Gas Turbine
Untuk generator di Industri perminyakan yang menghasilkan daya diatas
1000 KW , biasanya digunakan gas turbine sebagai mesin penggerak
turbin. Gas turbine ini diibaratkan bagai sebuah mesin jet yang dipasang
untuk menggerakkan genertor.
partikel abu yang keras dan korosif. Gas pembakaran dengan karakteristik
tersebut, akan mengenai dan merusak sudu-sudu turbin pada waktu
proses ekspansi pada temperatur tinggi.
Dengan persyaratan tersebut, bahan bakar yang memenuhi persyaratan
adalah bahan bakar cair dan gas. Bahan bakar cair dan gas cenderung
mempunyai kadar abu yang rendah jika dibandingkan dengan bahan bakar
padat, sehingga lebih aman digunakan sebagai bahan bakar turbin gas.
Bahan bakar yang digunakan turbin gas pesawat terbang, persyaratan
yang haus dipenui adalah lebih ketat, hal ini karena menyangkut faktor
keamanan dan keberhasilan selama turbin gas beroperasi. Adapun
persyaratannya adalah :
1. Nilai kalor per satuan berat dari bahan bakar harus tinggi. Dengan
jumlah bahan bakar yang sedikit dan ringan dengan tetapi nilai kalornya
tinggi sangat menguntungkan karena mengurangi berat pesawat terbang
secara keseluruhan.
2. Kemampuan menguap (volatility) dari bahan bakar tidak terlalu tinggi,
oleh karena pada harga volatility yang tinggi bahan bakar akan mudah
sekali menguap, terutama pada ketinggian tertentu. Hal
membahayakan karena bahan bakar menjadi mudah terbakar. Disamping
itu, saluran bahan bakar mudah tersumbat karena uap bahan bakar
3. Kemurnian dan kestabilan bahan bakar harus terjamin, yaitu bahan
bakar tidak mudah mengendap, tidak banyak mengandung zat-zat seperti
air, debu, dan belerang. Kandungan zat zat tersebut apabila terlalu banyak
akan sangat membahayakan pada proses pembakaran. Khusus untuk
belerang, zat ini akan korosif sekali pada material sudu turbin.
4. Flash point dan titik nyala tidak terlalu rendah, sehingga penyimpanan
lebih aman.
5. Gradenya harus tinggi, bahan bakar harus mempunyai kualitas yang
bagus, tidak banyak mengandung unsur-unsur yang merugikan seperti
dyes dan tretaetyl lead.
Dengan karakteristik bahan bakar untuk turbin gas pesawat terbang seperti
yang disebutkan di atas, terlihat bahwa bahan bakar tersebut adalah
bermutu tinggi, untuk menjamin faktor keamanan yang tinggi pada operasi
turbin gas selama penerbangan. Kegagalan operasi berakibat sangat fatal
yaitu turbin gas mati, pesawat terbang kehilangan gaya dorong, kondisi ini
dapat dipastikan pesawat terbang akan jatuh. Bahan bakar pesawat yang
biasa digunakan adalah dari jenis gasolin dan kerosen atau campuran
keduanya, tentunya sudah dimurnikan dari unsur-unsur yang merugikan.
Sebagai contoh, standar yang dikeluarkan American Society for Tinting
Material Spesification (ASTM) seri D-
1655, yaitu Jet A, Jet A1, Jet B. Notasi A, A, dan B membedakan titik
bekunya.
Bahan bakar yang digunakan pada gas turbin umumnya berupa
hidrokarbon bisa berupa fasa liquid ataupun gas. Namun pada beberapa
kasus, zat non hidrokarbon dapat digunakan akan tetapi dibutuhkan
modifikasi dari mesin turbin untuk mengatur temperatur di combustion
chamber dan komposisi kimia pada bahan bakar.
bahan bakar yang umum digunakan
low heating value gas
Natural Gas
High Heating Value Gas
Distilate Oil
Crude Oil
Residual oil
1. Air Inlet Section. Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang
terbawa dalam udara sebelum masuk ke kompresor. Bagian ini terdiri dari:
Air Inlet Housing, merupakan tempat udara masuk dimana
didalamnya terdapat peralatan pembersih udara.
