Anda di halaman 1dari 29

EFUSI PLEURA E.

C TUMOR MEDIASTINUM

Oleh:
DESKA NURMASARI
04124708066
Pembimbing:
dr. Bermansyah, SpB, SpB-TKV

IDENTIFIKASI
Nama

Usia
Jenis Kelamin
Kebangsaan
Agama
Alamat
MRS

: Imam Muhammad
: 13 Tahun
: Laki-laki
: Indonesia
: Islam
: Kelurahan pulau beringin,
Kabupaten ogan komering ulu
: 21 November 2013 pukul 10.11

ANAMNESIS
(Alloanamnesis dilakukan pada tanggal 12

Desember 2014)
Keluhan Utama :
Sesak Nafas
Riwayat Perjalanan Penyakit:
Sejak 2 bulan SMRS, penderita mengeluh
sering batuk, batuk kering tidak berdahak, pilek (), demam (-), nyeri menelan (-), keringat malam
hari (-), BAK dan BAB normal. Penderita tidak
dibawa berobat ke dokter.

ANAMNESIS
1 bulan SMRS, batuk (+) , penderita mulai

mengeluh sesak, sesak baru timbul pertama kali,


sesak tidak dipengaruhi oleh cuaca dan aktivitas,
penderita tidur dengan bantal seperti biasa,
mengi (-), nyeri dada (-), perut membesar (-),
demam (+) namun tidak terlalu tinggi, nafsu
makan menurun (+), nyeri menelan (-), tidak
nyaman menelan (-), keringat malam hari (+),
BAK dan BAB normal. Penderita dibawa berobat
ke dokter umum dan diberi obat, ibu tidak ingat
nama obatnya.

ANAMNESIS
2 minggu SMRS, penderita mengeluh sesak

bertambah berat, sesak mereda dengan istirahat,


penderita mulai mengeluh badan terasa lemas
(+), mengi (-), demam (+) namun tidak terlalu
tinggi, nyeri dada (-), batuk (+) kering dan tidak
mereda, nafsu makan menurun (+), nyeri
menelan (-), tidak nyaman menelan (-), keringat
malam hari (+), BAK dan BAB normal. Penderita
dibawa berobat ke dokter umum yang berbeda
diberi 2 macam obat , ibu tidak ingat nama
obatnya, namun tidak ada perubahan

2 hari SMRS, penderita mengeluh sesak

semakin hebat, mengi (-), demam (+) tetapi tidak


terlalu tinggi dan hilang timbul, penderita lebih
nyaman tidur menghadap ke kanan. Nafsu
makan tidak kunjung membaik, BB turun (+) (dari
26 kg saat 2 bulan lalu dan menjadi 21 kg). BAK
dan BAB normal. Penderita dibawa ke RSUD
Ibnu Sutowo Baturaja dan dirawat inap selama
1 bulan dengan diagnosa sakit paru-paru dan
mendapat terapi OAT, namun tetap tidak ada
perubahan. Lalu penderita dirujuk ke RS Bari
Rujuk ke RSMH.

Riwayat Penyakit Dahulu:

Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama


disangkal.
Riwayat mengalami batuk lama sebelumnya
disangkal
Riwayat Penyakit dalam Keluarga:

Riwayat keluarga mengalami batuk lama


disangkal

PEMERIKSAAN FISIK
( 12 Desember 2013)

Status Generalis
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Nadi
: 70 x/menit
Tekanan Darah
: 110/70 mmHg
Pernafasan
: 28 x/menit
Suhu
: 37,0 C
Berat Badan
: 24 kg
Tinggi Badan
: 134 cm

PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Leher

)
Thorak
Cor
I
P
P

: konjuntiva palpebra pucat (-), sklera ikterik(-), mata


cekung (-), bibir kering (-)
: JVP (5-2)cmH2O, pembesaran kelenjar getah bening (bentuk normal
:
: iktus kordis tak terlihat
: iktus kordis tak teraba
: batas atas jantung ICS II linea midklavikularis sinistra
batas kanan jantung ICS IV linea parasternalis sinistra
batas kiri jantung ICS IV linea aksilaris anterior
:HR 110 x/mnt, bunyi jantung I-II normal, reguler,
murmur (-), gallop (-)

PEMERIKSAAN FISIK

Pulmo

: Statis dan dinamis, simetris kanan sama dengan kiri

: Stem Fremitus kanan < kiri

: Kanan Kiri , hemithorax kiri sonor, hemithorax kanan redup.


Batas paru hati ICS V linea midklavikularis dekstra, peranjakan
hati 1 sela iga

:Vesikuler (+) menurun pada paru kanan, ronkhi (-), wheezing(-)

Abdomen

:datar

: lemas, hepar dan lien tak teraba (-), turgor kulit

normal.

