Anda di halaman 1dari 3

BAB 5

PENUTUP

Setelah penulis melakukan pengamatan dan melaksanakan asuhan

keperawatan secara langsung pada pasien dengan diagnosa close fraktur collum

femur sinistra dan ulcus dekubitus grade II region sacrum di Ruang Paviliun G2

Rumkital Dr. Ramelan Surabaya maka penulis dapat menarik beberapa

kesimpulan sekaligus saran yang dapat bermanfaat dalam meningkatkan mutu

asuhan keperawatan pasien close fraktur collum femur sinistra dan ulcus

dekubitus grade II region sacrum.

5.1 Simpulan

Dari hasil uraian yang telah menguraikan tentang asuhan keperawatan

pada pasien dengan close fraktur collum femur sinistra dan ulcus dekubitus grade

II region sacrum, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Pada pengkajian tinjauan kasus ditemukan keluhan utama yang terjadi pada

fraktur yaitu nyeri. Hal ini sama dengan tinjauan pustaka, pasien nyeri

disebabkan spasme otot di daerah collum femur karena femur merupakan

tempat perlekatan ligamentum teres yang berfungsi sebagai pergerakan sendi,

selain itu karena pergeseran fragmen tulang yang disebabkan tekanan tulang

lebih besar dari kapiler sehingga terjadi deformitas bisa menyebabkan

kontraktur tulang yang dapat membatasi mobilisasi pasien.


2. Terdapat beberapa kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus.

Terdapat dua diagnosa yang muncul dalam tinjauan kasus tetapi tidak terdapat

dalam tinjauan pustaka. Terkadang diagnosa tersebut muncul dari penyakit

penyerta maupun dari komplikasi dari hambatan mobilitas fisik yang


127
128

diakibatkan oleh fraktur sendiri. Akan tetapi untuk menyelesaikan masalah

tersebut, penulis melibatkan pasien dan keluarga pasien secara aktif dalam

pelaksanaan asuhan keperawatan karena banyak tindakan keperawatan yang

memerlukan kerja sama antara perawat, pasien dan keluarga pasien.


3. Penanganan pada pasien fraktur yang utama adalah memobilisasi daerah yang

sakit terlebih dahulu selain mengurangi nyeri juga agar tidak menimbukan

komplikasi yang dapat timbul bila salah pennganan seperti mal union, non

union, delay union yang dapat terjadi pada fraktur.


4. Beberapa tindakan mandiri keperawatan pada close fraktur collum femur

sinistra dan ulcus dekubitus grade II region sacrum adalah dengan

mengajarkan pada pasien untuk melakukan rentang gerak aktif/ pasif,

mengajarkan tekhnik relaksasi, memberikan posisi yang nyaman dan

melakukan perawatan luka dekubitus


5. Pada akhir evaluasi semua tujuan dapat dicapai karena adanya kerjasama yang

baik antara pasien, keluarga dan tim kesehatan lainnya. Hasil evaluasi pada

Ny N sudah sesuai harapan masalah teratasi dan pasien KRS pada tanggal 31

Agustus 2012.

5.2 Saran

Bertolak dari kesimpulan diatas penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Untuk mencapai hasil keperawatan yang diharapkan, diperlukan hubungan

yang baik dan keterlibatan pasien, keluarga dan tim kesehatan lainnya.
129

2. Perawat sebagai petugas pelayanan kesehatan hendaknya mempunyai

pengetahuan, ketrampilan yang cukup serta dapat bekerja sama dengan tim

kesehatan lainnya dengan memberikan asuhan keperawaatn pada pasien

dengan fraktur.
3. Dalam meningkatkan mutu keperawatan asuhan keperawatan yang

professional alangkah baiknya diadakan suati studi kasus atau ronde

keperawatan bagi kasus kelolaan ruangan yang belum teratasi


4. Pendidikan dan pengetahuan perawat secara berkelanjutan perlu ditingkatkan

baik secara formal dan informasi


5. Melaksanakan tindakan asuhan keperawatan hendaknya sesuai dengan standart

yang telah berlaku.

Anda mungkin juga menyukai