Anda di halaman 1dari 14

BAB II

Percobaan 1
Karakteristik Dioda

2.1

Tujuan Percobaan
1. Mengetahui karakteristik dioda.
2. Menganalisis diode disaat forward bias maupun reverse bias.
3. Mengetahui tegangan dioda pada saat kondisi forward bias maupun reverse
bias.
4. Memahami hubungan antara tegangan, kuat arus, dan hambatan pada dioda.

2.2

Alat dan Bahan


1. DC Power Supply sebagai sumber tegangan DC.
2. Digital Multimeter Top Craft, sebagai alat ukur besaran listrik.
3. Dioda IN4002.
4. Proto Board, sebagai tempat merangkaikan alat alat percobaan.
5. Sebuah resistor 1,8 Kilo Ohm dengan toleransi 5%.

2.3

Gambar Rangkaian

ID

Vs
Gambar 2.1 Rangkaian Percobaan Karakteristik Dioda Forward Bias

ID

Vs
Gambar 2.2 Rangkaian Percobaan Karakteristik Dioda Reversed Bias

2.4

Langkah Percobaan

2. 4.1 Percobaan Karakteristik Dioda Forward Bias


1. Merangkai alat dan bahan seperti pada Gambar 2.1.
2. Menyalakan sumber tegangan (VS).
3. Mengukur tegangan pada dioda (VD).
4. Mengukur tegangan pada resistor (VR).
5. Mengukur arus (ID).
6. Mencatat hasil pengukuran.
7. Melakukan langkah 1- 5 untuk 10 variasi tegangan.

2. 4.2 Percobaan Karakteristik Dioda Reversed Bias


1. Merangkai alat dan bahan seperti pada Gambar 2.2.
2. Menyalakan sumber tegangan (VS).
3. Mengukur tegangan pada dioda (VD).
4. Mengukur tegangan pada resistor (VR).
5. Mencatat hasil pengukuran.
6. Melakukan langkah 1- 5 umtuk 10 variasi tegangan.

2.5

Data Percobaan
Berdasarkan percobaan karakteristik dioda didapatkan hasil data pengamatan

seperti pada tabel di bawah ini :


Tabel 2.1 Data Hasil Percobaan Karakteristik Dioda

No

Tegangan

Tegangan

Tegangan

Tegangan

Tegangan

Arus

Sumber

Dioda

Beban

Dioda

Beban

Dioda

(Vs) (volt)

Maju

Dioda

Mundur

Dioda

Maju

(VD)

Maju (VR)

(VD)

Mundur

(ID)

(volt)

(volt)

(volt)

(VR)

(mA)

(volt)
1

6,09

0,58

4,95

6,05

0,1

7,38

0,59

6,25

7,38

0,1

8,00

0,59

7,03

7,99

0,1

8,54

0,59

7,37

8,53

0,1

9,00

0,6

7,85

8,99

0,1

9,55

0,6

8,38

9,54

0,1

10,05

0,6

9,40

10,01

0,1

11,31

0,6

10,51

11,31

0,1

12,12

0,61

11,4

12,11

0,1

10

13,41

0,61

12,6

13,40

0,1

2.6 Analisa dan Pembahasan


Teori Singkat
Dioda adalah sebuah kata majemuk yang berarti dua elektrode
Dimana di berarti dua dan oda berasal dari elektroda . Jadi , dioda adalah
kristal yang menggabung separuh semikonduktor type-n dan separuh
semikonduktor type p , atau disebut pula pn juction . Sisi P ( Anoda )
mempunyai banyak hole ( pembawa mayoritas ) dan sisi n ( Katoda)
mempunyai banyak electron ( pembawa mayoritas ).
Penjelasan dasar mengenai dioda
Dioda merupakan komponen elektronik yang dibuat dari bahan
semikonduktor ( silikon atau germanium ) tipe p ( lubang ) dan tipe n (
elektron bebas ) yang disatukan . Dioda memiliki dua kaki yaitu anoda yang
dihubungkan sumber tegangan positif dan katoda yang dihubungkan ke
sumber negatif . Arus listrik mengalir dari kaki anoda ke kaki katoda , atau
dari semihantar p ke semihantar n ( forward bias ) . Bila kaki anoda
dihubungkan sumber negatif dan kaki katoda dihubungkan ke sumber positif (
reverse bias ) maka dioda akan memiliki hambatan yang sangat besar
sehingga arus tidak bisa lewat . Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya
dapat mengalirkan arus satu arah saja tetapi di sisi lain dioda juga dapat
menahan arus yang berlawanan arah . Struktur dioda adalah sambungan
semikonduktor p dan n . Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe p dan
sisi yang lain adalah tipe N . Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat
mengalir dari sisi P menuju sisi N.
Suatu sumber tegangan dengan polaritas seperti pada gambar 1.1
disebut prategangan maju . Lubang dari tipe p melewati persambungan ke
tipe-n , dimana lubang tersebut membentuk arus minoritas terinjeksikan .
Dengan cara yang sama , elektron akan melintasi persambungan menjadi arus
minoritas yang diinjeksikan ke dalam sisi p . Lubang-lubang bergerak dari
sisi kiri ke kanan dalam arus yang sama dengan arus elekron yang bergerak
dari kanan ke kiri . Oleh karena itu , arus yang melewati persambungan
adalah jumlah dari arus minoritas lubang dan elektron .

