pengaruh
emosi,
rangsangan
mengalami
dramatis.
seksual,
hiperhidrosis
yaitu
kortikal
adalah telapak tangan, telapak kaki dan ketiak, namun sering juga timbul pada
bibir atau dahi, tetapi telapak
tangan telapak
kaki
dan
ketiak
lebih
mencolok. Mekanisme
oleh adanya
rangsangan
kenaikan
saraf
dan
otak
yang
disertai
dengan
pelepasan
sehingga,menaikan
asetilkonilyang
berlebihan,
rangsangan berkeringat.
kaki, terjadi
pada semua ras dan seks. Ini meripakan masalah klinik yang
penting
dan bisa terjadi sejak bayi dan anak-anak. Penyakit ini sangat
mengganggu penderita, baik dalam penampilan maupun pekerjaan,
terutama
pada
pekerjaan-pekerjaan
yang
membutuhkan
lain
dari
hiperhidrosis
kortikal
antara
lain
Semuanya dapat menunjukan hiperhidrosis pada telapak tangan dan telapak kaki,
seolah-olah kelainan ini berasal dari kortikal.
Hiperhidrosis hipotalamik
Pusat yang mempengaruhi pengatur panas ada didalam sistem saraf pusat,
yaitu hipotalamus. Rangsang terhadap pusat hipotalamus adalah suhu darah yang
naik. Kemudian timbul respons untuk berkeringat. Sumber panas bisa eksogen
(misalnya lingkungan atau kontak luar dengan suhu panas) atau endogen seperti
dari suatu penyakit yang menaikkan suhu tubuh. Pada demam yang tinggi,
umumnya keringat tidak ada, karena pusat hipotalamus dihambat, tetapi ketika
suhu turun, keringat mengikuti dan mengusir panas yang berlebihan.
Penyakit kronis seperti TBC, malaria, brucellois dan limfoma dapat menimbulkan
hiperhidrosis karena menimbulkan panas. Sering hiperhidosis timbul pada malam
hari sebagai keringat fisiologis karena suhu lingkungan panas. Obat-obatan
tertentu dan pengaruh toksis zat tertentu cepat dapat menimbulkan keringat. Pada
penderita DM, dalam keadaan hipoglikemi berat dengan neuropati perifer, dapat
terjadi kompensasi hiperhidrosis yang khas. Hiperhidrosis terjadi pada badan
bagian atas, dengan anhidrosis badan bagian bawah.
Hiperhidrosis Medular (Hiperhidrosis Gustatorik)
Hiperhidrosis jenis ini biasanya melibatkan reseptor rasa (taste),sehingga
disebut hiperhidrosis gustatorik. Secara klinik hiperhidrosis medular dibagi
menjadi dua yaitu fisiologik dan patologik.
seelah makan atau minum yang makanan/minuman memiliki rasa tajam atau
pedas. Ini sering terjadi pada orang-orang muda. Timbulnya keringat terjadi
beberapa
menit
setelah
masuknya
buah-buahan
yang
asam,
makanan
Anhidrosis terhadap panas akan tampak ada di bawah potongan lintang tersebut.
Rangsang untuk keringat adalah bervariasi dengan pusat reflek yang terletak di
dalam sel-sel kornu intermediolateral dan medul spinalis.
Hiperhidrosis reflek akson
Berkeringat lokal yang akibat rangsang elemen paling perifer akson
simpatis terjadi sesudah ada rangsang fisik, elektrik dan farmakologi. Kedua
reflek otonom akson (misalnya berkeringat dan gerakan rambut) juga reflek akson
sensoris (vasodilatasi) mungkin tidak ada dalam neuropati perifer khususnya
adalah lepra tipe tuberkuloid
2.
keringat melalui panas lokal atau obat-obatan tertentu misalnya kolinergik dan
adrenergik. Keringat langsung terjadi sesudah paparan panas, sekali pun pada
kulit yang tidak mempunyai saraf, tetapi penyebab keringat akibat obat akan
segera hilang setelah simpatektoni pascaganglion atau ganglionektiomi. Kenaikan
keringat lokal bisa timbul pada organoid nevi nevoid angiomatous yang disebut
angioma sudoriporus.
Hiperhidrosis Kompensasi
Sifat khusus kelenjar keringat adalah kemampuannya untuk menjadi hiperaktif
bila kelenjar keringat di daerah lain tidak aktif. Hiperhidrosis kompensasi adalah
sifat yang penting dari hiperhidrosis secara klinik. Tiga penyebab besar
hiperhidrosis kompensasi adalah :
Dua tipe hiperhidrosis kompensasi bisa dilihat pada penderita DM, karena
anhidrosis atau hipohidrosis sebagian tubuh adalah sekunder terhadap neuropati
perifer pada DM. Tipe pertama adalah hiperhidrosis terhadap panas pada sebagian
tubuh bagian atas, dan yang lain adalah hiperhidrosis medular karena DM yang
terjadi pada individu yang hiperhidrosis medular fisiologik yang subklinik naik
menjadi level klinik ketika kelenjar keringat dari bagian muka dan leher mencoba
mengganti berkurangnya keringat pada badan bagian bawah secara sekundr
terhadap DM.
Pascasimpatektomi
Simpatektonik servikotoraks atau lumbal, hiperhidrosis medular dan macammacam hiperhidrosis medular atau hiperhidrosis pengatur panas yang patologik
pada kulit bisa dilihat. Ironinya simpatektonik kadang-kadang dilakukan umtuk
mengontrol kelebihan keringat dari telapak tangan, kaki dan ketiak.
Miliaria
Miliaria
yang
luas
atau
miliaria
profunda
akan
banyak
sekali
2.1.3 EPIDEMIOLOGI
2.1.4 ETIOLOGI
2.1.5 PATOFISIOLOGI
2.1.6 GEJALA DAN TANDA KLINIK
Tanda dan gejala hiperhidrosis meliputi :
Terlihat sering berkeringat, bahkan tergolong berlebihan, sehingga dapat terlihat
melalui pakaian yang basah
Abnormal yang berlebihan dan keringat mengganggu di kaki, ketiak, kepala atau
wajah
Tetesan keringat pada telapak tangan atau telapak kaki bersifat lebih lengket
2.1.7 DIAGNOSIS
Diagnosis hiperhidrosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang.
Anamnesis
Didapatkan keluhan penderita mengeluarkan keringat yang berlebihan, yang bisa
menghambat aktivitasnya sehari-hari. Hal ini kadang dipicu oleh stress, emosi
atau olah raga, tetapi juga bisa terjadi secara spontan.
Pada pasien dengan kecurigaan hipoglikemia, gejala awalnya adalah berkeringat,
badan gemetaran, lemah, lapar dan mual. Hipoglikemia juga bisa terjadi setelah
makan, terutama pada orang-orang yang telah menjalani pembedahan lambung
atau usus. Pada pasien demam juga dapat terjadi keringat yang berlebihan. Pada
saat suhu tubuh mulai turun kembali, bisa disertai dengan keringat yang
berlebihan.
Untuk mengetahui penyebab dari hiperhidrosis, perlu dilakukan anamnesis yang
lebih
mendalam
untuk
mencari
penyebab
yang
mendasarinya
seperti
kepala, mual dan muntah, ketika suhu tubuh mulai turun, akan keluar banyak
keringat).
Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya keringat berlebihan pada telapak
tangan, ketiak, telapak kaki. Adapun pada pemeriksaan tanda vital dapat
ditemukan takikardi (kasus hipertiroidisme), hipertermi (saat demam), dyspneu
jika penyebabnya tuberkulosis paru.
Pemeriksaan penunjang
Beberapa
pemeriksaan
penunjang
yang
dapat
dilakukan
yaitu
Pemeriksaan
katekolamin
urin,
untuk
menyatakan
kemungkinan
pheochromocytoma.
4.
Kadar
asam
urat,
untuk
menyatakan
kemungkinan
gout.
dengan suhu normal dan kemudian suhu dinaikkan menjadi 38 derajat C. Pada
penderita hiperhidrosis bubuk tersebut dapat berubah menjadi warna ungu.
2.1.8 KOMPLIKASI
Komplikasi hiperhidrosis mencakup :
Infeksi jamur kuku
Orang yang berkeringat rentan terhadap berbagai jenis infeksi jamur. Jamur
berkembang dalam lingkungan lembab, seperti sepatu. Itulah sebabnya lebih
mungkin mendapatkan infeksi di kuku kaki daripada di kuku tangan.Sebuah
infeksi kuku biasanya dimulai dengan gejala bintik putih atau kuning di bawah
ujung kuku. Saat terjadi infeksi jamur, kuku akan menghitam, menebal dan
cenderung melebar. Kadang-kadang kuku akan terpisah dari tempatnya, dan kulit
di sekitarnya menjadi merah dan bengkak. Bahkan dapat mendeteksi sedikit bau
pada kuku.
Infeksi bakteri dan kutil
Hiperhidrosis dapat berkontribusi terhadap infeksi bakteri, terutama di sekitar
folikel rambut atau antara jari-jari kaki.Ini juga terkait dengan kutil. Bila memiliki
hiperhidrosis, kutil akan hilang dalam jangka waktu yang lama meski setelah
perawatan dan memiliki kecenderungan untuk kembali kambuh.
Konsekuensi sosial dan emosional
2. Iontoforesis
Dapat dicoba bila anti respiran tidak membawa kepada hasil yang
menguntungkan. Metode ini terdiri dari penggunaan arus listrik intensitas
rendah (15-18 mA), dihasilkan oleh generator DC, telapak tangan dan/atau
telapak kaki dicelupkan ke dalam suatu larutan elektrolit. Prosedur ini
harus diulang secara teratur, dimulai dengan 20 sesi beberapa kali/minggu,
berangsur-angsur diperpanjang interval antara pengobatan menjadi 1-2
minggu.
Hasilnya
bervariasi
beberapa
pasien,
yang
menderita
hiperhidrosis ringan atau berat, senang dengan metode ini, beberapa ada
yang menganggap ini terlalu membutuhkan waktu atau tidak efisien dan
dapat dikatakan mahal sangat sulit untuk menggunakannya pada axilla dan
tidak mungkin digunakan pada hiperhidrosis difus pada wajah atau
badan/paha. Hal ini diduga untuk memblokir sementara kelenjar
keringat.Pengobatan berlangsung sekitar 15 sampai 30 menit sehari sekali
dalam satu minggu.Lontoforesis umumnya aman dan akhirnya terapi
pemeliharaan dapat dilakukan di rumah.
3. Obat-obatan
Tak ada obat-obatan yang spesifik tersedia melawan keringat sebesarbesarnya psikotropik (kebanyakan sedatif) dan/obat-obat antikolinergik
sering dicoba tetapi selalu menunjukkan begitu banyak efek samping
sebelum suatu hasil yang nyata dapat diterima. Pada sedikit kasus yang
menderita keringat yang besar-besar di badan (tapi tidak di ekstremitas,
suatu dosis rendah agen anti kolinergik dapat mengurangi simptom yang
ringan tanpa membawa kehidupan yang tidak dapat didukung dari efek
samping (mulut kering, kesulitan akomodasi mata dan lain-lain) tetapi
dosis penting untuk menormalkan jumlah keringat akan jarang ditoleransi.
Pengobatan sistemik yang ada mempunyai kekurangan sehingga terdapat
kesulitan didalam penyembuhan penyakit ini.Penggunaan antikolinergik
seperti
atropine
dikombinasi
dengan
scopolamine,
prantal,
atau
transmitter asetil kolin pada synaps (tempat hubungan dari suatu akhiran
syaraf dengan sel syaraf lain atau suatu otot) dan membawa paralisis
progresif dari semua otot-otot di tubuh, termasuk otot-otot pernafasan.
Pada dosis yang sangat rendah, toxin botulinum telah digunakan pada
kasus-kasus dimana terlokalisasi hiperaktivitas otot (spasme kelopak mata,
torticolli dan sebagainya) dihasilkan pada suatu penurunan dalam
transmisi impuls ke otot. Laporan awal telah dipublikasikan berkenaan
penggunaan toxin botulinum pada hiperhidrosis. Ini terlihat berhasil
dengan adekuat pada hiperhidrosis axilla, habis selama 6-12 bulan
tergantung dosis (0,5 1,0 unit/cm2).
Para peneliti telah menemukan bahwa suntikan Botox, yang biasa
digunakan untuk membantu mengurangi kerutan wajah halus, merupakan
cara yang efektif untuk mengobati hiperhidrosis berat oleh memblokir
saraf yang memicu kelenjar keringat.
Botox memang tidak menyembuhkan, namun untuk mencapai hasil yang
diinginkan, perawatan dapat dilakukan meski menimbulkan rasa sakit, dan
hasilnya dapat terasa sekitar empat bulan.Botox juga memiliki efek
samping seperti kelemahan otot tangan, saat disuntikkan ke dalam telapak
tangan, dan sakit kepala, yang jarang terjadi.
DEFINISI
Endoskopi toraks simpatektomi merupakan prosedur bedah menggunakan
kamera teropong (endoskop) dengan membuat insisi yang sangat kecil pada
daerah aksila, kemudian memotong rantai saraf simpatis pada torak yang berperan
mengirimkan sinyal ke kelenjar keringat dengan menggunakan elektrokauter
(Park, et al 2014).
Selama beberapa tahun yang lalu, International Society on Sympathetic
Surgery (ISSS) dan The Society of Thoracic Surgeons (STS) General Thoracic
Task
Force
on
internasional
Hyperhidrosis
tentang
mengharuskan
nomenklatur
untuk
disertakannya
dilakukan
operasi
metode
disepakati secara
ETS.
Nomenklatur ini
dan
apa
dan
STS
variasi
anatomi
saraf
yang
ditemukan.
Dokter
bedah
dihilangkan.
Oleh
karena
itu
maka
digunakan singkatan,
sebagai contoh R2 atau R3 (R mengacu pada tulang rusuk, dan angka mengacu
pada nomor tulang rusuk). Jika rantai dijepitkan di atas tulang rusuk kelima, maka
singkatan untuk catatan operasi "clipped R5, top. Jika saraf yang dikauter pada
bagian atas dan bawah dari tulang rusuk keempat, maka catatan operasi akan
menjadi "cauterized top R4, bottom R4. Penggunaan nomenklatur ini sebagai
standarisasi
yang
memungkinkan
ahli
bedah
dari
seluruh
dunia dapat
PROSEDUR
2.2.3
INDIKASI
Jumlah besar dari uji acak dan nonrandomized
permintaan
2.2.4
KOMPLIKASI