Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

(Pengenalan Alat-Alat dan Bahan)

EDO WIJAYA
03021281419188

PROGRAM STUDI PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITA SRIWIJAYA
INDRALAYA
2014

BAB I
PENDAHULUAN

Tujuan Pengenalan

Tujuan dari pengenalan alat-alat kimia ini adalah untuk mengetahui apa saja alat-alat yang
digunakan di dalam laboratorium kimia.

Alat Dan Bahan

Erlenmeyer
Labu destilasi
Gelas Beaker
Corong gelas
Corong bucher
Buret
Corong pisah
Labu ukur
Gelas ukur
Pipet ukur
Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik
Pipet tetes
Tabung reaksi
Gelas alroji
Kaki tiga
Rak tabung reaksi
Penjepit
Evaporating dish
Mortal dan pastle
Pemanas spritus.

1.
2.
3.

Tinjauan Teori

Metode ilmiah lebih dari hanya sekedar pernyataan resmi dan langkah-langkah yang
selalu kita lakukan untuk memecahkan masalah secara logis. Perhatikan misalnya, bagaimana
montir mobil berusaha memperbaiki mobil yang tidak mau hidup mesinnya bila distater.
Mula-mula, penyebab yang jelas dari masalah ini akan dilokalisir dengan cara mengamati
hasil dari satu atau beberapa percobaan. Selanjutnya bagian/alat yang diperkirakan
penyebabnya diganti atau dibetulkan dan kemudian di coba lagi menghidupkan mesin mobil
tersebut. Bila montir tersebut tepat memperkirakan penyebab masalah tersebut, mka
perkerjaan ini selesai. Jika tidak, maka dilakukan percobaan lainnya, kemudian mengganti
dan membetulkannya lagi sampai akhirnya mobil tersebut dapat berjalan kembali. (Braddy,
1995: 2).
Bila kita memecahkan suatu masalah dalam ilmu pengetahuan, kita juga akan
melaksanakan kita juga akan melaksanakan langkah-langkah yang hampir sama seperti ini.
Oleh sebab itu langkah pertama dalam metode ilmu dapat disebut penelitian dan observasi.
Hal ini merupakan tujuan eksperimen yang dibuat di laboratorium dimana sifat-sifat dapat
diteliti dalam keadaan terkontrol, jadi hasil eksperimen itu dapat diulangi atau diiru kembali
(Braddy, 1999: 5).
Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran sains ini.
Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata dan juga
mengamati perubahan yang diamati. Ketika sains bergerak melampaui dunia pengalaman
menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan penjelasan dan peramalan,
pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk generalisasi ilmiah dan pembuatan teori.
Sehingga praktik laboratorium dan eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam
pengajaran sains sebagai produk ini
Pengajaran metode sains melalui metode praktik laboratorium dapat berperan sebagai :
Untuk memberikan realitas yang lebih nyata dan tiga dimensi daripada sekedar penjelasan
tertulis.
Persamaan matematik atau diagram seperti yang ada di buku teks
Untuk memberkan bayangan realitas yang memang butuh penjelasan untuk melath
penggunaan alat-alat laboratorium beserta teknik-teknik penggunaannya.
4.
Untuk menguji atau mengkonfirmasi perkiraan-perkiraan teori-teori ilmiah.

Hasil Pengamatan

Alat

Fungsi
Tempat membuat larutan. Dalam membuat
larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.

Erlenmeyer
Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas
terdapat karet penutup dengan sebuah lubang
sebagai tempat termometer.

Labu destilasi
Tempat untuk menyimpan dan membuat
larutan. Beaker glass memiliki takaran
namun jarang bahkan tidak diperbolehkan
untuk mengukur volume suatu zat ciar.

Gelas Beaker

Cprpng dibagi menjadi dua jenis yakni


corong yang menggunakan karet atau plastik
dan corong yang menggunakan gelas.
Corong digunakan untuk memasukan atau
memindah larutan ai satu tempat ke tempat
lain dan digunakan pula untuk proses
penyaringan setelah diberi kertas saing pada
bagian atas.

Corong gelas
Menyaring larutan dengan dengan bantuan
pompa vakum.

Corong bucher
Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan
tertentu dapat pula digunakan untuk
mengukut volume suatu larutan.

