Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM PILOT PLAN

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015

MODUL

: Cooling Tower

PEMBIMBING

: Ir. Nurcahyo, MT.

Praktikum : 29 September 2014


Penyerahan : 6 Oktober 2014
(Laporan)

Oleh :
Kelompok

: XI (sebelas)

Nama

: 1. Sandra Sopian

NIM.121411058

3. Widya Piqra

NIM.121411061

2. Yulia Endah Permata

NIM.121411062

Kelas

: 3B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014

I.

TUJUAN PRAKTIKUM
1. Memahami cara kerja dari system menara pendingin (cooling tower).
2. Memahami cara kerja masing-masing komponen menara pendingin.
3. Mengetahui skema menara pendingin yang ada di Lab. Jurusan Teknik Kimia
POLBAN.
4. Mengetahui penggunaan menara pendingin di ruang lingkup Lab. Jurusan Teknik
Kimia POLBAN.

II.

LANDASAN TEORI
Menara pendingin (cooling tower) adalah suatu sistem pendinginan dengan prinsip air

yang disirkulasikan. Air dipakai sebagai medium pendingin, misalnya pendingin condenser,
AC, diesel generator ataupun mesin mesin lainnya.
Dikrenakan menara pendingin berlokasi di udara terbuka dan medianya adalah air.
Pasti akan muncul, kerak, lumut, dan sludge. Yang pada akhirnya akan memperlambat kinerja
dari menara pendingin dan efeknya juga akan menyumbat Pipa Inlet dan Outlet menara
pendingin. Maka hal ini akan berakibat air pendingin dari menara pendingin tersebut akan
naik temperaturnya.
Menara pendingin menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran
udara yang bergerak dan kemudian dibuang ke atmosfir. Sebagai akibatnya, air yang tersisa
didinginkan secara signifikan. Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari
peralatan-peralatan yanghanya menggunakan udara untuk membuang panas, seperti radiator
dalam mobil, dan olehkarena itu biayanya lebih efektif dan efisien energinya.
Komponen Menara Pendingin
Komponen dasar sebuah menara pendingin meliputi rangka dan wadah, bahan
pengisi, kolam air dingin, eliminator aliran, saluran masuk udara, louvers, nosel dan fan.
Hampir semua menara memiliki rangka berstruktur yang menunjang tutup luar
(wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya. Dengan rancangan yang lebih kecil,
seperti unit fiber glass, wadahnya dapat menjadi rangka.
1

Bahan Pengisi ; Hampir seluruh menara menggunakan bahan pengisi (terbuat dari plastik
atau kayu) untuk memfasilitasi perpindahan panas dengan memaksimalkan kontak udara
dan air.

Kolam air dingin ; Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah menara, dan
menerima air dingin yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi. Kolam
biasanya memiliki sebuah lubang atau titik terendah untuk pengeluaran air dingin. Dalam
beberapa desain, kolam air dingin berada dibagian bawah seluruh bahan pengisi. Pada

beberapa desain aliran yang berlawanan arah pada forced draft, air di bagian bawah bahan
pengisi disalurkan ke bak yang berbentuk lingkaran yang berfungsi sebagai kolam air
dingin. Sudut-sudut fan dipasang dibawah bahan pengisi untuk meniup udara naik melalui
menara. Dengan desain ini, menara dipasang pada landasannya, memberikan kemudahan
akses bagi fan dan motornya.
3

Drift eliminators ; Alat ini menangkap tetes-tetes air yang terjebak dalam aliran udara supaya
tidak hilang ke atmosfir.

Saluran udara masuk ; Ini merupakan titik masuk bagi udara menuju menara. Saluran masuk
bisa berada pada seluruh sisi menara (desain aliran melintang) atau berada dibagian bawah
menara (desain aliran berlawanan arah).

Louvers ; Pada umumnya, menara dengan aliran silang memiliki saluran masuk louvers.
Kegunaan louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi dan menahan
air dalam menara. Beberapa desain menara aliran berlawanan arah tidak memerlukan
louver.

Nosel ; Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi. Distribusi air yang
seragam pada puncak bahan pengisi adalah penting untuk mendapatkan pembasahan yang
benar dari seluruh permukaan bahan pengisi. Nosel dapat dipasang dan menyemprot
dengan pola bundar atau segi empat, atau dapat menjadi bagian dari rakitan yang berputar
seperti pada menara dengan beberapa potongan lintang yang memutar.

Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya digunakan dalam menara ;
Umumnya fan dengan baling-baling/propeller digunakan pada menara induced draft dan
baik fan propeller dan sentrifugal dua-duanya ditemukan dalam menara forced draft.
Tergantung pada ukurannya, jenis fan propeller yang digunakan sudah dipasang tetap atau
dengan dapat dirubah-rubah/ diatur. Sebuah fan dengan baling-baling yang dapat diatur
tidak secara otomatis dapat digunakan diatas range yang cukup luas sebab fan dapat
disesuaikan untuk mengirim aliran udara yang dikehendaki pada pemakaian tenaga
terendah. Baling-baling yang dapat diatur secara otomatis dapat beragam aliran udaranya
dalam rangka merespon perubahan kondisi beban.

Material untuk Menara Pendingin


Pada mulanya menara pendingin dibuat terutama dari kayu, termasuk rangka, wadah,
louvers, bahan pengisi dan kolam air dingin. Kadangkala kolam air dingin terbuat dari beton.
Saat ini, telah digunakan berbagai macam bahan untuk membangun menara pendingin.

Bahan-bahan dipilih untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi, mengurangi perawatan,


dan turut mendukung kehandalan dan umur layanan yang panjang. Baja yang sudah
digalvanis, berbagai kelas stainless steel, fiber glass, dan beton sangat banyak digunakan
dalam pembuatan menara, juga alumunium dan plastik untuk beberapa komponen.
1

Rangka dan wadah. Menara yang terbuat dari kayu masih tersedia, namun beberapa
komponen dibuat dari bahan yang berbeda, seperti wadah casing fiber glass disekitar
rangka kayu, saluran masuk udara louvers dari fiber glass, bahan pengisi dari plastik dan
kolam air dingin dari baja. Banyak menara (wadah dan kolam) nya terbuat dari baja yang
digalvanis atau, pada atmosfir yang korosif, menara dan/atau dasarnya dibuat dari
stainless steel. Menara yang lebih besar kadangkala terbuat dari beton. Fiber glass juga
banyak digunakan untuk wadah dan kolam menara pendingin, sebab dapat memperpanjang

umur menara pendingin dan memberi perlindungan terhadap bahan kimia yang berbahaya.
Bahan pengisi. Plastik sangat banyak digunakan sebagai bahan pengisi, termasuk PVC,
polypropylene, dan polimer lainnya. Jika kondisi air memerlukan penggunaan splash fill,
splash fill kayu yang sudah diberi perlakuan juga banyak digunakan. Disebabkan efisiensi
perpindahan panasnya lebih besar, bahan pengisi film dipilih untuk penggunaan yang

sirkulasi airnya bebas dari sampah yang dapat menghalangi lintasan bahan pengisi.
Nosel. Plastik juga digunakan luas untuk nosel. Banyak nosel terbuat dari PVC, ABS,

polipropilen, dan nylon yang diisi kaca.


Fan. Bahan yang biasa digunakan untuk fan adalah alumunium, fiber glass dan baja yang
digalvanis celup panas. Baling-baling fan terbuat dari baja galvanis, alumunium, plastik
yang diperkuat oleh fiber glass cetak.

Metoda Perawatan Menara Pendingin


Perawatan yang paling sederhana terhadap menara pendingin dilakukan dengan
inspeksi secara visual, dengan interval waktu setiap 1 (satu) tugas gilir (shift) oleh petugas
shift reaktor. Lingkup kegiatannya mencakup : memeriksa getaran kipas dan memeriksa
keadaan distribusi air. Kegiatan ini dilakukan pada saat sistem menara pendingin beroperasi.
Perawatan lainnya adalah inspeksi bagian dalam, dengan interval waktu 1 (satu) tahun
dengan lingkup kegiatan sebagai berikut : memeriksa kebersihan sprayfitting, drift eliminator,
sarang tawon dan pemeriksaan kekencangan baut pengikat kipas blower. Kegiatan ini
dilakukan dengan persyaratan reaktor dan sistem pendingin primer pada kondisi tidak
beroperasi.

Bagian Bagian Perawatan Menara Pendingin


1

Perawatan Motor Menara Pendingin


Perawatan motor menara pendingin dilakukan setiap selang waktu 5 tahun sekali, dengan
lingkup perawatan yaitu penggantian pelumas padat (grease) pada bantalan motor. Jenis
pelumas yang direkomendasikan untuk Perawatan motor menara pendingin dilakukan pada
kondisi reaktor padam, dan sistem menara pendingin tidak dioperasikan.

Perawatan Kipas
Perawatan kipas menara pendingin dilakukan setiap selang waktu 6 (enam) bulan. Jenis
perawatan yang dilakukan adalah memeriksa kekencangan baut-baut pengunci
lempeng/frame pada daun kipas dan membersihkan kipas dari kerak atau kotoran yang
menempel. Kegiatan perawatan kipas dilakukan pada kondisi reaktor padam (shutdown)
dan sistem menara pendingin tidak dioperasikan.

Perawatan Kotak Roda Gigi (Gear Box)


Interval perawatan kotak roda gigi adalah setiap 2000 jam operasi atau paling lambat
setiap 1 tahun sekali tergantung mana yang dicapai lebih dahulu. Perawatan yang
dilakukan adalah mengganti minyak pelumas lama dengan minyak pelumas baru pada
kotak roda gigi. Jenis minyak pelumas yang biasa digunakan untuk melumasi roda gigi

adalah Shell Omalla 220.


Perawatan / Inspeksi Visual
Pemeriksaan visual ini dilakukan pada saat sistem beroperasi. Intervalnya setiap satu tugas
gilir (shift) petugas reaktor. Jenis kegiatannya adalah pemeriksaan kondisi suara dan

getaran kipas pada saat kipas beroperasi, dan pemeriksaan keadaan distribusi air.
Pemeriksaan Bagian Dalam
Interval pemeriksaan bagian dalam dilakukan setiap satu tahun sekali, dengan lingkup
perawatan pemeriksaan sprayfitting, drift eliminator, dan sarang tawon serta pembersihan
ketiga bagian tersebut. Kegiatan pemeriksaan ini dilakukan pada saat reaktor padam dan
sistem menara pendingin tidak beroperasi.

III.

METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat
Air Kran

3.2 Cara Kerja

Bahan
Seperangkat menara pendingin
Lap
Sikat

Membuka casing cooling tower dengan membuka


baut

Mengambil gambar bagian - bagian dari cooling


tower

membersihkan beberapa pengotor pada cooling


tower

menghidupkan generator untuk mengalirkan air


ke cooling tower. (untuk mengetahui prinsip kerja
cooling tower)

mematikan kembali generator

menutup casing cooling tower


IV.

DATA PENGAMATAN

Fan

Springkler
Packing / Filling

Fan

Springkle

Pipa aliran air


panas

Pipa aliran make


up water

Pipa aliran air


hasil pendinginan

Tangki penampung air hasil pendinginan

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013.Cleaning and Treatment Cooling Tower.http://mottochem.com [Diakses 29
Oktober 2013]
Jobsheet Teknik Perawatan Cooling Tower. Bandung : Politeknik Negeri Bandung.

Anda mungkin juga menyukai