Inertia Separator, berfungsi untuk membersihkan debu-debu atau
partikel yang terbawa bersama udara masuk.
Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada
inlet house.
Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian
dalam inlet house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke
dalam kompresor aksial.
tanpa fase dan panas yang dibutuhkan diberikan kepada fluida kerja dalam
penukar panas.
kompresor dan gas turbine. Oleh karena itu dengan poros yang
terpisah, performa terbaik dari kompresor dan turbin dapat dicapai.
2. Menggunakan mesin Aeroderivatice menandakan, dapat mengganti
Power Turbine dan disesuaikan dengan desain dan output yang kita
inginkan.
3. Mesin dengan poros ganda ini buruk dalam hal respon dibandingkan
dengan Gas Turbine Poros Tunggal. Karena respon yang lambat
akan berakibat pada performa mesin pada saat penggunaanya, akan
ada energi yang hilang dari lambatnya respons.
Berdasarkan kapasitas, turbin gas diklasifikasikan dalam dua jenis,
yaitu :
Medium-range gas turbine
Kapasitas berkisar antara 5000 15000 hp (3,7 11,2 MW).
Memiliki efisiensi yang cukup tinggi.
Pada kompresor terdapat 10 16 tingkat sudu, dengan rasio tekanan
sekitar 5 11.
Biasanya menggunakan regenerator untuk meninggkatkan efisiensi.
Small gas turbine
Kapasitas dibawah 500 hp (3,7 MW).
Biasanya menggunakan kompresor sentrifugal.
Memiliki efisiensi sekitar 20 %, karena :
Efisiensi kompresor sentrifugal yang digunakan memiliki efisiensi lebih
rendah disbanding kompresor aksial.
Temperatur masuk pada turbin diusahakan tidak melebihi
1700 F (927 C).
Proses kerja pada gas turbine dimulai dari Udara yang masuk kedalam
kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor berfungsi untuk
menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, sehingga temperatur
udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam
ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan
cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses
pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan
sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur.
Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel
yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin.
Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar
kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik,
dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui
saluran buang (exhaust).
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah
sebagai berikut:
Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang
bakar dengan udara kemudian di bakar.
Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir
ke luar melalui nozel (nozzle).
Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat
saluran pembuangan.
Proses Pembakaran pada Gas Turbines
Pada gambar, dapat dilihat dari konstruksi komponen ruang bakar, apabila
digambarkan ulang dengan proses pembakaran adalah sebagai berikut:
Proses pembakaran pada gas turbin memerlukan udara yang berlebih, biasanya
sampai 30% dari kondisi normal untuk proses pembakaran dengan jumlah bahan
bakar tertentu. Kondisi ini akan berkebalikan, apabila udara pembakaran terlalu
berlimpah (lebih 30%), udara justru akan mendinginkan proses pembakaran dan
mati, karena panas banyak terbuang ke luar melalui gas bekas yang bercampur
udara dingin sekunder. Dengan pemikiran yang sama, apabila jumlah udara
kurang dari normal, yaitu terjadi overheating, material ruang bakar dan
sudu0sudu turbin bekerja melampaui kekuatannnya dan ruang bakar dapat
pecah, hal ini berarti gas turbin bekerja atau proses pembakaran terhenti.
Maximum Work
Speed Governor
Governor digunakan sebagai interface antara turbin penggerak dan generator.
Pengaturan putaran turbin sejak turbin mulai bergerak sampai steady state
dilakukan oleh governor, jadi bukan diambil alih oleh governor. Fungsi utama
pengaturan putaran ini adalah untuk menjaga kestabilan sistem secara
keseluruhan terhadap adanya variasi beban atau gangguan pada sistem.
Jenis-jenis governor:
Isochronous Governor
SIKLUS BRAYTON
Siklus
Brayton terbuka terdiri dari tiga komponen utama. Pertama kompresor yang berfungsi
untuk menaikkan tekanan udara yang diambil dari lingkungan. Kedua adalah ruang
bakar (combustion chamber) tempat terjadinya pembakaran dan pada pemodelan
dinyatakan dengan penukar kalor (heat exchanger). Komponen ketiga adalah turbin gas
yang berfungsi menurunkan tekanan dan menghasilkan kerja berupa putaran poros.
