MATERI MATRIKULISI
PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN UNJA
Oleh
R. SIHOTANG
Ruang Lingkup:
Himpunan, Hubungan, Fungsi, Kalkulus,
dan Matriks.
Sasaran:
Mahasiswa Program Studi Agribisnis yang
diterima pada
Program Pascasarjana
Fakultas pertanian Univ. Jambi
Tujuan :
Mahasiswa diharapkan mampu memahami
konsep-kosep Matematika dalam penerapannya pada persoalan ekonomi.
Matematika Ekonomi
Kompetensi:
Mampu menyelesaikan persoalan
Ekonomi dan Bisnis dengan alat analisis
Matematika.
Literatur
Chiang A.C, 1984. Fundamental Methods
of Mathematical Economics. Third Edition,
Mc Graw-Hill Book Inc. New York
Johannes, H dan Handoko, BS. 1994.
Pengantar Matematika untuk Ekonomi.
Edisi ke empat belas. LP3ES. Jakarta
Matematika Ekonomi
Materi:
Pegertian Matematika
Himpunan
Sistem Bilangan
Fungsi
Fungsi Linear
Fungsi non Linear
Diferensial Fungsi Sederhana
Diferensial Fungsi Majemuk
Aljabar Matriks
Matematika Ekonomi
MATEMATIKA
ASAL KATA
Asal kata : MATHEIN artinya mempelajari atau
belajar. Dengan mempelajari matematika, seseorang akan terbiasa
mengatur jalan pemikirannya dgn
sistematis.
Berpikir matematis:
Seseorang yg hendak menem-puh jarak 2 mil akan
MEMILIH naik mobil dari pada jalan kaki, kecuali jika
waktunya banyak terluang atau sedang berolah raga.
Berpikir matematis:
Untuk dapat mengenderai mobil, harus belajar
menyupir. Untuk dapat supir mobil yang baik,
dia perlu pengetahuan matematika.
Matematika, merupakan sarana = pendekatan
untuk suatu analisa.
Dengan mempelajari matematika, membawa
sese-orang kepada kesimpulan dalam waktu
yang singkat.
Matematika Ekonomi
Matematika Ekonomi
Matematika Ekonomi
10
Matematika
Data
Ekonomi
Ekonometrika
- Deduksi
- Induksi
- Model
- Mengolah data
- Mengambil
kesimpulan
Matematika Ekonomi
11
Teori Ekonomi
Fakta
deduktif
Model atau
Hipotesis
Data Ekonomi
Satu Persamaan
Teori Statistika
Metode
Ekonometrika
Simultan
induktif
Teori
Diterima
Teori
Ditolak
Matematika Ekonomi
Teori
Disempurnakan
12
Matematika Ekonomi
13
HIMPUNAN = GUGUS
Silabus:
Definisi, pencatatan dan himpunan khas
Himpunan Bagian
Pengolahan (operasi) himpunan
Hubungan
Matematika Ekonomi
14
15
16
Himpunan khas:
a. Himpunan Semesta (S) atau Universum (U)
Merupakan himpunan keseluruhan obyek yang
sedang dibicarakan
S = { x / x bilangan ganjil }, berarti semua bil ganjil
b. Himpunan kosong (emty set)
E = { } himpunan kosong atau dicatat dengan
Matematika Ekonomi
17
Perhatikan: P = { 2, 3, 4 }
Untuk menyetakan keanggotaan dicatat dengan
Jadi: 2 P
3P
4 P.
Tanda baca unsur atau elemen atau didalam
Matematika Ekonomi
18
2. Himpunan bagian
Suatu himpunan A merupakan himpunan bagian
dari himpunan B, jika dan hanya jika setiap
unsur A juga merupakan unsur himpunan B.
