Suhu air yang ekstrim akan mempengaruhi metabolisme tubuh ikan sehingga akan mempegaruhi
juga kerja fungsi-fungsi organ. Suhu sekitar perairan yang terlalu panas atau terlalu dingin akan
menurunkan kandungan oksigen terlarut di air sehingga membuat ikan menjadi tidak aktif.
Pernahkah suatu saat anda mancing dan melihat banyak ikan di suatu spot tetapi tidak ada satu
ikanpun yang makan umpan yang kita berikan? , itu berarti energi yang ada hanya digunakan
untuk menstabilkan diri karena suhu air terlalu dingin atau terlalu panas.
Sinar Matahari
Sinar matahari tentu menyebabkan suhu air danau atau rawa menjadi lebih hangat, seperti
pencerahan di atas. Pada waktu pagi hari sinar matahari mulai menghangatkan air danau,
menciptakan kondisi air lebih hangat sehingga menarik ikan untuk melakukan aktifitas feeding
(mencari makan). Dasar danau atau rawa yang berwarna gelap dan belumpur lebih cepat
menghangatkan air dibanding dasar danau yang berwarna cerah, misalnya pasir putih atau
struktur dasar berupa batu gamping/kapur.
Semakin hangat atau panas menjelang siang , maka ikan akan turun ke posisi air yang lebih
dingin. Hal ini yang menerangkan mengapa saat pagi ikan terlihat banyak sekali, kemudian
menjelang siang tidak terlihat lagi atau sepi dari gerombolan ikan.
Angin
Angin sangat berpengaruh bagi kesuksesan pemancing di danau/ waduk. Angin membawa
partikel-partikel hara atau plankton ke suatu daerah dimana angin bertiup. Jadi saat ada angin
dan anda sedang memancing di pinggir danau, maka biasanya ikan-ikan kecil juga pergi
bersama angin karena mengejar plankton dan zat hara (nutrisi), demikian pula ikan besar
mengikuti juga pergerakan ikan-ikan kecil.
Gb.4. Angin menyebabkan ikan mengikuti arah angin
Bila arah angin ke arah darat maka carilah pinggir danau berupa tanjung (daratan yang menjorok
ke danau) dan mancinglah di ujung tanjung seperti pada gambar di bawah ini. Karena banyak
ikan yang menunggu nutrisi di depan tanjung.
Gb. 5. Saat angin ke arah darat, ikan menunggu nutrisi di ujung tanjung
Badai, Hujan dan Langit Berawan
Kadangkala saat kita asyik mancing di danau, seringkali kita mendapati tiba-tiba mendung dan
hujan bahkan sering ada badai dan kilat. Bagaimana kondisi ini untuk memancing?. Badai dan
perubahan cuaca seringkali mempengaruhi kesuksesan memancing, kadang hasilnya buruk,
kadang sebaliknya.
Awan yang datang dengan tiba-tiba tentu menyebabkan sinar matahari yang menyinari
permukaan air jadi terhalang. Hal ini berakibat ikan lebih agresif dalam mencari makan, sehingga
memancing saat awan datang tentu lebih baik hasilnya dibanding saat terang benderang di siang
atau sore hari.
Hujan ringan atau gerimis adalah waktu yang baik untuk memancing di perairan umum, karena
menyembunyikan bayangan pemancing ataupun perahu pemancing, selain itu air hujan juga
mencuci aroma tangan pemancing yang terdapat di umpan yang tentu dihindari oleh ikan.
Gb.6. Hujan gerimis menyebabkan ikan banyak berada di permukaan air
Tetapi saat hujan deras merupakan waktu yang kurang tepat untuk memancing karena hujan
deras membuat air menjadi keruh sehingga lebih sulit bagi ikan untuk menemukan umpan anda.
Demikian juga air banjir (keruh) biasanya menyebabkan insang ikan menjadi tertutup lumpur,
sehingga sensitifitas dalam mencari makan menjadi sedikit
terganggu. Selain hujan lebat tentu kurang mendukung untuk keselamatan pemancing itu sendiri
baik oleh ancaman banjir atau kilatan halilintar.
Jadi saat hujan lebat disertai badai, sebaiknya pulang saja dan mancing di lain waktu, karena