Misalkan bahwa tegangan maju sebesar V dalam gambar 1.1


dinaikkan sampai nilai V mendekati Vo , seandainya V sama dengan Vo .
maka barrier hilang , dan arus menjadi besar sekali , dan melebihi nilai
kemampuan dari dioda . Maka dalam prakteknya , kita tidak akan dapat
mengecilkan barrier sampai nol , karena apabila arus dinaikkan tanpa batas ,
maka tahanan tubuh kristal dan tahanan kontak-kontak ohmik yang
membatasi arus tersebut. Disini m yang dimaksud dengan kontak ohmik
adalah potensial kontak lintas oersambungan-persambungan m yang besarnya
tetap ,serta tidak berpengaruh pada arah dan besar arus . Oleh karena itu ,
tidak mungkin memnganggap semua tegangan V akan muncul sebagain
perubahan lintas persambungan p-n Maka dapat disimpulkan , bila nilai
tegangan maju V mendekati Vo arus yang melalui dioda p-n yang sebenarnya
akan ditentukan oleh tahanan kontak ohmik dan tahanan kristal . Oleh karena
itu, karakteristik hubungan volt-ampere hampir menyerupai garis lurus.
Bila Kaki anoda dihubungkan sumber negatif dan kaki katoda
dihubungkan ke sumber positif ( reverse bias ) maka dioda akan memiliki
hambatan yang sangat besar sehingga arus tidak bisa lewat . Sehingga dioda
hanya bisa dialiri arus listrik bila dipasang pada kondisi forward bias ( hanya
dari satu arah saja ) , oleh karena itu , maka dioda dipakai untuk mengubah
arus AC menjadi arus searah DC . Untuk lebih jelasnya , perhatikan gambar
dioda di bawah ini .
Anoda
(A)

+
+
+
+
+

Katoda
(K)

Junction

Gambar 2.3 Penampang Sebuah Dioda

Di sekitar persambungan semihantar terdapat daerah transisi atau


disebut juga daerah muatan ruang , Di daerah transisi ini terdapat tembok
potensial/potential barrier ( V ) . Besarnya tembok potensial bergantung pada
jenis semi konduktor yang dipakai , untuk silikon (Si) mempunyai besar V
sebesar 0,7 volt dan untuk Germanium ( Ge ) mempunyai V sebesar 0,3 volt.

Pada kondisi forward bias ( dioda diberi tegangan maju ) yang diterima anoda
lebih positif dibandingkan dengan katoda maka V merendah sebaliknya jika
dioda diberi reverse bias ( dioda diberi tegangan mundur ) yaitu dimana
katoda lebih positif daripada anoda maka V

meninggi , Untuk tembok

potensial meninggi maka tidak ada perpindahan muatan atau besarnya arus
adalah nol ( idealnya ) , namun praktisnya tetap ada arus meskipun sangat
kecil .

Gambar 2.4 Simbol Dioda

Gambar Ilustrasi di atas menunjukkan sambungan P-N dengan sedikit


porsi kecil yang disebut lapisan deplesi ( depletion layer ), dimana terdapat
keseimbangan hole dan elektron . Seperti yang sudah diketahui , pada sisi P
banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima elektron sedangkan di sisi N
banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk bebas .
2.6.1 Perhitungan Arus Dioda
Pada gambar rangkaian terlihat bahwa arus yang mengalir pada diode
besarnya sama dengan arus pada resistor .Hal ini dikarenakan dalam suatu
rangkaian yang disusun secara seri nilai arus pada bagian-bagiannya adalah
sama besarnya, Sehingga nilai arus pada dioda dapat hitung sebagai berikut:

Dimana :
ID

= Arus yang mengalir pada dioda ( A )

10

VR

= Tegangan pada beban ( Volt )

RR

= Hambatan Resistor ( Ohm )

2.6.1.1 Arus Dioda Bias Maju


Contoh Perhitungan:
Untuk tegangan beban 4,95 Volt

Tabel 2.2 Hasil Perhitungan Arus pada Dioda Bias Maju

No

Sumber (Vs)
(volt)

