Anda di halaman 1dari 6

PERATURAN BADAN PENGAWAS

PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI


REPUBLIK IDONESIA
NOMOR 3 TAHUN 2022
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS
PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI
NOMOR 106/BAPPEBTI/PER/10/2013 TENTANG KEWAJIBAN
PELAPORAN KEUANGAN DAN KETENTUAN MODAL BERSIH DISESUAIKAN
BAGI PIALANG BERJANGKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI


REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan


Perdagangan Berjangka yang teratur, wajar, efisien,
efektif, dan transparan serta meningkatkan efektivitas
dalam pelaksanaan kewajiban Pialang Berjangka
untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan, dan
pengawasan oleh Bappebti perlu diatur teknis
penyampaian laporan keuangan tahunan agar dapat
dilakukan secara akuntabel, transparan, dan dapat
ditelusuri dengan baik;
-2-

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Badan Pengawas Perdagangan Berjangaka Komoditi
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Kepala
Bappebti Nomor 106/BAPEBTI/PER/10/2013 tentang
Kewajiban Pelaporan Keuangan Dan Ketentuan Modal
Bersih Disesuaikan Bagi Pialang Berjangka;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang
Perdagangan Berjangka Komoditi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 93, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3720)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang
Perdagangan Berjangka Komoditi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 79, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5232);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5548);
3. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 32 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 Tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 106);
4. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2022 tentang
Kementerian Perdagangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 19);
5. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 80 Tahun 2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perdagangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 1190);
-3-

7. Peraturan Kepala Badan Pengawas


Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor
106/BAPPEBTI/PER/10/2013 tentang Kewajiban
Pelaporan Keuangan Dan Ketentuan Modal Bersih
Disesuaikan Bagi Pialang Berjangka sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 6 Tahun 2021
tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan
Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor
106/BAPPEBTI/PER/10/2013 tentang Kewajiban
Pelaporan Keuangan Dan Ketentuan Modal Bersih
Disesuaikan Bagi Pialang Berjangka;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN
BERJANGKA KOMODITI TENTANG PERUBAHAN KEDUA
ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS
PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR
106/BAPPEBTI/PER/10/2013 TENTANG KEWAJIBAN
PELAPORAN KEUANGAN DAN KETENTUAN MODAL
BERSIH DISESUAIKAN BAGI PIALANG BERJANGKA.

Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Kepala Badan
Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor
106/BAPPEBTI/PER/10/2013 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka
Komoditi Nomor 6 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka
Komoditi Nomor 106/BAPPEBTI/PER/10/2013 tentang
Kewajiban Pelaporan Keuangan dan Ketentuan Modal
Bersih Disesuaikan Bagi Pialang Berjangka, diubah sebagai
berikut:
-4-

1. Menambah 1 (satu) ayat setelah ayat (6) Pasal 1 yakni


ayat (7), sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1
(1) Pialang Berjangka wajib membuat dan
menyampaikan laporan keuangan harian, bulanan,
triwulanan dan tahunan kepada Kepala Bappebti.
(2) Laporan keuangan harian sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) wajib disampaikan kepada Kepala
Bappebti paling lambat pukul 14.00 WIB pada hari
kerja berikutnya.
(3) Laporan keuangan bulanan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib disampaikan kepada
Kepala Bappebti paling lambat 7 (tujuh) hari
setelah tanggal periode pelaporan berakhir.
(4) Laporan keuangan triwulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib disampaikan kepada
Kepala Bappebti paling lambat 45 (empat puluh
lima) hari setelah tanggal periode pelaporan
berakhir.
(5) Laporan keuangan tahunan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib diaudit oleh Akuntan
Publik yang telah memperoleh perizinan dari
Kementerian Keuangan dan menjadi anggota
Institut Akuntan Publik Indonesia yang masih aktif
dan disampaikan kepada Kepala Bappebti paling
lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah
berakhirnya tahun laporan.
(6) Dalam hal tanggal terakhir penyerahan laporan
keuangan jatuh pada hari libur, maka laporan
keuangan disampaikan pada hari kerja berikutnya.
(7) Laporan keuangan tahunan sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) diterbitkan oleh Kantor
Akuntan Publik yang menjadi tempat Akuntan
Publik bekerja.

2. Ketentuan Pasal 2 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
-5-

Pasal 2
(1) Laporan keuangan harian, bulanan, triwulanan
dan tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1 ayat (1) wajib disampaikan kepada Kepala
Bappebti secara elektronik.
(2) Penyampaian laporan keuangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam bentuk
softcopy yang penyampaiannya melalui sistem
pelaporan elektronik (e-reporting) yang disediakan
oleh Bappebti.

3. Ketentuan Pasal 3 ayat (1) diubah, sehingga Pasal 3


berbunyi sebagai berikut:

Pasal 3
(1) Laporan keuangan harian, bulanan, triwulanan
dan tahunan yang disampaikan secara elektronik
wajib diketahui oleh Direktur Utama.
(2) Direktur Utama bertanggung jawab atas isi dan
kewajaran laporan keuangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
-6-

Anda mungkin juga menyukai