A = { 2, 4, 6 };
B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 }
Dicatat : A B,
baca A himp. bagian B atau A anak gugus dari B
Sebaliknya dicatat: B
A, baca B mencakup A
Tanda
dibaca bukan himpunan bagian dan
tanda
dibaca tidak/bukan mencakup
19
Contoh:
X = { 1, 2, 3, 4 }
Himpunan bagiannya:
a.Memilih semua unsur:
X4 = { 1, 2, 3, 4 }
X31 = { 1, 2, 3 }
X32 = { 1, 2, 4 }
X33 = { 1, 3, 4 }
X34 = { 2, 3, 4 }
c. Memilih dua unsur
X21 = { 1, 2 }; X22 = { 1, 3 }
X23 = { 1, 4 }; X24 = { 2, 3 }
X25 = { 2, 4 }; X26 = { 3, 4 }
Matematika Ekonomi
20
d. Memilih 1 unsur:
e. Tanpa memilih
X11 = { 1 }; X12 = { 2 }
X13 = { 3 }; X14 = { 4 }
X0 = {
1 elemen:
1
2 himp bag
2 elemen:
1 2 1
4 himp bag
3 elemen:
1
3 3 1
8 himp bag
4 elemen: 1
4
6 4
1 16 himp bag
5 elemen: 1 5
10 10 5 1 32 himp bag
Disebut segitiga Pascal = bilanga Binom Newton
Matematika Ekonomi
21
Latihan:
Matematika Ekonomi
22
Operasi Gabungan ( U )
A U B = { x / x A atau x B }
A U B baca: A union B; A gabung B; A atau B.
Jika A = { 3, 5, 7 );
B = { 2, 3, 4, 8 }
A U B = { 3, 5, 7, 2, 4, 8 } atau { 2, 3, 4, 5, 7, 8 }
Matematika Ekonomi
23
Sifat-sifat gabungan
a. A U B = B U A Hukum komutasi
b. A
(A U B) dan B
(A U B)
Matematika Ekonomi
24
s
A
Matematika Ekonomi
25
Sifat : a. A B = B A
b. (A B)
(hukum komutasi)
A dan (A B)
Operasi selisih
Selisih himpunan A dan B, dicatat dengan A B
A B = { x / x A, tetapi x B }
Diagram Venn A B sebagai berikut:
S
A
Matematika Ekonomi
26
Misal: A = { a, b, c, d };
B = { f, b d, g }
A B = { a, c } serta B A = { f, g }
A B sering dibaca A bukan B.
Sifat: a (A B)
A; (B A)
Matematika Ekonomi
27
Komplemen
A = { x / x S, tetapi x A }
baca komplemen A atau bukan A
Matematika Ekonomi
28
Sifat: a. A U A = S
b. A A =
c. (A) = A
Latihan 1
Gambarkan sebuah diagram venn untuk
menunjukkan himpunan universal S dan himpunanhimpunan bagian A serta B jika:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 }
A = {2, 3, 5, 7 }
B = {1, 3, 4, 7, 8 }
Kemudian selesaikan :
a). A B
b). B A
d). A U B
e) A B
g). (A U B) h) (A B)
c) A B
f) B A
Matematika Ekonomi
29
Latihan 2
Isilah cell dibawah ini dengan tanda keanggotaan
himpunan: atau
Matematika Ekonomi
30
Hubungan
Himpunan Hasil kali Cartesius
Apabila ada dua himpunan X dan Y masing-masing
x X dan y Y, maka dari dua himpunan terserbut
dapat disusun himpunan yang beranggotakan
pasangan urut atau pasangan tersusun (x, y).
Contoh sederhana, misalkan nilai ujian mate-matika
diberi dari angka 1 hingga 4, sedang-kan pekerjaan
rumah diberi angka 1 hingga 3.
Jadi : X = {1, 2, 3, 4} sedangkan
Y = {1, 2, 3}
Himpunan hasil kali Cartesius adalah:
X x Y = {(x, y)/ x X, y Y}
Matematika Ekonomi
31
Y
2
(1, 1)
(2, 1)
(3, 1)
(4, 1)
(1, 2)
(2, 2)
(3, 2)
(4, 2)
(1, 3)
(2, 3)
(3, 3)
(4, 3)
Matematika Ekonomi
32
PR = {1, 2} malas
PR = {3, 4} rajin
H1
H4
H2
H3
Matematika Ekonomi
34
Kesimpulan:
Himpunan hasil kali Cartesius adalah
himpunan pasangan urut atau tersusun
dari (x, y) dimana setiap unsur x X
dipasangkan dengan setiap unsur y Y.
X x Y = { (x, y) / x X, y Y }
Daerah hubungan
Dh = { x / x X}
Daerah hubungan:
Wh = { y / y Y}
Matematika Ekonomi
35
SISTEM BILANGAN
1. Pembagian bilangan
Bilangan
2; -2;
1,1; -1,1
Nyata
+ dan -
Khayal
Akar negatip
Rasional
Irrasional
Bulat
(-4) = 2
1; 4; 8;
termasuk
0
Pecahan
Matematika Ekonomi
; 2/7 dsb
36
2. Tanda pertidaksamaan
Tanda < melambangkan lebih kecil dari
Tanda > melambangkan lebih besar dari
Tanda lebih kecil dari atau sama dengan
Tanda lebih besar dari atau sama dengan
3. Sifat
Jika a b, maka a -b
Jika a b dan x 0, maka x.a x.b
Jika a b dan x 0, maka x.a x.b
Jika a b dan c d, maka a + c b+ d
Matematika Ekonomi
37
Fungsi
Silabus:
a. Pengertian
b. Macam-macam fungsi
c. Fungsi Linear
d. Fungsi non Linear
Matematika Ekonomi
38
Pengertian
Himpunan hasil kali Cartesius ini dikenal dgn
hubungan. Tetapi ada hubungan dimana satu unsur
X dihubungkan dengan satu unsur Y. (tidak setiap
unsur X dihubungkan dengan setiap unsut Y)
Dengan denah Venn sbb:
X
Hubungan 1 - 1
y1
x2
xn
y1
yn
X
x1
x2
Gambar di atas, nilai x1 dan x2 dalam X, dihubungkan dengan nilai y1 dalam Y, dengan bentuk y = f(x)
Fungsi disebut juga TRANSFORMASI, jadi x di
transformasikan di dalam
himpunan y.
Matematika Ekonomi
40
ditransformasi
41
Perhatikan: y = f(x)
x merupakan sebab (variabel bebas)
y akibat dari fungsi (variabel terikat)
Himpunan semua nilai-nilai x, disebut sebagai
Domain atau Daerah fungsi (Df) dan nilai y disebut
dengan Range atau Wilayah fungsi (Rf = Wf).
Df = { x / x X }
Wf = { y / y Y }
Misal: Biaya total C dari suatu perusahaan setiap hari
merupakan fungsi dari output Q tiap hari:
C = 150 + 7Q. Perusahaan memiliki kapasitas
limit sebesar 100 unit per hari.Berapa Daerah
dan Range dari fungsi biaya?
Jawaban:
Df = { Q / 0 Q 100 }
Rf = { C / 150 C 850 } Dapat Anda jelaskan ?
Matematika Ekonomi
42
Macam-macam fungsi
a. Fungsi
Polinomial
Bentuk umumnya :
y = a + bx + cx2 + . . . + pxn
Slope = a1
a0
case c < 0
x
a0
Konstan, jika n = 0
Linear, jika n = 1
Kuadratik, jika n = 2
y=a
y = a + bx
Y = c + bx + ax2
Matematika Ekonomi
43
Titik maksimum
Titik belok
Fungsi kubik
y = d + cx + bx2 + ax3
x
y
Titik
maksimum
Matematika Ekonomi
44
b. Fungsi Rasional
Hiperbola:
y = (a/x), a > 0
Eksponensial
y = bx , b>1
Matematika Ekonomi
Logaritma
y = logbx
45
x
Fungsi linear
Fungsi linear merupakan bentuk yang paling
dasar dan sering digunakan dalam analisa
ekonomi
Fungsi linear merupakan hubungan sebabakibat dalam analisa ekonomi misalnya:
- antara permintaan dan harga
- invests dan tingkat bunga
- konsumsi dan pendapatan nasional, dll
Fungsi linear adalah fungsi polinom, tetapi n = 1
atau fungsi polinom derajad-1.
Matematika Ekonomi
46
Bentuk umum
Diturunkan dari fungsi polinom:
y = a0 + a1x + a2x2 + . . . + anxn
Disebut fungsi linear jika n = 1 yaitu
y = a + bx bentuk umum
Contoh:
y = 4 + 2x a = 4
b=2
Pengertian: a = 4 = penggal garis pada
sumbu vertikal y
b = 2, adalah koefisien arah atau
lereng atau slope garis.