: timpani

: bising usus (+) normal

Ekstremitas

: Tidak Ada kelainan

DIAGNOSIS BANDING
Efusi pleura e.c TB Paru
Efusi Pleura e.c Tumor paru

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium ( 21-11-2013)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Laboratorium ( 21-11-2013)
Hasil

Nilai normal

Hemoglobin

16,4 g/dl

12-14,4 g/dl

Eritrosit

6,69 x 103

4,75-4,85

Leukosit

16,7 x 103//mm3

4,5-11 x 103/mm3

Hematokrit

48 %

36-42 %

Trombosit

318 x 103 /L

150-450 x 103 /L

MCV

71

75 87 fL

MCH

25

25 -31 pg

MCHC

35

33 35 g/dl

LED

36

< 15 mm/jam

Hitung Jenis Leukosit

Basofil

0-1 %

Eosinofil

1-6 %

Neutrofil Batang

2-6 %

Neutrofil Segmen

49

50-70 %

Limfosit

39

25-40 %

Monosit

2-8 %

Klinik
Feritin

114,2

13 -400 ng/ml

Besi (Fe/Iron)

40

61 157

TIBC

200

112 - 346

- Bilirubin total

0,22

< 1 mg/dl

- Bilirubin direk

0,13

0 0,2 mg/dl

-Bilirubin Indirek

0,09

< 0,8 mg/dl

-AST/SGOT

24

<38 U/L

-ALT/SGPT

<41

Protein Total

7,8

6 8 g/dl

Albumin

4,1

3,8 5,4 g/dl

Globulin

3,7

2,6 3,6 g/dl

Glukosa sewaktu

78

<200 mg/dl

CRP Kualitatif

CRP Kuantitatif

16

<5

HATI

IMUNOSEROLOGI

Ro pasca pemasangan chest tube

Ro pasca aff chest tube ( 27 11 2013)

Cairan Pleura ( 21 11 2013


Cairan Pleura

Hasil Pemeriksaan

Volume

10 ml

Warna

Kemerahan

Rujukan

Transudat : kekuningan

Eksudat : kuning s/d merah


Kejernihan

Keruh

Transudat : jernih
Eksudat : keruh

Bau

Berbau

Transudat : tidak berbau


Eksudat : berbau busuk

Berat jenis

1, 025

Transudat : < 1,016

Eksudat : > 1,016


Bekuan

Negative

Trnasudat : negative
Eksudat : positif

PH

Transudat : 7,4 7,6


Eksudat : < 7,3

Jumlah leukosit

23000

Hitung jenis sel


PMN sel

49

MN sel

51

Rivalta

Positif

Protein

6,1 g /dl

Transudat : < 2,5


Eksudat : > 3

LDH

2459 U/l

Transudat : < 200


Eksudat : > 200

Glukosa

2,1 mg/dl

Transudat = kadar di serum


Eksudat : < kadar di serum

CT Scan Thorax ( 7 -12- 2013)

Kesan :
Massa padat mediastinum anterior dengan tanda
infiltrasi ke pleura, cenderung Germ Cell Tumor
Efusi Pleura dextra
Pembesaran KGB hilus dan sub karina

DIAGNOSIS KERJA
Efusi Pleura dextra e.c Tumor mediastinum germ
cell tumor

PENATALAKSANAAN
Chest tube

O2 Nasal 2 lt/m
IVFD D5 NS gtt xv makro
Inj ampicilin 4 x 1 g

Inj Gentamisin 2 x 30 mg
Rencana Cek BTA dari cairan pleura
Rencana cek sitologi dari cairan pleura

Mantoux test

PROGNOSIS
Quo ad vitam

Quo ad functionam

: dubia et bonam
: dubia et bonam

TERIMA KASIH

Pertanyaan
Kiki
Pada secondary survei terpasang chest tube, mengapa
chest tube awal (air bubble, exp. Bubble (-), pada
pemasangan chest ulang, (air bubble, exp. Bubble (+))?
Pada kasus ,
Karena pasien mengalami penurunan kesadaran sehingga
sulit dinilai. Padahal untuk penilaian exp. Bubble, pasien
harus batuk (peningkatan tekanan intratorakal)
Pada kasus dilakukan torakotomi emergency
Apa indikasi aff chest tube?

Klinis membaik (sesak napas (-))


Tanda vital baik, RR < 24 x/menit
Ro thorax paru mengembang
Chest produksi < 25 cc/24 jam

Yoshua
Apa itu surgical resuscitation?
Resusitasi yang dilakukan dengan teknik

pembedahan untuk menghentikan perdarahan.


Jika pasien telah dilakukan resusitasi cairan, namun
KU tidak membaik lakukan surgical resuscutation

Pertanyaan
Klasifikasi syok hemoragik pada pasien syok

kelas IV
Perdarahan > 40% atau > 2.000 cc
Peningkatan nadi > 120 x/menit
RR > 35 x/menit

TD menurun
Penurunan kesadaran

Pertanyaan
Indikasi torakotomi:
Hematotoraks masif (> 1.500 cc)
Hemotoraks < 1.500 cc, namun perdarahan aktif >

200 cc/jam dalam waktu 2-4 jam

Pertanyaan
Maya

Kompetensi dokter umum dalam penanganan


kasus ini?
Tetap dilakukan survei primer stabilisasi ABC
rujuk ke RS sakit dengan fasilitas yang
mendukung torakotomi emergency
Pada kasus, gangguan BC terjadi, namun A juga
bisa terjadi bila pisau panjang mengenai trakea
Untuk survei B pasang chest tube
Untuk survei C resusitasi cairan

Tahapan resusitasi cairan pada pasien syok kelas

IV?
Cairan kristaloid (3:1) darah
Pemeriksaan fisik pada pasien ini? Inspeksi dan

auskultasi

Anda mungkin juga menyukai