Anda di halaman 1dari 25

Assalamualaikum

wr.wb.
Persepsi Mengenai Pendidikan Seks
pada Mahasiswa Semester I Stikes
Muhammadiyah Palembang Tahun
2014

Anggota Kelompok
Ahmad Jawar
Candra Wicaksono
Dedy santoso
Febri Ratna Saputri
Elvira Anggraini

Halipiah
Meldy Hadi Saputra
Paranse Elsando
Ria Oktarina
Yovi Nofriansyah

Abstrak
Remaja dihadapkan pada perkembangan zaman yang semakin
maju,modernisasi sangat berpengaruh terhadap akses informasi
dan hubungan sosial remaja.Pendidikan seks dianggap penting
sebagai
upaya
pencegahan
terhadap
dampak
modernisasi.penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui persepsi
mengenai pendidikan seks pada mahasiswa semester I STIKes
Muhammadiyah Palembang. Penelitian ini mengikutsertakan 7
responden
yang
diambil
dengan
tehnik
purposive
sampling.Hasil penelitian mendapatkan tiga tema utama
yaitu:persepsi mahasiswa mengenai seks dan pendidikan seks,
Sumber yang Digunakan Remaja Untuk Memperoleh Pendidikan
Seks dan Pengetahuan Mengenai Seks mana yang Dibutuhkan
Oleh Remaja.Rekomendasi dari hasil penelitian ini supaya
pendidikan seks dimasukan dalam mata kuliah khususnya
dalam praktek keperawatan.

II.Tinjauan Teori
A.Persepsi
Persepsi merupakan tanggapan langsung dari
sesuatu atau proses seseorang mengetahui
beberapa hal melalui panca inderanya
(Departemen Pendidikan dan kebudayaan,
1998).
Wiliam James juga mengatakan bahwa persepsi
adalah suatu pengalaman yang terbentuk datadata yang didapat melalui indra, diolah di otak
dan diingatkan oleh individu (Widayatun, 1999).

Faktor yang mempengaruhi persepsi


Pengalaman
Motivasi
Kepribadian
Harapan
Kebutuhan
Emosi
Budaya

B.Remaja
Remaja adalah individu yang sedang berada
pada masa peralihan dari masa anak-anak
menuju masa dewasa dan ditandai dengan
perkembangan yang sangat cepat dari aspek
fisik
psikis
sosial.

C.Pendidikan seks
Adalah upaya mengarahkan dan memberikan
pengetahuan kepada Individu untuk
membekali supaya individu tersebut dapat
terhindar dari perilaku negatif dan
penyalahgunaan seks.

III.Metode Penelitian
Kualitatif
menggambar kan objek penelitian secara
holistik berdasarkan realitas sosial
bersifat terbuka dan lentur, disesuaikan dengan
kondisi yang dijumpai di lapangan
Peneliti terjun langsung ke lapangan dan
berinteraksi langsung dengan informan sampai
mendapatkan informasi yang diinginkan dan
lengkap
Semua informasi disesuaikan dg fakta
dilapangan (dapat berubah dg pengetahuan
baru yg didapat)

Informan penelitian
Mahasiswa semester I Stikes Muhammadiyah

Palembang, yang belum memperoleh mata


kuliah sistem reproduksi.

Etika Penelitian
Informed consent
Autonomy
Kerahasiaan (Confidentiality)

Prosedur pengumpulan data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara (indepth interview).
Keakuratan dan pengmbangan topik tergantung
kemampuan peneliti mengembangkan topik
pembicaraan
Analisa data
Mendeskripsikan fenomena yangditeliti
Mengumpulkandeskripsifenomena
Membaca seluruhdeskripsifenomenayang
telahdisampaikanolehpartisipan
Membacakembali
transkriphasilwawancaradanmengutippernyataanya
ngbermakna

Menguraikan artiyang adadalam

pernyataanyang signifikan atau katakunci


Mengorganisir kumpulan makna yang
terumuskan ke dalam kelompoktema.
Menuliskan deskripsi yang lengkap, dimana
peneliti merangkai tema yangditemukan
selamaproses analisis data
Menemui partisipan untuk melakukan validasi
Menggabungkan data hasil validasi ke dalam
deskripsi hasil analisis

IV.HASIL PENELITIAN
Seks adalah hubungan badan antara laki-laki dan

perempuan (P1)
Seks itu hubungan intim antara cowok dengan
cewek, hubungan tersebut bisa didasari rasa suka
sama suka (P5).
Seks adalah hubungan kelamin, Seharusnya hanya
dilakukan oleh suami istri namun seringkali terjadi
juga di luar nikah (P4).
Dari hasil wawancara dengan beberapa informan dapat
diketahui hampir semuanya mengartikan seks dengan
segala sesuatu yang menyangkut dengan aktivitas
seksual atau hubungan badan.

Tema 1
Menurut saya, pendidikan seks adalah

pendidikan yang mengajarkan tentang seks,


maksudnya supaya para remaja tidak
melakukan seks pra nikah atau waktu pacaran
tidak kelewat batas (P2)
Pendidikan seks itu adalah pendidikan yang
ditujukan agar kita tahu tentang seksual dan
bahaya-bahaya dan resiko-resikonya seperti
itu(P1).
Pendidikan seks dipandang dapat memberikan
pemahaman yang benar mengenai seks

Tema 2

Tema 3

V.Pembahasan
TEMA:I
Dari beberapa pernyataan informan di atas dapat
diketahui pemahaman mahasiswa terhadap seks
sangat sempit karena mengidentikan seks dengan
hubungan badan
Pendidikan seks dipandang dapat memberikan
pemahaman yang benar mengenai seks.
Pendidikan seks adalah suatu usaha yang berupaya
untuk membekali seseorang dengan pengetahuan
tentang seks secara luas.
Tujuan laindari pendidikan seks tidak hanya mencegah
dampaknegatif dari perilaku seksual di usia Dini
,mengingat proses pencarian jati diri remaja .

TEMA II.
Alasan yang seringkali mendasari masih
kurangnya perhatian dan partisipasi orang tua
didalam memberikan pendidikan seks bagi
remaja salah satu nya adalah karena faktor
komunikasi dan seks adalah hal yang tabu.
Media massa baik cetak maupun elektronik
dan teman sebaya menggantikan posisi orang
tua sebagai institusi primer dalam hal
pendidikan seks. Media massa telah
menggeser fungsi dan peran orang tua
sebagaimana mestinya sebagai pihak yang
paling bertanggung jawab dalam memberikan
pendidikan seks. Hubungan secara langsung
antar perorangan telah tergantikan oleh

TEMA III.
HIV AIDS,
Menstruasi
penyakit kelamin
dampak atau resiko melakukan seks bebas
proses reproduksi atau hubungan seks
gaya pacaran sehat

SIMPULAN DAN SARAN

A.SIMPULAN
Remaja memandang pendidikan seks sebagai
alat untuk mencegah terjadinya
penyalahgunaan seks. Remaja menganggap
pendidikan seks mampu menjawab
keingintahuan dan rasa penasaran mereka
akan segala hal yang berkaitan dengan seks.
Oleh karena itu remaja menganggap
pendidikan seks sebagai suatu kebutuhan dan
mereka tidak menabukannya.

Remaja banyak mendapatkan informasi dan

pengetahuan seks dari media massa dan


teman sebaya karena sumber pendidikan
tersebut dapat memberikan informasi dan
pengetahuan secara terbuka dan transparan
bagi mereka.
Pendidikan seks justru tidak didapat remaja
dari lingkungan keluarga atau pun sekolah
karena menganggap seks adalah hal yang
tabu.
Pengetahuan seputar seks yang dicari dan
dibutuhkan oleh remaja adalah pengetahuan
tentang HIV AIDS, menstruasi, penyakit
kelamin, dampak atau resiko melakukan seks
bebas, proses reproduksi atau hubungan seks

SARAN
BAGI REMAJA/Mahasiswa

memandang suatu fenomena sosial melihat dari

berbagai sudut,dengan demikian tidak akan


menimbulkan subjektivitas dalam rangka
memaknainya.
Tidak menyalahgunakan sumber-sumber pendidikan
seks yang ada untuk mencari tahu
berbagaipengetahuan tentang seks yang belum
saatnya atau tidak perlu untuk diketahui.
Dapat memanfaatkan pengetahuan tentang seks
yang telah diperoleh untuk mengatasi berbagai
persoalan hidupnya kaitannya dengan persoalan
seksualnya.

Bagi Orang tua


Lebih transparan terhadap anaknya dan tidak
menganggap pendidikas seks adalah hal yang
tabu
Memberikan pendidikan seks yang dapat
dipertanggung jawabkan

Bagi Institusi
Penelitian mengenai manajemen keperawatan
merupakan bagian yang sangat penting bagi
keperawatan. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka kepada institusi pendidikan
khususnya PSIK Muhammadiyah Palembang,
di sarankan lebih memperbanyak referensi
atau literatur yang berkaitan dengan
penelitian demi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Rekomendasi
hasil penelitian ini agar dimasukan dalam
mata kuliah khususnya dalam praktek
keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai