Anda di halaman 1dari 24

Metabolism of Amino Acids

SUSI ENDRINI PhD

1. Katabolisme Protein dan Nitrogen Asam


Amino

Katabolisme Kerangka Karbon pada Asam


Amino

Biosintesis Asam Amino Non esensial


(sec. Nutrisi)

4. Konversi Asam Amino menjadi Produk


Khusus

Katabolisma Protein &


Nitrogen Asam amino

Pendahuluan
Protein

& asam amino merupakan


senyawa kimia yang mengandung
nitrogen
Dalam tubuh selalu terjadi penguraian
dan pembentukan protein turn over 12% protein tubuh total per hari terutama
protein otot (75-80% digunakan untuk
sintesis protein baru, nitrogen dari 2025% sisanya menjadi urea)

Dalam

tubuh terdapat keseimbangan


nitrogen (perbedaan antara masukan
nitrogen total dengan hilangnya
nitrogen lewat feses, urin & perspirasi):
Keseimb

N (+) : masukan lebih banyak


daripada keluaran (misal: bayi yg sedang
tumbuh, ibu hamil)
Keseimb N (-) : keluaran lebih banyak
daripada masukan (misal: setelah operasi,
kanker lanjut & kegagalan masukan
protein kualitas tinggi yang memadai
seperti pada kwashiorkor & marasmus)

Degradasi protein
Laju

degradasi tiap protein berbeda


tergantung keperluan fisiologis (misal
meningkat pada jaringan uterus selama
kehamilan, protein otot skelet pada
kelaparan berat)
Degradasi dilakukan oleh protease &
peptidase:
Protease

mengurai protein menjadi peptid


Peptidase (endopeptidase, aminopeptidase,
karboksipeptidase) mengurai peptid menjadi
peptid yang lebih pendek & asam amino

Lanjutan:
Suseptibilitas

protein untuk degradasi


dinyatakan dengan half-life = waktu
paruh (t)
Contoh waktu paruh:
Protein-2

hati : 30 menit sampai > 150 jam


Beberapa enzim pengatur penting memiliki
waktu paruh pendek (misal triptofan
oksigenase, tirosin transaminase & HMG-koA
reduktase t = 0.5-2 jam). Tapi Aldolase,
LDH & sitokrom lebih t >100 jam

Lanjutan:
Jalur

degradasi :

Tergantung

ATP untuk protein abnormal


& masa hidup pendek (degradasi di sitosol)
Tak tergantung ATP untuk protein
ekstrasel, terkait membran & masa hidup
lama (degradasi di lisosom)
Untuk

protein dalam sirkulasi, misal


hormon peptid, kehilangan gugus asam
sialat memudahkannya dikenali dan
dimasukkan ke sel liver lewat reseptor
asialo-glikoprotein degradasi di
lisosom oleh protease cathepsin

lanjutan
Berbagai

protein dalam sel akan mudah


di degradasi bila mengikat ubiquitin
(tergantung residu aminoasil ujung
aminonya) lewat ujung karboksil
ubiquitin yang berikatan dg gugus
amino- residu lisil ikatan dg ubiquitin
lambat bila aminoasilnya residu metionil
atau seril, tetapi cepat bila
aminoasilnya residu aspartil atau arginil

Perubahan nitrogen asam amino-


Ekskresi

nitrogen asal asam amino &


lain sumber N pada hewan ada
dalam bentuk akhir :
Ammonia
Asam
Urea

urat

Mana

yang terbanyak, tergantung


hewannya :
ikan

teleost ekskresi N dalam bentuk


ammonia (ammonotelik)
hewan darat mengubah N menjadi asam
urat (organisma urikotelik) atau urea
(ureotelik). Manusia termasuk ureotelik
Burung adalah urikotelik, tp dikeluarkan
sebagai guano semisolid

Biosintesis urea
Ada empat tahap:
Transaminasi
Deaminasi oksidatif glutamat
3. Transport ammonia
4. Reaksi daur urea
1.
2.