Ada penambahan satu komponen lagi untuk memudahkan perhitungan termodinamika
pada pemodelan siklus yaitu ditambahkan lagi dengan penukar kalor yang membuang
panas ke lingkungan.
Siklus brayton ideal terdiri dari 4 proses reversibel yang bisa dilihat pada gambar
berikut ini:
Sedangkan untuk menghitung efisiensi termal dari siklus brayton ideal dapat
menggunakan rumus:
Pada keadaan di lapangan, temperatur keluaran turbin bisa menjadi lebih tinggi
dari temperatur keluaran kompresor. Sehingga hal ini dapat digunakan untuk
meningkatkan efisiensi dari siklus dengan menambahkan komponen counter-flow heat
exchanger yang biasa dikenal dengan regeneratoratau recuperator. Untuk siklus dan
perhitungannya ditambah menjadi:
Aplikasi untuk siklus brayton saat ini banyak digunakan pada pembangkit listrik
tenaga gas dan pada mesin pesawat turbo-fan.
PHILOSOPHY OF GAS
TURBINE THERMODYNAMICS
5 Votes
Turbin
gas
adalah
salah
satu
alat
yang
pembangkit
listrik
yang
bahan bakar dikompresi terus dibakar dengan udara untuk menghasilkan aliran panas,
gas yang bergerak cepat. Aliran gas ini digunakan untuk menyalakan kompresor yang
memasok udara ke mesin serta menyediakan kelebihan energi yang dapat digunakan
untuk mengerjakan pekerjaan lain.
Dimana tahapan-tahapan pengkonversian energi dari turbin gas adalah :
1. Kecepatan hot gas meningkat karena melalui nozel (Koversi energi kalor menjadi energi
kinetik)
2. Hot gas memutar blade (sudu) turbin sehingga terjadi pengkonversian dari energi
kinetik menjadi energi mekanik.
Pada Siklus Brayton, turbin gas dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Siklus Terbuka (Open Cycle Gas Turbine)
menghasilkan
tenaga.
Gas buang yang dihasilkan turbin dibuang keluar (tidak disirkulasikan kembali),
menyebabkan siklus harus diklasifikasikan sebagai siklus terbuka.
2. Siklus Tertutup (Closed Cycle Gas Turbine)
Cara kerja turbin gas siklus tertutup, secara keseluruhan hampir sama dengan siklus
terbuka,
yaitu
di
sini
proses
kompresi dan ekspansi tetap sama, akan tetapi proses pembakaran digantikan oleh
masukan kalor tekanan konstan dari sumber eksternal, dan proses pembuangan
digantikan oleh pembuangan kalor tekanan konstan pada suhu ambien.
Siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin gas, sehingga saat
ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh manufactur turbin gas dalam
menganalisa up-grading performance. Siklus Brayton ini terdiri dari proses kompresi
isentropik yang diakhiri dengan proses pelepasan panas pada tekanan konstan. Pada
siklus Bryton terjadi 4 proses reversible internal diantaranya :
Oleh karena itu, untuk transfer kalor dari dan ke fluida kerja adalah
Kemudian efisiensi termal ideal siklus Brayton di bawah udara dingin dengan asumsi
standar menjadi
Proses 1-2 dan 3-4 adalah isentropik, dan P2 P3 dan P4 P1. Menjadi
tekanan
turbin
gas
dan
rasio
panas
spesifik
fluida
kerja.
Sebuah plot efisiensi termal terhadap rasio tekanan ditunjukkan pada gambar
disamping, dimana untuk k 1.4, yang merupakan spesifik-panas-nilai rasio udara
pada suhu kamar. Suhu tertinggi dalam siklus terjadi pada akhir proses pembakaran
(keadaan 3), dan dibatasi oleh temperatur maksimum untuk sudu turbin. Hal ini juga
membatasi rasio tekanan yang dapat digunakan dalam siklus. Untuk Suhu masuk turbin
tetap (T3), output usaha bersih per siklus meningkat dengan rasio tekanan mencapai
maksimum, dan kemudian mulai menurun.
