Anda di halaman 1dari 7

1

STANDARISASI JARINGAN KABEL YANG BAIK UNTUK AKSES INTERNET VIA


LINE TELEPON
Mira Ahmad, Agus Ganda Permana, Herdian Kameswara
Jurusan D3 Teknik Elektro
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Abstrak
Dari pekembangan teknologi yang paling berkembang pesat saat ini adalah teknologi
komunikasi data didukung dengan perkembangan teknologi internet yang merupakan jaringan
data global dengan menggunakan TCP/IP sebagai protokol basisnya. Dari pengguna internet,
saat ini prosentase pengguna paling banyak di Indonesia adalah dengan menggunakan saluran
telepon sebagai medianya. Paradigma yang berkembang saat ini adalah akses internet lambat
sebagian besar dikarenakan kualitas jaringan kabel yang kurang baik.

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pemakaian teknologi internet pada
saat ini telah
merambah ke suluruh
lapisan masyarakat. Namun dalam
penggunaannya
masih
ada
kesimpangsiuran informasi mengenai
penyebab lambatnya akses internet.
Banyak hal yang menyebabkan lambatnya
akses internet salah satunya adalah
jaringan kabel telepon seperti apa yang
memenuhi
standard,
inilah
masih
dipertanyakan sampai saat ini.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Lambatnya akses internet dapat
dipengaruhi oleh jaringan kabel telepon
yang kurang baik. Untuk itu pada proyek
akhir akan dicoba membuat standarisasi
jaringan kabel yang baik untuk akses
internet via line telepon.
1.3 BATASAN MASALAH
Proyek Akhir ini dibatasi pada
standarisasi jaringan kabel yang baik
untuk akses internet via line telepon
dengan parameter yang ada untuk mencari
titik kritis antara yang baik dan yang tidak.
Dengan diperolehnya hasil pengukuran
parameter tersebut diharapkan jaringan
kabel mampu memberikan unjuk kerja
yang baik dengan performansi yang baik
pula.
Lebih khusus lagi parameter yang akan
dikaji pada proyek akhir ini yang akan
mendukung performansi layanan internet
antara lain:

Tahanan Isolasi

Kapasitansi

r loop

Bit Eror rate (BER)

Kecepatan akses

1.4 TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan dari penulisan proyek
akhir ini adalah:
Untuk menentukan batas minimum (paling
rendah) mutu jaringan untuk akses internet
via line telepon.
1.5 METOLOGI PENULISAN
Metodologi penulisan yang akan
dilakukan
adalah
studi
literatur,
pengukuran dilapangan, dan analisa
kualitatif.
Studi
literatur
dengan
mempelajari teori-teori dan penjelesan
tentang jaringan kabel serta parameter
yang menunjukkan performansinya, baik
yang berupa buku, diktat atau majalah.
Pengukuran dilapangan dilakukan dengan
mengukur langsung dilapangan yaitu di
STO Ciputat Kandatel Jakarta Selatan.
Analisa kualitatif dengan menganalisis
parameter yang akan dibahas.
II. JARINGAN
LOKAL
AKSES
TEMBAGA
2.1
INFRASTRUKTUR JARINGAN
KABEL TEMBAGA
Dari pengguna internet, saat
ini prosentase pengguna paling
banyak di Indonesia adalah dengan
menggunakan saluran telepon sebagai
medianya dalam hal ini jaringan yang
digunakan sebagian besar adalah
Jaringan Kabel Akses Tembaga
(JARLOKAT).
Paradigma
yang
berkembang di masyarakat saat ini
adalah akses internet lambat sebagian
besar dikarenakan kualitas jaringan
kabel yang kurang baik. Oleh karena
itu PT.Telkom sebagai penyelenggara
komunikasi
nasional
perlu
meningkatkan kualitas jaringan kabel

2.1.1

2.1.3

akses tembaga yang dimilikinya saat


ini.

logaritma dari daya sumber dibagi


dengan daya.

JARINGAN
KABEL
AKSES
TEMBAGA (JARLOKAT)
Infrastuktur
JARLOKAT
yang digelar mulai MDF di STO
(Sentral Telepon Otomat) sampai ke
titik akhir menggunakan jaringan
kabel yang terdiri dari cable camber
dibawah ruang MDF, duct kabel,
manhole, handhole, RK (Rumah
Kabel) dan KP (Kotak Pembagi).
Biasanya RK sering juga disebut
dengan cabinet, dan KP (Kotak
Pembagi) diistilahkan dengan DP
(Distribution
Point).
Closure
berfungsi
sebagai
pelindung
sambungan kabel.

