Percobaan 1
Karakteristik Dioda
2.1
Tujuan Percobaan
1. Mengetahui karakteristik dioda.
2. Menganalisis diode disaat forward bias maupun reverse bias.
3. Mengetahui tegangan dioda pada saat kondisi forward bias maupun reverse
bias.
4. Memahami hubungan antara tegangan, kuat arus, dan hambatan pada dioda.
2.2
2.3
Gambar Rangkaian
ID
Vs
Gambar 2.1 Rangkaian Percobaan Karakteristik Dioda Forward Bias
ID
Vs
Gambar 2.2 Rangkaian Percobaan Karakteristik Dioda Reversed Bias
2.4
Langkah Percobaan
2.5
Data Percobaan
Berdasarkan percobaan karakteristik dioda didapatkan hasil data pengamatan
No
Tegangan
Tegangan
Tegangan
Tegangan
Tegangan
Arus
Sumber
Dioda
Beban
Dioda
Beban
Dioda
(Vs) (volt)
Maju
Dioda
Mundur
Dioda
Maju
(VD)
Maju (VR)
(VD)
Mundur
(ID)
(volt)
(volt)
(volt)
(VR)
(mA)
(volt)
1
6,09
0,58
4,95
6,05
0,1
7,38
0,59
6,25
7,38
0,1
8,00
0,59
7,03
7,99
0,1
8,54
0,59
7,37
8,53
0,1
9,00
0,6
7,85
8,99
0,1
9,55
0,6
8,38
9,54
0,1
10,05
0,6
9,40
10,01
0,1
11,31
0,6
10,51
11,31
0,1
12,12
0,61
11,4
12,11
0,1
10
13,41
0,61
12,6
13,40
0,1
+
+
+
+
+
Katoda
(K)
Junction
Pada kondisi forward bias ( dioda diberi tegangan maju ) yang diterima anoda
lebih positif dibandingkan dengan katoda maka V merendah sebaliknya jika
dioda diberi reverse bias ( dioda diberi tegangan mundur ) yaitu dimana
katoda lebih positif daripada anoda maka V
potensial meninggi maka tidak ada perpindahan muatan atau besarnya arus
adalah nol ( idealnya ) , namun praktisnya tetap ada arus meskipun sangat
kecil .
Dimana :
ID
10
VR
RR
No
Sumber (Vs)
(volt)
Tegangan
Beban (VR)
(Volt)
Arus
Arus
RR
Diode Maju
Diode Maju
(ohm)
Perhitungan
Pengukuran (I)
(I) (Ampere)
(Ampere)
6,09
4,95
1800
0,00275
0,1
7,38
6,25
1800
0,00347222
0,1
8,00
7,03
1800
0,00390556
0,1
8,54
7,37
1800
0,00409444
0,1
9,00
7,85
1800
0,00436111
0,1
9,55
8,38
1800
0,00465556
0,1
10,05
9,40
1800
0,00522222
0,1
11,31
10,51
1800
0,00583889
0,1
12,12
11,4
1800
0,00633333
0,1
10
13,41
12,6
1800
0,007
0,1
11
No
Sumber (Vs)
(volt)
Tegangan
Beban (VR)
Arus
RR (ohm)
(volt)
Diode Mundur
(I) (mA)
6,09
1800
7,38
1800
8,00
1800
8,54
1800
9,00
1800
9,55
1800
10,05
1800
11,31
1800
12,12
1800
10
13,41
1800
12
Dimana :
RD = Hambatan pada dioda (ohm)
VD = Tegangan pada dioda (volt)
ID
= Arus (Ampere)
Contoh Perhitungan:
Untuk arus 0,00275 A
13
No
VD
(volt)
Arus
RR (ohm)
RD (Ohm)
(Ampere)
0,58
1800
0,00275
210,9091
0,59
1800
0,00347222
169,92
0,59
1800
0,00390556
151,0669
0,59
1800
0,00409444
144,0977
0,6
1800
0,00436111
137,5796
0,6
1800
0,00465556
128,8783
0,6
1800
0,00522222
114,8936
0,6
1800
0,00583889
102,7593
0,61
1800
0,00633333
96,31579
10
0,61
1800
0,007
87,14286
Contoh Perhitungan:
Untuk arus 0,001317 A
14
No
VD
(volt)
Arus
RR (ohm)
RD (Ohm)
(mA)
6,05
1800
7,38
1800
7,99
1800
8,53
1800
8,99
1800
9,54
1800
10,01
1800
11,31
1800
12,11
1800
10
13,40
1800
15
Pada grafik di atas terlihat bahwa pada kondisi forward bias besarnya
arus hampir berbanding lurus dengan besarnya tegangan. Hal ini sesuai
dengan rumus V I .R
Pada saat reverse bias, cenderung tidak akan terjadi arus oleh
pembawa arus mayoritas. Karena baik hole dan elektron sebagai pembawa
16
17
2.7 Kesimpulan
Pada percobaan ini terdapat kemungkinan dioda yang digunakan telah
rusak. Alasan utamanya adalah adanya arus pada keadaan reversed bias,
padahal tegangan yang digunakan masih kecil.
Dengan mengabaikan kemungkinan kerusakan dioda tadi, dari
percobaan tentang karakteristik diode dapat diambil beberapa kesimpulan
diantaranya :
1. Dioda merupakan