Anda di halaman 1dari 8

PROSIDING 20 11

Arsitektur

Elektro

Geologi

Mesin

HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK


Perkapalan
Sipil

PELEPASAN BEBAN OTOMATIS MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY


PADA SISTEM TENAGA LISTRIK SULSELRABAR
Zaenab Muslimin & Indrabayu
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea - Makassar, 90245
Telp./Fax: (0411) 588111
e-mail: Zaenab_muslimin@yahoo.com

Abstrak
Dalam sistem tenaga listrik, daya yang dibangkitkan harus disesuaikan dengan daya yang
dibutuhkan konsumen, dan secara teknis disebut sebagai beban sistem. Masalah utama
dalam hal ini adalah jika sistem mengalami gangguan, seperti gangguan mendadak pada
unit pembangkit besar yang menyebabkan jatuhnya unit tersebut maupun gangguan
penyaluran berupa putusnya saluran transmisi yang mengakibatkan sistem mengalami
kehilangan keseimbangan daya. Hal tersebut berpengaruh pada operasi sistem
tenaga[3].Apabila daya yang dibangkitkan lebih kecil dari beban sistem karena beberapa
unit pembangkit jatuh, maka frekuensi sistem akan turun. Jika penurunan frekuensi tidak
terlalu jauh, perbaikan frekuensi masih dapat dilakukan oleh reaksi governor, yaitu dengan
mengatur frekuensi, baik pengaturan pada sisi primer maupun sisi sekunder. Tapi apabila
frekuensi sistem turun tajam karena beberapa unit pembangkit besar jatuh, sehingga
pemulihannya tidak dapat ditanggung oleh kerja governor dan cadangan berputar, maka
perlu dilakukan pelepasan sejumlah beban sistem (load shedding) sama besar atau lebih
kecil dari beban yang berlebih[2]. Penentuan perencanaan pelepasan beban, merupakan
salah satu langkah awal dalam menjaga keandalan sistem, yang merupakan proses simulasi
program pelepasan beban yang bersifat coba-coba (trial and error) guna memperoleh suatu
pengaturan pelepasan beban dengan konfigurasi beban terhadap penurunan frekuensi yang
tepat. Pembahasan masalah dilakukan dengan menggunakan sebuah model sistem
pembangkit listrik tenaga uap (reheat system} dengan menggunakan logika fuzzy
Kata Kunci: sistem tenaga listrik, frekuensi, pelepasan beban, logika fuzzy

PENDAHULUAN
Dalam sistem tenaga listrik, frekuensi sistem harus tetap berada pada standar operasi dari setiap mesin
pembangkit yaitu 50 Hz. Penurunan frekuensi sistem sangat berbahaya bila tidak teramati dengan baik dan
diharapkan bila terjadi penurunan frekuensi dibawah standar harus segera dilakukan tindakan perbaikan,
dimana dalam penelitian ini disimulasikan untuk sistem Sulselrabar dengan menerapkan Logika Fuzzy. Pada
tahun 1965 Loffi A. Zadeh, memperkenalkan suatu konsep matematika tentang himpunan Fuzzy. Teori
himpunan ini mengijinkan adanya ketidakpastian, implementasi teori ini pada sistem pengendali menghasilkan
pengendali fuzzy. Logika fuzzy merupakan cara untuk mendekati cara berfikir manusia dan
mengintegrasikannya ke dalam komputer. Kemampuan logika dan kuantitatif komputer jika digabung dengan
cara berfikir manusia yang mengijinkan adanya ketidakpastian menghasilkan suatu sistem yang sangat
fleksibel. Dengan fieksibilitasnya yang cukup tinggi, pengendali fuzzy dapat melakukan antisipasi terhadap
perubahan pada sistem. Dengan kebebasannya terhadap model matematis, pengendali fuzzy dapat menjadi salah
satu alternatif pengendali yang dapat diandalkan.
Fungsi Alih Pada Sistem Tunggal Pembangkit Uap
Gambar 1. Menunjukkan diagram blok yang mencakup fungsi alih governor, turbin, dan generator yang sesuai
untuk analisis frekuensi beban dalam suatu sistem.
Dalam berbagai studi frekuensi, banyak penelitian yang hanya melihat pada perubahan nilai gangguan Pd (Psp
= 0) yang muncul pada proses pembangkitan yang secara langsung sangat menentukan perubahan frekuensi
sistem, oleh karena itu kita dapat menyederhanakan fungsi alih sistem yang ditunjukkan pada Gambar 1.
menjadi seperti yang digambarkan pada Gambar 2.

