Anda di halaman 1dari 15

ASKEP pada Tn.

L dengan
Sirosis Hepatis di Pav.8 RS
Darmo Sby
SEMINAR KASUS
Kelompok 1C3
Anggota :
Adisti Lutfia
Chairul Huda
Ratih laksitadevi
Shilky Khaaniifaa
Yeni Anggraeni

Definisi Sirosis Hati


Sirosis hati merupakan penyakit hati
menahun yang ditandai dengan gambaran
patologi berupa fibrosis yang merata,
pembentukan nodul-nodul parenkim hati
disertai menghilangnya gambaran lobulus
hati yang normal. Pada penyakit ini
terdapat kerusakan sel-sel hati yang
berakibat menghilangnya sel-sel tersebut
secara ekstensif dengan disertai
kerusakan saluran pembuluh-pembuluh
darah didalam hati (Hernomo, 1983).

Etiologi Sirosis Hati


1. Hepatitis virus tipe B dan C
2. Alkohol
3. Metabolik, misal hemakromatosis, penyakit
Wilson, defisiensi 1-antitripsin, diabetes
mellitus.
4. Kolestasis kronik intra dan ekstra hepatic.
5. Obstruksi saluran keluar vena hepatica,
misal penyakit veno-oklusif, sindroma BuddChiari, perikarditis konstriktiva.
7. Toksin dan obat, misal metotreksat, INH
9. Malnutrisi

Epidemologi
Sirosis hepatis berada dalam urutan ke.9 sebagai
penyakit yang paling sering menyebabkan
kematian di amerika serikat. Kurang lebih 46%
dari kematian tersebut berkaitan dengan
konsumsi alcohol. Penyakit hati kronis lebih sering
dijumpai pada populasi afro-amerika daripada
kulit putih (CDC, 1993).
Sirosis hepatis merupakan penyakit yang sering
dijumpai seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Insiden sirosis hati di RS di Indonesia berkisar
antara 5-15 pasien pertahun. Prevalensi terbanyak
pada laki-laki dan pada usia 51-60 tahun. Angka
penyakit hati kronis untuk laki-laki adalah 2-4 kali
lebih tinggi daripada wanita.

Manifestasi
Fase kompensasi sempurna yaitu pasien tidak
mengeluh sama sekali atau keluhan samar-samar
tidak khas seperti pasien merasa tidak fit ,merasa
kurang kemampuan kerja, selera makan berkurang,
perasaan perut gembung,mual, kadang mencret atau
konstipasi, BB menurun, pengurangan massa otot.
Fase dekompensasi yaitu fase dimana sudah dapat
ditegakkan diagnosanya dengan bantuan
pemeriksaan klinis, laboratorium dan pemeriksaan
penunjang laennya. Terutama bila timbul komplikasi
kegagalan hati dan hipertensi portal dengan
manifestasi seperti eritema Palmaris, spider nevi,
vena kolateran pada dinding perut, ikterus, edema
retibial, dan asites.

Komplikasi
Kegagalan hati (hepatoselular) timbul spider nevi,
eritema Palmaris, atrofi testis,ginekomatis,
ikhterus,ensefalopati. Timbulnya asites berak akibat
hipertensi portal dengan hipoalbumin akibat kegagalan
hati.
Hipertensi portal dapat menimbulkan splenomegali,
pemekaran pembuluh darah vena esofhagus /cardia,
caput medusa, hemoroid, vena collateral dinding perut.
Ensefalopati hepatic yang disebabkan oleh peningkatan
kadar ammonia darah.
Asites yang disebabkan oleh ekstravasase cairan serosa
kedalam rongga peritoneal yang disebabkan oleh
peningkatan hipertensi portal.
Sindrom hepatorenal yang disebabkan dehidrasi atau
infeksi
Gangguan endrokin yang disebabkan oleh depresi
sekresi gonadotropin
Peritonitis bacterial spontan
Tranformasi ke arah kanker hati primer (hepatoma).

Penatalaksanaan
Diet rendah protein, rendah lemak dan tinggi
karbohidrat.
Untuk asites: diet natrium,diuretic, parasentesis
abdominal atau pembedahan (piarau
peritoneovena)
Untuk pendarahan varises esophagus sekunder
terhadap hipertensi portal: tranfusi darah,
lavase saline es, infuse IV dari vasopressin atau
propanolol, sklerosis endoskopik atau
pembedahan ( pitau portokaval atau
splenorenal)
Untuk sindrom hepatorenal:penggantian cairan
bila disebabkan oleh dehidrasi.
Untuk keseimbangan endokrin: tak ada tindakan
khusus
Untuk enselohepatik: laktosa (chepulac) atau
neomisin sulfat, transplantasi hepar.

WOC

ASKEP pada
Tn.L dengan
Sirosis Hati

TERIMA
KASIH

Mengapa kulit penderita hepatitis tampak


kuning, bibir kering dan skelera mata
kuning ?

Karena kerusakan pada hepar sehingga


mengakibatkan kadar bilirubin bertambah
dan kadar hemoglobin yeng berubah
urobilinogen bercampur dengan bilrubin.
Akhirnya warna urin pun berwarna seperti
teh. Dan bilirubin keluar lewat ginjal.

Hal ini d sebabkan oleh


hiperbilirubinia.
Kerusakan hati. Sehingga bilirubin
bercampur dengan darah di
pembuluh
darah dan jaringan kulit.
Meningkatnya birobilinogen
sehingga urine menjadi gelap

Hepatitis virus

Alkoholisme
Nekrosis
parenkhim hati

Pembentukan jaringan ikat

Kegagalan parekim hati


Mual mual
Nafsu makan
kelemahan otot
Cepat lelah

Hipertensi portal Asites

Varises esohagus

Penekan diafragma

Tekanan meningkat

Pembuluh darah pecah


Perubn. Nutrisi
intoleransi
aktifitas

Hematemesis/melena

ensefalopati

kesadaran

Ruang paru
menyempit

Sesak
nafas

Ggn perfusi jaringan


Ggn keseimbangan cairan & elektrolit

Kerusakan
komunikasi
verbal
Ggn pola nafas

Anda mungkin juga menyukai