Matematika Ekonomi
47
y
a
a
a
a
y = a
x
a0 = penggal garis
y = ax + b,
pada sumbu y
yaitu nilai y
saat x = 0
48
x
0
y/x = a
-
Mendapatkan
penggal garis
pada sumbu y
ketika x = 0
2
3
4
Matematika Ekonomi
49
y/x = a
-3
Mendapatkan
penggal garis
pada sumbu x
ketika y = 0
-2
-1
0
1
2
3
4
Matematika Ekonomi
50
51
Grafik:
y
36
(0,36)
y = 36 4x
18
(9,0)
0
Matematika Ekonomi
52
y = 2 + 4x
0
Grafik dengan lereng positip
Matematika Ekonomi
53
Bentuk umum
Diturunkan dari fungsi polinom:
y = a0 + a1x + a2x2 + . . . + anxn
Disebut fungsi kuadratik jika n = 2 dan a2
0, yaitu
y = a0 + a1x + a2x2
atau sering ditulis: y = ax2 + bx + c
Matematika Ekonomi
54
Contoh - 1:
y = 8 2x x2
a = -1 (a < 0)
b = -2
c=8
Contoh - 2:
y = 2x2 + 4x + 6
a = 2 a > 0)
b=4
c=2
56
2 4 + 32
26
x = ---------------- = ---------2
-2
x1 = (2 + 6)/(-2) = -4, titik (-4, 0)
x2 = (2 6)/(-2) = 2, titik (2, 0)
Hasilnya sama dengan cara faktorisasi.
b. Cari titik penggal dengan sb y, pada nilai x = 0
Matematika Ekonomi
57
58
Gambarkan kurvanya:
y
0
Matematika Ekonomi
x
59
Latihan:
Dengan cara yang sama selesaikan Contoh - 2:
y = 2x2 + 4x + 6
Matematika Ekonomi
60
Lanjutan:
Matematika Ekonomi
61
a1 = a2
b1= b2
b. Sejajar
Sejajar: Jika dan hanya jika
a1 = a2
b1 b2
Matematika Ekonomi
62
c. Berpotongan
y
Ttk pot
a1 a2
b1 b2
x
Ttk pot
a<0
Ttk pot
a>0
y2 = ax2 + bx + c
x
Matematika Ekonomi
63
64
Matematika Ekonomi
65
66
Latihan
Matematika Ekonomi
67
slope (-)
(1)
Qs = -c + dP,
slope (+)
(2)
Gambarnya sbb:
Qd , Qs
Qd = a -bP
Qs = -c + dP
keseimbangan
Q0
0
P1
P0
-c
Matematika Ekonomi
69
Qs = 4 p2 dan Qd = 4P 1
Jika tidak ada pembatasan misalnya, berlaku dalam
ekonomi, maka titik potong pada (1, 3), dan (-5, -21)
tetapi karena batasan hanya pada kuadran I (daerah
positip) maka keseimbangan pada (1, 3)}
QS = 4p - 1
1,3
keseimbangan
QD = 4 - p2
0
-1
Matematika Ekonomi
70
Latihan
Temukan keseimbangan dari Qd dan Qs
tersebut
Matematika Ekonomi
71
Matematika Ekonomi
72
Matematika Ekonomi
73
Qd = 16 P2 , (Permintaan)
QS = 2p2 4p
(penawaran)
Gambarkan grafiknya
Apa yang terjadi jika p = 3.5 dan p = 2.5
Matematika Ekonomi
74
Penjelasan
Pada saat keseimbangan maka Qd = Qs
16 p2 = 2p2 4p
3p2 4p 16 = 0
Ingat fungsi polinom derajad 2 atau n = 2
dengan bentuk umum: ax2 + bx + c
Koefisien a = 3, b = -4, dan c = -16
p = (-b) (b2 4ac)1/2 = 4 (16 + 192)1/2 = 3.1 (+)
6
2a
Qd = 16 p2 = 16 - (3.1)2 = 6.4
Jadi keseimbangan tercapai pada Jlh komoditas
6.4 dan harga 3.1. Atau (Q, p) = (6.4 , 3.1)
Matematika Ekonomi
75
Grafik:
Fungsi Permintaan: Qd = 16 p2
a. Titik potong dengan sb Q p = 0; Q = 16, (16,0)
b. Titik potong dengan sb p Q = 0; 16 p2 = 0
(p 4)(p + 4). p 4 = 0, p = 4,
ttk (0, 4)
Q = (-b/2a) = 0/-2 = 0
p = (b2 4ac)/(-4a) = 0 4(-1)(16)/(-4)(-1)) = 16
