Anda di halaman 1dari 5

Nama

: Nico Octavianus

Kelas

: XD

Nomor absen : 29
- Hemoptoe/Batuk darah adalah
1.Batuk yang disertai pengeluaran darah dari paru atau saluran pernapasan.
2.Ekspektorasi darah atau dahak yang mengandung darah,berasal dari saluran napas di
bawah pita suara.
- Penyebab utama penyakit batuk darah adalah : karena robeknya lapisan saluran
pernapasan sehingga pembuluh darah di bawahnya ikut sobek dan darah mengalir
keluar dan adanya cairan darah kemudian dikeluarkan oleh adanya reflex batuk.
- Penyebab yang lain :
* Adanya infeksi saluran pernapasan.
* Penggunaan obat obatan tertentu seperti obat anti pembekuan darah.
* Kanker.
* Adanya trauma saluran pernapasan.
* Merokok.
- Tanda-tanda pasien terkena batuk darah yang gawat yaitu :
* Kepala terasa ringan seperti melayang.
* Haus.
* Pasien bernapas dengan cepat (lebih dari 24 kali per menit).
- Batuk darah dikatakan gawat apabila jumlah darah yang dibatukkan melebihi 300ml
(kira-kira setengah botol air mineral ukuran sedang) dalam 24 jam.
- Tanda-tanda pasien terkena batuk darah:
1.Didahului batuk keras yang tidak tertahankan.
2.Terdengar adanya gelembung-gelembung udara bercampur darah di dalam saluran
napas.
3.Terasa asin darahnya dan gatal di tenggorokan.

4.Warna darah yang dibatukkan merah segar bercampur buih, beberapa hari kemudian
warna menjadi lebih tua atau kehitaman.
5.Bisa berlangsung beberapa hari.
- Penyebab dari batuk darah (hemoptoe) dapat dibagi atas :
1.Infeksi,terutama tuberkulosis,abses paru,pneumonia,dan kaverne oleh karena
jamur dan sebagainya.
2.Kardiovaskuler,stenosis mitralis dan aneurisma aorta.
3.Neoplasma,terutama karsinoma bronkogenik dan poliposis bronkus.
4.Gangguan pada pembekuan darah (sistemik).
5.Benda asing di saluran pernapasan.
6.Faktor-faktor ekstrahepatik dan abses amuba.
- Mekanisma terjadinya batuk darah yaitu :
1.Radang mukosa.
Pada trakeobronkitis akut atau kronis,mukosa yang kaya pembuluh darah menjadi
rapuh,sehingga trauma yang ringan sekalipun sudah cukup untuk menimbulkan batuk
darah.
2.Infark paru.
Disebabkan oleh emboli paru atau invasi mikroorganisme pada pembuluh
darah seperti infeksi coccus,virus,dan infeksi oleh jamur.
3.Pecahnya pembuluh darah vena atau kapiler.
Disebabkan oleh distensi pembuluh darah akibat kenaikan tekanan darah intraluminar
seperti pada dekompensasi cordis kiri akut dan mitral stenosis.
4.Kelainan membran alveolokapiler.
Disebabkan oleh adanya reaksi antibodi terhadap membran,seperti pada
Goodpastures syndrome.
5.Perdarahan kavitas tuberkulosa adalah Pecahnya pembuluh darah dinding kavitas
tuberkulosis yang dikenal dengan aneurisma Rasmussen.
Perdarahan pada bronkiektasis disebabkan pemekaran pembuluh darah cabang
bronkial.Diduga hal ini terjadi disebabkan adanya anastomosis pembuluh darah

bronkial dan pulmonal.Pecahnya pembuluh darah pulmonal dapat menimbulkan


hemoptisis masif.
6.Invasi tumor ganas.
7.Cedera dada.
Disebabkan oleh benturan dinding dada,maka jaringan paru akan mengalami
transudasi ke dalam alveoli dan keadaan ini akan memacu terjadinya batuk darah.
- Berdasarkan penyebabnya dikenal berbagai macam batuk darah :
1.Batuk darah idiopatik atau esensial dimana penyebabnya tidak diketahui.
Teori perdarahan ini adalah sebagai berikut :
a.Adanya ulserasi mukosa yang tidak dapat dicapai oleh bronkoskopi.
b.Bronkiektasis yang tidak dapat ditemukan.
c.Infark paru yang minimal.
d.Menstruasi vikariensis.
e.Hipertensi pulmonal.
2.Batuk darah sekunder, yang penyebabnya dapat di pastikan.
Pada prinsipnya berasal dari :
a.Saluran napas.
Yang sering ialah tuberkulosis,bronkiektasis,tumor paru,pneumonia dan abses
paru.
Yang jarang dijumpai adalah penyakit jamur (aspergilosis),silikosis,dan penyakit
oleh karena cacing.
Menurut Bannet,82 86% batuk darah disebabkan oleh tuberkulosis paru,
karsinoma paru dan bronkiektasis.
b.Sistem kardiovaskuler.
Yang sering adalah stenosis mitral dan hipertensi.
Yang jarang adalah kegagalan jantung, infark paru,dan aneurisma aorta.

c.Lain-lain.
Disebabkan oleh benda asing,ruda paksa,penyakit darah seperti hemofilia,
hemosiderosis,sindrom goodpasture,eritematosus lupus sistemik,diatesis hemoragik
dan pengobatan dengan obat-obat antikoagulan.
- Pada prinsipnya terapi yang dapat dilakukan adalah :
1.Terapi konservatif.
- Pasien harus dalam keadaan posisi istirahat,yakni posisi miring (lateral decubitus).
Kepala lebih rendah dan miring ke sisi yang sakit untuk mencegah aspirasi darah ke
paru yang sehat.
- Melakukan suction dengan kateter setiap terjadi perdarahan.
- Batuk secara perlahan lahan untuk mengeluarkan darah di dalam saluran-saluran
napas untuk mencegah bahaya sufokasi.
- Dada dikompres dengan es kap,hal ini biasanya menenangkan penderita.
- Memberikan obat obat penghenti perdarahan (obat obat hemostasis),misalnya
vitamin K,ion kalsium,trombin dan karbazokrom.
- Memberikan antibiotika untuk mencegah infeksi sekunder.
- Memberikan cairan atau darah sesuai dengan banyaknya perdarahan yang terjadi.
- Memberikan oksigen.
- Tindakan selanjutnya bila mungkin yaitu :
- Menentukan asal perdarahan dengan bronkoskopi.
- Menentukan penyebab dan mengobatinya,misal aspirasi darah dengan
bronkoskopi dan memberikan adrenalin pada sumber perdarahan.
2.Terapi definitif atau pembedahan.
- Reseksi bedah segera pada tempat perdarahan merupakan pilihan.
- Tindakan operasi ini dilakukan atas pertimbangan :
a.Terjadinya hemoptisis masif yang mengancam kehidupan pasien.
b.Pengalaman berbagai penyelidik menunjukkan bahwa angka kematian pada
perdarahan yang masif menurun dari 70% menjadi 18% dengan tindakan operasi.

c.Etiologi dapat dihilangkan sehingga faktor penyebab terjadinya hemoptoe(batuk


darah) yang berulang dapat dicegah.
- Tujuan pokok terapi ialah :
1. Mencegah tersumbatnya saluran napas oleh darah yang beku.
2. Mencegah kemungkinan penyebaran infeksi.
3. Menghentikan perdarahan.
- Sumber :
-http://puskesmassimpangempat.wordpress.com/2009/06/18/kenapa-aku-batuk-darah/
-http://blog-indonesia.com/blog-archive-10208-7.html

Anda mungkin juga menyukai