Buret
Untuk memisahkan dua larutan yang tidak
bercampur karena adanya perbedaan massa
jenis. Corong pisah biasa digunakan pada
proses ekstraksi.

Corong pisah
Untuk membuat dan atau mengencerkan
larutan dengan ketelitian yang tinggi.

Labu ukur leher panjang


Untuk mengukur volume larutan. Pada saat
praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur
tidak diperbolehkan untuk mengukur volume
larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi
dilakukan menggunakan pipet volume.

Gelas ukur
Untuk mengukur volume larutan

Pipet ukur

Digunakan untuk mengambil larutan dengan


volume tertentu sesuai dengan label yang
tertera pada bagian pada bagian yang
menggembung.

Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik


Untuk meneteskan atau mengambil larutan
dengan jumlah kecil.

Pipet tetes
Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.

Tabung reaksi
1. Sebagai penutup saat melakukan
pemanasan terhadap suatu bahan kimia
2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia
3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam
desikator.

Gelas arloji

Kaki tiga sebagai penyangga pembakar


spirtus.

Kaki tiga

Rak tabung reaksi

Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan


pada saat melakukan percobaan yang
membutuhkan banyak tabung reaksi. Numun
dalam mereaksikan zat yang menggunakan
tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak
tabung reaksi demi keamanan diri sendiri
maupun orang lain.
Untuk menjepit tabung reaksi.

penjepit
Digunakan sebagai wadah. Misalnya
penguapan larutan dari suatu bahan yang
tidak mudah menguap.

Evaporating dish
Menghaluskan zat yang masing bersifat
padat/kristal.

mortal dan pastle

Untuk membakar zat atau memmanaskan


larutan.

Pemanas spiritus

BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan diadakannya laboratorium ini adalah agar setiap praktikan mampu mengenal dan
memahami fungsi, cara penggunaan serta perbedaan berbagai alat yang ada dilaboratorium.
Dan diharapkan agar nantinya praktikan tidak canggung lagi di laboratorium.
Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat seperti pembakar
spiritus, kaki tiga, gelas beker, tabung reaksi, labu didih, penjepit, labu ukur, labu erlenmeyer,
pipet gondok, gelas beker, buret, erlenmeyer dan corong.
Saat praktikum, baik sebelum atau sesudahnya, semua alat yang digunakan mesti dicuci.
Ini bertujuan agar alat tetap steril sehingga menunjukkan hasil kerja yang maksimal. Cara
mencucinya adalah dicuci dengan sabun, kemudian diguyur dengan air kran hingga bersih,
dibilas dengan akuades dan dikeringkan dengan lap dan tisu.
Dilaboratorium, bahan-bahan kimia tertentu mesti disimpan dalam botol gelap untuk
menghindari bereaksinya bahan ketika terkena cahaya, contohnya adalah hidrogen peroksida.
Tetapi, jika suatu bahan tidak sensitif dengan cahaya maka dapat disimpan dalam botol
terang, misalnya H2SO4.

Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa:
1. Setiap kali melakukan praktikum kita harus mengenal dan memahami cara penggunaan alat
yang dipakai saat praktikum.
2. Alat-alat yang sudah dipakai ataupun akan di pakai sebaiknya dicuci hingga bersih.
3. Bahan kimia tertentu yang sensitif terhadap cahaya sebaiknya disimpan didalam tabung gelap
dan bahan kimia yang tidak sensitif terhadap cahaya dapat disimpan di dalam tabug terang.

Daftar pustaka
Brady, James E. 1994. Kimia Universitas Edisi Kelima. Jilid Pertama. Penerbit Erlangga:
Jakarta.
Day, R.A. Jr and, A. L. Underwood. 1998. Analisis Kimia Kualitatif. Edisi Revisi
Terjemahan. R.Soendoro dkk. Erlangga: Jakarta.
Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Organik dan Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro
Revisi G. Svehla Terjemahan Ir. L. Setrono dan Dr. A. Haelyana Pudjaatmaka. PT Kalman
Media Pustaka: Jakarta.
Wahyudi, Adi Ribut. 2011. Pengajaran Sains di Laboratorium.
https//gudangilmu23.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai