SAVE OUR MANUFACTURE
Home Gallery
Friday, February 10, 2012
Teknologi Dasar Automatic Gas Burner ( Untuk Food IMPOSSIBLE IS NOTHING !
Manufacture )
Dedy Londong
Jakarta,
Indonesia
View my
complete profile
Kategori Blog
Atitude (8)
Experience (17)
How to Make (12)
Knowledge (60)
My Diary (10)
Others (5)
Penggunaan Energi panas dalam industri, terutama food manufacture, sudah menjadi kebutuhan Puisi (3)
dasar. Dalam prakteknya Energi panas didapat dari Electric Main Power, seperti heater, atau Skill (9)
Pemanfaatan gas LPG. Dari segi biaya, penggunaan gas LPG masih lebih efisien dibanding Electric UNDANGUNDANG (3)
Heater, terutama untuk pembebenan panas tinggi.
Top List Artikel
Elpiji, pelafalan bahasa Indonesia dari akronim bahasa Inggris; LPG (liquified petroleum
gas,harafiah: "gas minyak bumi yang dicairkan"), adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon
yang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah
menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C 3H 8) dan butana (C 4H 10). Elpiji juga
mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C 2H 6) List Artikel
dan pentana(C 5H 12).
► 2014 (3)
Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil
► 2013 (12)
dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk
cair dalam tabungtabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas ▼ 2012 (57)
(thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya ► Dec 2012 (4)
sekitar 8085% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam ► Nov 2012 (5)
keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1.
► Oct 2012 (4)
Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uapnya, juga bervariasi tergantung ► Sep 2012 (3)
komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi ► Aug 2012 (4)
butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni
► Jul 2012 (3)
pada 55 °C (131 °F).
► Jun 2012 (4)
Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana dan elpiji
butana. Spesifikasi masingmasing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak dan ► May 2012 (2)
Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji campuran. ► Apr 2012 (8)
Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut: ► Mar 2012 (5)
▼ Feb 2012 (7)
Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar
Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat Mengoptimalkan Struktur
Organisasi
Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder. Perusahaan
Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat. Bagaimana Proses
Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah. Pembuatan Kondom
(Condom)
Menikmati Sunset di
Salah satu risiko penggunaan elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi gas Tanah Lot, Bali
sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, gas elpiji tidak berbau, Perbaikan Sistem
tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung gas. Menyadari itu Pendidikan untuk
Pertamina menambahkan gas mercaptan, yang baunya khas dan menusuk hidung. Langkah itu Pertumbuhan Ind...
sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung gas. Tekanan elpiji cukup besar Dimana "Kelompok 10%"
(tekanan uap sekitar 120 psig), sehingga kebocoran elpiji akan membentuk gas secara cepat dan Anda ?
mengubah volumenya menjadi lebih besar. Teknologi Dasar
Automatic Gas Burner
Sumber : Wilkipedia ( Untuk Food ...
Dasar Implementasi Lean
Berikut beberapa penggunaan Gas Burner dalam Industri makanan :
Manufacturing
► Jan 2012 (8)
► 2011 (25)
► 2010 (3)
► 2009 (16)
► 2008 (2)
Pageviews
2 0 5 0 7 4 0
Join this site
with Google Friend Connect
Members (62) More »
Dalam Industri Makanan / Food Manufacture, proses pemasakan (Cooking,Boilling, Smoking,
Frying, Brewing, dll ) produk dengan heating atau pemanasan sangat besar pengaruhnya.
Temperature dan waktu pemanasan merupakan variabel utama. Faktor ini yang mempengaruhi
kualitas produk. Dalam industri skala menengahpun, jika kendalinya dilakukan oleh manusia tidak
akan optimal dan standard hasil akhirnya. Already a member? Sign in
Dari pengamatan, saat ini diindonesia sudah banyak terdapat Automatic Gas Burner dijual
dipasaran, mulai dari buatan China hingga German. Dalam sistem Automatic Gas Burner Down Load Box
sebenarnya tidak ada yang keliru, karena sudah terstandarisasi. Ini masalah Design Machine, saat
Burner ini dicangkok ke Mesin – mesin utama, terkadang ada yang dipaksakan. Misal, beberapa
part electronik yang disarankan tidak berada di area lembab, malah diinstal disana. Efeknya tingkat
break down mesin tinggi dan beberapa controller part memiliki life time yang sangat pendek,
efeknya setiap akhir bulan kami pusing melihat biaya maintenance yang sangat tinggi.