2.1.3.4 Kapasitansi
Kapasitansi
merupakan
parameter elektris yang digunakan
untuk mengetahui kondisi saluran
baik atau tidak.

PARAMETER
ELEKTRIK
JARLOKAT
Dalam
konfigurasi
sistem
komunikasi jaringan lokal akses
tembaga terdapat parameter elektrik
yang menjadi persyaratan bagi suatu
system. Beberapa nilai elektrik yang
menentukan kelayakan system antara
lain tahanan isolasi, tahanan loop,
dan redaman saluran terhadap
frekuensi kerja system.
2.1.3.1 Tahanan Isolasi
Tahanan
isolasi
dapat
digunakan untuk mengukur besarnya
kebocoran listrik yang terjadi antara
urat yang diukur dengan urat lainnya
maupun antara yang diukur dengan
tanah.
2.1.3.2 Tahanan Loop
Harga
Tahanan
loop
(Resistance) suatu penghantar dapat
dihitung secara teoritis dengan rumus:

R=

pl
A

R = Besar tahanan dalam ohm


l = Panjang saluran dalam meter
p = baca rho: tahan jenis untuk
tembaga diambil 0,0175
A = Luas penampang kawat dalam
mm2
2.1.3.3 Redaman
Redaman ini merupakan
kerugian daya yang terjadi dalam
saluran. Definisi redaman ialah nilai

2.1.3.5

Bit Eror (BER)

BER
digunakan
untuk
mengetahui berapa banyak terjadi
kesalahan bit pada waktu pengiriman
data melalai media transmisi dalam
hal ini jaringan kabel tembaga.
2.2

AKSES INTERNET VIA LINE


TELEPON

Internet

ISP

PSTN
Modem
PC

Gambar 2.1 Konfigurasi Perangkat


akses Internet Via Line Telephon
2.2.1 INTERNET
Internet dapat terbentuk karena
sekumpulan besar jaringan komputer
memiliki
kesepakatan
untuk
berbicara dalam bahasa yang sama.
Dalam dunia komunikasi data
komputer,
protokol
mengatur
bagaimana
sebuah
komputer
berkomunikasi dengan komputer
lain. TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol) adalah
sekelompok protokol yang mengatur
komunikasi data komputer di
Internet.
2.2.2 Layanan Internet
Layanan yang diciptakan
pada awal perkembangan TCP/IP
adalah FTP (File Transfer Protocol).
Dengan protocol ini komputerkomputer dapat saling mengirim file.
! Layanan World Wide Web
(WWW) saat ini adalah layanan
yang paling populer diantara
seluruh layanan TCP/IP. Server
WWW
diakses
dengan
Seperti diuraikan
diatas browser
harga tahanan tergantung dari
menggunakan
WWW
seperti Netscape dan Internet
Explorer.
Protokol
yang
digunakan untuk layanan ini

Hal
penting
dalam
penggunaan internet atau hal dimana
kita mengetahui baik buruknya akses
internet dapat terlihat dari kecepatan
aksesnya apakah telah sesuai dengan
standar kecepatan modem yang
digunakan. Dalam
kasus ini
spesifikasi perangkat yang digunakan
adalah:
!
PC 233 Mhz MMX
!
Modem Motorola 56 Kbps
seri SM56 360
!
Jaringan kabel STO Ciputat
!
Meja ukur (SLIM)

adalah HTTP (Hypertext Transfer


Protocol).
!
!

Layanan e-mail saat ini termasuk


aplikasi populer di Internet.
Layanan IRC (Internet Relay
Chat) termasuk salah satu
layanan interaktif yang dapat
ditemukan pada jaringan TCP/IP.

2.2.3

MODEM
Perangkat yang berfungsi
untuk memodulasi sinyal informasi.
Modem dapat digunakan
untuk
menghubungkann
PC (Personal
Computer) ke berbagai layanan dan
sistem. Semua modem mempunyai
metode dasar yang sama untuk
memindahkan data melalui saluran
telepon, mereka mengubah sinyal
digital PC ke dalam sinyal analog.
2.3 MODEM DAN SALURAN TELEPON
Modem memerlukan tiga hal
yaitu catu daya, interface RS-232-C,
dan saluran telepon. Kemudian
modem dihubungkan ke PC melalui
port serial. Dan modem dihubungkan
ke saluran telepon melalui jack
telepon modular.
2.3.1
Interface RS-232-C
Interface atau antar muka
adalah suatu perangkat tambahan
yang digunakan oleh komputer agar
dapat
berkomunikasi
dengan
perangkat. Salah satu interface yang
banyak digunakan adalah RS-232C,
yang
dibuat
oleh
Electronics
Industries Association (EIA). RS-232
dikatakan sebagai interface antara
Data Terminal Equipment dan Data
Communication Equipment yang
menerapkan pertukaran data binary
secara serial.

Data dari PC ke Modem


Interface RS-232-C
Data dari Modem ke PC

3.2

MEJA UKUR
Meja ukur adalah suatu
perangkat pengukur yang ditempatkan
di ruangan MDF, dan berfungsi untuk
mengukur besaran elektris saluran,
baik ke arah sentral maupun ke arah
jaringan luar. Akuratnya data ukur
pada
setiap
hasil
pengukuran
merupakan hal yang sangat penting,
untuk memperoleh akurasi yang
tinggi maka alat ukur harus dikalibrasi
secara berkala setiap setahun sekali.

3.3

HASIL PENGUKURAN
Berdasarkan
pengukuran
yang
dilakukan
maka
diperoleh
hasil
pengukuran sebagai berikut:
Tabel 3.1 Hasil Pengukuran
Jara A/b
Rloop
C
BE Kec.
k
(nF)
R
(M
()
Akses
(km
)
)
1
800
129,8
0,58 10-6 46,66
1,8

790

231,2

0,64

10-6

45,80

2,4

850

309,7

0,67

10-6

44,20

2,8

920

363,1

0,71

10-6

42,40

3,6

790

459,3

0,73

10-6

41,60

760

518,4

0,79

10-6

38,30

4,4

970

566,1

0,82

10-6

37,80

4,8

790

613,2

0,86

10-6

36,80

5,6

810

722,5

0,89

10-6

36,60

6,0

790

776,9

0,91

10-6

33,33

Modem

IBM Compatible

Gambar 2.2 Hubungan RS-232-C


III.

3.1

PENGUKURAN DAN
PERHITUNGAN PARAMETER
ELEKTIS
SPESIFIKASI PERANGKAT

8,0

770

1012

0,93

10-6

32,60

10

880

1268

0,97

10-6

28,8

12

820

1523

1,13

10-6

28,8

3.4
3.4.1

PERHITUNGAN PARAMETER
PERHITUNGAN rloop
Dengan menggunakan rumus:
(3.1)
Rloop = l / A
Untuk diameter kabel 0,6 mm
Dengan harga-harga:
= 0,0175, untuk tahanan jenis
tembaga
A = 0,6 mm2, luas penampang kawat
L = 1 km, untuk panjang saluran
Berdasarkan tabel 2.1 harga rloop yang
standarkan untuk diameter kabel 0,6
mm2 adalah:
Rloop = 130 /Km
Untuk mengetahui harga tahanan jerat
hasil ukur dalam satuan ohm / km
perlu dilakukan konversi hasil ukur
tersebut
dengan
menggunakan
persamaan:
1000
(3.2)
R
xhsilukur
=
loop

pjgygdiuku r

Untuk l = 1,8 Km
r loop = (1/1,8) x 231,2 = 128,4
Untuk selanjutnya hasil dapat dilihat
pada tabel.
Tabel 3.2 Harga Rloop
Jarak
Rloop
Rloop
(Km)
(ohm)
(ohm/km)
1
129,8
129,8
1,8
231,2
128,4
2,4
309,7
129,0
2,8
363,1
129,6
3,6
459,3
127,5
4
518,4
129,6
4,4
566,1
128,6
4,8
613,2
127,7
5,6
722,5
129,0
6,0
776,9
129,4
8,0
1012
126,5
10
1268
126,8
12
1523
126,9

III.4.2 PERHITUNGAN REDAMAN


Image Attenuation = Line loss x K
(3.3)
K = 0,675 x D-0.25
(3.4)
Dimana:

Line loss adalah redaman yang


terjadi akibat
karakteristik dari
besaran-besaran saluran.
K = adalah faktor pengali, yang
terjadi karena jenis bahan
D = diameter kawat dalam
millimeter.
Dan Line Loss dirumuskan:
Line loss = 0,686

. f .Ro.Co

(3.5)
F = frekuensi referensi (800 Hz)
Ro = tahanan jerat (130 /km untuk
diameter 0,6 km)
Co = kapasitansi bersama (50 nF)
Perhitungan:
K = 0,675 x 0,6-0.25 = 1,13
Line loss = 0,686 3,14 . f .130 .Co
= 1,110 dB/Km
Jadi redaman yang diperbolehkan
untuk internet:
Redaman saluran = 6 x 1,110 = 6,66
dB/Km
Dengan cara yang sama maka untuk kabel
diameter 0,4 dan 0,8 diperoleh hasil
perhitungan yang dapat dilihat dalam
tabel berikut.
Tabel 3.3 Redaman saluran
Dia
Taha
Red.
meter
Red.
nan
K
Jarkab
Sal.
konduk
jerat
lokal
tor
Mm
dB/km
/km db/km
0,4
300
1,69
1,27 2,13
0,6
130
1,11
1,13 1,25
0,8
73
0,87
1,11 0,96
Redaman Hasil Pengukuran
Redaman
hasil
pengukuan
bila
ikonversikan dalam dB/km akan diperoleh
hasil seperti berikut:
hasilukur
Re daman =
Jarak
contah perhitungan untuk jarak 1,8 km:
redaman = 10,13 / 1,8 = 5,627 dB/km
Untuk jarak yang dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel 3.4 Redaman Hasil Pengukuran
Jarak
Redaman hasil Redaman hasil
pengukuran
pengukuran
(dB)
dalam (dB/km)
1
- 5,67
-5,67
1,8
-9,74
-5,4
2,4
-11,34
-4,725
2,8
-13,45
-4,8
3,6
- 16,22
-4,5
4
- 19,65
-4,912

4,4
4,8
5,6
6,0
8,0
10
12

-21,76
-24,64
-26,55
-29,33
-32,54
-39,88
-47,45

III.4.3 PERHITUNGAN
PANJANG
KABEL MAKSIMUM
SREL (Sending Reference
Equivalent) yang sitetapkan oleh CCITT
besarnya 11,3 dB dikoreksi menjadi
SCREL melalui persamaan:
SCREL = 0,0082 (SREL)2 + 1,148 (SREL)
+ 0,48 dB
(3.6)
= 0,0082(11,3)2 + 1,148(11,3) + 0,48
= 14,5 dB
Nilai SCREL merupakan jumlah dari
redaman saluran pelanggan, redaman
pesawat telepon dan redaman PBX
(Private Branch Exchange). Dalam bentuk
persamaan dapat ditulis sebagai berikut:
SCREL
= SCRET(r) + Y(d) +
APBX
(3.7)
SCRET(Y)
= SCREm(r) + SCREo (3.8)
SCREm(r)

Dengan L adalah panjang kabel dalam


satuan km. Persamaan untuk mencari
panjang kabel maksimum adalah:
SCREL = SCREo + 1,82 .L dB
SCRE0 = 4 dB
Dengan demikian untuk masing-masing
diameter
kabel
diperoleh
panjang
maksimum kabel sebagai berikut:
L (0,6) = 14,5 4 = 5,76 km
1,82
Dengan perhitungan yang sama untuk
dimater kabel 0,4 dan 0,8 maka diperoleh
hasil perhitungan yang dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 3.5 Panjang kabel maksimum
Taha
Red
Jarak
Dia
nan
jarkab
kabel
meter
jerat
lokal
maksimal
Mm
dB
km

0,4
300
3,45
3,0
0,6
130
1,82
5,7
0,8
73
1,24
8,4

-4,945
-5,133
-4,741
-4,888
-4,067
-3,988
-3,954

4,4 xRo
dB
1000

(3.9)

Dimana:
Y(d) = redaman semu saluran dikali
konstanta jenis konduktornya
APBX = redaman PBX jika ada (biasanya
1 dB)
SCREo = redaman pesawat telepon, 4 dB
untuk mikrofon karbon
SCREm(r) = SCRE karena variasi
sensitivitas mikrofon
Untuk tahanan jerat 130 ohm:
SCREm(130)= 130 x 4 , 4 = 0 ,57 dB/km
1000

Sehingga harga SCRET(Y) menjadi:


SCRET(Y) = 4 + 0,57 . L dB
Sedangkan
redaman
saluran
pelangganY(d) diperoleh dari perkalian
redaman semu Ad dengan konstanta jenis
konduktor k(d).
Y (d) = Ad x k(d)
K(0,6) = 1,13
Ad (0,6) = 1,11 dB/km
HargaY(d) menjadi:
Y(0,6) = 1,13 x 1,11 = 1,25 dB/km
Besarnya redaman jaringan kabel lokal
adalah total dari redaman semu saluran
pelanggan dan redaman mikrofon, yaitu :
AL (0,6) = 1,25 + 0,57 = 1,82 dB/km

VI.STANDARISASI JARINGAN KABEL


UNTUK INTERNET
4.1

4.1.1

Standarisasi
Karakteristik
Jarlokat Berdasarkan Parameter
Kabel Tembaga
Analisa jarak
Dari tabel hasil pengukuran
yang terdapat pada bab sebelumnya
dapat dilihat bahwa kecepatan modem
di pengaruhi oleh panjang saluran dari
jaringan PSTN. Semakin jauh jarak
pengguna atau pelanggan maka
semakin lambat kecepatan akses
internet, begitu pula sebaliknya
semakin dekat jarak pelanggan maka
kecepatan modem akan semakin
cepat. Atau dapat dikatakan bahwa
kecepatan akses internet berbanding
terbalik dengan jarak.
Berdasarkan hasil pengukuran maka
dapat ditentukan standar tititk kritis
atau batas maksimal baiknya akses
internet adalah pada jarak 6 Km
diukur dari sentral telepon. Pada jarak
ini atau lebih maka akses internet
tidak dapat dilakukan lagi. Jika
dibandingkan
dengan
hasil
perhitungan, hasil tersebut cukup
baik, karena pada perhitungan
diperoleh jarak 5,7 km. Karena
prakteknya banyak jaringan kabel
yang melebihi standar panjang
maksimal tersebut.

Besarnya harga r isolasi


mempengaruhi cepat atau lambatnya
akses internet. Harga r isolasi yang
standarkan oleh PT. Telkom adalah
> 1000 M.. Tetapi pada praktek di
lapangan standar minimal untuk
internet adalah > 800 M.
Tabel 4.4 Standar R isolasi
R isol standar
R
hasil
isol
pengukuran
1000 M ohm 750 Mohm

Tabel 4.1 Jarak Maksimum Akses


Internet
Diameter Jarak
Jarak
kabel
Secara
secara
Perhitungan Pengukuran
0,6 mm
5,7 km
6 km

4.1.2

Kecepatan Akses
Kecepatan akses internet yang
diharapkan dari penggunaan modem
pada kasus ini adalah 56 kbps.
Sedangkan kecepatan yang diperoleh
dari hasil percobaan beragam
tergantung dari jarak pengaksesan,
semakin jauh jarak maka kecepatan
modem
semakin
kecil.
Pada
prakteknya modem yang kita gunakan
jarang sekali mencapai kecepatan
maksimum yang dimiliki oleh modem
tersebut. setiap modem mempunyai
fallback rate dimana kecepatannya
akan turun secara otomatis bila
kondisi
tidak
memungkinkan.
Meskipun demikian hasil yang kita
peroleh tersebut sudah cukup baik.
Tabel 4.2 Kecepatan internet
Kecepatan maks Kecepatan maks
yang diharapkan
yang diperoleh
56 kbps
46,66 kbps

4.1.3

Analisa Tahanan Jerat


Besarnya
tahanan
jerat
mempengaruhi
kecepatan
akses
internet. Semakin besar tahanan jerat
maka semakin lambat akses internet,
begitu pula sebaliknya semakin kecil
tahanan jerat maka semakin cepat
akses internet.
Dari hasil pengukuran dan
perhitungan tidak terdapat harga yang
jauh sekali masih dalam batas nilai
toleransi, berdasarkan hasil pada tabel
2.1 maka harga tahanan jerat yang
baik untuk internet adalah 130
ohm/km.
Tabel 4.3 Standar harga tahanan
jerat
Diame Rloop
Rloop
Batas
ter
pengu
perhi
Rloop
Kabel
kuran
tungan
()
(mm)
(/km) (/km)
0,6
126,5
780
130
129, 8

4.2.4

Analisa Tahanan Isolasi

4.2.5

Analisa kapasitansi
Kapastansi digunakan untuk
mengetahui letak gangguan pada
jaringan kabel.
Berdasarkan harga standar yang
ditetapkan pada tabel 2.2 maka dapat
disimpulkan bahwa harga kapasitasi
yang baik untuk internet adalah antara
0,7 mF sampai 1,5 mF.
Tabel 4.5 Standar Kapasitansi
Hasil Pengukuran Standar (nF)
(nF)
0,58 < C < 1,13
0,7 < C < 1,5

4.3.6

Analisa Redaman
! Redaman semu kabel tembaga
Berdasarkan
perhitungan
yang
dilakukan pada bab 3 maka diperoleh
Redaman semu untuk standart internet
diameter kabel 0,6 adalah:
Ad(0,6) = 6,66 dB
! Redaman semu saluran pelanggan
Berdasarkan perhitungan pada bab 3
diperoleh:
Y(0,6) = 1,25 dB/km
! Redaman
saluran
pelanggan
internet
Berdasarkan percobaan diketahui
bahwa panjang kabel maksimum
untuk pelanggan internet adalah 6 km
untuk diameter kabel 0,6 mm, dari
spesifikasi tersebut dapat dihitung
redaman saluran pelanggan internet
sebagai berikut:
Redaman saluran pelanggan internet
= Y(0,6) x 6 km
= 1,25 dB/km x 6 km
= 7,5 dB
dari perhitungan diatas dapat dibuat
tabel redaman saluran pelanggan
internet sebagai berikut :

TABEL 4.6 Standar Redaman


Diame
ter
kabel

Taha
nan
Jerat

Red.
Saluran
pelanggan
perhitu
ngan

mm
0,6

ohm
780

dB/km
1,25

Red.
saluran
pelangga
n
pengukur
an
dB/km
3,95-5,6

Dari tabel diatas tampak jelas


perbadaan hasil perhitungan dengan
ahsil pengukuran hal ini disebabkan
karena pada perhitungan yang
diperhitungan adalah redaman semu
saluran
saja,
sedangkan
pada
pengukuran merupakan redaman total
yang terjadi pada saluran.
4.3.7 Analisa Bit Error rate
Bit Error rate (BER)
menggambarkan banyaknya kesalahan
bit yang terjadi pada saat pengiriman
data dilakukan. Untuk menentukan
standar BER digunakan rekomendasi
CCITT G.821 yang terdapat pada
tabel 2. . Berdasarkan pengukuran
diperoleh harga 10-6 namun dalam
rekomendasi CCITT dianjurkan untuk
komunikasi data 10-7.
Tabel 4.7 Standar BER
Hasil
Standar
Pengukuran
CCITT
BER
10-6
10-7
Dari analisa parameter elekrik diatas maka
dapat dibuat tabel standar parameter elektrik
untuk akses internet seperti terlihat daam
tabel dibawah ini:

Tabel 4.8 Standar parameter elektrik untuk


akses internet diameter kabel 0,6 mm
Taha
nan
Jerat
ohm
780

V.

Jarak
jangkau
maks
km
6

Tahanan
isolasi

Kapasi
tansi

M ohm
750

mF
0,5<C<1,5

Red.
Sal.
Pel.
dB/km
1,25

BER

10-6

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
1. Dari hasil pengukuran yang dilakukan
standar
parameter
yang
telah
ditetapkan oleh PT. Telkom sudah
memenuhi standar untuk penggunaan
internet.
2. Dalam prakteknya standar parameter
dibawah nilai yang telah distandarkan

masih baik digunakan untuk akses


internet.
5.2 SARAN
1. Jarlokat memiliki potensi yang sangat
besar mengingat semakin pesatnya
pengembangan
teknologi
yang
berbasis jarlokat dan memiliki banyak
pelanggan, oleh karena itu perlu
dilakukan perbaikan-perbaikan pada
system jarlokat untuk meningkatkan
kualitas jaringan.
2. Penerapan system homogenitas untuk
pembangunan jarlokat yang baru,
yaitu menerapkan penggunaan kabel
yang memiliki diameter 0,6 untuk
semua jarlokat mulai dari MDF
sampai dengan kabel dipelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Les Freed dan Frank J.Defler,Jr. Panduan
komunikasi Modem. Elex Media
Komputindo
Syamsuryana,Endro Mulyanto & Ahmad Arif
Rahman. Dari modem analog ke
Elex
Media
modem
digital.
Komputindo.
PT.Telkom. Pedoman Pemasangan Jaringan
Kabel Telekomunikasi. PT.Telkom
Indonesia (Persero).
William Stalling. Data and
Communication. Prentice Hall.

Computer

Hallshall. Data and Communication. Prentice


Hall.
Gouzali Saydam. Prinsip Dasar teknologi
Jaringan telekomunikasi. Angkasa Bandung.

ITU-T Recommendation V.34 1998. Data


Communication
Over
The
Telephone Network.

Anda mungkin juga menyukai