Volume 5 : Desember 2011

Group Teknik Elektro


TE11 - 1

ISBN : 978-979-127255-0-6

Pelepasan Beban Otomatis Menggunakan


Arsitektur
Elektro

Geologi

Zaenab M. & Indrabayu


Perkapalan
Sipil

Mesin

1
R

+
Pc

1 sFHP TRH
1 TCH s 1 TRH s

1
1 TG s

Pm +

Pd -

Inersia rotor dan beban

TURBIN

GOVERNOR

1
Ms D

Gambar 1. Fungsi Alih Pembangkit Turbin Uap

Pd +

P +

- Pm

1
Ms

1 sFHP TRH
R1 To s 1 TCH s 1 TRH s
Gambar 2. Fungsi Alih Pembangkit Reheat Turbin Uap

Metoda Pelepasan Beban


Apabila terjadi gangguan sistem yang mengakibatkan daya pembangkitan secara mendadak tidak dapat
melayani beban, maka untuk menghindarkan sistem menjadi koleps perlu dilakukan pelepasan beban secara
cepat. Praktek pelepasan beban (load shedding) dapat dilakukan antara lain dengan memasang UFR pada
berbagai feeder distribusi yang dipilih menurut kondisi setempat. Feeder distribusi yang menyangkut objek vital
seperti rumah sakit sedapat mungkin tidak diberi UFR. Jumlah UFR minimal harus cukup melepas beban
sebesar unit terbesar dalam sistem.
Pengertian Dasar Logika Fuzzy
Logika fuzzy adalah suatu cara untuk menilai atau memetakan suatu keadaan dengan tidak mutlak untuk setiap
keadaan tergantung basis pengetahuan penilainya. Basis pengetahuan ini bersumber pada teori, pengalaman
pakar dan pengetahuan pakar. Pada Gambar 3 dapat dibedakan antara logika klasik yang mempunyai nilai
mutlak 0 atau 1, maka tidak demikian dengan logika fuzzy dimana hasil penilaiannya dipaparkan dalam bentuk
suatu himpunan fuzzy (fuzzy set) dengan fungsi keanggotaan (membership function) yang mempunyai
nilai/derajad keanggotaan (u) berkisar antara 0 dan 1

0
Logika klasik

Logika fuzzy

Gambar 3. Fungsi keanggotaan logika klasik dan logika fuzzy

ISBN : 978-979-127255-0-6

Group Teknik Elektro


TE11 - 2

Volume 5 : Desember 2011

PROSIDING 20 11
Arsitektur

Elektro

Geologi

Mesin

HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK


Perkapalan
Sipil

Teknik Inferensi
Proses pembangkitan output aturan-aturan yang teraktifkan (rules fired) disebut inferensi. Pada contoh
sebelumnya kombinasi input P dan T akan mengaktifkan (fire) aturan nomor 2 dan 3 (lihat Gambar 4) :
1. Jika temperatur DINGIN ( = 0,48) dan tekanan KECIL ( = 0,57) maka aksi katup POSITIF KECIL =
0,48).
2. Jika temperatur DINGIN ( = 0,48) dan tekanan SEDANG ( = 0,25) maka aksi katup NOL ( = 0,25).
Kita lihat bahwa output yang dihasilkan mempunyai yang sama dengan terkecil input karena operasi logika
yang digunakan adalah AND, atau :
Kecil

0,
5
0,
27
5

Sedang

NOL
P

Tekanan

Min (0.25, 0.48) = 0.25


POSITIF KECIL

Dingin

Min (0.57, 0.48) = 0.48


0,
4
8

Temperatur
Gambar 4. Proses Pembangkitan Output (Inferensi)

NL

PK

0,48
0,25
IKM

Aksi katup

Gambar 5. Penggabungan Output yang Teraktivasi dengan Operasi)

Sedangkan penggabungan output-output tersebut dilakukan dengan operasi OR terhadap seluruh output yang
memenuhi syarat. Pada Gambar 5 daerah yang diarsir merupakan daerah hasil operasi OR output PK dan NL.

METODE PENELITIAN
Perancangan Manajemen Pelepasan Beban
Rancangan manajemen pelepasan beban yang berbasis logika fuzzy dalam mempertahankan unjuk kerja
frekuensi pada sistem tenaga listrik, mulai fuzzlfikator, aturan dasar fuzzy, inferensiator, dan defuzzifikator
simulasikan dengan bantuan program Matlab 7.5, dengan memperoleh data-data sistem interkoneksi
Sulselrabar, seperti diagram satu garis, sistem pembangkitan, saluran transmisi dan beban sistem. Adapun
sebagai gambaran sistem pembangkit yang diamati sebagai proses terjadinya perubahan frekuensi sistem
sehingga perlu adanya manajemen pelepasan beban dan implementasi logika fuzzy, tampak jelas pada Gambar
6.

Volume 5 : Desember 2011

Group Teknik Elektro


TE11 - 3

ISBN : 978-979-127255-0-6

Pelepasan Beban Otomatis Menggunakan


Arsitektur
Elektro
Pd +

Geologi

P +
- Pm

Zaenab M. & Indrabayu


Perkapalan
Sipil

Mesin

1
Ms

(1)

Relay Frek
D
Fuzzy

1 sFHPTRH
R(1 TG S )(1 TCH S (1 TRH S )

Gambar 6. Rancangan implementasi fuzzy pada sistem pembangkit frekuensi

Implemented logika yang dikembangkan disini memiliki dua masukan dan satu keluaran. Kedua masukan itu
merupakan mo (t) sebagai hasil laju perubahan frekuensi sistem per detik pada waktu (t), f(t) yang merupakan
selisih frekuensi pada waktu t dengan frekuensi pada waktu (to). Dipilihnya perubahan frekuensi pada waktu,
f(t) yang berupa perubahan frekuensi pada waktu (t) karena dapat menunjukkan letak gangguan yang terjadi
pada sistem pembangkit tenaga dan dipilihnya laju perubahan frekuensi sistem per detik pada waktu mo(t)
sebagai salah satu masukan karena dapat sebagai petunjuk mengenai besarnya gangguan yang sedang terjadi
dan sekaligus sebagai petunjuk oleh logika fuzzy untuk melakukan perhitungan yang berupa perintah lepas
sejumlah beban sistem (Pshed), beban sistem inilah yang akhirnya akan menjadi data keluaran dan
implementasi logika fuzzy (Pshed),
Metode Defuzzyfikasi
Dalam perancangan sistem ini, metode defuzzifikasi yang dipergunakan adalah Centrold dan Mean of
Maximum. Untuk kasus pada sistem ini dimana bentuk grafik fungsi keanggotaan adalah simetris dan
menggunakan teknik inferensi IKM, maka rumus metode Centrol dapat dipermudah menjadi:
m101 (x)
x
01
dimana i menyatakan indeks daerah kontrol, sedangkan m adalah nilai tengah/mean daerah kontrol. Jadi dalam
contoh sebelumnya output PK teraktivitas dengan derajat 0,48 dan output NL teraktivasi dengan derajat 0,25.
misal PK mempunyai mean 0, maka nilai

0x0,25 150 x 0,48


0,25 0,48

Disain Program Matlab 7.5


Dalam implementasi program Matlab 7.5 untuk simulasi pelepasan beban sistem, dibuat dalam beberapa
program Matlab yang terdiri satu main program dan beberapa subprogram, antara lain :
*m.zaenab-1
Merupakan main program yang menampilkan berbagai tombol-tombol instruksi perhitungan untuk
pemanggilan sub program, menampilkan nilai parameter sistem dan grafik hasil perhitungan. Mengenai
gambaran proses pada file m.zaenab-1 dapat dilihat pada program alir pada Gambar 7.a.
* m.zaenab-2
Pada program zaenab-2, dilakukan suatu proses perhitungan pelepasan beban yang dilakukan dengan
menggunakan perhitungan fuzzy, matematis (rumus dasar), dan ditampilkan secara bersamaan pada program
m.agus untuk dapat dibandingkan langsung hasilnya baik secara grafik maupun tampilan angkanya. Secara
diagram alir proses dapat ditunjukkan pada Gambar 7.b
*m.zaenb- 3
Pada program zaenab-3, dibuat program untuk menampilkan jadual pelepasan beban untuk tiap tahapan
frekuensi yang dilakukan berdasarkan perhitungan fuzzy.