Berawal dari case ini, kami coba lebih memahami logika Automatic Gas Burner untuk keperluan
Maintenance dan Pembuatan mesin, dengan memperhatikan aspek Safety.
3 Unit utama dalam Perncangan system Automatic Gas Burner :
1. Unit Suplay gas
2. Unit suplay Udara
3. Unit pengapian
Ketiga unit memiliki sistem internal dan saling berhubungan, dikendalikan oleh burner controller atau
management burner, yang berfungsi sebagai pusat kendali. Sistem Safety sangat terkait dengan
Unit – unit ini :
1. Jika Unit Suplay udara tidak bekerja, Total sistem harus automatis off
Gas memerlukan Oksigen untuk menjadi api. Jika Udara tidak suplay, maka gas akan terkumpul
diruang, dan akan sangat membahayakan.
2. Jika Unit pengapian tidak bekrja, total sistem harus automatis off
Sama dengan poin pertama, Jika Gas dan Oksigen tidak tercampur, dan diwaktu bersamaan
ingition tidak bekerja, maka kumpulan Gas ini akan sangat berbahaya.
3. Jika tidak ada api dalam waktu tertentu, maka sistem automatis off.
Aspek dasar Safety prinsip kerja Automatic Gas Burner yaitu; 1) bagaimana sistem bisa
mendeteksi adanya Suplay LPG dan Udara. 2) Bisa mendeteksi terjadinya api/flame secara
automatis.
Apek dasar tingkat efisiensi konsumsi LPG yaitu; 1) Sistem memiliki mekanisme pengatur untuk
volume udara dan Gas sampai mendapat campuran yang sempurna dan efisien. 2) Sistem
Live Traffic Feed
dilengkapi oleh Sensor temperature objeck pemasakan ( produk / ruang ), sehingga secara
A visitor from Denpasar,
automatis sistem burner running saat dibutuhkan.
Indonesia viewed Dasar
Perancangan Meja dan Kursi
Berikut Skema Dasar Automatic Gas Burner
Ergonom... 4 mins ago
A visitor from Indonesia
viewed Bagaimana Proses
Pembuatan Resleting ( Z... 5
A visitor from Purwodadi,
mins ago
Indonesia viewed Kepuasan
Pelanggan (Customer
Satisfactio... 6 mins ago
A visitor from Jakarta,
Indonesia viewed Dasar
Penentuan Jumlah Sample
A visitor from Surabaya,
Penelitian 8 mins ago
Indonesia viewed Komitmen
Organisasi 14 mins ago
A visitor from Jakarta,
Indonesia viewed Kepuasan
Pelanggan (Customer
A visitor from Indonesia viewed
Satisfactio... 14 mins ago
"Teknologi Dasar Automatic
Gas Burner ( Untuk Food
Manufacture )" 16 mins ago
A visitor from Indonesia viewed
"Memahami Fungsi PPIC (
Production Planning Inventory
Control )" 17 mins ago
A visitor from Bandung, Jawa
Barat viewed "Bagaimana
Proses Pembuatan Ban Mobil"
17 mins ago
A visitor from Indonesia viewed
"Memahami Pompa Benam (
Submersible Pump )" 17 mins
A visitor from Jakarta, Jakarta
ago
Raya viewed "Kepuasan
Realtime view · Get Feedjit
Contact Form
Name
Email *
Message *
Skema Dasar Automatic Gas Burner
Send
Penjelasan Skema :
1. Sensor Product menginstruksikan sistem Burner On.
2. Unit Suplay Udara bekerja terlebih dahulu, jika sudah Ok, baru diikuti Ignition / pengapian,
dalam watu singkat diikuti oleh terbukanya suplay gas.
3. Unit Suplay Gas, terdiri dari : Gas Station, Gas reducer / regulator, Indikator tekanan
Gas/Manometer, Solenoid Gas.
Solenoid Gas : maksimum pressure gas bisa sampai 500 mili Bar. Solenoid Gas berbeda dengan
Solenoid angin atau air. Untuk keperluan Design, Spare Part ini di design dengan standar safety
tinggi, dan sistem electric penarik coil menggunakan Arus DC, jadi 1 unit selenoid complete dengan
rangkaian penyearah, jika input utama menggunakan arus AC. Beberapa Selenoid yang ada di
pasaran dikeluarkan oleh Weishaupt, Brahma, Rheem, dll.
Gas reducer : Untuk mengatur tekanan gas yang digunakan untuk proses pengapian
4. Unit Suplay udara, terdiri dari Blower, Katup pengatur volume udara, Sensor Tekanan Udara
Blower : Dalam Sistem tertutup yang tidak memungkinkan mendapat suplay udara bebas, udara
dipaksa masuk ke sistem dengan blower.