-Asam amino

-Asam keto

Transaminasi

-Ketoglutarat

L-glutamat

Deaminasi
oksidatif

NH3

CO2

Daur Urea

Urea

Transaminasi
Asam

amino bebas dari protein diit atau


intrasel mengalami metabolisma serupa
Nitrogen alfa-amino diambil dengan
transaminasi, diteruskan ke glutamat,
dengan sisa kerangka karbon
Transaminasi bersifat reversibel,
sehingga transaminase
(aminotransferase) dapat digunakan
pada katabolisma maupun biosintesis
asam amini

Sebagian

besar asam amino mengalami


transaminasi, kecuali: lisin (Lys), threonin
(Thr), prolin (Pro) & hidroksiprolin (OH-Pro)
Perlu piridoksal fosfat untuk transminase
Transaminase bersifat spesifik untuk tiap
pasang -asam amino & -asam keto
Transaminasi tidak terbatas untuk gugus
-asam amino, tetapi juga untuk -asam
amino atau -asam amino

Deaminasi oksidatif
Dengan

enzim L-asam amino


oksidase mengambil amonia dari asam amino melalui terbentuknya
asam imino untuk selanjutnya
menjadi asam ketonya.
L-asam amino oksidase yang dapat
mengalami autooksidasi, terdapat
dalam jaringan liver mamalia

Amino acid
oxidase

-Asam Amino

-Asam Imino
H2O

Flavin

Flavin-H2

NH4
O2

H2O2
Catalase

O2
H2O

-Asam keto

Transport Ammonia
Ammonia

secara konstant dihasilkan di

jaringan
Oleh liver diambil dari sirkulasi, diubah
menjadi glutamat, glutamin dan
akhirnya urea
Jaringan otak dapat membuat urea tapi
tidak pegang peran penting dalam
pembuangan ammonia. Mekanisma
utama detoksifikasi ammonia adalah
dengan pembentukan glutamin dari
glutamat

Glutamat

dalam otak diperoleh dari


pasokan glutamat darah (tidak
mencukupi) dan sintesis dari ketoglutarat mengurangi senyawaantara siklus asam sitrat diatasi dg
fiksasi CO2 , mengubah piruvat
menjadi oksaloasetat
Glutamat juga diperoleh dari glutamin
dengan pengaruh glutaminase
L-glutamin

Glutaminase

L-glutamat

Reaksi daur urea


Urea

merupakan produk akhir


katabolisma nitrogen pada manusia
Disintesis di liver dan diekskresi oleh
ginjal (80-90% nitrogen yang diekskresi)
Terbentuk dari:
Ammonia
Karbon

dioksida
Aspartat dengan adanya ATP (pembentukan
1 mol urea memerlukan 3 mol ATP, 1 mol
ion ammonium, 1 mol nitrogen amino-alfa
aspartat, 1 mol CO2)

Tahap sintesis urea


Tahap

I. Pembentukan karbamoil fosfat dg


enzim karbamoil fosfat sintase I
Tahap II. Pembentukan citrulin dari
karbamoil fosfat & ornitin
Tahap III. Pembentukan argininosuksinat
Tahap IV. Pemotongan argininosuksinat
menjadi arginin & fumarat
Tahap V. Pembentukan urea dari arginin &
pembentukan kembali ornitin

The Urea Cycle


NH3 +
-

O 2 CCH 2 CH 2 CHCO
Glutamate

N-Acetylglutamate
NHCOCH3
synthase
2
O
CCH
CH
CHCO
2
2
2
2
CoASAc

N-Acetylglutamate

Activates

CPS-I

4 Steps

Carbamoyl
phosphate

NH4+ + HCO3-NH2CO2PO3-2
NH3+
NH2 CONH CH 2 CH 2 CH 2 CHCO 2 -

Ureido group

Citrulline

NH3 +

+
H3 NCH 2 CH 2 CH 2 CHCO 2 Ornithine
Ornithine
Transcarbamoylase (OTC)
(mitochondria)

The Urea Cycle (Contd.)


NH3 +
NH2 CONH CH 2 CH 2 CH 2 CHCO 2
Citrulline

Asp
+
NH3 -CHCH2CO2 CO2 -

NH3 +

+
H2 N=C-HNCH 2 CH 2 CH 2 CHCO 2 NH-CHCH2 CO2-

Arginosuccinate
synthase

CO2 - Arginosuccinate

Ornithine
Transcarbamoylase
(mitochondria)

NH3 +

+
H3 NCH 2 CH 2 CH 2 CHCO 2 -

Fumarate

Urea
H2NCONH2

Arginosuccinase

Ornithine
Arginase

CO2 -

NH2

-O

2C

NH3 +

TCA Cycle

+
H2 N=C-HNCH 2 CH 2 CH 2 CHCO 2 Arginine

Gangguan metabolisma dalam


daur urea
Hiperammonemia

tipe I : karena
defisiensi karbamoil fosfat sintase
Hiperammonemia tipe II : karena
defisiensi ornitin transkarbamoilase
Sitrulinemia : karena defisiensi
argininosuksinat sintase
Argininosuksinikasiduria : karena
defisiensi argininosuksinase
Hiperarginiemia : karena defisiensi
arginase

Anda mungkin juga menyukai