atau pada titik (0, 16)
Matematika Ekonomi
76
Grafik:
Fungsi penawaran
Qs = 2p2 4p
a. Titik potong dengan sb Q p = 0; Q = 0, (0,0)
b. Titik potong dengan sb p Q = 0; 2p2 4p = 0
Atau 2p(p 2) = 0; 2p = 0; p = 0; ttk pot (0, 0)
(p 2) = 0; p = 2; ttk pot ( 0, 2)
c. Titik maks/min: (Q,p)
Q = (-b/2a) = 4/4 = 1
p = (b2 4ac)/(-4a) = (-4)2 4(2)(0)/(-4)(2) = 2
atau pada titik (1, 2)
Matematika Ekonomi
77
Grafik:
Qs
4
3.1
Qd
2
6.4
16
78
Qs
Qd
79
DERIFATIF
1.1. Pengantar Kalkulus
Kalkulus khususnya bahasan matematika tentang
a. Fungsi
b. Derivatif atau fungsi turunan
c. Derivatif parsial dan
d. Integral
sangat luas penggunaannya dalam ilmu
ekonomi.Khusus tentang derivatif (kalkulus diferensial) dapat diinventarisir aplikasinya dalam ilmu
ekonomi diantaranya:
1). Elastisitas, khususnya elastisitas permintaan
Matematika Ekonomi
80
2) Elastisitas produksi
3) Biaya total, rata-rata dan marginal
4) Revenue dan marginal revenue
5) Maksimisasi penerimaan dan profit.
6) dll.
Pendekatan matematis yang sangat pesat
dewasa ini membuat seorang ahli ekonomi
termasuk Agric. Economist, atau
agribussines manager perlu mendalami
pengetahuan kalkulus diferensial dan integral.
Untuk kesempatan ini, kalkulus
diferensial dan aplikasinya dalam ekonomi
lebih diutamakan.
Matematika Ekonomi
81
Matematika Ekonomi
82
2x2 + x - 3
h(x) = ------------- =
x-1
(x-1)(2x +3)
------------= 2x + 3
x-1
x2 - 4
Demikian juga jika g(x) = ---------, nilainya akan tak
x-2
tentu, untuk x = 2
Karena itu g(x) disederhanakan menjadi:
(x 2)(x + 2)
g(x) = ------------------- = x + 2.
x-2
Matematika Ekonomi
83
y
5
y = h(x)
4
3
2
1
0
x
Matematika Ekonomi
84
x1
x-1
Matematika Ekonomi
85
Y = f(x) diskontinu
pada x = x0
Y = f(x)
Y=f(x)
y0
y1
y0
Y = f(x) kontinu
pada x = x0
x0
x0
lim
x-> 0
f(x0 + x) f(x0)
------------------x
Matematika Ekonomi
merupakan derivatif
atau turunan fungsi.
87
Y = f(x)
x
= f(x)
y + y = f(x + x)
x1
88
-----------------------------
x
adalah turunan fungsi tsb yaitu: y = f(x) = dy/dx
Contoh. Cari turunan y = f(x); y = x2 + 1,
dititik x = 5.
Jika x ditambah sebesar x, maka y akan
bertambah sebesar y.
y + y = (x + x)2 + 1
y
= x2
+ 1 (-)
Matematika Ekonomi
89
Dengan pengurangan:
y = (x + x)2 + 1 x2 1
= x2 + 2xx + (x)2 + 1 x2 1
= 2xx + (x)2
y/x = 2x x + (x)2
x
= 2x + x
lim y/x = lim 2x + lim x
x ->0
x ->0
x ->0
dy/dx = 2x + 0 = 2x dititik x = 5,
berarti dy/dx untuk x = 5 adalah 10.
Matematika Ekonomi
90
Matematika Ekonomi
91
C(i, n) = ------------
i ! (n i)!
Matematika Ekonomi
92
n! = n(n-1)(n-2)(n-3)
4! = 4. 3. 2. 1 = 24
0! = 1
Sekarang: y = (x + x)n xn
= C(0, n)xn + C(1, n)xn-1x +
C(2, n)xn-2x2 +
C(3, n)xn-3x3 +
C(4, n)xn-4x4 +
+
C(n-1, n)xxn-1 - xn
Matematika Ekonomi
93
n!
n.n-1.n-2.n-3.
C(0, n) = --------- = ---------------------- = 1
0!(n-0)! 1.n.n-1.n-2.n-3
n!
n.n-1.n-2.n-3.
C(1, n) = ---------- = ---------------------- = n
1!(n-1)! 1.n-1.n-2.n-3.
n.n-1.n-2.n-3.
n.n-1
n!
C(2, n) = ---------- = ---------------------- = ----2!(n-2)! 2.1.n-2.n-3.
2
Matematika Ekonomi
94
y = (x + x)n xn
= xn + nxn-1x + n(n-1)xn-2x2 +
C(3, n)xn-3x3 +
2
C(4, n)xn-4x4 +
+
C(n-1, n)xxn-1 - xn
= nxn-1x + n(n-1)xn-2x2 +
C(3, n)xn-3x3 +
C(4, n)xn-4x4 +
+
C(n-1, n)xxn-1
Matematika Ekonomi
95
y = nxn-1+ n(n-1)xn-2x +
2
x
C(3, n)xn-3x2 +
C(4, n)xn-4x3 +
+
C(n-1, n)xxn-2
y
Lim ---- = lim nxn-1 atau
x->0 x
x->0
dy/dx = nxn-1
Contoh: y = x5
dy/dx = 5x4.
Mis C = total cost, q = output C = q3
derivatif C thdp q = 3q2.
Matematika Ekonomi
96
x->0 x
x->0
Matematika Ekonomi
97
Matematika Ekonomi
98
99
100
Matematika Ekonomi
101
Matematika Ekonomi
102
dy
= dy . du
dx
du dx
y = f(z)
z = g(u)
u = h(x)
Dengan cara yang sama
dy du dz
dy
= du
dz dx
dx
Matematika Ekonomi
103
Matematika Ekonomi
104
Matematika Ekonomi
105
3s2
v = t2, dv/dt = 2t
t = 1 + x2 dt/dx = 2x
= u(dv/dt)(dt/dx) + v(du/ds)(ds/dx)
= s3(2t)(2x) + t2(3s2)(-1)
= 4s3tx -3t2s2 = s2t(4sx 3t)
106
Matematika Ekonomi
107
Matematika Ekonomi
108
f(x) = x3 3x2 + 4,
f(x) = 3x2 6x,
f(x) = 6x 6
f(x) = 6
f(2) = 8 12 + 4 = 0
f(2) = 12 12 = 0
f(2) = 6
f(2) = 6.
Matematika Ekonomi
109
Matematika Ekonomi
110
111
112
Matematika Ekonomi
113
Matematika Ekonomi
114
Minimum jika
fx = 0, fy = 0
Matematika Ekonomi
115
Contoh: Periksa apakah fungsi berikut ini mempunyai titik maksimum, minimum atau titik belok
dan hitung nilai f(x) pada titik tersebut.
y = f(x) = -x2 + 4x + 7
dy/dx = -2x + 4 = 0; nilai x = 2
d2y/dx2 = -2 < 0; berarti mempunyai titik maks.
pada x = 2.
nilai ymaks atau f(x)maks = -(2)2 + 4(2) + 7 = 11
Matematika Ekonomi
116
Matematika Ekonomi
117
Matematika Ekonomi
118
Matematika Ekonomi
119
q/q
q/q
q p
dq p
Ed = ------ = lim ------- = lim ---- -- = ---- -dp q
p/p p->0 p/p p->0 p q
Contoh: Umpamakan fungsi permintaan q = 18 -2p2
hitung elastisitas permintaan jika harga berkurang 5% (bukan mendekati nol) dari p = 2, q =
10. Bandingkan hasil kedua pendekatan: definisi dan derivatif.
120
Matematika Ekonomi
121
Matematika Ekonomi
122
MC
AC
VC
q
Matematika Ekonomi
123
FC
VC
TC
AC
MC
100
10
110
110.00 -
100
16
116
58.00
6.0
100
21
121
40.33
5.0
100
26
126
31.50
5.0
100
30
130
26.00
4.0
100
36
136
22.67
6.0
100
45.5
145.5 20.78
9.5
100
56
156
19.50
10.5
100
72
172
19.10
16
Matematika Ekonomi
124
Matematika Ekonomi
125
MR = dTR/dq
= 9/2 3q
Fungsi Permintaan;
3q + 2p = 9;
TR, MR, p
2p = 9 3q atau
p = 9/2 (3/2)q
MR
TR = p.q atau
TR = (9/2)q (3/2)q2
Matematika Ekonomi
126
127
128
Tambahan output yg didapat karena adanya tambahan satu unit input dinamakan Produk Fisik
Marginal (Produk Marginal = PM).
PM = Q/xi, i = 1, 2, 3, , n
Selain produk marginal, fungsi lain yang dapat diturunkan dari fungsi produksi adalah fungsi
Produk Rata-rata (PR).
PR = Q/x = f(x)/x
Jadi ada hubungan antara Q atau produk total
(PT) dengan PM dan PR.Hubungan tersebut ditunjukkan oleh kurva berikut ini.
Matematika Ekonomi
129
X1 Q
Q = PT
PM
PR
10
10
24
14 12
39
15 13
52
13 13
61
12.2
66
11
66
9.4
64
-2
PM
PR
Matematika Ekonomi
130
Matematika Ekonomi
131
x1
x2
Matematika Ekonomi
132
MATRIKS
Matriks artinya sesuatu yang membungkus, yang
dibungkus adalah data kuantitatif yang disusun
dalam bentuk baris dan lajur.
4000
4500
4200
4200
4600
4500
4200
4700
4500
B= 1 0 1 4
3 2 6 7
9 8 4 1
Notasi matriks
mxn
Untuk menyederhanakan
dicatat:
A = (aij)mxn
mxn
Matematika Ekonomi
134
Vektor.
Vektor baris:
Vektor lajur
a = (4, 1, 3, 2)
b= 1
u = u1
u2
un
Matematika Ekonomi
135
4 1 7 7
1 2 3 4
5 1 4 1
b. Matriks setangkup: B = (bij)n.n, bij = bji
B=1 0 7 7
4X4
0 5 4 3
7 4 2 5
7 3 5 1
Matematika Ekonomi
136
c. Matriks diagonal
D = (dij)n.n, dij = 0 utk ij
D= 3
G= 9 9 3
0 1 3
0 0 2
d. Matriks identitas
I4 = 1 0 0 0
I2 = 1 0
0 1 0 0
0 1
0 0 1 0
0 0 0 1
Diagonal utama
Matematika Ekonomi
137
Penggandaan matriks
8 -1
2 4 5
1 1
6 7 8
1 2
Matematika Ekonomi
138
1 1 0
2 4 5
6 7 8
8 -1 = (1 1 0) 8 , (1 1 0) -1
1 1
1
1
1 2
1
2
(2 4 5) 8 , ( 2 4 5) -1
1
(6 7 8) 8 , (6 7 8)
-1
Matematika Ekonomi
139
Contoh-2: 3 6 0
25
12
4 2 -7
63
17
z
3x + 6y
4x + 2y 7z
Matematika Ekonomi
140
Putaran matriks
A = 3 1
1 0 4
8 0
-9 4
D= 1 0 4
D = 1 0 4
0 3 7
0 3 7
4 7 2
4 7 2
Matematika Ekonomi
141
Matematika Ekonomi
142
2 7
4 9
Matematika Ekonomi
143
det C = 1 4 7 1 4
8 2 5 8 2
6 9 3 6 9
144
Matematika Ekonomi
145
2 -1 1
4 1 1
p(A) = 2.
Matematika Ekonomi
146
Dalam sistem persamaan linear, yang mencari nilainilai x dari sistem persamaan tersebut, maka matriks
penyusun persamaan linear dimaksud harus 0 atau
tak singular atau berpangkat penuh.
Misal: 7x1 - 3x2 3x3 = 7
2x1 + 4x2 + x3 = 0
- 2x2 - x3 = 2
Setelah diubah dg
perkalian matiks
diperoleh
7 -3
-3
x1 =
2 4
x2
0 -2
-1
x3
Matematika Ekonomi
147
-2 -1
Matematika Ekonomi
148
6x1 2x2 = 8
10x1 2x2 + x3 = 8
6x1 + 3x2 2x3 = 7
Matematika Ekonomi
149
Dengan aturan Cramer, menggunakan cara determinan, sistem persamaan linear di atas dapat
diselesai-kan dg cara sbb:
a. Buat persamaan linear menjadi dalam bentuk
perkalian matriks.
5
x1 = 30
-2
x2
det A = -28
Matematika Ekonomi
150
A1 = 30 3
8 -2
d. Dapatkan matriks A2 yaitu matriks A dengan
mengganti lajur ke-2 dengan vektor d.
A2 = 5 30
6
x2 = -140/-28 = 5.
Matematika Ekonomi
151
Contoh 2
7 -1 -1
x1
= 0
10 -2 1
x2
6 3 -2
x3
a. Det A = -61
b. Det A1 = 0 -1 -1
8 -2 1
10 8 1
7 3 -2
7 -2
det A3 = 7 -1 0 = -244
10 -2 8
6 3 7
Matematika Ekonomi
152
MATRIKS KEBALIKAN
Jika A = (aij)n.n maka matriks kebalikannya dicatat
sebagai A-1.
Cara mencari matriks kebalikan:
Matematika Ekonomi
153
154
Matematika Ekonomi
155
a31 a33
Minor unsur a23 = M23 = a11 a12
a31 a32 = a11a32 a12a31
Matematika Ekonomi
156
a21 a23
Minor unsur a33 = M33 = a11 a12
a21 a22 = a11a22 a12a21
Matematika Ekonomi
157
b. Kofaktor.
Kofaktor unsur apq ialah pq = (-1)p+qMpq.
Kofaktor unsur a11 = 11 = (-1)1+1M11
Kofaktor unsur a12 = 12 = (-1)1+2M12
Kofaktor unsur a13 = 13 = (-1)1+3M13
Kofaktor unsur a21 = 21 = (-1)2+1M21
Kofaktor unsur a22 = 22 = (-1)2+2M22
Kofaktor unsur a23 = 23 = (-1)2+3M23
Kofaktor unsur a31 = 31 = (-1)3+1M31
Kofaktor unsur a32 = 32 = (-1)3+2M32
Kofaktor unsur a33 = 33 = (-1)3+3M33
Matematika Ekonomi
158
31 32 33
Matematika Ekonomi
159
0 2
0 3
= 21 6 -9
0 7
3 7
3 0
-7 31 3
1 -1
4 -1
4 1
5 -8 12
0 7
3 7
3 0
1 -1
4 -1
4 1
0 2
0 3
3 2
Matematika Ekonomi
160
Matriks putaran K = K =
21 -7
6 31 -8
-9
3 12
B-1 = (1/99) 21 -7 5
Matematika Ekonomi
6 31 -8
-9 3 12
161
4 1 -1
= 1 0 0
0 3 2
0 1 0
3 0 7
0 0 1
B-1
Matematika Ekonomi
162
Matematika Ekonomi
163
(I A)X
= F
X = F/(I - A) = (I A)-1. F.
Matriks kebalikan
Leontief
Matematika Ekonomi
164
0.2
0.3
0.2 ,
x1 ,
0.4
0.1
0.2
x2
0.1
0.3
0.2
x3
10
Mis. Sektor
perekonomian
terdiri dari 3
sekt. Pert, Ind,
dan Jasa.
1 0 0 - 0.2
0.3
0.2
0 1 0
0.4
0.1
0.2
0 0 1
0.1
0.3
0.2
-0.1 -0.3
0.8
x1 = 10
x2
-0.1 -0.3
x3
I-A
0.8
x Ekonomi
Matematika
F
165
= 1
0.66 0.30 0.24
0.384 0.34 0.62 0.24
Matematika Ekonomi
166
Mis r12 = 0.78, artinya untuk menopang setiap permintaan akhir akan produk Industri, harus
diproduksi sebanyak 0.78 satuan produk pertanian.
R23 = 0.68, artinya untuk menopang setiap permintaan akhir akan produk Jasa, maka harus diproduksi sebanyak 0.68 satuan produk Industri.
Matematika Ekonomi
167
(I A)-1F
X = x1 = 1/0.384 [0.66(10) + 0.30(5) + 0.24(6)] = 24.84
x2
x3
Artinya: Berdasarkan permintaan akhir yang ada, maka diramalkan output sektor pertanian, industri dan jasa masingmasing akan menjadi 24.84 satuan, 20.68 satuan dan 18.36
satuan.
Dengan analogi yang sama, jika permintaan akhir mau dinaikkan, maka ramalan output tiap sektor dapat diketahui.
Matematika Ekonomi
168
Matematika Ekonomi
169