Anda di halaman 1dari 5

Penyusunan Kajian Ekonomi Pengembangan Ekowisata

Kawasan Pesisir Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten


Kubu Raya

DRAFT LAPORAN
AKHIR

BAB 7
ALTERNTAIF REKOMENDASI
7.1 Alternatif Rekomendasi
Tahapan akhir kajian ini adalah merumuskan alternatif rekomendasi
kebijakan. Alterntaif yang dirumuskan harus menjaga keseimbangan
antara keuntungan yang dihasilkan tanpa mengorbankan sumberdaya
alam, kebudayaan atau ekologi. IFTO (1994) menyatakan terdapat
empat kebutuhan utama pemeliharaan jangka panjang dari daerah
tujuan pariwisata, yaitu:
1. Populasi harus tetap sejahtera dan mempertahankan identitas
kebudayaan mereka.
2. Daerah wisata harus tetap menarik bagi turis.
3. Tidak ada yang dilakukan untuk merusak ekologi, dan
4. Terdapat kerangka politik yang efektif.
Adapun beberapa alternatif rekomendasi untuk pengelolaan ekowisata
adalah sebagai berikut:
Kebijakan 1 : Mempertegas dan Penguatan Kelembagaan
1. Mempertegas dan memperjelas kebijakan pengembangan wisata
dan sektor pendukungnya. Sejauh ini belum tersedia payung
hukum dalam pengelolaan ekowisata pada kedua objek ekowisata.
Kebijakan yang tegas dan jelas diwujudkan dengan adanya
Rencana Tata Ruang / masterplan pengembangan wisata yang
mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah. selain masterplan,
pemda

juga

harus

memiliki

rencana

strategis

(RENSTRA)

pengembangan sektor pariwisata untuk periode tertentu lengkap


dengan roadmap

mencapai target pengembangan tersebut.

Sebagai acuan pengembangan objek wisata, pemda juga harus


memiliki Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata (RIPOW).

VII - 1

Penyusunan Kajian Ekonomi Pengembangan Ekowisata


Kawasan Pesisir Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten
Kubu Raya

DRAFT LAPORAN
AKHIR

Agar memiliki kekuatan hukum, sebaiknya dokumen kebijakan tadi


diperkuat dengan Peraturan Daerah (PERDA).
2. Memperkuat
pemerintah

organisasi
maupun

pengelola
swasta.

pariwisata,

Berkaitan

baik

dengan

lembaga
lembaga

pemerintah, pemda harus memperjelas tupoksi dinas pariwisata,


pengembangan SDM pariwisata, alokasi anggaran yang memadai,
pengembangan fasilitas lembaga pengelola dan lain-lain. Selain
itu, pemda harus menciptakan iklim yang kondusif agar pihak
swasta berinvestasi disektor pariwisata, melakukan pembinaan
dan kerja sama dengan pihak swasta dalam pengembangan
pariwisata.
Kebijakan 2 : Pengembangan Fasilitas Pendukung
1. Pemda

harus

membuat

kebijakan

yang

terpadu

untuk

menyediakan fasilitas pendukung pariwisata yang layak, aman


dan nyaman. Seperti akomodasi, telekomunikasi, rumah makan,
keuangan dan lain-lain. Pemerintah diminta untuk memberikan
insentif kepada pihak swasta agar berinvestasi di sektor ini.
Kebijakan 3 : Membangun Sinergi di Bidang Pariwisata
1. Mengembangkan kebijakan yang komprehensif dan partisipatif.
2. Membangun sinergi kebijakan antara instansi terkait (contohnya
antara Dinas Pariwisata dan Investasi, Bappeda, Dinas Pekerjaan
Umum,

Badan

Pengelolaan

Lingkungan

Hidup

dan

Dinas

sektor

publik

Kebersihan).
3. Membangun

sinergi

dan

koordinasi

antara

(pemerintah daearah dan sektor swasta).


4. Membangun sinergi antara sektor publik, swasta, LSM dan
masyarakat lokal.
Kebijakan 4 : Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia
1. Bagi staf internal di pemda, melalui : (1) peningkatan kapasitas
staf di instansi terkait dengan pengembangan wisata melalui

VII - 2

Penyusunan Kajian Ekonomi Pengembangan Ekowisata


Kawasan Pesisir Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten
Kubu Raya

DRAFT LAPORAN
AKHIR

kursus, pendidikan lanjutan, studi banding ke berbagai daerah


yang telah berhasil mengembangkan wisata dan (2) rekruitmen
staf

baru

dengan

latar

pendidikan

yang

mendukung

pengembangan pariwisata khususnya ekowisata.


2. Bagi pelaku usaha, melalui: (1) pelatihan enterpreneurship (Small
Medium

Enterpreneurship

manajemen

usaha,

(2)

Training)

untuk

meningkatkan

meningkatkan

keterampilan

atau

kreatifitas masyarakat untuk menghasilkan produk handicraft


yang artistik dan bernilai jual, (3) pengembangan lembagalembaga keuangan mikro: koperasi simpan pinjam dan BPR.
3. Bagi masyarakat umum, melalui: (1) peningkatan kesadaran untuk
memelihara potensi wisata yang dimiliki, sehingga pada akhirnya
diharapkan masyarakat sebagai pengelola dari kegiatan wisata
tersebut dan pemerintah sebagai fasilitator, (2) meningkatkan
sikap masyarakat dalam memberikan pelayanan pada wisatawan
sehingga tercipta suatu good service.
4. Bagi

institusi

pendidikan,

melalui:

(1)

membuka

lembaga

pendidikan kepariwisataan (dapat dilakukan oleh pemda atau


swasta) dan (2) menjalin kerjasama dengan pihak asosiasi
pariwisata guna menyalurkan lulusan.
Kebijakan 5 : Pengembangan dan Pemeliharaan Objek Wisata
1. Membangun zonasi objek ekowisata secara partisipatif.
2. Membangun organisasi dan kelembagaan pengelola objek wisata
ditingkat lokal. Hal penting yang harus diwujudkan adalah : (1)
organisasi pengelola ditingkat lokal, (2) aturan main (rule of the
game), (3) job description dari organisasi pengelola tersebut, dan
(4) monitoring jalanya organisasi tersebut.
3. Mengembangkan sistem pendanaaan lingkungan untuk menjaga
kelestarian lingkungan, misalnya: (1) mengidentifikasi sumber
dana potensial (donor) yang peduli terhadap objek wisata
tersebut, (2) mengidentifikasi sumber dana diluar donor (retribusi,
tiket masuk, ecological fee yang dibebankan pada wisatawan), (3)

VII - 3

Penyusunan Kajian Ekonomi Pengembangan Ekowisata


Kawasan Pesisir Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten
Kubu Raya

DRAFT LAPORAN
AKHIR

mengembangkan mekanisme pengelolaan dana lingkungan yang


terkumpul, dan (4) kejelasan alokasi penggunaan dan retribusi.
Kebijakan 6 : Promosi dan Pemasaran Pariwisata
1. Identifikasi pangsa pasar wisata, baik pasar domestik maupun
asing

untuk wisata minat khusus, wisata budaya, sejarah dan

lain-lain.
2. Melakukan promosi melalui poster, pemasangan iklan media
cetak, internet, penayangan iklan di media elektronik.
3. Melakukan promosi bersama (kerjasama lintas negara) antara
Pemerintah Repubik Indonesia dan Diraja Malaysia.
4. Mendirikan Tourism Information Centre (TIC) di lokasi strategis.
Kebijakan 7 : Pengembangan Ekonomi Lokal Sektor Wisata
1. Guna meningkatkan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal,
pemda harus lebih proaktif dalam mengembangkan wisata alam
terutama

pengembangan

dari

potensi

sumberdaya

sektor

unggulan, potensi sumberdaya tenaga kerja lokal dan potensi


alamiah objek ekowisata Kawasan Pesisir Kecamatan Sungai
Kakap.
2. Upaya

meningkatkan

keuntungan

masyarakat

lokal

dapat

dilakukan dengan: (1) membangun sarana dan prasarana, (2)


penyebaran keuntungan secara geografis, (3) mendirikan jejaring
lintas sektoral yang lebih kuat, (4) maksimilisasi potensi tenaga
kerja lokal,

(5) melakukan capacity building bagi masyarakat

lokal.
3. Konservasi dengan konsep ekonomi hijau harus diutamakan untuk
meminimumkan dampak negatif terhadap ekosistem dan menjaga
kelestarian alam agar kegiatan wisata dapat tetap berlangsung
tetapi

masih

mendapatkan

keuntungan

ekonomi

yang

berkelanjutan.
4. Pembangunan sarana dan prasarana harus diselarasaskan dengan
konservasi.

VII - 4

DRAFT LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Kajian Ekonomi Pengembangan Ekowisata


Kawasan Pesisir Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten
Kubu Raya

5. Upaya peningkatan net benefit keberadaan kawasan wisata alam


dapat dilakukan dengan penerapan tiket masuk lokasi objek
ekowisata.

VII - 5

Anda mungkin juga menyukai