Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang dijabarkan dalam Peraturan


Menteri Tenaga Kerja No.5 tahun 1996 tentang SMK3 Pasal 3, menyebutkan bahwa setiap
perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau
mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi
mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat
kerja wajib menerapkan SMK3.
PG. Krembung Sidoarjo adalah salah satu unit usaha yang dikelola oleh PT. Perkebunan
Nusantara X (Persero). Jumlah tenaga kerja nya sebsasar 800 orang. Produk yang dihasilkan
berupa gula pasir, tetes, ampas serta blotong (berupa limbah). Gula yang dihasilkan adalah gula
kristal putih atau yang dikenal sebagai gula SHS. Gula SHS yang dihasilkan memiliki standart
ICUMSA, yaitu: warna 150, kadar air 0,01%, pol 99,8%, ukuran butiran 1,1 mm. Tetes yang
dihasilkan dijual ke pabrik MSG antara lain Ajinomoto, Sasa, Miwon. Selain itu juga dijual ke
pabrik alkohol. Ampas yang dihasilkan biasanya digunakan untuk bahan bakar sedangkan
blotong digunakan untuk pupuk dan bahan bakar. Bahan baku pembuatan gula tersebut adalah
tebu rakyat Indonesia (TRI) dan juga tebu sendiri yang ditanam pada lahan yang disewa dari
masyarakat setempat dan dalam alat yang digunakan antara lain Ketel dan bejana uap.
Boiler atau ketel merupakan jantung dari pabrik gula. Fungsi dari ketel adalah untuk
menyediakan uap yang digunakan untuk proses, yaitu di gilingan, pemanasan nira, penguapan
nira, pemasakan nira kental, dan pemutaran. Ketel terdiri pipa-pipa dimana lingkungannya terus
menerus kontak dengan air dan uap. Ketel atau pesawat uap dan bejana tekan merupakan
peralatan yang mempunya resiko sangat tinggi, apabila tidak dilakukan pemeliharaan dan
pemeriksaan secara teratur sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pemerintah telah
menetapkan syarat-syarat keselamatan kerja terhadap pengunaan ketel uap dan pesawat uap serta
bejana tekan.
Berdasarkan latar belakang itu perusahaan harus mentaati peraturan atau persyaratan
yang sudah ditetapkan dan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja dalam penggunaan
ketel uap dan bejana tekan tersebut. Dengan ditetapkan dan dilaksanakannya peraturan K3 dalam
perusahaan diharapkan dapat mengurangi resiko kecelakaan yang akan terjadi.

Rumusan masalah

1.
Bagaimanakah mengidentifikasi risiko kesalamatan dan kesehatan kerja yang terjadi
pada ketel dan bejana tekan di PG Krembung Sidoarjo

2.
Bagaimanakah melakukan penilaian terhadap semua kejadian risiko yang sudah
teridentifikasi dan sekaligus menentukan faktor risiko yang dominan,
3.

faktor factor risiko apa yang dominan

4.

Bagaimana menyusun alternatif perbaikan.

Tujuan Observasi
Observasi dan laporan ini disusun dengan tujuan untuk melakukan analisis risiko
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja yang terjadi di PG Krembung Sidoarjo. Secara rinci
tujuannya adalah:

1. mengidentifikasi kejadian risiko kesalamatan dan kesehatan kerja yang terjadi pada ketel

dan bejana tekan di PG Krembung Sidoarjo


2. melakukan penilaian terhadap semua kejadian risiko yang sudah teridentifikasi dan
sekaligus menentukan faktor risiko yang dominan,
3. melakukan analisis terhadap faktor risiko yang dominan
4. menyusun alternatif perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai