Anda di halaman 1dari 28

Matakuliah

Tahun
Versi

: R0262/Mekanika Teknik
: September 2005
: 1/1

Pertemuan 22
Tegangan Lentur dan Puntir pada
Balok

Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
menghitung tegangan lentur, aksial dan puntir
pada balok berdasarkan hukum hook

Outline Materi
Pengertian tegangan pada balok struktur
Jenis tegangan
Tegangan gabungan

Tegangan Lentur dan Puntir pada


Balok Struktur

Tegangan ialah suatu satuan yang timbul dari


kekuatan bahan konstruksi yang merupakan
kemampuan dari balok konstruksi terhadap
gaya - gaya luar yang bekerja padanya.

Besarnya tegangan sangat dipengaruhi oleh


jenis bahan konstruksi, gaya luar yang
diterjemahkan ke gaya dalam, bentuk serta
besaran dari penampang bahan konstruksi
tersebut.

Jenis Tegangan :
Tegangan lentur (akibat momen)
Tegangan axial / normal (akibat gaya axial)
Tegangan geser (akibat gaya lintang)
Tegangan puntir (akibat gaya eksentris)

Tegangan lentur et
Yaitu tegangan yang ditimbulkan oleh balok
akibat beban/gaya yang bekerja diatas balok
tersebut.
Simbol tegangan =
% t/m
A

Balok dibebani beban terbagi rata % t/m,


maka balok tersebut akan melentur seperti
gambar diatas.
Serat atas tertekan dan serat bawah tertarik
Rumus

M. Y

kg

cm2

M = Momen yang bekerja pada garis berat


(momen gaya dalam)
Y = Jarak tegangan dari garis berat
penampang (cm)
I = Momen Inersia penampang (cm4)
Garis netral pada tegangan lentur yaitu garis
yang memotong penampang dimana
tegangan lentur pada titik potong tersebut = 0
8

Contoh tegangan lentur pada suatu balok :


q = 2 t/m'
20 cm
P = 1t

30 cm

6m

Mencari tegangan lentur maximum M max


9

Penyelesaian : VA VB 1 Q 6 ton ()
2

1
Mmax VA . X q . x . x
2
dMx
0
dx
V A qx 0
6 2x 0
x

1
Momen max VA.3 .2.3 2
2
9tm

10

20 cm

30

(10,15)

Garis
netral

b
Y
11

Titik berat benda (10,15)


Jarak titik berat ke sumbu atas Ya = 15 cm
Jarak titik berat ke sumbu bawah Yb = 15 cm
1
x
bh3
12
1

20 30 3
12
45000 cm 4
12

M.Ya
lentur (atas)
x
9 10 5 15
kg

300
2
3
cm
45 10
M.Yb
lentur (bawah)
x
9 10 5 15
kg

300
2
3
cm
45 10
13

Tegangan axial
Yaitu tegangan yang ditimbulkan akibat beban
axial yang bekerja pada penampang balok
Beban axial (P) dapat tekan atau tarik
P = gaya pada penampang balok
A = luas penampang balok (b x h)

14

HA
A

Tegangan axial pada balok

ak

P
A

kg

cm2

15

P
HA

P kg
Tegangan axial pada balok ak
cm
A

16

Contoh tegangan aksial pada balok :


A=bxh
= 20 x 30 = 60 cm2

ak

P kg

2
cm
A
10 3 kg

2
cm
600
1,67 kg
cm2
17

Tegangan gabungan
Yaitu gabungan dari Tegangan lentur +
tegangan axial
Rumus

P .

A

18

= gabungan
P = gaya axial
A = luas penampang
M = momen lentur
Y = jarak sumbu ke serat atas / bawah
penampang
= momen Inersia penampang

19

Dari contoh tersebut dapat dianalis sbb :

ax 1,67 kg

30 cm

cm

a ax
-

=
+

20 cm b 300 kg

ax
cm2

b ax

20

Tegangan geser ()
Yaitu tegangan yang timbul akibat beban / gaya
lintang yang bekerja pada gelegar balok dan
terdistribusi sepanjang penam-pang balok
Rumus

LS kg

2
cm
L = gaya lintang (V) b
S = statis momen
B = lebar penampang balok
= momen inersia
21

Dari contoh sebelumnya dapat dianalisa tegang


geser yang terjadi sbb:
20 cm

30 cm

3
22

L gaya lintang maksimum


VA
6 ton 6000 kg
S Statis Momen
1
1
b h h
2
4
2250 cm3

b 15 cm
1 3
Ix bh
2
45000 cm 4

23

LS

b.
6 10 3 x 225 x 10

15 x 45 x 1 0 3
20 kg
2
cm

1 0 karena S1 0
3 0 karena S3 0

24

Tegangan puntir ()
Yaitu tegangan yang terjadi akibat gaya
peksentris sehingga menimbulkan Momen
terhadap sumbu x dan sumbu y, pada
penampang suatu balok.
Rumus
P My . Xo Mx . Yo
dititik 0

A
y
x
25

X
Mx

Ye
E

P
e
y

D
e
x

Y
My
C

Xe
B

luas A cm2

26

Gaya P terletak antara sumbu X dan Y


P dipindahkan kemtitik pusat sumbu X dan Y
Timbul momen Mx = P.ey dan My = P . ex

27

Maka tegangan yang terjadi sbb :


P My . Xb Mx . Yb
Tegangan di B B

A
y
x
P My . Xc Mx . Yc
Tegangan di C C

A
y
x
P My . Xd Mx . Yd
Tegangan di D D

A
y
x
P My . Xe Mx . Ye
Tegangan di E E

A
y
x
28

Anda mungkin juga menyukai