Anda di halaman 1dari 16

AC CONVERTER

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua jenis konverter AC/AC (AC /DC/ AC) termasuk dalam element first
order-hold (FOH) pada system kontrol digital. Konverter AC/ AC atau AC/ DC/ AC
merupakan perkembangan baru dalam teknologi power switching circuit (rangkaian
pemicuan daya) yang di aplikasikan di industry di bandingkan dengan jenis
rangkaian pemicuan daya yang lain. Meskipun chopper telah lama popular
digunakan dalam rangkaian catu daya, tetapi converter AC/ DC/ AC baru digunakan
sekitar tahun 1980 semenjak perkembangan manufaktur semi conductor yang
menghasilkan beberapa peralatan Daya seperti Gate Turn Off (GTO), Triac, Bipolar
Transistor ( BT), IGBT, MOSFET, dll. AC/ AC Converter digunakan untuk
mengkonversi atau merubah suatu Daya AC kedalam bentuk Daya listrik AC yang
lain.
Semua voltage converter AC/AC mengkonversi tegangan dari sebuah
sumber AC dengan tegangan dan frekuensi yang tinggi ke nilai tegangan dan
frekuensi yang lebih rendah dengan sudut fasa kecil.
B. Tujuan Penulisan
a. Mahasiswa terampil merangkai Regulator AC 1 fasa gelombang penuh
dengan menggunakan SCR
b. Mahasiswa dapat memahami karakteristik Regulator AC 1 fasa gelombang
penuh dengan beban R dan RL
c. Mahasiswa dapat menggambarkan bentuk gelombang arus dan tegangan
Regulator AC 1 fasa gelombang penuh dengan beban R dan RL

1.3 Metode Pembuatan Makalah

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

Page 1

AC CONVERTER
Kami membaca bahan-bahan berupa buku-buku, karya tulis, dan penelusuran
melalui internet sesuai dengan materi-materi yang terkait yang akan kami sajikan
pada makalah ini.

BAB II

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

Page 2

AC CONVERTER
PEMBAHASAN
A. Teori
Regulator AC digunakan untuk mengendalikan tegangan rms output.
Aplikasi dari Regulator AC ini adalah untuk kendali kecepatan motor, untuk
dimmer lampu, untuk pengatur suhu pemanas dan sebagainya. Pengaturan nilai
rms tegangan dilakukan dengan cara mengatur sudut penyalaan saklar dayanya
yang akan mendelay gelombang tegangan output, sehingga regulator AC ini
disebut juga dengan phase delay control. Pada umumnya regulator AC
menggunakan SCR dan TRIAC sebagai saklar dayanya. Ada dua jenis Regulator
AC, yaitu setengah gelombang dan gelombang penuh. Pada Regulator AC
setengah gelombang, yang didelay hanya gelombang tegangan positif. Regulator
AC setengah gelombang ini umumnya menggunakan sebuah SCR dan sebuah
diode yang dipasang antiparallel. Regulator AC jenis ini jarang diaplikasikan di
lapangan. Pada Regulator AC gelombang penuh, Penundaan penyalaan dilakukan
pada gelombang positif dan negatif. Regulator AC jenis ini menggunakan dua
buah SCR yang dipasang anti parallel atau sebuah TRIAC.

Gambar 1. Skema Regulator AC 1 fasa setengah gelombang dengan


SCR dan Dioda

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

Page 3

AC CONVERTER

Gambar 2. Skema Regulator AC 1 fasa gelombang penuh dengan


SCR
Regulator AC 1 fasa dapat dioperasikan dalam 3 mode, yaitu :
1. Sudut penyalaan besar dari sudut fasa ( > ). Pada mode ini arus output tidak
kontiniu.
2. Sudut penyalaan kecil dari sudut fasa ( < ). Pada mode ini satu buah SCR akan
gagal menyala .
3. Sudut penyalaan sama dengan sudut fasa ( = ). Pada mode ini arus output akan
kontinu.

1. Beban R
Bentuk gelombang output Regulator AC 1 fasa beban R ditunjukkan pada
Gambar 2.

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

Page 4

AC CONVERTER

Gambar 2. Gelombang output Regulator AC 1 fasa gelombang penuh beban R

Sudut penyalaan = . Sudut pemadaman = ( = ) dan sudut konduksi = - . Tegangan


output rms :

Vo rms =

1
V 2 d =

vn
sin2 wtdwt

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

Page 5

2
Vm 2 ( ) +sin
2

AC CONVERTER

Arus rms : Io rms =

Vo rms
R

Faktor Daya : Pf = cos =

, Daya Output : Po = (Io rms)2 x R


Po
VA

=[1-

sin2
2

]1/2

Dengan VA = VA = Is x Vs
Vs merupakan tegangan rms input yang dirumuskan dengan Vs =

Vm
2

Arus rms yang mengalir pada setiap SCR dirumuskan dengan : IoSCR =

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

Page 6

Irms
2

AC CONVERTER
B. Beban RL
Gambar 3 menunjukkan bentuk gelombang output Regulator AC 1 fasa yang
melayani beban RL.

Gambar 3. Gelombang output Regulator AC 1 fasa gelombang penuh beban RL


Sudut penyalaan = . Sudut pemadaman = ( = + ) dan sudut konduksi
= -. Tegangan output rms :
Vo rms =

2
Vm 2 ( ) + 2 sin
2

R( )
l

Arus rms : sin ( ) e


Vm

+ sin ( ]

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

Page 7

AC CONVERTER
Daya Output : Po = cos Io ormsV orms P = I V
l
Faktor daya : PF = cosdengan = tan-1 R dan Z =

R 2+ l 2

BAB III
HASIL PERCOBAAN
A. Langkah Praktikum
1. Alat dan Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Catu Daya dc, 15 Volt.


Osciloscope
AVO Meter
Watt Meter
Alat Ukur rms
Digital Volmeter/Amperemeter AC/DC
Kabel jumper

2. Langkah Kerja
a. Membuat rangkaian AC Regulator AC 1 Fasa Gelombang Penuh
Rangkailah alat dan bahan sesuai dengan diagram rangkaian yang ditunjuk kan
di bawah ini

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

Page 8

AC CONVERTER

Gambar 1. Rangkaian Conventer AC 1 Fasa Menggunakan TRIAC

Gambar 2. Rangkaian Conventer AC 1 Fasa Menggunakan Dua Buah SCR

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

Page 9

AC CONVERTER

Gambar 3. Rangkaian W1C Menggunakan SCR

Gambar 4. Rangkaian W1C Menggunakan TRIAC

Gambar 5. Rangkaian Percobaan Conventer AC 1 Fasa Menggunakan TRIAC

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

Page 10

AC CONVERTER

c)

b. Percobaan dengan beban Resistor


a) Buat rangkaian converter AC seperti pada gambar 3 (SCR) dan 5
(TRIAC)
b) Buat rangkain percobaan dengan menggunakan beban resistif kemudian
lakukan pengukuran sesuai tabel berikut
Kalibrasi osiloskop
d) Posisikan tegangan referensi penyalaan SCR pada posisi 0
e) Variasikan tegangan referensi penyalaan SCR mulai dari 0 sampai 10 Volt
f) Amati bentuk gelombang arus dan tegangan yang ditunjukkan oleh
osiloskop. Untuk melihat tegangan input, pindahkan rangkaian osiloskop
ke sisi input.
g) Catat nilai Us, Uout, Uv1, dan UG dalam Tabel 1.
h) Buat kurva Ud =f ( ) beban R.
c. Percobaan dengan beban Resistor dan Induktor
a) Buat rangkaian converter AC seperti pada gambar 3 (SCR) dan 5
(TRIAC)
b) Buat rangkain percobaan dengan menggunakan beban resistif-induktif
kemudian lakukan pengukuran sesuai tabel berikut
c) Kalibrasi osiloskop
d) Posisikan tegangan referensi penyalaan SCR atau TRIAC pada posisi 0
e) Variasikan tegangan referensi penyalaan SCR atau TRIAC mulai dari 0
sampai 10 Volt
f) Amati bentuk gelombang arus dan tegangan yang ditunjukkan oleh
osiloskop. Untuk melihat tegangan input, pindahkan rangkaian osiloskop
ke sisi input.
g) Catat nilai Us, Uout, Uv1, dan UG dalam Tabel 1.
h) Buat kurva Ud =f ( ) beban RL

