Anestesi - Docbffgfjdbshfdjsfjdfjdakffvadsdasfdadkafbkjbgdk VFKJDBFKJ
Anestesi - Docbffgfjdbshfdjsfjdfjdakffvadsdasfdadkafbkjbgdk VFKJDBFKJ
h. Vital sign :
-
Pernapasan
Zat-zat anestetik menekan pernapasan dan menurunkan respon terhadap
CO2 intubasi akan merangsang pembentukan mukus.
Elektrolit : menentukan apakah ada kelainan (hipo atau hiper) elektrolit yang
dapat mempersulit intra operasi dan post operasi.
Batas-batas normal :
Hb pria 12-16 gr%, wanita 13-18 gr%
Leukosit 4000-10000 sel/mm3
Trombosit 150000-400000 sel/mm3
Natrium 135-145
Kalium 3,5-5,5
Urin 0,5-1 cc/kgBB/jam
j. Kepentingan menanyakan pengobatan terakhir untuk mengetahui apakah
obat-obat yang akan digunakan ada yang berinteraksi dengan obat-obat
anestesi, misalnya Ca Channel Blocker, Kortikosteroid, Reserpin, Levodopa,
Propanolol dll.
k. Kepentingan ditanyakan penyulit lain untuk menentukan jenis teknik
anestesi yang akan dipakai dan resiko yang akan terjadi.
2. ASA (American Society of Anaesthesiologist) adalah klasifikasi yang
lazim digunakan untuk menilai status fisik pasien pra-anestesi. Klasifikasi ini
berasal dari The American Society of Anesthesiologist yang terdiri dari:
-
ASA III : Pasien dengan gangguan atau penyakit sistemik berat yang
diakibatkan karena berbagai penyebab, sehingga aktivitas rutin terhambat.
a. Hypnotic :
b. Analgesic:
c. Relaksasi :
VIMA
TIVA
Anestesi
Hypnotik
Sevoflurane,
Analgesik
En-flurane, Halothan
Ke-tamine, Midazolam
Fentanyl, Sufentanyl, Mor- Fentanyl, Sufentanyl,
Relaksasi
phine
Depol & Non-depol
Isoflurane, Propofol,
Pentothal,
Morphine, Pethidine
Depol & Non-depol
Buat catatan pasien (Hystory, pemeriksaan fisik, data lab, x-ray, dll)
Catatan : periksa EKG pada usia>35 thn atau jika ada indikasi
Anestesi Regional adalah suatu cara untuk menghilangkan rasa sakit yang
tidak disertai hilangnya kesadaran dan hanya pada sebagian atatu beberapa
bagian tubuh tertentu.
Obat-obat anestesi regional :
-
Suntikan keluar dari vena ---- stop suntikan dan cari vena lain
Sumbatan jalan nafas ---- bunyi snoring dapat diatasi dengan menarik
dagu pasien ke depan dan ke belakang
Induksi sempurna : jika pasien sampai pada stadium operasi (stadium III).
Setelah diinduksi dengan obat anestesi intravena, intramuskular atau
langsung oleh obat anestesi inhalasi. Tidak ditemukan penyulit pada saat
induksi berlangsung.
Eksitasi, jika pasien sampai pada stadium eksitasi (stadium II). Setelah
diinduksi, kesadaran hiulang pasien menjadi muntah, batuk-batuk, menahan
nafas, pasien bergerak-gerak atau terjadi spasme laring dapat dihindari
dengan pemberian premedikasi yang agak kuat.
8. Sirkuit Anestesi
9. Ventilator
a. Nafas Spontan
---- Selama dalam induksi nafas pasien tidak dibantu, dengan menggunakan
nafas sendiri.
b. Assisted
---- Nafas pasien selama dalam induksi tidak didepresi, masih terdapat nafas
spontan tapi tidak mencukupi untuk kebutuhan pasien sehingga dibantu dengan
bantuan.
c. Controlled
---- Pasien dalam keadaan terdepresi nafas sempurna, sehingga pasien
membutuhkan bantuan nafas penuh.
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
a. Pressure controlled : ventilator diatur dengan mengeset tekanan udara
yang dibutuhkan pasien
b. Volume controlled : ventilator diatur dengan mengeset volume udara yang
dibutuhkan pasien.
