OBSETRI
dr.H. Joko Nugroho, SpOG
a.
b.
Hiperemis Gravidarum
Perdarahan
Hamil
muda
Kehamilan
trisemester ketiga
Perdarahan
c.
d.
Primer
Sekunder
pascapartus
Darah Tinggi
Infeksi Kehamilan
Hiperemesis Gravidarum
Definisi
Tingkat
II
Tingkat
a.
b.
c.
d.
e.
f.
III
Dasar Diagnosis
Tidak sukar
Tedapat amenore
Mual muntah berlebihan sampai mengganggu
kehidupan sehari-hari dengan berbagai tingkat
Diferensial
Pielonepritis
Ulkus peptikum
Hepatitis
Tumor serebri
Pengobatan Hiperemesis
Gravidarum
1.
2.
Psikologis
Pengobatan
a.
b.
c.
PERDARAHAN
PASCAPARTUS
Perdarahan
Playfair
Predisposisi
a.
b.
c.
d.
e.
Hidramnion
Hamil ganda
Kelelahan ibu
Prolong labour
Negleted labour
f.
g.
Trauma persalinan
Robekann serviks
Robekan forniks
Robekan uterus
Gangguan kontraksi
Antonia uteri
Retonsio plasenta
Trauma persalinan
Gangguan pembekuan darah
2.
Tatalaksana penanganan
a.
Penanganan umum
b.
c.
Penanganan khusus
Atonia uteri
Retensio plasenta
Inversio uteri
Ruptura uteri
ATONIA UTERI
Atonia
a.
b.
Kehamilan ganda
1.
Pemberian uterotonik
b.
Kompresi bimanuil
2.
Melakukan uterovaginam
3.
4.
Histerektomi supravaginal
Perdarahan
Antepartum
Perdarahan pada
kehamilan trisemester
ketiga.
Pembagiannnya:
1.
Plasenta previa
b.
c.
d.
Solusio plasenta
2.
3.
Plasenta Previa
Gejala umum
a.
b.
c.
Bentuk perdarahan
Dasar diagnosis
a.
b.
c.
d.
e.
Pemeriksaan tambahan
Solusio Plasenta
Sebab-sebab terjadinya
a.
b.
c.
d.
e.
Pada pre-eklampsia-eklampsia
f.
g.
Gejala klinik
a.
b.
c.
d.
Dasar diagnosis
a.
b.
Anamnnesa
Pemeriksaan fisik
Palpasi
Pemeriksaan dalam
USG
Komplikasi
a.
Perdarahan karena:
Couvelaire uteri
Atonia uteri
Perdarahan pascapartus
b.
c.
d.
Pengobatan
a.
b.
Transfusi masif
INVERSIO
UTERI
Definisi:
Inversio uteri dan terbaliknya fundus uteri ke
dalam kavum uteri, yang dapat menimbulkan nyeri
dan perdarahan
Tingkat pertama:
b.
c.
Tingkat kedua:
Tingkat ketiga:
Gejala Klinik
Diagnosis
a.
Pemeriksaan pascapartus
b.
berlokasi
c.
Pemeriksaan dalam
Tatalaksana pengelolaan
a.
b.
Berikan tokolitik
c.
d.
Lekukan reposisi
e.
Prognosis
b.
c.