Oleh karena itu, harus ada pendekatan antara rasio tekanan (efisiensi thermal) dan
output daya bersih. Dengan kerja lebih sedikit keluaran per siklus, yang lebih besar laju
aliran massa (sistem yang lebih besar) diperlukan untuk mempertahankan output daya
yang sama, yang mungkin tidak ekonomis. Dalam desain paling umum, rasio tekanan
turbin gas berkisar dari sekitar 11 sampai 16. Udara dalam turbin gas melakukan dua
fungsi penting; yaitu fungsi pertama adalah pasokan oksidan yang diperlukan untuk
pembakaran bahan bakar juga dapatberfungsi sebagai pendingin untuk menjaga suhu
dari berbagai komponen di dalam batas-batas yang aman. Fungsi kedua dilakukan
dengan cara menarik lebih banyak udara daripada yang dibutuhkan untuk pembakaran
yang sempurna dari bahan bakar.
Oleh karena itu, dalam analisis siklus, memperlakukan pembakaran gas sebagai udara
tidak menyebabkan kesalahan cukup besar. Selain itu, laju aliran massa melalui turbin
lebih besar daripada bahwa melalui kompresor, perbedaan yang sama dengan laju
aliran massa bahan bakar. Jadi, dengan asumsi laju aliran massa konstan selama siklus
konservatif menghasilkan hasil untuk turbin gas loop terbuka. Dua aplikasi besar untuk
turbin gas adalah sebagai Tenaga Penggerak Mesin Pesawat ( Aircraft Propulsion) dan
Pembangkit Listrik (Electric Power Generation). Ketika digunakan untuk penggerak
pesawat, turbin gas cukup menghasilkan kekuatan untuk menggerakkan kompresor
dan generator kecil untuk menyalakan peralatan bantu. Kecepatan tinggi gas buang
bertanggung
jawab
untuk
menghasilkan
daya
dorong
yang
diperlukan
untuk
menggerakkan pesawat.
Turbin gas juga digunakan sebagai pembangkit listrik stasioner untuk menghasilkan
listrik sebagai unit yang berdiri sendiri atau bersama dengan pembangkit listrik tenaga
uap pada suhu tinggi sisi. Dalam bentuk ini, gas buang dari turbin gas yang berfungsi
sebagai sumber panas uap. Turbin gas juga dapat dijalankan sebagai siklus tertutup
yang digunakan di pembangkit listrik tenaga nuklir. Hanya saja fluida kerja tidak
terbatas pada udara dan gas, akan tetapi dapat digunakan karakteristik yang lebih
diinginkan (seperti helium).
Combined heat and power (CHP) integrates the production of usable heat and power
(electricity), in one single, highly efficient process.
CHP generates electricity whilst also capturing usable heat that is produced in this
process. This contrasts with conventional ways of generating electricity where vast
amounts of heat is simply wasted. In todays coal and gas fired power stations, up to
two thirds of the overall energy consumed is lost in this way, often seen as
a cloud of steam rising from cooling towers.
More Videos
Their relative sophistication means that the overall efficiency of CHPplants can reach
in excess of 80% at the point of use. This compares with the efficiency of CCGTs,
which in the UK which range between 49% and 52%. Coal-fired plant fare less well
with an efficiency of around 38%.
Click to enlarge.
As an energy generation process, CHP is fuel neutral. This means that a CHP process
can be applied to both renewable and fossil fuels. The specific technologies
employed, and the efficiencies they achieve will vary, but in every situation CHP
offers the capability to make more efficient and effective use of valuable primary
energy resources.
CHP plants provide local heat, electricity and sometimes even cooling to
various
types of users. Because the energy is produced locally, CHP has the
distribution of electricity through the National Grid and local distribution networks.
Around 7% of energy would usually be lost when the network is used to transport
energy from the generation source to the user. When taking account of these losses,
the respective efficiencies of both coal and CCGT plant fall further at the point of
use.
Read more about the benefits of choosing CHP.