ISBN : 978-979-127255-0-6

Group Teknik Elektro


TE11 - 4

Volume 5 : Desember 2011

PROSIDING 20 11
Arsitektur

Elektro

Geologi

HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK


Perkapalan
Sipil

Mesin

Mulai
Inisialissi
Mulai
Hitung
Inisialisasi
Hitung, Mo

Zaenab- 2

Fuzzy

Editor

Hitung Shed Fuzzy;


Hitung Shed Rumus
Hitung Output dengan
Rangekuta

Fuzzy

Fuzzy

Tampilkan
Output

Selesai

Selesai

Gambar 7. a. Program zaenab-1 b. Program zaenab-2

HASIL DAN BAHASAN


Simulasi Pelepasan Beban pada Pembangkit SulSelrabar Berbasis Logika Fuzzy

Kondisi Sistem SulSelrabar pada saat pembangkit sektor Sengkang lepas dari sistem interkoneksi Sulawesi
Selatan, dimana terjadi pada saat Luar Waktu beban Puncak (LWBP). Maka diperoleh data sebagai berikut:
Hz
= 39,09 Detik
Hg
=
6,26 Detik
F0
= 50 Hz
PGOT =
579,2 MW
PSOT = 135 MW
PGO =
488,2 MW
Pbo = 488,2 MW
PSO =
135 MW
Interval waktu diambil sebesar 0,5 detik, jadi t 0= 0,5 t1=1,0 t2=1,5 t3=2,0 dan seterusnya, hasil
simulasi Gambar 8.

Gambar 8. Kondisi frekuensi sistem SulSelrabar apabila sektor Sengkang lepas


pada Luar Waktu Beban Puncak

Volume 5 : Desember 2011

Group Teknik Elektro


TE11 - 5

ISBN : 978-979-127255-0-6

Pelepasan Beban Otomatis Menggunakan


Arsitektur
Elektro

Geologi

Mesin

Zaenab M. & Indrabayu


Perkapalan
Sipil

Kondisi PLN pada saat pembangkit sektor Sengkang lepas dari sistem interkoneksi Sulawesi Selatan,
dimana terjadi pada saat Waktu beban Puncak (WBP). Maka diperoleh data sebagai berikut :
Hz
= 39,09 Detik
Hg
=
6,26 Detik
F0
= 50 Hz
PGOT =
579,2 MW
PSOT = 135 MW
PGO =
511,1 MW
Pb0 =
511,1 MW
PSO =
135 MW
Interval waktu diambil sebesar 0,5 detik, jadi t0= 0 t1=0,5 t2=1,5 t3=2,0 dan seterusnya, hasil
simulasi Gambar 9.

Gambar 9. Kondisi frekuensi sistem SulSelrabar apabila sektor Sengkang lepas pada
Waktu Beban Puncak

Pelepasan Beban Saat Luar Waktu Beban Puncak (LWBP)


Data kontrol pembangkit sebagai berikut
Frekuensi Nominal (Fo)
Frekuensi Pemulihan
Beban Sistem (Pgot)
Beban gangguan (Psot)
Inersia pembangkit (Hg)
Setting relay lepas
Waktu tunda

: 50 Hz
: 50 + 0,5 Hz
: 579,2 MW
: 135 MW
: 6,26
: 0,001 p.u/relay
: 0,5 detik

Selanjutnya didapat respons frekuensi dan kerja manajemen logika fuzzy sebagai berikut:
1. Besar gangguan 135 MW (0.104 pu), dihasilkan simulasi frekuensi akhir yang terjadi dan hasil pelepasan
bebannya sebagai berikut, ternyata tidak diperlukan adanya pelepasan beban (sistem masih mampu
mengkompensasi sendiri) dengan frekuensi akhir 48,5 Hz dan frekuensi pulih 49,7 Hz seperti tampak pada
Gambar 10.

Gambar 10. Simulasi pelepasan beban saat luar waktu beban puncak (LWBP) dengan
gangguan 135 MW (0,104 pu)

ISBN : 978-979-127255-0-6

Group Teknik Elektro


TE11 - 6

Volume 5 : Desember 2011

PROSIDING 20 11
Arsitektur
2.

Elektro

Geologi

Mesin

HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK


Perkapalan
Sipil

Gangguan 135 MW (0.1pu), hasil simulasi tampak pada Gambar 9 yang menunjukkan bahwa Frekuensi
akhir yang tercapai adalah 1,65 pu (48,35 Hz) dengan frekuensi pulih 49,6 Hz dan penjadualan pelepasan
beban dengan logika fuzzy dapat dilihat pada Gambar 11:

Gambar 11. Simulasi pelepasan beban saat Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) dengan
gangguan 135 MW (0,1 pu)

Pelepasan Beban Saat Waktu Beban Puncak (WBP)


Data kontrol pembangkit sebagai berikut:
Frekuensi Nominal (Fo)
Frekuensi Pemulihan
Beban system (Pgot)
Beban gangguan (Psot)
Inersia pembangkit (Hg)
Setting relay lepas
Waktu tunda

: 50 Hz
: 50 + 0,5 Hz
: 579,2 MW
: 135 MW atau 0,2 p.u
: 6,26
: 0,001 p.u/relay
: 0,5 detik

Didapat respons frekuensi berdasarkan logika fuzzy sebagai berikut:


Untuk gangguan 135 MW (0,2 pu), hasil simulasi tampak pada Gambar 10 yang menunjukkan bahwa
Frekuensi akhir yang tercapai adalah 48.4 Hz dengan frekuensi pulih 49.5 Hz terlihat pada Gambar 12 .

Gambar 12. Simulasi penglepasan beban saat waktu beban puncak WBP dengan gangguan
135 MW (0,2 pu)

SIMPULAN

Untuk kondisi Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) dengan gangguan 135 MW (0,1pu) dengan pelepasan
beban, frekuensi yang dicapai adalah 48.35 Hz dengan pemulihan frekuensi 49,6 Hz dengan setting UFR
relay 0.001 pu.

Volume 5 : Desember 2011

Group Teknik Elektro


TE11 - 7

ISBN : 978-979-127255-0-6

Pelepasan Beban Otomatis Menggunakan


Arsitektur
Elektro

Geologi

Mesin

Zaenab M. & Indrabayu


Perkapalan
Sipil

Untuk kondisi Waktu Beban Puncak (WBP) dengan gangguan 135 MW (0,1pu) frekuensi meningkat
diatas batas toleransi yaitu sekitar 50,9 Hz sehingga diperlukadengan pelepasan beban. Setelah pelepasan
beban diperoleh frekuensi yang dicapai adalah 48.4 Hz dengan pemulihan frekuensi 49,5 Hz dengan
setting UFR relay 0.001 pu.

DAFTAR PUSTAKA
AIEE COMMITTEE REPORT, 1955. Automatic Load Shedding, IEEE Transactions on Power Systems
AIEE COMMITTEE REPORT,1973 Dynamic Model for Steam and Hydro Turbines In Power System
Studies IEEE Transactions on Power Systems.
Away, gunaidi Abdia. 2006. The shorcut of Matlab Programing. Informatika, Bandung.
Cekmas Cekdin, 2007. Sistem Tenaga Listrik. Andi, Yogyakarta.
Hutahuruk, T.s.,M.sc., Prof.,1996. Transmisi Daya Listrik Erlangga, Jakarta.
Anderson, P.M. dan M. Mirheydar, M.1990, A Low Order System Frequency response Model. IEEE
Transactions on Power Systems.
Anderson, P.M. dan M. Mirheydar, M.,1992. An Adaptive Method for Setting Under Frequency Loads
Shedding Relay IEEE Transactions on Power Systems.
Indrajaya, Y., 2000. Simulasi Pengendali Temperatur Ruang Dengan Pengendali Berbasis Logika Fuzzy,
Universitas Indonesia : Skripsi.
Marsudi, Djiteng. 2006. Operasi Sistem Tenaga Listrik. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Saadat Hadi, 1999. Power System Analysis, McGraw-Hill.
Stevenson, William D., Jr. 1996. Analisis Sistem Tenaga Listrik Edisi 6 Erlangga, Jakarta
Kosasih, 2001.Pelepasan Beban dengan Rele Frekuensi Kurang Studi Kasus Sistem Tenaga Listrik JawaBali, Universitas Indonesia Tesis.
Kundur, P,1994. Power System Stability and Con/r0/Singapore : McGraw-Hil Inc.
Laporan Jurnal, FUZZY LOGIC PROGRAM 2.0.
Marsudi, D.,1990. Operasi Sistem Tenaga Listrik Jakarta : Balai Penerbit dan Humas ISTN.
Nagrath, IJ. dan Kothari D.P., Modem Power System Analysis
Prasetijo. D. Frequency Respone Following Sudden Load-Generation Imbalance, PLN-P3B Journal, August,
1998.
Stevenson, W.D, Element of Power System Analysis
Wood, Allen J. dan Bruece F. Wollenberg, Power Generation and Operation Control.

ISBN : 978-979-127255-0-6

Group Teknik Elektro


TE11 - 8

Volume 5 : Desember 2011

Anda mungkin juga menyukai