Tegangan
Beban (VR)
(Volt)

Arus

Arus

RR

Diode Maju

Diode Maju

(ohm)

Perhitungan

Pengukuran (I)

(I) (Ampere)

(Ampere)

6,09

4,95

1800

0,00275

0,1

7,38

6,25

1800

0,00347222

0,1

8,00

7,03

1800

0,00390556

0,1

8,54

7,37

1800

0,00409444

0,1

9,00

7,85

1800

0,00436111

0,1

9,55

8,38

1800

0,00465556

0,1

10,05

9,40

1800

0,00522222

0,1

11,31

10,51

1800

0,00583889

0,1

12,12

11,4

1800

0,00633333

0,1

10

13,41

12,6

1800

0,007

0,1

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa semakin besar tegangan


sumber maka arus pada diodenya juga semakin besar. Hal ini menunjukkan
bahwa pada forward bias tegangan dan arus berbanding lurus, sesuai dengan
persamaan V = I.R.

11

Arus hasil pengukuran berbeda dengan hasil perhitungan. Hal ini


terjadi karena kurang presisi alat ukur dan rugi-rugi arus.

2.6.1.2 Arus Dioda Bias Mundur


Contoh Perhitungan:
Untuk tegangan beban 0,01 Volt

Tabel 2.3 Hasil Perhitungan Arus pada Dioda Bias Mundur

No

Sumber (Vs)
(volt)

Tegangan
Beban (VR)

Arus
RR (ohm)

(volt)

Diode Mundur
(I) (mA)

6,09

1800

7,38

1800

8,00

1800

8,54

1800

9,00

1800

9,55

1800

10,05

1800

11,31

1800

12,12

1800

10

13,41

1800

Hasil perhitungan di atas menunjukkan adanya arus yang mengalir


pada kondisi Reversed Bias, walaupun arusnya begitu kecil. Kondisi ini dapat
disebabkan beberapa hal, dalam kasus ini ada 2 kemungkinan utama, yaitu
dioda rusak atau adanya arus minor.

12

Untuk kemungkinan pertama yaitu dioda rusak, penyebab rusaknya


dioda adalah ketika terjadi tegangan yang melampaui kemampuan dioda
(breakdown), atau dioda yang memeng sudah tidak berfungsi (cacat).
Kemungkinan kedua adalah adanya arus minor pada dioda. Saat dioda
diberi prasikap mundur, maka hole pada p dan elektron bebas pada n sebagai
pembawa arus mayoritas akan cenderung menjauhi junction karena hole p
tertarik ke anoda dan elektron n tertarik ke katoda. Namun masih ada
pembawa arus minor yaitu alektron pada p dan hole pada n yang justru
terdorong ke junction dan menghasilkan arus minor yang sangat kecil.

2.6.2 Perhitungan Hambatan Dioda


Dalam menghitung nilai hambatan pada dioda dapat digunakan rumus
sebagai berikut:

Dimana :
RD = Hambatan pada dioda (ohm)
VD = Tegangan pada dioda (volt)
ID

= Arus (Ampere)

2.6.2.1 Perhitungan Hambatan Dioda Bias Maju

Contoh Perhitungan:
Untuk arus 0,00275 A

13

Tabel 2.4 Hasil perhitungan hambatan pada dioda Bias Maju

No

VD
(volt)

Arus
RR (ohm)

Diode Maju (I)

RD (Ohm)

(Ampere)

0,58

1800

0,00275

210,9091

0,59

1800

0,00347222

169,92

0,59

1800

0,00390556

151,0669

0,59

1800

0,00409444

144,0977

0,6

1800

0,00436111

137,5796

0,6

1800

0,00465556

128,8783

0,6

1800

0,00522222

114,8936

0,6

1800

0,00583889

102,7593

0,61

1800

0,00633333

96,31579

10

0,61

1800

0,007

87,14286

Hasil perhitungan menunjukkan adanya hambatan pada dioda saat


keadaan maju. Idealnya hambatan dioda pada keadaan maju adalah nol
sehingga tegangan VR akan sama dengan VS dan tidak ada tegangan VD di
dioda, Penyimpangan ini dapat disebabkan oleh pengaruh suhu yang
meningkatkan hambatan dalam dioda atau hambatan yang muncul dari
tahanan kristal semikonduktor .
2.6.2.2 Perhitungan Hambatan Dioda Bias Mundur

Contoh Perhitungan:
Untuk arus 0,001317 A

14

Tabel 2.5 Hasil perhitungan hambatan pada dioda Bias Mundur

No

VD
(volt)

Arus
RR (ohm)

Diode Mundur (I)

RD (Ohm)

(mA)

6,05

1800

7,38

1800

7,99

1800

8,53

1800

8,99

1800

9,54

1800

10,01

1800

11,31

1800

12,11

1800

10

13,40

1800

Hasil perhitungan di atas mengikuti hasil perhitungan arus


sebelumnya. Terlihat hambatan dioda RD yang sangat besar. Idealnya pada
keadaan mundur RD akan sangat besar (tak hingga) sehingga arus yang terjadi
mendekati 0 sehingga tegangan VR adalah nol.

2.6.3 Grafik Hubungan antara Tegangan dan Arus pada Dioda


2.6.3.1 Grafik Tegangan dan Arus Dioda Bias Maju
Dari hasil perhitungan arus maju dan data tegangan maju dioda dari
hasil percobaan, didapat titik-titik potong, yang kemudian dihubungkan, yang
kemudian membentuk kurva di bawah.

15

Gambar 2.5 Grafik Tegangan dan Arus Dioda Bias Maju

Pada grafik di atas terlihat bahwa pada kondisi forward bias besarnya
arus hampir berbanding lurus dengan besarnya tegangan. Hal ini sesuai
dengan rumus V I .R

2.6.3.2 Grafik Tegangan dan Arus Dioda Bias Mundur


Dari hasil perhitungan arus mundur dan data tegangan mundur dioda
dari hasil percobaan, didapat titik-titik potong, yang kemudian dihubungkan,
yang kemudian membentuk kurva di bawah.

Gambar 2.6 Grafik Tegangan dan Arus Dioda Bias Mundur

Pada saat reverse bias, cenderung tidak akan terjadi arus oleh
pembawa arus mayoritas. Karena baik hole dan elektron sebagai pembawa

16

arus mayoritas masing-masing tertarik ke arah anoda dan katoda. Namun


dapat terjadi arus yang disebabkan pembawa arus minoritas yaitu elektron
pada p dan hole pada n, yang intensitasnya sangat kecil.

2.6.2.3 Grafik Ideal Tegangan dan Arus pada Dioda

Gambar 2.7 Kurva ideal karakteristik V-I dioda

Kedua grafik sebelumnya jika digabung seharusnya tampak seperti


grafik ideal seperti Gambar 2.6. Namun keduanya tampak berbeda. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh adanya rugi-rugi daya pada alat ukur,
pengaruh suhu yang mempengaruhi besar hambartan dioda, atau dioda yang
kurang baik.
Pada gambar grafik di atas dapat diketahui bahwa pada kondisi dioda
diberi prategangan maju (forward bias), terjadi penambahan nilai arus yang
mengalir atau dapat dikatakan nilai tegangan berbanding lurus dengan arus),
sebaliknya ketika dioda diberikan prategangan mundur (reverse bias) maka
arus tidak mengalir hingga batas tegangan tertentu ( 100 volt ), selebihnya
arus akan dapat mengalir ketika dioda dalam keadaan break down.

17

2.7 Kesimpulan
Pada percobaan ini terdapat kemungkinan dioda yang digunakan telah
rusak. Alasan utamanya adalah adanya arus pada keadaan reversed bias,
padahal tegangan yang digunakan masih kecil.
Dengan mengabaikan kemungkinan kerusakan dioda tadi, dari
percobaan tentang karakteristik diode dapat diambil beberapa kesimpulan
diantaranya :
1. Dioda merupakan

komponen listrik berbahan semikonduktor yang

cenderung mengalirkan arus ke satu arah saja.


2. Pada saat dioda diberi prategangan maju (forward bias), maka dioda
dapat mengalirkan arus, hal ini disebabkan tembok potensial turun.
3. Pada saat forward bias tegangan pada dioda kecil, karena hambatan
diodanya kecil.
4. Pada saat forward bias tegangan pada resistor 4,95 V lebih besar
daripada tegangan pada dioda 0,58 V.
5. Pada saat dioda diberi prategangan balik (reverse bias), maka dioda
sulit mengalirkan arus, hal ini disebabkan tembok potensial yang naik
sehingga dioda memiliki hambatan sangat besar.
6. Pada saat reverse bias tegangan beban mendekati nol karena arus
tertahan oleh dioda sehingga tegangan beban mengecil.
7. Pada saat reverse bias tegangan pada diode 6,05 V lebih besar daripada
tegangan pada resistor 0 V.
8. Pada saat reverse bias dimungkinkan timbul arus walaupun tidak pada
keadaan breakdown, yang kemungkinan berasal dari arus minor dioda
walaupun sangat kecil.

Anda mungkin juga menyukai