11. Jelaskan teknik-teknik khusus pada anestesi umum :
-
kerusakan sel akibat sumbatan regional dari otak, jantung, liver, ginjal dan
kedua tungkai.
-
Untung
Analgesik
Rugi
kuat, Jarang digunakan tunggal, harus
lemah,
memudahkan
hipoksia
difusi.
Baunya enak. Tidak Vasodilator serebral, meningkatkan
merangsang
jalan aliran
darah
otak
yang
sulit
hipotensi,
vasodilator
bradikardi,
perifer,
depresi
gangguan
pemberian
hepar.
menyebabkan
menggigil.
Induksi dan pemulihan Pada EEG, menunjukkan kondisi
lebih
cepat
dari epileptik.
Depresi
nafas,
iritatif,
otot
baik
Menurunkan
meta-bolisme
lebih
laju Meninggikan aliran darak otak dan
otak TIK.
terhadap O2
Desfluran
Simpatomimetik,
depresi
atas.
Sevofluran
merangsang
jalan
nafas,
kardiovaskular stabil
13. Obat-obat anestesi umum
a. Tiopenthal :
-
b. Propofol :
-
Dosis dikurangi pada manula, dan tidak dianjurkan pada anak dibawah 3
thn dan ibu hamil.
c. Ketamin :
-
d. Opioid :
-
14. Untuk memberikan cairan dalam waktu singkat dapat digunakan vena-vena
di punggung tangan, di dalam pergelangan tangan, lengan bawah atau daerah
kubiti. Pada anak kecil dan bayi digunakan punggung kaki, depan mata kaki
atau di kepala. Bayi bari lahir digunakan vena umbilikus.
15. Monitoring RR
a. Monitoring
Pemantauan tanda vital : tensi, nadi, respirasi, Saturasi O2, suhu tubuh.
b. Oksigenasi : O2 lembab sebanyak 3-8 L/mnt
c. Pain control : parenteral atau regional
d. Hal-hal khusus :
-
16. Skoring di RR
Steward Score
Sign
Criteria
Score
Consciousness Awake
2
Responding to stimuli
1
Not responding
0
Airway
Caughing on common
2
Maintaining go airway
1
Airway requires mantenance
0
Movement
Moving limbs purposetrully
2
Moving limbs
1
Not moving
0
Bila penilaian 5 pasien dapat dipindahkan dari ruang resusitasi
17. Blokade regional
a. Analgesik spinal : pemberian obat ke dalam ruang sub arakhnoid, efektif,
aman dan mudah dikerjakan.
b. Analgesik epidural : menempatkan obat di ruang epidural (peridural,
elektrodural). Ruang berada diantara ligamentum flavum dan durameter.
Memblok pada akhir saraf spinal yang terletak di bagian sakral.
c. Analgesik kaudal
Dorsal Decubitus :
Supine
Lithotomi
Full prone
Head Elevated
Sitting
Supine
Jenis-jenis ETT :
a. Jenis : Cuff (balon/tanpa balon), Spiral/non spiral, Lumen 1 : (1-2) lumen,
Lumen 1 : operasi biasa, Lumen 2 : Torakotomi
b. Bahan : karet PCV
c. Tipe Cuff : High pressure low volume dan Low pressure high volume
d. Nomor ETT
e. Cara mengisi udara dalam cuff sesuaikan tekan sampai ada bunyi
Penentuan ukuran ETT
Usia
Diameter
Prematur
Neonatus
1-6 bulan
0,5-1 tahun
1-4 tahun
4-6 tahun
6-8 tahun
8-10 tahun
10-12 tahun
12-14 tahun
Dewasa wanita
Dewasa pria
2,0-2,5
2,5-3,5
3,0-4,0
3,5-3,5
4,0-5,0
4,5-5,5
5,0-5,5
5,5-6,0
6,0-6,5
6,5-7,0
6,5-8,5
7,5-10,0
Skala French
Jarak
sampai
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28-30
28-30
32-34
bibir
10 cm
11 cm
11 cm
12 cm
13 cm
14 cm
15-16 cm
16-17 cm
17-18 cm
18-22 cm
20-24 cm
20-24 cm
kolin),
kemudian
intubasi
yang
langsung
diikuti
dengan
Pipa nasogastrik bila sudah terpasang harus dihisap dan sesudahnya diangkat
sebelum melakukan induksi anastesia.
b.
Awake intubation: