Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ridwan Fachrudin

NRP : F34120042

Dosen : Dr. Dwi Setyaningsih, S.TP.


Asisten :
1. Nataliya Sukmawati P (F34110031)
2. Libna Salsabila (F34110112)

Efek Ekstrak Daun Jambu Biji Daging Buah Putih dan


Jambu Biji Daging Buah Merah Sebagai Antidiare
I Ketut Adnyana*, Elin Yulinah, Joseph I. Sigit, Neng Fisheri K., Muhamad Insanu
Unit Bidang Ilmu Farmakologi-Toksikologi, Departemen Farmasi, Institut Teknologi
Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132

Diare adalah defekasi yang sering dalam sehari dengan feses yang lembek
atau cair, terjadi karena chymus yang melewati usus kecil dengan cepat, kemudian
feses melewati usus besar dengan cepat pula sehingga tidak cukup waktu untuk
absorpsi. Hal ini menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Kondisi
ini sangat berbahaya bagi bayi dan anak kecil, karena mereka memiliki cairan intrasel
yang lebih sedikit dan cairan ekstra selnya lebih mudah dilepas. Masyarakat luas
sudah mengetahui bahwa ekstrak daun jambu dapat mengobati diare. Mengingat
bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh diare, maka penelitian mencari ekstrak daun
jambu biji yang lebih efektif sangat penting untuk mencapai sasaran penanganan
diare. Dalam penelitian ini efektivitas ekstrak daun jambu biji daging buah putih
dibandingkan dengan yang berwarna merah sebagai antidiare, berdasarkan aktivitas
antimikroba, konsistensi feses, berat feses, waktu diare, dan uji waktu lintas usus.
Prosedur yang digunakan meliputi beberapa tahap. Tahap pertama dengan
pengumpulan, determinasi dan ekstraksi bahan. Tahap kedua pembuatan media untuk
bakteri menggunakan nutrient broth dan nutrient agar. Tahap ketiga adalah
pembuatan suspensi bakteri. Tahap keempat adalah pengujian aktivitas antibakteri.
Percobaan yang dilakukan secara in vitro menunjukkan bahwa ekstrak etanol
jambu biji daging buah putih memiliki konsentrasi hambat minimum (KHM) 40
mg/ml terhadap bakteri Shigella flexneri, 30 mg/ml terhadap bakteri Shigella
dysenteriae, 40 mg/ml terhadap Escherichia coli, dan 60 mg/ml terhadap bakteri
Salmonella typhi. Ekstrak etanol jambu biji daging buah merah memiliki KHM 50
mg/ml terhadap bakteri Shigella flexneri, 40 mg/ml terhadap bakteri Shigella
dysenteriae, 40 mg/ml terhadap Escherichia coli, dan tidak terdapat hambatan hingga
konsentrasi 100 mg/ml terhadapbakteri Salmonella typhi. Ekstrak etanol jambu biji
daging buah putih memiliki aktivitas lebih kuat terhadap Salmonella typhi
dibandingkan dengan ekstrak etanol jambu biji daging buah merah, dengan demikian

ekstrak etanol jambu biji daging buah putih dapat lebihmanjur untuk mengobati diare
yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.
Komponen aktif dalam daun jambu biji yang diduga memberikan khasiat dalam
mengatasi diare adalah zat tannin yang cukup tinggi. Selain itu, daunnya mengandung
fenolik fitokimia yang jumlahnya berlebihan yang dapat menghambat peroksidasi
dalam tubuh yang diharapkan mampu mencegah bermacam penyakit kronis
sekalipun. Beberapa produk fitofarmaka yang mengandung ekstrak dari daun jambu
biji berupa adalah Diapet dan Nodiar.

Sumber : Jurnal Acta Pharmaceutica Indonesia, Vol. XXIX, No.1, 2004 Efek Ekstrak
Daun Jambu Biji Daging Buah Putih dan Jambu Biji Daging Buah Merah Sebagai
Antidiare.

Efek Ekstrak Daun Jambu Biji Daging Buah Putih dan Jambu Biji Daging Buah
Merah Sebagai Antidiare
I Ketut Adnyana*, Elin Yulinah, Joseph I. Sigit, Neng Fisheri K., Muhamad
Insanu
Unit Bidang Ilmu Farmakologi-Toksikologi, Departemen Farmasi, Institut Teknologi
Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132
(Diterima 10 Maret 2004, disetujui 28 April 2004)
Abstrak
Telah duji aktivitas antibakteri (penyebab diare) ekstrak etanol daun jambu biji
daging buah putih dan jambu biji daging buah merah (Psidium guajava L.,
Myrtaceae) terhadap bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Shigella flexneri,
dan Salmonella typhi dan uji antidiare dengan metode proteksi terhadap diare
imbasan-minyak jarak dan metode transit intestinal pada mencit. Ekstrak etanol daun
jambu biji daging buah putih memiliki kemampuan hambat bakteri yang lebih besar
daripada jambu biji daging buah merah (KHM terhadap Escherichia coli (60 mg/ml
vs >100 mg/ml), Shigella dysenteriae (30 mg/ml vs 70 mg/ml), Shigella flexneri (40
mg/ml vs 60 mg/ml), dan Salmonella typhi (40 mg/ml vs 60 mg/ml). Tidak terdapat
perbedaan bermakna pada konsistensi feses, berat total feses, waktu munculnya diare,
lamanya diare, dan kecepatan transit usus untuk kedua ekstrak uji dibandingkan
dengan kelompok kontrol. Frekuensi defekasi mencit yang diberi ekstrak etanol daun
jambu biji daging buah putih 150 mg/kg bb pada menit ke180-240 menunjukkan
perbedaan bermakna dibanding kelompok kontrol (p<0,05).
Kata kunci : aktivitas antibakteri, metode transit intestinal, ekstrak etanol jambu biji
daging buah merah, ekstrak etanol jambu biji daging buah putih
Abstract
Antibacterial activity of ethanol extracts of white guava and red guava (Psidium
guajava L., Myrtaceae) leaves against Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Shigella
flexneri, and Salmonella typhi and antidiarrheal activity against minyak jarak-induced
diarrhe and intestinal transit time method in Swiss webster mice had been tested. The
ethanol extracts of white guava leaves showed stronger antibacterial activity than that
of ethanol extracts of red guava leaves against Escherichia coli (MIC of 60 mg/ml vs
>100 mg/ml), Shigella dysenteriae (MIC of 30 mg/ml vs 70 mg/ml), Shigella flexneri
(MIC of 40 mg/ml vs 60 mg/ml), and Salmonella typhi (MIC of 40 mg/ml vs 60
mg/ml). There was no significant differences in increased stool consistency, stool
weight, onset and diarrhea duration, and intestinal transit time in mice treated by both
extracts compared to those of control group. Frequency of defecacy of mice
administered by ethanol extracts of white guava at a dose of 150 mg/kg bw at minute
180-240 showed significantly different compared to that of control group (p<0,05).
Key words : antibacterial activity, intestinal transit time method, ethanol extracts of
red and white guava leaves
19 Acta Pharmaceutica Indonesia, Vol. XXIX, No.1, 2004

Anda mungkin juga menyukai