Anda di halaman 1dari 2

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.
Alat dan Bahan
3.1.1.
Alat
1) Heat Exchanger tipe shell and tube.
2) Dua buah blower model D12F-24PLMCIX (Nippon Denso Corporation).
3) Satu buah elemen pemanas 667 Watt (A.C).
4) Empat buah DC Regulator Power Supply 30V.
5) Satu buah AC Regulator 1000 Watt.
6) Dua buah thermocouple.
7) Satu buah velometer tipe ALNOR.

Gambar 3.1. Konstruksi Heat Exchanger Tipe Shell and Tube

3.1.2.

Bahan

1) Udara.
3.2.

Prosedur Percobaan
1) Mengatur DC regulator pada tegangan tertentu, kemudian dihubungkan ke
blower yang dihubungkan dengan elemen pemanas, sehingga blower
menghasilkan udara dengan kecepatan tertentu.
2) Mengatur AC regulator pada tegangan tertentu sehingga udara panas
keluar elemen pemanas pada temperatur 165oC.

15

3) Mengukur temperatur udara yang keluar dari elemen pemanas dengan


thermocouple.
4) Mengatur DC regulator pada tegangan tertentu dan dihubungkan dengan
blower untuk menghasilkan udara dengan suhu 27oC yang mengalir
dengan kecepatan tertentu.
5) Mengatur peralatan seperti pada Gambar 1.
6) Memasang thermocouple pada ujung keluaran udara panas (sisi shell) dan
udara dingin (sisi tube) pada heat exchanger.
7) Menunggu sampai temperatur udara panas dan udara dingin keluar dari
heat exchanger pada harga konstan.
8) Mencatat temperatur keluaran udara panas dan udara dingin.
9) Mematikan elemen pemanas dan mengeluarannya dari heat exchanger.
10) Menunggu heat exchanger menjadi dingin dan kembali ke kondisi
semula.
11) Mengulangi percobaan untuk kecepatan yang berbeda.
12) Percobaan dilakukan 2 kali masing-masing untuk kondisi:
a) Udara panas mengalir di sisi shell dan udara dingin di sisi tube.
b)

Udara panas mengalir di sisi tube dan udara dingin di sisi shell.

16

Anda mungkin juga menyukai