A. Pengkajian
Rangkaian kegiatan pengkajian aspek manajemen yang dilakukan oleh
mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin dimulai
tanggal
perawatan VIP, kelas I dan kelas II-III Rumah Sakit Universitas penerapan
asuhan keperawatan model MPKP. Pengkajian awal yang kami lakukan
menggunakan metode wawancara, diskusi, observasi dan kajian literatur yang
melibatkan , kepala ruangan, bagian bidang keperawatan, kepala instalasi rawat
inap serta kepala bidang pendidikan dan pelatihan yang berdasarkan hasil laporan
kelompok sebelumnya.
Jumlah
pasien
7
Partial care
21
Minimal care 3
Total
Total tenaga perawat:
Pagi : 9 orang
Sore : 6 orang
Malam : 4 orang
Total : 19 orang
Jumlah tenaga yang lepas dinas perhari:
= 5 orang
f. Sentralisaasi obat
Sentraisasi obat di ruang Sandeq sudah dilakukan untuk seluruh pasien
baik obat oral maupun injeksi. Sudah ada informed concent tentang
setralisasi obat dari ruangan ke pasien. obat disimpan dilemari depo
farmasi yang ada diruangan. Pelaksanaan sentralisai obat tidak
membebani pekerjaan perawat.
g. Supervisi perawat.
Berdasarka hasil wawancara dengan kepala ruangan dan perawat
diruangan didapatkan bahwa pelaksanaan supervise diruangan Sandeq
sudah dilakukan untuk tingkat ruangan namun tidak secara periodic.
Selain itu masih kurangnya pengetahuan pengetahuan PA terhadap
supervise yang dilakukan oleh PP ke PA karena tidak adanya format
penilaian yang baku dalam pelaksanaan supervise. Kepala ruangan selalu
memberikan teguran kepada perawat yang tidak melaksanakan tugasnya
dengan baik sebagai contoh setiap pelanggaran yang dilakukan perawat
akan diberikan sanksi dengan pemotongan uang jasa. Hasil pemotongan
tersebut dimasukkan dalam kas ruangan yang akan diperlukan untuk
kepentingan bersama
h. Pendidikan kesehatan
berdasarkan hasil wawancara kegiatan pendidikan kesehatan pada klien
dan keluarga di ruang sandeq sudah dilakukan secara rutin oleh perawat
primer setiap minggu. Media yang digunakan dalam pelaksanaan
pendidikan kesehatan adalah leaflet yang disediakan oleh rumah sakit,
namun jumlah dan pokok bahasannya masih terbatas.
i. Perencanaan pulang
Tidak terdapat discharge planning keperawatan yang ada hanya resume
keperawatan yang dilakukan setiap pasien pulang berisi tentang kondisi
pasien selama perawatan keadaan pasien saat pulang, hal-hal yang
diberikan saat pulang (hasil laboratorium, obat, dan surat istirahat).
j. Dokumentasi
Pendokumentasian yang berlaku di ruangan sandeq daalah sistem POR
(Problem Oriented Record) yaitu pencatatan atau pendekomentasian klien
disusun menurut masalah klien dan mengintegrasikan semua data
mengenai masalah yang dikumpulkan oleh semua disiplin ilmu yang ada
di ruangan antara lain dokter, perawat, ahli gizi dan semua yang terlibat
dalam pemberian layanan pada klien. Berdasarkan hasil observasi
terhadap seluruh status pasien tanggal 24 juni 2012 didapatkan masih
kurangnya penggunaan SAK mengenai masalah psikososial (8,6%) yang
melakukan pengkajian masalah psikososial.
Tabel 2.1
Analisa SWOT
No
Indikator
Analisis SWOT
Ketenagaan
Strength
1. Terdapatnya struktur organisasi yang berjalan sesuai
fungsinya
2. Seluruh perawat sudah mengikuti pelatihan MPKP,
BTCLS
3. Jenis ketenagaan:
Master Keperawatan: 1 orang
Ners : 17 orang
D3 Keperawatan :7 orang
Tenaga administrasi: 1
Weakness
1. Beban kerja diruangan belum sesui dengan jumlah
perawat jaga
2. Belum tersedianya tenaga evakuator tiap ruangan
Opportunity
1. Adanya mahasiswa S1 yang sedang praktik
manajemen
2. Adanya kerja sama yang baik antar mahasiswa PSIK
dengan perawat klinik
Threatened
1. Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk
pelayanan yang lebih professional
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum
3. Makin tingginya kesdaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan
4. Persaingan RS yang semakin kuat
5. Kebijakan pemerintah tentang BPJS
No
Indikator
Sarana dan
prasarana
Analisis SWOT
Strength
1. Mampu menggunakan dan memelihara sarana dan
prasarana yang ada
2. Terdapat administrasi penunjang (misalnya: buku
injeksi, SAK, laporan inventaris) yang memadai
3. Tersedianya Nurse Station
4. Lingkungan yang kondusif
5. RS pendidikan tipe B
Weakness
1. Belum tersedianya ruangan untuk Kepala Ruangan
2. Ruang tindakan belum berfungsi semestinya
3. Linen kadang tidak mencukupi kebutuhan pasien
Opportunity
1. Sudah termanfaatkannya system admnistrasi
secara optimal
2. Adanya format SAK
3. Adanya akreditasi RS mengenai penyediaan sarana
dan prasana
Threatened
1. Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk
pengadaan alat yang canggih dalam penunjang
diagnostic
2. Ada tuntutan tinggi dar masyarakat untuk pelayanan
yang lebih profesional
3. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan hukum
Penerapan
MPKP
Strength
1. RS memiliki visi, misi dan moto sebagai acuan
melaksanakan kegiatan pelayanan
2. Sudah ada model MPKP yang digunakan yaitu
Modifikasi Tim-Primer
3. Mempunyai SAK
4. Pelaksanaan MPKP memudahkan perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien
5. Terlaksananya komunikasi yang adekuat: perawat
dengan tim kesehatan lain
6. Adanya kepuasan pasien atas kinerja perawat
No
Indikator
Analisis SWOT
7. Seluruh perawat sudah mengetahui dan
menggunakan MPKP di ruangan
8. Perawat sudah mengetahui job desciptionya
9. Adanya pertemuan/rapat ruangan secara rutin tiap
bulan sekali
10. Perawat selalu melakukan Orientasi ruangan tiap
pasien baru
Weakness
1. MPKP belum dilaksanakan secara optimal
2. Isi dan materi timbang terima belum berfokus pada
masalah keperawatan
3. Pendokumentasian proses keperawatan belum
optimal
4. Belum tersedianya media yang efektif untuk
mengorientasikan pasien baru
Opportunity
1. Adanya mahasiswa S1 keperawatan praktik
manajemen keperawatan
2. Ada kerjasama yang baik antara mahasiswa PSIK
dengan perawat ruangan
3. Ada kerjasama antara institusi PSIK dengan RS
4. Ada kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi
perawat
Operan
Threatened
1. Persaingan antara Rumah Sakit yang semakin ketat
2. Adanya tuntutan masyarakat yang semakin tinggi
terhadap peningkatan pelayanan keperawatan yang
lebih professional
3. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan hukum
4. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan
Strength
1. Kepala Ruangan memimpin operan setiap pagi
2. operan sudah merupaka kegiatan rutin yang telah
dilaksanakan
3. adanya kemauan perawat untuk melakukan timbang
terima
4. tidak ada kesulitan dalam melakukan operan
No
Indikator
Analisis SWOT
Weakness
1. Beban kerja yang tinggi yang memungkinkan
kurang optimalnya pendokumentasian
2. Respon pasien yang kurang terpantau dalam lembar
evaluasi
3. SAK belum digunakan dalam pendokumentasian
keperawatan.
4. Format pengkajian yang belum disederhanakan.
5. Operan belum sesuai SAK
6. Intervensi keperawatan yang sudah dan belu
dilakukan belum maksimal dimunculkan dalam
timbang terima
Opportunity
1. Adanya Mahasiswa S1 keperawatan yang praktik
manajemen keperawatan
2. Ada kerjasama yang baik antara mahasiswa PSIK
dengan perawat ruangan
3. Ada kebijakan pemerintah tentang timbang terima
Ronde
Keperawatan
Threatened
1. Akreditasi ISO rumah sakit mencakup sistem
pendokumentasian.
Strength
1. Ronde keperawatan sudah dilakukan dalam ruangan
2. Tersedianya CCM yang memiliki pengetahuan yang
memadai dalam bidang medical bedah
Weakness
1. Ronde keperawatan adalah kegiatan yang belum
dilaksanakan secara berkala di ruang perawatan.
2. Kurangnya waktu CCM
Opportunity
1. Sudah dilaksanakannya seminar dan pelatihan
tentang Model Praktik Keperawatan Profesional di
RS.
2. Adanya kesempatan dari Karu untuk mengadakan
ronde keperawatan pada perawat dan mahasiswa
praktik.
Threatened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat
No
Indikator
Sentralisasi
obat
Analisis SWOT
untuk mendapatkan pelayanan yang lebih profesional.
Strength
1. tersedianya sarana dan prasarana untuk pengelolaan
sentralisasi obat
2. kepala ruangan mendukung kegiatan sentralisasi
obat
3. dilaksanakan kegiatan sentralisasi obat di ruangan
perawatan
4. adanya kemauan perawat untuk melakukan
sentralisasi obat
5. seluruh perawat berperan serta dalam sentralisasi
obat
6. adanya lembar pengisian pemberian obat pasien
Weakness
1. tidak ada supervisi terhadap sentralisasi obat
Opportunity
1. adanya mahasiswa PSIK yang praktik manajemen
keperawatan
2. kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa
Supervisi
Threatened
1. adanya tuntutan pasien untuk mendapatkan
pelayanan yang professional
2. kurangnya pemahaman pasien terhadap pengelolaan
sentralisasi obat
Strength
1. Rumah Sakit UNHAS adalah rumah sakit
pendidikan.
2. Kepala ruangan mendukung dan melaksanakan
supervisi.
3. Adanya kemauan perawat untuk berubah
4. Adanya pendokumentasian dalam supervise
Weakness
1. Belum mempunyai format yang baku dalam
pelaksanaan supervisi.
2. Kurangnya sosialisasi tentang supervise PP ke PA.
No
Analisis SWOT
Indikator
Opportunity
Dokumentasi
Keperawatan
Strength
1. Tersedianya sarana dan prasarana dokumentasi
untuk tenaga kesehatan (sarana administrasi
penunjang).
2. Sudah ada system pendokumentasian SOAP
3. Format asuhan keperawatan sudah ada.
4. Adanya kesadaran perawat tentang tanggung jawab
dan tanggung gugat.
Weakness
1. Dari observasi status pasien, pengisian dokumentasi
belum lengkap, perencanaan keperawatan belum
dicantumkan
2. SAK belum maksimal digunakan
3. Pengawasan terhadap sistematika pendokumnetasian
belum dilaksanakan secara optimal.
Opportunity
1. Adanya program pelatihan
2. Peluang perawat untuk meningkatkan pendidikan
(pengembangan SDM)
3. Mahasiswa S1 keperawatan praktik manajemen
untuk menggembangkan system dokumentasi PIE.
4. Kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa.
5. Sistem MPKP yang diterapkan dirumah sakit.
Threatened
1. Tingkat kesadaran masyarakat (pasien dan keluarga)
No
Analisis SWOT
Indikator
D. Pengkajian
Rangkaian kegiatan pengkajian aspek manajemen yang dilakukan oleh
mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin dimulai
tanggal 24 Juli 2014 sampai dengan 26 Juli 2014 dilantai 4 ruang perawatan
kelas I sandeq Rumah Sakit Universitas Hasanuddin. Pengkajian tersebut
meliputi fungsi-fungsi
pengorganisasian,
manajemen
pengarahan
dan
yang
mencakup
pengawasan
perencanaan,
penerapan
asuhan
a. Fungsi Perencanaan
1) Visi, Misi dan Filosofi ruang rawat
Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
ruangan mengenai visi, misi dan filosofi ruangan, setiap ruang
rawat inap RS Unhas telah memiliki visi, misi dan filosofi
ruangan.
Observasi : Berdasarkan hasil pengamatan, di ruang perawatan
terlihat visi misi dan filosofi keperawatan yang ditempel di
dinding ruangan.
2) Standar Kinerja
Wawancara : menurut kepala ruangan dan ketua tim, standar
kinerja yang meliputi standar operasional prosedur (SOP) dan
standar asuhan keperawatan. Standar asuhan keperawatan
(SAK) sudah dibuat dan telah disatukan dalam sebuah map
bundel. Sedangkan SOP, berdasarkan saat ini masih berada di
pihak direksi dan sementara dalam proses pengesahan.
Observasi : hasil pengamatan di ruang perawatan terlihat SAK
secara tertulis yang berada dalam sebuah map bundel yang
diletakkan di meja ruangan ners station yang dapat dibaca
dengan mudah oleh semua perawat di ruang ini.
3) Penyusunan Kebijakan pengambilan keputusan
Wawancara : berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
ruangan dan PP, kebijakan tertulis yang menjadi acuan dalam
MPKP
menggunakan
pendekatan
metode
mengetahui
dan
mempersiapkan
dirinya
untuk
ruangan
dikasifikasikan
berdasarkan
tingkat
sendiri
atau termotivasi
melakukan tugas.
a) Pendelegasian Tugas
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan dan di
ruang
perawatan
sandeq
diperoleh
informasi
bahwa
c) Manajemen konflik
Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa tidak ada
masalah yang serius terkait hubungan perawat diruangan baik
itu:
(1) Hubungan perawat dengan tim kesehatan lain
(2) Hubungan perawat dengan keluarga pasien.
(3) Hubungan perawat dengan klien
Saat ini masalah yang sering timbul adalah kedisiplinan
keluarga di ruang klien, pendekatan dan komunikasi yang
dilakukan oleh kepala ruangan, perawat primer maupun
perawat asosiate cukup membantu sehingga hubungan masih
terjaga. Namun demikian bahwa dengan budaya Indonesia
yang ketimuran terkadang peraturan dilanggar dan menjadi
kendala yang sehari-hari bisa terjadi.
d) Supervisi
Wawancara : Menurut Kepala ruangan didapatkan informasi
bahwa supervisi diruangan pernah dilaksanakan dan ada
jadwal supervisi untuk setiap bulannya, tetapi tidak rutin
dikarenakan masalah format supervisi yang belum memadai.
Observasi : Jadwal pelaksanaan supervisi sudah ada
e) Komunikasi efektif
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan dan ketua tim,
bahwa pelaksanaan operan sudah berjalan secara rutin setiap
ruangan
melakukan
Audit
dokumentasi
atau
yang
sedang
dirawat
lalu
dibuat
1. Rumusan masalah
Tabel 3.8
Rumusan Masalah Ruang Perawatan Kelas II dan II (Katinting)
No
Masalah
Ruang Perawatan
Vip
1.
2.
VVip
Kelas
I
a. Perencanaan
Sudah ada struktur organisasi
ruangan dalam bentuk nyata
yang dapat dilihat diruangan
katinting
namun
belum
disahkan oleh direktur RS
Universitas
Hasanuddin
Makassar
Kelas
II &III
b. Pengendalian
Survey kepuasan perawat
Manajemenobat
(depoparmacy)
Media edukasi
Masalah
dan
kebutuhan
penerapanmanajemen
keperawatan
Walaupun hasil pengkajian fungsi manajemen keperawatan
dengan lembar observasi di ruang kelas II &III dengan hasil baik,
namun berdasarkan tinjauan dokumentasi, diskusi dan catatan
manajemen keperawatan,
yang diuraikan
Tidak masalah
4) Fungsi pengendalian
Media edukasi
kuesioner
dalam rangka