Katup pengatur volume udara : katub ini digunakan untuk mengatur volume udara masuk, agar
terjadi campuran ideal antara udara dan gas.
Sensor Tekanan udara : Part ini untuk mendeteksi apakah Udara sudah masuk dengan tingkat
tekanan yang sesuai.
5. Unit pengapian, terdiri dari Electrode / ignition, Ignition Trafo, Flame Detection, Burner
Electrode/ignition : Sumber api ( pemantik ), didesain bekerja hanya beberapa detik, ciri dari ignition
ini harus mampu menahan suhu sangat tinggi ( baja karbon ) dan di bungkus keramik, karena
dengan tegangan sangat tinggi digunakan keramik untuk menahan kebocoran ke body / ground.
Ignition Trafo : Kurang lebih seperti Trafo Step up, Type yang kami pakai Weishaupt, WZG 01/V
( 230 V/5060 Hz/100 VA )
Flame Detection : Ada beberapa type yang ada dipasaran. Pada prinsipnya Flame detection bisa
menahan temperature api blower maksimum.
Burner : Seperti tungku, disesuaikan dengan kebutuhan, low pressure atau high pressure, di burner
inilah dilakukan pencampuran antara Gas dan Udara, dan dipasang pemicu api (ignition/electrode)
6. Controler, unit ini merupakan pusat kendali seluruh system. Semua Signal Input seperti Sensor
product, Flame Detection, Signal Tekanan udara, dan beberapa input lain ( Timer ), diproses untuk
memberikan output yang diinginkan. ( sesuai dengan Logika Design )
7. Berdasarkan data aktual dilapangan, sebaiknya dipisah antara Controller ini dengan Unit
pemasakan ( Boiler, Cooker, Breweer , Smoker ), untuk menghindari area Lembab. Jadi part yang
dicangkok / terinstall di mesin hanya part yang tahan kelembaban.
8. Ini hanya skema dasar, dari design ini, sangat memungkinkan adanya pengembangan lebih
lanjut. Misalnya, sistem lorong api, penggunaan panas langsung untuk memasak, atau,
menggunakan media lain. Seperti oil Heat transfer.
Perkembangan Teknologi modern, membuat unit Automatic Gas Burner semakin compact, simple,
dan portable . Sebelum menggunakan type Unit, pastikan sesuai dengan spesifikasi mesin anda,
sehingga memudahkan dalam perawatan dan awet.
Vidio, mengenai setting Gas Burner
Original Vidio buka Link berikut : http://www.youtube.com/watch?v=8NYgdb2Lqco&feature=related
Semoga artikel ini bernafaat
Posting by Dedy Londong di 12:15 PM
Label: Experience, How to Make, Knowledge
4 comments:
Gas Elpiji February 21, 2012 at 4:17 PM
Bagus banget artikelnya. Tapi bagaimana kalau untuk keperluan rumahtangga? kunjungi
GasElpiji.com
Reply
Replies
Dedy Londong February 21, 2012 at 5:33 PM
Kami sudah coba sistem ini, untuk keperluan rumah tangga lebih mudah,karena
suplay udara untuk burning menggunakan sistem terbuka (dengan udara luar), beda
dengan tertutup dimana udara harus diinject kedalam burner.Tapi lebih baik sistem ini
digunakan untuk Home Industri, jadi benefitnya bisa lebih terasa.
Reply
puteri utami July 2, 2015 at 12:57 PM
PT. Citra Nusantara Energi sebagai distributor Gas Alam cocok digunakan di Industri/alat
transportasi pribadi/umum. AMAN, LEBIH RAMAH LINGKUNGAN & HARGA BERSAING. For more
info CALL (031) 8550858 or klik http://cne.co.id/ :)
Reply
Marchella Winata August 27, 2015 at 11:12 PM
Agen Bola
Agen Judi
Agen Judi Online
Agen SBOBET
Agen IBCBET
Agen Casino
Poker Online
Agen Judi Terpercaya
Prediksi Bola
Bandar Judi
Bandar Bola
Judi Online
Bola Online
Prediksi Swansea City VS Manchester United
Prediksi Atalanta VS Frosinone
Prediksi Bochum VS Monaco
Reply
Enter your comment...
Comment as: Google Account
Publish
Preview
Search This Blog
Search
Follow by Email
Email address... Submit
Simple template. Powered by Blogger.