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

Page 11

AC CONVERTER

C. Hasil Praktikum
1. Tabel Hasil Pengukuran
a.

Tabel 1 Menggunakan TRIAC


Beban R
0

30

60

90

120

150

180

Tegangan Keluaran Ud
(Volt)
Ud /Ud0

11,38

11,34

9,65

9,63

7,34

2,03

0,99

0,85

0,84

0,64

0,17

Vs (Volt)

12

12

12

12

12

12

12

30

60

90

120

150

180

Tegangan Keluaran Ud
(Volt)
Ud /Ud0

11,62

10,97

9,70

7,25

4,30

1,4

0,94

0,83

0,62

0,37

0,12

Vs (Volt)

12

12

12

12

12

12

12

Sudut Penyalaan (

b.

Beban RL

Sudut Penyalaan (

Tabel 2 Menggunakan 2 Buah SCR


a.

Beban R
0

30

60

90

120

150

180

Tegangan Keluaran Ud
(Volt)
Ud /Ud0

11,29

10,95

9,76

7,90

3,08

1,2

0,96

0,86

0,96

0,27

0,10

Vs (Volt)

12

12

12

12

12

12

12

30

60

90

120

150

180

11,50

10,90

9,84

7,57

3,22

1,05

0,94

0,85

0,65

0,28

0,09

Sudut Penyalaan (

b.

Beban RL

Sudut Penyalaan (

Tegangan Keluaran Ud
(Volt)
Ud /Ud0

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

Page 12

AC CONVERTER
12

Vs (Volt)

12

12

12

12

12

12

Tabel 3. Menggunakan 1 SCR dan 1 Dioda


a.

Beban R
0

30

60

90

120

150

180

Tegangan Keluaran Ud
(Volt)
Ud /Ud0

11,27

11,25

10,83

9,96

8,87

6,77

6,19

0,99

0,96

0,88

0,78

0,6

0,54

Vs (Volt)

12

12

12

12

12

12

12

30

60

90

120

150

180

Tegangan Keluaran Ud
(Volt)
Ud /Ud0

11,51

11,13

10,57

9,23

7,24

6,60

6,54

0,96

0,91

0,80

0,62

0,57

0,56

Vs (Volt)

12

12

12

12

12

12

12

Sudut Penyalaan (

b.

Beban RL

Sudut Penyalaan (

2. Gambar Gelombang
Gambar Tegangan Keluaran (Ud) dan Arus Keluaran (Id) dengan
Menggunakan TRIAC
Beban R

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

Beban RL

Page 13

AC CONVERTER

Gambar Tegangan Keluaran (Ud) dan Arus Keluaran (Id) dengan


Menggunakan Dua SCR
Beban R

Beban RL

Gambar Tegangan Keluaran (Ud) dan Arus Keluaran (Id) dengan


Menggunakan 1 SCR dan 1 Dioda
Beban R

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

Beban RL

Page 14

AC CONVERTER

3. Kurva Hubungan Vout = f()

Vout = f()
14
11.46
12

11.35
10.01

10

8.62

8
Vout

6.74

6
3.1

4
2

0
0

36

72

90
Sudut

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

Page 15

108

144

180

AC CONVERTER

4. Kesimpulan
a. Pada sudut = 0 Vout akan sama dengan Vs dan pada saat itu pula tegangan
yang keluar akan maksimum.
b. Dari tabel 1 di dapat disimpulkan bahwa semakin besar sudut , maka akan
semakin kecil tegangan keluarannya.
c. Dengan cara mengubah sudut kita dapat mengubah tegangan keluarnya.

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

Page 16

Anda mungkin juga menyukai