengahnya suatu rongga terisi likuor
follikuli.
c. Teka interna, suatu lapisan yang melingkari stratum granulosum dengan
sel-sel yang lebih kecildaripada sel granulose
d. Teka eksterna, terbentuk oleh stroma ovarium yang terdesak.
Pada ovulasi, folikel yang matang dan yang mendekati permukaan
ovarium pecah dan melepaskan ovum ke rongga perut. Sel-sel granulosa yang
melekat pada ovum dan yang membentuk korona radiata bersama-sama ovum
ikut dilepas. Sebelum dilepas, ovum mulai mengalami pematangan dalam dua
tahap sebagai persiapan untuk dapat dibuahi.
Setelah ovulasi, sel-sel stratum granulosum di ovarium mulai
berproliferasi dan masuk ke ruangan bekas tempat ovum dan likuor follikuli.
Demikian pula jaringan ikat dan pembuluh-pembuluh darah kecil yang ada di
situ. Biasanya timbul perdarahan sedikit, yang menyebabkan bekas folikel
diberi nama korpus rubrum. Umur korpus rubrum ini hanya sebentar. Di
dalam sel-selnya timbul pigmen kuning, dan korpus rubrum menjadi korpus
luteum. Sel-selnya membesar dan mengandung lutein dengan banyak kapiler
dan jaringan ikat diantaranya.
Di tengah-tengah masih terdapat bekas perdarahan. Jika tidak ada
pembuahan ovum, sel-sel yang besar serta mengandung lutein mengecil dan
menjadi atrofik, sedangkan jaringan ikatnya bertambah. Korpus luteum lambat
laun menjadi korpus albikans. Jika pembuahan terjadi , korpus luteum tetap
ada, malahan menjadi lebih besar, sehingga mempunyai diameter 2.5 cm pada
kehamilan 4 bulan.
1.2 Definisi
Kanker Ovarium adalah tumor ganas pada ovarium. Kanker ovarium
berasal dari sel-sel yang menyusun ovarium, yaitu sel epitel permukaan, sel
germinal, dan sel stromal (Syafudin & Hamidah, 2007). Kanker jenis ini
biasanya disebut silent killer karena gejalanya sangat sulit diketahui dengan
pasti hingga penderita memasuki stadium lanjut. Pada umumnya kanker akan
terdeteksi jika sudah menyebar ke daerah panggul.
1.3 Etiologi
Sebab degenerasi kanker ovarium tidak jelas diketahui, Fathalla
(1971) dalam teorinya Hipotesis incessant ovulation mengemukakan bahwa
terjadi kerusakan pada sel-sel epitel ovarium untuk penyembuhan luka pada
saat terjadi ovulasi. Proses penyembuhan sel-sel epitel yang terganggu dapat
menimbulkan proses transformasi menjadi sel-sel kanker (Manuaba, 2010).
1.4 Patofisiologi
Tumor ganas ovarium diperkirakan sekitar 15-25% dari semua tumor
ovarium. Dapat ditemukan pada semua golongan umur, tetapi lebih sering
pada usia 50 tahun ke atas, pada masa reproduksi kira-kira separuh dari itu dan
pada usia lebih muda jarang ditemukan. Faktor predisposisi ialah tumor
ovarium jinak. Pertumbuhan tumor diikuti oleh infiltrasi, jaringan sekitar yang
menyebabkan
berbagai
keluhan
samar-samar.
Kecenderungan
untuk
melakukan implantasi dirongga perut merupakan ciri khas suatu tumor ganas
ovarium yang menghasilkan asites (Brunner dan Suddarth, 2002).
Banyak tumor ovarium tidak menunjukkan tanda dan gejala, terutama
tumor ovarium kecil. Sebagian tanda dan gejala akibat dari pertumbuhan,
aktivitas hormonal dan komplikasi tumor-tumor tersebut.
1. Akibat Pertumbuhan
Adanya tumor di dalam perut bagian bawah bisa menyebabkan
pembesaran perut, tekanan terhadap alat sekitarnya, disebabkan oleh
besarnya tumor atau posisinya dalam perut. Selain gangguan miksi, tekanan
tumor dapat mengakibatkan konstipasi, edema, tumor yang besar dapat
mengakibatkan tidak nafsu makan dan rasa sakit.
2. Akibat aktivitas hormonal
Pada umumnya tumor ovarium tidak menganggu pola haid kecuali
jika tumor itu sendiri mengeluarkan hormon.
3. Akibat Komplikasi
1.5 Klasifikasi
Jenis kanker ovarium ada tiga, yakni :
a. Epitelial
IA
IB
Jaringan tumor hanya terbatas ada di kedua belah ovarium tetapi sel kanker
tidak terdapat di permukaan tumor dan kapsul tumor masih membungkus rapi
IC
(intake)
Sel kanker sudah terdapat di permukaan dan kapsul tumor sering sudah sobek
II
IIA
IIB
IIC
Sel kanker sudah terdapat di permukaan. Kapsul tumor sudah diekspansi sel
kanker dan sudah terjadi penumpukan cairan di dalam rongga perut(ascites).
III
Sel kanker sudah menyerang kedua ovarium. Sel ini sudah terdapat pada
organ di luar rongga panggul serta pada kelenjar limfe.
IIIA
Sel kanker masih berada di dalam rongga panggul dan belum ada penyebaran di
kelenjar getah bening, tetapi secara mikroskopis, mungkin sel kanker sudah
ditemukan di luar rongga panggul.
IIIB
Sel kanker sudah menyebar di kedua pihak ovarium dan permukaan selaput
rongga perut(peritonium) dengan ukuran tumor>2 cm, tetapi kelenjar getah
bening tetap belum di metastase kanker
IIIC
IV
Kedua ovarium sudah di metastase kanker, juga alat-alat yang jauh dari
ovarium, seperti paru dan hati
1.8 Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi yaitu :
a. Asites
Kanker ovarium dapat bermetastasis dengan invasi langsung ke
strukturstruktur yang berdekatan pada abdomen dan panggul dan melalui
1.9 Prognosis
Walaupun angka harapan hidup 5 tahun meningat jelas dengan
dilakukannya terapi, namun hasilnya masih tetap rendah, yaitu 39%.
Prognosis meningkat 87% jika penyakit didiagnosis pada tahap dini dan
diterapi dengan cepat. Oleh karena kanker ovarium biasanya tidak
menunjukkan gejala, hanya 23% pasien yang terdiagnosis pada saat tumor
masih terlokalisir. Pasien yang didiagnosa pada tahap metastasis jauh,
memiliki angka harapan hidup 5 tahun sebesar 19% (Otto,2003).
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus
Ny H usia 56 tahun merupakan pasien rujukan dari RS Ramelan Surabaya
dengan keluhan muncul luka di bagian abdomen, luka keluar nanah dan darah.
Jumlah cairan yang keluar 10cc, dengan warna merah segar. Sebelumnya luka
yang muncul seperti udun, tetapi oleh pasien digaruk dan pecah. Selain itu pasien
juga mengeluh perutnya membesar dan nyeri. Riwayat kesehatan Ny H,
sebelumnya pernah melakukan operasi post optimal debulking massa tumor.
Observasi tanda-tanda vital tekanan darah 110/70 mmHg ; Nadi: 80x/mnt ; Suhu: 36
0
2.1 Pengkajian
Identitas
Jam
:
No. RM : 12.23.5x.xx
Dx. Medis: Ca Ov IC+post optimal
debulking+fistel abdomen infiltrasi
massa tumor
Nama Ibu
: Ny. H
Nama Suami
: Tn. S
Umur
: 55 tahun
Umur
: 60 Tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
Pekerjaan
: Tukang becak
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Alamat
Alamat
: Surabaya
: Surabaya
Ke: I
O tidak
Keterangan:
Menstruasi
Riwayat Obstetri
Riwayat
Siklus: teratur
Lama: 7 hari
Dismenorhea: iya
Taksiran Partus: -
G...P ..........
Hamil
Usia
Jenis
Penolong Penyulit BB/PB
kekehamilan persalinan
Genogram
Keterangan:
Pasien :
Laki-laki :
Perempuan
Tinggal serumah
Usia anak
saat ini
KB/ Jenis/
Lama
Observasi
Kepala dan leher
Perut (Abdomen)
Genitalia
Ginekologi:
Pembesaran: ada / tidak ; benjolan: ada / tidak , area: lapang abdomen
Ascites: ada / tidak ; Peristaltik: 8 x /detik ; Nyeri tekan: iya
Luka: ada lesi di abdomen dengan diameter 0,5 cm ; Lain-lain: keluar darah pada luka,
10cc warna merah segar.
Prenatal dan Intranatal:
Inspeksi: Striae: _______________ ; Lnea: ___________________
Palpasi: Leopold I : __________________________
Leopold II : __ ________________________
Leopold III: __________________________
Leopold IV: __________________________
DJJ: ______________________
Lain-lain: ________________________________________________________
Postpartum:
Fundus uteri: _______________ ; kontraksi uterus: _______________________
Luka: _____________________ ; Lain-lain: _____________________________
Lain-lain: pembesaran abdomen: konsistensi padat, posisi tidak berubah ketika bergerak
Masalah keperawatan: Resiko infeksi, Nyeri
Keputihan: ; Perdarahan: Laserasi: __________________________ ; VT: ____________; eff: ___________
Miksi: 500cc/6jam
; Defekasi: 1x/hari
Lain-lain:
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
5 5
5 5
Refleks: Patella ada ; Triceps ada ; Biceps ada ; Babinsky: tidak ada
Brudzinsky: tidak ada ; Kernig tidak ada ; Keterangan:
Edema: - ; Luka: Lain-lain:
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
Aspek
Nutrisi
Perubahan
Eliminasi
Istirahat/tidur
Aktivitas
Seksual
Kebersihan Diri
Koping
Sebelum
hamil*/melahirkan*/sakit*
Makan 3 kali sehari, dengan porsi
habis
BAB 1x sehari, konsistensi lembek,
warna tidak diperhatikan, BAK
lancar 4-5x/ hari.
terpenuhi
Melakukan aktifitas sehari-hari
secara mandiri
Melakukan hubungan suami istri 1x
/2 minggu
Mandi 2x sehari
Ibadah
Konsep diri
Sesudah
hamil*/melahirkan*/sakit*
Makan 3 kali sehari, sekali
makan hanya 1-3 sendok, porsi
tidak habis, sisa separo.
BAB 1x sehari, konsistensi
lembek, BAK lancar 3-4x/ hari.
Sulit tidur
Dapat melakukan aktivitas
secara mandiri
Pasien tidak pernah melakukan
hubungan suami istri
Pasien hanya mandi 1x sehari,
namun terkadang hanya diseka.
Kontrasepsi: kb suntik
Perawatan bayi/diri (coret yang tidak perlu): pasien dapat melakukan perawatan diri secara
mandiri
Merokok: pasien tidak merokok
Obat-obatan/Jamu: Lain-lain:
Masalah keperawatan: perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan, gangguan pola tidur
dan Terapi
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
15-11-2014
Kimia klinik :
albumin 1,9 g/dl
Hematology
-Hb 11,2
-Hematokrit 34,2
-Eritrosit 4,09
-MCH 27,4
-MCV 83,6
-MCHC 32,7
-Leukosit 9,49
-Trombosit 180
-RDW 15,9
-MPV 8,5
Foto/Radiologi
Foto thoraks (13-112014) :
- Cor : besar dan
bentuk normal
- Pulmo : tak tampak
infiltrate/nodul
- Sinus
phrenicocostalis
kanan kiri tajam.
- Tak tampak proses
osteolitik/osteoblast
ik.
Kesan : tak tampak
proses metastasis
USG
Etiologi
DS :
Maligna
Px mengatakan nyeri bagian
perut.
Pembesaran massa
P = tidak ada pencetus
Q = tumpul/hilang timbul
Menekan jaringan sekitar
R = abdomen
S=3
Nyeri
T = setiap saat
Masalah
Keperawatan
Nyeri
Lain-lain
DO :
-
Meringis
Memegangi area yang
nyeri.
DS :
Px mengatakan nafsu makan
menurun
DO :
A: BB 39 kg
B : albumin 1,9
C : kulit keriput, badan kurus
kering.
D : porsi makan tidak habis
(2-3 sendok) terkadang sisa
separo.
Ca ovarium
Pembesaran massa di
abdomen
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
DS :
Px mengatakan
tidur
DO :
-
Pembesaran massa
sulit untuk
Menekan jaringan sekitar
Nyeri
Kesulitan tidur
Gangguan pola tidur
DS :
Resiko infeksi
Suhu 36 celcius
Nadi 80x/menit
Terdapat luka pada
area abdomen
Perdarahan +
2.4 Intervensi
1. Nyeri berhubungan dengan penekanan jaringan di sekitar
Tujuan
Kriteria hasil :
1) Melaporkan nyeri dapat dikendalikan
2) Menunjukkan penurunan skala nyeri
3) Mempertahankan selera makan yang baik
4) Melaporkan pola tidur yang baik
No.
1
Intervensi
Rasional
Minta pasien untuk menilai nyeri atau Mengetahui tingkat keparahan nyeri
ketidaknyamanan pada skala 0-10
Lakukan
pengkajian
nyeri
Instruksikan
pasien
menentukan
tindakan
selanjutnya
untuk Memberikan kemampuan pasien dalam
nyeri
dengan
Kriteria hasil :
1) Asupan makanan dan cairan oral atau IV adekuat
2) Menunjukkan peningkatan napsu makan
3) Menoleransi diet yang diberikan
No.
1
2
3
Intervensi
Tentukan
motivasi
pasien
mengubah kebiasaan makan
untuk
Rasional
Motivasi adalah adanya kemauan
pasien untuk memperbaiki kondisinya.
Dengan diketahuinya motivasi pasien
dalam kebiasaan makan, membantu
untuk melakukan tindakan selanjutnya
Nilai laboratorium dapat membantu
mendeteksi kekurangan nutrisi pasien
Penyuluhan kepada keluarga dan
pasien akan memberikan pengetahuan
dan meningkatkan kepatuhan dalam
proses terapi
Dukung
anggota
keluarga
untuk Selain mendapatkan makanan dari
memberikan makanan tambahan yaitu tenaga gizi, keluarga juga diharapkan
putih telur, dan sari/jus ikan kuthuk.
memberikan tambahan putih telur dan
jus ikan kuthuk untuk meningkatkan
kadar albumin.
Hindari prosedur invasive sebelum Prosedur invasive akan memicu
makan
suasana yang tidak kondusif dan
menimbulkan respon penurunan napsu
makan
Suapi pasien jika perlu
Menyuapi pasien akan memastikan
bahwa pasien mendapatkan asupan
makanan
sesuai
dengan
yang
dianjurkan
terpenuhi
Kriteria hasil :
1) Tidur nyenyak
2) Nyeri berkurang atau dapat ditoleransi
3) Meringis kesakitan -, merintih No.
1
2
3
4
5
6
Intervensi
Rasional
Kaji vital sign
Mengetahui kesadaran, dan kondisi
tubuh dalam keadaan normal atau tidak
Kaji pola tidur
Untuk membuktikan bahwa kebutuhan
tidur pasien kurang
Kaji faktor yang menyebabkan gangguan Untuk mengetahui penyebab actual
tidur (nyeri akut, stress, ansietas)
dari gangguan tidur
Ciptakan suasana yang nyaman untuk Lingkungan yang nyaman akan
istirahat
memudahkan pasien untuk istirahat
Mengganti linen, baju tidur yang bersih Memberikan kenyamanan pada pasien
dan personal hygiene
Mengajarkan teknik relaksasi
Memberikan kenyamanan pada pasien
akan hilang
Kriteria hasil :
2.1 Keadaan luka membaik (meliputi warna, luas luka dan keadaan
permukaan luka)
Intervensi
Pantau tanda dan gejala infeksi (TTV,
keadaan luka, lesi kulit)
Pantau hasil laboratorium (darah lengkap,
protein serum dan albumin)
Rasional
Mengetahui apakah pasien beresiko
tinggi infeksi
Akan memberikan informasi untuk
membantu
menentukan
tindakan
selanjutnya
Penyuluhan untuk pasien dan keluarga:
Memberikan informasi yang dapat
- Instruksikan untuk menjaga hygien meningkatkan pengetahuan keluarga
personal untuk melindungi tubuh dan pasien sehingga memicu kepatuhan
terhadap infeksi
terapi
- Ajarkan pasien teknik mencuci tangan
yang benar
- Jelaskan mengapa sakit atau terapi
meningkatkan resiko terhadap infeksi
Rawat luka pasien setiap hari dan Perawatan luka yang benar akan
pertahankan teknik aseptik
membantu proses penyembuhan luka
dan menghilangkan resiko
2.5 Implementasi
Hari/Tanggal/Shift
Sabtu/15-11-2014
Shift sore
No. Dx
1
Jam
Implementasi
15.00 1. Meminta pasien untuk menilai nyeri
atau ketidaknyamanan pada skala 0-10
15.05 2. Melakukan pengkajian nyeri yang
komprehensif yaitu PQRST (Provoke,
Quality, Range, Scale, Time)
P = tidak ada pencetus
Q = tumpul/hilang timbul
R = abdomen
S=3
T = setiap saat
15.10 3. Menginstruksikan
pasien
untuk
menginformasikan kepada perawat jika
nyeri tidak dapat ditahan
15.20 4. Mengajarkan teknik relaksasi selama
aktivitas yang menimbulkan nyeri,
sebelum nyeri terjadi atau meningkat
15.30 1. Menentukan motivasi pasien untuk
mengubah kebiasaan makan
15.30 2. Memantau
nilai
laboratorium,
khususnya transferin, albumin dan
elektrolit
15.35 3. Memberikan penyuluhan untuk pasien
Paraf
Jam
20.00
Evaluasi
S: pasien mengatakan nyeri di
daerah luka
O: tidak ada pencetus (P), nyeri
tumpul/hilang timbul (Q),
abdomen (R), skala nyeri 3
(S), waktu nyeri setiap saat
(T). Pasien meringis dan
memegangi daerah yang
nyeri,
pasien
mampu
melakukan teknik relaksasi
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
20.30
S:
pasien
mengatakan
menghabiskan
makanan
hanya 3 sendok makan
O: KU lemah, albumin (1,9),
badan kurus
A: Masalah belum teratasi
Paraf
15.45
4.
15.00
15.05
15.50
1.
15.55
2.
3.
16.00
4.
15.00
5.
1.
2.
16.00
3.
dan keluarga:
- Metode untuk perencanaan makan
- Mengajarkan
pasien/keluarga
tentang makanan yang bergizi dan
tidak mahal
- Menginformasikan
tentang
kebutuhan nutrisi dan bagaimana
memenuhinya
Mendukung anggota keluarga untuk
membawa makanan kesukaan pasien
dari luar
Mengkaji vital sign
TD : 120/80 mmHg
S/N : 36,5 oC/80 x/menit
RR : 18 x/menit
Mengkaji pola tidur
Mengkaji faktor yang menyebabkan
gangguan tidur (nyeri akut, stress,
ansietas)
Menciptakan suasana yang nyaman
untuk istirahat
Mengajarkan teknik relaksasi
Memantau tanda dan gejala infeksi
(TTV, keadaan luka, lesi kulit)
Memantau hasil laboratorium (darah
lengkap, protein serum dan albumin)
Memberikan penyuluhan untuk pasien
dan keluarga:
P: Intervensi dilanjutkan
20.35
20.45
Sabtu/15-11-2014
Shift malam (pagi)
17.30
4.
05.00
1.
2.
3.
4.
1.
P: Intervensi dilanjutkan
05.00
05.10
2.
3.
1.
2.
3.
Minggu/16-11-2014
Shift sore
15.00
O:
untuk
05.20
pasien
untuk
pasien
05.30
20.00
3.
4.
2
15.15
1.
2.
3.
14.00
1.
20.10
20.20
2.
3.
18.30
4.
1.
2.
3.
Senin/17-11-2014
Shift Pagi
09.00
1.
2.
tidur
skala nyeri 3, pasien
menekuk ke arah yang sakit
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
O:
20.30
12.00
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
2
1.
2.
3.
P: Intervensi dilanjutkan
12.10
12.20
4.
1.
2.
3.
Senin/17-11-2014
Shift sore
14.00
dan keluarga:
- Mengajarkan
pasien/keluarga
tentang makanan yang bergizi dan
tidak mahal
- Menginformasikan
tentang
kebutuhan nutrisi dan bagaimana
memenuhinya
Mendukung anggota keluarga untuk
membawa makanan kesukaan pasien
dari luar
Mengkaji pola tidur, apakah ada
kemajuan
Menciptakan suasana yang nyaman
dengan membersihkan lingkungan
sekitar pasien
Mengajarkan teknik relaksasi
badan kurus
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
12.30
4.
2
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
1.
P: Intervensi dilanjutkan
2.
3.
Selasa/18-11-2014
Shift Sore
1.
2.
3.
4.
2
1.
Rabu/19-11-2014
Shift pagi
Kamis/20-11-2014
Shift pagi
3.
1
1.
2.
3.
2
1.
2.
dengan membersihkan
sekitar pasien
3. Mengganti linen
lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan Edisi 1. Jakarta : EGC
Benson, Ralph C. Pernoll, Martin L. 1994. Buku Saku Obstetri dan ginekologi.
Edisi ke-9. Jakarta : EGC
De Jong, W. 2003. Ovarium dalam Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2. EGC :
Jakarta.
Heffner, L. J. Schust, D. J. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. EGC :
Jakarta.
Juall, Lynda. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 10. Jakarta : EGC
Otto, Shirley E. 2003. Buku Saku Keperawatan Onkologi. EGC : Jakarta
Syafrudin & Hamidah. 2007. Kebidanan komunitas. EGC : Jakarta
Wilkinson. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 7. Jakarta : EGC
Yatim, Faisal. 2005. Penyakit kandungan. Pustaka Populer Obor : Jakarta